Tag Archives: Plantronics

[Review] Plantronics BackBeat Fit 2100: Musik Saat Olahraga Tanpa Kendur

Dengan meningkatnya tren kegiatan berolah raga, tentu saja perlengkapan pendukung juga bakal diperlukan. Salah satu yang diperlukan biasanya adalah earphone untuk mendengarkan musik. Tentunya, mendengarkan musik saat berolah raga akan mengusir kebosanan.

Akan tetapi, kabel earphone sering kali mengganggu. Misalkan saja saat sedang berlari, kadang kabel dapat terkait dengan telapak tangan dan tertarik dari kuping. Solusi untuk hal tersebut adalah dengan menggunakan bluetooth head set atau earphone. Sayangnya, model seperti ini seringkali jatuh saat terguncang.

Plantronics BackBeat FIT 2100 - Inbox

Oleh karena itu, Plantronics datang dengan membawa solusi. Salah satunya adalah BackBeat FIT 2100 Wireless Sport Headphone. Sesuai dengan namanya, konektivitas dari headphone ini menggunakan nirkabel melalui Bluetooth. Yang membuatnya unik adalah desain dari BackBeat FIT 2100.

BackBeat FIT 2100 sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut

Berat 28 gram
Jangkauan Maksimal 10 meter
Versi Bluetooth 5.0, HFP 1.7, HSP 1.2, A2DP 1.3, AVRCP 1.5, SPP 1.2
Ukuran Driver 13.5 mm
Frequency response 20 – 20,000 Hz
Sensitivitas 94 dBSPL @ max volume
Microphone MEMS microphone dengan DSP
Rating IP57
Kapasitas Baterai 115 mAh

Unboxing

Plantronics BackBeat FIT 2100 - Paket

Seperti inilah isi dari paket penjualan Plantronics BackBeat FIT 2100.

Plantronics BackBeat FIT 2100 - Unboxing

Desain

BackBeat FIT 2100 menggunakan bahan berjenis karet. Karet yang digunakan juga memiliki finishing yang cukup lembut sehingga membuatnya cukup nyaman saat tersentuh dengan kulit bagian belakang leher yang biasanya sensitif. Karet penyangganya sendiri juga sangat lentur sehingga membuat para penggunanya tidak perlu takut mematahkannya secara tidak sengaja.

Plantronics BackBeat FIT 2100 - In ear

Bobot dari BackBeat FIT 2100 pun sangat ringan, yaitu hanya 28 gram saja. Selain itu, headphone ini juga memiliki rating IP57 yang tahan terhadap debu dan air. Hal ini tentu membuatnya menjadi tahan terhadap keringat saat melakukan olah raga yang cukup ekstrim.

Plantronics juga mendesain headphone ini supaya tidak mudah lepas. Oleh karena itu, pengait yang berada pada sisi kanan dan kirinya harus disangkutkan ke dalam daun telinga penggunanya. Nantinya, earbud yang juga terbuat dari karet akan masuk ke lubang telinga penggunanya.

Plantronics BackBeat FIT 2100 - Running

Bulatan pada bagian kanan merupakan tombol. Tombol tersebut dapat berfungsi untuk menyalakan, mematikan, melakukan pairing, dan lain sebagainya. Namun untuk menaikkan dan menurunkan volume, bulatan pada sisi telinga kiri dapat disentuh untuk mengaturnya.

Plantronics BackBeat FIT 2100 - BackBeat Apps

Plantronics juga membekali BackBeat FIT 2100 dengan teknologi Always Aware. Teknologi ini membuat suara di sekitar akan terdengar saat sedang menggunakan headphone tersebut. Teknologi ini ditonjolkan oleh Plantronics karena mereka ingin penggunanya untuk terhindar dari bahaya karena tidak dapat mendengar apa-apa. Hal ini membuat lubang telinga tidak tertutup secara penuh.

Pengalaman menggunakan

Memasang headphone (bukan earphone) Plantronics BackBeat FIT 2100 pada kuping untuk pertama kali memang cukup merepotkan bagi saya. Hal tersebut dikarenakan daun kuping saya cukup besar dan tebal, sehingga cukup memakan waktu untuk memasangnya. Semakin lama, memasang headphone ini tentu akan menjadi lebih terbiasa.

