Tag Archives: point-and-shoot

Zeiss ZX1 Adalah Kamera Compact Full-Frame Dengan Adobe Lightroom CC Built-In

Baik untuk kebutuhan profesional maupun pemakaian casual, proses editing sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari ranah fotografi. Tersedia banyak software sunting foto di PC maupun perangkat bergerak, beberapa mudah digunakan dan yang lain menawarkan keleluasaan fitur. Begitu besarnya peran editing, platform sosial media bahkan menyertakan fungsi ini di layanan mereka.

Krusialnya proses editing sepertinya turut mendorong satu perusahaan spesialis produk optik asal Jerman untuk mengintegrasikan fitur penyuntingan di perangkat high-end barunya. Di ajang Photokina 2018, Zeiss memperkenalkan ZX1, yaitu kamera compact mirrorless yang mengusung kapabilitas edit built-in berkat kehadiran Adobe Lightroom CC. ZX1 juga merupakan kamera full-frame pertama buatan Zeiss.

Zeiss ZX1.

Layaknya kamera point-and-shoot bertubuh padat di kelasnya, Zeiss merancang ZX1 agar siap menunjang pemakaian satu tangan. Penampilannya mengombinasikan estetika desain modern dan industrial tanpa melupakan aspek ergonomis. Kemudahan pemakaian menjadi perhatian utama Zeiss, dan untuk memenuhi hal tersebut, produsen mencantumkan layar multi-touch seluas 4,3-inci yang dipadu dengan user interface intuitif. Beradasarkan keterangan Zeiss, mereka memang menyiapkan ZX1 sebagai alternatif lebih canggih dari smartphone.

Layar sentuh dan UI sangat esensial karena berkat dukungan penuh dua elemen ini, pengguna dipersilakan mengutak-atik foto berformat RAW via Adobe Photoshop Lightroom CC langsung di ZX1. Zeiss menjanjikan tampilan antar-muka unik yang memungkinkan kita mengedit tanpa gangguan. Lalu saat kamera full-frame mirrorless ini tersambung ke network, Anda bisa segera mengunggah gambar tanpa perlu menyimpannya di storage eksternal.

Zeiss ZX1 1

Lalu bagaimana jika saat itu internet tidak tersedia? Kita memang tidak dapat membubuhkan penyimpanan tambahan di ZX1, namun kamera compact ini sudah dibekali memori internal sebesar 512GB – cukup untuk menyimpan sekitar 6.800 foto RAW dan lebih dari 50.000 JPG, sangat ideal untuk digunakan berfoto-foto saat liburan panjang. Selain Wi-Fi, ZX1 turut dilengkapi konektivitas Bluetooth dan USB type-C yang memungkinkan kita menyambungkannya ke sejumlah periferal.

Dalam mengabadikan momen, ZX1 mengandalkan sensor full-frame 37,4-megapixel buatan tim Zeiss sendiri, dikombinasikan bersama lensa Zeiss Distagon 35mm f/2 T*. Perpaduan sensor dan lensa tersebut menjanjikan ‘kualitas gambar kelas atas dengan karakteristik hasil foto khas Zeiss’.

Buat sekarang, Zeiss belum menginformasikan harga yang mereka patok untuk satu unit ZX1. Perusahaan Jerman itu hanya bilang akan mengumumkan harga retail ZX1 bersamaan dengan peluncuran produk, rencananya dilangsungkan di awal tahun 2019.

Sumber: Zeiss.

Kodak Mini Shot Padukan Kesederhanaan Kamera Saku Dengan Teknologi Film Instan

Melejitnya teknologi kamera di ponsel memang memengaruhi banyak aspek di industri fotografi. Namun meski kita mengira hal tersebut akan menyingkirkan tipe point-and-shoot dari pasar, produsen seperti Sony dan Panasonic masih tetap menawarkannya, masing-masing dibekali fitur andalan sendiri. Tapi Kodak punya konsep berbeda dalam menyediakan kamera jenis ini.

Di bulan September kemarin, perusahaan perangkat imaging Amerika itu menyingkap sebuah produk unik. Mereka menamainya Printomatic, yaitu kamera instan bertubuh mungil ala point-and-shoot. Sejarah produk ini cukup menarik karena ternyata Printomatic digarap oleh perusahaan C+A Global yang juga memproduksi Polaroid Snap dua tahun lalu. Dan di ujung 2017, Kodak mengekspansi lineup kamera instan saku melalui pengenalan Mini Shot.

