Secara sepintas gamers Point Blank atau yang sering disebut troopers dapat dibagi sebagai berikut: mereka yang aktif di siang hari atau day troopers dan mereka yang aktif di malam hari atau night troopers. Dengan mempertemukan kedua kelompok troopers, Zepetto menggelar turnamen bertajuk Point Blank King of Day and Night.
Menurut keterangan Rangga mewakili Zepetto, “melihat kondisi di Indonesia saat ini, kami akan terus fokus untuk tetap menyelenggarakan event kompetisi bergengsi yang sementara ini harus diselenggarakan secara online agar tetap bisa diikuti para troopers selama masa pandemi.”
Sejak 8 April 2020 yang lalu turnamen sudah berlangsung selama beberapa pekan. Sesuai pengaturan jadwal, day troopers bermain di waktu 13.00-15 WIB sedangkan night troopers di waktu 19.00-21.00 WIB. Di dalam waktu sepekan ada 3 hari pertandingan yakni di hari Rabu, Kamis, dan Jumat. Gelaran turnamen ini terbuka untuk troopers level pemula maupun profesional.
Setelah bertempur di grup masing-masing, 2 tim tampil sebagai pemuncak grup day dan night. Grup Day diwakilkan oleh tim TRUE DAMAGE sedangkan grup Night diwakilkan oleh tim 7th DX13 ESPORT SAKURA.
Babak final Point Blank King of Day & Night dilakukan dengan sistem home dan away. Tanggal 14 Juni 2020 yang lalu adalah giliran bagi TRUE DAMAGE menjadi tuan rumah di waktu siang. Map SAFEHOUSE dipilih menjadi map pertama untuk pertandingan babak final. Dari awal permainan dari tim 7th DX13 ESPORT SAKURA sanggup mendominasi lawan mainnya. Pertandingan babak pertama diakhiri dengan skor 8-3 untuk kemenangan 7th DX13 ESPORT SAKURA.
Berlanjut ke tanggal 17 Juni 2020, adalah giliran tim TRUE DAMAGE menjadi tuan rumah di waktu malam. Map kedua untuk pertandingan babak final adalah MIDTOWN. Melalui pertandingan yang sengit dan sempat melalui fase tie breaker, tim TRUE DAMAGE membalaskan kekalahannya di map sebelumnya. Skor 9-8 mengakhiri babak kedua dan membawa pertandingan memasuki map ketiga.
Akhirnya, takhta Point Blank King of Day & Night ditentukan melalui pertempuran di map DOWNTOWN. Dengan strategi yang solid tim 7th DX13 ESPORT SAKURA mampu menguasai map dan jalannya pertandingan. Sekalipun tim TRUE DAMAGE berusaha mengejar, tim 7th DX13 ESPORT SAKURA mengakhiri permainan dengan skor 7-4. Selamat bagi tim 7th DX13 ESPORT SAKURA sebagai pemenang Point Blank King of Day & Nightseason pertama.
Tak hanya skena esports internasional saja, skena esports lokal juga turut terkena dampak pandemi COVID-19. Salah satu yang paling merasakannya mungkin adalah skena esports Point Blank, yang akhirnya terpaksa membatalkan turnamen Point Blank World Challenge 2020, yang tadinya direncanakan hadir di Jakarta.
Namun itu seakan tidak menjadi halangan bagi Zepetto untuk dapat memberi kembali kepada komunitas yang telah setia terhadap salah satu game FPS terpopuler di Indonesia ini. Sebagai pengganti ada gelaran Point Blank SEA, yang diikuti oleh tiga negara di Asia Tenggara dan akhirnya dimenangkan oleh tim asal Thailand.
Kini, mencoba menghadirkan konsep baru turnamen Point Blank, Zepetto menghadirkan sebuah ajang kompetisi yang bertajuk PB King of Day & Night. Turnamen ini terbuka untuk umum, baik kalangan pemula, semi-pro, ataupun para pemain profesional dan diselenggarakan secara online.
