Tag Archives: Pontianak

Keppo Makan Sajikan Sistem Pemesanan dan Transaksi Tempat Kuliner di Pontianak

Keppo Makan merupakan sebuah startup digital asal Pontianak yang mencoba keberuntungan di sektor kuliner. Dikembangkan sejak November 2015, layanan yang dihadirkan meliputi sistem pemesanan restoran, cafe ataupun toko roti. Misi Keppo Makan ingin menjadi direktori tempat makan terlengkap di kota tersebut.

Selain menyajikan sistem informasi seperti menu makanan atau penawaran terkini, Keppo Makan juga menanamkan sistem pembayaran di aplikasinya. Pengguna dapat melakukan top-up saldo untuk melakukan pembayaran makanan. Fitur ala media sosial juga disematkan, memungkinkan pengguna untuk berbagi aktivitas di tempat makan dan foto ke aplikasi tersebut, dengan tujuan berbagi pengalaman mereka.

“Keppo Makan dibuat berdasarkan analisis dan pengalaman kami untuk mempermudah proses transaksi kuliner, baik itu resyoran, kafe, katering, homemade, jajanan dan bakery. Dan ini menjadi visi kami untuk mengembangkan UKM Indonesia yang bergerak  di industri makanan,” ujar Founder & CEO Keppo Makan Frans Wiraya.

Saat ini Keppo Makan telah tersedia mellaui aplikasi Android. Proses bisnis yang dijalankan ialah model transaction fee. Pemilik merchant bisa mengunggah informasi tentang menunya gratis ke dalam platform. Keppo Makan baru akan mengenakan biaya jika ada transaksi yang dilakukan melalui platform tersebut.

“Layanan kami gratis. Namun kami akan mengenakan sistem bagi hasil berupa fee per transaksi, itu pun saat semua syarat dan ketentuan telah dipenuhi,” ujar Frans.

Beberapa merchant dari Pontianak sudah mulai meramaikan aplikasi ini, beberapa lainnya sedang dalam proses verifikasi. Dilakukan pengecekan ulang pada setiap merchant yang mendaftar dinilai akan efektif untuk menyajikan informasi berkualitas di platform Keppo Makan.

“Visi kami tidak hanya di Pontianak, tapi juga ke seluruh Indonesia. Dalam waktu dekat kami masih terus meningkatkan konsolidasi untuk penyempurnaan sistem bisnis dan teknologi. Kami juga siap menyambut investor untuk mengakselerasi bisnis kami,” pungkas Frans.

Application Information Will Show Up Here

Hay Trans Ramaikan Persaingan Startup Transportasi On-Demand di Pontianak

Awal tahun ini menjadi babak baru bagi Ari Sandy dan dua orang rekannya, sebagai co-founder aplikasi pemesan layanan transportasi Hay Trans. Dirancang sejak awal tahun 2016, layanan Hay Trans didesain untuk menjadi “GO-JEK”-nya kota Pontianak. Menurut pemaparan Ari kepada DailySocial, tingginya angka kebutuhan transportasi publik oleh masyarakat menjadi salah satu hal yang melatar belakangi pembentukan Hay Trans. Di bawah bendera PT Hay Trans Pratama, 7 sub-layanan siap dijajakan kepada masyarakat Pontianak.

Layanan Hay Trans meliputi pemesanan mobil transportasi (Hay Taksi), pemesanan ojek (Hay Ojek), pemesanan travel menuju bandara (Hay Bandara), pemesanan kuliner (Hay Kuliner), pemesanan mobil sewa (Hay Carter), pemesanan jasa kurir antar (Hay Kurir) dan pemesanan ambulan gratis (Hay Ambulance). Berbagai layanan tersebut kini bisa diakses melalui situs resmi Hay Trans, aplikasi maupun melalui nomor telepon.

“Cakupan wilayah kami untuk saat ini hanya melayani seputar kota Pontianak, serta rute dari Pontianak ke Kabupaten Kubu Raya. Dalam operasionalnya kami menggunakan server Taxistartup yang sudah digunakan di 49 negara,” jelas Ari.

