Tag Archives: PMGC 2020

Kesuksesan PMGC 2020 di Balik Berbagai Kendala yang Terjadi

PUBG Mobile Global Championship 2020 telah usai digelar tanggal 26 Januari 2021 kemarin. Tahun ini mungkin menjadi tahun yang sedikit mengecewakan bagi fans esports PUBG Mobile lokal karena Bigetron RA hanya mampu meraih peringkat 5 saja dalam turnamen tingkat dunia tersebut. Walau begitu pencapaian Bigetron RA tetap patut diacungi jempol.

Walaupun Bigetron RA tidak berhasil memenuhi ekspektasi fans, namun PMGC 2020 sebenarnya menampilkan pertandingan yang teramat sengit secara keseluruhan. Hal tersebut terlihat dari hasil luar biasa yang ditorehkan tim-tim dari negara yang sebelumnya tidak terlalu menonjol di skena esports PUBG Mobile, seperti Zeus Esports asal Mongolia ataupun Navi dari Ukraina. Berkat hal tersebut, PMGC 2020 pun menarik banyak perhatian penonton dan berhasil mencatatkan rekor catatan jumlah penonton yang luar biasa.

 

Kendala Teknis dan Dampaknya Pada Jumlah Penonton

Rangkuman catatan viewrship PMGC 2020. Sumber Gambar - Esports Charts
Rangkuman catatan viewrship PMGC 2020. Sumber Gambar – Esports Charts.

Mengutip dari Esports Charts, PMGC 2020 berhasil mencatatkan jumlah peak viewers yang memukau. 3,8 juta peak viewers yang dicatatkan adalah bukti keinginan para penggemar untuk menonton penampilan tim PUBG Mobile terbaik dari berbagai penjuru dunia. Pencapaian tersebut terbilang cukup istimewa mengingat tantangan berat yang dihadapi oleh sang penyelenggara untuk memastikan pertandingan PMGC 2020 tetap berjalan.

Rencana awalnya, PMGC 2020 digelar offline di Coca Cola Arena, Dubai, Uni Emirat Arab. Namun pada akhirnya rencana hanyalah tinggal rencana.

Gelombang masalah dimulai setelah beberapa pemain ditemukan positif COVID-19. Mengikuti protokol kesehatan, isolasi mandiri pun dilakukan. Para pemain pun bermain dari kamar hotel masing-masing. Sang penyelenggara sepertinya tidak siap dengan kemungkinan perpindahan lokasi pertandingan karena hotel sepertinya tidak memiliki koneksi internet yang mumpuni. Masalah teknis jaringan pun turut muncul karena perubahan format. Pertandingan sempat tertunda selama dua hari berturut-turut (22 dan 23 Januari 2021), walau setelahnya pertandingan dapat kembali lancar terselenggara. Masalah tersebut membuat angka penonton menunjukkan penurunan. Namun angkanya yang tidak terlalu jauh menjadi bukti antusiasme penonton yang ternyata masih bertahan saat pertandingan kembali berjalan.

Esports PUBG Mobile sendiri ternyata masih menjadi primadona bagi penonton Indonesia. Ada 2,1 juta lebih orang menonton tayangan berbahasa Indonesia pada tanggal 26 Januari 2021 yang jadi hari terakhir. Menyusul di posisi kedua ada tayangan berbahasa Arab dengan 494 ribu lebih peak viewers, posisi ketiga ada Russia dengan 415 ribu lebih peak viewers, Thailand dengan 269 ribu lebih peak viewers, dan Malaysia dengan 266 ribu lebih peak viewers.

Sumber Gambar - Esports Charts
5 tayangan berbahasa lokal dengan jumlah peak viewers terbanyak. Sumber Gambar – Esports Charts
Sumber Gambar - Esports Charts
Sumber Gambar – Esports Charts

Jumlah penonton Indonesia kali ini tidak lagi tersaingi oleh penonton India seperti pada PMWL East 2020 lalu. Kasus pemblokiran PUBG Mobile di India sepertinya jadi alasan atas hal tersebut. Karena hal tersebut, tidak ada tim India yang turut serta di dalam pertandingan PMGC 2020. Terlepas dari itu, tim penyelenggara PMGC 2020 tetap menyajikan tayangan berbahasa India dan masih berhasil menduduki peringkat 6 penonton terbanyak dengan catatan 182 ribu lebih peak viewers.

Selain bahasa India, tim penyelenggara PMGC 2020 juga menayangkan PUBG Mobile dengan berbagai macam bahasa lokal. Inisiatif tersebut menurut saya adalah salah satu kelebihan dari esports PUBG Mobile yang patut dicontoh oleh pertandingan esports global lainnya. Catatan peak viewers dari bahasa lain dapat Anda lihat pada grafik kedua di atas.

 

Fanatisme Penonton Indonesia dan Performa Bigetron RA

Peringkat jumlah penonton terbanyak berdasarkan hari dan ronde pertandingan menunjukkan pola yang mirip seperti ibadah shalat tarawih di bulan ramadhan, ramai di awal dan akhir. Lima besar pertandingan dengan jumlah penonton terbanyak adalah pertandingan hari pertama dan hari terakhir dengan tanpa kehadiran pertandingan hari ke-2 atau ke-3 di dalam daftar. Catatan penonton terbanyak ada pada hari pertama yaitu sebanyak 3,8 juta lebih peak viewers, disusul dengan pertandingan hari terakhir dengan 2,8 juta lebih peak viewers di hari ke-4.

Sumber Gambar - Esports Charts
Sumber Gambar – Esports Charts
Ronde pertandingan dengan jumlah penonton tayangan bahasa Indonesia terbanyak. Sumber Gambar - Esports Charts
Ronde pertandingan dengan jumlah penonton tayangan bahasa Indonesia terbanyak. Sumber Gambar – Esports Charts.

Melihat polanya, bisa jadi kendala teknis adalah penyebab utama menurunnya jumlah penonton pada hari ke-4. Penurunannya cukup drastis, hampir 1 juta penonton berkurang dari pertandingan hari pertama dibanding hari ke-4. Walaupun begitu, penonton Indonesia terlihat masih sangat semangat ingin melihat momen comeback dari tim Bigetron RA terutama di hari terakhir.

