Tag Archives: Platform telemedicine

Emtek Group Sells Stake of KlikDokter to Kalbe Farma

Healthtech company KlikDokter is now fully owned by Kalbe Farma after taking 23.81% shares from Emtek Group’s subsidiary, PT Kreatif Media Karya (KMK). Since the beginning, Kalbe, through PT Karsa Lintas Buwana (KLB), has been the major shareholder of 76.19% in KlikDokter when Emtek entered in 2016.

According to the disclosure on IDX, the transaction was completed on September 30, 2021, worth of IDR 62.5 billion. PT Medika Komunika Teknologi (MKT) which is the owner of KlikDokter service approved the decision to sell all shares or a total of 1,000 series B shares owned by KMK, each of 999 series B shares to KLB and 1 share to PT Hexpharm Jaya Laboratories (HJ) .

After the exchange, the latest composition is KLB with 99.98% ownership as follows, a total of 1000 series A shares or the equivalent of 23.81%; a total of 3,199 series B shares or the equivalent of 76.71%; and HJ with 1 share of series B or the equivalent of 0.02%.

Kalbe Farma’s Corporate Secretary, Lukito Kurniawan Gozali said that corporate actions were carried out to increase capital in the context of developing business in the future. “KMK has no affiliation and/or conflict of interest with the company [Kalbe Farma],” he wrote.

KlikDokter is one of the oldest healthtech companies as it has been operating since 2008. KlikDokter’s initial product was a health information portal that focused on accuracy and updates from trusted sources. Moreover, develop features around health services – such as online consultations, medical devices, hospital directories, online drug recommendations, drug delivery, to online ordering, which is accessible through websites and applications.

Various healthtech startups

In terms of service, other healthtech players has offered similar solutions to KlikDokter. In Indonesia, KlikDokter competes with several players, such as Halodoc, Alodokter, SehatQ, GoodDoctor, and others. According to RevoU’s findings, the most popular health application in Indonesia is Alodokter, based on website and social media data.

Alodokter’s monthly website visitors reached 51.3 million, followed by Halodoc with 45.8 million and SehatQ with 18.4 million. Next, there is KlikDokter with 15.1 million visits and GoodDoctor with 656,500 visits.

Based on the number of followers on various social media platforms, Instagram for example, both Alodokter and Halodoc are the leaders compared to the other three. On Facebook and Twitter, KlikDokter is a health application with the number one followers in Indonesia with 4.1 million page likes and 69 thousand followers respectively.

Meanwhile, according to the findings of the Global Consumer Survey Statista, Indonesia is the third country with the largest users of telemedicine applications. During the pandemic, the demand for telemedical services is increasing as patients can easily connect with medical practitioners virtually. Therefore, this pandemic provides a great opportunity for telemedical services to grow bigger.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
KlikDokter Kalbe Farma

Emtek Group Jual Saham KlikDokter, Kini Sepenuhnya Dimiliki Kalbe Farma

Perusahaan healthtech KlikDokter kini dikuasai sepenuhnya oleh Kalbe Farma pasca membeli 23,81% saham milik PT Kreatif Media Karya (KMK), entitas anak usaha Emtek Group. Sedari awal, Kalbe, melalui PT Karsa Lintas Buwana (KLB), adalah pemegang saham mayoritas sebesar 76,19% di KlikDokter sejak Emtek masuk pada 2016.

Menurut keterbukaan informasi di BEI, transaksi telah diselesaikan pada 30 September 2021 senilai Rp62,5 miliar. PT Medika Komunika Teknologi (MKT) yang merupakan pemilik layanan KlikDokter menyetujui keputusan penjualan seluruh saham atau sejumlah 1.000 lembar saham seri B milik KMK, masing-masing sejumlah 999 lembar saham seri B kepada KLB dan 1 lembar saham kepada PT Hexpharm Jaya Laboratories (HJ).

Setelah transaksi ini, komposisi kepemilikan saham terbaru adalah KLB dengan kepemilikan 99,98% saham dengan rincian, sejumlah 1000 lembar seri A atau setara 23,81%; sejumlah 3,199 lembar saham seri B atau setara 76,71%; dan HJ sejumlah 1 lembar saham seri B atau setara 0,02%.

Corporate Secretary Kalbe Farma Lukito Kurniawan Gozali menyampaikan, aksi korporasi dilaksanakan untuk peningkatan modal dalam rangka pengembangan bisnis/usaha ke depannya. “KMK tidak memiliki hubungan afiliasi dan/atau benturan kepentingan dengan perusahaan [Kalbe Farma],” tulisnya.

KlikDokter termasuk perusahaan healthtech tertua karena sudah beroperasi sejak 2008. Produk awal KlikDokter adalah portal informasi kesehatan yang fokus pada akurasi dan update dari sumber terpercaya. Kemudian, mengembangkan fitur seputar layanan kesehatan – seperti konsultasi online, alat kesehatan, direktori rumah sakit, rekomendasi obat online, pengiriman obat, hingga pemesanan online, yang dapat diakses melalui situs dan aplikasi.

Startup healthtech lainnya

Secara layanan, pemain healthtech lainnya juga menawarkan hal yang serupa dengan KlikDokter. Di Indonesia, KlikDokter bersaing ketat dengan pemain sejenisnya, seperti Halodoc, Alodokter, SehatQ, GoodDoctor, dan lainnya. Menurut temuan RevoU, aplikasi kesehatan yang paling populer di Indonesia adalah Alodokter, berdasarkan data situs dan media sosial.

