Tag Archives: PMPL Indonesia

Inilah Hasil Pembagian Grup PMPL ID Season 4 Regular Season

Turnamen PUBG Mobile terbesar di Indonesia yakni PUBG Mobile Pro League (PMPL) ID Season 4 akan segera bergulir. Turnamen yang diikuti oleh 20 tim PUBG Mobile terbaik dari seluruh Indonesia tersebut dibagi menjadi 5 grup dengan masing-masing 4 tim. Hasil pengundian grup PMPL ID Season 4 juga sudah diumukan pada 21 Agustus 2021 kemarin.

Berikut ini hasil pembagian grup PMPL ID Season 4:

Image Credit: PUBG Mobile Esports Indonesia

Grup A
• Bigetron Red Aliens
• RRQ Ryu
• Supply Bang
• Zone Esports

Grup B
• LIVESCAPE
• Voin Victory88
• Maruszama Echo
• Takae Esports

Grup C
• Aura Esports
• Bonafide Esports
• Nero Team
• Eagle 365 Esports

Grup D
• BOOM Espors
• Onic Esports
• NFT Esports
• Dewa United

Grup E
• Genesis Dogma Gids
• Victim Sovers
• Skylightz Gaming
• Alter Ego LIMAX

Pembagian grup di PMPL ID Season 4 ini dapat dibilang terbagi rata. Tim-tim unggulan yang tampil bagus di PMPL ID Season 3 kemarin seperti LIVESCAPE, Bigetron Red Aliens, Aura Esports, BOOM Esports, dan Genesis Dogma Gids berada pada grup yang berbeda. Sementara tim-tim promosi dari PMNC ID 2021 kemarin juga terbagi rata.

Pada PMPL ID Season 4 Regular Season ini nantinya tim peserta akan bertarung selama 3 pekan dengan total 10 round tiap minggunya. 16 tim teratas tiap minggu akan masuk ke dalam super weekend untuk memperebutkan poin di klasemen akhir. 16 tim teratas dari klasemen akhir di PMPL ID Season 4 Regular Season akan melaju ke babak Country Finals.

LIVESCAPE yang dahulunya bernama Geek Fam merupakan juara bertahan dari turnamen PMPL Indonesia. Tim tersebut berhasil menjuarai PMPL ID Season 3 yang diselenggarakan pada bulan April 2021 kemarin. Total hadiah yang diperebutkan dalam PMPL ID Season 3 kemarin sekitar Rp1,9 miliar.

PMPL ID Season 4 sendiri akan berlangsung pada 24 Agustus hingga 12 September 2021 mendatang. Turnamen ini nantinya akan memperebutkan total hadiah sebesar US$150.000 atau sekitar Rp2,1 miliar. Selain itu pemenang dari PMPL ID Season 4 Regular Season juga akan lolos langsung ke tingkat Asia Tenggara yang bertajuk PUBG Mobile SEA League Season 4 2021.

4 Tim Indonesia Lolos PMPL SEA Championship Season 3, Ini Daftar Lengkap Pesertanya.

Turnament PUBG Mobile Pro League (PMPL) tingkat Asia Tenggara atau SEA kini sudah masuk ke musim ketiganya. Turnamen bergengsi ini sendiri akan berlangsung pada 21 Mei hingga 23 Mei mendatang.

Setelah melalui kualifikasi per negara, kini sudah ada 16 tim dari 5 region yang siap berkompetisisi untuk mendapatkan predikat juara dan tentunya hadiah uang.

PMPL SEA musim lalu dimenangkan oleh tim asal Indonesia Bigetron RA. Bigetron berhasil membawa pulang hadiah sebesar US$150,000 atau sekitar Rp2,1 miliar sekaligus mendapatkan direct invite ke musim 3 tahun ini untuk mempertahankan gelarnya yang sudah dipegang selama 2 musim.

Tahun ini sendiri 3 tim Indonesia lainnya juga akan ikut bertanding untuk mengejar kemenangan. 3 tim tersebut adalah Geek Fam, Aura Esports, dan juga EVOS Reborn.

Geek Fam sendiri menjadi kejutan untuk tahun ini karena mereka berhasil memenangkan turnamen PMPL Indonesia Season 3. Geek Fam bahkan berhasil mengalahkan sang juara Asia Tenggara – Bigetron RA dengan selisih 7 poin.

12 tim lainnya yang juga akan berkompetisi dalam kualifikasi PMPL SEA Championship musim 3 ini datang dari Thailand, Malaysia, Singapore, dan Vietnam. 3 tim di antaranya berhasil masuk lewat Wildcard dari PUBGM Club Open (PMCO) SEA

Berikut adalah daftar ke-16 tim yang akan bertanding pada PMPL SEA Championship musim 3:

Direct Invite

  • Bigetron RA (Indonesia)

Qualifikasi

PMPL Indonesia

  • Geek Fam
  • Aura Esports
  • EVOS Reborn

PMPL Thailand

  • FaZe Clan
  • The Infinity
  • Valdus The Murder

PMPL Malaysia/Singapore

  • RSG Malaysia
  • Geek Fam (Malaysia)
  • Dingoz MPX (Malaysia)

PMCO SEA Wildcard

  • Demigod Incognito (Filipina)
  • Orange Play (Kamboja)
  • JoinMe Yellow (Kamboja)

Itulah tadi daftar lengkap para peserta untuk PMPL SEA Championship musim 3. Indonesia menjadi negara dengan tim terbanyak yang bertanding dalam turnamen ini. Semoga saja hal tersebut bisa memperbesar harapan Indonesia untuk memenangkan turnamen ini.

Tim manakah yang akan Anda dukung? Apakah Anda berharap Bigetron RA untuk mempertahankan gelarnya kembali atau Anda punya jagoan tim lain yang Anda harapkan akan mendapatkan juara perdananya?

Rekap MPL ID Week 7 dan PMPL ID Week 3: Laga Sengit Penuh Pertaruhan

Liga MPL (MLBB) dan PMPL (PUBG Mobile) sudah mencapai penghujung babak regular season pada pekan lalu. MPL Indonesia sudah masuk pertandingan pekan ke-7 dari total 8 pekan pertandingan babak regular season. PMPL Indonesia juga telah mempertandingkan babak regular season terakhirnya di pekan ke-3 kemarin. Kedua liga tersebut menghadirkan laga-laga sengit, berikut rekapnya.

MPL Indonesia Week 7 – Penuh Laga Sengit

Pertandingan pekan ke-7 dari Mobile Legends Profesional League Indonesia Season 7 menjadi semakin intens lagi. Pasalnya empat tim yang menempati peringkat 4 besar memiliki poin yang tipis-tipis. Karenanya pertandingan juga berjalan sengit di pekan ini. Apalagi babak regular season juga tinggal menyisakan satu pekan lagi yaitu week 8 pada tanggal 16 – 18 April 2021.

Pertemuan Bigetron Alpha vs Alter Ego membuka pertandingan pekan pertama. Bigetron Alpha tampil perkasa di pertandingan ini. Branz dan kawan-kawan bermain apik sejak dari game pertama.

Dominasi mereka dapatkan di fase awal game pertama, momentum keunggulannya juga berhasil dipertahankan. Alter Ego menunjukkan perlawanan terbaiknya sehingga permainan berjalan alot, Bigetron RA memenangkan game pertama di menit ke-22 dengan menggunakan dorongan Lord ke-2.

Performa Bigetron Alpha semakin memuncak di game ke-2. Mereka menampilkan pick hero yang kurang meyakinkan, yaitu Gord untuk Renbo. Namun Renbo menunjukkan permainan yang baik, juga menjadi counter bagi hero-hero bermobilitas tinggi yang diambil Alter Ego. Asa tim Alter Ego tak lagi kuat di game ke-2, Bigetron Alpha pun menyelesaikan permainan di menit 10:37. Bigetron Alpha menang 2-0

Pertemuan kedua antara Geek Fam ID vs AURA Fire juga tak kalah seru. AURA Fire menunjukkan permainan yang kuat game pertama. Mereka cukup unggul di fase early, bahkan hampir mendapat kemenangannya setelah satu kali Lord. Namun permainan FACEHUGGER dan kawan-kawan mulai inkonsisten saat fase late-game. Geek Fam ID memanfaatkan hal tersebut dan merebut kemenangan di game pertama.

Game kedua menunjukkan pola yang cenderung mirip. AURA Fire unggul di awal namun Geek Fam ID tetap konsisten sampai late-game. Frzz dengan Vale terbukti menjadi momok bagi AURA Fire. God1va dan teman-teman AURA Fireyang beberapa kali terculik serangan kejut Vale, sehingga memaksa pasukan rubah api melakukan teamfight dengan komposisi yang pincang. AURA Fire berusaha menahan sekuat tenaga, namun Geek Fam ID akhirnya merebut kemenangan di menit 27:06. Geek Fam ID memenangkan pertandingan dengan skor 2-0.

Pertandingan hari kedua jadi tambah seru lagi. Ada pertemuan Bigetron Alpha vs ONIC Esports, EVOS Legends vs Geek Fam ID, dan RRQ Hoshi vs Alter Ego. Pertandingan sudah panas sejak pertandingan pertama. Pertemuan ONIC Esports melawan Bigetron Alpha begitu panas, yang dibuka dengan kemenangan cepat ONIC Esports pada game pertama.

