Tag Archives: POS

CEO Youtap Indonesia Herman Susanto / Youtap

Cetak Laba Pada Tahun Ketiga, Youtap Bersiap Dominasi Solusi SaaS untuk Semua Skala Bisnis

Berkat pandemi dan faktor global lainnya, founder startup kini dituntut untuk kembali fokus pada fundamental bisnis. Sama seperti perusahaan pada umumnya yang berorientasi pada keberlanjutan dengan mencetak laba. Semakin telat memperbaikinya, semakin berat pula tanggung jawab mereka terutama ke investor.

Walau berbentuk startup, Youtap Indonesia (PT Mitra Digital Sukses) lebih beruntung dari startup kebanyakan. Karena berada di bawah induk konglomerasi Salim Group, mereka sedari awal sudah diarahkan membangun fundamental yang tepat agar menjadi perusahaan yang berkelanjutan.

Pantauan intens tersebut membuat Youtap dapat mencetak laba pada September 2023, hampir tiga tahun setelah pertama kali berdiri pada Februari 2020.

“Shareholder kita cukup berpengalaman di dunia ritel dan secara profil, setiap buat perusahaan [di bawahnya] untuk jangka panjang dan harus sustain. Dari awal sudah diperhitungkan antara cost dan revenue yang akan didapat. Ini approach yang bagus karena valuasi akan mengikuti pada akhirnya,” ucap CEO Youtap Indonesia Herman Susanto dalam wawancara bersama DailySocial.id.

Dia melanjutkan, “Walau shareholder pakai cara lama, tapi kita implement di dunia baru [startup]. Ini berat di awal-awal jadi memaksa kita untuk ke arah yang lebih baik. Lebih wise dalam menggunakan uang, setiap spending harus benar-benar bawa sesuatu [margin] buat perusahaan.”

Herman tidak bersedia merinci lebih jauh dengan angka detil. Menurutnya, kontribusi ketiga produk di atas berimbang karena saling terintegrasi satu lain.

“Margin dari supply chain itu tipis, jadi kita main volume [transaksi]. Lalu [margin] di-cover oleh biaya berlangganan POS, pemasukan MDR (merchant discount rate) dari pembayaran non-tunai, dari enterprise juga ada service fee yang kita kenakan. Itu semua bantu kita mengejar revenue yang dibutuhkan untuk running company ini.”

Sebagai startup SaaS, Youtap memiliki tiga solusi yang mampu mewadahi seluruh skala bisnis go digital, mulai dari enterprise sampai UMKM, di antaranya:

  1. Agregator pembayaran non-tunai;
  2. Aplikasi POS (Youtap POS): mencatat pembukuan, analisa penjualan, pengelolaan inventori;
  3. Rantai pasok (Youtap BOS): platform B2B marketplace yang menghubungkan penyuplai dengan pengusaha untuk belanja grosir.

Menurut data terakhir, sebanyak lebih dari 300 penyuplai lokal hingga nasional yang bergabung di Youtap BOS. Beberapa namanya seperti: Sosro, Indomarco Adi Prima, Campina, BreadLife, Sari Roti, Dima, Diamond Fair – Bintaro, dan Best Meat. Adapun jumlah merchant Youtap disebutkan ada lebih dari 500 ribu penguna yang tersebar di 510 kota di Indonesia, terdiri dari merchant UMKM dan enterprise. Salah satu merchant enterprise Youtap adalah McDonald’s Indonesia.

Youtap Indonesia merupakan sebuah perusahaan teknologi joint venture antara PT Graha Kencana Maju, PT Kreasi Sentosa Makmur, dan Youtap Mobile Money Asia Private Limited yang berasal dari Auckland, New Zealand.

Herman mengungkapkan, selain pantauan yang intens, Youtap mampu mencetak laba dalam waktu yang singkat berkat dukungan teknologi inti milik Youtap Global. Perusahaan tidak perlu membangun teknologi dari nol dan dapat lebih cepat masuk ke pasar. Hal ini sedikit berbeda dengan startup kebanyakan.

Walau demikian, teknologi yang terus berkembang membuat perusahaan harus adaptif. Saat ini ada tim teknologi yang khusus direkrut untuk mengembangkan solusi sesuai kebutuhan merchant di sini. “Secara core system [Youtap Global] ada yang sama, tapi layanan di sekitar core system banyak yang beda dan banyak yang kita sesuaikan dengan kebutuhan di Indonesia.”

Belanja Stok Youtap / Youtap

Tumbuh organik

Menurut Herman, sedari awal Youtap didorong Salim Group sebagai perusahaan independen yang tidak mengandalkan pasar captive untuk menjalankan bisnisnya. Terlihat dari mayoritas pengguna bisnisnya datang dari non-captive, malah baru perkuat dengan grup pada pertengahan tahun lalu untuk solusi rantai pasok bersama PT Indomarco Adi Prima, distributor produk-produk sembako keluaran produk Indofood.

Mindset yang ditanamkan di jajaran manajemen Youtap adalah mereka harus mampu mencetak pendapatan walaupun kecil. Hal ini diterjemahkan langsung ke dalam semua aspek organisasi dan operasional.

Solusi pertamanya, aggregator pembayaran non-tunai, sudah menetapkan biaya MDR hingga akhirnya Bank Indonesia memberlakukan standarisasi besaran MDR yang dapat dikutip oleh issuer, sebesar 0,7% untuk transaksi reguler yang terdiri dari usaha kecil, menengah, dan besar.

“Memang dari awal sudah di-amplify [oleh shareholder] untuk mencetak revenue stream. Semua line of traction kita sudah ada margin. Walau kecil, tapi harus komitmen bahwa harus ada revenue stream agar bisnis tetap sehat.”

Strategi organik juga diterapkan penuh dalam setiap kampanye pemasarannya. Perusahaan selalu mengajak mitra, baik dari perusahaan keuangan (bank/e-wallet) dan penyuplai untuk membuat program bersama.

“Susahnya jadi perusahaan tech itu jadi penengah, bukan pemilik seluruh bisnis. Misal, kita berhasil jual Indomie ke merchant, kita dapat sebagian kecil margin, tapi margin besarnya buat yang punya produknya. Makanya kita harus hati-hati buat program [marketing] yang enggak burn money, main di level of margin yang kita dapat.”

Walau berorientasi pada keberlanjutan usaha, Youtap diamanatkan untuk membantu UMKM. Oleh karenanya, aplikasi Youtap POS dapat digunakan secara gratis untuk semua kalangan usaha. Fitur-fitur seperti: kasir, QRIS, analisa pintar, riwayat transaksi, e-menu, dan sebagainya dapat mereka digunakan. Hanya saja, untuk fitur-fitur yang lebih kompleks dan perlu personalisasi diharuskan berlangganan terlebih dahulu.

“Rasio pengguna free dan berbayar cukup baik. Dari total pengguna, sekitar 20% adalah berbayar. Kita charge kompetitif, ada bulanan dan tahunan. [..] Setelah puas dengan POS subscription, kita fulfil kebutuhan mereka dengan penuhi stock. Ini kekuatan yang kita jual ke supplier, mereka bisa jual produk yang relevan ke merchant secara lebih tepat.”

Keuntungan dari menanamkan mindset ini begitu terasa ketika pandemi terjadi. Di saat banyak perusahaan akhirnya harus merelakan karyawannya, Herman mengaku Youtap tidak perlu mengambil langkah ekstrem tersebut. “Kita lebih ekstra hati-hati, stream down beberapa investasi yang cost-nya enggak bisa diukur.”

Struktur organisasi Youtap tergolong ramping dibandingkan kebanyakan startup lain. Tim inti hampir mencapai 80 orang dengan kantor pusat di Jakarta Pusat. Sementara tim lapangan, direkrut secara outsource, jumlahnya sekitar 200 orang.

