Tag Archives: ponsel pintar

Oppo Unjuk Gigi Kemampuan Fotografi Reno 10x Zoom, Usung Kamera ala Periskop

Luasnya kapabilitas smartphone memungkinkannya membantu kita melakukan banyak hal. Namun bagi mayoritas orang, kemampuan fotografi ialah tolak ukur terpenting dalam memilih sebuah ponsel pintar. Dahulu, megapixel dianggap sebagai standar performa imaging, dan kali ini setup multi-kamera menjadi tren di kalangan produsen karena dipercaya membuat pemakaiannya lebih fleksibel.

Oppo merupakan satu dari nama yang tak segan buat turut merangkul arahan multi-kamera. Tetapi mereka tidak sekadar mengikuti mode. Sejak beberapa tahun silam, perusahaan asal Tiongkok ini menggodok teknologi fotografi ponsel inovatif. Anda mungkin sempat mendengarnya di MWC 2017, saat Oppo mempresentasikan sistem kamera ganda yang mengusung struktur mirip periskop.

reno 10

Selepas penyingkapannya, lama Oppo tidak membahasnya lagi. Teknologi ini belum diterapkan pada seri F terkini, lalu PR manager Aryo Meidianto juga menekankan pada saya bahwa Find X bukanlah smartphone yang menggunakan ‘kamera periskop’ terlepas dari pemakaian modul pop-up mekanis. Ternyata, sistem periskop baru betul-betul menjelma sebagai produk konsumen melalui Reno 10x Zoom.

reno 13

reno 15

Oppo resmi meluncurkan Reno di bulan April kemarin, namun Reno 10x Zoom berbeda dari saudarinya itu. Oppo Reno 10x Zoom merupakan smartphone pertama yang menggunakan struktur periskop di salah satu kameranya, dan tentu saja kemampuan memperbesar gambar menjadi nilai jual utama. Meski begitu, saya menemukan banyak aspek fotografi unik yang disuguhkan olehnya.

reno 3

 

 

Kamera selfie pop-up asimetris

Satu hal yang Reno 10x Zoom wariskan dari Find X adalah pemanfaatan kamera selfie pop-up mekanis. Begitu mode swafoto Anda aktifkan, modul akan keluar dari sisi atas. Tak perlu bingung, bagian tersebut memang disajikan secara asimetris menyerupai sirip ikan hiu. Oppo menyebutnya pivot rising camera. Lensa diposisikan sedikit ke sebelah kanan, karena menurut para ahli di Oppo, 11 derajat ialah sudut terbaik untuk menghasilkan foto-foto diri yang memuaskan.

reno 11

Kamera swafoto keluar-masuk dari slotnya dalam waktu 0,8-detik. Anda tidak perlu cemas soal daya tahannya. Bahkan jika Anda ber-selfie seratus kali setiap hari, modul kamera bisa tetap bekerja normal sampai lima tahun lebih. Dan seperti Find X, Reno 10x Zoom mempunyai sistem proteksi pintar, akan menarik modul secara otomatis saat sensor dan gyroscope mendeteksi gerakan-gerakan tidak natural – demi meminimalkan kerusakan ketika jatuh.

reno 12

Untuk kebutuhan selfie, Oppo mencantumkan sensor 16-megapixel dan lensa f/2.0 26mm. Di sisi yang berlawanan, produsen menyembunyikan flash LED buat membantu penjepretan via kamera belakang di kondisi temaram. Menariknya, bukan pada bagian ini Oppo menerapkan struktur periskop ala kapal selam.

reno 1

 

Setup tiga kamera dan struktur periskop

Oppo Reno 10x Zoom dipersenjatai oleh tiga buah set lensa/sensor: Sony IMX 586 48-megapixel berlensa f/1.7 26mm, sensor 8-megapixel f/2.2 16mm untuk fungsi ultra-wide 120 derajat, dan lensa telephoto f/3.0 13-megapixel. Di komponen terakhir inilah Oppo mengimplementasikan ‘kamera periskop’ yang diposisikan secara horisontal, memungkinkan kamera mempunyai panjang focal yang luas – dari 16mm sampai 160mm – tanpa membuat modul jadi menonjol. Ketebalannya hanya 6,7mm.

reno 9

Inilah basis dari fitur pembesaran gambar 10 kali.