Dengan mengamankan Granger untuk Branz, Bigetron Alpha berusaha bangkit di game kedua. Bigetron Alpha sebenarnya tak unggul di game tersebut, namun mereka tetap sabar sembari fokus menjalankan serangan kombinasi terhadap ONIC Esports.

Serangan kombinasi itu berbuah manis saat ONIC Esports berusaha mengahancurkan base Bigetron Alpha dengan menggunakan Lord. Walau sudah kehabisan turret terdalam, tapi Bigetron Alpha berhasil amankan wipeout yang segera dikonversi menjadi kemenangan.

Masuk game ketiga, Bigetron Alpha menunjukkan draft pick yang kurang meyakinkan dengan Alice, Sylvanna, Roger, Angela, dan Balmond. Benar saja, Bigetron Alpha dilibas habis, sudah kalah skor kill 0-10 di menit ke-7. ONIC Esports tak mau berlama-lama, segera ambil Lord, dan meratakan base Bigetron Alpha di menit ke 10. ONIC Esports menang 2-1.

Pertemuan EVOS Legends melawan Geek Fam ID juga tak kalah menarik, bahkan sejak dari game pertama. EVOS Legends sudah ungguk kill 7-0 di awal game pertama. Namun Geek Fam ID menampilan permainan yang sabar sehingga mereka beberapa kali memenangkan teamfight 5 vs 5, bahkan sampai berhasil mencuri Lord.

Puncak keunggulan Geek Fam terjadi di menit 12, saat mereka sudah berada di mulut base EVOS Legends dan berhasil memorak-porandakan pertahanan AntiMage dan kawan-kawan dengan menggunakan Feathered Airstrike dari Pharsa yang dimainkan Frzz. Geek Fam ID pun amankan game 1.

Sayangnya momentum kemenangan di game pertama tidak dimanfaatkan maksimal oleh mereka. Geek Fam ID bermain berisiko dengan menggunakan line-up tanpa tank di game 2 dan game 3. Alhasil Geek Fam ID pun terlibas cepat di kedua game tersebut, dilibas di menit 10 pada game 2 dan dilibas di menit 12 pada game 3 oleh EVOS Legends. EVOS Legends memenangkan pertandingan dengan skor 2-1.

Pertemuan antara RRQ Hoshi dan Alter Ego juga jadi sesuatu yang ditunggu-tunggu. Pertandingan berjalan imbang pada game pertama, walau Celiboy terus-terusan ditekan oleh ganking dari RRQ Hoshi. Walaupun begitu, RRQ Hoshi menunjukkan permainan yang lebih solid sehingga mereka berhasil memenangkan game pertama setelah wipeout yang didapatkan di menit 17.

Alter Ego tampak seperti kehilangan asa di game kedua dan menunjukkan draft yang kurang meyakinkan lewat percobaan menggunakan Diggie dan Natalia. Pada sisi lain, RRQ Hoshi juga terlihat sedang on-fire, terlihat dari permainan Alberttt yang begitu gemilang sehingga dia mendapatkan savage dengan menggunakan Ling. Pertandingan pun usai setelah Alter Ego ter-wipeout di menit 16. RRQ Hoshi menang 2-0.

RRQ Hoshi tampil lebih dulu di pertandingan hari terakhir menghadapi Genflix Aerowolf. Mental RRQ Hoshi agaknya masih di atas angin hingga hari pertandingan ketiga. RRQ Hoshi pun kembali menunjukkan permainan yang luar biasa saat lawan Genflix Aerowolf, berhasil membungkam sang serigala putih dengan cukup cepat di game pertama. Game kedua pun serupa. Genflix Aerowolf sebenarnya sudah memberikan perlawanan terbaiknya, namun RRQ Hoshi terasa seperti tak tersentuh di game tersebut. Alberttt dan kawan-kawan kembali menyelesaikan game dengan cepat di menit 12.

Pertandingan penutup adalah antara ONIC Esports melawn EVOS Legends. ONIC Esports tampil prima. Walau net-worth cenderung imbang di game pertama, tapi ONIC Esports menang objektif di menit ke-11. Kemenangan dari sisi objektif tersebut dimanfaatkan untuk mengambil Lord. EVOS Legends sempat menahan gelombang serangannya, sehingga ONIC Esports dipaksa mengambil Lord kedua yang akhirnya berhasil meruntuhkan pertahanan EVOS Legends.

Game 2 berjalan alot dengan EVOS Legends tampil lebih dominan namun ONIC Esports juga memberi perlawanan yang kuat. Pertandingan berjalan dengan sengit dengan jual beli serangan yang begitu alot. Namun ONIC Esports tak lagi mampu menahan gelombang serangan setelah EVOS Legends memaksakan kemenangan di menit 19. Game kedua jadi milik EVOS Legends.

ONIC Esports ternyata malah jadi sangar setelah menelan kekalahan di game kedua. Si landak kuning hampir mendominasi total EVOS Legends di game terakhir. Apalagi ditambah juga damage hero Bruno yang dimainkan CW juga sudah tak tertahankan lagi. Dalam satu kali dorongan Lord, ONIC Esports pun berhasil mendapatkan kemenangan di menit ke-11.

PMPL Indonesia Week 3 – Perebutan Kesempatan PMPL SEA yang Sengit

Pertandingan PMPL Indonesia pekan ke-3 merupakan pekan pertandingan terakhir babak Regular Season. Pertandingan pekan ke-3 juga menjadi penentuan tim yang akan melaju langsung ke PMPL tingkat Asia Tenggara. Hanya ada dua slot yang diperebutkan. Karenanya para tim berjuang keras untuk mendapat hal tersebut terutama tim yang berada di empat besar pekan lalu. Sementara tim sisanya fokus memperebutkan slot untuk bertanding di babak final PMPL Indonesia yang akan diselenggarakan tanggal 16 April 2020 mendatang.

Pertandingan pekan ketiga pun jadi berjalan sengit. Babak weekday saja sudah menunjukkan gejolak yang menarik dengan memuncaknya AURA Esports di papan klasemen. Masuk babak Super Weekend, pertandingan jadi semakin menarik lagi. Eagle 365 berhasil mendapatkan WWCD pembuka di pertandingan hari pertama, dilanjut dengan AURA Esports di ronde berikutnya.

Namun demikian sang harimau, EVOS Reborn, tampil memukau setelahnya dengan dua kali Chicken Dinner yang ia dapatkan di ronde 3 dan 4. Bigetron RA yang masih memuncaki klasemen sementara juga tak mau kalah dan merebut peringkat 2 di ronde ke-3.

“Habis Chicken, terbitlah Too Soon”. Peribahasa yang dibuat oleh Riantoro “Pasta” Yogi tersebut ternyata benar kejadian pada EVOS Reborn. Mereka berturut-turut mendapat Too Soon di Ronde 5-8. Namun Mereka kembali konsisten di ronde setelahnya, dengan Bigetron RA yang masih tetap menempel. Pada Ronde 9, ketika EVOS Reborn berhasil mendapat peringkat 2 di kedua ronde tersebut, Bigetron RA menempel di peringkat 3.

Setelah 12 ronde dan dua hari pertandingan Super Weekend, akhirnya total skor yang didapatkan pun keluar. Bigetron RA dan EVOS Reborn berhasil mengisi peringkat 1 dan 2, sehingga kedua tim tersebut mendapat kesempatan bertanding di babak final PMPL Indonesia dan melaju langsung ke PMPL SEA.

Sementara itu 14 tim sisanya yang berada di peringkat 3 sampai 16 mendapat kesempatan untuk melaju ke babak final PMPL Indonesia. Babak final nanti masih akan memperebutkan slot ke PMPL SEA. Dua slot kembali diperebutkan layaknya pada babak Regular Season. Jadi, siapakah tim yang kira-kira akan menemani Bigetron RA dan EVOS Reborn di PMPL SEA nantinya?

Daftar Turnamen Esports Terpopuler Bulan Maret 2021

Tak terasa tahun 2021 ternyata sudah memasuki bulan ke-4. Bulan lalu Hybrid.co.id sudah merangkum daftar turnamen esports terpopuler. Lalu, kira-kira siapa yang masih bertahan di daftar bulan Maret 2021?

Singkatnya, bulan Maret 2021 menjadi bulannya esports Free Fire Amerika Latin. Tanpa berlama-lama lagi, berikut daftar turnamen esports terpopuler bulan Maret 2021 yang dirangkum dengan menggunakan fitur pro dari Esports Charts.

 

#5 – PUBG Mobile Pro League Indonesia 2021 – Season 3

Sumber Gambar - Esports Charts Pro Version.
Sumber Gambar – Esports Charts Pro Version.

PUBG Mobile Pro League Indonesia 2021 Season 3 baru saja dimulai tanggal 24 Maret 2021 kemarin. Masuknya PMPL ID ke dalam daftar sedikit banyak jadi bukti bagaimana liga esports PUBG Mobile paling bergengsi di Indonesia ini ditunggu-tunggu para penggemarnya. PMPL ID Season 3 berhasil mencatatkan 532 ribu lebih peak viewers dengan 13 juta lebih total watch hours.

Pertandingan dengan puncak keseruan tersebut adalah pertandingan pekan pertama hari kedua. Pertandingan hari itu memang berjalan cukup sengit.