Hal tersebut terbukti dari 2,1 juta penonton (grafik kedua pada gambar di atas) tayangan berbahasa Indonesia yang menonton pertandingan ronde ke-24 di hari terakhir pertandingan. Melihat pola tersebut, salah satu penyebabnya mungkin karena reputasi Bigetron RA sebagai tim ‘lambat panas’ yang telah terpatri kepada penonton Indonesia. Walhasil jadi ada banyak penonton hadir di tayangan berbahasa Indonesia hadir karena menantikan momen gemilang Zuxxy, Luxxy, Ryzen, Liquid di hari terakhir pertandingan yang sempat terjadi di beberapa turnamen sebelumnya.

PMGC 2020 - Platform
Sumber Gambar – Esports Charts.
Sumber Gambar - Esports Charts
Sumber Gambar – Esports Charts.

Dari segi platform, kali ini Nimo TV berhasil muncul sebagai platform andalan para penggemar esports PUBG Mobile. Nimo TV berhasil mencatatkan 2,8 juta lebih peak viewers pada tanggal 21 Januari 2021 yang merupakan hari pertama dari pertandingan PMGC 2020. Menyusul di bawahnya ada YouTube dengan 1 juta lebih peak viewers, disusul dengan Facebook di peringkat ke-3 dengan 380 ribu lebih peak viewers, dan Twitch di peringkat ke-4 dengan 17 ribu lebih peak viewers. Untuk grafik dan data lebih lengkap dari YouTube dan Twitch dapat Anda lihat pada gambar di atas.

Sumber Gambar - Esports Charts
Sumber Gambar – Esports Charts.

Ulet dan gigihnya tim penyelenggara dalam memastikan pertandingan kembali berjalan lancar sepertinya menjadi hal yang paling patut diacungi jempol dari gelaran PMGC 2020 ini. Dengan berbagai masalah serta kendala teknis, PMGC 2020 berhasill berjalan dengan lancar setelahnya walau dengan 2 hari penundaan yang membuat para penggemar cukup kecewa.

Para penggemar esports PUBG Mobile Indonesia juga kembali membuktikan diri sebagai fans paling ngotot dari komunitas PUBG Mobile secara keseluruhan. Walaupun ada kendala teknis, fans esports PUBG Mobile asal Indonesia ternyata terbukti tetap menonton demi membela, mendukung, dan menyaksikan perjuangan Bigetron RA.

*Disclosure: Esports Charts adalah Partner dari Hybrid.co.id.

Bigetron RA Peringkat 5 PMGC 2020, Dua Pemain RRQ Athena Pensiun

Mengawali bulan Februari ini kita mendapatkan beberapa berita menarik seputar hasil pertandingan dan bursa transfer lokal, update game, dan berita esports luar negeri. Mulai dari hasil PMGC, DPC SEA 2021 pekan kedua, sampai bursa transfer PUBG Mobile yang kini semakin memanas. Tanpa berlama-lama, berikut rangkuman berita esports pekan pertama Februari 2021.

Rekap PMGC 2020: Nova Esports Jadi Juara, Bigetron RA peringkat 5, dan Aerowolf Limax Peringkat 13

Pertandingan PUBG Mobile Global Championship 2020 telah selesai, walau hasilnya sedikit mengecewakan bagi penggemar esports PUBG Mobile Indonesia. Bigetron RA yang diharapkan untuk kembali menjadi juara sayangnya harus dijegal keras oleh dua tim asal Tiongkok, Nova Esports dan 4AM. Dengan permainan yang begitu solid, Nova Esports pun akhirnya keluar sebagai juara setelah mebukukan total 319 poin dari 29 ronde pertandingan. Bigetron RA dengan segala perjuangannya masih bisa bertahan di peringkat 5 besar dengan total perolehan sebanyak 241 poin. Wakil Indonesia lainnya yaitu Aerowolf Limax juga menunjukkan ketangguhan perwakilan Indonesia dengan beberapa Chicken Dinner, walau harus puas finish di peringkat 13 dengan total perolehan sebanyak 161 poin.

Rekap DPC 2021 SEA Regional League – Week 2: Kemenangan Perdana BOOM Esports

BOOM Esports akhirnya berhasil mendapatkan kemenangan perdananya di dalam DPC 2021 SEA Regional League – Upper Division. Melawan 496 Gaming asal Vietnam, Fbz dan kawan-kawan berhasil meraih kemenangan 2-1. Pada Lower Division, giliran ZeroTwo mendapatkan kemenangannya. Lawan IYD, Dreamocel, dan kawan-kawan kali ini adalah Lilgun yang berhasil dilibas 2-0. HOYO yang memiliki Jhocam di dalam roster terpaksa menelan pil pahit kekalahan setelah dilibas oleh Cignal Ultra. Untuk itu klasemen sementara dari tim-tim dengan pemain Indonesia di DPC 2021 SEA Regional League saat ini adalah: BOOM Esports peringkat 4 (Upper Division), Army Geniuses peringkat 1 (Lower Division), HOYO peringkat 4 (Lower Division), dan Zero Two peringkat 7 (Lower Division).

Bigetron Infinity Lolos Babak Grup Wild Rift Asia Brawl

Wild Rift Asia Brawl merupakan sebuah turnamen yang digalakkan oleh sosok streamer bernama Assassin Dave. Turnamen tersebut mengundang beberapa organisasi-organisasi Asia ternama yang sudah memiliki divisi Wild Rift seperti Liyab Esports (Filipina), Berjaya Dragons (Malaysia), bahkan juga Alliance (berisikan pemain Singapura). Turnamen tersebut juga diikuti oleh dua wakil Indonesia yaitu Bigetron Infinity dan Victim Esports. Bigetron Infinity berhasil lolos ke babak selanjutnya mendapatkan catatan menang-kalah 2-1 dan menjadi pemuncak di grup A. Victim Esports tidak berhasil mendapat kesuksesan serupa, harus terhenti di babak grup karena finish di peringkat ke-3 dengan catatan menang-kalah 1-2 di grup B.

Microboy dan RedFacen Gabung EVOS Esports


Kabar tersebut diumumkan oleh EVOS Esports tanggal 29 dan 30 Januari 2021 kemarin melalui akun instagram resmi dari EVOS Esports. Kepindahan Microboy cukup mengejutkan bagi para penggemar. Hal tersebut mengingat pernyataan dari akun Instagram resmi Bigetron Esports yang mengatakan bahwa Nizar Lugatio memutuskan tidak memperpanjang kontrak dan pensiun pada tanggal 29 Januari 2021. Apalagi Microboy juga masih bertanding bersama Bigetron RA pada gelaran PMGC 2020 yang berlangsung hingga tanggal 26 Januari 2021. Sementara itu Redfacen sendiri memang sudah meninggalkan ION Esports pada tanggal 18 Januari 2021 kemarin. Namun perpindahan tersebut juga cukup mengejutkan mengingat keputusan EVOS Esports untuk mengambil dua pemain bintang sekaligus.