Demi memastikan fungsi fotografi bekerja sempurna, ada banyak fitur yang Oppo bubuhkan di sana, dari mulai sistem noise reduction multi-frame, HDR multi-frame, hingga sistem handheld stabilization. Reno 10x Zoom ditopang pula oleh AI Ultra Clear Engine, serta ditunjang oleh tiga metode auto-focus berbeda: laser, contrast serta phase detection (PDAF).

reno 14

Di acara pers minggu lalu, Oppo mempersilakan media untuk menjajal langsung kamera Reno 10x Zoom. Kemampuan pembesaran yang mengesankan itu membuka banyak skenario pemakaian, memungkinkan kita mendapatkan perspektif berbeda dalam satu kali jepretan tanpa perlu repot membawa perlengkapan fotografi lengkap atau pergi ke lokasi-lokasi yang sulit dijangkau.

reno 2

Via aplikasi kamera bawaan di mode auto, Oppo sudah menyiapkan preset zoom 5x dan 10x. Anda tinggal mengaksesnya dengan men-tap tombol di tengah. Pembesaran sepuluh kali memperkenankan smartphone mengabadikan adegan yang belum terbayangkan sebelumnya (dicontohkan oleh narasumber sesi talk show): senja di jalan tol yang tampak begitu dramatis hingga bagaimana smartphone dapat mengekspos detail di sisi bawah pesawat terbang ketika lepas landas.

reno 7

Saya akui, pengambilan foto di mode zoom 10-kali memang butuh adaptasi. Bahkan walau dibantu sistem stabilization, konsentrasi dan kestabilan tangan betul-betul diperlukan. Kegiatan ini akan jadi sangat menantang ketika objek foto tersebut kecil dan bergerak – misalnya diorama miniatur kereta api. Jarak juga harus diperhatikan, karena gambar tidak dapat fokus jika Anda terlalu dekat.

reno 5

Beberapa sampel foto ‘cukup memuaskan’ yang berhasil saya abadikan bisa Anda lihat di bawah.

 

Kapan hadir di Indonesia?

Meski sudah dijadwalkan untuk hadir di Indonesia, Oppo belum mengabarkan kapan tepatnya Reno 10x Zoom mulai dipasarkan serta spesifikasi hardware-nya. Produsen secara resmi bilang bahwa produk akan ‘hadir dalam waktu dekat’, tetapi penjelasan Aryo Meidianto mengindikasikan jendela peluncuran antara akhir Mei hingga bulan Juni 2019. Harganya juga masih belum diketahui, namun tampaknya akan dipatok di bawah Oppo Find X.

reno 4

[Review] Xiaomi Redmi Note 7, Tawarkan Spek Fantastis di Harga Ekonomis, Apakah Ada Kompromi?

Smartphone flagship adalah representasi sebuah brand, dan dalam berkompetisi, di kelas inilah para produsen mencantumkan segala macam teknologi mutakhir serta bereksperimen dengan fitur-fitur unik. Namun meski punya pengguna setianya sendiri, smartphone high-end belum bisa dijamah oleh sebagian besar konsumen. Dan sejujurnya, saya merupakan bagian dari kalangan ini.

Itulah alasannya mengapa saya sangat mengapresiasi merek-merek yang berupaya merevolusi smartphone-entry level. Beberapa dari mereka mencoba menawarkan kualitas dan kapabilitas handset premium di harga terjangkau. Dan jauh sebelum nama-nama populer memperkenalkan sub-brand-nya, waktu itu pilihan terbaik konsumen ialah brand yang mengkhususkan diri pada penyediaan smartphone terjangkau, misalnya seperti Asus dan Xiaomi.

Di segmen itu, seri Redmi Note dianggap sebagai pionir. Sejak dulu, varian ini selalu membuat sensasi lewat penawaran performa dan harga yang begitu fantastis. Ditakar dari spesifikasi, seharusnya produk dibanderol di harga lebih mahal. Namun situasi ini selalu menimbulkan pertanyaan: apa yang dikorbankan oleh produsen demi menekan Redmi Note semurah mungkin? Hal inilah yang ingin coba saya ulik.