Untuk mendorong bisnis, kini Youtap bekerja sama dengan perusahaan sales force yang memiliki ratusan tenaga penjual dan individu yang memiliki jaringan besar, bergabung dalam program kemitraan. “Kemitraan ini jadi mitra sales Youtap yang menjual seluruh produk kami. Ada insentif yang diberikan untuk mereka.”

Perkuat rantai pasok

Sepanjang tahun ini, Youtap akan meluncurkan inisiatif-inisiatif baru dalam rangka mendongkrak kontribusi dari lini rantai pasoknya. Beberapa yang akan diumumkan adalah paket usaha untuk permudah orang menjadi pengusaha baru. Barang-barangnya akan disuplai langsung oleh penyuplai yang sudah bekerja sama dengan Youtap.

Contohnya, paket usaha jualan roti siap makan dan buat roti bakar yang disuplai oleh Sari Roti, anak usaha dari Salim Group juga. Dengan penyuplai non-grup juga ada, seperti paket usaha ayam goreng, warung tegal, es krim, dan sebagainya.

“Kita bisa menjual produk-produk supplier yang relevan dengan kebutuhan merchant. Ekspektasi kita besar di sini, tapi memang untuk membangunnya butuh waktu. Supply chain ini juga terjadi pricing war yang dikontrol oleh trader. Ini harus kita hadapi. Tapi karena setengah merchant kita itu F&B, sensitive price-nya lebih sedikit dari toko kelontong.”

Terkait hal ini, Youtap segera merilis produk pembiayaan paylater bekerja sama dengan perbankan. Nantinya para merchant dapat menggunakan limit kredit yang disetujui untuk membeli stok dari penyuplai. Selama ini, karena tidak ada pencatatan yang rapi, usaha kecil tidak bisa mengambil pinjaman dari bank untuk mendukung usahanya.

“Nanti merchant yang bisa pakai ini hanya yang kita tahu [rekam historis] lewat aplikasi POS yang mereka pakai.”

Sejauh ini, Youtap masih didukung pemegang saham utamanya. Herman mengaku sejumlah investor eksternal mulai mendekati Youtap, namun belum mendapat restu. Kilahnya belum ada urgensi yang mengharuskan Youtap menggalang pendanaan.

“Belum ada rencana [external funding] tapi sudah dibicarakan dan shareholder juga sudah aware soal ini. Mungkin akan lebih mencari strategic value, tidak cuma kapitalnya saja,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here
Startup SaaS majoo meluncurkan majoo Prime Plus, yang telah disempurnakan dari produk sebelumnya, majoo Prime

majoo Mulai Bidik Usaha Skala Besar Lewat Layanan “Prime Plus”

Startup SaaS majoo meluncurkan majoo Prime Plus, yang telah disempurnakan dari produk sebelumnya, majoo Prime. majoo Prime Plus dikhususkan untuk usaha skala besar yang membutuhkan fitur automasi premium yang lebih lengkap untuk memudahkan operasional bisnis dalam satu sistem terintegrasi.

“majoo selalu mendengarkan masukan dari pelanggan kami. Untuk itu, kami berkomitmen untuk terus menyesuaikan produk majoo dengan kebutuhan mereka. majoo Prime Plus adalah bukti nyata dari dedikasi kami untuk memberikan solusi terbaik bagi pebisnis di Indonesia,” ucap Founder dan CEO majoo Adi Wahyu Rahadi dalam keterangan resmi, Jumat (22/12).

Dia menerangkan majoo Prime Plus memiliki serangkaian fitur yang mencakup seluruh operasional bisnis yang berfokus pada usaha skala besar. Produk ini mengintegrasikan fitur penjualan, keuangan, karyawan, penggajian, warehouse, dan work-flow. Di tambah dengan fitur majoo yang sudah hadir sebelumnya, seperti kasir online, akuntansi, inventori, aplikasi owner, analisis bisnis, aplikasi CRM, manajemen karyawan, dan toko online.

Perbedaan signifikan dari produk sebelumnya, majoo Prime, terletak pada fitur yang lebih lengkap. Salah satunya, pencatatan data pelanggan yang dapat disesuaikan untuk berbagai jenis bisnis. Majoo Prime baru diperkenalkan sejak Agustus 2023.

Dicontohkan, pemilik pet shop dapat menambahkan formulir untuk mencatat nama kucing, riwayat vaksin, dan riwayat penyakit. Sementara itu, untuk pemilik bengkel dapat mencatatkan formulir untuk mencatat tipe mobil, nomor polisi, serta jenis treatment atau reparasi yang dilakukan.

Terdapat berbagai paket jenis bisnis yang dapat digunakan oleh berbagai jenis industri, meliputi:

  • Majoo Prime F&B+: memungkinkan pengaturan layout meja di restoran atau kafe sesuai keinginan, dengan fitur yang lebih lengkap dan terintegrasi.
  • Majoo Prime Retail+: memudahkan pengelolaan status pesanan dan produk inventori di warehouse, dengan fitur yang lebih lengkap dan terintegrasi.
  • Majoo Prime Jasa+: mengelola riwayat transaksi dan data kepemilikan serta aktivitas pelanggan dengan fitur lebih lengkap dan terintegrasi.
  • Majoo Prime Beauty+: solusi komprehensif untuk bisnis kecantikan, dengan fitur medical record, histori transaksi, dan flow reservasi pelanggan yang terintegrasi dengan sistem treatment record, membership, dan compare report (acccounting).

“Kami berharap melalui produk majoo Prime Plus dapat menjadi mitra yang efektif bagi bisnis skala besar, membantu meningkatkan efisiensi operasional mereka, dan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan,” pungkasnya.

Perkembangan majoo

Sejak awal berdiri di 2019, majoo berkomitmennya untuk mendorong UMKM terdigitalisasi. Dalam data internalnya, sebanyak 80% UMKM pertama kali mengenal teknologi digital berkat peran sentral yang dihadirkan majoo. “Ini adalah bukti nyata bagaimana majoo telah menjadi mitra setia bagi para wirausaha dalam menjawab digitalisasi,” kata Adi, dikutip terpisah dari situs perusahaan.

Memasuki tahun ke-4, perusahaan menghadirkan peningkatan User Interface (UI) dan User Experience (UX) melalui riset kepada pengguna majoo sebelumnya, sehingga tampilan menjadi lebih modern. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan user experience, mempercepat proses operasional, serta penggunaan yang lebih efisien.

“Selama berjalannya empat tahun majoo, kami selalu mendengarkan masukan dari para wirausaha untuk tetap relevan dengan perubahan perilaku konsumennya. Untuk itu, kami harap langkah ini dapat mempermudah mereka dalam mengelola bisnisnya,” tambah Adi.

Bersamaan dengan itu, perusahaan memperkenalkan majoowira, program akselerasi bisnis yang dilaksanakan secara rutin. Diharapkan program ini dapat mendorong para wirausaha dapat terus bertumbuh dan menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat luas.

Dalam data terbaru, sebanyak lebih dari 1.200 pembaca panduan berbisnis melalui program majoowira, lebih dari 8 ribu jam kelas mentoring bisnis diberikan, dan lebih dari Rp200 miliar dana diberikan untuk UMKM terpilih sebagai modal tambahan mengembangkan usaha.

Pada Oktober kemarin, perusahaan merilis aplikasi majoolite untuk mendukung UMKM pemula dalam beralih ke digitalisasi dengan mudah dan efisien. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur yang memungkinkan UMKM mencatat penjualan, keuangan, pembayaran digital, dan penjualan online dengan mudah.