Memulai sebagai startup mandiri, saat ini Hay Trans memiliki 5 orang admin operasional, dengan jumlah armada dan sopir baru 40 unit. Sistem bagi hasil digunakan dalam proses bisnis, dengan pembagian 80% untuk pengemudi/pemilik kendaraan dan 20% untuk pihak Hay Trans. Namun demikian, Hay Trans berkomitmen untuk memberikan layanan real-time selama 24 jam.

Sebelumnya ada Tripy, MrJek dan beberapa pemain niche lain, sebagai startup asal Pontianak yang menyajikan layanan serupa. Ada juga Bujang Kurir, sebagai layanan on-demand yang memfokuskan pada pengantaran barang. Rata-rata motivasinya sama, mencoba memaksimalkan momentum dari kejayaan layanan on-demand, sementara pemain besar seperti GO-JEK belum mulai mengudara di area tersebut.

“Membuka layanan on-demand adalah sebuah peluang, ditambah mulai banyak masyarakat Pontianak yang melek teknologi. Hay Trans berkomitmen untuk transparan dari segi harga yang relatif lebih murah dibanding pesaing,” pungkas Ari.

Application Information Will Show Up Here

Ponjek Ramaikan Bisnis On-Demand di Pontianak

Semakin hari semakin sulit mendapatkan transportasi umum di Pontianak. Setelah bus kota yang resmi berhenti beroperasi sejak sekitar tiga tahun lalu, kini oplet (baca:angkot) pun semakin berkurang. Orang semakin malas naik oplet dan lebih memilih naik motor yang jauh lebih cepat, praktis, dan hemat biaya. Maraknya kepemilikan motor di Kota Khatulistiwa ini dimanfaatkan oleh Ponjek (Telepon Ojek) untuk terjun ke bisnis on-demand di Pontianak. Selain jasa transportasi berbasis aplikasi, Ponjek juga melayani jasa antar dokumen (serupa Go-Send), jasa pengantaran barang (serupa Go-Box), dan pemijatan (serupa Go-Massage).

Pendiri Ponjek Edoardo mendirikan usaha pada Januari 2016 di bawah bendera PT. Ponjek. “Waktu itu istri saya mau ke rumah sakit dan mobil masuk bengkel. Saya kesulitan mencari taksi dan ojek. Dari kejadian itu timbul ide untuk membuat usaha Ponjek ini,” terang Edo, begitu ia akrab dipanggil.

Salah satu pengurus HIPMI Kalbar ini mengungkapkan kurangnya transportasi umum di Pontianak, padahal tingkat kunjungan ke kota tersebut sangat tinggi, membuat peluang untuk bisnis transportasi online terbuka lebar. Jumlah operator dan admin yang dimiliki Ponjek saat ini sebanyak 3 orang.

“Sedang untuk kendaraan dan driver (mitra bisnis Ponjek) kita punya 2 pick up, 9 armada mobil, 12 sepeda motor, dan dua karyawan pria untuk tenaga pijat,” ujar Edo.

Aplikasi Ponjek sudah tersedia untuk platform Android.

Jenis layanan Ponjek

Jenis layanan Ponjek terdiri dari Pon Car, Pon Bike, Pon Job, Pon Pick Up dan Pon Massage. Pon Car adalah taksi untuk dalam Kota Pontianak saja (ojek mobil) dengan tarif Rp 30.000 untuk 6 kilometer pertama, selanjutnya dikenakan biaya Rp 5.000 per kilometer.

Pon Bike (ojek motor) mengenakan tarif sebesar Rp 15.000 per 7 kilometer pertama, selanjutnya 2.000 Rupiah per kilometer. Layanan ini juga bisa mengantarkan pesanan, dokumen, makanan, dan lain sebagainya.

Pon Job merupakan informasi tentang lowongan kerja yang ada di Pontianak, sedang Pon Massage merupakan layanan pijat relaksasi khusus pria. Karyawan Pon Massage dapat dipanggil ke rumah melalui aplikasi Ponjek.

Terakhir, Pon Pick Up mempunyai 2 armada mobil untuk pengantaran barang.

Model bisnis yang diterapkan berupa profit sharing dengan para pemilik kendaraan dengan skema 20% untuk Ponjek dan sisanya untuk mitra.

Untuk pendanaan, ia mengaku saat ini masih menggunakankocek pribadi. Memang untuk para pelaku startup di luar Jawa, sulitnya memperoleh pendanaan dari venture capital merupakan kendala utama yang paling sering mereka hadapi.

