Tag Archives: playlist

Spotify Kini Hadirkan Playlist Terkurasi Khusus Podcast

Tahun demi tahun, koleksi playlist terkurasi Spotify terus bertambah. Buat sebagian besar orang, playlist terkurasi jauh lebih penting ketimbang banyaknya konten yang tersedia, sebab kalau bukan karena playlist, mencari konten yang menarik di tengah lautan konten seperti itu bukanlah pekerjaan mudah.

Itu untuk musik, bagaimana dengan podcast? Seperti yang kita tahu, Spotify sekarang juga memiliki katalog podcast yang masif. Kabar baiknya, Spotify baru saja meluncurkan lusinan playlist terkurasi khusus untuk podcast.

Playlist podcast ini unik untuk setiap negara. Sayang sejauh ini Spotify baru menyediakan playlist podcast untuk konsumen di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Swedia, Meksiko, dan Brasil. Kemungkinan playlist untuk negara-negara lain bakal menyusul seiring Spotify membentuk tim editorial lokal.

Yang sudah tersedia secara global saat ini adalah tiga playlist podcast yang Spotify sebut dengan istilah flagship playlists: Best Podcasts of the Week, Crime Scene dan Brain Snacks. Spotify bilang nantinya isi ketiga playlist ini juga akan dibedakan di setiap negara, dan semuanya akan diperbarui setiap minggunya.

Satu detail yang saya amati adalah, kecuali di Best Podcasts of the Week, isi suatu playlist podcast tidak melulu episode-episode terbaru. Episode dari bulan Januari pun ada yang diikutkan ke dalam playlist seandainya episode tersebut terlalu menarik untuk dilewatkan.

Sumber: Spotify.

 

YouTube Luncurkan Playlist Khusus Edukasi yang Bebas dari Gangguan

Kita tidak perlu lagi membahas dampak YouTube bagi kehidupan manusia modern, tapi untuk memahami besarnya skala konten dari platform video-sharing populer ini, perlu Anda ketahui bahwa ada hampir lima miliar video ditonton oleh para pengguna dalam satu hari. Di sana, kita bisa menemukan berbagai macam genre video, baik dari channel-channel resmi serta konten buatan para YouTuber.

YouTube tentu saja merupakan sumber beragam ilmu. Banyak dari kita yang mengandalkan layanan tersebut saat ingin mempelajari suatu hal baru atau ketika butuh panduan. Belum lama ini, developer resmi meluncurkan wadah khusus konten edukasi yang mereka namai Learning Playlist. Mungkin sudah bisa Anda tebak, playlist ini dikhususkan untuk video-video dengan topik pendidikan, misalnya matematika, ilmu pengetahuan alam, musik, programming hingga bahasa.

Learning Playlist dihidangkan melalui lewat landing page khusus yang turut ditunjang oleh fitur-fitur pengelolaan sehingga kita dapat mudah menemukan konten yang diinginkan. Saat berkunjung ke sana, Anda segera disambut sejumlah playlist seperti Kimia, Pengantar Ekonomi, Kalkulis, sampai Quantum Mechanics (saya berniat untuk menyimak topik ini begitu jam kerja usai). Di sini, YouTube juga merangkul segala macam channel/video bertema edukasi yang sebelumnya telah dipublikasikan (National Geographic, Vox, Wired dan lain-lain).

YouTube Learning Playlist turut memperkenalkan ‘Edutubers’ terverifikasi yang bisa kita subscribe. Hal paling unik dari laman-laman khusus pendidikan ini adalah ia bebas dari fungsi ‘video rekomendasi’ berbasis algoritma. Absennya fungsi tersebut boleh jadi dimaksudkan agar proses belajar Anda tidak terganggu akibat perhatian yang terpecah. Langkah tersebut patut diapresiasi karena YouTube selama ini tampak enggan menonaktifkan fitur rekomendasi.