Plantronics BackBeat FIT 2100 - Earbuds

Pertama kali menggunakan, saya cukup terganggu karena lubang telinga tidak tertutup rapat. Tentu saja, hal tersebut saat belum mengetahui bahwa desain Always Aware membuat suara dari luar dapat masuk. Tentu saja, suara yang bisa terdengar dari luar merupakan suara ekstra keras seperti bel, klakson, tepukan tangan, dan lain sebagainya. Hal ini berujung kepada volume yang lebih kecil dari beberapa headphone sekelas.

Untuk kualitas suaranya sendiri, saya melakukan burn-in selama sekitar 200 jam. Saat mendengarkan lagu, suara pada treble dan mid dirasa cukup baik dan detil. Akan tetapi, bass yang dihasilkan dirasa kurang “nendang” karena suara dentuman terasa biasa saja.

Saat menggunakan untuk berlari dan melompat, headphone yang satu ini tidak lepas dari kuping saya. Bahkan, mencoba melakukan headbang pun tidak melonggarkan kaitan pada kuping saya. Hal ini membuktikan bahwa desain yang dimiliki oleh Plantronics sangat cocok untuk digunakan saat berolah raga.

Plantronics BackBeat FIT 2100 - Charger

Kami menggunakan perangkat ini dari jam delapan pagi hingga sekitar jam tiga sore. Perangkat ini dapat digunakan secara terus menerus hingga tujuh jam. Jika tidak terlalu sering digunakan, kemungkinan BackBeat FIT 2100 bisa digunakan seharian.

Verdict

Mendengarkan musik pada saat berolah raga memang sudah menjadi sebuah kebutuhan. Hal tersebut tentu akan mengusir kebosanan serta menambah kenyamanan saat badan mulai letih. Dengan koneksi nirkabel serta desain yang tidak akan membuatnya terlepas, Plantronics pun menghadirkan BackBeat FIT 2100.

Desain yang ditawarkan pada perangkat ini memang cukup baik. Selain seperti merekat pada kuping, teknologinya yang membuat headphone ini menjadi open juga patut diapresiasi. Hal tersebut berkaitan dengan keselamatan penggunanya agar menyadari keadaan saat terjadi sesuatu di sekitarnya.

Suara juga merupakan satu hal yang diperhatikan oleh Plantronics. Tidak sedikit perangkat bluetooth yang menawarkan suara yang cukup buruk. BackBeat FIT 2100 memang cocok untuk mereka yang suka akan suara flat. Untuk mereka yang menyukai suara bass, ada baiknya untuk mencoba meningkatkannya melalui equalizer terlebih dahulu.

Harga dari perangkat ini ada pada tingkat Rp. 1.799.000. Memang, harga tersebut dirasa cukup mahal. Akan tetapi, fitur yang dibawa membuatnya cocok untuk digunakan saat berolah raga. Dari pada membeli perangkat yang sedikit lebih murah namun sering jatuh, lebih baik yang cukup mahal namun tahan lama.

Sparks

  • Suara cukup baik
  • Bahan karet lembut
  • Always Aware membuat suara dari luar bisa terdengar
  • Tombol kanan kiri yang mudah digunakan
  • Tahan air dan debu
  • Daya tahan baterai cukup baik

Slacks

  • Harga cukup tinggi
  • Cukup rumit saat memasangnya
  • Dentuman bass kurang

 

Plantronics Kenalkan Lima Produk Baru di Indonesia

Kebutuhan akan mendengarkan musik pada saat beraktivitas mulai meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan maraknya penjualan alat untuk mendengarkan musik seperti headphone maupun earphone yang khusus dibuat pada aktivitas tertentu. Hal tersebut pun juga dilakukan oleh Plantronics, yang baru-baru ini memperkenalkan lima perangkat yang terbagi untuk dua pasar berbeda.

Plantronics - Launch

Tiga perangkat pertama yang diperkenalkan adalah Plantronics Backbeat Fit dengan nomor model 3100, 2100, dan 350. Sesuai namanya, ketiga perangkat ini memang ditujukan untuk mereka yang gemar berolah raga. Plantronics mendesain ketiga earphone tersebut agar tidak terlepas saat pengguna sedang berlari atau pun melompat. Hal tersebut dikarenakan adanya pengait yang menggantung pada daun telinga.