Redmi Note 7 36

 

Presentasi

Presentasi produk adalah aspek yang telah lama jadi perhatian utama Xiaomi, terlepas dari mahal-murahnya harga perangkat yang mereka patok. Bertahun-tahun silam, saya ingat bagaimana vice president (saat itu) Hugo Barra mengungkapkan betapa telitinya perusahaan dalam melakukan pengecekan mutu, misalnya menggunakan tetesan air buat memastikan body terpotong mulus. Saya tidak tahu apakah prosedur tersebut tetap diterapkan hari ini, namun penyajian Redmi Note 7 sama sekali tidak mengecewakan.

Redmi Note 7 17

Redmi Note 7 23

Redmi Note 7 adalah smartphone berlayar 6,3-inci yang dibekali fitur fotografi sensasional. Ia memanfaatkan setup dual camera dan salah satunya dilengkapi sensor ’48Mp’. Unit review ini mempunyai tubuh berwarna neon pink/lavender dengan gradasi ungu ke merah rose di sisi belakang. Penggunaan gradasi warna belakangan memang populer, biasanya diaplikasikan pada produk-produk kelas menengah hingga premium.

Redmi Note 7 28

Redmi Note 7 29

Sejumlah aspek diusung secara tradisional, namun elemen desain lainnya boleh dikatakan sudah memenuhi standar modern. Smartphone telah memanfaatkan notch ‘dot drop‘ untuk memaksimalkan rasio layar ke tubuh – tercatat mencapai 81,4 persen. Dari pengamatan saya, konstruksi body-nya tersusun dari logam dan plastik, dipadu lapisan kaca di punggung. Ada lis plastik hitam menyambungkan area tubuh dan display, lalu sensor sidik jari diposisikan strategis sehingga mudah digapai telunjuk.

Redmi Note 7 22

Tubuh glossy, lapisan kaca, serta warna mentereng memang membuat Redmi Note 7 tampil mewah (dan sedikit feminin untuk selera saya), namun pendekatan ini memang punya efek samping. Hanya butuh waktu sebentar baginya untuk mengumpulkan minyak dari tangan dan bekas sidik jari. Lalu kamera dengan megapixel begitu besar juga memiliki dampak negatif sendiri, yaitu modul yang menonjol.

Redmi Note 7 33

Redmi Note 7 20

Bagian modul kamera bahkan tetap menjendul ketika soft case dipasang (dibundel dalam paket penjualan). Baringkan perangkat di permukaan rata, dan ia tampak miring. Dan terlepas dari penggunaan notch dot drop dan tombol navigasi utama yang diintegrasikan di layar, bingkai tetap terlihat tebal – dan adanya area ‘dagu’ menonjolkan kesan tersebut.

Redmi Note 7 31

 

Kualitas

Kabar baiknya, saya tidak menemui kompromi pada aspek kualitas produk. Dalam pemakaian selama beberapa minggu, semua bagian Redmi Note 7 bekerja semestinya: tiap tombol fisik terasa konsisten, dan tak ada distorsi pada layar LCD ketika body ditekan dari samping atau belakang. Potongan tubuhnya dibentuk secara presisi, tidak ada gap yang mengkhawatirkan. Mereka yang kurang familier dengan merek Xiaomi mungkin akan kaget, tingginya mutu ini dapat diperoleh di harga sangat terjangkau.

Redmi Note 7 32

Redmi Note 7 dibekali layar IPS kapasitif beresolusi 1080x2340p dengan rasio 19,5:9 dan bagian ujung membundar, yang kemudian dilapisi oleh Corning Gorilla Glass 5. Kualitas panel sentuh ini cukup baik di kelasnya, mampu menghasilkan output yang tajam, cerah (tingkat keterangan maksimal kira-kira di 560-lux) dan mampu menyajikan warna secara merata. Lebih teliti lagi, saya menemukan adanya area gelap di bagian pojok layar dekat notch – baru benar-benar terlihat jika display menampilkan warna putih.

Redmi Note 7 18

Redmi Note 7 19

 

Hardware & kinerja

Selain desain mewah dan angka raksasa yang mengindikasikan besarnya sensor kamera, komposisi hardware merupakan salah satu nilai jual utama Redmi Note 7. Di sana Xiaomi mencantumkan system-on-chip Qualcomm Snapdragon 660 berisi prosesor octa-core (Kryo 260 4×2,2GHz plus Kryo 260 4×1,8GHz) dan GPU Adreno 512. Unit review ini menyimpan RAM sebesar 4GB dan memori internal 64GB. Teorinya, susunan komponen tersebut sudah lebih dari cukup buat menjalankan mayoritas aplikasi, termasuk game-game populer.