Keadaan tersebut sebetulnya bisa dipahami karena tanpa adanya rekomendasi, traffic ke video lain jadi berkurang. Menariknya lagi, developer juga menghilangkan fungsi autoplay. Begitu satu video selesai diputar, Anda perlu men-tap/klik secara manual video berikutnya. Jadi bahkan jika Anda tertidur saat menyimak pelajaran fisika kuantum, Anda tidak akan bangun dan mendapatkan YouTube sedang menampilkan video teori konspirasi.

Belakangan ini, YouTube memang terlihat sangat gencar mengekspansi konten edukasi di platform-nya. Boleh jadi, Anda pernah mendengar soal investasi sang sebesar US$ 20 juta lewat prakarsa Learning Fund yang dilakukan sang developer. Rencana YouTube dalam waktu dekat ini ialah menggandeng mitra-mitra terpercaya seperti Khan Academy serta TED-Ed.

(Sebagai orang yang selalu merasa penasaran, YouTube Learning Playlist akan jadi page baru favorit saya…)

Sumber: The Verge.

Rangkaian Produk Audio Wireless Sports dan Lifestyle JBL Baru Serbu Indonesia

Pendaratan JBL Jr di Indonesia kurang lebih tiga minggu lalu sepertinya menjadi momen pemecah keheningan karena Harman International memang sudah cukup lama tidak melangsungkan acara pers di tanah air. Ternyata, pendaratan headset yang didesain khusus untuk anak-anak itu menandai dimulainya agenda peluncuran produk JBL secara lebih masif.

JBL menjelaskan bahwa saat ini, tren audio wireless sedang berada di momentum peningkatan tertinggi. Nilai pasar produk headphone dikabarkan mencapai US$ 17 miliar, dengan kenaikan di segmen nirkabel sebesar 20 persen. Konsumen juga menginginkan produk berdesain sporty dan telah dibekali fitur noise cancellation. Dan di akhir bulan November ini, JBL mencoba memenuhi semua permintaan itu.

JBL 13

Pada tanggal 29 November 2017, Harman International melangsungkan acara peluncuran rangkaian perangkat audio wireless JBL. Produk-produk ini masuk dalam kategori Lifestyle dan Sports; mereka memiliki penampilan stylish dan sporty, serta ditunjang struktur tangguh demi memastikannya siap menemani pengguna beraktivitas setiap hari. Device-device ini terdiri dari keluarga Everest, E Series, Focus, Inspire, Pulse 3, Playlist serta Boombox.

JBL 14

“Para pecinta audio membutuhkan produk berkualitas terbaik yang menunjang aktivitas harian,” kata general manager Lifestyle Audio Division Asia Pacific Harman International, Grace Koh. “Melalui perangkat-perangkat baru ini, kami berusaha meningkatkan standar mutu headphone dan speaker wireless, serta berusaha memberikan pengalaman mendengarkan audio tak tertandingi lewat kenyamanan dan faktor personalisasi.”

JBL 11

 

Everest

Rangkaian Everest terdiri dari headphone noise cancelling V750NXT, model over-ear V710, headset on-ear V310, serta in-earphone V110. Everest menjanjikan ‘penggabungan antara teknologi suara terbaru dan desain ergonomis’. Semua perangkat ini dapat terhubung ke segala perangkat pintar tanpa kabel, mempersilakan kita bergerak bebas sembari menikmati lagu-lagu favorit.

JBL 12

Di antara empat model itu, Everest 750NXT merupakan primadonanya. Huruf ‘NXT’ di namanya mengindikasikan penggunaan fitur NXTGen, yaitu teknologi noise-cancelling aktif yang memungkinkan pengguna mengendalikan sendiri seberapa banyak bunyi-bunyi eksternal yang diizinkan untuk masuk, hanya melalui satu sentuhan pada tombol.

JBL 9

Di sana juga ada TruNote, yakni sistem yang menjaga agar headphone sanggup menyuguhkan bunyi yang jernih dan output paling autentik lewat proses kalibrasi suara berdasarkan rancangan ear cup. Produsen turut memberinya label JBL Pro Audio sebagai jaminan kualitas suara khas JBL. Everest 750NXT tak lupa dibekali baterai berkapasitas besar, sanggup membuai Anda dengan musik selama 15 jam.