Plantronics mengedepankan teknologi mereka yang bernama Always Aware pada ketiga perangkat tersebut. Hal ini membuat mereka yang menggunakan earphone tersebut masih dapat mendengar suara dari luar, seperti klakson mobil. Hal ini tentu saja membuat sang pengguna akan lebih mengetahui keadaan di sekitarnya.

Plantronics - All stuff

Dua perangkat berikutnya merupakan sebuah earphone dan sebuah headphone yang ditujukan untuk mereka yang senang bepergian. Keduanya adalah Plantronics Backbeat Go 410 dan 810. Plantronics mengedepankan fungi Active Noise Cancelling pada kedua perangkat ini. Hal tersebut membuat suara dari luar akan terblokir saat pengguna mendengarkan musik.

Semua yang diperkenalkan oleh Plantronics merupakan perangkat nirkabel yang terkoneksi dengan Bluetooth. Baterai yang dimiliki oleh kelima perangkat ini pun diklaim bakal bertahan lama, terlebih Backbeat Go 810 yang memiliki daya tahan hingga 28 jam.

Plantronics - All 2

Kelima perangkat tersebut memiliki harga seperti berikut ini:

Model Warna Harga 
BackBeat FIT 3100 Hitam, Abu-abu Rp2.599.000
BackBeat FIT 2100 Hitam, Abu-abu, Biru, Lava Black Rp1.799.000
BackBeat FIT 350 Hitam/Abu-abu, Abu-abu/Bone, Abu-abu/Biru Rp1.399.000
BackBeat GO 810 Graphite Black, Navy Blue, Bone White Rp2.599.000
BackBeat GO 410 Graphite dan Bone Rp2.299.000

Mencoba dengan berolah raga

Pada saat acara berlangsung, kami pun diajak oleh pihak Plantronics untuk berolah raga sambil menggunakan Backbeat Fit 3100. Acara olah raga berlangsung sekitar lima sampai sepuluh menit dengan gerakan yang cukup berbeda. Selama olah raga, earphone pun dipasangkan pada kuping setiap peserta.

Plantronics - Olah raga

Sang pelatih yang dipilih pun menunjukkan gerakan-gerakan yang cukup lincah untuk sebuah olah raga. Kami ditantang untuk melompat, melakukan push up, gerakan jongkok, dan lain sebagainya. Keringat pun juga membasahi kepala serta kuping dari setiap peserta.

Hasilnya, tidak satu pun earphone yang terlepas dari kuping para peserta. Earphone yang ada masih tetap ada pada kuping para peserta olah raga. Hal ini memang membuktikan desain yang dimiliki oleh Plantronics mampu menahan guncangan yang dibuat oleh tubuh manusia sehingga tidak copot dari kuping.

Laporan Terkini Ungkap Rencana Logitech Mengakuisisi Plantronics (Updated)

Sejak beroperasi di tahun 1981, Logitech telah menjadi salah satu merek periferal komputer yang paling tersebar luas di muka Bumi. Beragam produk mereka tawarkan, dari mulai mouse Bluetooth mungil pendukung kerja hingga steering wheel premium penunjang game-game simulator. Dalam kiprahnya, Logitech juga tak jarang melakukan pengambil-alihan ‘strategis’.

Dalam waktu tiga tahun ke belakang, perusahaan aksesori asal Swiss ini telah membeli brand Saitek dan sejumlah aset milik Mad Catz, kemudian Logitech turut mengakuisisi produsen pencipta perangkat gaming profesional Astro Gaming. Dan di akhir minggu kemarin, terdengar kabar soal rencana Logitech untuk merangkul Plantronics – perusahaan spesialis perangkat audio dan komunikasi – agar jadi bagian dari mereka.

Informasi ini dilaporkan oleh sejumlah narasumber pada Reuters. Jika berita ini benar adanya, maka langkah tersebut akan menjadi akuisisi terbesar yang Logitech lakukan demi memperluas keanekaragaman bisnisnya. Sang informan bilang, Logitech telah menawarkan angka lebih dari US$ 2,2 miliar buat jadi pemilik Plantronics. Terhitung di hari Jumat minggu lalu, Plantronics punya nilai sebesar US$ 2 miliar.