G9 dan Beer11 Pensiun dari RRQ Athena

Selain kepindahan Microboy, berita mengejutkan lain dari skena PUBG Mobile juga adalah pensiunnya G9 dan Beer11 dari tim RRQ Athena yang berbasis di Thailand. Melalui media sosial resminya G9 menuliskan dalam bahasa Thailand bahwa alasan dirinya pensiun adalah karena lelah dengan serentetan hasil yang kurang memuaskan dari tim RRQ Athena belakangan ini. Memang prestasi terbaik milik RRQ Athena adalah pada saat awal mula ketika esports PUBG Mobile mulai bersemi. Mereka adalah juara dunia PUBG Mobile pertama setelah berhasil menjadi juara di gelaran PMSC 2018. Sayangnya performa mereka berangsur menurun sejak saat itu. Terakhir mereka bahkan hanya mendapat peringkat 11 saja di gelaran PMGC 2020.

Wild Rift Update 2.1: Hadirkan Replay, Spectator Mode, dan 6 Champion Baru.

Fitur yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga di League of Legends Wild Rift. Melalui laman resminya, Riot Games mengumumkan akan menghadirkan fitur Replay dan Spectator mode di dalam game Wild Rift bulan Februari 2021 ini. Walaupun tidak menyebut tanggal, namun update tersebut sepertinya akan datang dalam waktu dekat mengingat banyaknya laporan dari komunitas soal kehadiran fitur tersebut walau masih belum sempurna. Pengumuman update 2.1 tersebut juga mengumumkan kehadiran Champion baru (2 buah di bulan Februari, 4 buah di bulan Maret), event imlek, dan set skin PROJECT.

Capcom Umumkan CPT 2020 Season Final yang Dipertandingkan Online

https://twitter.com/CapcomFighters/status/1355227967559880711

Capcom Pro Tour 2020 Season Final sebenarnya direncanakan untuk diselenggarakan secara offline di awal tahun 2021 ini. Sayangnya kondisi pandemi masih belum membaik yang membuat Capcom harus mengubah rencana pertandingan menjadi online yang diadakan tanggal 20 hingga 21 Februari 2021 mendatang. Menyadari masalah netcode pada game Street Fighter, Capcom pun mempertandingkan pemain yang memiliki domisili yang dekat untuk menghindari masalah lag yang terjadi. Contohnya adalah seperti mempertandingkan Daigo dengan Gachikun yang sama-sama berasal dari Jepang atau mempertandingkan iDom dengan Smug yang sama-sama berasal dari Amerika Serikat. Jadwal lebih lengkapnya dapat Anda lihat pada laman resmi dari Capcom Pro Tour.

G2 Esports Juara VALORANT Red Bull Home Ground

Tim asal Jerman tersebut kembali menunjukkan dominasinya di skena esports VALORANT eropa. Mixwell dan kawan-kawan berhasil menjadi juara di turnamen Red Bull Home Ground setelah mengalahkan Team Liquid dengan skor 3-1. Turnamen tersebut terbilang sebagai pertandingan yang cukup besar dengan kehadiran tim-tim ternama seperti Ninja in Pyjamas dan Futbolist. Kemenangan tersebut tentunya akan semakin mengukuhkan posisi G2 Esports sebagai salah satu tim VALORANT terkuat di Eropa.

Info Turnamen dan Event Minggu Ini

OMEN Boot Camp Valorant Quest telah membuka pendaftaran untuk Anda yang ingin mengikuti rangkaian acara terkait game Valorant. Ada coaching clinic, battlequest atau individual challange. Acara ini juga berhadiah total cukup menarik yaitu 50 juta rupiah.

Info lengkap untuk acara ini bisa dilihat di tautan ini: https://www.menanggaming.com/event

Turnamen PES. Tertarik mengasah keahlian bermain PES atau Pro Evolution Soccer? Anda bisa mencari turnamen terdekat sesuai domisili lewat situs Turnamenpes.com.

HybridIDN Subscription. Berlangganan Hybrid hanya dengan 25k rupiah dan dapatkan artikel ekslusif dan berbobot khas Hybrid.co.id. Cek link ini. https://hybrid.co.id/subscription

Southeast Asians Teams in PMGC 2020 According to 3 Shoutcasters from 3 Countries

After competing for almost 1 month, PUBG Mobile Global Championship 2020 officially ended their League stage with Four Angry Men as their champion. One of the Indonesian representative, Bigetron Red Aliens that held the top position for 3 weeks fell to second place. Besides that, all of Southeast Asia teams proceed to the Grand Final on Coca Cola Arena, Dubai, UEA.

Apart from Bigetron RA and Aerowolf LIMAX (Indonesia), other SEA teams that managed to qualify are RRQ Athena, Secret Jin, and POWER888 KPS from Thailand, and Team Secret from Malaysia. Southeast Asia becomes the region that sends the most representatives in the Grand Final.

Preparations have to be done by each team to deliver the best performance in only less than 2 weeks. Bigetron RA even has to bring a new player, Leander “Liquid” Deusfiel as a 5th player, to replace Alice who’s unfit to go to Dubai.

We talked to 3 PMGC 2020 casters from 3 different countries to share their opinion about SEA teams in PMGC 2020 and their prediction on the Grand Final. They are Florian “Wolfy” George from Indonesia, Suphakit “Zaffer” Nonta from Thailand, and Azrul “J Hunter” Anwar from Malaysia.

 

Florian “Wolfy” George

flo wolfy

Wolfy’s opinion about current PUBG Mobile SEA teams in PMGC 2020: “In my opinion, the SEA teams already proved their class when all of the teams made it to the Grand Final. Having the most experience and being the most competitive region make the players honed their skills better than other regions. The only region that I think is on the same level as SEA is China.”

The weakness of PUBGM SEA teams according to Wolfy: “The weakness of the SEA teams is that they are adapting quite slowly. Meanwhile, teams from other regions such as China, America, and Europe could change their playstyles (rotation and decision-making) adapting to different situations. This weakness could be seen in the middle of the season and has to be fixed in the Grand Final.”