Edo mengklaim layanan Ponjek yang paling murah, fleksibel dengan armada yang bersih dan baru. “Selain itu, data klien kami sudah bisa disimpan di cloud,” ungkapnya.

Layanan Ponjek saat ini masih untuk Kota Pontianak, namun ke depannya Edo berniat membuka cabang di Sintang, Singkawang, dan Ketapang. Untuk luar Kalimantan Barat, Edo mengatakan sudah ada yang mengajaknya bermitra di Banjarmasin, Padang, dan Manado.

Application Information Will Show Up Here

Layanan Pengantaran Pribadi Pontianak Bujang Kurir, Setelah Satu Tahun

Tanggal 18 Juni lalu Bujang Kurir tepat berusia satu tahun. Pada tanggal itu, setahun yang lalu, Bujang Kurir resmi meluncurkan aplikasi mereka di Google Play Store. Bujang Kurir didirikan dengan bermodalkan sebuah ponsel Android dan niat yang kuat untuk mendirikan usaha. Rizky Ramadhan, alumni Magister Psikologi UGM ini mengajak dua temannya, Adam dan Reza, untuk mendirikan layanan pesan-antar pribadi (Personal Delivery Order Service) yang diberi nama Bujang Kurir, pada tanggal 18 Juni 2015 bertepatan dengan 1 Ramadan 1436 H.

Alasan pendirian Bujang Kurir waktu itu niatnya ingin mempermudah teman-teman Muslim yang ingin berbuka puasa. Selain itu, ia juga melihat banyak gerai rumah makan di Pontianak (terutama rumah makan lama) yang belum mempunyai layanan delivery order sendiri.

Dengan tagline ‘adek pesan abang antar’, Rizky berani menjamin layanan sampai dalam satu hari. Jenis order yang dilayani oleh para bujang (sebutan bagi para kurir yang semuanya laki-laki) antara lain order makanan di 9 gerai kawan bujang (sebutan bagi 9 rumah makan di Pontianak yang telah bekerja sama dengan Bujang Kurir), antar dokumen, pembelian tiket XXI, antar kue, hingga pembayaran pajak. Bujang Kurir mampu menjamin order tiba di rumah konsumen dengan selamat.

Selain pesanan dari dalam Kota Pontianak, pesanan juga datang dari Jakarta, Bali, Bandung, Semarang, hingga Kuching (Malaysia). Biasanya, mereka memesan untuk dikirimkan kepada keluarga atau rekan bisnis mereka di Pontianak.

Saat ini, Bujang Kurir mempunyai 10 kurir dan 2 operator yang siap melayani pelanggan dalam kondisi apapun, termasuk hujan lebat yang akhir-akhir ini melanda Pontianak.

Pada bulan pertama didirikan, Bujang Kurir hanya berhasil mendapatkan lima pesanan. Saat itu, sudah ada layanan sejenis di Pontianak yang mematok harga Rp 8.000, separuh dari harga Rp 15.000 yang dipatok Bujang Kurir untuk pengiriman di dalam Kota Pontianak. Rizky merasakan sulitnya berjuang mengedukasi konsumen mengenai harga mereka yang memang lebih tinggi dua kali lipat dari pesaing. Seiring berjalannya waktu, order pun bertambah menjadi 100 order pada bulan Juli 2015.

Pada Oktober 2015, mereka berhasil menembus 200 order per bulan. Sejak itu, order terus meningkat hingga pada Januari 2016 total order selama 9 bulan berhasil mencapai 4.100 order. Puncaknya April 2016, jumlah orderan berhasil mencapai angka pada 1474 dengan omzet Rp 25 juta – Rp30 juta untuk bulan April saja.

Bujang Kurir memilih menggunakan aplikasi untuk memudahkan pekerjaan mereka, karena mengurusi 60 buah order per hari sangat merepotkan jika menggunakan skema manual. Untuk mencegah order fiktif, mereka tidak menerima order lewat telepon dan SMS.

