Plurk akhir Januari lalu diberitakan mendapatkan investasi, dengan dana segar ini layanan ini akan melakukan berbagai peningkatan layanan termasuk akan melakukan beberapa pengembangan pasar, termasuk di Asia.
Tag Archives: plurk
Plurk Dapatkan Investasi Baru, Tambah Fitur dan Siapkan Inovasi Produk
Masih ingat Plurk? Well, jejaring sosial ini mungkin kurang menjadi tren di Indonesia dikalangan tertentu, meski masih memiliki pengguna aktif di sini namun popularitasnya bisa jadi kalah dengan beberapa jejaring sosial lain yang sampai saat ini masih dan semakin populer. Namun, sepertinya kondisi itu akan segera berubah.
Continue reading Plurk Dapatkan Investasi Baru, Tambah Fitur dan Siapkan Inovasi Produk
Plurk Ngamuk, Microsoft Ngaku
Dua minggu yang lalu DailySocial posting tentang MSN Juku, layanan microblogging dari Microsoft China yang terlihat sedikit terlalu familiar dengan sebuah layanan microblogging ngetop lainnya. Well butuh waktu cukup lama juga untuk Plurk, si empunya layanan yang mirip, untuk teriak “maling!” ke raksasa IT tersebut.
Plurk Tambahkan Fitur Baru
Plurk minggu ini mulai menambahkan beberapa fitur baru di situsnya, selain dari fitur Mark All As Read yang mengganggu itu Plurk juga telah menambahkan fitur pencarian musik di YouTube tanpa meninggalkan halaman Plurk.
Caranya cukup pilih qualifier “Shares”/”Berbagi” > YouTube, dan disana anda bisa langsung melakukan pencarian video di YouTube untuk kemudian di posting di timeline Plurk anda. Dan setelah anda memasukkan musik ke timeline anda maka teman-teman anda akan mampu memainkan musik tersebut melalui player yang ada di sebelah kanan bawah timeline anda.
Selain fitur berbagi musik ini, rupanya Plurk juga secara sengaja menambahkan pertanyaan konfirmasi ketika anda akan melakukan “Mark All as Read”. Hal ini, menurut tim pengembang Plurk, merupakan mekanisme pencegahan untuk aksi “Mark All as Read” yang tidak sengaja dilakukan oleh user.
Yes Plurk, I’m Sure!
Hari ini Plurk tampak agak menyebalkan untuk digunakan. Entah karena kesalah yang tidak disengaja atau memang dibuat sesuai keinginan dari tim pengembang Plurk. Setiap kali saya ingin mengklik link “Mark All As Read” dengan beberapa Responded Plurk maka Plurk akan menampilkan message seperti tampak di bawah.
Sebelumnya tidak pernah ada message seperti ini dan jujur saja hal ini sangat menganggu. Semoga bisa dihilangkan dalam tempo yang sesingkat-sesingkatnya.
Selamat Ulang Tahun Plurk!
Hari ini Plurk berusia genap satu tahun! Situs jejaring sosial microblogging yang berbasis di Kanada ini memang memiliki tempat tersendiri untuk pengguna internet di Indonesia. Continue reading Selamat Ulang Tahun Plurk!
Plurk Tambahkan Fitur Pencarian Real-time
Plurk, situs jejaring sosial (microblogging) yang cukup populer di Indonesia hari ini menambahkan fitur baru di situsnya. Mungkin fitur ini agak terlambat, namun masih ada cukup momentum untuk menambahkan fitur ini. Fitur yang dimaksud ada fitur pencarian topik secara real-time, hampir sama seperti fitur real-time search milik Twitter.
Fitur ini terletak di dashboard di sebelah tab Plurk, dan disini terdapat textbox yang cukup besar untuk memasukkan query search anda, dan terdapat juga beberapa suggested search dan saved search. Fitur pencarian ini memang sudah lama saya nantikan hadir di Plurk, mengingat basis pengguna Plurk cukup banyak dengan gudang data yang banyak pula. Fitur pencarian ini diharapkan bisa membantu pengguna mem-filter informasi dan juga mendapatkan info mengenai trending topics (yang banyak dibicarakan). Dan tentu saja, hasil pencarian ini juga bisa dimonetize seperti yang sedang dicoba oleh Facebook.
Mari Kita Koprol
Kata siapa Indonesia tidak punya produk jejaring sosial berbasis lokasi? Ya, memang kemarin-kemarin belum ada namun Satya Witoelar mengubah semua itu. Koprol, demikian nama yang dipilih oleh Satya dan Fajar untuk aplikasi Location-based social networking lokal (microblogging) yang masih dalam versi beta ini. Meskipun masih dalam versi beta, rupanya tidak mencegahnya untuk memberikan buzz dengan skala nasional. Tidak tanggung-tanggung, Koprol langsung diliput oleh MetroTV dalam sesi Hot Topics mengenai jejaring sosial di Indonesia.