Wolfy’s prediction on the SEA teams in the PMGC 2020 Grand Final: “My prediction, all Southeast Asia teams should be able to reach top 12 with Bigetron RA and RRQ Athena have bigger chances to be the champion. Four Angry Men  and NOVA XQF from China are the strongest contenders for the SEA teams to win the title.”

 

Suphakit “Zaffer” Nonta

zaffer

Zaffer’s opinion about current PUBG Mobile SEA teams in PMGC 2020: “In general, I admit that all of the Southeast Asia teams played really well so they could go to the Grand Final in Dubai. The Grand Final rounds will be fun to watch. It’s a little bit hard to compare but, in my opinion, all of the SEA teams are still a little bit better compared to Chinese teams.”

The weakness of PUBGM SEA teams according to Zaffer: “It’s hard to see the weakness of the SEA teams currently. It’s all about momentum and timing in PUBG Mobile. I believe all the teams in the Grand Final are very strong teams. They have weaknesses, for sure, and it depends on who makes fewer mistakes.”

Zaffer’s prediction on the SEA teams in the PMGC 2020 Grand Final: “All 6 SEA teams have a chance to be the winner. My heart says RRQ will be the champion but, looking at the facts, Bigetron has a real chance to win the PMGC 2020.”

Azrul “J Hunter” Anwar

61210508_1245569188949960_3713802051268902912_o

J Hunter’s opinion about current PUBG Mobile SEA teams in PMGC 2020: “I think SEA teams have the best chance to conquer the top positions especially in offline settings. SEA teams have the most experience in LAN events. In multiple showings, SEA teams have determined the metagame, and they are also prepared mentally inside and outside the game so they are less susceptible to taunting, mental fatigue, etc.”

The weakness of PUBGM SEA teams according to J Hunter: “Sometimes SEA teams have a do or die attitude and will rarely back off from a fight. This is both strength and weakness but sometimes SEA teams tend to overextend when in teamfights.”

J Hunter’s prediction on the SEA teams in the PMGC 2020 Grand Final:: “I believe SEA teams will all be in the top 10 with RRQ and Bigetron in top 3 on Grand Final PMGC 2020.”

Prediksi dan Pendapat Caster PMGC 2020 dari 3 Negara untuk Tim-Tim SEA

Setelah berlangsung selama hampir 1 bulan, PUBG Mobile Global Championship 2020 akhirnya mengakhiri babak liga dengan menobatkan Four Angry Men sebagai juaranya. Bigetron Red Aliens yang sempat memimpin sepanjang 3 minggu jalannya liga harus puas berada di posisi kedua. Meski begitu, pencapaian positif berhasil diraih oleh tim Asia Tenggara mengingat semua perwakilan berhasil lolos ke grand final yang akan diadakan di Coca Cola Arena, Dubai, Uni Emirat Arab.

Selain Bigetron RA, tim SEA yang berhasil lolos yakni RRQ AthenaSecret JinPOWER888 KPS dari Thailand, Team Secret dari Malaysia, dan terakhir ada Aerowolf LIMAX yang menjadi wakil Indonesia lainnya selain Luxxy dan kawan-kawan. Pencapaian ini membuat Asia Tenggara menjadi region yang paling banyak mengirimkan perwakilan di grand final.

Tentu berbagai persiapan dilakukan oleh masing-masing tim untuk bisa tampil maksimal saat grand final nanti yang tinggal menyisakan kurang dari 2 minggu. Seperti contohnya Bigetron RA yang tidak hanya mendatangkan Leander “Liquid” Deusfiel sebagai pemain ke 5 untuk memperkuat tim namun juga menerapkan karantina sebelum menuju keberangkatan ke Dubai mengingat pandemi COVID-19 yang masih merebak terutama di Indonesia.

Mengamati akan hal ini, kami berbicara dengan 3 caster PUBG Mobile Global Championship 2020 dari 3 negara berbeda. Mereka adalah Florian “Wolfy” George dari Indonesia, Suphakit “Zaffer” Nonta dari Thailand, dan Azrul “J Hunter” Anwar dari Malaysia.

flo wolfy

Florian “Wolfy” George

Pendapat Wolfy mengenai kondisi tim PUBG Mobile Asia Tenggara menjelang PMGC 2020. “Menurut gue tim-tim Asia Tenggara sukses membuktikan kelasnya karena semua tim berhasil lolos ke Grand Final. Memiliki pengalaman terbanyak dan menjadi region paling kompetitif membuat mereka lebih terasah kemampuannya dan membuat mereka lebih baik dibanding region lain. Satu-satunya region yang bersaing ketat dengan SEA adalah Tiongkok yang menurut gua satu level dengan SEA.”

Kelemahan tim PUBGM SEA yang perlu diperbaiki di Grand Final PMGC 2020: “Kelemahan tim SEA ada di adaptasi yang cukup lambat ketika tim dari region lain seperti Tiongkok dan tim asal Amerika dan Eropa yang berubah gaya main seperti dari segi rotasi ataupun keputusan untuk fight dari tim. Hal ini terlihat dari pertengahan musim dan menjadi PR yang perlu dikerjakan semua tim SEA nantinya di Grand Final.”

Prediksi dan opini Wolfy mengenai tim SEA di Grand Final PMGC 2020: “Prediksi gua untuk tim SEA PMGC 2020 pada kali ini harusnya bisa masuk 12 besar semua. Bigetron RA dan RRQ Athena yang memiliki peluang terbesar untuk menjadi juara. Four Angry Men dan NOVA XQF yang menjadi pesaing kuat tim SEA untuk merebut gelar juara.”

zaffer

Suphakit “Zaffer” Nonta

Pendapat Zaffer mengenai kondisi tim PUBG Mobile Asia Tenggara menjelang PMGC 2020: “Secara keseluruhan saya mengakui bahwa seluruh tim SEA bermain sangat baik hingga akhirnya berhasil lolos ke grand final di Dubai. Tentu Grand Final yang akan berlangsung di Dubai berjalan menyenangkan. Meski begitu saya harus mengakui tim SEA masih sedikit lebih unggul dibanding tim PUBGM asal Tiongkok.”

Kelemahan tim PUBGM SEA yang perlu mereka perbaiki di Grand Final PMGC 2020 : “Sulit melihat kelemahan tim SEA saat ini, PUBG Mobile bergantung dengan momentum dan timing. Saya percaya seluruh tim yang berhasil lolos ke Grand Final merupakan tim kuat. Tentu masih ada kelemahan di setiap tim termasuk tim Asia Tenggara namun semua bergantung dari siapakah tim yang membuat sedikit kesalahan.”