“Kami juga yang pertama di Pontianak menggunakan sistem mapping area, yang dibuat bersama dengan para bujang. Mapping area yaitu pemetaan area yang sudah tercover untuk layanan delivery. Dalam kota Rp 15 ribu. Di Sungai Raya Dalam (wilayah Kab. Kubu Raya), Rp 20.000- Rp 50.000, tergantung jauh-dekatnya jarak,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

Angkuts Pontianak Perluas Cakupan ke Layanan Pengantaran, Termasuk “Mengangkut Pokemon”

Setelah resmi diluncurkan pada tanggal 22 Mei 2016 lalu di Taman Digulist Pontianak, angkuts (aplikasi angkut sampah) yang berdiri di bawah PT. Angkuts Kreatif Indonesia mengembangkan sayap ke beberapa layanan, mulai dari pengiriman dokumen, paket, laundry, Antar/jemput orang, pembelian makanan, tiket XXI, belanjaan, hingga yang sedang trend saat ini yaitu fitur jasa “angkuts Pokemon” (jasa menemani mencari Pokemon di sekitar Pontianak). Angkuts memiliki tiga pilihan armada, yaitu sepeda motor, pickup, dan truck.

Pokemon Go sedang digemari  masyarakat di Kota Pontianak saat ini, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Di pusat kota sering terlihat orang-orang mencari Pokemon sendirian mengendarai motor hingga tengah malam.

“Melihat [fenomena] itu, angkuts menghadirkan layanan terbaru yaitu ‘angkuts Pokemon’, dengan lokasi khusus di kota Pontianak dari jam 08.00 hingga 24.00 WIB,” terang Public Relation Angkuts Uthamy Ayuningrum.

Arum, demikian ia akrab disapa, menjelaskan saat ini aplikasi Angkuts sudah bisa diunduh gratis di Google Play untuk pengguna Android, sementara untuk platform iOS masih dalam proses pengembangan. Angkuts mengklaim tidak hanya layanan aplikasi semata, tetapi turut serta dalam mencari solusi untuk warga kota Pontianak. Angkuts, membicarakan core business-nya, juga turut serta dalam edukasi kemasyarakat perihal pemilahan sampah dan pengolahan sampah yang baik.

Saat ini angkuts sudah mempunyai investor yang membantu segi pendanaan. Untuk angkuts sampah, justru masyarakat yang akan dibayar oleh angkuts untuk sampah yang mereka berikan, sementara untuk layanan angkuts apa aja masih dalam biaya promo Rp.10.000 untuk kota Pontianak.

Ke depannya, Angkuts menargetkan dapat menjadi aplikasi yang memudahkan kehidupan masyarakat, merealisasikan rencana Pontianak Bebas Sampah 2017, dan turut merealisasikan rencana Indonesia Bebas Sampah 2020.

Application Information Will Show Up Here

Tripy Melayani Kebutuhan Transportasi On-Demand Warga Pontianak

Setelah moda transportasi berbasis aplikasi seperti Go-jek, Uber, dan Grab marak di kota besar di Indonesia, khususnya Jabodetabek, kini hadir aplikasi serupa yang menyasar pengguna di kota-kota yang belum dijamah layanan transportasi tersebut. Salah satunya adalah Tripy yang mengakomodasi transportasi di kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Sudah beroperasi saat ini, Tripy rencananya akan resmi diluncurkan setelah Idul Fitri. Aplikasi Tripy sudah tersedia untuk platform Android dan iOS.

Beroperasi mulai akhir Mei ini di bawah bendera PT. Trip Khatulistiwa Pratama, Khairul Ali – yang akrab disapa Bang Yul – mendirikan Tripy bersama delapan teman lainnya. Salah satu anggota tim, Rizal Bakri, bertanggung jawab membuat aplikasinya. Rizal adalah pemuda asli Pontianak yang sekarang menetap di luar Kalbar.

Bang Yul mengatakan ia dan teman-temannya membuat Tripy dilatarbelakangi minimnya jumlah angkutan umum seperti taksi dan angkot di Pontianak. Tujuan dibentuknya Tripy juga untuk membantu program Pemerintah Kota Pontianak dalam menyediakan moda transportasi kota yang berkualitas.

Armada Tripy terdiri dari mobil (sedan dan SUV) dan motor (layanan Tripy Expres dan Tripy Ojek). Tripy Expres digunakan untuk melayani antar jemput anak sekolah dan pembelian tiket, antar jemput dokumen, dan kurir makanan.

