Tag Archives: PMSC 2018

The Story of RRQ’s CEO about the Challenges on Managing Cross-Country Team

The circle got smaller, 13 people left of four teams. Even though there were only three people left, RRQ.Athena tried their best to control the area in the circle. Shots could be heard from every side. The circle closed in, lots of casualties until it was only LHDouyu team left. This team tried to move forwards but it was too late; the circle was already controlled by RRQ.Athena. They only needed to shoot at the LHDouyu that moved in to the circle carelessly.

That was just a piece of story of a heroic adventure of the third round’s Chicken Dinner on the first day of the PUBG Mobile team RRQ.Athena. Even though they have the RRQ name, they are not from Indonesia.

RRQ or Rex Regum Qeon is a famous esports organization based in Jakarta, Indonesia. This organization or club first made famous by playing the esports Dota 2. Their achievement is really good on Dota 2 but they didn’t miss the chance on recruiting time for the other games.

When esports start to gain its name in Indonesia, RRQ immediately recruited some of the best names on the other games. Some examples are Oxygen (O2) from Mobile Legends, Endeavour from Point Blank, creating an Arena of Valor team, pulling Eggsy the best player on FIFA 19, until creating a PUBG Mobile game.

Bearing the title King of Kings, RRQ is not satisfied by conquering only Indonesia. Entering 2018, RRQ was trying to do expansion, taking the best international talent to bear their flag. One of them is the RRQ.Athena team, a PUB Mobile team from Thailand that managed to win the world title through the PUBG Mobile Star Challenge 2018 competition.

Source: twitter @PUBGMOBILE
Source: twitter @PUBGMOBILE

All of us esports fans might get curious. An esports organization based in Indonesia, managing a team in another country? How could they do that? What is the challenge?

This is a common thing to do by other esports organization. A big name such as Fnatic for example. They are based in Berlin, Germany but they manage esports teams in various countries in the world. Fnatic Dota is based in Kuala Lumpur Malaysia, Fnatic Rainbow Six is based in Australia, and Fnatic CS:GO is based in Sweden.

However for Indonesian esports organization, this is a new thing. Even though maybe they are not the first in Indonesia, the step RRQ took can be seen as a brave and proved to give something; bringing the Indonesia esports brand to the world.

Therefore, on meet & greet with RRQ.Athena team which was attended by Hybrid on 10 January at Warunk Upnormal Grogol, we asked about the various parts of RRQ management also the challenges of managing esports team outside of Indonesia. Responding to the said questions, Andrian Pauline (AP) as the CEO of RRQ team answered them.

Considering the marvelous achievement of RRQ.Athena, Hybrid was quite curious about the part of RRQ management on managing the said team. Responding that matter, AP admitted that this victory is fully on the Athena team itself.

Documented: Hybrid / Akbar Priono
Documented: Hybrid / Akbar Priono

“If we’re not mistaken it was only 6 months since we merged with this Athena team, so I admit that RRQ did not take much part here. We haven’t given them gaming house, and it was only in past recent months that we’ve given the device. So for this victory it was all on Athena’s team. Additional support from us during PMSC 2018 was moral support with the presence of the RRQ management at Dubai, United Arab Emirates, that time.” AP told us.

Managing the team containing players overseas, of course it gives particular challenge; about language differences or culture, for instance. Related to this challenge, we also asked this to AP. He also answered that managing players from Thailand gave new knowledge and experience to RRQ.

“Yeah, so what we were shocked about was when talking about contract and overtime clause. They (Athena players from Thailand) are quite strict about this and determined to receive overtime payment if they practice longer than the hours required by the management. It was then we found out that they practice hard: it was required by the management to practice for 10 hours, they often practice for 12 hours or more,” answered AP.

Source: Twitter @PUBGMOBILE
Source: Twitter @PUBGMOBILE

Who would think that the Thailand’s discipline and work ethic are very hard and they have strong will. No wonder that RRQ Athena could win PMSC 2018.