Redmi Note 7 15

Dalam uji coba benchmark, Redmi Note 7 memperlihatkan skor yang cukup menjanjikan: 139186 di AnTuTu, 6147 di PCMark Work 2.0, dan masing-masing 1990 serta 1276 di 3DMark Sling Shot dan Sling Shot Extreme. Namun tentu saja angka-angka tersebut tidak merepresentasikan kinerja device di dunia nyata. Untuk mengetahui secara lebih pasti, smartphone saya tes pula dengan dua permainan yang mewakilkan genre berbeda: Asphalt 9 Legends dan PUBG Mobile.

Redmi Note 7 16

 

Asphalt 9 Legends berjalan lancar di setting grafis default, namun mutu visualnya memang kurang tajam dan pinggir objek tampak bergerigi. Lewat menu, kita bisa memilih opsi grafis yang lebih baik. Dan cukup mengejutkannya, hal tersebut hampir tidak berdampak pada frame rate. Saya juga tidak merasakan adanya stuttering atau penurunan FPS secara signifikan ketika permainan menampilkan banyak objek bersamaan. Sedikit kendala yang saya sempat saya rasakan adalah, game ini beberapa kali crash.

Redmi Note 7 4
Low.
Redmi Note 7 12
Max.

Di PUBG Mobile, permainan segera merekomendasikan pilihan grafis medium sebelum dimulai. Kualitas visualnya memang jauh dari versi PC/console, dengan tekstur karakter dan objek yang kurang halus plus fenomena objects popping in secara tiba-tiba, tapi setidaknya ia tersuguh mulus tanpa kendala. (Pengujian Redmi Note 7 via PUBG Mobile mengingatkan kembali mengapa saya kurang suka bermain game di perangkat bergerak – layarnya sempit dan kendalinya kurang intuitif.)

Redmi Note 7 9

Redmi Note 7 10

Perlu diketahui bahwa mengakses game 3D akan meningkatkan temperatur perangkat dalam waktu cukup singkat. Kabar baiknya, suhu tidak melewati batasan kewajaran.

Redmi Note 7 memanfaatkan baterai Li-Po 4000mAh sebagai sumber tenaganya. Dalam proses pengisian ulang, smartphone ditunjang oleh teknologi Qualcomm Quick Charge 4. Namun uniknya, produk dibundel bersama charger standar.

Redmi Note 7 34

 

MIUI

Redmi Note 7 mengusung sistem operasi mobile Android 9.0 Pie dengan overlay MIUI 10. Versi terbaru antarmuka buatan Xiaomi itu kabarnya didesain untuk memaksimalkan pengalaman pemakaian smartphone ‘berlayar penuh’. Ia mampu membaca lebih banyak gerakan jari, dirancang agar segala notifikasi dan detail informasi lebih terekspos, serta memastikan aplikasi-aplikasi yang diinstal dapat meluncur lebih cepat.

Redmi Note 7 21

Bagi saya, bagian terbaik dari MIUI terletak pada sederhananya interface serta pengelolaan aplikasi yang begitu intuitif. Semua app ditempatkan di satu lapis menu tanpa ada app tray sekunder, dan Anda yang tak menyukai kehadiran shortcut tidak perlu repot membuangnya dari menu utama. Untuk menyatukan sejumlah app di satu folder, kita hanya tinggal melakukan drag and drop icon. Memindahkan icon aplikasi ke halaman berikutnya juga sangat mudah karena kita tinggal menekannya, lalu men-swipe page dengan jari lain.

Redmi Note 7 37

Tetapi satu hal menarik akan Anda temui begitu membuka sejumlah folder ataupun aplikasi bawaan Xiaomi. Silakan tap folder ‘More apps’ dan Anda akan segera melihat ‘promoted apps‘ di area bawah. Lalu coba masuk atau gunakan File Explorer, Cleaner atau Music. Kemungkinan besar Anda akan disodorkan iklan secara acak (saya disuguhkan Tokopedia dan Black Desert Online) ketika Redmi Note 7 tersambung ke internet. Kehadiran iklan memang bukan masalah besar, tapi mungkin menyebalkan buat sebagian orang.

Redmi Note 7 39

Mungkin ini merupakan salah satu kompensasi yang harus kita terima dengan membayarkan uang begitu kecilnya untuk sebuah smartphone berspesifikasi cukup tinggi.