Prediksi dan opini Zaffer mengenai tim SEA di Grand Final PMGC 2020: “Dari semua 6 tim Asia Tenggara, mereka semua memiliki peluang untuk menjadi juara. Hati saya sebenarnya mengatakan RRQ namun jika melihat dari fakta, Bigetron memiliki kesempatan untuk menjadi juara.”

61210508_1245569188949960_3713802051268902912_o

Azrul “J Hunter” Anwar

Pendapat J Hunter mengenai kondisi tim PUBG Mobile Asia Tenggara menjelang PMGC 2020. “Menurut saya tim SEA saat ini memiliki kesempatan yang sangat baik untuk merebut gelar juara terutama PMGC 2020 memakai sistem offline. Tim SEA memiliki pengalaman terbanyak untuk turnamen offline. Bahkan di berbagai turnamen, tim SEA yang menentukan meta game. Selain itu mereka juga lebih siap secara mental dari dalam maupun luar game yang membuat mereka lebih tahan terhadap taunting, kelelahan mental, dan lainnya.”

Kelemahan J Hunter mengenai tim PUBG Mobile Asia Tenggara yang perlu diperbaiki di Grand Final PMGC 2020: “Terkadang tim Asia Tenggara memiliki sifat hidup atau mati dan jarang mundur dari pertarungan. Hal ini menjadi keunggulan dan kelemahan namun terkadang SEA Team cenderung overextend.”

Prediksi dan opini Zaffer mengenai tim SEA di Grand Final PMGC 2020: “Secara pribadi saya yakin seluruh tim SEA bisa menembus 10 besar di Grand Final nanti dengan RRQ dan Bigetron berada di 3 besar.”

Persiapan Bigetron RA Menghadapi Babak Final PMGC 2020

Pada November hingga Desember 2020 lalu, kita sudah melihat bagaimana Bigetron RA berjuang hingga berpeluh-peluh demi mendapat gelar juara liga PUBG Mobile Global Championship 2020. Dengan segala daya dan upayanya, sayang Bigetron RA harus puas finish di peringkat ke-2 saja. Permainan tim asal Tiongkok yaitu Four Angry Men yang begitu baik membuat Bigetron RA jadi sangat kesulitan untuk mengejar ketertinggalan poin mereka di pekan-pekan akhir. Walau demikian, Bigetron RA tetaplah lolos ke babak selanjutnya dari PMGC 2020.

Babak selanjutnya adalah babak final. Merupakan pertandingan PUBG Mobile paling bergengsi di dunia, PMGC 2020 mempertandingkan 16 tim terbaik. Mereka akan bertanding di Dubai selama 4 hari mulai dari tanggal 21 hingga 24 Januari 2021. Posisi Bigetron RA sebagai juara dunia bertahan tentu membuat banyak orang cukup penasaran dengan persiapan mereka menghadapi pertandingan ini. Kemarin (4 Januari 2021), Bigetron RA pun menggelar sebuah konfrensi pers yang diselenggarakan secara online untuk menjawab segala pertanyaan seputar persiapan-persiapan tersebut. Berikut beberapa poin pembeberan penting dari manajemen Bigetron Esports.

 

Bertanding di Luar Negeri Selama Masa Pandemi

Mengingat keadaan berkabung yang baru dialami komunitas esports Indonesia setelah meninggalnya Frans Volva karena COVID-19, situasi ini tentu menjadi kekhawatiran tersendiri yang patut kita sadari bersama-sama. Maka dari itu, keberangkatan punggawa Bigetron RA ke Dubai untuk bertanding di turnamen PMGC pastinya akan membutuhkan usaha ekstra untuk menangkal kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

Sumber: Dokumentasi Pribadi Isfan
Isfan Satria, Manajer tim Bigetron RA.

Terkait hal tersebut, Isfan Satria selaku manajer tim Bigetron RA pun menjelaskan beberapa persiapan yang dilakukan manajemen dan juga penyelenggara menanggapi hal tersebut. “Kalau bicara persiapan menghadapi situasi pandemi, kami melakukan karantina selama 6 hari sebelum menuju keberangkatan. Selain itu penyelenggara juga memberlakukan protokol isolasi mandiri selama bertanding di sana, satu pemain mendapat satu kamar hotel pribadi. Lalu kalau bicara dari manajemen, yang pasti kami selalu berusaha untuk menaati protokol yang sudah ada terkait pandemi COVID-19.”

 

Leander “Liquid” Deusfiel Bergabung ke dalam Roster Bigetron RA

Lama dinanti kepastiannya, Bigetron Esports akhirnya mengumumkan bergabungnya Liquid ke dalam roster Bigetron Red Aliens. Liquid akan berperan sebagai sub, menggantikan BTR.Alice yang tidak ikut terbang ke Dubai untuk pertandingan PMGC 2020 karena alasan kesehatan. Oktober 2020 lalu, Bigetron Esports sudah mengumumkan bergabungnya Liquid ke dalam organisasi. Namun ketika itu Liquid tidak diikutsertakan dalam pertandingan karena peraturan terkait transfer pemain.

S1nyo sang pelatih pun angkat bicara menjelaskan lebih lanjut membahas soal pergantian roster ini. “Seperti yang kalian ketahui, kondisi kesehatan BTR.Alice (pemain sub tim Bigetron RA sebelumnya) tidak memungkinkan untuk turut terbang ke Dubai. Kondisi tulang belakangnya membuat Alice jadi tidak bisa menghadapi tekanan fisik ataupun mental yang keras. Karena itu, pergantian roster ini dilakukan karena keharusan menyertakan satu pemain sub untuk pertandingan final PMGC 2020 di Dubai nanti.” Pertegas S1nyo.

Sumber: Instagram @bigetronesports
Sumber: Instagram @bigetronesports

Terkait kemungkinan Liquid untuk bermain, S1nyo pun menjelaskan bahwa dirinya tetap fokus pada 4 roster utama terlebih dahulu. “Kalau soal kemungkinan Liquid untuk bermain, saya hanya bisa bilang bahwa kemungkinan tentu saja ada. Tetapi seberapa besar kemungkinan tersebut tetap tergantung dari bagaimana kondisi pertandingan nantinya. Namun satu hal yang ingin saya tegaskan adalah bahwa kami akan tetap mengutamakan 4 pemain roster utama terlebih dahulu.