Pertandingan tersebut merupakan fase Weekdays yang menjadi seleksi untuk pertandingan sesungguhnya di fase Super Weekend, persaingan tim terasa ketat hari itu. Salah satu bukti persaingan ketat yang terjadi adalah dari WWCD yang didapatkan oleh tim berbeda-beda setiap rondenya. Ditambah lagi hari itu juga jadi momen WWCD perdana bagi Bigetron RA, tim PUBG Mobile Indonesia yang sejauh ini masih jadi favorit banyak orang.

Dengan catatan tersebut, PMPL Indonesia 2021 Season 3 menempati peringkat 5 dari daftar turnamen esports terpopuler bulan Maret 2021.

 

#4 – LEC Spring 2021 (League of Legends)

Sumber Gambar - Esports Charts Pro Version.
Sumber Gambar – Esports Charts Pro Version.

Pada peringkat 4 ada liga League of Legends Eropa, yaitu LEC. Sejauh ini LEC memang selalu berhasil menyajikan pertandingan berkualitas dan penuh aksi yang dianggap jadi gaya main khas esports LoL Eropa.

Pada bulan Maret 2021 kemarin, pertandingan LEC Spring 2021 telah memasuki babak Playoff. Keseruan babak Playoff pun berhasil mencatatkan 640 ribu lebih peak viewers. Selain itu, turnamen tersebut juga telah mencatatkan 38 juta total watch hours yang dicatat sejak dari babak Regular Season.

Pertandingan yang membuat LEC Spring 2021 masuk ke dalam daftar ini adalah pertandingan antara G2 Esports melawan Schalke 04. Pertandingan yang terlaksana di hari kedua babak Playoff tersebut memang berlangsung dengan sangat seru dan sengit.

Kedua tim saling berbalas kemenangan, ditambah aksi-aksi unik G2 Esports di pertandingan tersebut yang salah satunya adalah menggunakan Seraphine (Champion Mage) sebagai Attack Damage Carry atau ADC. Secara keseluruhan, pertandingan tersebut masuk di peringkat 2 dari 5 pertandingan LEC terpopuler.

Pertandingan dengan catatan peak viewers terbesar adalah antara G2 Esports vs MAD Lions. Namun demikian pertandingan tersebut terlaksana di tanggal 3 April 2021 kemarin. Secara keseluruhan, tayangan pertandingan berbahasa Inggris menjadi tayangan LEC terpopuler dengan catatan 440 ribu viewers lebih .

 

#3 – Liga Brasileira de Free Fire 2021 Series A Stage 1

Sumber Gambar - Esports Charts Pro Version.
Sumber Gambar – Esports Charts Pro Version.

Tingkat popularitas Free Fire di Brazil mungkin bisa dibilang mirip seperti MLBB di Indonesia. Maksudnya mirip, tayangan bahasa lokal punya jumlah penonton yang bersaing dengan liga-liga internasional yang ditayangkan dengan bahasa Inggris.

Hal tersebut kembali terbukti dengan masuknya Liga Brasileira de Free Fire 2021 Series A Stage 1 ke peringkat 3 dari 5 daftar turnamen esports terpopuler bulan Maret 2021.

LBFF 2021 berhasil mencatatkan 827 ribu lebih peak viewers dan mencatatkan 14 juta lebih total watch hours. Pertandingan yang jadi daya tarik penggemar esports Free Fire di Brazil tersebut adalah pertandingan ronde 9 dari babak final LBFF 2021 yang terselenggara tanggal 20 Maret 2021 kemarin.

Pertandingan ronde terakhir memang berjalan cukup sengit. FX, LOUD, dan Cruizero, tiga besar klasemen sementara saling bersaing ketat mendapatkan Booyah di ronde 9. Persaingan berlangsung sampai titik darah penghabisan, sehingga FX finish di peringkat 4, LOUD di peringkat 3, dan Cruizero yang mendapat Booyah.

Dari sisi jumlah penonton berdasarkan bahasa, hampir seluruh penonton LBFF datang dari tayangan berbahasa Portugis yang merupakan bahasa lokal Brazil. Karenanya seperti apa yang saya katakan di awal, LBFF bisa dibilang sebagai liga berbahasa lokal dengan jumlah fanbase yang kuat.

 

#2 – MPL Indonesia Season 7 (Mobile Legends: Bang-Bang)

Sumber Gambar - Esports Charts Pro Version.
Sumber Gambar – Esports Charts Pro Version.

MPL Indonesia masih bertengger kuat di dalam daftar turnamen esports terpopuler bulanan walau peringkatnya turun dari peringkat 1 di daftar bulan Februari 2021 lalu, menjadi peringkat 2 di daftar bulan Maret 2021.

Peringkatnya memang menurun, tetapi jumlah penonton MPL ID Season 7 meningkat apabila dibandingkan dengan bulan lalu. Dari segi jumlah penonton berdasarkan bahasa, masuknya MPL Indonesia Season 7 ke dalam daftar bulan ini juga masih disebabkan oleh fanbase lokal Indonesia.

MPL Indonesia Season 7 berhasil mencatatkan 1,1 juta lebih peak viewers. Secara keseluruhan, liga esports game Mobile Legends: Bang-Bang yang berjalan sejak bulan Februari ini telah mencatatkan 27 juta total watch hours.

Bulan lalu kita melihat pertandingan antara RRQ Hoshi vs Alter Ego yang membuat MPL Indonesia jadi masuk ke dalam daftar. Bulan ini pertandingan El Clasico antara RRQ Hoshi vs EVOS Legends yang membuat liga MPL Indonesia kembali berjaya.

Menariknya pertandingan tersebut sebenarnya tidak sengit seperti pertandingan antara RRQ Hoshi vs Alter Ego yang melejit di bulan Februari 2021 kemarin. Pertandingan antara RRQ Hoshi vs EVOS Legends di week 3 day 2 MPL Indonesia tersebut didominasi kuat oleh EVOS Legends.

Dalam pertandingan tersebut, EVOS Legends berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-0 dalam durasi 10 menit lebih di game 1 dan 14 menit lebih di game 2. Sementara itu dari segi jumlah penonton berdasarkan bahasa, mengutip dari data fitur pro milik Esports Charts , jumlah penonton tayangan berbahasa Indonesia jumlahnya masih mendominasi secara mutlak (sekitar 90% lebih dari keseluruhan peak veiewers).

 

#1 – Free Fire League Latinoamerica 2021 Opening

Sumber Gambar - Esports Charts Pro Version.
Sumber Gambar – Esports Charts Pro Version.

Bulan Maret 2021 ini sepertinya menjadi bulannya bagi turnamen Free Fire. Lagi-lagi pertandingan esports Free Fire lokal Amerika Latin masuk ke dalam daftar, kali ini bahkan sebagai pemuncak daftar turnamen esports terpopuler.

Turnamen tersebut adalah Free Fire League Latinoamerica 2021 Opening. Berbeda dengan LBFF yang hanya mempertandingkan tim asal Brazil, FFLA mempertandingkan tim-tim seantero Amerika Latin, termasuk dari negara Mexico, Ekuador, Kolombia, dan sekitarnya.

FFLA berhasil mencatatkan 1,4 juta lebih peak viewers pada tanggal 21 Maret 2021 kemarin, pada saat laga Grand Final berjalan. Turnamen yang terselenggara selama 9 pekan sejak dari 16 Januari 2021 kemarin tersebut telah mencatatkan sebanyak 6,3 juta lebih total watch hours secara keseluruhan. Secara keseluruhan, laga final FFLA berhasil secara konsisten menarik minat menonton para penggemarnya.

Hal tersebut terlihat dari daftar 5 tayangan FFLA terpopuler yang seluruhnya diisi oleh pertandingan-pertandingan babak Grand Finals yang terselenggara pada 21 Maret 2021. Lima tayangan tersebut juga selalu mencatatkan angka peak viewers diatas 1 juta.

Mengutip Liquidpedia, FFLA hanya menyajikan tayangan bahasa Spanyol saja. Karenanya penonton tentu saja terpusat kepada tayangan berbahasa Spanyol saja tanpa ada pembanding lainnya.

*Disclosure: Esports Charts adalah Partner dari Hybrid.co.id.

Profil Tim-Tim PMPL Indonesia Season 3 — Part 1

PUBG MOBILE Pro League Season 3 sudah dimulai. Berbeda dengan musim sebelumnya, kini hanya ada 20 tim peserta — dibanding 2 musim sebelumnya yang menghadirkan 24 tim. Tentu seluruh tim yang bertanding melakukan berbagai perubahan baik dari segi roster dan strategi guna bersaing lebih sengit di liga PUBG Mobile paling bergengsi di Indonesia.

el dogee
Achmad “ElDogee” Fauzan, analis PMPL ID Season 3

Kali ini kita akan membahas 10 tim PUBGM terlebih dahulu yang dibawakan secara langsung oleh Achmad “El Dogee” Fauzan Khairy yang menjadi analis untuk PMPL Indonesia Season 3.