Berbeda dengan produk majoo sebelumnya, yaitu paket Starter, Advance dan Prime yang dikenakan biaya bulanan, UMKM dapat menggunakan aplikasi ini secara gratis. Mereka hanya perlu menyisihkan dana sebesar Rp25.000 per bulan untuk menyimpan data transaksi mereka.

Aplikasi ini dapat digunakan oleh berbagai jenis usaha, mulai dari warung kopi, warung makan, toko kelontong, toko buah, toko buku, toko baju hingga mereka para profesional yang menyediakan jasa seperti illustrator, nail-artist, penata rambut dan lainnya.

Sepanjang tahun ini, solusi majoo diklaim telah digunakan oleh lebih dari 45 ribu pengguna (majoopreneurs) yang tersebar di 600 kota di Indonesia. Sebanyak 540 ribu lapangan pekerjaan informal telah tercipta dari bisnis yang dikelola oleh majoopreneurs. Disampaikan lebih lanjut, majoo 4 kali cepat dalam mendigitalisasi UMKM dibandingkan perusahaan lain di industri yang sama.

Application Information Will Show Up Here
Founder LUNA POS / LUNA POS

Startup Point of Sales LUNA Bukukan Pendanaan Dipimpin TNB Aura dan Seedstars

Hari ini (12/10), Startup point of sales LUNA mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal dengan nominal dirahasiakan. TNB Aura, melalui inisiatif TNBA Scout, dengan partisipasi dari Seedstars, menjadi investor lead dalam putaran tersebut,  diikuti dengan jajaran investor dari putaran sebelumnya, yakni 1982 Ventures, Century Oak Capital, dan Prasetia Dwidharma.

LUNA terakhir kali mengumumkan perolehan pendanaan pra-awal pada 2021 dari 1982 Ventures. Grab Ventures juga turut menjadi investor perusahaan yang masuk pada 2020. Saat itu, LUNA terpilih menjadi salah satu finalis dari program akselerator yang dibuat Grab, yakni Grab Ventures Velocity batch ke-3.

Melalui putaran investasi ini, LUNA berencana untuk merekrut talenta di seluruh fungsi, ekspansi ke kota-kota baru di Indonesia, dan berinvestasi dalam pengembangan platform SaaS untuk mewujudkan ambisinya sebagai satu-satunya platform yang dibutuhkan peritel untuk menjalankan bisnis mereka.

“Kami melihat peluang besar dalam vertikal SaaS bagi pedagang ritel di Indonesia. Industri ini adalah salah satu terbesar dan terpenting di Indonesia. Kami memiliki posisi terbaik untuk membantu pelanggan kami mendigitalkan seluruh operasi mereka, mengembangkan bisnis mereka, dan meningkatkan alur kerja mereka,” kata Co-Founder & CEO LUNA Abdullah Lewis dalam keterangan resmi.

Dia melanjutkan, saat ini peritel menghadapi pasar yang sangat kompleks dan kompetitif. Banyak yang belum melakukan digitalisasi dan masih menggunakan sistem lama yang tidak dirancang untuk peritel skala UMKM di Indonesia. “LUNA adalah sistem lengkap bagi pemilik ritel untuk meningkatkan skala bisnis mereka dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik,” imbuhnya.

Solusi LUNA

Didirikan pada akhir 2019, LUNA adalah sistem operasi lengkap bagi peritel untuk meningkatkan operasi, pembayaran, akuntansi, akses terhadap pembiayaan, rantai pasokan, pemasaran digital, hubungan pelanggan, program loyalitas, SDM, hukum, dan kepatuhan. Diklaim solusinya telah dipakai oleh lebih dari 7 ribu merchant aktif yang tersebar di 70 kota, dengan pertumbuhan lebih dari 20% per bulannya.

LUNA dipimpin oleh tim pengusaha ritel berpengalaman, antara lain Abdullah Lewis (CEO), Patricco Baron (CTO), dan Irianto Siah (COO).

Abdullah menyadari banyak kesulitan yang dihadapi UMKM Indonesia dalam mengelola bisnis mereka, dan menciptakan LUNA untuk menawarkan kepada para pedagang ritel serangkaian alat yang akan membantu mereka mendigitalkan bisnis mereka—dimulai dengan point-of-sales dan memperluas ke semua solusi dan layanan penting lainnya.

Rangkaian solusi lengkap LUNA untuk peritel mencakup: sistem POS dengan perencanaan sumber daya perusahaan (ERP)/sistem akuntansi (Luna POS); menyediakan pembayaran QRIS, debit, dan kartu kredit (Luna One); dukungan pembiayaan bagi UMKM (Luna Capital); toko online (TokoLuna); dan solusi rantai pasokan digital (Luna Mart); dukungan hukum, pendaftaran perusahaan, dan paten (Luna Legal); membantu UMKM mengelola media sosial dan periklanan (Luna Ads); serta manajemen SDM, program loyalitas, dan penawaran manajemen hubungan pelanggan.

“Dengan 90% dari seluruh UMKM di ASEAN berbasis di Indonesia, kami yakin masih ada pasar besar yang belum dimanfaatkan yang saat ini menghadapi kurangnya akses terhadap teknologi dan modal baru. Kami percaya akses unik LUNA terhadap UMKM melalui kemitraan dengan BPR dan perangkat lunak sistem POS mereka akan berfungsi sebagai titik pengumpulan data utama yang akan memungkinkan pemilik usaha mengakses rangkaian lengkap penawaran produk mereka,” kata Managing Partner & Head of Indonesia TNB Aura Glen Ramersan.

LUNA telah menjalin kemitraan dengan bank-bank besar seperti Bank Jawa Barat, Bank CIMB Niaga, Bank Neo Commerce, Nobu Bank, Koinworks, Batumbu, dan operator jaringan nirkabel Smartfren. Perusahaan meluncurkan sistem manajemen SDM serta layanan tambahan yang bernilai tambah untuk lebih memenuhi kebutuhan UMKM sebagai solusi komprehensif.

“Platform SaaS vertikal LUNA membantu bisnis mengelola operasi dengan lebih baik dan memperoleh lebih banyak pendapatan. Melalui pasarnya, mereka dapat mencari pinjaman, menerima pembayaran digital, berinteraksi dengan pemasok, dan menemukan cara baru untuk memperoleh penghasilan. Bank, pemberi pinjaman, dan operator jaringan memilih LUNA ketika mereka menginginkan mitra yang kuat untuk meningkatkan layanan mereka,” ujar Founding Managing Partner 1982 Ventures Scott Krivokopich.

Di Indonesia, solusi POS LUNA beririsan dengan berbagai pemain startup, di antaranya iSeller, MOKA, Olsera, YouTap, Qasir, Pawoon, Majoo, ESB, dan masih banyak lagi.

Application Information Will Show Up Here
Stripe, pemain fintech raksasa berkantor pusat di San Franciso dan Dublin, terus memperdalam kehadirannya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia

Platform Pembayaran Global Stripe Ungkap Pencapaian di Pasar Asia Tenggara

Stripe, pemain fintech raksasa berkantor pusat di San Franciso dan Dublin, terus memperdalam kehadirannya di Asia Tenggara dengan meluncurkan sejumlah pembaruan produk untuk menjangkau bisnis dari berbagai skala. Kawasan ini dinilai punya prospek yang baik karena dinobatkan sebagai pusat pembayaran digital.

“Yang berbeda dari Asia Tenggara [dengan negara Barat] adalah banyak bisnis yang juga baru dibangun dalam 10 hingga 15 tahun terakhir sebagai digital native. Selanjutnya baru ke offline [..] itu adalah tren yang menarik,” ujar Regional Head and Managing Director, Southeast Asia, India & Greater China Stripe Sarita Singh.