Beberapa hari yang lalu Satya mengundang saya ke markasnya di bilangan Fatmawati untuk berdiskusi mengenai social networking yang juga ternyata diliput oleh MetroTV sebagai bagian dari acara mereka. Dalam diskusi ini pun Satya dan Fajar memperkenalkan saya ke Koprol dan juga memberi saya invitation untuk menggunakannya. Saya pun sempat mencobanya dan langsung kagum dengan konsep yang memang selama ini sudah saya nantikan. Saya pribadi agak iri melihat Dopplr, ataupun Brightkite yang belum mampu mendukung tempat-tempat di Indonesia namun sekarang Koprol sudah menutupi kekurangan tersebut.
Koprol adalah sebuah situs jejaring sosial yang bisa dibilang gabungan antara Twitter, Plurk, dan Brightkite. Lifestream model seperti Twitter, Sistem komentar seperti Plurk, dan berbasis lokasi seperti Brightkite. Dalam perbincangan dengan Satya dan Fajar ( Founder Koprol ), target audience yang diincar memang tidak terlalu besar yaitu kalangan muda yang mobile dan tak lepas dari internet yang mobile pula. Para pengguna smartphone atau mobile internet device lainnya juga diincar untuk menggunakan Koprol dan Koprol ingin lebih dari sekedar trend blogger/plurker melainkan untuk menarik para pengguna situs jejaring sosial asing seperti Facebook dan Friendster.
Di Koprol ini, anda bisa check-in di lokasi tertentu (mis:Klender) lalu anda bisa melakukan posting status dan posting foto di lokasi anda tersebut. Yang menarik adalah melalui Koprol ini, anda dapat melihat siapa saja pengguna koprol yang juga sedang check-in di daerah yang sama dengan anda, sisanya ya terserah anda 🙂
Satu kelebihan yang ada di Koprol adalah anda bisa me-review lokasi-lokasi yang anda kunjungi. Tentunya tidak hanya terbatas hanya pada restoran, kafe, mal, dll melainkan juga kota, public places, dan lain-lain. Akan tetapi hal ini juga merupakan salah satu kelemahan yang masih ada di Koprol, dimana database tempat-tempat masih belum terlalu banyak namun demikian anda bisa membantu dengan men-submit tempat-tempat yang anda sering kunjungi melalui form feedback.
Hari minggu siang pun Koprol langsung melepas invite koprol ke para pengguna yang diberikan masing-masing 5 invite untuk dibagikan. Alhasil, teman-teman dari Plurk dan Twitter pun berdatangan ke Koprol dan langsung menggunakannya dan menguak beberapa bug yang tampak. Inilah gunanya ada label BETA version dan mendatangkan pengguna berdasarkan invitation, sehingga bug yang ada bisa langsung diperbaiki dan tidak terlalu mengecewakan pengguna (yang masih terbatas). Tak sampai disitu, gelombang pengunjung yang banyak secara tiba-tiba juga bahkan membuat server Koprol kewalahan dan sempat lambat untuk di-load. Namun beberapa saat kemudian akses sudah kembali normal dan pengguna sudah dapat ber-koprol dengan normal (??)
Salah satu kelemahan yang masih menjadi perdebatan mengenai location-based social networking yang juga menimpa Google Latitude, Brightkite, dan lain-lain adalah mengenai isu privasi. Google Latitude sampai sekarang tetap merupakan produk yang terbaik dalam mengkombinasikan fungsionalitas berbasis lokasi dan juga membentengin pengguna dengan setting privasi yang fleksibel dan mudah digunakan. Untuk Koprol sendiri, berhubung masih dalam tahap pengembangan maka fitur ini belum bisa digunakan namun akan segera di-rilis.
Dari sisi bisnis, saya pikir dengan konsep seperti ini Koprol sudah membuka banyak sekali peluang bisnis yang tentunya mendatangkan revenue untuk Koprol. Sepertinya Koprol tidak perlu bersusah-payah memikirkan strategi bisnis yang tepat karena jalan sudah terbuka sejak awal ketika ada interaksi antara pengguna, lokasi, dan juga review. Saya pribadi sangat optimis kalo Koprol bisa tetap berdiri kokoh dengan basis pengguna yang besar dan tetap sukses dari segi finansial.
Btw, saya masih punya 3 invite.. ada yang mau?
**UPDATE**
Masih ada 15 invite lagi, yang mau monggo komen 😉