 

1. 21 Esports

Setelah berada di dasar klasemen PMPL Indonesia Season 2, perombakan besar-besaran dilakukan dengan melepas seluruh pemainnya. Tidak tanggung-tanggung, mereka mendatangkan pemain-pemain veteran dari tim lainnya. Ada Banyuu, Cisun, dan Jughead yang sebelumnya bermain di Victim Esports, Foxe yang dikenal sebagai mantan pemain EVOS Esports dan Boonk, pemain RRQ Ryu. Kehadiran mereka sukses membawa 21 Esports kembali berada di panggung PMPL setelah meraih juara keempat PMCO

“Semua pemain datang dari roster lama yang memiliki segudang pengalaman, tinggal bagaimana mentalitas dan chemistry mereka bisa dibangun. Ditambah lagi, 21 Esports tentu mendatangkan para pemain ini agar bisa melangkah lebih jauh di PMPL Season 3. Menarik melihat reuni Jughead dan Foxe yang sebelumnya pernah satu tim di EVOS, ditambah Cisun yang sangat luar biasa baik sebagai sniper ataupun ketika bertarung jarak dekat.”

2. 69 Esports

Sama seperti 21 Esports, 69 Esports merupakan tim yang sebelumnya berada di PMPL ID Season 2. Namun mereka harus kembali berjuang ke kualifikasi setelah gagal lolos ke 16 besar. Membangun roster dari 0, mereka memilih mengumpulkan pemain yang sudah memiliki pengalaman seperti Hulk, mantan pemain Voin 2K, Ceeeb yang dikenal sebagai pemain dari NFT Esports, dan Joys dari Nara Esports, dengan  2 pemain debutan di PMPL yaitu Kangreport dan Avatar4u.

“Memakai roster yang dibangun dari kolaborasi pemain lama dan komunitas yang membuatnya meraih juara kedua PMCO Spring Split 2021 menjadi bekal yang kuat untuk PMPL Indonesia Season 3. Ceeeb atau sebelumnya dikenal dengan Masgaga sangat berperan penting di 69 Esports — terlihat dari dropzone yang mirip saat ia masih di NFT Esports. PR terbesar NFT jika ingin bergerak lebih jauh adalah chemistry dan menjaga stabilitas gameplay mereka di regular season.”

3. Aerowolf LIMAX

aerowolf-limax-PUBG-mobile_14820

Bagaikan cerita Cinderella, Aerowolf LIMAX mengalami perkembangan pesat ketika mereka menjadi juara PMPL Indonesia Season 2. Bahkan, prestasi mereka berlanjut dengan meraih juara kedua PMPL SEA dan berhasil lolos ke kancah dunia yakni PUBG Mobile Global Championship 2020 — meski harus puas meraih peringkat 13. Menariknya, Aerowolf menjadi satu-satunya tim yang tidak melakukan perubahan dengan memakai roster yang sama dengan musim sebelumnya.

“Menurut saya mereka sangat-sangat siap untuk menghadapi PMPL ID Season 3 secara mental dan gameplay. Keputusan untuk tidak mengubah susunan roster menunjukkan mereka sangat percaya diri untuk bisa mempertahankan gelar juara. Tidak ada pemain dari Aerowolf LIMAX yang menonjol satu sama lain meski begitu dan hal tersebut menjadi keuntungan bagi tim. Pasalnya, mereka memiliki emosi yang stabil saat bertanding dan menyampingkan ego masing-masing.

4. Alter Ego Esports

Dikenal sebagai tim yang memainkan taktif defensif saat musim pertama PMPL Indonesia, Alter Ego tampil sangat buruk dengan berada di peringkat terakhir saat Grand Final PMPL Indonesia Season 2. Menariknya, mereka sama sekali tidak melakukan pergantian pemain namun mendatangkan Matthew yang merupakan mantan pemain ONIC Esports (yang lolos ke PMCO Spring Split SEA 2019 dan PMPL SEA Spring Split 2020).

“Masuknya Matthew secara sekilas merupakan hal yang cukup baik mengingat dia pemain berpengalaman di skena PUBG Mobile Indonesia. Sejauh yang saya lihat baik di turnamen komunitas atau scrim, ia jarang sekali diturunkan. Sepertinya AE memilih fokus mempertahankan komposisi mereka saat musim kedua. Jujur, saya belum melihat mereka bisa menembus 5 besar. Namun jika Matthew diturunkan di PMPL Season 3, Alter Ego menjadi tim yang menarik untuk disimak mengingat di PMPL Season 2 ia tidak dimainkan.”

5. AURA Esports

aura
Sumber: YouTube PUBG Mobile Indonesia

Setelah terpuruk di PMPL SEA Fall Split 2020, pergantian pemain dilakukan oleh AURA Esports yang mendatangkan duet pemain MORPH Team yakni Jeixy dan NoMrcy serta melepas Steve (saat ini dengan nama CaiCai) dan ROSES. Jeixy akan menjadi kapten di AURA Esports yang sebelumnya dipegang oleh Jayden. Sedangkan NoMrcy dikenal dengan prestasinya meraih gelar Terminator di Grand Final PMPL Indonesia Season 2.

“AURA Esports bisa dibilang jadi tim dengan aimpower terbaik dan unggul sedikit di atas Bigetron RA, saat ini. Kehadiran NoMrcy dan Jeixy semakin membuat AURA lebih mengerikan dan menjadi tim unggulan di PMPL. Terlihat di scrim maupun turnamen, chemistry mereka sudah klop dan siap untuk meraih gelar juara PMPL Indonesia dan comeback di PMPL SEA. Menurut saya, roster ini merupakan roster terkuat AURA sepanjang 3 musim PMPL ID.”

6. Bigetron Esports

btr ra

Nama Bigetron RA sudah tidak asing lagi di esports tanah air berkat prestasi mereka di Indonesia dan dunia. Setelah lebih dari 1 tahun memiliki komposisi roster utama yang sama, mereka memutuskan untuk melepas Microboy yang kini bermain di EVOS Reborn. Sebagai gantinya, mereka menghadirkan LIQUID yang berada di Bigetron RA dan KinGzz yang merupakan pemain di roster pertama Bigetron PUBGM. Tidak hanya itu, Bigetron juga mendatangkan pelatih luar negeri yakni JangS, mantan pelatih Team Secret.

“Tim yang sudah komplit dan tidak perlu diragukan lagi. Masuknya Liquid mengubah gameplay mereka dari temporal saat masih ada Microboy menjadi lebih agresif. Ditambah lagi, mereka memiliki kemampuan granat yang mematikan dan menurut saya belum ada tim yang mendekati Bigetron RA. Berkali-kali Bigetron menunjukkan mentalitas ketika mereka tertinggal di awal turnamen namun menggila di akhir. Datangnya Kingzz dan JangS sebagai pelatih masih menegaskan Bigetron sebagai calon unggulan juara PMPL musim ini.

7. BONAFIDE Esports

Menjadi tim yang bertarung sejak musim pertama, BONAFIDE harus berjuang kembali dari babak kualifikasi setelah harus puas berada di peringkat 17 PMPL Season 2. Meski gagal lolos dari babak kualifikasi namun mereka kembali ke panggung PMPL usai mengakuisisi slot dari Dranix Esports. Ucup dan Botz menjadi pemain yang berada di roster lama Dranix. Mereka ditemani oleh Licin, Noox, dan Hans4you yang dipertahankan dari musim sebelumnya.

“Masuknya BONAFIDE di PMPL sama seperti dengan Skylightz yang mengambil slot ION atau Takae Esports yang mengambil slot dari The Pillars. Meski masih ada Ucup dan Botz yang berada di roster ini, tugas terbesar BONAFIDE justru ada di pemain-pemain baru PMPL yaitu Licin dan Noox.

8. BOOM Esports

boom
Sumber: PUBG Mobile ID Youtube

Nyaris lolos ke PMPL SEA Season 2 setelah hanya berjarak 1 poin dari AURA Esports membuat BOOM melakukan pembenahan roster untuk PMPL Indonesia Season 3. Melepas SVAFVEL, Ramones, dan Bobbs, mereka mendatangkan Ponbit yang sebelumnya bermain di Louvre Kings dan Hijrah yang merupakan kapten dari ION Esports.

“Meski mendatangkan Hijrah yang dikenal pengalamannya dan Ponbit yang memiliki aim keras banget namun BOOM terlihat masih belum menemukan gaya permainannya. Terlihat di berbagai scrim ataupun turnamen, mereka memiliki performa yang tidak stabil. Meski begitu, kedatangan kedua pemain ini semakin memperkuat roster yang sebelumnya ada Voker dan Ikyar. Peluang kembali lolos ke 16 besar sangat terbuka lebar bagi BOOM namun untuk menembus 5 besar mereka harus berjuang ekstra.”

9. Dewa United Esports

Mengakuisisi slot dari Louvre Esports yang tampil mengejutkan saat Grand Final PMPL Indonesia Season 2, Dewa United menghadirkan sosok penting di Louvre yakni OkkyOzora dan Henz. Selain itu, mereka juga mendatangkan Caicai yang melejit saat bersama AURA Esports, Cryzen dari Dranix Esports, dan menariknya mereka juga mendatangkan Unii yang kembali di kompetitif PUBGM setelah terakhir bermain di RRQ Kage.

“Tim yang menurutku cukup unik namun patut diwaspadai dengan roster yang dihadirkan. Mereka memiliki paket komplit dengan OkkyOzora yang menjadi otak dari Dewa United, Caicai dan Cryzen yang kuat di closed combat, dan Henz dengan kemampuannya sebagai support. Bisa dibilang mereka tim yang patut diperhitungkan. Tinggal bagaimana mereka bisa tampil konsisten di regular season PMPL Indonesia Season 3.