Lalu, apa yang beda dari turnamen ini? Adalah waktu penyelenggaraan, yang menjadi pembeda tegas dari turnamen Point Blank ini dengan lainnya. Dalam PB King of Day & Night, pertandingan dibagi menjadi dua jadwal, yaitu jadwal pertandingan siang yang dimulai pukul 13:00 – 15:00 WIB, dan jadwal pertandingan malam yang dimulai pukul 19:00 – 21:00 WIB yang diselenggarakan pada hari Rabu, Kamis, Jumat.
Para peserta nantinya dapat memilih, ingin bertanding di siang atau malam hari. Jika sudah memilih, kontestan akan terus bertanding di jadwal yang sama (siang/malam hari) sampai gelaran puncak nanti. Sementara itu, Grand Final nantinya akan mempertemukan tim terbaik dari para kontestan jadwal siang hari, dengan kontestan jadwal malam hari.
Turnamen terbuka untuk total 256 peserta (128 peserta jadwal siang hari dan jadwal malam hari). Pendaftaran dibuka mulai dari hari ini (8 April 2020) sampai 19 April 2020 mendatang. Bagi kalian yang ingin menjajal kemampuan dalam ajang kompetitif Point Blank, Anda dapat melakukan pendaftaran pada tautan berikut ini: bit.ly/RegistDayNight.
Memperebutkan total hadiah sebesar Rp20 juta rupiah, pertandingan dari kualifikasi hingga babak Grand Final akan diselenggarakan selama kurang lebih empat pekan, mulai dari 22 April sampai 17 Juni 2020. Kira-kira, siapakah tim terbaik yang akan muncul dari kompetisi ini? Apakah para gamers Early Bird yang langganan paket pagi? atau gamers Night Owl yang hobi ngalong dan langganan paket malam untuk main Point Blank?
Salah satu alasannya karena wabah virus Corona yang menjadi momok bagi masyarakat di wilayah Asia. Dampaknya kepada skena kompetitif PB adalah pembatalan PBWC 2020, yang rencananya akan diadakan di Indonesia.
Seakan tidak ingin tinggal diam, Zepetto lalu mencoba menghadirkan kompetisi lain sebagai alternatif. Salah satunya adalah dengan menghadirkan Point Blank SEA 2020 (PBSEA 2020), sebuah kompetisi untuk para pemain Point Blank di regional Asia Tenggara.
Kompetisi ini akan diikuti oleh tiga negara, yaitu Indonesia, Filipina, dan Thailand. Salah satu alasan turnamen ini hanya mencakup Asia Tenggara saja, karena pertandingannya yang menggunakan sistem online.
Kehadiran turnamen ini tentu akan menambah ragam dari kompetisi internasional Point Blank. Sebelumnya Point Blank sudah memiliki dua jenis kompetisi internasional, yaitu Point Blank International Championship dan Point Blank World Challenge. Memperebutkan total Hadiah sebesar US$4.600 (sekitar Rp65 juta), turnamen ini akan diselenggarakan pada 14 – 15 Maret 2020 mendatang.
Perwakilan Indonesia diambil dari juara dan peringkat dua Point Blank Star League yang diselenggarakan pada Januari sampai Februari 2020 lalu. Kedua tim yang akan mewakili Indonesia adalah Royal Raftel Sades (juara PBSL) dan The Prime (runner-up PBSL). Tak hanya itu saja, PBSEA 2020 juga akan menghadirkan pertandingan para ladies trooper.
Untuk cabang perempuan, Indonesia juga mengirimkan dua wakil yang berasal dari Point Blank Ladies League 2020. Kedua tim tersebut adalah SBE by TF2W Esports (peringkat 2 PBLL 2020) dan NOKI Ladies (peringkat 3 PBLL 2020).