Setelah tanya jawab dengan sang pelatih, Liquid pun turut angkat bicara dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para awak media. Terkait dirinya yang bergabung ke dalam roster Bigetron Red Aliens, Liquid mengatakan, “jujur saya masuk roster Bigetron RA saja sudah cukup senang. Soal main/enggak main itu urusan belakangan saja. Hal terpenting untuk saat ini adalah saya ingin melihat Bigetron RA jadi juara di PMGC 2020 nantinya.”

Liquid mengemban tanggung jawab yang berat karena perannya. Sebagai pemain cadangan, Liquid dituntut untuk selalu siap kapanpun sang pelatih memanggilnya untuk turut serta di dalam pertandingan. Menanggapi hal ini, Liquid pun menceritakan persiapan dan kesiapan dirinya dalam menghadapi pertandingan.

Sumber: Instagram @bigetronesports
Sumber: Instagram @bigetronesports

“Kalau ditanya siap/enggak, jawabannya harus siap! Terlebih pertandingan final PMGC 2020 juga mirip seperti PMCO Shanghai, yaitu bertanding tanpa kehadiran penonton walau dilakukan secara offline. Jadi saya sendiri optimis bisa memberikan yang terbaik apabila dipanggil untuk bertanding.” Dalam hal persiapan Liquid pun mengatakan, “kalau ditanya persiapan khusus untuk bisa mengimbangi permainan Bigetron RA, bisa dibilang hampir tidak ada. Sejauh ini bentuk latihan saya sendiri adalah fokus untuk melatih kemampuan individu lewat scrim (latih tanding) yang diadakan. Saya merasa bahwa metode tersebut sudah cukup efektif untuk menjaga kemampuan bermain saya tetap bugar.”

Selain itu S1nyo pun turut menambahkan soal persiapan latihan yang dilakukan, “Tentunya kami juga ada sesi latihan berlima, dengan Liquid turut serta di dalam tim. Kalau ditanya dampak, menurut saya sih kehadiran Liquid ke dalam tim tentu menjadi motivasi tersendiri, juga memberi warna kepada taktik serta gameplay dari tim RA itu sendiri.”

Menutup perbincangan dan sesi tanya jawab, S1nyo lalu menjelaskan sedikit soal berbagai perbaikan yang akan dilakukan tim untuk menghadapi pertandingan tersebut. “Mengingat durasi pertandingan yang lebih pendek, kami akan mencoba bertanding layaknya lomba lari sprint. Kami akan mencoba memaksimalkan setiap ronde pertandingan tanpa membuang satu kalipun kesempatan. Kalau soal perbaikan, tentunya kami akan memperbaiki dari segi rotasi Circle dan memperbaiki cara memanfaatkan momen, mengingat hal tersebut adalah hal yang jadi sorotan pada pertandingan kami sebelumnya. Semua tim di PMGC ini kuat, kami akan melakukan usaha yang terbaik, dan kami berharap para penggemar bisa mendukung kami semaksimal mungkin.

Daftar Tayangan Esports Terpopuler Bulan November 2020

Tak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2020. Situasi pandemi yang terjadi sedikit banyak memberi pengaruh kepada ekosistem esports walau memang situasi pandemi tidak sepenuhnya menyurutkan geliatnya. Salah satu keuntungannya adalah karena esports yang berdiri di atas ekosistem digital. Ketika pandemi menyerang, turnamen online menjadi alternatif walau tentu dengan berbagai tantangan dalam penyelenggaraanya.

Lalu apa kabar performa tayangan turnamen esports ketika semua format pertandingan diubah menjadi online? Esports Charts baru saja merilis laporan tayangan esports terpopuler bulan November 2020. Satu sorotan paling menarik dari laporan tersebut adalah dominasi mobile games di dalam daftar. Dominasi tersebut terjadi karena 5 game dengan jumlah peak viewers paling tinggi di bulan November berasal dari tayangan esports game mobile.

Daftar tayangan esports terpopuler bulan November 2020 - Sumber: Esports Charts
Daftar tayangan esports terpopuler bulan November 2020 – Sumber: Esports Charts

Tiga mobile games yang jadi primadona adalah Free Fire, PUBG Mobile dan Mobile Legends: Bang Bang. Game Free Fire mengisi tiga besar tayangan esports terpopuler. Free Fire Continental Series 2020 Asia (FFCS Asia) memuncaki daftar dengan catatan 1.581.517 peak viewers. Setelah itu diikuti oleh FFCS Americas dengan 1.297.650 peak viewers di peringkat kedua dan FF League 2020 Clausura dengan 1.257.078 peak viewers di peringkat ketiga.

PUBG Mobile dan Mobile Legends mengisi peringkat ke-4 dan 5. Untuk PUBG Mobile ada tayangan PMGC Season 0 dengan 564.213 peak viewers. Untuk MLBB ada tayangan pertandingan EVOS Legends vs Alter Ego pada turnamen ONE Esports MPL Invitational dengan 514.439 peak viewers.

Jika kita runut ke belakang, bisa dibilang bahwa momen ini adalah kali pertama turnamen Free Fire di Asia bisa memuncaki daftar. Sebelum-sebelumnya Free Fire selalu jadi primadona di Amerika Latin sehingga jumlah penontonnya jarang bisa dikalahkan oleh tayangan esports Free Fire tingkat Asia ataupun lokal Indonesia sendiri. Salah satu penyebab kejadian ini mungkin bisa dikatakan karena pemblokiran PUBG Mobile di India pada bulan September 2020.

Penjabaran jumlah penoton FFCS Asia berdasarkan bahasa. Sumber: Esports Charts
Penjabaran jumlah penoton FFCS Asia berdasarkan bahasa – Sumber: Esports Charts

Memang tayangan berbahasa India FFCS Asia 2020 adalah yang paling banyak ditonton. Tayangan berbahasa India mencatatkan total 642.759 peak viewers. Sementara itu tayangan berhasa Indonesia mencatatkan 422.822 peak viewers ada di peringkat 2 dan tayangan bahasa Thailand dengan total 302.333 peak viewers ada di peringkat 3. Melihat dari data tersebut dan mengingat banyaknya pemain genre Battle Royale di India, bisa jadi pemblokiran PUBG Mobile menyebabkan banyak pemain jadi main dan menonton esports Free Fire karena game tersebut tidak kena blokir.