10. Eagle 365 Esports

eagle365

Mengakuisisi slot dari Siren Esports, mereka masih mempertahankan hampir seluruh pemain Siren yakni Audry, Justpays, Antem, dan Ekozu yang di PMPL Indonesia Season 2. Selain itu Eagle 365 juga menghadirkan Belvau yang dikenal pengalamannya sebagai pemain Call of Duty Mobile dan PUBG PC.

“Eagle 365 menjadi salah satu tim yang bisa menembus top 5 dengan roster yang hampir sama dari Siren Esports. Ada Audry yang memiliki kemampuan yang mendekati dari Ryzen (pemain Bigetron RA) dan juga Antem, Justpays, dan Belvau yang menarik perhatian komunitas setelah bermain sangat luar biasa di di berbagai turnamen komunitas.”

PUBG MOBILE Pro League dimulai pada tanggal 24 Maret 2021 dan akan disiarkan secara live di Facebook PUBG MOBILE Indonesia dan channel YouTube PUBG Mobile ID.

Tim-tim selanjutnya akan kami bahas di bagian kedua di tautan ini.

Skema Ekosistem Esports Indonesia: Mobile Legends dan PUBG Mobile

Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membahas lebih lanjut seputar apa-apa saja yang ada di dalam ekosistem esports Indonesia dengan menggunakan game PUBG Mobile dan MLBB sebagai contoh. Selain itu saya juga akan mencoba menjelaskan bagaimana cara kerja ekosistem tersebut dengan harapan dapat membantu brand (sponsor), pemain, ataupun Anda yang ingin memulai bisnis esports yang membaca artikel ini.

Ekosistem esports, walau istilah tersebut sering kami gunakan di artikel-artikel Hybrid.co.id, namun kami belum sempat menjelaskannya terperinci. Secara umum, ekosistem esports bisa diartikan sebagai berbagai elemen dengan ragam fungsinya yang membuat roda gigi bisnis esports terus berjalan. Elemen ekosistem yang paling umum dikenal mungkin adalah sang pembuat game, tim esports, sponsor, dan turnamen. Tetapi apakah ekosistem esports hanya empat elemen itu saja?

 

Membedah Ragam Elemen yang Ada di Ekosistem Esports MLBB dan PUBG Mobile Lokal

Ada alasan tertentu dua game tersebut saya pilih sebagai contoh. Salah satunya adalah karena perkembangan ekosistsem dua game tersebut tergolong pesat di Indonesia. Dua game tersebut juga dapat dikatakan sebagai dua game esports terbesar di Indonesia. Sebagai salah salah satu bukti, Anda bisa baca artikel saya sebelumnya. Saya sempat membahas bagaimana penonton MPL ID yang jumlahnya menyalip liga LoL Korea dan bagaimana jumlah penonton tayangan turnamen PUBG Mobile tingkat internasional didominasi oleh penonton tayangan berbahasa Indonesia.

Ada apa saja di dalam ekosistem esports MLBB dan PUBG Mobile Indonesia? Elemen-elemen ekosistem esports MLBB dan PUBG Mobile Indonesia kurang lebih seperti apa yang pada gambar di bawah. Elemen yang saya jajarkan di bawah ini adalah ekosistem inti yang fungsinya hampir tidak tergantikan.

Akbar Priono - Hybrid.co.id
Ekosistem Inti yang berputar di sekitar game PUBG Mobile dan Mobile Legends Bang Bang. Akbar Priono – Hybrid.co.id

Posisi paling kiri adalah elemen terpenting dari ekosistem esports, yaitu sang pembuat game. Moonton memegang peran ganda untuk game Mobile Legends: Bang-Bang. Moonton adalah perusahaan yang membuat (developer) dan memasarkan (publisher) game MLBB.

Sementara itu PUBG Mobile berbeda. Tencent Games di Indonesia hanya mengambil peran sebagai pemasar (publisher) game PUBG Mobile saja. Sementara itu di PUBG Mobile ada Lightspeed & Quantum berperan sebagai pembuat (developer) game PUBG Mobile yang merupakan salah satu anak perusahaan Tencent Games juga.

Bergeser ke kanan kita melihat ada turnamen, elemen terpenting kedua di dalam ekosistem. Sejauh perkembangannya, turnamen esports dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu turnamen 1st party yang digagas oleh developer/publisher dan turnamen 3rd party yang digagas oleh komunitas ataupun pelaku bisnis esports. Lalu siapa yang tergolong sebagai 2nd Party? Kalau pakai analogi produsen dan konsumen, maka 2nd party adalah para pemain.

Hanya ada dua turnamen yang digagas oleh 1st party di dalam ekosistem MLBB. Turnamen tersebut adalah Mobile Legends Profesional League Indonesia (MPL ID) selaku liga utama dan Mobile Legends Developmental League Indonesia (MDL ID) selaku liga kedua.

Pertandingan Mobile Legends ibarat seperti sepak bola. Dua tim berisikan 5 pemain saling tanding sampai salah satunya berhasil menghancurkan bangunan inti yang ada di dalam game.

MPL ID dan MDL ID memiliki dua babak yang menggunakan format berbeda. Ada babak Regular Season yang dipertandingkan dengan format grup round-robin dan ada babak Playoff yang dipertandingkan dengan format bracket. Kalau dibandingkan dengan olahraga, format liganya kurang lebih mirip seperti liga bola basket NBA.

Selanjutnya adalah PUBG Mobile. Ekosistem PUBG Mobile punya lebih banyak jenis turnamen yang digagas oleh pihak 1st party. Liga utama PUBG Mobile Indonesia adalah PUBG Mobile Professional League (PMPL ID), diikuti liga kasta kedua yaitu PUBG Mobile Indonesia National Championship (PINC), dan liga kasta ketiga dalam bentuk PUBG Mobile Club Open (PMCO) serta PUBG Mobile Community Cup (PCC).

Selain empat kompetisi di atas, ekosistem PUBG Mobile juga punya dua pertandingan lain yang dikhususkan untuk segmentasi tertentu. Para mahasiswa punya turnamen khusus yang bernama PUBG Mobile Campus Championship (PMCC). Para perempuan juga punya turnamen khusus yang biasanya digabungkan ke dalam rangkaian PINC.

Hampir semua pertandingan PUBG Mobile bisa disebut memiliki format liga, karena tidak mungkin menggunakan format bracket dalam pertandingan esports Battle Royale. Berbeda dengan Mobile Legends, PUBG Mobile mempertandingkan 16 tim sekaligus di dalam satu pertandingan. Karena itu, 16 tim tersebut biasanya bertanding dalam beberapa ronde di dalam satu hari pertandingan. Kalau diibaratkan olahraga, format liga Battle Royale mungkin mirip seperti pertandingan olimpiade cabang atletik.

Klasifikasi turnamen kedua adalah turnamen 3rd party atau turnamen yang digagas oleh pihak ketiga. Pihak ketiga bisa jadi siapa saja, bahkan bisa jadi perusahaan yang bisnis utamanya tidak berhubungan dengan esports.

Turnamen esports yang dilakukan sebagai sarana soft-launching coffee shop pun sebenarnya tergolong sebagai turnamen esports pihak ketiga. Namun pihak ketiga yang tidak berhubungan langsung dengan esports biasanya hanya membuat turnamen esports sesekali atau satu kali saja dengan skala yang cenderung kecil. Daftar turnamen pihak ketiga yang saya sertakan pada daftar di atas adalah turnamen pihak ketiga yang tergolong rutin dan punya skala cukup besar.

Turnamen Dunia Games (DG) contohnya. Dunia Games (DG) adalah brand yang digagas oleh Telkomsel demi menarik minat konsumen pada segmentasi gaming. Walaupun bisnis utamanya adalah jasa telekomunikasi, namun esports akhirnya jadi salah satu ujung tombak Telkomsel untuk menarik minat anak muda menggunakan jasanya.

Saat ini DG tergolong cukup rutin mengadakan turnamen atas beberapa game esports dan bisa dikatakan sebagai salah satu bagian ekosistem PUBG Mobile. Beberapa contoh turnamen pihak ketiga yang digagas oleh Telkomsel termasuk DG Waktu Indonesia Bermain (DG WIB), DG League (DGL), dan Indonesia Games Championship (IGC).

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Tiga turnamen tersebut adalah turnamen untuk umum yang dapat diikuti oleh siapapun. Ada beberapa pihak ketiga yang mencoba menyasar segmentasi yang spesifik. Seperti Ligagame yang menyelenggarakan IEL University Series untuk mahasiswa ataupun Indonesia Gaming League (IGL) yang menyelenggarakan Women Star League (WSL).

Setelah turnamen, ada event organizer (EO). Mungkin Anda sedikit bingung, “mengapa ada event organizer setelah turnamen?” Jawabannya adalah karena tidak semua pihak yang menggagas turnamen esports punya kemampuan teknis untuk menyelenggarakan sebuah turnamen. Contohnya turnamen milik Dunia Games. Telkomsel adalah perusahaan telekomunikasi. Jadi rasanya sih tidak heran kalau perusahaan tersebut tidak memiliki keahlian dalam menyelenggarakan turnamen esports.

Karenanya bisnis EO (saya menyebutnya esports organizer) menjadi salah satu elemen penting yang cukup menjanjikan. Mineski Indonesia bisa jadi adalah salah satu esports organizer paling terpercaya sejauh ini. Mineski Indonesia adalah sosok di balik layar dari beberapa turnamen esports besar di Indonesia. Termasuk turnamen 1st party seperti MPL ID dan PMPL ID ataupun turnamen 3rd party seperti DG League.