Jika negosiasi berjalan lancar, Logitech dan Plantronics akan membuat pengumuman dalam waktu dekat. Tetapi narasumber juga mengingatkan bahwa tetap ada kemungkinan perbincangan kedua perusahaan tidak mencapai kesepakatan dan perjanjian tersebut dibatalkan.

Reuters menjelaskan, bisnis Plantronics dan Logitech saat ini berada di bawah tekanan yang diakibatkan oleh ‘sejumlah penawaran’ dari raksasa-raksasa teknologi dan IT dunia, misalnya dari Cisco Systems, Microsoft bahkan Alphabet (Google).

Ditakar dari kiprah di ranah audio, Platronics malah mempunyai pengalaman yang lebih lama dari Logitech. Nama perusahaan ini diambil dari kata ‘plane‘ dan ‘electronics‘, merepresentasikan spesialisasi brand Amerika itu terhadap bidang komunikasi penerbangan. Produk mereka sudah lama digunakan oleh berbagai maskapai dunia, menjadi merek perangkat komunikasi pilihan utama NASA, serta dipakai oleh Neil Armstrong dalam misi pendaratan perdana di bulan.

Dalam perjalanannya, lini produk Plantronics telah meluas ke beragam segmen. Kini mereka menyediakan earpiece Bluetooth, earphone khusus olahraga berkonektivitas wireless, hingga headset gaming.

Menariknya, Plantronics sendiri belum lama ini sempat mengabarkan rencana mengakuisisi Polycom, yaitu perusahaan teknologi komunikasi, video dan kolaborasi konten. Nilainya sangat besar, mencapai US$ 2 miliar. Beberapa brand yang telah jadi bagian Plantronics meluputi Clarity, Altec Lansing, dan Volume Logic.

Update:

Berdasarkan pengumuman yang diungkapkan oleh TechCrunch, Logitech memutuskan untuk membatalkan negosiasi dengan Plantronics. Meski demikian, mereka membenarkan telah melakukan diskusi terkait potensi transaksi tersebut.

Plantronics BackBeat Fit 3100 Adalah True Wireless Earphone-nya Para Pencinta Olahraga

Tidak semua true wireless earphone diciptakan sama. Bagi Plantronics, yang menjadi prioritas adalah peran perangkat sebagai teman olahraga. Berangkat dari filosofi tersebut, lahirlah Plantronics BackBeat Fit 3100, atau yang bisa disebut sebagai AirPods-nya para pencinta olahraga.

Berbekal earhook yang fleksibel, BackBeat Fit 3100 dirancang supaya bisa tetap terpasang dengan baik di telinga, tidak peduli seaktif apa penggunanya bergerak. Guyuran hujan maupun keringat sama sekali bukan masalah baginya, mengingat ia masuk ke kategori sport earphone dan telah mengantongi sertifikasi IP57.

Plantronics BackBeat Fit 3100

Juga unik adalah fitur Always Aware, yang diklaim mampu memblokir suara luar secara selektif. Jadi suara-suara yang dianggap penting seperti klakson kendaraan atau gonggongan anjing akan tetap terdengar meski musik tengah diputar, sedangkan sisanya yang kurang penting akan diblokir sebisa mungkin.

Dalam satu kali pengisian, BackBeat Fit 300 bisa beroperasi sampai lima jam pemakaian, dan charging case-nya bisa menyuplai 10 jam daya ekstra. Fitur fast charging pun turut tersedia; charging selama 15 menit bisa memberikan daya yang cukup untuk pemakaian selama 1 jam.

Plantronics BackBeat Fit 2100 / Plantronics
Plantronics BackBeat Fit 2100 / Plantronics

Anda kurang suka true wireless earphone atas alasan tertentu? Jangan khawatir, Plantronics sudah menyiapkan alternatifnya, yaitu BackBeat Fit 2100. Perangkat ini juga menawarkan fitur Always Aware yang sama, akan tetapi desainnya mengadopsi gaya neckband yang fleksibel. Daya tahan baterainya sedikit lebih awet di angka 7 jam.

