Tag Archives: polaroid originals

Polaroid dan Fujifilm Bersengketa Akibat Format Film Kamera Instan Instax Square

Polaroid memang merupakan nama yang mempopulerkan pemakaian kamera instan, namun saat brand ini berpindah-pindah pemilik, Fujifilm berjasa menjaga tradisi tersebut tetap hidup lewat keluarga kamera Instax. Selain perangkat fotografi, Fujifilm turut menyediakan film dengan berbagai desain frame unik, serta printer portable untuk mencetak foto dari smartphone.

Brand dan kekayaan intelektual Polaroid sendiri kini sudah menjadi milik pemegang saham terbesar Impossible Project, yang sejak tahun 2008 berkecimpung di ranah penyediaan film instan. Di bulan September kemarin, Impossible Project berubah nama jadi Polaroid Originals, dan untuk merayakan ‘kembalinya’ brand tersebut, mereka memperkenalkan produk bernama OneStep 2.

Kembalinya Polaroid ke ranah ini sepertinya memperuncing kompetisi dengan Fujifilm, dan bertransformasi jadi sengketa setelah Polaroid beberapa kali mengirimkan surat peringatan penghentian produksi pada Fujifilm terkait produk baru mereka. Perusahaan fotografi asal Jepang itu menanggapinya dengan meminta bantuan Pengadilan AS. Akar masalah perseteruan ini sebenarnya cukup sepele, yaitu terkait format film instan.

Perkara ini dimulai tak lama selepas Photokina 2016. Di acara itu, Fujifilm memperkenalkan film Instax Square berformat persegi 62×62-milimeter, meluncurkannya di awal 2017, berbarengan dengan kamera Instax Square SQ10. Namun tak lama, Polaroid memperingatkan Fujifilm bahwa merek dagang film ini dimiliki oleh Polaroid. Karena Fujifilm tidak segera merespons, Polaroid mengancam buat ‘mengambil tindakan tegas’.

Meski Polaroid yang pertama mengajukan keluhan, Fujifilm-lah yang mengubahnya jadi kasus hukum melalui pengajuan laporan ke Pengadilan Distrik Selatan kota New York minggu lalu. Dalam surat keluhan ketiga di bulan Juni 2017, Polaroid menuntut agar Fujifilm membayar royalti/lisensi penggunaan film instan dengan format persegi.

Dokumen pengadilan dari Fujifilm menyatakan: ‘karena tidak sanggup memperoleh keuntungan lewat penjualan produk’, Polaroid kini ‘mencoba menciptakan pemasukan melalui sisa-sisa portofolio kekayaan intelektual Polaroid’. Menurut Fujifilm, Instax Square tidak melanggar trademark Polaroid.

Mengulik lebih dalam lagi, format bingkai persegi tak sekedar dipilih agar foto tampil unik. Di frame itulah produsen menempatkan zat-zat kimia penting buat memunculkan hasil jepretan di film.

Perlu diketahui bahwa saat Fujifilm merilis film persegi, Polaroid belum memproduksi film berformat serupa setelah mereka menghentikan proses pembuatannya di tahun 2008. Dan hingga kini, dua perusahaan itu belum menampakkan diri di pengadilan.

Via Digital Trends & The Photo Blographer.

Mati dan Terlahir Kembali, Polaroid Luncurkan Suksesor Kamera Instan Terpopulernya

Bulan Mei lalu, beredar kabar bahwa Polaroid telah diakuisisi oleh sekelompok investor yang dipimpin oleh seorang pebisnis asal Polandia bernama Wiaczeslaw Smolokowski. Yang menarik dari kabar tersebut adalah fakta bahwa Smolokowski merupakan investor utama di balik The Impossible Project, perusahaan yang berupaya menghidupkan kembali legenda Polaroid dengan membeli pabrik terakhirnya di tahun 2008.

Dengan berpindah tangannya aset Polaroid, ambisi The Impossible Project akhirnya bisa benar-benar terwujudkan. Bertepatan dengan hari jadi ke-80 Polaroid pada tanggal 13 September kemarin, diumumkanlah sebuah brand baru bernama Polaroid Originals, yang juga sepenuhnya akan menggantikan brand Impossible.

Polaroid OneStep 2

Produk pertamanya adalah Polaroid OneStep 2, suksesor dari salah satu kamera instan terpopuler di sepanjang sejarah Polaroid. Desain ikoniknya masih dipertahankan selagi mendapat sentuhan modern, dan apabila penampilannya terasa familier, itu karena OneStep orisinil yang terlahir di tahun 1977 merupakan inspirasi di balik logo awal Instagram.

Polaroid mendeskripsikan OneStep 2 sebagai kamera instan analog untuk generasi modern. Untuk itu, cara pengoperasiannya telah disederhanakan agar bisa langsung digunakan untuk mengabadikan momen sesaat setelah dikeluarkan dari boksnya, plus Polaroid tidak lupa menyematkan fungsi self-timer yang sangat krusial di era selfie dan wefie ini.

Polaroid OneStep 2

Letak viewfinder-nya tetap berada di sisi kiri, akan tetapi sisi kanannya kini dihuni oleh flash yang amat bertenaga. Polaroid memastikan kalau OneStep 2 turut dilengkapi lensa berkualitas tinggi yang dapat mengambil fokus dari jarak 60 cm sampai tidak terbatas, dengan panjang fokal 106 mm.

Agar OneStep 2 bisa terasa lebih modern, Polaroid turut mengembangkan seri film baru bernama i-Type. i-Type menjanjikan reproduksi warna yang sama ikoniknya, tapi di saat yang sama tidak membutuhkan baterai. OneStep 2 sendiri ditenagai oleh baterai rechargeable berkapasitas 1.100 mAh, yang diyakini mampu bertahan selama 60 hari sebelum perlu dicas kembali.

Deretan kamera vintage Polaroid dari berbagai seri kini telah di-refurbish dan siap dipasarkan kembali / Polaroid Originals
Deretan kamera vintage Polaroid dari berbagai seri kini telah di-refurbish dan siap dipasarkan kembali / Polaroid Originals

Hal penting yang perlu dicatat, OneStep 2 bukan sekadar kamera instan yang mengusung label Polaroid, tapi sebenarnya diproduksi oleh perusahaan lain yang hanya membeli lisensi namanya. Kamera ini benar-benar berasal dari Polaroid yang mati dan terlahir kembali, dan bersamaan dengan itu, deretan kamera vintage Polaroid pun juga ikut dihidupkan kembali, mulai dari seri 600, SX-70 sampai Spectra.

Pre-order Polaroid OneStep 2 saat ini sudah dibuka, dengan harga $100 dan pilihan warna putih atau hitam. Film i-Type sendiri dibanderol $16 per pak (isi 8), dan tersedia dalam varian berwarna atau hitam-putih.

Sumber: DPReview.