Esports organizer terkadang juga menggelar turnamen mereka sendiri dengan harapan dapat menjadi media bagi sponsor untuk mempromosikan brand mereka. IEL University Series dan WSL adalah contohnya, dua turnamen yang masing-masing diselenggarakan oleh Ligagame dan Indonesia Gaming League (IGL).

Selanjutnya ada talent management. Elemen tersebut tergolong cukup baru ada di ekosistem esports Indonesia sebagai reaksi atas pesatnya perkembangan esports belakangan. Dalam konteks sebuah turnamen esports, talent management biasanya berperan dalam menyalurkan talenta yang dibutuhkan seperti shoutcasters, influencers, atau mungkin cosplayer.

Tiga talent management yang saya tuliskan di atas bisa dibilang sebagai tiga yang paling dominan dan memiliki keterkaitan dengan MLBB dan PUBG Mobile. Revival Talent Management adalah salah satu pemasok talenta shoutcasters di turnamen MPL, sementara Mineski Talent pemasok talenta di turnamen PMPL. Pada sisi lain, WHIM merupakan talent management milik EVOS dengan beberapa influencers ternama di dua ekosistem game tersebut.

Terakhir adalah tim. Sebelum berkembang seperti sekarang, dahulu peserta kompetisi esports biasanya hanya berisi sekolompok gamers yang tidak dikelola secara profesional. Seiring perkembangan, mulai muncul sebuah organisasi yang mengelola tim-tim secara profesional tersebut agar dapat lebih berprestasi dan tentunya harapan mendapatkan keuntungan finansial bagi organisasi terkait. Tim esports yang saya tulis di atas saya kelompokkan menjadi beberapa.

Hal tersebut saya lakukan karena liga MPL yang bersifat tertutup. Seperti yang Anda lihat, ada beberapa nama yang saya sebut dua kali seperti EVOS Esports dengan EVOS Legends. Tim tersebut sebenarnya dikelola oleh satu organisasi yang sama (EVOS), namun diberi tambahan kata yang berbeda sebagai branding untuk membedakan tim divisi game satu dengan lainnya.

Tim yang saya tulis di atas saya kelompokan berdasarkan liga kasta utama yang diikuti. Seperti 8 tim paling atas adalah peserta liga franchise MPL, diikuti oleh 3 tim di luar franchise yang jadi peserta MDL, lalu ada tim-tim peserta PMPL Indonesia, dan terakhir adalah organisasi-organisasi esports lainnya di Indonesia yang masih memiliki hubungan dengan ekosistem esports terkait namun tidak turut bertanding di liga kasta utama.

Akbar Priono - Hybrid.co.id
Ragam ekosistem suplemen yang tetap dibutuhkan di bisnis esports modern, namun bisa jadi tidak dibutuhkan dalam kasus tertentu (turnamen esports komunitas misalnya). Akbar Priono – Hybrid.co.id

Setelah dari ekosistem inti yang saya sebut di atas, ada ekosistem yang tergolong suplemen yang bisa Anda lihat di atas gambarkan di atas. Mereka tergolong ekosistem suplemen karena penyelenggara turnamen bisa saja tidak memanfaatkan elemen terkait untuk turnamen yang akan diselenggarakan.

Fungsinya bisa dibilang sudah cukup jelas berdasarkan dari masing-masing kelompok. Streaming platform berperan untuk menyajikan turnamen kepada para penggemar. Tournament platform biasanya adalah sebuah software yang memudahkan pendaftaran peserta dan pembuatan bracket turnamen. Online media adalah media massa yang kini menggunakan basis teknologi entah itu website ataupun video. Brand adalah para sponsor yang menjadi penyokong dari berjalannya turnamen-turnamen esports. Bagian terakhir adalah kategori lain-lain yang ada di Indonesia namun masih minim pemain. Coaching platform adalah penyedia jasa pelatihan menjadi pemain profesional. Esports facilities adalah penyedia jasa fasilitas yang fokus kepada esports.

Lalu kalau mereka memang tergolong ekosistem suplemen, bagaimana contoh turnamen esports yang tidak memanfaatkan elemen-elemen tersebut? Mari kita kembali berandai-andai apabila coffee shop ingin mengadakan turnamen esports. Misalnya tujuan mereka cuma ingin mempromosikan coffee shop di daerah sekitar saja, maka mereka bisa dan boleh saja mengadakan turnamen esports tanpa menggunakan elemen-elemen yang barusan saya jabarkan.

Turnamen bisa tidak di-stream, tidak menggunakan teknologi platform tertentu, tidak membutuhkan media untuk memberitakan turnamennya, tidak butuh sponsor dari pihak ketiga, apalagi membutuhkan elemen yang lain-lain. Kenapa jadi tidak butuh? Kembali lagi kepada tujuan sang penyelenggara, yang dalam penjelasan ini adalah hanya untuk mempromosikan coffee shop ke daerah sekitar.

Namun demikian mereka akan selalu menggunakan elemen-elemen inti yang dibahas sebelumnya, walau mungkin digantikan dengan menggunakan alternatif-alternatif yang tidak bersifat profesional. Tetap butuh game buatan developer untuk dipertandingkan, tetap butuh turnamen dengan format yang jelas, tetap butuh organizer dan talent walau bisa saja dikerjakan oleh pegawai coffee shop, serta butuh tim peserta yang bertanding.

 

Liga Tertutup dan Liga Terbuka

Seiring dengan perkembangannya, esports pun mulai mencoba mengadopsi sistem liga yang ada di olahraga. Ada sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka punya model seperti liga sepak bola. Sementara sistem tertutup banyak diadopsi di liga olahraga Amerika Serikat, salah satunya liga bola basket NBA. Pembahasan lebih mendalam seputar liga tertutup atau liga franchise bisa Anda baca pada pembahasan saya di tautan berikut ini.

Liga tertutup dan liga terbuka memberi pengaruh terhadap cara kerja ekosistem esports secara keseluruhan. MLBB dan PUBG Mobile menganut dua sistem yang berbeda. MLBB menganut sistem tertutup sementara PUBG Mobile menganut sistem terbuka.

Bagaimana pengaruh dari perbedaan model terhadap elemen-elemen yang ada di ekosistem. Mari kita bedah dari ekosistem MLBB. Sistem liga tertutup memberi pengaruh yang sangat besar kepada tim dan jenjang turnamen. Sejauh yang saya tahu, tim yang bertanding di liga MPL adalah tim yang memenuhi 2 syarat: lolos seleksi administratif dari pihak pertama (Moonton) dan dapat membayar biaya franchise yang dikabarkan sekitar US$1 milyar.

Bentuk turnamen tertutup dalam ekosistem MLBB. Tim hanya dapat bertanding setelah mendapat izin dari Moonton. Akbar Priono - Hybrid.co.id
Bentuk turnamen tertutup dalam ekosistem MLBB. Tim hanya dapat bertanding setelah mendapat izin dari Moonton. Akbar Priono – Hybrid.co.id

Delapan tim yang bertanding di MPL saat ini adalah tim yang memenuhi 2 syarat tersebut. Mereka akan terus bertanding di liga utama selama durasi yang disepakati oleh pihak pertama (Moonton) dan pihak kedua (tim). Terus bertahan di dalam liga adalah satu perbedaan utama antara liga terbuka dengan liga tertutup.

Lalu apakah tim komunitas bisa masuk ke dalam MPL? Bisa saja. Namun Anda tidak bisa masuk liga utama hanya bermodal jago saja. Anda harus punya kemampuan bisnis dan memiliki modal untuk bisa memenuhi syarat di atas.

PUBG Mobile mengadopsi sistem terbuka. Sebagai tim, sistem terbuka memberi kesempatan yang lebih mudah untuk masuk ke dalam liga PMPL. Modalnya cukup jago saja, tidak terlalu perlu modal finansial yang terlalu banyak ataupun modal kemampuan bisnis. Tencent Games memberi jenjang yang jelas untuk bisa bertanding di PMPL. Anda cukup kumpulkan skuad Anda, menangkan turnamen PINC, maka Anda bisa berlaga di liga kasta utama yaitu PMPL Indonesia.

Bentuk turnamen terbuka dalam ekosistem MLBB. Siapapun punya kesempatan bertanding di liga kasta utama, termasuk tim amatir. Akbar Priono - Hybrid.co.id
Bentuk turnamen terbuka dalam ekosistem MLBB. Siapapun punya kesempatan bertanding di liga kasta utama, termasuk tim amatir. Akbar Priono – Hybrid.co.id

Lalu bagaimana lagi perbedaan kedua sistem mempengaruh ekosistem? Apabila kita hanya membahas dua ekosistem tersebut, maka perbedaannya hanya dari sisi tim saja. Mengapa demikian? Menurut opini saya, ekosistem esports PUBG Mobile sebenarnya tergolong semi-terbuka karena pihak pertama memiliki turnamen untuk semua tingkat, mulai dari kasta utama sampai kasta komunitas.

Pihak ketiga seperti esports organizer yang saya sebut cenderung punya ruang gerak yang lebih sempit di PUBG Mobile karena tidak punya kesempatan untuk menjadi liga utama. IEL University Series yang digagas Ligagame bisa jadi contohnya. Liga tersebut bisa tetap digolongkan sebagai liga kasta kedua karena pemain dan penonton mungkin akan tetap memilih PMCC yang digagas Tencent Games langsung karena cenderung dianggap sebagai turnamen resmi.