Plantronics BackBeat Fit 350 / Plantronics
Plantronics BackBeat Fit 350 / Plantronics

Neckband juga bukan selera Anda? Ada BackBeat Fit 350 yang menganut desain earphone wireless tradisional dengan seuntai kabel yang menghubungkan kedua earpiece. Ia tak dilengkapi fitur Always Aware, akan tetapi fisiknya masih tahan cipratan air dengan sertifikasi IPX5, dan baterainya bisa bertahan sampai 6 jam dalam satu kali pengisian.

Plantronics BackBeat Go 410 / Plantronics
Plantronics BackBeat Go 410 / Plantronics

Di luar kategori sport, ada BackBeat Go 410 yang menekankan fitur active noise cancelling (ANC). Di dalam masing-masing earpiece-nya tertanam driver 10 mm, dan sama seperti BackBeat Fit 3100 maupun 2100, ia sudah menggunakan konektivitas Bluetooth 5.0. Baterainya sendiri bisa bertahan sampai 8 jam (12 jam tanpa ANC) dalam satu kali charge.

Plantronics BackBeat Go 810 / Plantronics
Plantronics BackBeat Go 810 / Plantronics

Terakhir, ada BackBeat Go 810 yang juga menawarkan fitur ANC, tapi dalam wujud headphone dengan earcup berukuran besar (over-ear). Performanya ditunjang oleh driver 40 mm dan Bluetooth 5.0, sedangkan baterainya diklaim dapat bertahan hingga 22 jam (28 jam tanpa ANC).

Kelima earphone dan headphone wireless ini sekarang sudah dipasarkan. Harganya di Amerika Serikat adalah sebagai berikut:

Sumber: SlashGear dan Plantronics.

Plantronics Luncurkan Empat Earphone dan Headphone Wireless untuk Penggemar Olahraga

Plantronics kembali melengkapi portofolio headphone dan earphone wireless-nya, kali ini melalui lini BackBeat Fit yang ditujukan buat penggemar olahraga. Total ada empat perangkat baru yang diperkenalkan: BackBeat Fit 300, BackBeat Fit 500, BackBeat Fit Training dan Boost Edition.

BackBeat Fit 300 yang bertipe in-ear diklaim sebagai salah satu earphone Bluetooth paling ringan, meski Plantronics sama sekali tidak menyebutkan bobotnya berapa. Terlepas dari itu, driver 6 mm yang tertanam di masing-masing earpiece-nya menjanjikan suara yang besar selama enam jam nonstop.

Dihargai cuma $80, BackBeat Fit 300 mengemas fitur yang tergolong lengkap, mulai dari mode hibernasi otomatis sampai tombol multifungsi dan mikrofon untuk berinteraksi dengan asisten virtual. Tentu saja, karena dimasukkan dalam kategori sport, bodinya tahan keringat maupun guyuran hujan dengan sertifikasi IPX5.

Plantronics BackBeat Fit 500

Buat yang tidak menyukai model in-ear atau yang mementingkan ketahanan baterai, pilihan bisa dijatuhkan pada BackBeat Fit 500. Model ini sejatinya cukup identik dengan BackBeat 500 yang dirilis pada bulan Maret lalu, namun yang telah dibalut lapisan nano-coating guna memastikan ia tetap dapat beroperasi di bawah guyuran hujan.

Headphone berjenis on-ear ini dilengkapi sepasang driver 40 mm dan kemampuan untuk menyambung ke dua perangkat sekaligus. Satu kali charge mampu menghidupinya selama 18 jam nonstop, sedangkan banderol $100 membuatnya masih cukup ramah di kantong.

Plantronics BackBeat Fit Boost Edition

Bagi para olahragawan serius, Plantronics menyediakan BackBeat Fit Training dan Boost Edition yang mengadopsi gaya neckband yang fleksibel. Bagian terbaiknya, konsumen akan dihadiahi membership gratis PEAR+ serta akses tak terbatas ke 12 mode berlatih pada PEAR Personal Coaching App.

Keduanya mengusung desain, spesifikasi dan daya tahan baterai 8 jam yang sama persis. Perbedaannya hanya terletak pada aksesori pelengkapnya; Boost Edition datang bersama sebuah charging pouch tahan air yang dapat menyuplai daya ekstra sebesar 10 jam. Untuk harganya, BackBeat Fit Training Edition dipatok $130, sedangkan Boost Edition seharga $160.

Sumber: Engadget dan Nasdaq.

