Tag Archives: platform saas

MTARGET Meluncurkan Asisten Penulis Email Berbasis AI “DIA”

Platform SaaS untuk otomasi pemasaran MTARGET resmi meluncurkan Digital Intelligence Assistant (DIA), sebuah asisten penulisan email berbasis artificial intelligence (AI). Fitur email berbasis AI yang disebut pertama di Indonesia ini didesain untuk mengatasi masalah writer’s block dan blank page syndrome yang sering dialami para penulis konten, termasuk email marketer.

Sebelumnya, pada Januari lalu, MTARGET terpilih sebagai salah satu startup Indonesia yang berpartisipasi dalam program Microsoft Founders Hub. Kemitraan ini turut berperan penting dalam mengembangkan DIA dengan dukungan dari tenaga OpenAI, perusahaan yang mengembangkan ChatGPT. Microsoft sendiri diketahui masuk sebagai jajaran investor OpenAI.

Fitur DIA sudah dapat dinikmati oleh semua pengguna MTARGET di halaman dashboard masing-masing. Asisten pintar berbasis AI ini bekerja layaknya manusia dengan menuliskan subject, preheader, dan body email sesuai perintah yang diterima. Solusi ini memungkinkan tim pemasaran untuk fokus pada strategi yang lebih besar dan menyediakan waktu untuk mengerjakan hal lain.

Dalam menggunakan fitur ini, pengguna dapat memulai dengan menuliskan prompt, kemudian sistem AI akan menampilkan kata-kata yang sesuai dengan arahan tersebut. Hasilnya pun dapat diedit dan disesuaikan kemudian. Alih-alih membuat orang jadi malas, DIA disebut akan membantu pekerja jadi lebih produktif dan menghemat waktu.

CEO MTARGET Yopie Suryadi meyakini bahwa teknologi ini dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam email pemasaran mereka. Selain itu, industri retail dan keuangan disebut sebagai dua sektor yang paling banyak merasakan manfaat solusi ini mengingat pengguna email marketing paling banyak datang dari dua sektor tersebut.

Yopie menilai produk ChatGPT dari OpenAI terbilang yang terbaik dengan hype masih mengular hingga saat ini. Meski begitu, model AI yang digunakan oleh DIA tidak bersifat conversational seperti ChatGPT. Hal ini yang membuatnya sangat cocok untuk digunakan dalam email marketing.

“Risiko tentu ada, mungkin error atau apapun. Namun, saya tidak melihat ini sebagai halangan utama karena memang diperuntukkan untuk membantu (assist) bukan untuk membuat sebuah tulisan. Tetap diperlukan skill dan kreativitas si penulis,” tambahnya.

Di global sendiri, platform email marketing pihak ketiga, Mailchimp sempat meluncurkan kampanye serupa di Super Bowl. Namun, saat ini fitur tersebut diketahui hanya untuk menulis subject, belum sampai ke tahap isi konten.

Fokus selanjutnya

Didirikan pada 2016, MTARGET merupakan rebranding dari platform SaaS pemasaran email MailTarget. Sebagai penyedia tools dan layanan email, perusahaan memahami kebutuhan industri di tiap perkembangan zaman. Saat ini MTARGET fokus pada visinya untuk menyediakan software kapabilitas email yang cepat, mudah, dan terjangkau untuk industri keuangan dan retail.

Melalui fitur email berbasis AI ini, MTARGET berupaya menunjukkan komitmennya dalam menyediakan solusi inovatif bagi bisnis di Indonesia. Dengan semakin banyak solusi yang memanfaatkan kemampuan teknologi, hal ini ditakutkan menjadi ancaman bagi eksistensi para pekerja di sektor terkait.

Seperti diketahui, Microsoft sempat mengumumkan PHK sekitar 10.000 karyawan sebagai langkah efisiensi setelah perusahaan memutuskan untuk menambah investasi ke perusahaan teknologi OpenAI. Terkait hal ini, Yopie mengakui bahwa kondisi MTARGET ketika pandemi tidak baik-baik saja. Meskipun begitu, perusahaan mempertahankan untuk tidak melakukan layoff.

Secara personal, Yopie memiliki prinsip untuk tidak diperbudak oleh teknologi, melainkan menggunakan teknologi sebagai sarana penunjang. “Bukannya mengancam, teknologi menambah value dari pekerja itu sendiri. Banyak hal-hal yang bisa dipelajari dan diimplementasikan. Seperti punya mentor atau coach pribadi di dunia kerja. Itulah yang langka di zaman sekarang,” tegasnya.

Saat ini MTARGET fokus untuk menjadi the email company sebagai identitas utamanya, Produk yang akan diluncurkan di masa depan akan sangat bervariatif, dan semuanya berpusat di email.

“Di Q1 2023 ini, kami sudah meluncurkan dua produk baru, yakni SONAR-Email Tracker (Google Chrome Extension) dan Purify-Email Database Cleansing Tools.
Fokus utama adalah mendapatkan revenue dan mempertahankan profitability. We may not be the biggest yet, but we’re definitely the best for now,” tutupnya.

Startup SaaS untuk SDM Synergo Raih Pendanaan dari East Ventures

Synergo, startup SaaS untuk manajemen sumber daya manusia, mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal dari East Ventures dengan nilai yang tidak disebutkan. Pendanaan ini memberikan keleluasaan Synergo untuk memperbarui sekaligus memperbaiki produk sesuai permintaan pelanggan.

Dengan demikian, Synergo berharap dengan teknologi yang dihadirkan dapat meningkatkan kinerja karyawan melalui pelacak, evaluasi, pembanding, dan analisis tren performa karyawan serta perusahaan.