 

E Series E65BTNC

Meski tidak jadi anggota keluarga Everest, headset JBL E65BTNC menyimpan banyak kesamaan dengannya. Di sana terdapat fitur noise cancellation aktif, kompatibel ke beragam perangkat pintar, ditopang audio ‘JBL Signature’ mirip seperti yang telah produsen gunakan di  studio-studio rekaman ternama, serta dilengkapi baterai berdaya tahan 15 jam yang dapat diisi penuh hanya dalam dua jam.

JBL 20

 

Focus 700

Focus 700 dirancang buat para atlet, didukung dua fitur utama pada desainnya. Earphone ini mempunyai bahan anti-keringat, kuat menahan cuaca panas serta hujan, dan mengusung desain ergonomis TwistLock supaya tetap nyaman dikenakan serta tak mudah terlepas dari telinga. Dengan fitur-fitur ini, kita bisa fokus berolahraga sambil mendengarkan musik tanpa merasa was-was.

JBL 6

 

Inspire 700

Inspire 700 sendiri disiapkan untuk konsumen yang dituntut buat selalu aktif. Menopang komunikasi tampaknya menjadi tugas utama earphone ini, apalagi menakar dari durasi baterai yang menyentuh 16 jam (di-charge via case). Seperti Focus 700, Inspire 700 juga nyaman dan bisa menempel di telinga tanpa mudah terlepas berkat rancangan TwistLock dan ear tip FlexSoft.

JBL 5

 

Pulse 3

Pulse 3 sengaja diramu untuk menyajikan pengalaman ‘audio visual’ berkat pemanfaatan sistem pencahayaan warna-warni, sempurna buat memeriahkan pesta di halaman rumah ataupun pinggir kolam. Dan Anda tidak perlu cemas speaker Bluetooth ini akan rusak seandainya terkena air hujan atau tercemplung ke kolam renang. Pulse 3 telah ditunjang struktur waterproof dan bisa mengapung.

JBL 1

 

Playlist

Fitur andalan di Playlist adalah dukungan Chromecast sehingga kita bisa mudah menyalurkan audio ke speaker wireless ini kapan saja. Pengelolaan playlist serta pengaturan volume bisa dilakukan langsung dari perangkat bergerak tanpa menonaktifkan fungsi lainnya. Uniknya lagi, pengguna dapat menerima panggilan telepon bahkan saat JBL Playlist tengah menghidangkan musik.

JBL 21

 

Boombox

Mirip seperti Pulse 3, Boombox siap menghidupkan pesta – baik di luar ataupun di dalam ruang – karena dilengkapi konstruksi kedap air serta handle sehingga mudah dibawa-bawa. Sesuai namanya, bass membahana merupakan senjata utama di speaker Bluetooth ini. Kemudian di dalamnya, JBL membubuhkan baterai berkapasitas raksasa, memungkinkan Boombox melantunkan lagu tanpa henti selama 24 jam.

JBL 16

 

Semua produk JBL tersebut kabarnya sudah tersedia di toko retail elektronik serta gerai resmi di seluruh Indonesia.

JBL 7

JBL 10

JBL 8

JBL 18

JBL 19

JBL 4

JBL 3

[Panduan Pemula] Cara Membuat dan Menambahkan Lagu ke Playlist di Joox

Sebelumnya, kita sudah membahas tips download lagu di Joox bagi yang enggan “membakar” kuota data terus menerus. Sebagai lanjutannya, saya ingin bahas tutorial cara membuat playlist baru sekaligus menambahkan lagu ke playlist yang sudah ada.

  • Buka Joox di perangkat Anda kemudan cari satu lagu favorit. Tap tombol menu di samping lagu, kemudian tap opsi Add.

playlist_1

 

  • Secara default sudah ada pilihan playlist My Favorites, tapi karena kita ingin membuat playlist baru, silahkan tap New Playlist.

playlist_2

  • Buatlah playlist sesuai keinginan Anda, kemudian tap Done. Anda juga bisa mengatur privasi playlist, mau terbuka atau tertutup.

playlist_3

  • Selesai, playlist baru sudah berhasil dibuat. Maka lagu yang tadi Anda pilih, sudah ditambahkan di dalamnya.

playlist_4

Untuk menambahkan lagu bagu ke playlist tersebut, Anda tinggal mengulangi langkah pertama. Kemudian memilih playlist tersebut, bukan membuat playlist yang baru. Mudah kan? Silahkan dicoba sendiri, selamat menikmati musik kesayangan Anda.