Kodak Mini Shot 3

Mini Shot mempunyai arahan desain serupa Printomatic. Ukurannya hanya sedikit lebih besar dari luas kartu identitas/debit Anda. Di bagian luarnya, user disuguhkan layout familier; dengan modul lensa, LED flash dan tombol shutter di atas. Mini Shot turut dilengkapi layar LCD viewfinder seluas 1,7-inci serta tombol buat mengakses fungsi serta navigasi menu.

Kodak Mini Shot 1

Kamera poket instan ini menyimpan unit cetak film di dalam, dikeluarkan dari sisi kanan (jika dilihat dari depan). Mini Shot siap mendukung dua varian film 4Pass Photo Paper, yakni 2,1×3,4-inci atau 2,1×2,1-inci. Uniknya lagi, kamera tak hanya bisa mencetak hasil jepretan, tapi juga file yang dikirim dari perangkat Android atau iOS lewat Bluetooth via app companion.

Kodak Mini Shot 2

Melalui aplikasi mobile tersebut, Anda bisa melakukan sedikit proses penyuntingan sebelum gambar dicetak, contohnya membubuhkan filter, stiker atau memilih template kartu. Tanpa smartphone, Mini Shot memanfaatkan sensor digital 10-megapixel buat mengabadikan gambar. Kamera ini juga ditunjang fitur-fitur penting semisal auto-focus, pengaturan exposure, white balance serta gamma, dan Anda dapat melihat tampilan pratinjaunya di layar.

Kodak Mini Shot 4

CEO Kodak Jeff Clarke menjelaskan alasan yang mendorong mereka menyajikan Mini Shot, “Kebangkitan tengah terjadi di segmen fotografi ‘instan print‘, dan saat ini permintaan terhadap produk yang tahan lama dan terjangkau sangat tinggi. Pelepasan Kodak Mini Shot dan Printomatic merupakan wujud dari komitmen berkelanjutan kami pada ranah pencetakan instan serta merepresentasikan awal dari agenda Kodak menghadirkan Print Solutions ke pasar.”

Kodak Mini Shot sudah dapat dipesan saat ini juga di Amazon. Di situs eCommerce raksasa itu, produk dijajakan seharga US$ 100 saja.

Sumber: DPreview.

Nikon Pilih Jakarta Sebagai Lokasi Nikon Experience Hub Pertama di Asia

Nikon ialah nama familier bagi para pecinta fotografi di nusantara. Di bulan Juli kemarin, produsen perangkat optik asal Shinagawa ini baru merayakan ulang tahunnya yang ke-100. Meski meledak-nya kepopularitasan smartphone berkamera turut memengaruhi bisnis mereka, brand ini tetap merepresentasikan kualitas serta pengalaman, dan tetap jadi pilihan favorit fotografer veteran.

Sudah setahun berlalu setelah Nikon melakukan restrukturisasi perusahaan, dan mereka masih terus berjuang untuk bangkit kembali. Dan di penghujung 2017 ini, Nikon menyingkap kejutan tak terduga. Nikon memutuskan buat memilih ibukota Jakarta sebagai lokasi dibukanya Nikon Experience Hub. Dan menariknya lagi, ‘hub‘ Nikon ini kabarnya merupakan yang pertama di kawasan Asia.

Nikon Experience Hub 7

Nikon Experience Hub 17

Showroom dan gerai penjualan Nikon memang sudah tersebar cukup luas di Indonesia, tapi yang membedakan Nikon Experience Hub adalah tempat ini memberikan pengunjung kesempatan untuk mencoba beragam koleksi produk Nikon, dari mulai kelas point-and-shoot, mirrorless, DSLR, hingga lensa-lensa Nikkor premium. Beragam pilihan yang disediakan di Experience Hub boleh jadi akan membuat Anda kewalahan.

Nikon Experience Hub 22

Nikon Experience Hub 21

Tentu saja selain menjajal langsung, Anda bisa mengajukan berbagai pertanyaan teknis terkait produk Nikon atau fotografi secara umum kepada para staf terlatih. Sukimin Thio selaku general manager Imaging Division Nikon Indonesia berjanji bahwa gerai ini tak hanya disiapkan untuk melayani fotografer profesional. Para staf juga akan dengan senang hati membantu konsumen yang sedang mencari kamera pertamanya.