“Synergo akan menggunakan pendanaan ini untuk memperbarui dan memperbaiki produk sesuai permintaan pelanggan,” ucap Co-Founder & CEO Synergo Domenico Tukiman dalam keterangan resmi.

Startup ini sebelumnya lahir karena muncul permasalahan yang dialami perusahaan. Mereka tidak memiliki proses peninjauan performa karyawan, yang berakibat ketiadaan gambaran kinerja secara menyeluruh.

Solusi yang dihadirkan Synergo untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah struktur peninjauan kinerja dan obyektif tiap karyawan, serta alat untuk menganalisis informasi penting bagi tim manajemen.

Manajer dapat menetapkan dan menugaskan target untuk setiap karyawan. Karyawan pun dapat menelusuri sendiri perkembangan masing-masing dan mengoordinasikannya dengan anggota tim beserta manajernya. Pada akhirnya, perusahaan dapat memperoleh data dan mendapatkan informasi penting untuk penentuan tim manajemen.

Dengan perangkat analisis yang dihadirkan Synergo, perusahaan akan mendapat visibilitas mengenai kondisi kinerja perusahaan. Beberapa di antaranya mengetahui performa karyawan teratas dan calon pemimpin, supaya mereka dapat memelihara dan mengembangkan talenta, sekaligus menggandeng karyawan yang butuh bantuan untuk meraih potensi penuh mereka.

“Kami percaya bahwa aset terpenting dari sebuah perusahaan adalah sumber daya manusia. Langkah pertama untuk membuka potensi penuh dari hal tersebut adalah membuat suatu proses yang terstruktur untuk diikuti dan diukur secara berkala. Dengan Synergo, perusahaan dapat mengimplementasi sistem peninjauan performa dengan cepat, tanpa mengganggu proses bisnis mereka,” pungkas Domenico.

Platform SaaS Jari Permudah Proses Penagihan Sektor “Multifinance”

Proses penagihan pekerja lapangan yang tidak terpantau secara online, seringkali menjadi kesulitan yang belum bisa dipecahkan oleh perusahaan pembiayaan (multifinance). Lancar atau tidaknya penagihan bakal berdampak pada pembiayaan macet atau non performing financing (NPF) yang menjadi tolak ukur sehat atau tidaknya sebuah layanan multifinance.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, PT Jari Solusi Internasional (Jari) hadir dengan meluncurkan aplikasi Jari Mobile Collection. Semangat yang diusung ialah mempermudah proses penagihan yang didukung dengan teknologi komputasi awan, didukung dengan pembayaran MPOS (mobile point of sales) melalui aplikasi mobile.

Jari secara resmi telah beroperasi sejak September 2016 dan telah mengeluarkan satu produk, Jari Mobile Collection. Rencananya Jari akan meluncurkan empat produk berbasis B2B yang nantinya secara menyeluruh mendukung sistem kerja layanan multifinance. Tiga produk lainnya yang sedang disiapkan adalah Mobile Survey, Mobile Surveillance, dan Mobile Quest.

“Seluruh produk yang kami siapkan secara end-to-end mendukung multifinance untuk proses penagihan. Sesuai dengan visi kami menjadi mobile solution provider untuk industri perusahaan pembiayaan di Indonesia,” terang Co-Founder dan Direktur Jari Stephanus Lutfi kepada DailySocial, Senin (21/8).

Di dalam aplikasi Mobile Collection, terdapat berbagai fitur seperti live tracking, task management, online payment, dan informative dashboard. Seluruh fitur tersebut diharapkan mempermudah manajemen perusahaan untuk memantau kolektor lewat fitur dashboard monitoring.

Tak hanya itu, proses penagihan jadi paperless, lebih efisien, meningkatkan produktivitas pekerja, serta mengurangi potensi fraud. Dari sisi nasabah akan lebih nyaman karena prosesnya dilakukan dengan simpel dan praktis.

Untuk proses pembayarannya, kolektor dipersenjatai dengan mesin MPOS Cashlez yang merupakan mitra Jari. Dengan mesin tersebut, kolektor bisa menerima pembayaran tunai melalui kartu debit. Setelah pembayaran diterima, bukti akan langsung dicetak pada saat itu juga.

“Tadinya seluruh proses pembayaran pakai kuitansi manual, ini berpotensi terjadinya fraud dan tidak paperless bagi perusahaan. Kolektor dapat secara online melaporkan seluruh kegiatannya di lapangan. Data pun sudah terintegrasi cloud di kantor pusat, sehingga mereka tidak perlu khawatir meski tidak mendapat jaringan di daerahnya.”

Target Jari

Lutfi meyakini layanan yang dihadirkan Jari dapat menjawab permasalahan yang kerap dihadapi perusahaan multifinance di Indonesia. Pihaknya membidik layanan multifinance lapis kedua sebagai penggunanya. Adapun total  perusahaan di sektor ini di Indonesia mencapai 297 perusahaan.

Saat ini aplikasi Mobile Collection sudah digunakan oleh dua layanan multifinance, yakni Trihamas dan Procar. Total pengguna (kolektor) yang dihimpun dari dua perusahaan tersebut sekitar 700 orang.

“Selain menargetkan [layanan] multifinance baru sebagai pengguna kami, berikutnya akan meluncurkan produk kedua yakni Mobile Surveillance pada akhir bulan ini,” pungkas Stephanus.

Aplikasi Mobile Collection hanya tersedia untuk pengguna Android. Untuk pendanaan, Jari diungkapkan telah menerima suntikan angel investor dengan nilai yang tidak disebutkan.


Andriansyah Agustian berpartisipasi dalam penulisan artikel ini