“The RRQ management was shocked, the sports culture of these Thailand players is amazing: they practice hard, disciplined, also very professional. Therefore knowing this matter, we want to try to bring the said culture to the other RRQ divisions,” closed AP.

RRQ is the world champion of the international PUBG Mobile competition titled PUBG Mobile Star Challenge 2018 (PMSC 2018) at Dubai, United Arab Emirates back then on 2018. The team that consists of Thailand players was acquired by Rex Regum Qeon, an esport organization based in Indonesia after showing their achievements and their playing potential.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian.

Cerita CEO tim RRQ Soal Tantangan Mengelola Tim Lintas Negara

Circle semakin mengecil, tersisa 13 orang dari empat tim. Meski tinggal tiga orang, RRQ.Athena berusaha semaksimal mungkin untuk menguasai area di dalam circle. Suara tembakkan datang dari berbagai sisi. Circle menutup, banyak korban berjatuhan sampai tersisa tim LHDouyu saja. Tim ini pun coba merangsek maju tapi terlambat, daerah circle sudah dikuasai RRQ.Athena. Mereka pun tinggal menembaki LHDouyu yang bergerak ke dalam circle secara ceroboh.

Cerita tadi adalah sepenggal petualangan heroik Chicken Dinner ronde ketiga pada hari pertama dari tim PUBG Mobile RRQ.Athena. Walau menyandang nama RRQ mereka tidak berasal dari Indonesia.

RRQ atau Rex Regum Qeon merupakan sebuah organisasi esports ternama yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Organisasi atau klub ini pertama kali membumbungkan namanya lewat esports Dota 2. Prestasi mereka sangat baik di Dota 2 namun mereka sama sekali tidak lengah melihat peluang untuk merekrut tim di game lain.

Ketika esports mulai booming di Indonesia, RRQ pun segera mencatut beberapa nama terbaik pada beberapa cabang game lainnya. Contohnya seperti tim Oxygen (O2) dari Mobile Legends, tim Endeavour dari Point Blank, membuat tim Arena of Valor, menarik Eggsy pemain terbaik di FIFA 19, sampai membuat tim PUBG Mobile.

Namun menyandang nama King of Kings, RRQ tak serta merta puas merajai Indonesia saja. Memasuki tahun 2018 terlihat RRQ mulai giat mencoba ekspansi, mencatut talenta terbaik internasional untuk membawa bendera mereka. Salah satunya adalah tim RRQ.Athena, tim PUBG Mobile asal Thailand yang berhasil menjadi juara dunia lewat kompetisi PUBG Mobile Star Challenge 2018.

Sumber: twitter @PUBGMOBILE
Sumber: twitter @PUBGMOBILE

Kita semua penggemar esports mungkin jadi penasaran. Sebuah organisasi esports yang berbasis di Indonesia mengelola sebuah tim di negara lain? Bagaimana caranya? Apa tantangannya?

Hal ini sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh organisasi esports lainnya. Nama besar seperti Fnatic contohnya. Mereka berbasis di Berlin, Jerman namun mereka mengelola tim esports di berbagai negara di dunia. Fnatic Dota berbasis di Kuala Lumpur Malaysia, Fnatic Rainbow Six berbasis di Australia, dan Fnatic, CS:GO berbasis di Swedia.

Namun untuk organisasi esports Indonesia, ini merupakan hal baru. Walau mungkin bukan yang pertama melakukannya di Indonesia, langkah RRQ ini terbilang sebagai langkah yang berani dan terbukti membuahkan hasil; membawa nama brand esports Indonesia jadi mendunia.

Maka dari itu, pada kesempatan Meet & Greet dengan tim RRQ.Athena yang Hybrid hadiri pada 10 Januari kemarin di Warunk Upnormal Grogol kemarin, kami pun menanyakan serba-serbi peran manajemen RRQ serta tantangan mengelola tim esports di luar Indonesia. Menjawab hal tersebut, Andrian Pauline (AP) selaku CEO tim RRQ pun angkat bicara.