Sebagai akibat dari perubahan tren konsumen dan ritel, serta opsi pembayaran yang lebih inklusif, IDC dalam laporannya pada 2021 memperkirakan belanja e-commerce akan meningkat sebesar 162% hingga mencapai $179,8 miliar pada 2025 di Asia Tenggara, dengan pembayaran digital yang menyumbang 91% dari total transaksi.

Laporan tersebut juga menyoroti bahwa pasar e-commerce akan menjadi lebih mudah diakses dengan 188,6 juta pengguna baru pada 2025. Pasar terbesar untuk pembayaran e-commerce diperkirakan adalah Indonesia ($83 miliar), Vietnam ($29 miliar), dan Thailand ($4 miliar).

Stripe pertama kali masuk ke Singapura pada 2016, diikuti Malaysia pada 2019, dilanjutkan dengan program percontohan transfer antar bank di Indonesia pada awal 2020 di bawah badan hukum PT Stripe Payment Indonesia.

Pada Oktober 2022, Stripe menambah portofolio di Thailand. Penggunanya di kawasan ini cukup beragam, termasuk Grab dan Carousell yang berbasis di Singapura dan platform travel unicorn asal Indonesia Tiket.com.

(ki-ka) Chief Customer Officer Stripe Mike Clayville, Regional Head and Managing Director, Southeast Asia, India & Greater China Stripe Sarita Singh, dan Head of Revenue & Finance Automation and Platform & Ecosystem Stripe Vivek Sharma saat media briefing Stripe Tour Singapore 2023 / DailySocial

Dalam rangkaian Stripe Tour Singapore, perusahaan raksasa tersebut memperkenalkan rangkaian produk dan layanannya secara lengkap untuk membantu meminimalisir selisih pembayaran, serta mengurangi perbedaan nilai antara pembayaran online dan pembayaran secara langsung bagi bisnis. Berikut detilnya:

  1. Sediakan A/B Testing untuk memudahkan pemilik bisnis mengidentifikasi metode pembayaran terbaik dalam sistem checkout-nya tanpa coding, memungkinkan mereka untuk menawarkan pengalaman pembayaran yang mudah bagi pelanggan tanpa pemilik usaha harus membangun/memelihara sistem pembayaran sendiri. Mencakup pula akses ke lebih dari 100 metode pembayaran.
  2. Meningkatkan layanan produk untuk membantu menyatukan perdagangan online dan offline, menyederhanakan proses, serta memperluas aksesibilitasnya agar konsumen dapat melakukan pembayaran di manapun. Termasuk di antaranya merilis Stripe Reader S700, perangkat POS teranyar yang mempermudah pemilik bisnis dalam menerima pembayaran, mengumpulkan data pelanggan yang relevan, seperti tanda tangan dan alamat email, dan memungkinkan pemilik bisnis melakukan penyesuaian pada perangkat. Produk ini melengkapi POS sebelumnya yang sudah dirilis, yakni Stripe Reader M2 (2021), Stripe Tap to Pay di iPhone (2022), dan Tap to Pay di Android (2023).
  3. Memperluas rangkaian produk Stripe Tax, produk automasi pendapatan dan keuangan, akan segera masuk ke Vietnam, Malaysia, Indonesia, dan Thailand, setelah lebih dulu hadir di Singapura. Ini adalah produk yang dirancang untuk memudahkan pemilik bisnis saat mengatasi tantangan pajak, mengumpulkan pajak penjualan, PPN, dan GST secara otomatis pada transaksi Stripe, termasuk saat mereka ekspansi ke negara lain tanpa harus berhadapan dengan rumitnya prosedur pajak tambahan.

Pasar Indonesia

Sarita Singh tidak bercerita banyak mengenai kiprah Stripe di Indonesia. Dia hanya menerangkan ada hal yang menarik yang ia temukan saat bermitra dengan sejumlah startup lokal di negara ini.

Menurutnya, masih banyak pemain lokal yang fokus bermain di domestik saja. Padahal bisnisnya sangat memungkinkan untuk masuk ke ranah global. Tiket.com misalnya, mereka menggunakan Stripe untuk meluncurkan fitur Multi-Currency, untuk permudah konsumen Tiket dari berbagai belahan dunia dapat bertransaksi di Tiket menggunakan 16 mata uang untuk produk akomodasi, penerbangan, hingga atraksi dan hiburan.

Langkah ini membuat konsumen dapat memangkas biaya nilai tukar mata uang serta beban biaya administrasi kartu kredit untuk konversi nilai mata uang yang digunakan untuk bertransaksi.

“Yang kami kerjakan dengan Tiket.com bukan hanya perluasan pasar, tapi meningkatkan pengalaman pelanggan mereka. Sebelumnya kami banyak menghabiskan waktu bersama tim mereka untuk bicara segala hal produk yang ditawarkan, sampai akhirnya kami bisa mendukung inisiatif strategis dan eksekusi taktisnya.”

Tiket.com, sambungnya, adalah contoh yang baik dalam memperlihatkan apa yang Stripe lakukan bersama para mitranya. Bagaimana mereka memikirkan strategi dan kemitraan apa yang mereka inginkan dengan pihaknya. “Kami memiliki tim ahli yang tersebar di seluruh dunia dalam bidang produk, pemasaran, dan lainnya yang siap kami bawa untuk pasar Indonesia.”

Senior Vice President Tiket.com Varun Bansal dan Chief Customer Officer Stripe Mike Clayville dalam acara Stripe Tour Singapore 2023 / Stripe

Singh tidak merinci siapa target utamanya untuk pasar Indonesia. Ia hanya mengatakan semua skala bisnis akan menjadi incaran perusahaan. Bila dirinci, pengguna Stripe di Indonesia sejauh ini berasal dari kalangan startup, di antaranya Tiket.com, Advotics, Kiddo, Eduqat, dan Hukumonline.

Di level regional, ia juga menemukan para pemilik bisnis rata-rata memiliki rasa haus yang tinggi akan inovasi baru, juga cepat beradaptasi dan iterasi. Mereka selalu berkeinginan untuk melakukan A/B testing, jika tidak berhasil akan coba yang lain.

“Mampu bertahan untuk masuk ke pasar dan secara konsistem melakukan iterasi, buat produk, dan adaptasi dalam menjalani bisnis, merupakan sumber rahasia bagi startup di Asia Tenggara. Masalah yang kami selesaikan di pasar ini sebenarnya juga dapat dibawa dan diterapkan di pasar global.”

Singh melanjutkan, “Pengguna kami di Asia Tenggara sangat baik dalam memberi tahu kami apa yang mereka butuhkan. Kami pun dapat segera membangun dengan cepat untuk kebutuhan pasar lokal.”

Laporan Stripe

Dalam kesempatan tersebut, Stripe juga mengungkapkan temuan menarik di kawasan ini. Pertama ditemukan bahwa tantangan, studi terbaru dari Stripe menemukan bahwa para pelaku bisnis di Asia Tenggara optimistis mengenai prospek ekspansi internasional mereka. Sebanyak 84% bisnis di Singapura berharap untuk dapat melakukan ekspansi ke negara-negara baru dalam jangka waktu 24 bulan ke depan.

Meski demikian, seiring dengan meningkatnya skala operasi internasional mereka, ada beberapa tantangan signifikan yang harus diatasi. Tantangan-tantangan ini menciptakan tekanan bagi para pemimpin keuangan di Asia Tenggara, yang perlu menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk menyelesaikan permasalahan secara manual.

Menurut studi terbaru Stripe tentang CFO (Chief Financial Officer) dan pemimpin keuangan global, sebanyak 89% pemimpin keuangan di Singapura menghabiskan lebih dari separuh waktunya untuk mengerjakan tugas-tugas di belakang layar secara manual, yang seharusnya dapat digunakan untuk pekerjaan lebih strategis untuk arah kemajuan perusahaan.

