Tag Archives: popslate

Pengembangnya Bangkrut, Casing Berlayar E-ink Popslate Batal Diproduksi

Tidak selamanya proyek crowdfunding dapat terealisasikan menjadi sebuah produk final untuk dipasarkan langsung ke konsumen. Fakta ini juga yang menjadi dasar keputusan Indiegogo untuk menambah perannya tak hanya sebagai platform crowdfunding saja, tapi juga sebagai fasilitator.

Kegagalan ini tidak hanya berlaku untuk pengembang kelas amatir, bahkan yang sudah punya pengalaman pun juga bisa jadi korban, seperti yang dibuktikan oleh Popslate baru-baru ini. Kalau Anda masih ingat, pada bulan Maret tahun lalu Popslate mengumumkan sebuah casing iPhone yang dibekali layar e-ink di belakangnya, dengan estimasi perilisan pada bulan Juli 2016.

Akibat sejumlah kendala teknis, Popslate mau tidak mau harus menunda jadwal perilisannya ke bulan Oktober. Namun sampai sekarang di bulan Maret 2017 (sekitar setahun sejak pengumumannya di Indiegogo), casing bernama Popslate 2 itu tak kunjung tiba di tangan konsumen.

Usut punya usut, Popslate sedang dalam proses menyatakan bangkrut. Mereka mengaku sudah kehabisan dana untuk meneruskan tahap pengembangan dimana sejumlah prototipe yang dibuatnya tidak lulus uji sertifikasi Made for iPhone yang diwajibkan Apple.

Alasannya, casing buatan mereka membuat iPhone jadi tidak bisa mengirim atau menerima transmisi frekuensi radio, ditambah lagi fungsi charging-nya tidak konsisten. Kesalahan yang dilakukan Popslate sebenarnya cukup mendasar: mereka salah memilih bahan casing, yaitu plastik dan serat kaca, yang pada akhirnya menjadi penyebab masalah sinyal itu tadi.

Meski selama melangsungkan kampanye di Indiegogo mereka berhasil mengumpulkan dana lebih dari $1,1 juta, rupanya itu masih belum cukup untuk menyelesaikan masalah yang dialaminya. Alhasil, tidak ada satu pun pesanan backer yang bisa dipenuhi, dan lebih parah lagi, tidak ada backer yang bakal menerima refund.

Kegagalan Popslate 2 bisa menjadi pelajaran bagi konsumen untuk lebih teliti lagi dalam memilih proyek crowdfunding / Popslate
Kegagalan Popslate 2 bisa menjadi pelajaran bagi konsumen untuk lebih teliti lagi dalam memilih proyek crowdfunding / Popslate

Jujur saya sedih campur kecewa mendengar kabar semacam ini. Pasalnya, Popslate bukanlah perusahaan atau startup baru yang belum punya pengalaman sama sekali. Produk gagal ini merupakan produk kedua mereka, dimana produk pertamanya berhasil diwujudkan juga melalui Indiegogo.

Kegagalan Popslate ini memang bukan yang paling fatal. Kasus Skully AR-1 bisa dibilang jauh lebih parah, dimana selama kampanye di Indiegogo pengembangnya berhasil mengumpulkan hampir $2,5 juta, tapi pada akhirnya menyatakan bangkrut dan tidak bisa memberikan refund kepada para backer yang sudah terlanjur membayar masing-masing sebesar $1.500.

Terlepas dari itu, kegagalan Popslate ini bisa menjadi pelajaran bukan hanya untuk developer saja, tapi juga bagi kita sebagai konsumen. Tanpa ada maksud menakut-nakuti, kita harus lebih teliti lagi dalam memilih produk yang dipasarkan lewat situs crowdfunding – pengalaman dan jam terbang pengembangnya kini terbukti tidak bisa dijadikan acuan.

Semoga saja solusi yang telah disiapkan oleh Indiegogo bisa mengatasi masalah-masalah semacam ini. Karena kalau tidak, nama Indiegogo sendiri yang ikut menjadi jelek.

Sumber: The Verge.

Tak Cuma Melindungi dan Memberi Daya Ekstra, Casing Ini Juga Hadirkan Layar Kedua untuk iPhone

Tahun lalu, sebuah startup asal California berhasil merealisasikan ide uniknya akan sebuah casing iPhone bernama popSLATE yang dilengkapi layar kedua, setelah sebelumnya menjalani kampanye di Indiegogo pada tahun 2013. Sekarang, startup yang sama sudah siap dengan suksesornya, yaitu popSLATE 2.

popSLATE 2 pada dasarnya masih mengemas layar kedua di bagian belakangnya. Jadi idenya adalah, pasangkan casing ini ke iPhone 6, 6S, 6 Plus dan 6S Plus, maka ia akan menyulapnya menjadi seperti smartphone unik YotaPhone. Layar milik popSLATE 2 ini memakai teknologi e-ink, sehingga tidak akan memboroskan baterai perangkat.

Berbeda dari pendahulunya, layar popSLATE 2 kini bisa menampilkan berbagai macam informasi, mulai dari kalender, boarding pass, ramalan cuaca, to-do dan shopping list, skor pertandingan olahraga, notifikasi media sosial, dan masih banyak lagi. Sederhananya, ia ingin menjadi pelengkap dari beragam aplikasi yang ter-install pada iPhone.

popSLATE 2

Bagi yang gemar membaca ebook, popSLATE 2 adalah teman yang pas untuk iPhone Anda. Pasalnya, layar e-ink miliknya sangat ideal dipakai untuk membaca tanpa membuat mata lelah. Dan lagi teknologi e-ink juga memungkinkannya untuk tetap terlihat terang meski berada di bawah terik matahari.

Untuk menavigasikan konten di layar popSLATE 2, pengguna bisa menggunakan tiga tombol kapasitif yang ada di bagian bawahnya. Tim pengembangnya telah menyiapkan aplikasi pendamping dimana pengguna dapat mengatur konten maupun informasi apa saja yang bakal ditampilkan di layar popSLATE 2.

popSLATE 2

Menarik juga untuk diperhatikan bahwa popSLATE 2 ini sebenarnya adalah sebuah battery case. Saat terpasang, ia bisa memberikan daya ekstra sebesar 9 jam waktu bicara atau 4 jam waktu browsing. Cukup lumayan, mengingat ia hanya menambah tebal iPhone sebesar 4 mm saja. Lebih lanjut, kalau Anda lebih sering mengakses informasi lewat layar popSLATE, tentunya baterai iPhone akan jadi lebih awet lagi.

Hal lain yang tak kalah menarik adalah, popSLATE 2 mengemas port Lightning, bukan micro USB seperti battery case lain pada umumnya. Hal ini berarti pengguna hanya memerlukan satu macam kabel saja untuk mengisi ulang baterai iPhone dan popSLATE secara bersamaan.

Sama seperti sebelumnya, popSLATE 2 kembali ditawarkan melalui Indiegogo. Harga yang ditawarkan selama masa kampanye adalah $69 per unit, belum termasuk biaya pengiriman internasional sebesar $20. Kalau Anda mendambakan YotaPhone tapi belum bisa move on dari iPhone, mungkin popSLATE 2 bisa jadi alternatif yang pas.