Mengingat prestasi RRQ.Athena yang begitu gemilang, Hybrid cukup penasaran soal peran manajemen RRQ dalam mengelola tim tersebut. Menanggapi hal tersebut, AP pun mengakui bahwa sebenarnya kemenangan ini sepenuhnya ada di tangan tim Athena sendiri.

Sumber: dokumentasi Hybrid, Akbar Priono
Dokumentasi: Hybrid / Akbar Priono

Jadi kami kalau nggak salah baru 6 bulan caplok tim Athena ini, jadi saya akui peran RRQ cukup minim di sini. Gaming house gitu kami belum kasih, device pun baru beberapa bulan belakangan kami berikan. Jadi untuk kemenangan ini sepenuhnya ada di tangan tim Athena itu sendiri. Tambahan dukungan kami saat PMSC 2018 adalah dukungan moril dengan kehadiran manajemen RRQ di Dubai, Uni Emirat Arab, saat itu.Cerita AP.

Mengelola tim berisikan pemain dari luar negeri, tentu memberi tantangan tersendiri; misalnya soal perbedaan bahasa ataupun budaya. Terkait tantangan ini, kami juga menanyakan hal tersebut kepada AP. Ia pun menjawab bahwa justru mengelola pemain yang berasal dari Thailand memberikan RRQ pengetahuan baru dan pengalaman baru.

Iya, jadi yang kami cukup kaget adalah saat membahas kontrak ada klausul perkara lembur. Mereka (pemain Athena dari Thailand) cukup ketat soal ini dan memberi ketentuan bayaran lembur apabila latihan lebih dari jumlah jam yang diwajibkan manajemen. Ternyata dari situ ketahuan bahwa mereka latihannya sangat keras: diwajibkan 10 jam oleh manajemen, mereka latihannya malah sering overtime sampai 12 jam atau lebih. Jawab AP.

Sumber: Twitter @PUBGMOBILE
Sumber: Twitter @PUBGMOBILE

Siapa yang sangka kalau ternyata disiplin serta etos kerja para gamers Thailand begitu keras dan juga punya tekad yang kuat. Tak heran RRQ Athena bisa menjadi juara di PMSC 2018 kemarin.

Kami manajemen RRQ malah kaget, budaya esports para pemain Thailand ini luar biasa sekali: latihannya sangat keras, disiplin, juga sangat profesional. Maka dari itu mengetahui soal ini, kami pun ingin mencoba membawa budaya tersebut kepada divisi RRQ lainnya.” Tutup AP.

RRQ Athena adalah juara dunia kompetisi internasional PUBG Mobile yang bertajuk PUBG Mobile Star Challenge 2018 (PMSC 2018), di Dubai, Uni Emirat Arab tahun 2018 lalu. Tim yang berisikan pemain dari Thailand tersebut diakuisisi oleh Rex Regum Qeon, organisasi esport yang berbasis di Indonesia, setelah menunjukkan prestasi dan potensi permainannya.

RRQ.Athena Juara PMSC 2018

Menangkan PUBG Mobile Star Challenge 2018, RRQ.Athena Resmi Jadi Juara Dunia

Tencent selaku penerbit dari game PlayerUnknown’s Battleground Mobile (PUBG Mobile) baru saja selesai menggelar kompetisi internasional PUBG Mobile pertama di dunia. Bertajuk PUBG Mobile Star Challenge 2018 (PMSC 2018), kompetisi ini mengumpulkan 20 tim dari enam wilayah dunia, yaitu Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, Tiongkok, serta Korea – Jepang.

Setiap wilayah kompetisi memiliki turnamen kualifikasinya masing-masing. Untuk Indonesia sendiri, kualifikasi PMSC 2018 digelar dalam turnamen PUBG Mobile Indonesia National Championship (PINC) di Britama Arena, Jakarta, 20 – 21 Oktober 2018 lalu. Bigetron Esports keluar sebagai pemenang turnamen tersebut, mengalahkan 15 tim besar lainnya seperti EVOS Esports, BOOM.ID, RRQ, dan banyak lagi.