Biaya yang dikeluarkan dari tugas-tugas manual tersebut tidak hanya berkaitan dengan waktu, tetapi juga berdampak pada pengambilan keputusan bisnis. Sebanyak 65% pemimpin keuangan di Singapura berpikir bahwa ekspansi ke pasar baru sulit dilakukan karena adanya potensi gangguan pada sistem keuangan yang sudah ada.

Startup SaaS POS EasyEat memperkuat kehadirannya di Indonesia dengan menggandeng DOKU untuk menyediakan sistem pembayaran

Platform Manajemen Restoran EasyEat Perkuat Kehadiran di Indonesia

Startup penyedia layanan point-of-sales bisnis kuliner EasyEat memperkuat kehadirannya di Indonesia dengan menggandeng DOKU untuk menyediakan sistem pembayaran. Kerja sama tersebut memungkinkan konsumen dine-in dari merchant kuliner EasyEat untuk membayar transaksi dari beragam solusi pembayaran digital populer, salah satunya QRIS.

EasyEat menyediakan solusi pemesanan via-QR dan POS yang terintegrasi dengan berbagai fitur penunjang, seperti inventaris, laporan analitik, promo pemasaran, dan lainnya. Solusi tersebut dikhususkan untuk bisnis kuliner (restoran dine-in) yang menjadi target utama dari startup asal Singapura ini.

Bersama DOKU, kini pelanggan tidak hanya dapat memilih menu dan memesan makanan via smartphone mereka, tapi juga bisa langsung bayar pesanan menggunakan metode pembayaran yang diinginkan, semua dalam platform yang sama,” terang Founder & CEO EasyEat Wassem Mohd dalam diskusi bersama sejumlah media di Jakarta, kemarin (30/8).

Menanggapi kerja sama kedua perusahaan, VP of Business Development DOKU Troy Hambali menyampaikan, DOKU sebagai mitra teknologi yang mengadakan fitur pembayaran online dalam platform EasyEat, sehingga konsumen dapat langsung menyelesaikan pembayaran dalam satu platform, mulai dari scan QRIS, e-wallet, m-banking, debit card, dan credit card.

“Dengan solusi all-in-one POS EasyEat yang terintegrasi dengan platform pembayaran DOKU, pengunjung dapat memilih metode pembayaran yang nyaman bagi mereka. Dengan demikian, proses pesan dan bayar jadi lebih cepat dan operasional kafe/restoran secara keseluruhan menjadi lebih efisien,” ucap Troy.

Ia juga menegaskan bahwa kerja sama ini hanya berlaku untuk bisnis EasyEat di Indonesia saja. Di Malaysia, EasyEat bekerja sama dengan penyedia gerbang pembayaran lokal.

Simulasi pembayaran QR dengan DOKU
Simulasi pembayaran QR dengan DOKU / DOKU

Solusi EasyEat

Mohd melanjutkan, teknologi digital sangat dibutuhkan bagi pebisnis restoran. Urusan memilih menu dan memesan makanan dapat menjadi tantangan bagi pramusaji maupun pelanggan ketika dine-in di kafe/restoran. Kegiatan ini berpotensi memakan waktu cukup lama, menambah tumpukan antrean dan berakibat kurang nyaman jika tidak dikelola dengan baik.

Platform EasyEat memudahkan konsumen dalam melihat dan memesan menu dengan memindai kode QR melalui smartphone tanpa harus mengunduh aplikasi. Mereka dapat melihat dan memesan makanan tanpa harus menunggu pramusaji datang. Kemudian melakukan proses pembayaran dengan opsi beragam secara online tanpa perlu ke kasir.

Berdasarkan data yang dikutip, tren dine-in mulai diminati pasca-pandemi. Ditemukan bahwa sebanyak 79% konsumen tidak ragu lagi untuk kembali makan di restoran. Tren tersebut menjadi peluang perusahaan untuk melebarkan jaringan merchant di Indonesia.

Diklaim ada lebih dari 500 kafe/restoran yang bergabung sebagai merchant, di antaranya Lawless Burger, Feel Matcha, Papa Ron’s Pizza, Kopi Oey, Lokaholik, dan lainnya. Persebaran lokasinya tak hanya di Jabodetabek, tapi juga kota besar lainnya, seperti Bandung, Palembang, Surabaya, Bali, dan Medan.

Sebelum masuk ke Indonesia pada 2022, EasyEat juga sudah hadir lebih dulu di Malaysia. Di sana perusahaan sudah melayani lebih dari 1.000 kafe/restoran terhitung sejak mulai beroperasi di 2020. Solusinya yang ditawarkan lebih inklusif daripada di Indonesia.

Model bisnis yang diterapkan EasyEat tergolong fleksibel mengikuti arus bisnis di tiap restoran karena perusahaan hanya mengutip komisi dari setiap transaksi yang berhasil. Tidak ada biaya berlangganan yang harus dibayarkan tiap bulannya. Kebijakan tersebut dinilai dapat membantu restoran dapat meningkatkan pendapatan bisnisnya, sekaligus lebih efisien.

Disebutkan rata-rata peningkatan pendapatan yang diraih para merchant pasca bergabung dengan EasyEat mencapai 10%-20%. “Kami juga membantu merchant menjaga marginnya. Dari mesin EasyEat, kami merekomendasikan menu favorit dan harga tertinggi, dengan demikian profit mereka akan meningkat antara 20%-50%,” pungkas Mohd.

Di Indonesia, EasyEat bersaing dengan para pemain POS yang sebagian besar menyasar bisnis ritel, F&B, seperti MOKA, iSeller, Olsera, Runchise, ESB, dan lainnya.

Application Information Will Show Up Here
Olsera berawal dari layanan POS, kini mendukung berbagai aspek operasional bisnis

Perjalanan Olsera Menuju “Superapp” untuk UMKM

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam memajukan perekonomian negara. Pandemi yang terjadi tahun 2020 sempat menghantam sektor ini. Namun di sisi lain turut mendorong digitalisasi di dalamnya. Berdasarkan data yang dihimpun MSME Empowerment Report 2022, terdapat 83,8% pelaku UMKM yang melakukan digitalisasi atau memanfaatkan teknologi untuk mendukung operasional bisnis mereka.

Angka ini merupakan pasar yang sangat besar bagi para penyedia layanan digitalisasi UMKM, salah satunya Olsera. Berawal dari menyediakan layanan Point-of-Sales bagi UMKM, Olsera (sebelumnya OlseraPOS) kini telah berkembang menyediakan solusi end-to-end untuk bisnis di Indonesia.

Didirikan pada tahun 2015, Olsera memiliki objektif untuk menyediakan sumber daya yang dibutuhkan UMKM agar dapat berkembang dan meningkatkan produktivitas mereka.

Dalam interview eksklusif bersama DailySocial.id, Co-Founder Olsera Ali Tjin menceritakan awal mula didirikannya startup tersebut. Kala itu UMKM sudah mulai menjamur, tetapi operasional bisnisnya masih belum efisien.

“Untuk bisa mengadopsi teknologi membutuhkan dana yang tidak sedikit. Pada saat itu kita ingin mengembangkan layanan POS, tetapi alat-alatnya kebanyakan mahal.”

Meskipun begitu, perkembangan teknologi melahirkan alat-alat canggih seperti smartphone, tablet, dan lain-lain yang lebih terjangkau bagi para pebisnis. Berangkat dari situ, mereka berusaha mengembangkan teknologi yang bisa memfasilitasi manajemen bisnis dengan solusi yang lebih fleksibel dan tersedia dalam perangkat yang mereka gunakan sehari-hari.

Co-Founder & CEO Olsera Novendy Chen yang juga hadir dalam wawancara virtual ini menambahkan bahwa ketika mendirikan Olsera, timnya melihat dari sisi kebutuhan para UMKM. Semakin banyak UMKM yang semakin bertumbuh, tuntutan mereka untuk lebih produktif dan efisien juga semakin tinggi.