Cuma $80, Headphone Wireless Plantronics BackBeat 500 Siap Dipakai Selama 18 Jam Nonstop

Plantronics kembali memperkenalkan headphone wireless baru, kali ini untuk segmen ke bawah mengingat segmen atasnya sudah dihuni oleh BackBeat Pro 2 yang dirilis bulan Oktober silam. BackBeat 500, demikian nama headphone baru ini, dirancang untuk mempermudah transisi konsumen ke ranah wireless audio tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

BackBeat 500 mengadopsi desain on-ear, yang berarti masing-masing earpad-nya yang dilapisi bantalan memory foam cuma menempel ke telinga. Dalam durasi yang lama, model seperti ini memang tidak senyaman jenis over-ear, akan tetapi bobotnya yang jauh lebih ringan membuatnya sangat ideal untuk dibawa bepergian.

Di dalamnya tertanam sepasang driver berdiameter 40 mm serta sebuah bass tube untuk menyajikan suara yang dinamis. Panel kontrol yang terdapat di sisi luar earcup memberikan akses yang mudah untuk playback, sedangkan keberadaan mikrofon memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan asisten virtual tanpa menyentuh ponsel.

Earcup-nya bisa dilipat mendatar supaya mudah disimpan / Plantronics
Earcup-nya bisa dilipat mendatar supaya mudah disimpan / Plantronics

BackBeat 500 mengandalkan konektivitas Bluetooth 4.1, dengan jarak maksimum sekitar 10 meter. Ia dapat disambungkan ke dua perangkat sekaligus, dan pada saat headphone sedang tidak digunakan, ia otomatis akan masuk ke mode DeepSleep guna menghemat baterai.

Daya tahan baterainya sendiri diperkirakan mencapai 18 jam nonstop, dan Anda tetap bisa menggunakan kabel audio 3,5 mm standar di saat darurat. Menutup semuanya adalah earcup yang bisa dilipat sehingga headphone dapat ditempatkan mendatar guna memudahkan penyimpanan.

Plantronics BackBeat 500 saat ini telah dipasarkan seharga $80 saja. Pilihan warna yang tersedia ada tiga: putih, hitam dan abu-abu dengan aksen hijau.

Sumber: Globe Newswire.

Plantronics BackBeat Pro 2 Suguhkan Active Noise-Cancelling Selama 24 Jam Nonstop

Dalam dunia teknologi, seringkali inovasi harus dibayar dengan konsekuensi tertentu. Yang paling gampang, smartphone tentu saja tidak bisa bersaing soal daya tahan baterai dengan feature phone. Beralih ke ranah audio, headphone Bluetooth yang menawarkan fitur noise-cancellation umumnya juga harus mengorbankan ketahanan baterai.

Akan tetapi dilema tersebut tidak berlaku untuk headphone terbaru Plantronics. Dijuluki BackBeat Pro 2, headphone wireless ini menawarkan keseimbangan antara fitur dan harga yang akan sangat memikat di mata (dan telinga) konsumen.

Desain over-ear (membungkus semua daun telinga) membuat Plantronics BackBeat Pro 2 semakin nyaman dikenakan dalam waktu yang lama / Plantronics
Desain over-ear (membungkus semua daun telinga) membuat Plantronics BackBeat Pro 2 semakin nyaman dikenakan dalam waktu yang lama / Plantronics

Yang paling utama adalah fitur active noise-cancelling bersifat on-demand. Sesuai makna harfiahnya, on-demand berarti pengguna bisa mengaktifkannya kapan saja dibutuhkan. Ketika sedang menunggu kereta di stasiun, aktifkan fitur tersebut untuk meredam hampir semua suara luar yang mengganggu; sebaliknya, ketika ada pengumuman, pengguna bisa mengaktifkan mode open-listening untuk mendengarkannya tanpa perlu melepas headphone.

Seandainya headphone benar-benar perlu dilepas, BackBeat Pro 2 akan otomatis menghentikan lagu yang diputar, lalu memutarnya kembali ketika headphone dikenakan. Jangkauan koneksi Bluetooth-nya sendiri diklaim bisa mencapai 100 meter, dan ia bisa dipakai untuk menerima panggilan telepon.