PUBG Mobile Star Challenge 2018
PUBG Mobile Star Challenge 2018 | Sumber: Tencent

Resmi menyandang gelar juara PUBG Mobile se-Indonesia, Bigetron Esports pun berhak maju ke babak Globals Final PMSC 2018. Bigetron adalah satu-satunya wakil dari Indonesia, karena memang negara kita hanya mendapat jatah satu slot kualifikasi. Mereka pun terbang ke Festival Arena di Dubai untuk berjuang meraih gelar dunia, serta uang hadiah senilai total US$600.000 (sekitar Rp8,5 miliar). Berikut inilah para peserta PMSC 2018 Global Finals yang telah terseleksi dari masing-masing wilayah:

  • Hayro (Eropa)
  • Big Russian Bot (Eropa)
  • Cloud9 (Amerika Utara)
  • Gankstars (Amerika Utara)
  • Wildcard Gaming (Amerika Utara)
  • BRK Gaming (Amerika Selatan)
  • Douyu GT (Tiongkok)
  • Douyu LH (Tiongkok)
  • KR Winner Chicken Dinner (Korea)
  • Team Japan (Jepang)
  • Illuminate.GenZ (Thailand)
  • Bigetron Esports (Indonesia)
  • RRQ.Athena (Thailand)
  • EVOS Burnout (Thailand)
  • The Comfortable Penguin (Tiongkok)
  • Arab Madness (Arab Saudi)
  • GG_Gamers (Kuwait)
  • The Terrifying Nightmare (India)
  • Team Galaxy (Special Team)
  • Team Full Send (Popular Vote)
RRQ.Athena - Roster
RRQ.Athena saat menjuarai PMSC 2018 | Sumber: Tencent

PMSC 2018 Global Finals berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 29 November hingga 1 Desember 2018. Setiap harinya, 20 tim di atas bertempur dalam 4 ronde permainan, menghasilkan total 12 ronde yang terdiri dari 8 ronde Third-Person Perspective (TPP) dan 4 ronde First-Person Perspective (FPP).

Selama PMSC 2018 Global Finals, terlihat jelas bahwa permainan didominasi oleh empat tim, yaitu RRQ.Athena, The Comfortable Penguin (alias CPT), Douyu LH, dan Douyu GT. Mereka konsisten menempati peringkat atas setiap permainan, kecuali di satu atau dua ronde saja di mana mereka tidak masuk peringkat sepuluh besar. EVOS Burnout dan Hayro sempat menunjukkan perlawanan yang cukup kuat, di mana mereka meraih Chicken Dinner di ronde 1 dan ronde 11. Akan tetapi itu tidak cukup untuk mengalahkan dominasi empat tim tadi.

Bigetron Esports - PMSC 2018
Tim PUBG Mobile Bigetron Esports | Sumber: Bigetron Esports

Pada akhirnya RRQ.Athena dinobatkan sebagai pemenang PMSC 2018, sekaligus juara dunia PUBG Mobile pertama sepanjang sejarah. RRQ.Athena membukukan Chicken Dinner sebanyak lima kali, setara dengan The Comfortable Penguin. Namun performa keseluruhan yang lebih baik berhasil mengantar RRQ.Athena ke podium juara. Mereka membawa pulang hadiah senilai US$200.000, serta kontrak endorsement khusus dari Tencent untuk menjadi official streamer PUBG Mobile.

Bigetron Esports sendiri harus puas di peringkat 9. Cukup disayangkan mereka tidak bisa menjadi juara, akan tetapi menyandang predikat terbaik urutan 9 di seluruh dunia sudah merupakan prestasi yang hebat. Semoga saja Bigetron Esports bisa terus meningkatkan performa mereka agar dapat meraih gelar-gelar bergengsi dan lebih mengharumkan nama Indonesia di masa depan.

Sumber: Tencent, RRQ.Athena, Bigetron EsportsLiquidpedia