“Di sisi lain, kita lihat kemajuan teknologi dapat banyak membantu untuk tujuan tersebut. Namun, kebanyakan kita hanya menjadi konsumen terhadap teknologi. Ini yang menjadi inspirasi juga. Kenapa ada alat-alat canggih tetapi tidak digunakan dengan maksimal. Saat itu kita mulai dari POS,” ujarnya.

Berkembang seiring pertumbuhan mitra

Seiring pertumbuhan bisnisnya, layanan Olsera semakin berkembang menjadi manajemen bisnis all-in-one yang mendukung setiap aspek operasional. Sistem ini memungkinkan UMKM untuk merampingkan dan memaksimalkan efisiensi demi percepatan bisnisnya. Olsera juga mengungkap ambisinya untuk bisa menjadi superapp untuk UMKM Indonesia.

Layanan yang ditawarkan Olsera yang saling terintegrasi

Novendy menambahkan, “kami memiliki filosofi untuk bertumbuh bersama UMKM. Kesuksesan bisnis kita itu diukur dari seberapa banyak UMKM yang sudah kita bantu. Tanpa mereka tidak ada kami. Kata kuncinya adalah untuk melayani UMKM,”

Filosofi ini juga tertuang dalam logo Olsera yang adalah balon udara. “Kami ingin bisa membantu UMKM untuk elevate their business. Kami juga memiliki core value yang customer-centric. Apa yang kita kembangkan, itu sesuai dengan feedback mitra. Solusi yang kita telurkan juga fokus untuk mendorong para pebisnis untuk bisa lebih produktif, kompetitif, dan efisien secara waktu dan biaya. Selain itu juga lebih efektif secara pemasaran,” tambahnya.

Jika POS menjadi pintu gerbang digitalisasi UMKM, seiring pertumbuhan bisnis kebutuhan mereka pun bertambah, seperti manajemen inventori dan accounting. Olsera sendiri juga tidak ingin terpaku pada layanan POS.

Ketika pandemi melanda, banyak bisnis yang terpaksa harus menutup toko dan mulai membuka pemesanan online. Atas kondisi tersebut, Olsera menghadirkan solusi omnichannel.

Beberapa fitur utama yang ditawarkan meliputi manajemen inventori dan rantai pasok, solusi pemasaran, manajemen karyawan, toko online, solusi  omnichannel, serta program loyalitas. Selain itu Olsera juga terus menambah metode pembayaran di platformnya. Saat ini sudah ada 11 metode pembayaran, termasuk ShopeePay, OVO, DANA, GOPAY, DOKU, Akulaku, Kredivo, dan lainnya.

Untuk segmentasi pasar yang disasar, Olsera mengaku melihat masing-masing bisnis memiliki unique operational-nya sendiri. Meskipun kebanyakan merchant datang dari ritel dan F&B, mereka mengaku beruntung mampu mengembangkan layanan yang cukup fleksibel dan bisa tap-in di bisnis yang sifatnya layanan atau produk. Belum lama ini, perusahaan juga sudah masuk ke ranah korporasi.

Merchant Olsera datang dari beragam lini bisnis seperti F&B, ritel, wellness, fesyen & kecantikan, layanan (barbershop dan laundry), dan lainnya. Untuk klien korporasi yang sudah bekerja sama, termasuk TMII (Taman Mini Indonesia Indah), Grup Ciputra, dan Martha Tillaar. Untuk ticketing, Olsera telah bekerja sama dengan PRSU (Pekan Raya Sumatra Utara).

“Jadi segmentasi kita ini sekarang sudah semakin luas dan itu menjadi integrated, beberapa brand ternama maupun korporasi yang memiliki sebuah kawasan, di dalamnya ada ritel, usaha layanan, hospitality, kita bisa digitalisasi secara bersamaan dalam menggunakan ekosistem kita,” tambah Novendy.

Terkait monetisasi, Olsera menawarkan model bisnis subscription dalam 3 tier, yaitu Basic (Rp158 ribu/bulan), Premium (Rp248 ribu/bulan), dan Pro (Rp328 ribu/bulan). Dalam beberapa kasus khusus, Olsera juga mengambil fee/transaksi. Hingga saat ini, perusahaan mengklaim telah berhasil memproses transaksi sebanyak Rp2,5 triliun per bulannya.

Pada awal pengembangannya, bisnis Olsera berbasis di Batam. Setelah beberapa bulan beroperasi, timnya melihat bahwa permintaan dari luar Batam semakin banyak. Di tahun ke-2 beroperasi, layanan ini sudah memiliki representatif di beberapa kota besar di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

“Batam, layaknya kota-kota lain, terus berkembang dari sisi teknologi. Begitu pula adopsi teknologi yang semakin tinggi. Namun, pada saat itu, permintaan lebih tinggi datang dari Jabodetabek. Selain itu, kita juga ingin menjangkau area yang sudah siap dan memiliki kesadaran atau awareness terhadap pemakaian teknologi serupa di hal yang lebih produktif. Hingga saat ini, kita sudah hadir di 500 kota di Indonesia.” ungkap Novendy.

Presentase kategori merchant yang memanfaatkan layanan Olsera

Eskalasi bisnis jadi fokus selanjutnya

Ketidakpastian kondisi ekonomi ketika pandemi yang masih berlanjut hingga saat ini telah memicu kesadaran akan pentingnya membangun fundamental yang kuat dalam berbisnis. Olsera sendiri mengaku sudah menyadari hal ini sebelum mereka memulai bisnis.

“Sejak 2015 kita cukup efisien dalam operasional bisnis. Di 6 bulan pertama kita masih bleeding. Namun, untungnya tim tetap solid. Masuk bulan ke-7 kita sudah bisa mencatatkan laporan keuangan yang positif. Hal ini membuat kami merasa cukup dengan cash flow yang ada hingga Covid-19 melanda Indonesia.”

Novendy mengaku bahwa ketika itu timnya tidak tahu kondisi tersebut akan berjalan berapa lama. Secara eksternal, mereka coba menghadapi isu ini dengan memberi kelonggaran kepada merchant yang usahanya terpaksa tutup di masa lockdown. Olsera juga meluncurkan layanan baru seperti dine-in dan takeaway untuk membantu merchant F&B tetap bisa berjualan.

Secara internal, tentunya kita tidak lepas dari potensi efisiensi, tetapi manajemen berusaha untuk tidak menempuh jalur itu. Secara penjualan, perusahaan menyadari bahwa tidak banyak yang bisa dilakukan. Maka dari itu, mereka fokus in-touch untuk memelihara kepuasan dan kesetiaan merchant. Di sisi lain juga mengembangkan layanan baru untuk tetap optimistis.

“Saat itu, kita mulai memikirkan pendanaan eksternal. Kami mulai menjajaki potensi pendanaan dengan investor. Hingga pada Januari 2022, kita putuskan untuk menerima pendanaan dari Kejora Capital. Sampai saat ini, mereka jadi investor satu-satunya di Olsera,” jelas Novendy.

Post-funding, Olsera mulai eksplor ide-ide baru. “Ada yang berhasil, ada yang tidak. Kita fokus pada yang berhasil. Nafas kami di Olsera adalah when we do the business, we want to do it right. Sebelum sustainability startup jadi isu, kita sudah punya path to profitability. Jadi di tahun ke 2 ini, kita sudah kembali ke jalur menuju profit. Next quarter kita akan kembali mencatatkan profit,” tegasnya.

Perusahaan juga mengaku akan segera merencanakan pendanaan selanjutnya. Namun, Novendy mengungkapkan bahwa objektifnya akan berbeda dari yang sebelumnya.