Nikon Experience Hub 18

Nikon Experience Hub 12

Selain tempat untuk melangsungkan penjualan secara tradisional, Nikon Experience Hub juga berfungsi sebagai Service Collection Point (titik pengantaran dan penjemputan perangkat yang diservis) sekaligus lokasi diadakannya kegiatan Nikon College. Nikon College adalah program pelatihan dan edukasi, mempersilakan Anda mempelajari teknik dan pengetahuan dasar serta mendalami beragam disiplin ilmu fotografi berbeda.

Nikon Experience Hub 3

Nikon Experience Hub 4

Alasan Nikon membuka Experience Hub di Jakarta adalah karena perusahaan itu melihat tingginya perkembangan serta besarnya potensi di pasar Indonesia yang ‘menanti untuk digarap’. Nikon Experience Hub ditempatkan di Mall Grand Indonesia , dipilih karena dianggap sebagai tempat paling strategis serta mudah dijangkau oleh para pelanggan mereka.

Nikon Experience Hub 9

Nikon Experience Hub 10

Menurut Sukimin Thio, Mall Grand Indonesia merupakan salah satu pusat perbelanjaan papan atas di Jakarta, dan sangat sesuai dengan citra brand Nikon. Diresmikannya Nikon Experience Hub sepertinya juga menjadi cara bagi perusahaan untuk menunjukkan kesiapannya berduel melawan sejumlah kompetitor utamanya di ranah fotografi. Tempat ini betul-betul bersebelahan dengan gerai milik Sony dan di seberangnya, ada store Fujifilm.

Nikon Experience Hub 20

Nikon Experience Hub 21

Terlepas dari banyaknya koleksi kamera dan lensa yang Nikon pamerkan di Experience Hub, seorang staf memberi tahu saya bahwa tak semua produk di sana bisa Anda beli. Beberapa hanya baru dapat dicoba. Di rak kaca yang lebar, Nikon memajang beragam lensa Nikkor serta tak lupa membubuhkan informasi terkait spesifikasi, sedikit penjelasan soal spesialisasi lensa, serta sampel hasil jepretan. Satu hal yang absen di sana adalah info harga.

Nikon Experience Hub 13

Nikon Experience Hub 14

Dan tak cuma rangkaian kamera DSLR, Anda juga diperkenan menjajal kamera mirrorless berlensa interchangeable sampai varian point-and-shoot Coolpix yang anti-air hingga kedalaman 30 meter.

Nikon Experience Hub 23

Nikon Experience Hub 5

Nikon Experience Hub telah dibuka untuk umum. Anda bisa mengunjungi gerai ini setiap hari, berlokasi di ‘East’ Mall Grand Indonesia lantai tiga, jalan M.H. Thamrin No. 1, Menteng, Jakarta Pusat.

Nikon Experience Hub 19

Nikon Experience Hub 2

Nikon Experience Hub 6

Nikon Experience Hub 24

Mirip Kamera Compact, Light L16 Sebetulnya Ialah 16 Kamera Jadi Satu

Kita tahu, perkembangan teknologi kamera menyebabkan evolusi dinamis di ranah fotografi. Smartphone kini menjadi alternatif kamera point-and-shoot; dan meskipun boleh dibilang hampir tidak tergantikan, cukup banyak profesional mulai beralih dari DSLR ke mirrorless. Dan boleh jadi, karya garapan tim Light berpeluang meninggalkan jejak signifikan di industri tersebut. Continue reading Mirip Kamera Compact, Light L16 Sebetulnya Ialah 16 Kamera Jadi Satu

Galaxy K Zoom, Inkarnasi Selanjutnya Perpaduan Smartphone dan Kamera dari Samsung

Walaupun mengusung nama yang sama, secara esensi Galaxy S4 Zoom sangat berbeda dari Galaxy S4. Dengan menjejalkan komponen kamera saku di dalamnya, S4 Zoom memiliki penampilan gemuk dengan performa serta fungsionalitas yang kurang matang. Belajar dari pengalaman sebelumnya, Samsung mencoba peruntungannya kembali dengan Galaxy K zoom. Continue reading Galaxy K Zoom, Inkarnasi Selanjutnya Perpaduan Smartphone dan Kamera dari Samsung