Kehadiran turnamen seperti PBSEA 2020 diharapkan tidak hanya menjadi kompetisi pelengkap saja, namun menjadi bagian dari struktur turnamen skena kompetitif Point Blank secara global yang lebih rapih dan kompetitif. Bagi Anda yang ingin menyaksikan, pertandingan ini akan ditayangkan secara live stream pada channel Youtube Zepetto PB Indonesia.
Tidak berhenti sampai situ, kini Point Blank World Challenge 2020 (PBWC 2020) turut menambah daftar panjang turnamen esports yang jadi terkendala karena virus corona. Dilansir dari rilis resmi dari pihak Zepetto, PBWC 2020 batal karena konfirmasi Presiden Joko Widodo terhadap 2 pasien WNI positif mengidap virus Corona di Indonesia.
Mengutip dari laman resmi Point Blank, sang pengembang, Zepetto, memang mentargetkan Indonesia sebagai salah satu calon tuan rumah, selain dari Thailand dan Korea Selatan. Ketika kabar virus corona mulai merebak, Indonesia dan Thailand akhirnya dihapus dari kandidat negara penyelenggara PBWC 2020. Lebih buruknya, Korea Selatan yang jadi kandidat tuan rumah terakhir juga mengalami musibah. Status negara Korea Selatan yang tadinya aman dengan hanya 30 orang pasien virus Corona, berubah menjadi darurat setelah ditemukan ada 4000 orang lebih pasien virus Corona.
“Karena itu, PBWC 2020 secara resmi dibatalkan oleh developer itu sendiri. Demi keamanan dan kesehatan para atlet, staff dan user serta juga untuk mengikuti kebijakan negara-negara Asia untuk menghadapi epidemi virus Corona (COVID-19) ini.” pengumuman terkait pembatalan PBWC dikutip dari laman resmi Point Blank Indonesia.
Indonesia memang bisa dibilang menjadi salah satu kiblat dari skena kompetitif Point Blank internasional. Hal ini membuat Indonesia kerap ditunjuk menjadi tuan rumah bagi turnamen internasional Point Blank. Tercatat, setidaknya ada dua gelaran internasional Point Blank yang diselenggarakan di Indonesia. Ada PBIC 2017 yang dimenangkan oleh RRQ.Endeavour, lalu PBIC 2019 yang diselenggarakan di Gelora Bung Karno Jakarta.
Melihat keadaan ini, mari kita berdoa agar epidemi virus corona bisa segera mereda. Apalagi mengingat beberapa gelaran esports internasional akan diselenggarakan di Indonesia, seperti ONE Esports Dota 2 Jakarta Invitational yang akan diselenggarakan pada bulan April mendatang. Satu hal yang pasti, jangan panik dan jaga kesehatan Anda agar tetap terlindung dari epidemi virus Corona.
Akhir pekan ini (28 April 2019) menjadi puncak dari gelaran Point Blank National Championship. Setelah beberapa bulan kualifikasi panjang, penutup musim pertama kancah kompetisi Point Blank adalah sebuah pertandingan langsung di panggung megah.
Memperebutkan total hadiah sebesar Rp1 milyar, gelaran tersebut juga menjadi penutup dua kompetisi lain yaitu PBNC Junior dan Point Blank Ladies Championship yang diadakan untuk para ladies trooper.
Final PBNC Junior
Babak final dari PBNC Junior mempertemukan tim Raftel Youth dengan tim Bloody Shev. Kedua tim tersebut sudah melalui jalan yang panjang untuk bisa mencapai titik ini. Bertajuk PBNC Junior, rata-rata pemain dari kedua tim di bawah 18 tahun. Kendati masih muda belia, permainan mereka tak kalah beda dari permainan para pro player. Hal tersebut sempat menjadi sorotan dari salah satu shoutcaster. Ia mengatakan, bahwa skema permainan Raftel Youth yang sudah seperti milik pro player. Skema tersebut jadi tambah lengkap dengan kemampuan individu yang juga sama baiknya.