 

Fotografi

Saya tidak menyangka mengukur kapabilitas kamera Redmi Note 7 menjadi hal yang menantang. Di sesi hands-on, rekan saya Lukman sempat menyampaikan bahwa smartphone ini dibekali sensor Samsung ISOCELL Slim GM1 48Mp, tetapi akan secara otomatis menghasilkan resolusi 12Mp (3000x4000p) di mode auto atau ketika AI diaktifkan. Xiaomi menjelaskan, teknologi ‘Super Pixel 4-in-1’ bertugas menggabungkan empat pixel untuk meningkatkan sensitivitas cahaya.

Redmi Note 7 26

Untuk memperoleh hasil jepretan berukuran 48-megapixel, yang perlu Anda lakukan ialah men-switch mode ke Pro (manual), lalu tap icon 48Mp di bagian atas. Beberapa fitur lain juga bersembunyi di mode berbeda – misalnya efek kedalaman (bokeh) yang terdapat di opsi Portrait. Seperti klaim Xiaomi, megapixel maksimal memang efektif untuk menyerap cahaya sebanyak-banyaknya. Foto-foto yang saya ambil beberapa menit sebelum matahari terbenam tetap bisa menunjukkan detail meski saat itu ruangan hanya diterangi satu lampu LED.

Redmi Note 7 25

Namun terlepas dari apakah Redmi Note 7 betul-betul ditopang sensor 48-megapixel sejati atau interpolasi, mutu gambar tetap bergantung pada asupan cahaya. Kamera baru bekerja optimal di bawah sinar matahari. Jika kurang, hasil jepretan yang muram dan kelabu sulit dihindari. Pengambilan foto di tempat temaram mengekspos begitu banyak grain khususnya di zona gelap atau gradasi, dan sejujurnya, kualitasnya tidak begitu berbeda seperti foto 12Mp. Ukuran gambar lebih besar hanya memberikan ruang untuk men-zoom lebih jauh, tapi tidak terlalu efektif dalam menyembunyikan noise.

Redmi Note 7 27

Di sana memang tersedia pilihan mode fotografi malam, namun tak ada teknologi rahasia yang membuat foto jadi terlihat istimewa. Saat tombol shutter ditekan, smartphone butuh waktu beberapa saat untuk memproses gambar serta meminta kita agar tidak bergerak. Lalu berdasarkan pengalaman saya, diaktifkannya AI di mode auto juga tidak begitu mendongkrak kualitas, malah menciptakan efek berbayang pada objek bergerak: bukannya blur, jari malah terlihat lebih banyak.

Redmi Note 7 24

Mode bokeh-nya sendiri terbilang memuaskan, bekerja menggunakan algoritma serta bantuan sensor sekunder 5-megapixel. Ketika dinyalakan, Redmi Note 7 akan mengingatkan kita untuk berdiri sekitar dua meter dari objek. Kombinasi antara kamera dan software cukup baik dalam memisahkan individu-individu yang jadi target foto dan latar belakang, walaupun kadang pemotongannya kurang akurat di area berwarna gelap.

Untuk kebutuhan swafoto, Redmi Note 7 mengandalkan kamera depan 13Mp f/2.2, 1.25µm plus flash LED. Karakteristiknya mirip seperti kamera depan smartphone dengan rentang harga Rp 2-3 jutaan, yang sekali lagi kualitasnya bersandar pada intensitas cahaya. MIUI 10 memberikan kita keleluasaan buat menggunakan efek beautify serta bermain-main untuk membuat pipi lebih tirus atau membesarkan ukuran mata.

Redmi Note 7 19

Di ranah videografi, kamera utama smartphone mampu merekam video full-HD hingga 120fps, dan disertai fitur-fitur seperti time lapse dan slow motion. Lalu via kamera depan, Anda dipersilakan untuk membuat video beresolusi 1080p di 30fps. Lewat pengujian di siang hari di dalam rumah, saya masih bisa melihat jelas noise di area-area gelap.

Sampel foto kamera utama bisa Anda lihat di bawah:

 

Verdict

Pengalaman panjang Xiaomi meramu smartphone entry-level membuat mereka mengetahui hal-hal apa saja yang bisa mencuri perhatian ‘konsumen peduli budget‘. Di momen pengungkapan Redmi Note 7, banyak jurnalis lokal terkejut melihat rasio harga dengan hardware. Tetapi tentu, pengujian langsung memperlihatkan adanya sejumlah aspek di smartphone yang belum mencapai ekspektasi – terutama di sisi imaging serta branding ’48Mp AI Dual Camera’.