Lalu liga esports apa yang tergolong sebagai liga terbuka murni? Ekosistem CS:GO dan Fighting Games Community mungkin bisa jadi contoh. Pembeda terbesar antara dua ekosistem tersebut dengan ekosistem PUBG Mobile adalah kesempatan bagi penyelenggara pihak ketiga untuk mendapat status kompetisi kasta utama.

Sumber Gambar - Nico Besombes from Medium.com
Pada ekosistem esports murni yang saya sebut, pihak ketiga punya kesempatan untuk menjadi turnamen kasta utama seperti di gambar. Sumber Gambar – Nico Besombes from Medium.com

Pada CS:GO, contohnya ada Intel Extreme Masters. Walaupun turnamen tersebut digagas oleh pihak ketiga (ESL) namun Intel Extreme Masters masih dianggap sebagai turnamen internasional terbesar dari CS:GO. Begitu juga dengan Fighting Games. Walaupun ada turnamen seperti Capcom Pro Tour ataupun Tekken World Tour, turnamen EVO tetap dianggap sebagai pertandingan kasta utama bagi ekosistem esports Fighting Games sejauh ini.

 

Bagaimana Ekosistem Esports MLBB dan PUBG Mobile Indonesia Bekerja?

Pada pembahasan di sini saya akan fokus membahas kepada cara kerja dua ekosistem esports di atas dari sudut pandang pemain dan secara bisnis keseluruhan. Mari kita bedah skema ekosistem esports dari sudut pandang pemain terlebih dahulu, mulai dari PUBG Mobile. Sebagai pemain, jalan Anda untuk menuju profesional sebenarnya tergolong tidak rumit. Saya sengaja tidak bilang mudah, karena bagaimanapun perjuangan menjadi bintang esports tentu akan sangat sulit.

Jalur menuju liga kasta utama bagi pemain di skena PUBG Mobile. Akbar Priono - Hybrid.co.id
Jalur menuju liga kasta utama bagi pemain di skena PUBG Mobile. Akbar Priono – Hybrid.co.id

Seperti pada gambar di atas, jalur menuju profesional di musim kompetisi PUBG Mobile pada tahun 2020 sebenarnya sesederhana itu. Sebagai pemain, Anda bisa membuat tim, ikut PINC, dapatkan posisi top 4 maka Anda akan langsung mendarat di turnamen utama yaitu PMPL Indonesia. Namun demikian prosesnya tentu tidak semudah itu.

Untuk bisa masuk ke laga utama PINC Anda harus bersaing dengan 6000 tim lebih. Pada fase kualifikasi, Anda bahkan harus berhadapan dengan 4 dari total 8 tim peringkat terbawah dari PMPL musim sebelumnya. Apabila Anda berhasil mengisi peringkat teratas, maka Anda akan lolos ke babak final PINC.

Tadi itu adalah proses kualifikasi dengan metode Squad. Pada PINC 2020 lalu, Tencent Games juga menyediakan kualifikasi lewat jalur Solo yang dilakukan di 32 provinsi di Indonesia. Setelah beberapa proses, pemain solo tersebut lalu disatukan ke dalam Squad, ditandingkan, dan diberangkatkan ke Grand Final setelah berhasil mencapai peringkat teratas.

Perjuangan masih belum berhenti sampai sana. Persaingan akan menjadi lebih keras lagi saat mencapai babak final. Babak final mempertandingkan 16 tim sebanyak 14 ronde dari 2 hari pertandingan (1 hari 7 ronde). Bukan skill saja yang diuji, daya tahan konsentrasi Anda juga diuji pada turnamen tersebut. Apabila Anda berhasil finish di posisi 8 besar, maka selamat! Anda berhasil mencapai liga utama PUBG Mobile yaitu PMPL ID.

Format tersebut adalah format untuk musim tahun 2020 lalu. Bagaimana dengan tahun 2021 ini? Kabarnya akan ada sedikit perubahan skema. Berdasarkan informasi terakhir, PMCO akan menjadi jalur untuk menuju ke pertandingan PMPL 2021. Mengutip dari Liquidpedia, persaingan malah jadi lebih ketat lagi karena hanya 4 tim teratas di PMCO 2021 saja yang bisa lolos ke PMPL 2021.

Lalu bagaimana dengan turnamen ladies atau PMCC? Sejauh ini dua turnamen tersebut tidak memiliki jenjang untuk menuju ke liga kasta utama. Pemenang turnamen PMCC akan berhenti di turnamen tersebut saja, tidak mendapat kesempatan untuk bertanding di liga profesional. PCC pun demikian, hanya jadi sarana bertanding bagi komunitas dengan tanpa jenjang ke tingkat yang lebih profesionial. Begitu juga dengan para perempuan yang hanya punya turnamen PINC Ladies saja sebagai turnamen kasta utama di tahun 2020 kemarin.

Setelah PUBG Mobile mari kita bedah ekosistem MLBB bagi pemain. Bagaimana cara pemain untuk dapat bertanding di liga kasta utama MPL? Sejujurnya, tidak ada yang tahu cara pastinya — meski umumnya, pedoman ini masih bisa berlaku buat Anda yang tertarik menjadi pemain esports profesional. Maksudnya, Moonton tidak menyediakan turnamen sebagai jalur formal bagi tim amatir untuk menuju liga kasta utama layaknya PINC ke PMPL.

Ekosistem MLBB memang punya MDL. Namun liga MDL juga tidak terbuka bagi umum. Mengutip dari ONE Esports, Lius Andre sempat menjelaskan bahwa kesempatan kualifikasi untuk masuk MDL dibagikan melalui undangan secara privat terhadap beberapa tim esports yang sudah tergolong profesional (memiliki badan hukum PT salah satu syaratnya).

Kalaupun sudah masuk MDL, jangan berharap juga Anda bisa langsung masuk MPL. Seperti yang saya jelaskan di atas, Anda harus memenuhi dua syarat terlebih dahulu untuk masuk ke dalam MPL: lolos seleksi administrasi dan dapat membayar sejumlah uang yang disepakati kedua belah pihak untuk biaya franchise. Biaya franchise tentunya tidak dibebankan kepada pemain, melainkan kepada organisasi profesional tempat para pemain bernaung.

Seleksi terbuka jadi satu-satunya jalur bagi pemain MLBB untuk bisa bermain di MPL Indonesia. Akbar Priono - Hybrid.co.id.
Seleksi terbuka jadi satu-satunya jalur bagi pemain MLBB untuk bisa bermain di MPL Indonesia. Akbar Priono – Hybrid.co.id.

Dari penjelasan di atas, mungkin jadi terkesan bahwa ekosistem MLBB sangatlah tertutup dengan kesempatan yang minim bagi pemain untuk bisa mendapat kesempatan menjadi bintang esports. Meskipun begitu, beberapa tim MPL untungnya sempat membuka kesempatan bagi siapapun yang ingin bertanding di dalam liga kasta utama MLBB tersebut. RRQ contohnya.

Rex Regum Qeon sempat membuka seleksi terbuka untuk divisi MLBB. EVOS pun demikian, sempat membuka seleksi terbuka untuk mengisi beberapa role yang dipublikasi melalui sang pelatih yaitu Bjorn “Zeys” Ong. Apabila berhasil lolos seleksi, Anda kemungkinan akan dimainkan di laga MDL terlebih dahulu baru setelahnya dipindah ke MPL apabila menunjukan potensi yang baik.


View this post on Instagram

A post shared by Team RRQ (@teamrrq)

Setelah membahas dari sudut pandang pemain, sekarang kita beralih ke sudut pandang bisnis. Untuk sudut pandang bisnis, saya merasa ada dua hal yang perlu dibahas di sini. Dari sudut pandang seseorang yang ingin memulai bisnis di ekosistem esports dan sudut pandang brand yang ingin terjun di esports.

Dalam hal memulai bisnis, seperti pada klasifikasi di pembahasan awal, ekosistem inti bisa dibilang sebagai elemen-elemen yang paling dibutuhkan di dalam ekosistem esports. Karena ada kebutuhan alias permintaan, Anda jadi bisa menyuguhkan penawaran layaknya ekosistem bisnis lainnya. Walaupun begitu, satu hal yang patut disadari adalah dan dipertanyakan adalah seberapa besar jumlah permintaan atau kebutuhan ekosistem terhadap elemen-elemen inti esports seperti di atas? Ditambah lagi, persaingan yang ada sekarang juga tergolong cukup berat.

Seperti saya tulis di atas, Mineski Indonesia bisa dikatakan hampir memonopoli permintaan jasa penyelenggaraan event esports karena mereka dipercaya untuk menyelenggarakan berbagai proyek besar seperti MPL dan PMPL. Revival Talent juga tergolong hampir memonopoli permintaan dari sisi talent shoutcasters. Salah satu alasannya adalah karena talenta mereka telah mengisi dua liga kasta utama di kedua game tersebut, MPL (Kornet, RangerEmas, PakPulung) dan PMPL (Sanskuy dan ElDogee).

Akbar Priono - Hybrid.co.id.
Akbar Priono – Hybrid.co.id.
Akbar Priono - Hybrid.co.id.
Akbar Priono – Hybrid.co.id.