Alhasil, Raftel Youth terbilang cukup mendominasi sejak awal awal. Dalam paruh pertama mereka berhasil menangkan 5 ronde dan Bloody vest hanya bisa mengamankan satu ronde saja. Masuk paruh kedua, Bloody vest sempat memberi perlawanan. Namun Raftel Youth sudah terlalu mendominasi dalam pertandingan ini. Akhirnya dengan sedikit finishing touch, Raftel Youth jadi jadi juara PBNC Junior 2019 setelah kalahkan Bloody Shev 7-1.
Final PBLC
Pertandingan para ladies trooper lagi lagi mempertemukan dua musuh bebuyutan, yaitu Indri “Clarity” Sherlyana dan kawan-kawan EVOS Galaxy Sades melawan Gabriella “Jenova” Kashara ex FF Gaming yang kini bermain di bawah naungan STAR8 Esports. Kali ini pertandingan berlangsung dengan format best of 3.
Game pertama, pertandingan dilakukan di map Blowcity. Awal-awal permainan, STAR8 RECALL ID320 memberi perlawanan yang cukup keras kepada EVOS Galaxy Sades. Bermain sebagai CT-Force, EVOS Galaxy Sades cenderung bermain lebih bertahan pada first half. Entah apa yang terjadi, setelah awal yang ketat, STAR8 malah kedodoran jelang akhir-akhir pertandingan paruh pertama. Sampai akhirnya STAR8 harus terima kekalahan 5-3 pada first half.
Masuk second half, kedua tim bertukar sisi, kini EVOS Galaxy Sades bermain pada sisi Free Rebels. Kembali, permainan berlangsung dengan sangat ketat. Kedua tim terus-menerus bertukar skor sampai titik darah penghabisan. Walau sempat ketinggalan, namun EVOS Galaxy Sades berhasil menyusul, jadi 3-3 pada second half. Dengan skor begitu tipis, pertandingan jadi semakin panas. EVOS cukup amankan 1 ronde saja, sementara STAR8 perlu mengamankan 2 ronde berturut-turut untuk bisa menang.
Bidikan tajam serta permainan cerdik Jenova berhasil memberi secercah harapan bagi tim STAR8, membuat skor jadi 3-4. Sayangnya di ronde terakhir STAR8 malah terkena outrun, yang membuat mereka kehilangan banyak personil dalam sekejap. Akhirnya ronde terakhir berhasil diamankan EVOS Galaxy Sades, mereka menangkan map pertama dengan skor 9-7.
Map kedua adalah Midtown, salah satu map favorit para troopers. Kendati kalah pada map pertama, namun mentalitas srikandi esports tim STAR8 jadi salah satu hal yang patut diacungi jemopol. Mereka tetap tenang dan mengamankan ronde demi ronde pada first half map kedua. Bermain sebagai CT Force, permainan STAR8 sangat mengalir, dan memberikan mereka kemenangan 5-2 pada first half.
Masuk paruh kedua, STAR8 perlu mendapatkan 3 kemenangan agar bisa memenangkan map Midtown ini. Entah apa yang terjadi, permainan STAR8 malah keteteran. Setelah satu kemenangan di awal ronde, mereka lalu malah kalah berturut-turut pada ronde-ronde setelahnya. Akhirnya paruh kedua selesai dengan skor 5-1, EVOS Galaxy Sades kembali jadi juara PBLC dengan total skor 7-6.
Kemenangan EVOS Galaxy Sades kali ini melanjutkan catatan kemenangan beruntun mereka dalam gelaran PBLC. Tercatat, ini adalah kemenangan PBLC beruntun keempat bagi EVOS GALAXY Sades.
Grand Final PBNC 2019
Berlanjut ke sajian utama, yaitu PBNC! Final kali ini jadi cukup berbeda karena tidak ada RRQ.Endeavour. Sebagai gantinya ada RRQ.TCN melawan tim The Prime pada babak final ini. Kendati tanpa kehadiran RRQ.Endeavour, namun kedua tim tetap memberikan sajian pertandingan sengit penuh kelas khas PBNC.