Redmi Note 7 30

Namun saya tak bilang bahwa performa fotografi Redmi Note 7 tidak baik. Sebaliknya, ia boleh jadi merupakan satu dari sedikit smartphone dengan fitur kamera terunik yang bisa Anda miliki di bawah harga Rp 2 juta. Saya rasa cukup sulit bagi merek lain buat mencapai rekor ini. Dan kita juga perlu mengapresiasi besarnya perhatian Xiaomi terhadap spesifikasi, desain serta kualitas produksi – dan produsen dapat melakukan semua itu tanpa mengambil jalan pintas.

Xiaomi Redmi Note 7 sudah bisa Anda beli secara resmi di Indonesia. Produk dijual seharga Rp 2 juta kurang seribu rupiah.

 

Sparks

  • Hardware mumpuni, dijajakan di harga ekonomis
  • Desain menarik dengan warna tubuh gradasi
  • Kualitas produk memuaskan
  • Penuh dengan fitur dan kelengkapan ala smartphone high-end
  • UI yang intuitif

 

Slacks

  • Performa kamera tidak sebaik ekspektasi
  • MIUI 10 penuh dengan iklan
  • Tak ada NFC
  • Charger sepertinya belum mendukung quick charging, Anda harus membeli aksesori third-party

Bersiap Jegal Samsung, LeEco Godok Ponsel Unggulan Baru?

Di tengah rumor kehabisan dana, LeEco terbukti masih mempunyai amunisi untuk mempertahankan eksistensi mereka di ranah mobile. Setelah belum lama ini meluncurkan Le Pro 3 Elite di Tiongkok, kali ini muncul lagi bocoran perangkat baru yang diduga merupakan ponsel unggulan LeEco berikutnya.

Berdasarkan bocoran foto yang beredar di Weibo, tampak perangkat mengemas desain layar cantik dengan tepian melengkung di depan dan belakang atau biasa disebut dengan desain layar hyperboloid. Desain ini memaksa pabrikan untuk menghilangkan beberapa komponen, antara lain tombol volume dan juga audio jack 3,5mm yang akan digantikan dengan port USB tipe C.

leeco-2

Tak hanya tampil cantik, ponsel tanpa logo ini juga disebut-sebut menawarkan performa kelas atas dengan hadirnya chipset Snapdragon 835 yang akan berduet dengan RAM 6GB. Di bagian belakang, selain baterai yang belum diketahui berapa kapasitasnya, tersemat pula kamera utama dengan konfigurasi lensa ganda yang juga tidak disebutkan berapa ukuran sensor yang akan ditawarkan. Tapi, jika ini benar merupakan ponsel flagship, setidaknya kamera yang dibawa akan setara dengan kepunyaan LG G6 atau Samsung Galaxy S8 yang notabene mempunyai jantung yang sama.

leeco-1

Kemunculan flagship dari LeEco tentu sangat diharapkan oleh mereka yang merasa tak mampu menjangkau Samsung Galaxy S8. Menawarkan spek yang di atas kertas setara dengan rivalnya itu, ponsel unggulan LeEco ini bisa jadi justru akan menjadi primadona baru di kalangan masyarakat lapis kedua. Satu-satunya lawan berat LeEco di tingkat harga yang sama justru datang dari perusahaan Tiongkok lainnya, Xiaomi yang juga sedang mempersiapkan jagoan kelas atas baru, Mi 6.

Sumber berita Gizmochina dan header ilustrasi Le Pro 3 Elite.

Gionee F5 Jadi Pilihan Baru di Kelas Menengah, Punya Sensor Sidik Jari dan Baterai 4.000mAh

Setelah meluncurkan M2017 di penghujung tahun 2016 yang lebih ditujukan untuk pasar kelas atas, Gionee kembali hadir dengan smartphone baru yang kali ini diracik untuk meramaikan persaingan di kelas menengah lewat smartphone Gionee F5. Seperti kebanyakan produk buatanya, F5 juga dipasarkan dulu ke Tiongkok denganbanderol di kisaran $260 per unitnya.