Saat ini terdapat belasan pengemudi mobil dan sekitar 9 pengemudi motor. Jam pelayanan Tripy berlaku 24 jam dan tidak menggunakan sistem shift. Siapa yang rajin, dialah yang akan mendapat penumpang. Dari penerimaan yang didapat pengemudi, pihak Tripy membaginya sebesar 80:20, 80% untuk para pengemudi dan Tripy mendapat 20%.

Di sisi pemasaran, saat ini Tripy mendapat dukungan dari Telkomsel untuk promosi melalui broadcast SMS di Pontianak dan memberi seragam bagi para pengemudi.

Terhadap potensi Go-Jek merambah Pontianak, Bang Yul dengan yakin mengatakan bahwa ia tidak takut bersaing dengan layanan on-demand besar yang sudah berskala nasional.

“Yang utama adalah pelayanan Tripy harus ditingkatkan demi kepuasan konsumen,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

Delifairy Jadi Layanan Pengantaran Makanan Berbasis Aplikasi di Pontianak

Delifairy, sebuah aplikasi penghubung antara konsumen dan restoran/ kafe di Pontianak, diresmikan pada 27 Mei 2016 lalu dan saat ini sudah 17 merchant yang bergabung. Tak hanya memberikan informasi soal restoran, Delifairy juga menyediakan layanan pengantaran dengan armadanya.

Maraknya perkembangan restoran di Pontianak dan gaya hidup masyarakat Kota Pontianak saat ini menginspirasi Apri, Uray, dan Yudi Salim membuat Delifairy. Delifairy bisa diakses melalui situs dan aplikasi mobile di platform Android.

Delifairy  dibuat untuk memudahkan konsumen dalam memesan makanan secara real time. Saat ini terdapat tiga orang kurir yang bekerja mulai jam 10.00 hingga 22.00.

“Kendalanya adalah mencocokkan jadwal kurir yang hampir semuanya mahasiswa, dengan jadwal kuliah mereka,” ujar Apri.

Meskipun Foodpanda dan Klik-eat, tak lupa juga disebutkan Go-Food, sudah menyasar segmen ini, belum ada dari mereka yang hadir di Pontianak. Kesempatan ini yang dimanfaatkan Delifairy.

Selain kemudahan untuk konsumen, Delifairy juga memiliki solusi untuk restoran. Pengembang Delifairy menyediakan dashboard yang mencakup data konsumen, data penjualan, analisis, dan personification berupa layanan broadcast yang tepat sasaran dan langsung tertuju ke konsumen.

Pendanaan saat ini masih bersifat swadana sehingga pendapatan seratus persen mengandalkan jasa kurir yang dikenakan biaya Rp 15.000 per order untuk radius 10 km. Lebih dari jarak tersebut dikenakan biaya tambahan antara Rp  5.000-Rp 10.000.  Sementara ini, Delifairy belum mengenakan profit sharing dengan merchant dan otomatis 100 persen keuntungan menjadi milik merchant.

“Mungkin ke depan, jika Delifairy bertambah besar, akan dibicarakan lagi mengenai profit sharing,” tutup Apri.

Ke depan, Yudi mengatakan bahwa Delifairy akan bekerja sama dengan pelaku UMKM di Kalimantan Barat dan ingin mendirikan marketplace terlengkap di Pontianak untuk kuliner. Sementara ini cakupan wilayah layanan Delifairy masih di Pontianak, namun tidak tertutup kemungkinan akan merambah seluruh Kalbar.

Application Information Will Show Up Here

Travella Permudah Pemesanan Transportasi Antar Kota di Kalimantan Barat

Resmi dilaunching di Hotel Golden Tulip Pontianak pada 3 Juni 2016 silam, Travella hadir sebagai alternatif layanan transportasi dalam dan luar kota pertama di Kalimantan Barat yang dapat diakses via situs dan aplikasi Android (saat ini baru berbentuk APK). DailySocial berbincang dengan Romio Silitonga, pemuda asal Kabupaten Sanggau, Kalbar, yang bersama timnya membidani lahirnya Travella.