Seolah menjadi tradisi final PBNC, pertandingan map 1 langsung dibuka dengan Stormtube. Pertandingan sudah sengit sedari awal. Kedua tim terus-menerus bertukar skor sampai menjadi 3-3. Jelang penentuan, RRQ.TCN agaknya sedikit kurang tenang. Mereka beberapa kali melakukan kesalahan yang cukup berdampak. Sampai akhirnya first-half ditutup dengan skor 5-3, dengan keunggulan bagi ThePrime.
Second-half, perjuangan RRQ.TCN jadi lebih keras karena kalah pada paruh pertama map Stormtube. Mereka perlu menjegal ThePrime agar tidak dapat 3 kali kemenangan, sementara mereka sendiri perlu mengamankan 5 ronde. Keadaan sempat jadi di ujung tanduk ketika ThePrime unjuk gigi, langsung amankan dua ronde sekaligus.
Berada di dalam keadaan yang tertekan, ketenangan RRQ.TCN sepertinya malah kembali. Berawal dari kemenangan di satu ronde, berujung kepada kemenangan beruntun di ronde-ronde berikutnya. Cuma perlu satu ronde saja, ThePrime malah jadi kewalahan menghadapi kebangkitan RRQ.TCN. Secara mengejutkan, ThePrime malah terkena reverse sweep 5-2 di paruh kedua ini. Map Stormtube berhasil dimenangkan RRQ.TCN dengan total skor 8-7.
Pertandingan berlanjut ke map 2, dengan map Sandstorm sebagai arena bermain. Pertarungan kembali berlangsung sangat ketat, kedua tim terus menerus saling bertukar skor. Karena pertarungan kedua tim yang sangat seimbang, akhirnya first half harus selesai dengan skor 5-4, kemenangan untuk ThePrime.
Masuk secondhalf, pertarungan jadi semakin menegangkan. Karena paruh pertama selesai dengan skor 5-4, maka baik RRQ ataupun ThePrime harus mendapatkan 5 kali kemenangan terlebih dahulu, agar bisa menjadi pemenang pada map ini. Menariknya, RRQ.TCN bermain dengan sangat tenang. Padahal beban mental mereka bisa dibilang lebih berat pada paruh kedua ini, selain karena kalah pada paruh pertama, mereka juga sedang berada di ujung kemenangan.
ThePrime yang harusnya berada di atas angin, entah kenapa malah keteteran di paruh kedua map Sandstorm. Salah satu alasannya, mungkin karena ThePrime yang kelimpungan menentukan skema serangan saat bermain sebagai Free Rebels di paruh kedua. Apalagi RRQ.TCN menjaga setiap sudut dengan sangat baik, membuat ThePrime semakin kewalahan.
Alhasil, ronde demi ronde dimenangkan oleh RRQ.TCN dengan tanpa ada banyak perlawanan dari ThePrime. Akhirnya RRQ.TCN menjadi juara di paruh kedua dengan skor 5-0, dan memenangkan map 2 dengan total skor 9-5. Dengan ini maka RRQ.TCN berhasil mencatatkan nama dalam sejarah, sebagai juara baru di kancah kompetitif Point Blank tingkat nasional.
—
Pertandingan antara RRQ.TCN melawan ThePrime menjadi penutup dari gelaran panjang PBNC 2019. Raftel Youth selaku juara PBNC Junior berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp10 juta. EVOS Galaxy Sades selaku juara bertahan PBLC berhak mendapat hadiah sebesar Rp15 juta. RRQ.TCN selaku juara PBNC 2019 berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp300 juta. EVOS Galaxy Sades dan RRQ.TCN juga berhak untuk mewakili Indonesia dalam kompetisi PBIWC dan PBWC, yang diselenggarakan di Moscow, Russia, pada bulan Mei 2019 mendatang.
Selamat bagi para pemenang! Semoga kalian bisa membanggakan Indonesia di tingkat internasional dalam gelaran PBWC dan PBIWC!