Dampak pemblokiran tersebut juga bisa kita lihat sendiri dari catatan peak viewers tayangan PMGC 2020: Season Zero. Tanpa kehadiran tim asal India, jumlah penonton tayangan esports PUBG Mobile mengalami penurunan sekitar 50% dibandingkan dengan tayangan PMWL: East Region pada bulan Agustus 2020 lalu. Pertandingan pembukaan PMGC 2020 hanya berhasil mencatatkan 500 ribuan peak viewers sementara pertandingan penutup PMWL 2020 berhasil mencatatkan 1 juta lebih peak viewers.

Bukti atas hal tersebut bisa kita lihat sendiri dari pembagian jumlah penonton berdasarkan bahasa tayangan. Pada pembagian peak viewers berdasarkan bahasa, kita bisa melihat bagaimana Indonesia mendominasi angkanya dengan jumlah 308.416 peak viewers. Tayangan bahasa Malaysia dengan 100.140 peak viewers berada di peringkat 2 sementara tayangan bahasa Inggris dengan 81.253 berada di peringkat 3.

Penjabaran jumlah penoton PMGC 2020 berdasarkan bahasa. Sumber: Esports Charts
Penjabaran jumlah penoton PMGC 2020 berdasarkan bahasa – Sumber: Esports Charts

Tanpa kehadiran tim asal India, tayangan berbahasa India mengalami penurunan yang amat drastis. Sebelumnya jumlah peak viewers tayangan esports PUBG Mobile bahasa India bersaing dengan tayangan bahasa Indonesia. Kini, tayangan bahasa India hanya mencatatkan 58.254 peak viewers di peringkat 5.

Hal lain yang juga perlu disoroti adalah tayangan esports MLBB yang mengalami penurunan jumlah penonton cukup drastis. Berkaca pada daftar bulan Oktober 2020 lalu kita melihat pertandingan MPL ID Season 6 berhasil mencatatkan 2.849.970 peak viewers. Sementara itu pada sisi lain pertandingan MPL Invitational kemarin hanya mencatatkan lima ratus ribu lebih peak viewers saja.

Jika melihat data tersebut, maka popularitas tayangan esports MLBB yang terpusat pada penonton Indonesia jadi tak tertampikkan lagi. Padahal skala pertandingan MPL Invitational jauh lebih luas dibandingkan dengan MPL Indonesia. MPL Invitational mempertandingkan 20 tim asal 5 negara empat regional liga MPL: Indonesia, Malaysia/Singapura, Myanmar, dan Filipina. Selain itu pertandingan MPL Invitational juga menyajikan sedikit perbedaan format dengan memisah empat regional MPL di bracket yang berbeda.

Penjabaran jumlah penoton MPL Invitational berdasarkan bahasa. Sumber: Esports Charts
Penjabaran jumlah penoton MPL Invitational berdasarkan bahasa – Sumber: Esports Charts

Dari apa yang saya amati, perubahan format tersebut dilakukan untuk mencapai dua hal. Pertama, memberikan semua regional MPL kesempatan berkompetisi yang sama. Kedua, sebagai usaha memecah penonton tayangan esports MLBB agar tidak terlalu fokus di Indonesia.

Pada akhirnya, perubahan format tersebut ternyata tidak berhasil mencapai apapun. Penonton tayangan esports MPL Invitational tetap terpusat pada tayangan berbahasa Indonesia dan pertandingan tim Indonesia. Kekalahan Bren Esports asal Filipina terhadap Alter Ego dengan skor 3-0 sedikit banyak juga membuktikan bahwa tim MPL luar Indonesia masih kalah kelas.

Dari daftar ini, kita juga dapat melihat bagaimana Free Fire berhasil mencuat naik di tengah kemelut yang terjadi pada skena esports game mobile lain yaitu MLBB dan PUBG Mobile. Pada sisi lain, dominasi game mobile sendiri terjadi karena memang banyak esports game PC yang sedang dalam fase rehat di akhir tahun ini.

Seperti kita lihat sendiri, skena League of Legends baru saja rampung pasca kemenangan Damwon Gaming di gelaran Worlds 2020 bulan Oktober 2020 lalu. Esports CS:GO memang masih berjalan, namun format ekosistem terbuka yang diterapkan membuat para penikmatnya kadang jadi terpecah-pecah ke beberapa turnamen sekaligus. Skena Dota 2 juga sedang mengalami beberapa masalah dan terbilang kesulitan mengumpulkan para penggemarnya tanpa helatan terakbar, The International.

Melihat keadaan ini, game mobile sepertinya akan semakin mendominasi ekosistem esports lagi di tahun 2021 mendatang. Apalagi ditambah juga dengan kehadiran game seperti Wild Rift. Bukan tidak mungkin popularitas esports Wild Rift akan menyalip League of Legends apabila Riot Games memulai memupuk skena kompetitifnya di tahun 2021 mendatang.

Disclosure: Esports Charts adalah partner dari Hybrid.co.id

VALORANT First Strike Indonesia Dimenangkan NXL Ligagame, Alter Ego Juara MPL Invitational

Walaupun sudah menjelang akhir tahun 2020, namun masih ada beberapa pertandingan esports yang belum merampungkan kalender kompetisinya. Pada pekan pertama bulan Desember ini (1-6 Desember 2020) ada beberapa turnamen menarik yang sudah memunculkan sosok juaranya. Berikut rekap berita esports di pekan pertama bulan Desember 2020.

Grand Final VALORANT First Strike: Pertarungan Sengit NXL Ligagame vs Alter Ego

Akhir pekan lalu adalah puncak dari pertandingan VALORANT First Strike Indonesia. Pertandingan tersebut menjadi penentuan atas tim VALORANT terbaik di Indonesia. Ada banyak kejutan terjadi selama empat hari babak playoff berjalan. MORPH Team dan BOOM Esports, dua tim yang terbilang jagoan awal-awal skena kompetitif VALORANT Indonesia justru runtuh di babak semi-final.

Sementara itu babak final akhirnya mempertemukan NXL Ligagame dengan Alter Ego. Pertandingan berjalan teramat sengit, bahkan hingga mencapai game ke-5 dari seri best-of-5. Dua game awal dimenangkan oleh NXL Ligagame, dua game berikutnya jadi kebangkitan bagi Alter Ego, sampai akhirnya NXL Ligagame menutup kemenangan di map Split dengan skor 13-11 pada game ke-5. Kemenangan ini menjadi kemenangan turnamen official perdana bagi roster Elecbossa yang telah diakuisisi NXL Ligagame. Akankah NXL Ligagame dapat menunjukkan taringnya pada turnamen tingkat selanjutnya nanti?

