Tag Archives: pininfarina

Supercar Elektrik Pininfarina Battista Resmi Diperkenalkan

Setahun yang lalu, beredar kabar bahwa Pininfarina bakal ‘naik kelas’ dari sebatas rumah desain menjadi produsen mobil. Kemudian pada bulan Desember kemarin, Pininfarina mengungkap bahwa mobil pertamanya akan dinamai Battista, lengkap beserta secuil detailnya, tanpa menyingkap seperti apa wujud supercar bertenaga listrik itu.

Sesuai janji, Geneva Motor Show tahun ini menjadi tempat peluncuran resmi Pininfarina Battista. Penampilannya begitu garang, dan apabila ia kelihatan seperti sebuah Ferrari, itu dikarenakan sang pabrikan berlambang kuda jingkrak itu sudah sejak lama mempercayakan Pininfarina sebagai desainer mobil-mobilnya.

Pininfarina Battista

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Battista benar-benar superior soal performa. Kolaborasinya bersama Rimac menghasilkan empat motor elektrik – satu untuk setiap roda – dengan output daya total sebesar 1.400 kW, atau setara 1.900 daya kuda. Torsi yang dihasilkan mampu menembus angka 2.300 Nm, sehingga tidak heran apabila 0 – 100 km/jam dapat ditempuhnya dalam waktu kurang dari dua detik.

Untuk top speed, Battista mencatatkan angka 350 km/jam. Saya curiga Pininfarina membatasi kecepatan maksimum Battista secara elektronis, apalagi jika mempertimbangkan niat mereka untuk memasarkan mobil ini sebagai mobil yang legal dikendarai di jalanan umum.

Pininfarina Battista

Keempat motor elektrik ini menerima suplai daya dari baterai berkapasitas 120 kWh. Dalam satu kali pengisian, baterai ini sanggup membawa Battista menempuh jarak 450 km, tapi tentunya dalam kondisi mobil dibawa santai, bukan digeber secara brutal.

Pininfarina Battista

Beralih ke dalam, interior Battista tampak begitu mewah, apalagi jika dibandingkan dengan mayoritas mobil lain di kelas ini, yang sering kali mengorbankan begitu banyak komponen pendukung di kabin demi mencapai performa semaksimal mungkin. Sentuhan modernnya juga sangat kental, terutama berkat tiga buah layar di balik lingkar kemudinya.

Pininfarina Battista

Juga seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya, Pininfarina berencana memproduksi hanya 150 unit Battista, dan setiap unitnya akan dihargai sebesar $2,6 juta. Meski status Pininfarina sekarang adalah anak perusahaan Mahindra, mereka menegaskan bahwa Battista akan dibuat sepenuhnya di Itali.

Sumber: The Verge.

Dibanderol US$ 2 Juta, Pininfarina Battista Ialah Supercar Elektrik Berkekuatan 1.900BPH

Satu dekade silam, mayoritas orang mungkin sulit membayangkan mobil elektrik bisa bersaing dengan supercar berbahan bakar bensin. Saat ini, Anda mungkin sudah mendengar soal Rimac C Two atau Audi PB18 e-tron. Dan di awal 2018, perusahaan desain yang jasanya telah lama dimanfaatkan Ferrari, Alfa Romeo dan Maserati ini sempat mengungkap rencana untuk mulai menggarap supercar  listrik.

Ketika itu, kreasi mereka diperkenalkan dengan codename PF0 (atau PF-Zero). Dan baru di penghujung tahun ini, perusahaan asal Itali tersebut mengumumkan nama resminya. PF0 nantinya akan dipasarkan sebagai Pininfarina Battista. Namanya terinpsirasi dari sang pendiri, Battista Farina. Pininfarina Battista sendiri bukanlah kendaraan biasa. Ia didesain untuk menjadi mobil elektrik berspesifikasi super buat menantang Bugatti Chiron.

Proyek ini diujungtombaki oleh cucu sang founder, Paolo. Ia mencoba meneruskan ambisi kakeknya yang belum terwujud untuk memproduksi mobilnya sendiri. Kini, Automobili Pininfarina punya visi agar Battista mampu memecahkan rekor dunia, memberikan penggendara beragam inovasi teknologi, serta mengusung desain elegan. Berbicara soal penampilan, perusahaan masih belum mau menyingkapnya secara terang-terangan. Garis besar wujudnya cuma ditampilkan berupa siluet.

Pininfarina Battista 1

Pininfarina Battista dipersenjatai mesin berkekuatan 1.900-break horse power dengan torsi 2305-newton meter, dihasilkan oleh setup quad-motor buatan Rimac. Supercar ini mampu menyentuh 100-kilometer per jam dalam waktu kurang dari dua detik serta memperkenankan Anda melesat di kecepatan maksimal 402km per jam. Kemudian, baterai di dalam diperkirakan mampu membawanya berjelajah sejauh 482-kilometer tanpa menghasilkan emisi karbon.