Gionee F5 yang sebelumnya sempat terlihat di situs TENAA kini resmi hadir dalam balutan layar IPS 5,3 inci yang mempunyai tingkat kejernihan di 1280 x 720 piksel. Resolusi ini dirasa tepat untuk kelas yang menjadi tujuan Gionee. Sedangkan untuk bagian paling penting, yakni dapur pacu, Gionee membenamkan chipset MediaTek MT6750 yang menawarkan prosesor delapan inti dan diduetkan dengan grafis Mali-T860MP2, RAM 4GB dan penyimpanan internal seluas 32GB.

Gionee F5

Seperti kebanyakan ponsel pintar di kelas menengah, Gionee F5 juga dilengkapi dengan pemindai sidik jari yang dibenamkan di tombol home untuk menjadi pintu utama bagi pengguna untuk mengakses perangkat. Sedangkan untuk mengabadikan momen, pengguna bisa menjumpai sepasang kamera 13MP dan 8MP masing-masing untuk bagian belakang dan depan. Menyempurnakan fitur kamera dan sidik jari, smartphone berbasis Android 6.0 Marshmallow ini juga mempunyai baterai berukuran cukup besar, 4000mAh.

Baru dapat dipesan di Tiongkok, Gionee F5 tersedia dalam pilihan warna gold dan rose gold. Meski ada selentingan kabar akan rencananya berkiprah di pasar Asia, termasuk Indonesia tapi sejauh ini belum ada konfirmasi apakah F5 akan menjadi bagian dalam rencana ekspansi Gionee.

Sumber berita Gionee.

Bisa Jadi Tablet, 100 Ribu Unit Smartphone Layar Lipat Samsung Siap Meluncur?

Baru-baru ini muncul kabar soal dua seri smartphone baru dari Samsung, yakni Galaxy X1 dan Galaxy X1 Plus yang disebut-sebut merupakan smartphone yang bisa dilipat layaknya sapu tangan. Dalam bocoran tersebut, kedua smartphone dikabarkan mempunyai bentang layar seperti halnya ponsel pintar pada umumnya. Namun kabar terbaru dari media lokal Korea Selatan mengatakan bahwa perangkat proyek inovatif ini mempunyai panel layar yang bila lipatannya dibuka akan membentang selebar 7 inci sehingga berubah fungsi menjadi tablet.

Jika merujuk pada rumor ini sepertinya kita harus mempertimbangkan kembali bahwa Galaxy X1 dan X1 Plus adalah model smartphone lipat yang banyak dibicarakan selama ini. terlebih dalam bocoran gambar lalu, tampak kedua perangkat tak mempunyai kecocokan dengan profil yang dimaksud. Kecuali, saat ini kita membicarakan dua model smartphone  lipat yang berbeda.

Menurut sumber terbaru, Samsung berencana memproduksi lebih dari 100.000 unit smartphone lipat di kuartal ketiga tahun ini. Dengan kata lain, saat ini Samsung sudah merampungkan fase pengembangan perangkat sebelum akhirnya dapat diproduksi secara massal. Disebutkan bahwa tantangan terbesar di perangkat ini adalah bagaimana menggodok teknologi fold-in yang memberikan kenyamanan ketika smartphone dilipat. Setelah teknologi ini selesai, sisanya Samsung hanya perlu melakukan penyesuaian desain yang relatif lebih mudah.

Misteri yang masih tertutup rapat saat ini adalah soal waktu peresmian. Sejumlah sumber menyebut bahwa Samsung masih belum memutuskan apakah akan meresmikan perangkat ini di tahun 2017. Sementara itu sejumlah pihak meyakini Samsung akan mulai meluncurkan seri awal di tahun ini, dan merilis seri yang lebih matang setahun kemudian.

Sumber berita SamMobile dan gambar header Digitaltrends.

Smartphone Perdana VAIO Resmi Meluncur, Spesifikasi Menengah Dibanderol “Wah”

Kabar burung soal terjunnya VAIO ke bisnis mobile ternyata bukan isapan jempol, baru-baru ini perusahaan “mantan” Sony tersebut sudah memamerkan perangkatnya di web operator lengkap dengan wujud, spesifikasi dan penawaran harga. Nama yang diusung tidak neko-neko, VAIO Phone. Simple tapi cenderung kurang kreatif.

Continue reading Smartphone Perdana VAIO Resmi Meluncur, Spesifikasi Menengah Dibanderol “Wah”