Alter Ego Juara ONE Esports MPL Invitational

Akhir pekan lalu juga menjadi gelaran puncak dari MLBB Professional League Invitational. Alter Ego akhirnya berhasil merengkuh kemenangan setelah mengalahkan Bren Esports dari Filipina dengan skor 3-0. Namun demikian, pertandingan MPL Invitational sendiri banyak menunjukkan kejutan. Salah satunya seperti Geek Fam ID yang berhasil menumbangkan nama-nama besar seperti Bigetron Alpha ataupun Team Todak dari Malaysia. Ataupun tim-tim ternama Indonesia lain seperti ONIC Esports ataupun EVOS Esports yang harus tumbang di awal-awal.

PUBG Mobile Global Championship Super Weekend 2

Bigetron RA masih tampil konsisten pada pertandingan PUBG Mobile Global Championship Super Weekend ke-2. Pada akhir pekan ini, Bigetron RA berhasil mendapatkan peringkat ke-2 dengan perolehan poin sebesar 121 poin. Penjegal utama mereka di pekan ini adalah tim 4AM. Tim asal Tiongkok tersebut berhasil memuncaki Super Weekend ke-2 dengan perolehan 144 poin. PMGC 2020 memasuki pekan ke-3 minggu ini. Pertandingan Weekdays akan diselenggarakan tanggal 8-9 Desember 2020 dan Super Weekend pada 11-13 Desember 2020.

Dreamocel Meninggalkan divisi Dota 2 BOOM Esports

Berita mengejutkan tersebut diungkap oleh organisasi dengan jargon #HungryBeast pada 5 November 2020 kemarin. Berita kepergian ini menjadi sesuatu yang mengejutkan mengingat posisi Dreamocel sebagai pemain yang bertahan paling lama di dalam roster Dota 2 BOOM Esports. Sayangnya Dreamocel tidak menyebutkan apapun terkait alasan kepergiannya ataupun tim yang jadi tujuan berlabuh berikutnya. BOOM Esports pun belum memberikan informasi apapun terkait pengganti Dreamocel untuk roster Dota 2.

Riot Games Ungkap Rencana Wild Rift untuk 2021

Setelah Regional Beta di wilayah Asia untuk beberapa saat, Riot Games mengumumkan beberapa rencana mereka terhadap pengembangan Wild Rift jelang 2021. Diumumkan oleh Christina Wun selaku Product Lead, Wild Rift direncanakan akan merilis dua Champion khas dari regional Noxus yaitu Darius dan Draven. Selain itu Wukong dan Teemo juga direncanakan hadir ke depannya. Selain champion baru, Riot Games juga menjanjikan akan ada lebih banyak skin serta aktivitas baru yang akan membuat pengalaman bermain Wild Rift menjadi semakin menarik di masa depan.

Kolaborasi Riot Games dengan Barracks untuk VALORANT First Strike

Sumber: Esports Insider
Sumber: Esports Insider

Barracks merupakan perusahaan teknologi asal Chili, Amerika Latin, yangf fokusnya adalah menyediakan statistik di dalam tayangan esports. Dalam kerja sama ini, Riot Games akan menggunakan jasa milik Barracks untuk menyajikan berbagai data statistik pada seri kompetisi VALORANT First Strike.

“Kami senang sekali bisa memperluas kolaborasi kami dengan salah satu penyelenggara turnamen esports terbesar dan berkomntribusi untuk membuat tayangan esports yang lebih menghibur kepada jutaan fans yang ada di dunia.” Ucap Pablo Diaz Munoz selaku CEO Barracks yang kami kutip dari Esports Insider.

Clash Royale League World Finals dimenangkan Oleh Team Queso

Selain tiga kompetisi di atas, pertandingan Clash Royale League World Finals 2020 juga terjadi di belahan dunia lainnya pada 6 Desember 2020 lalu. Team Queso asal Spanyol berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan SK Gaming di babak Grand Final. Perjalanan Team Queso mencapai babak final sendiri cukup berat. Mereka harus menghadapi PONOS dan paiN Gaming pada pertandingan sebelumnya, dua tim yang terbilang cukup tangguh di skena Clash Royale internasional.

Supercell Ungkap Rencana Esports Brawl Stars

Mengutip dari DotEsports, dikatakan bahwa Supercell akan menambahkan beberapa regional baru untuk musim kompetisi Brawl Stars di tahun 2021. Regional baru tersebut adalah SESA/ANZ dan East Asia sebagai pengganti regional APAC pada musim kompetisi lalu. Nantinya akan ada babak final bulanan yang mempertandingkan 8 tim terbaik dari masing-masing regional. Supercell belum menjelaskan format serta jalur menuju kompetisi tersebut. Melihat dari pembagiannya, mungkin Indonesia akan punya kesempatan bertanding lewat regional SESA/ANZ.

TOP Esports Raup Pemasukan US$5,9 juta

Sumber: Esports Observer
Sumber: Esports Observer

Dikutip dari Esports Observer yang mengutip dari laporan keuangan TOP Sports (perusahaan induk TOP Esports) mengatakan bahwa TOP Esports asal Tiongkok raup US$5,9 juta selama tahun 2020. Menariknya, TOP Esports adalah satu-satunya divisi bisnis dari TOP Sports yang mengalami peningkatan pemasukan. Pada sisi lain, perusahaan TOP Sports secara keseluruhan justru sedang mengalami penurunan dengan angka sebesar 7%. Walaupun angkanya sudah jelas, sayangnya laporan tersebut tidak menjabarkan dari mana saja asal pemasukan sebesar US$5,9 juta tersebut.

Boca Juniors Akan Terjun ke Esports Tahun 2021

Klub sepak bola Amerika Latin ternama tersebut mengumumkannya tanggal 4 Desember 2020 lalu. Boca Juniors merupakan klub sepak bola tersukses di Argentina karena telah berhasil memenangkan liga sebanyak 34 kali. Mencari peruntungan di esports, Boca Juniors dikabarkan akan terjun ke esports lewat dua cabang: League of Legends dan CS:GO. Sudah banyak klub sepak bola Amerika Latin terjun ke esports. Untuk negara Argentina, rival Boca Juniors yaitu River Plate sudah lebih dulu terjun lewat cabang game CS:GO pada beberapa waktu yang lalu.