Produsen menggarapnya sebagai ‘hypercar mewah bermesin elektrik sejati pertama di dunia’. Bagian eksteriornya dibuat dari bahan serat karbon, dan bulan lalu Paolo sempat menjelaskan pada Top Gear bahwa dalam merancang mobil, kakeknya mengambil inspirasi dari objek-objek alam yang terekspos angin – misalnya tumpukan salju di jalanan, pegunungan, serta bentuk es. Konsep desain inilah yang Pininfarina terapkan di Battista.

Tapi ada kabar yang kurang menggembirakan terkait Pininfarina Battista:  supercar ini dibanderol di harga yang tidak murah dan diproduksi secara terbatas. Automobili Pininfarina punya agenda buat mulai memasarkan Battista di tahun 2020 dengan kisaran harga antara US$ 2 sampai US$ 2,5 juta.

Namun perlu diketahui bahwa bahkan jika modal mencukupi, Anda kemungkin harus berebut dengan peminat lain karena Pininfarina hanya memproduksinya sebanyak 150 unit buat dibagi ke tiga wilayah: 50 untuk Amerika, 50 buat Eropa, dan sisanya dibawa ke Asia.

Pininfarina Battista akan dipamerkan di Geneva International Motor Show 2019 pada bulan Maret mendatang.

Sumber: PR Newswire.

Pininfarina Siap Berevolusi dari Sekadar Rumah Desain Menjadi Pabrikan Mobil

Di industri otomotif, nama Pininfarina memang tidak sebesar Ferrari. Selama puluhan tahun perannya tidak lebih dari sebatas desainer mobil-mobil besutan Ferrari. Namun di tahun 2020 nanti, jangan kaget kalau ada supercar elektrik dengan label Pininfarina sebagai logo utamanya.

Media publikasi Autocar melaporkan kabar ini berdasarkan informasi dari sumber internal. Pininfarina yang kini berada di naungan Mahindra (perusahaan asal India itu mengakuisisinya di tahun 2015), bakal meninggalkan status lamanya sebagai rumah desain menjadi pabrikan mobil terpisah. Sosok yang ditunjuk untuk memimpin adalah Michael Perschke, mantan petinggi Audi India.

Tidak tanggung-tanggung, sejak awal mereka sudah memasang target untuk memproduksi empat mobil dalam kurun waktu lima tahun. Yang pertama dan yang menjadi unggulan adalah sebuah supercar elektrik bernama PF-Zero. Kabarnya, PF-Zero ini diproyeksikan sebagai penantang Bugatti Chiron, meski mesinnya murni ditenagai oleh energi listrik.

Pininfarina H2 Speed

Kedengarannya ambisius, akan tetapi Pininfarina dan Mahindra tidak sendirian. Mereka juga akan dibantu oleh pabrikan asal Kroasia, Rimac, yang belum lama ini memperkenalkan supercar elektrik bertenaga nyaris 2.000 hp. Wujudnya seperti apa memang belum ada yang tahu, tapi setidaknya mobil konsep Pininfarina H2 Speed (gambar atas) yang diungkap di tahun 2016 bisa memberikan sedikit gambaran.

Tiga mobil lainnya dikabarkan adalah SUV. Model teratasnya, PF-One, bakal mengemas baterai berkapasitas 140 kWh, serta motor elektrik dengan output daya total sebesar 950 hp. Dengan bekal seperti ini, akselerasi 0 – 100 km/jam bisa dengan mudah ditempuh dalam waktu kurang dari 3 detik.

Pengembangannya akan dimulai tahun ini juga (untuk PF-Zero), dengan jadwal rilis di tahun 2020. 2020 sepertinya bakal menjadi tahun yang menarik untuk sektor mobil elektrik, apalagi mengingat Tesla juga akan memulai produksi Roadster 2 di tahun tersebut.

Sumber: Autocar.

Armill, Gelang Pintar Seharga $150.000 Kreasi Desainer Ferrari

“Apple Watch bukan perangkat wearable termewah dan termahal.” Pemikiran ini akan segera terpatri di kepala Anda sesaat setelah melihat Armill, gelang pintar seharga $150.000 besutan Christophe & Co. Christophe & Co. sendiri merupakan salah satu pengrajin perhiasan pria paling mewah di dunia – buka saja situsnya dan Anda akan dimintai kode enam digit untuk bisa masuk. Continue reading Armill, Gelang Pintar Seharga $150.000 Kreasi Desainer Ferrari