Tentu saja hal lain yang menjadi pembeda utama BackBeat Pro 2 dari headphone sekelas di pasaran adalah daya tahan baterai selama 24 jam nonstop dalam satu kali charge. Lupa mematikan headphone? Jangan khawatir, sebab Plantronics telah menyematkan sistem hibernasi yang akan aktif secara otomatis dan memperpanjang daya baterai sampai 6 bulan lamanya.

Plantronics BackBeat Pro 2 datang bersama sebuah carrying case, kabel charger dan kabel 3,5 mm standar / Plantronics
Plantronics BackBeat Pro 2 datang bersama sebuah carrying case, kabel charger dan kabel 3,5 mm standar / Plantronics

Semua ini dikemas dalam ukuran sepertiga lebih ringkas ketimbang generasi sebelumnya. Bobotnya bahkan menurun 15 persen, menjadikannya lebih nyaman dikenakan dalam durasi yang lama, apalagi mengingat headband-nya telah didesain supaya bisa mendistribusikan berat secara merata di sekujur kepala pengguna.

Plantronics BackBeat Pro 2 rencananya akan dipasarkan segera seharga $200 – banderol yang amat kompetitif jika mempertimbangkan semua fiturnya. Tersedia pula varian BackBeat Pro 2 SE yang punya tampilan lebih premium dan dibekali NFC seharga $250.

Sumber: Plantronics.

Plantronics Luncurkan Headset Bluetooth Voyager 5200 dan BackBeat Go 3

Kelahiran Plantronics dirintis oleh dua orang pilot, Courtney Graham dan Keith Larkin, yang menginginkan solusi atas tidak nyamannya headphone penerbang di masa itu. Kerja keras mereka membuahkan hasil membanggakan, Plantronics menjadi standar FAA, dipakai pula oleh Neil Armstrong saat ia mengucapkan, “That’s one small step for a man, one giant leap for mankind.”

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 13
Director of Sales of Marketing SEA Alvin Kiew dalam presentasinya.

Identitas tersebut dikenakan dengan bangga oleh mereka, bisa kita lihat dari namanya: Plantronics ialah gabungan kata plane dan electronics. Lebih dari setengah abad setelah didirikan, Plantronics turut berevolusi. Meski bidang penerbangan masih merupakan spesialisasi mereka, khalayak awam lebih mengenal Plantronics sebagai produsen headset Bluetooth buat profesional serta konsumen umum.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 1
Tiga tipe headset untuk pilot.

Pada tanggal 18 Mei 2016 kemarin, Plantronics mengadakan acara peluncuran dua perangkat baru di Red Dot Design Museum Singapura. Masing-masing produk mempunyai fungsi dan ‘kemahiran’ tersendiri, yaitu BackBeat Go 3 dan Voyager 5200. BackBeat Go 3 diramu buat pecinta musik on-the-go yang aktif, sedangkan Voyager 5200 disiapkan untuk para profesional yang dituntut harus selalu mobile.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 14
Consumer business manager Richard Tan memberikan penjelasan mengenai BackBeat Go 3.

 

Plantronics BackBeat Go 3

Merupakan penerus dari versi kedua, visi Plantronics dibelakang penciptaan BackBeat Go 3 adalah musik seharusnya membebaskan dan bukan mengikat kita. Penyajiannya hampir menyerupai sang pendahulu, tapi Plantronics membubuhkan sejumlah penyempurnaan pada penampilan serta performa suara. Produsen berjanji, Go 3 akan membuka ‘kedalaman tersembunyi’ di lagu favorit Anda, menghidangkan suara sekelas headphone full-size.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 2
Desain BackBeat Go 3 sederhana, namun stylish.
Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 5
Port USB untuk charging tersembunyi di balik logo Plantronics.

Plantronics menjelaskan, mereka sengaja tidak pernah menggandeng selebriti untuk meng-endorse produk, namun tak berarti wujud Go 3 tidak atraktif. Satu set BackBeat Go 3 terdiri dari dua buah ear-piece yang tersambung oleh kabel, terkoneksi ke device utama (smartphone atau tablet) lewat Bluetooth. Agar eartip-nya nyaman dikenakan, produsen terlebih dulu memetakan kontur telinga manusia.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 4
Isi ulang baterai jadi ringkas berkat charging case.