Our next fundraising goal bukan bicara untuk menutup operasional. It’s not only about the cash, tapi untuk scale-up our business. The future fundraise will be purely to speed up our roadmap development dan akselerasi akuisisi selanjutnya, bukan karena kondisi kita bleeding. Sehingga kita bisa berfokus pada hal yang kreatif dan produktif, bukan sibuk memadamkan api,” pungkasnya.

Untuk target ke depannya, Olsera, melalui data-data yang mereka punya, juga ingin membantu influence dan memberi insights bagi para merchant supaya bisa lebih berkembang. “Kita akan lebih fokus untuk utilize the data. Kita juga akan masuk ke ranah machine learning dan AI namun tetap sejalan dengan kebutuhan merchant kita. Kita akan tetap fokus pada core business,” tambah Ali.

“Di samping itu, the next big thing yang kita akan lakukan adalah membawa pelanggan baru bagi para merchant, termasuk menjembatani mereka dengan merek/korporasi yang memiliki satu kesamaan visi/misi supaya bisnis UMKM bisa tumbuh lebih baik lagi. Secara roadmap kembali ke how we are going to improve efisiensi dan produktivitas dari mitra,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here
Bank Mandiri menambah solusi POS melalui peluncuran aplikasi Livin Merchant yang menyasar kalangan bisnis UKM sudah dirilis pada Juni 2023

Bank Mandiri Meluncurkan Solusi POS Lewat Livin’ Merchant

PT Bank Mandiri Tbk merambah solusi Point of Sales (POS) melalui peluncuran aplikasi Livin’ Merchant yang menyasar kalangan bisnis UKM. Aplikasi Livin’ Merchant sudah dirilis sejak bulan lalu dan klaimnya telah memiliki 500 ribu pengguna.

“Sudah 500 ribu pengguna dalam satu bulan. Tinggi ini,” ujar Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto, mengutip dari Katadata.

Livin’ Merchant merupakan aplikasi kasir digital atau POS yang dilengkapi dengan sejumlah fitur. Mulai dari, pendaftaran akun merchant, katalog produk, penerimaan pembayaran dengan metode beragam, termasuk QRIS, hingga toko online yang memudahkan merchant menjual produk kepada pembeli.

Dengan kata lain, kebutuhan sektor bisnis baik online maupun offline dapat diakomodasi oleh Livin’ Merchant. Tak hanya itu, fitur lainnya seperti pencatatan penjualan, cek stok produk, dan pencairan uang penjualan langsung cair di hari yang sama.

Mengutip dari situs resminya, solusi ini dapat digunakan oleh semua nasabah Bank Mandiri yang memiliki usaha, tanpa dikenakan biaya langganan. Untuk pendaftarannya tidak perlu datang ke kantor cabang karena aplikasi dapat langsung diunduh melalui perangkat smartphone.

Data-data yang perlu disiapkan: perangkat smartphone dengan minimum OS Android 7 (Nougat), nomor rekening Bank Mandiri, dan nomor HP dalam keadaan aktif untuk menerima OTP. Sementara ini baru tersedia untuk perangkat Android saja.

Rangkaian fitur di atas sebetulnya juga ditawarkan oleh pemain startup, baik itu Moka, Qasir, iSeller, Majoo, Olsera, Pawoon, dan lainnya.

Mengutip dari Statista, nilai transaksi di pasar POS di Indonesia diproyeksikan mencapai $4,75 miliar pada 2023. Dengan proyeksi tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR 2023-2027) sebesar 14,4%, nilai tersebut diestimasi dapat mencapai sebesar $8,14 miliar pada 2027.

Statista juga memperkirakan jumlah pengguna POS dapat mencapai 68,24 juta pengguna pada 2027. Membandingkan data global, nilai transaksi tertinggi dicapai oleh Tiongkok dengan $1.649 miliar pada 2023).

Pencapaian Livin’ Mandiri

Dalam keterangan resmi, Bank Mandiri juga memaparkan pencapaian Super App Livin’ by Mandiri untuk segmen ritel. Mulai tahun ini aplikasi tersebut dapat digunakan oleh masyarakat mancanegara, mulai dari Hong Kong, Amerika Serikat, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan 120 negara lainnya.

Saat ini, tercatat hampir 3.000 merchant biller terkoneksi dengan Livin’ by Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia. Aplikasinya dilengkapi lebih dari 70 fitur baru atau dengan rata-rata dua hingga tiga fitur baru per bulan. Pencapaian tersebut diklaim tertinggi dibanding bank digital maupun konvensional lainnya di Indonesia.

Salah satu fitur yang populer, yaitu kehadiran pembayaran QRIS di lebih dari 21 juta merchant dengan pilihan sumber dana tabungan maupun kartu kredit melalui Livin’ by Mandiri.

Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur finansial yang berguna untuk menunjak investasi nasabah, di antaranya Tabungan Rencana atau saving plan, Deposito, pembelian reksa dana, maupun surat berharga ritel (SBR). Di samping itu, juga dilengkapi dengan pembelian tiket pesawat dan gaya hidup lainnya melalui fitur Sukha.

Dipaparkan hingga Juni 2023, Livin’ by Mandiri telah diunduh lebih dari 28,4 juta kali, mengelola lebih dari 1,3 miliar transaksi atau naik 70% (yoy). Sementara, jumlah transaksinya mencapai Rp1.500 triliun, melesat 65% (yoy). Kenaikan ini selaras dengan kebutuhan akan solusi finansial lebih dari 19,3 juta pengguna aktif yang tersebar di Indonesia dan dunia.

“Kenaikan itu karena ada QRIS, beragam kemudahan, dan banyaknya fitur. Setiap bulan selalu ada perubahan atau penambahan fitur,” ujar Aquarius.

Perseroan berencana segera meluncurkan fitur paylater dengan tujuan memperluas ekosistem digital lending dan membantu pengelolaan arus kas nasabah. “Tujuannya, supaya masyarakat terhindari dari pinjol ilegal.” Tandasnya.

Fitur-fitur Opaper, Aplikasi Bisnis FnB Daring untuk UMKM

Pelaku bisnis FnB Anda perlu mengenal aplikasi Opaper. Fitur yag tersedia di Opaper dapat membantu untuk pencatatan data pemesanan dan penjualan secara otomatis dan terintegrasi yang umum dilakukan UMKM khususnya di bidang Food & Beverage ke sebuah sistem digital yang lebih instan, akurat dan mudah digunakan.

Sebelum menggunakan aplikasi Opaper, berikut fitur yang perlu kamu ketahui dari aplikasi Opaper.

Order Manajemen

Pada fitur ini, pengguna dapat memaksimalkan manajemen order bisnis FnB atau Food & Beverage dengan melacak proses pesanan yang masuk, memenuhi pesanan, hingga proses pesanan sampai kepada pembeli. 

Dengan demikian, pelaku bisnis dapat melakukan tindakan lebih lanjut untuk memenuhi pesanan tersebut secara sistematis. Order manajemen dapat menerima dan mencatat setiap data yang masuk secara real-time.

Adanya order manajemen akan meminimalisir kesalahan dalam proses pemenuhan pesanan karena pengelolaannya yang sistematis dan terotomatisasi.

Ada berbagai macam fitur yang disajikan, yaitu membuka website toko online, QR code menu, pesan-antar makanan, Kiosk, pembayaran, dan food court.

Website Toko Online: Membuka website toko secara online dengan mudah, cukup memasukkan nama dan alamat bisnis. Layout toko yang mudah dan dilengkapi fitur terima pesanan dine-in, pick up ataupun delivery yang sudah terintegrasi dengan sistem pembayaran. Pelanggan juga dapat mengakses dari website toko yang telah Anda buat, tanpa harus mengunduh aplikasi.