Pengunjung situs bulanan Alodokter mencapai 51,3 juta kunjungan, kemudian disusul Halodoc dengan 45,8 juta kunjungan dan SehatQ dengan 18,4 juta kunjungan. Selanjutnya, terdapat KlikDokter dengan 15,1 juta kunjungan, dan terakhir ada GoodDoctor 656,500 kunjungan.

Berdasarkan jumlah followers di berbagai platform media sosial, misalnya di Instagram, baik Alodokter dan Halodoc adalah pemimpin dibandingkan ketiga lainnya. Di Facebook dan Twitter, KlikDokter merupakan aplikasi kesehatan dengan jumlah pengikut di Indonesia dengan angka masing-masing sebesar 4,1 juta page likes dan 69 ribu followers.

Sementara itu hasil temuan Global Consumer Survey Statista, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan jumlah pengguna aplikasi telemedis. Selama pandemi, permintaan layanan telemedis meningkat karena pasien dapat terhubung dengan mudah dengan praktisi medis secara virtual. Oleh karenanya, pandemi ini memberi ruang yang besar untuk layanan telemedis untuk berkembang lebih jauh.

Application Information Will Show Up Here
AlteaCare Telemedicine

AlteaCare Memperkenalkan Platform Telekonsultasi untuk Dokter Spesialis

AlteaCare resmi memperkenalkan platform telekonsultasi dokter spesialis berbasis aplikasi. Sebagai tahap awal, mereka menggandeng RS Mitra Keluarga sebagai rekanan fasilitas kesehatan pertama.

CEO AlteaCare Mikaela Oen mengatakan, pihaknya berupaya menghadirkan layanan kesehatan terintegrasi sehingga masyarakat dapat merasakan pelayanan menyeluruh rumah sakit secara virtual. Saat ini, hampir seluruh dokter RS Mitra Keluarga sudah berpraktik di platform AlteaCare.

Saat ini, AlteaCare menyediakan sejumlah layanan kesehatan, antara lain telekonsultasi, medical advisor, vaksinasi, pembelian dan pengiriman resep obat, hingga lab & radiologi. AlteaCare sudah dapat diunduh untuk perangkat Android dan iOS.

“Yang menjadi value proposition AlteaCare dari platform lain adalah mengutamakan telekonsultasi secara real-time dengan video call. Kami juga memiliki medical advisor dan Patient Relation Officer (PRO) untuk memberikan pengalaman lebih baik sebelum hingga sesudah melakukan telekonsultasi,” ujar Mikaela dalam konferensi pers virtual.

Adapun, medical advisor membantu pengguna memilih dokter spesialis yang tepat. Sementara, PRO membantu pengguna dalam menyelesaikan proses rawat jalan usai konsultasi dengan dokter spesialis. Pada layanan vaksin, AlteaCare menyediakan dari pendaftaran, screening, dan penjadwalan. Rekam medis tersimpan di RS, tetapi pasien bisa mendapat catatan ringkas.

Untuk memperkuat ekosistem layanan secara terintegrasi ke depan, pihaknya menargetkan dapat terus menambah mitra fasilitas kesehatan lainnya, mulai dari RS, farmasi, dan asuransi.

Sementara itu, COO AlteaCare William Suryawan menambahkan, pihaknya ingin menjadi gerbang digital bagi masyarakat yang belum terjangkau layanan kesehatan. “Ini berarti RS memiliki channel baru sehingga membantu mereka menjangkau pasien baru di masa pandemi. Jadi, [kehadiran telemedicine] bukan untuk bersaing dengan RS lainnya,” katanya.

Selain RS Mitra Keluarga, AlteaCare juga menjadi sebagai salah satu penyedia layanan telekonsultasi berbasis online yang digandeng oleh Kementerian Kesehatan. Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi dan aplikasi mulai banyak dikembangkan di sektor kesehatan sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

“Kami sangat mengapresiasi langkah ini dengan mengintegrasikan layanan dengan rumah sakit. Kami harap semakin banyak RS bergabung sehingga masyarakat semakin banyak juga yang terjangkau layanan kesehatan,” ujarnya.

Healthtech di masa pandemi

Berdasarkan Startup Report 2020 yang dirilis oleh DSResearch, platform healtchtech di Indonesia memainkan peran signifikan di masa pandemi Covid-19. Dengan kebijakan pembatasan sosial, pandemi seolah ‘memaksa’ masyarakat untuk mengadopsi layanan telekonsultasi.

Alhasil, platform telekonsultasi mendulang pertumbuhan transaksi hingga berkali lipat sejak tahun lalu. Ini memberikan tren positif bahwa layanan telekonsultasi memiliki peluang pertumbuhan yang besar.

Kategori inovasi di healthtech / DSResearch

Pemerintah pun bekerja sama dengan platform healthtech untuk berupaya mendorong pembatasan sosial. Inovasi layanan yang dihadirkan pelaku healthtech dapat membantu masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan tanpa perlu keluar rumah.

Platform healthtech membantu pemerintah untuk menyediakan rapid test dan PCR. Beberapa layanan lain yang dapat diakses adalah chatbot untuk mengidentifikasi atau melakukan diagnosis awal serta pembelian dan pengiriman obat secara online.

Application Information Will Show Up Here