Romio melihat sulitnya mencari taksi untuk ke luar kota Pontianak, seperti ke Sanggau, Sintang, Sambas, hingga ke Entikong, yang merupakan wilayah perbatasan Kalbar dengan Sarawak, Malaysia Timur. Bersama empat orang rekannya, ia lantas membuat aplikasi Travella. Romio memilih nama Travella agar akrab di telinga konsumen di Kalbar.

“Pengerjaannya dimulai sejak Febuari 2016 dan di-launching pada tanggal 3 Juni 2016,” jelas Romio. Saat ini, selain bekerja sama dengan empat perusahaan taksi antar kota (semacam travel antar kota jika di Pulau Jawa – Ed) di wilayah Kalbar, Travella juga bekerja sama dengan sebuah perusahaan angkutan dalam kota, berupa ojek dan taksi online dalam kota Pontianak. Travella juga bekerja sama dengan satu perusahaan rental mobil di Pontianak. Untuk kabupaten/ kota, Travella melayani tujuan dari Pontianak ke Sanggau, Sintang, Entikong, Singkawang, Sambas, Sekadau, dan Bandara Supadio.

Ke depan, Travella ingin bekerja sama dengan jaringan ritel dan rumah makan di Pontianak untuk layanan kurir belanja dan pengantaran makanan. Travella juga akan bekerjasama dengan JNE untuk layanan antar jemput oleh-oleh khas Pontianak bagi pembeli di luar Pontianak dan luar Kalbar.

Model bisnis yang diterapkan Travella adalah komisi setiap transaksi yang terjadi. Untuk layanan transportasi, Travella mendapat bagi hasil di kisaran 7%-20%.

Dibanding startup di Pulau Jawa, kendala yang dikeluhkan Travella yang berbasis di Pontianak adalah hal klasik. Tidak handalnya ketersediaan infrastruktur listrik (PLN), yang bisa terjadi selama 3 hari berturut-turut selama 10-12 jam per hari membuat operasional startup yang sangat mengandalkan internet menjadi terganggu.

Membidik Pasar di Sumatra dan Kalimantan

Pihak Travella berharap mereka bisa memperluas layanannya ke daerah-daerah lain di luar Pulau Jawa, khususnya di Sumatra dan Kalimantan. Memang selama ini layanan seperti ini kebanyakan masih fokus di Pulau Jawa dan hadirnya Travella membawa angin segar bagi masyarakat di pulau lain.

“Travella juga akan hadir di beberapa kota lain dan membuka kantor perwakilan di Palembang, Jambi, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan,” tutup Romio.

Aplikasi Angkuts Resmi Hadir di Google Play

Aplikasi Angkuts yang sudah banyak diberitakan di berbagai media akhirnya tanggal 23 Mei kemarin resmi meluncurkan Apps di Google Play. Angkuts, yang merupakan akronim dari Angkut Sampah didesain untuk menyelesaikan permasalahan sampah di kota Pontianak dengan pendekatan digital.

Menurut informasi dari Public Relation Angkuts Uthamy Ayuningrum saat ini Kota Pontianak menghasilkan kurang lebih 300 ton sampah, dan 30 persennya adalah sampah organik yang sebenarnya bisa dimanfaatkan. Berangkat dari sana Angkuts dengan teknologi mencoba membantu masyarakat di Pontianak untuk memilah sampah mereka agar sampah yang sampah yang bisa dimanfaatkan kembali terpisah dengan sampah-sampah lainnya.

Dengan memasang aplikasi Angkuts pada smartphone warga Pontianak bisa menghubungi pihak Angkuts. Kemudian Angkuts akan datang untuk mengumpulkan sampah anorganik seperti botol plastik, gelas air mineral, kertas HVS, koran dan kaleng alumunium untuk kemudian dibeli pihak Angkuts dan diolah lebih lanjut.

Contoh barang / sampah yang diangkut
Contoh sampah yang diangkut

Angkuts dengan solusi berbasis teknologinya mencoba turut serta dalam membangun ekosistem smart city dengan layanannya. Selain berupaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai sampah dan cara pengelolaannya, Angkuts juga berupaya memanfaatkan sampah-sampah yang selama ini dinilai tidak ada gunanya menjadi sesuatu yang berguna. Sayangnya belum ada informasi seperti apa pemanfaatan sampah yang telah dikumpulkan oleh pihak Angkuts.