Sebagai alternati lain, Anda mungkin bisa membuat brand turnamen Anda sendiri sebagai penyelenggara pihak ketiga. Namun demikian Anda akan butuh kesiapan dana investasi yang besar dalam jangka panjang apabila memilih jalan tersebut karena Anda perlu membangun reputasi serta kesadaran masyarakat terhadap turnamen yang Anda adakan.

Membuat tim mungkin bisa menjadi opsi, tapi lagi-lagi kesempatannya cenderung sangat terbatas dengan persaingan yang ketat. Ekosistem MLBB cenderung terbatas karena sistem tertutup yang diterapkan. Ekosistem PUBG Mobile mungkin punya kesempatan yang lebih luas karena menggunakan sistem terbuka. Di luar dari sistem yang diterapkan, mencari pemain berkualitas juga bukan perkara mudah di dua ekosistem tersebut. Kalaupun ada pemain berbakat, tentu ada kemungkinan Anda harus berebut satu pemain tersebut dengan beberapa tim sekaligus yang akan membuat nilai pemain tersebut bisa jadi sangat mahal.

Terakhir dari sudut pandang brand. Sebagai brand, kesempatan untuk memasuki pasar esports terbilang masih terbuka sangat lebar mengingat ragam kegiatan marketing yang bisa dilakukan di esports. Mensponsori liga kasta utama bisa digolongkan sebagai pilihan utama. Nilai sponsornya mungkin akan sangat besar, tapi timbal balik yang diberikan bisa jadi sepadan mengingat liga kasta utama yang jadi tontonan utama penggemar esports dari kedua ekosistem game tersebut.

Selain mensponsori liga kasta utama, beberapa pilihan aktivitas marketing lain juga bisa menjadi pilihan bagi brand yang ingin memasuki pasar esports. Mensponsori tim misalnya, seperti yang dilakukan oleh Visa kepada EVOS. Mensponsori acara pihak ketiga juga bisa jadi pilihan lain yang bahkan bisa memberi kesempatan kepada brand untuk menjadi title sponsor. Salah satu contohnya adalah IEL University Super Series yang disponsori oleh Super Soccer. Menyelenggarakan turnamen esports sendiri mungkin juga bisa menjadi salah satu pilihan, misalnya seperti Blibli yang mengadakan Blibli Esports Championship.

 

Begitulah kurang dan lebihnya ekosistem esports berdasarkan apa yang saya amati dari perkembangannya sekitar 1 tahun ke belakang. Penjabaran di atas tentu bukan merupakan ilmu pasti yang akan terus bertahan selama bertahun-tahun ke depan. Hal tersebut mengingat industri esports yang terus berkembang dan berevolusi secara cepat.

Pembahasan tersebut juga tergolong hanya gambaran kasar saja berdasarkan apa yang terlihat dari kulit luar. Semoga pembahasan di atas dapat membantu Anda untuk lebih memahami ekosistem esports. Apabila ada kesempatan, saya akan mencoba membahas ekosistem esports game lain ataupun memperbarui penjelasan ekosistem esports di atas berdasarkan dari insight-insight terbaru.

Menengok Tim The Big Four di PMPL ID 2020 Season 2

Sudah empat pekan PMPL ID 2020 Season 2 berjalan. Persaingan antar tim begitu ketat. Setiap pekan selalu ada tim baru yang keluar sebagai juara mingguan. Terlepas dari itu, tetap saja ada yang namanya The Big Four atau empat tim terkuat di PMPL ID 2020 Season 2. The Big Four ini dibilang terkuat, karena banyaknya jumlah Kill yang dikumpulkan oleh tim tersebut.

Empat tim tersebut ialah ION Esports, Bigetron Red Aliens, MORPH Team, dan Geek Fam ID. Apa yang membuat tim tersebut jadi sangat mematikan? Simak analisa dari Achmad Fauzan “El Dogee” selaku shoutcaster PMPL ID 2020 Season 2 berikut ini.

ION Esports – 193 Kill

(Dari kiri ke kanan) Hijrah, RedfaceN, Liquid, Auro, empat roster tetap ION Esports di PMPL ID 2020 Season 2. Sumber: Mineski Indonesia
(Dari kiri ke kanan) Hijrah, RedfaceN, Liquid, Auro, empat roster tetap ION Esports di PMPL ID 2020 Season 2. Sumber: Mineski Indonesia

“Mereka dikenal sebagai tim dengan permainan yang sangat taktis, dan tidak takut bermain di luar zona,” kata El Dogee membahas permainan tim debutan dari PINC 2020 ini. Lebih lanjut, El Dogee menyebut Eksarachman Jayanto “Redfacen” dan Sabda Bisma “Auro” sebagai key player yang membuat ION Esports jadi begitu ganas.

“Suatu tim yang berhadapan dengan ION akan kelimpungan menjaga perimeternya, karena Redfacen begitu lihai mencari celah untuk dapat menumbangkan lawannya,” jawab El Dogee membahas Redfacen.

“Auro sendiri memang sempat hilang dari dunia kompetitif dalam waktu yang cukup lama. Namun ia membuktikan bahwa pengalaman, dan kemampuan individunya masih tetap bertahan. Apalagi ia dipadukan dengan pemain berbakat dari ION Esports, yang membuat Auro jadi makin ganas di PMPL.” El Dogee membahas Auro.

Untuk sementara waktu ini, Redfacen sudah mengumpulkan 71 poin, dan sangat berpotensi menyandang gelar Terminator di akhir musim nanti.

Bigetron Red Aliens – 176 Kill

Sumber: Rilis Resmi PUBG Mobile
Sumber: Rilis Resmi PUBG Mobile

Tim terbaik Asia untuk musim 2020 ini terbilang sedang cukup inkonsisten di PMPL ID 2020 Season 2. Salah satu bukti atas pernyataan tersebut adalah torehan buruk yang mereka dapatkan di week 3 PMPL ID 2020 Season 2. Terlepas dari itu, keganasan tim ini tetap tak bisa dipungkiri, apalagi melihat total perolehan Kill yang mereka dapat.

Salah satu kuncinya tentu adalah Muhammad Abi “Ryzen”. Untuk sementara waktu, Ryzen sudah mengumpulkan 47 Kill. Terkait performa tersebut, El Dogee menagatakan: “Aim dan mental pemain ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Ia mampu menahan 2 tim sendirian, dan masih bisa memberikan damage. Tak hanya itu, nama Ryzen juga selalu terpampang di dalam Terminator leaderboard, apapun turnamennya.”

MORPH Team – 172 Kill

Sumber: Instagarm @pubgmobileesports.id
Sumber: Instagarm @pubgmobileesports.id

Setelah melejit di pekan ketiga, MORPH Team layu saat memasuki pekan keempat PMPL ID 2020 Season 2. Terlepas dari itu, MORPH Team tetap menjadi salah satu tim kuat di skena PUBG Mobile Indonesia. Salah satunya berkat Excel Tio Ananta “Frenzzy” dan Afrida Imani “Zaay”, dua pemain muda yang menjadi pilar penting MORPH Team.

“Saya percaya MORPH Team memiliki masa depan yang cerah dengan kehadiran Zaay dan Frenzzy. Dua pemain tersebut masih berusia muda, dan menjadi aim-star andalam MORPH Team. Walau sempat coba-coba komposisi roster di 2 minggu pertama PMPL ID 2020 Season 2, namun mereka berevolusi menjadi tim yang ganas pada week 3.” El Dogee mengutarakan pendapatnya terhadap dua pemain tersebut.

Selain mereka berdua, El Dogee mengatakan bahwa Herli Juliansah “Jeixy” juga menjadi kunci penting lain atas performa gemilang MORPH Team. “Pengalaman Jeixy sudah tidak diragukan lagi, ia menjadi sosok penting yang bisa mengendalikan tim, terutama dalam situasi peperangan.” Jawab El Dogee.

Geek Fam ID – 154 Kill

Tim ini berada di peringkat bontot pada PMPL ID 2020 Season 1. Alhasil, manajemen Geek Fam memutuskan mendatangkan 3 pemain baru untuk menyambut PMPL ID 2020 Season 2. Keputusan tersebut berbuah manis, melihat posisi Geek Fam ID sebagai tim ke-4 dengan perolehan Lill terbanyak sampai minggu ketiga.

“Mereka adalah tim yang mengutamakan Kill dibandingkan placement. Tak heran mereka lebih berani membuka baku tembak, mengejar dan membungkam lawan-lawan yang ada di hadapannya. Placement point mereka mungkin tidak seberapa, tapi jumlah Kill yang didapat berhasil menambak kekurangan tersebut.

Kuncinya? Wahyu Ari Subakti “Mort” salah satunya. Mort mungkin kalah jumlah Kill dibanding kawan-kawannya. Tapi El Dogee berargumen: “Beberapa fight, terutama situasi 1 vs 1, Mort kerap kali bisa memenangkan duel dan mendapakan momen clutch krusial, yang membuatnya menjadi pemain yang patut diwaspadai oleh lawan-lawan Geek Fam ID.”

Apakah salah satu dari empat tim tersebut dapat memboyong piala PMPL ID 2020 Season 2 nantinya? Melihat posisi Bigetron RA yang sedang menurun belakangan, kesempatan mencuri gelar tim PUBG Mobile terbaik Indonesia sepertinya menjadi semakin besar bagi tim-tim lain, termasuk salah satu dari bagian The Big Four ini.