Sumber gambar header Joox.

Spotify Luncurkan Daily Mix, Playlist Berisi Perpaduan Lagu Baru dan Lagu Favorit Pengguna

Playlist memegang peranan yang sangat penting dalam layanan streaming musik seperti Spotify. Berhadapan dengan puluhan juta lagu, terkadang kita bingung mau mendengarkan yang mana, dan di situlah gunanya playlist: Anda bisa menyesuaikan musik dengan mood, atau sekadar bernostalgia dengan playlist lagu-lagu lawas.

Spotify selama ini sudah menawarkan segudang playlist, tapi setidaknya ada dua yang bersifat amat personal, yakni Discover Weekly dan Release Radar. Dalam Discover Weekly, playlist diisi oleh lagu-lagu yang belum pernah Anda dengarkan sebelumnya, tapi masih sealiran lagu-lagu yang selama ini Anda putar. Release Radar di sisi lain menyuguhkan lagu-lagu terbaru dari artis favorit.

Sekarang ada lagi playlist personal baru yang ditawarkan Spotify. Namanya Daily Mix, dan sesuai namanya, setiap harinya akan diracik playlist baru khusus untuk Anda.

Tampilan fitur Daily Mix / Spotify
Tampilan fitur Daily Mix / Spotify

Tidak seperti Discover Weekly, Daily Mix menyajikan campuran lagu-lagu baru dan yang sudah menjadi favorit Anda selama ini. Menurut pernyataan yang diterima TechCrunch, proporsinya sejauh ini adalah 25% lagu baru dan 75% lagu favorit. Lebih lanjut, Daily Mix tidak memiliki durasi, playlist akan terus di-update dan diisi selagi Anda mendengarkan.

Yang mirip dengan Discover Weekly adalah bagaimana racikan Daily Mix akan bertambah sempurna seiring Anda menggunakan Spotify. Seandainya ada lagu yang Anda tidak suka dalam playlist, tinggal klik tombol “ban” untuk menendangnya jauh-jauh. Sebaliknya, pengguna bisa mengklik tombol “heart” untuk menambahkan lagu baru yang ternyata mereka sukai ke koleksi pribadinya.

Fitur Daily Mix saat ini sudah tersedia di Spotify versi Android dan iOS, dan segera menyusul di web serta desktop. Catatan tambahan: kalau Anda merupakan pengguna baru, Anda baru bisa mengakses Daily Mix setidaknya setelah dua minggu streaming di Spotify mengingat racikannya juga berdasarkan riwayat dan lagu-lagu favorit pengguna.

Sumber: TechCrunch dan Spotify. Gambar header: Freestocks.org.

Soundsgood Ingin ‘Rukunkan’ Layanan Streaming Musik via Playlist

Apa layanan streaming musik pilihan Anda? Deezer? Guvera? Rdio? MixRadio? Atau Anda lebih suka mengeksplorasi karya-karya komunitas indie di SoundCloud? Keputusan memilih jelas berada di tangan Anda. Continue reading Soundsgood Ingin ‘Rukunkan’ Layanan Streaming Musik via Playlist

5 Aplikasi untuk Pamer Musik yang Kamu Dengerin

Musik identik dengan bersenang-senang, tapi tak selamanya musik dapat dikonotasikan sebagai sesuatu yang negatif. Buktinya banyak orang memanfaatkan musik untuk menemaninya bekerja. Sedikit banyak cara itu terbukti mendorong produktivitas. Jadi, baik atau buruk musik akan tergantung kepada bagaimana penggunaannya.

Continue reading 5 Aplikasi untuk Pamer Musik yang Kamu Dengerin