Selain membeli sampah anorganik milik warga, Angkuts juga menyediakan layanan lain yakni layanan antar barang atau paket. Layanan logistik ini bekerja seperti layanan logistik kebanyakan. Dengan menggunakan aplikasi angkut driver akan langsung menuju tempat untuk mengambil barang yang akan diantarkan. Untuk layanan ini pihak Angkuts mengenakan tarif flat untuk 10 km sebesar Rp 10.000 dan dikenakan biaya Rp 1.500 / km jika sudah melewati 10 km.

Saat ini untuk mengembangkan layanan dan solusi masalah sampah, Angkuts yang berada di bawah naungan PT Angkuts Kreatif Indonesia juga sedang berupaya untuk menjalin kerja sama dengan beberapa pihak. Salah satunya adalah pemerintah kota Pontianak dan beberapa kelompok masyarakat.

Application Information Will Show Up Here

DokaLoka Mudahkan Pendaftaran Pasien Secara Online di Pontianak

Kami baru saja merilis daftar startup kesehatan yang memiliki skala nasional, atau setidaknya beroperasi di kawasan Jabodetabek. Untuk daerah lainnya, tidak perlu menunggu layanan tersebut berekspansi, karena sudah bermunculan sejumlah layanan kesehatan berbasis online yang melayani daerah tertentu. Salah satunya adalah DokaLoka yang beroperasi di Pontianak.

Berdiri sekitar enam bulan lalu, DokaLoka hadir untuk memudahkan masyarakat mengecek jadwal praktik dokter dan mengetahui bidang spesialisasi dokter tersebut. Layanan ini juga dapat digunakan pasien untuk mendaftar secara daring (online), melalui fitur Book Appointment, tanpa harus mengantri secara manual. Selain dua fitur utama tersebut, DokaLoka juga mengusung fitur Drive to Location yang berisi panduan arahan menuju tempat praktik dan rumah sakit.

Dokaloka didirikan oleh drg Muhammad Reza Azmi dan beberapa temannya dari agensi digital Delapan Bit dan kini bisa diakses melalui aplikasi mobile, yang sementara ini baru bisa diakses melalui tautan unduh langsung http://bit.ly/dokaloka (APK) untuk platform Android.

Menurut Azmi, panggilan akrabnya, ia menciptakan aplikasi kesehatan ini karena saat ini masyarakat umum di Pontianak masih sulit mengetahui jadwal tetap praktek para dokter umum, dokter gigi, dan spesialis yang membuka praktek di Pontianak, atau dokter jaga di klinik dan rumah sakit di seluruh Pontianak.

Tampilan aplikasi DokaLoka di platform Android
Tampilan aplikasi DokaLoka di platform Android

Saat ini, DokaLoka telah bekerja sama dengan tiga rumah sakit di Pontianak untuk memasukkan jadwal praktik para dokter mereka, baik dokter umum, gigi, maupun spesialis. Tiga rumah sakit tersebut adalah RS Untan (milik Universitas Tanjungpura), RS Antonius, dan RS Mitra Medika. Dokter yang berpraktik di ketiga rumah sakit tersebut secara otomatis juga bergabung di basisdata DokaLoka.

Saat ini, DokaLoka masih berfokus di Kalimantan Barat, namun tidak menutup kemungkinan ke depan akan merambah hingga nasional. DokaLoka juga tergabung dalam komunitas Pontianak Digital Stream yang mendukung program smart city Pemerintah Kota Pontianak.

Azmi mengatakan saat ini model bisnis DokaLoka adalah iklan yang disematkan di aplikasi. Jika memperoleh keuntungan, Azmi berharap bisa menyisihkan dana tersebut guna membantu masyarakat yang tidak mampu dalam berobat, terutama membayar biaya operasi yang mahal.

Saat ini terdapat 15 bidang spesialisasi yang terdaftar di DokaLoka, seperti dokter spesialis kandungan, jantung, THT, dan penyakit dalam. Ke depannya, DokaLoka ingin mengajak Ikatan Dokter Indonesia dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk bergabung sehingga lebih banyak lagi para dokter dan rumah sakit yang bergabung dan bisa mencakup seluruh tanah air.