Tak hanya menitikberatkan faktor kenyamanan, desain eartip unik Go 3 juga memastikan suara tersegel dan tidak ada bunyi-bunyian yang bocor dari luar. Menariknya lagi, headset ini sangat cocok untuk para individu aktif. Ia bisa mencengkram mantap telinga, membebaskan Anda buat berolahraga. Melengkapi kapabilitas itu, Plantronics membekali Go 3 dengan nano-coating P2i demi melindunginya dari keringat, gerimis dan kelembapan tinggi.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 6
Charging case mempunyai lampu indikator daya baterai.

Buat kualitas audio, Plantronics bilang mereka tidak mau berkompromi. Speaker dibuat secara custom lalu dipadu codec audio khusus untuk menghadirkan micro-detail, menghasilkan output beresolusi tinggi. Go 3 juga mempunyai inline control di mana Anda dapat mengendalikan volume, men-skip lagu, serta mengakses smartphone. Kita tak perlu mengeluarkan handset ketika ingin berinteraksi dengan Siri dan Cortana, ataupun saat bermaksud menerima panggilan telepon.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 3
Eartip-nya kompatibel ke 90 persen jenis telinga manusia.

Walaupun wujudnya kecil, baterai build-in BackBeat Go 3 menjaganya tetap aktif selama 6,5 jam. Terdapat pula charging case kanvas – berperan sebagai kantong penyimpanan sekaligus power bank, menambahkan durasi 13 jam.

 

Plantronics Voyager 5200

Voyager 5200 dirancang khusus bagi para profesional yang tak hanya diminta bekerja di ruang kantor, tapi juga tempat-tempat publik seperti airport, kedai dan lokasi-lokasi publik lain. Demi memenuhi kebutuhan mereka, Plantronics fokus pada bagian microphone dan mengusung teknologi unik bernama WindSmart. Dengan teknologi ini, Voyager 520 sanggup menyingkirkan bunyi-bunyian mengganggu.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 7
Voyager 5200 tersemat di charging case-nya.

Director of sales and marketing SEA Alvin Kiew menyampaikan, ada banyak hal berpotensi mengganggu komunikasi Anda sehari-hari: suara rintik-rintik air hujan, AC, bahkan tiupan angin yang hampir tidak kita dengar. WindSmart memanfaatkan enam lapis filter untuk menyaring audio-audio tak berguna, sehingga lawan bicara hanya benar-benar mendengar suara Anda.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 10
Voyager 5200 dapat dikenakan di telinga kiri maupun kanan.

Mic aerodimanis Voyager 5200 membiarkan angin lewat tanpa menyebabkan turbulensi, lalu tiap komponen microphone dilindungi ‘wind box‘ . Kemudian terdapat empat mic omni-directional yang disempurnakan algoritma wind-cancelling canggih. Tak cuma angin, Voyager 5200 bahkan mampu meredam bisingnya suara pabrik.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 11
Ringan dan ergonomis, Voyager 5200 tetap nyaman dikenakan berjam-jam.

Faktor kenyamanannya juga tidak dilupakan. Voyager 5200 didesain agar bisa tersemat kuat tanpa membuat telinga Anda pegal, kompatibel ke 90 persen jenis telinga manusia. Ia dilengkapi pula dengan sensor pintar, misalnya menyalurkan panggilan ke headset secara otomatis sewaktu Anda mengenakannya, serta me-reject saat Anda melepas Voyager 5200. Anda dapat menjawab/menolak telepon via voice control, serta dipersilakan berinteraksi bersama Siri serta asisten pribadi personal lain.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 12
Voyager 5200 dan charge case-nya.

Voyager 5200 dapat tetap bekerja optimal di jarak maksimal 30 meter dari handset dengan talk-time mencapai tujuh jam.

Device bisa dipasangkan ke aksesori charging case. Selain buat tempat penyimpanan, casing ini menambahkan tenaga ekstra selama 14 jam. Dan Seperti Backbeat Go 3, ia turut dilapisi nano-coating, memproteksi headset tersebut dari percikan air.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 8
Selain menyimpan, charge case secara otomatis mengisi baterai Voyager 5200.

Harga dan ketersediaan secara global

  • BackBeat Go 3 plus charge case – US$ 130 (Mei 2016)
  • Voyager 5200 – mulai US$ 120 (Juli 2016)
  • Voyager 5200 charge case – US$ 40