QR Code Menu: Dapat mempercepat proses antrian tanpa pembeli harus menunggu dengan waktu yang lebih lama. Pengoptimalan QR dengan sistem dapat melihat menu secara real-time untuk menu yang masih tersedia atau sedang out of stock. Anda dapat memasang QR Code toko melalui Instagram, TikTok, Facebook, atau media sosial lainnya.

Food Delivery: Terintegrasi dengan ojek online atau jasa pengiriman lain. Sistem delivery tanpa membayar 20-30% komisi, sehingga Anda dapat menjual menu delivery sama dengan harga outlet. Pengiriman dapat dilakukan di seluruh Indonesia khususnya untuk makanan frozen food.

Kiosk: Sistem self order, pelanggan tidak perlu antri di kasir. Staf dapat langsung fokus membuat menu yang dipesan. Hal ini meminimalisir catatan salah pesanan karena pelanggan dapat melakukan sendiri pemesanan, memilih, dan langsung bayar.

Pembayaran: Tersedia berbagai macam metode pembayaran, yaitu transfer, e-wallet, virtual account, QRIS, kartu debit/kredit. Aplikasi Opaper terintegrasi dengan Xendit, sebagai pembayaran yang terdaftar OJK.

Food Court: Buat sistem lebih otomatis dan terintegrasi dalam satu POS digital. Fitur ini digunakan untuk pengelolaan orderan menjadi lebih rapi dan efisien. Mempermudah pembagian komisi antarra tenant dan pengelola karena rekap penjualan telah dicatat oleh sistem. 

Operasional & Back Office

Bagian penting dalam menjalankan bisnis untuk membantu menjalankan proses operasional, seperti pengelolaan data, bidang keuangan, personalia dan lainnya. Back office sendiri berkemampuan untuk berkontribusi dan memberikan pelayanan secara konsisten dalam membantu aktivitas front line

Fitur ini menyediakan kontrol cost menu, shift karyawan, dan semua kegiatan operasional bisnis FnB. Berbagai macam fitur pada Operasional & Back Office, yaitu POS digital, laporan keuangan, manajemen inventory, analisa data, manajemen multi-outlet, manajemen tim & shift.

POS Digital: Point of Sales yang terdapat di Opaper dapat dioperasikan tanpa biaya layanan. Penggunaan POS digital dapat menghemat modal bisnis karena hanya butuh satu aplikasi. Dengan satu super aplikasi dapat terima pesanan, atur karyawan, hingga laporan keuangan.

Laporan Keuangan: Dilaporkan secara real-time, sehingga tidak perlu lagi melakukan sync dari mesin POS. Pengelola bisnis maupun manajer bersama staf lapangan dapat mengakses dan memantau laporan keuangan. Laporan per shift untuk mengetahui shift mana yang paling ramai dan Anda dapat memaksimalkan operasional pada shift tersebut.

Manajemen Inventory: Melihat omset dan atur cost dalam satu aplikasi. Dapat menghitung keuntungan dan margin bisnis dengan mudah, dapat memonitor jumlah stok. Anda juga dapat mengontrol cost makanan dan minuman dari pengaturan bahan dasar dan resep.

Analisa Data: Fitur ini untuk mengetahui produk atau menu apa yang tidak terlalu disukai pembeli, sehingga dpat dilakukan pengembangan atau pergantian produk. Menganalisa hari dan jam sibuk outlet agar dapat mengatur jumlah staf. Kebutuhan CRM lengkap untuk mempererat hubungan dengan pelanggan.

Manajemen Multi-Outlet: Dapat melihat laporan untuk semua outlet dalam satu aplikasi. Fitur ini dapat mengetahui sistem POS yang paling menguntungkan untuk jangka panjang.

Manajemen Tim & Shift: Mengatur shift menjadi lebih mudah. Hal ini untuk memaksimalkan jumlah karyawan pada busy hour di bisnis Anda.

Customer Relation

Customer relation digunakan untuk sistem pemasaran yang digunakan untuk mendapatkan loyalitas pelanggan agar konsumen tersbut datang lagi membeli produk secara berulang.

Strategi ini juga dikenal dengan sebutan metode Customer Relationship Management (CRM). Metode ini menjelaskan megenai strategi yang perlu dilakukan untuk mendapat loyalitas pelanggan dengan meningkatkan kualitas hubungan antara pihak pebisnis dengan pelanggan.

Hubungan antara pihak pebisnis dengan pelanggan sangat berpengaruh dalam meningkatkan kepercayaan pelanggan. Perusahaan yang mampu menjaga hubungan baik dengan pelanggan pastinya akan lebih mudah meningkatkan nilai retensi pelanggan.

Pelanggan yang loyal secara otomatis bisa membuat usaha yang kamu jalankan semakin berkembang dan revenue pun meningkat.  Pada fitur ini, Anda dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dengan fitur loyalty & poin, data pelanggan, diskon & promosi, reservasi.

Loyalty & Poin: Mengumpulkan koin sebanyak-banyaknya dan pelanggan mendapatkan loyalty promo. Anda juga dapat mengetahui menu favorit pelanggan dan memberikan promo tersebut dengan bantuan aplikasi Opaper.

Data Pelanggan: Dapatkan info produk favorit dan riwayat pembelian setiap pelanggan. Dengan ini Anda bisa retargeting untuk beri diskon dan promo yang tepat untuk membuat mereka beli lagi.

Diskon & Promosi: Anda dapat memiliki margin yang lebih tinggi tanpa bayar 30% komisi untuk bikin diskon ongkos kirim yang lebih menarik untuk pembelimu. Anda dapat mengoptimalkan dengan menggunakan voucher flash sale.

Reservasi: Pelanggan dapat melakukan reservasi tempat menggunakan aplikasi Opaper dengan mudah.

Itulah berbagai macam fitur yang disediakan oleh Opaper untuk UMKM khusus di bidang FnB. Apakah Anda tertarik?

Ketahui Fitur Jubelio, Aplikasi Omnichannel Permudah Kelola Bisnis di Marketplace

Kebutuhan pebisnis dalam mengelola akun bisnis dalam satu tempat dapat diwujudkan dengan menggunakan aplikasi Jubelio. Layanan omnichannel Jubelio ini memungkinkan penjual online mengelola produk dan transaksi dari berbagai marketplace dlam satu dashboard. Melihat kebutuhan yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan e-commerce di Indonesia, Jubelio hadir dengan fiturnya yang lengkap dan dapat membantu mengatur bisnis Anda.

Dengan Jubelio, Anda dapat mengatur POS, accounting, dan store dalam satu tempat. Anda juga dapat terhubung dengan pelanggan menggunakan Jubelio Chat. Jubelio Chat dapat digunakan secara gratis dan Anda akan terhubung dengan berbagai macam marketplace.

Sistem Kerja Layanan Jubelio

Jubelio Store

Adanya fitur Jubelio Store membantu toko Anda lebih dikenal dalam jangkauan luas dan dapat mendatangkan lebih banyak konsumen. Anda dapat mengatur brand image dengan udah menggunaka Jubelio Store. Jubelio menyediakan tim support professional yang siap bantu kamu jalani bisnis secara online. 

Anda dapat menciptakan peluang bisnis dengan menambah channel penjualan online sendiri. Selain berpaku pada offline store dan  penjualan marketplace, Anda juga dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan omset penjualan dengan membangun website toko online sendiri. Dengan bantuan Jubelio, operasional bisnis online lebih mudah karena terintegrasi langsung dengan Jubelio omnichannel.

Adanya fitur layanan iklan pada Jubelio Store, Anda dapat meningkatkan jumlah traffic hingga pembelian. Biaya pengiriman barang juga akan terakumulasi secara otomatis. Desain website toko yang menarik dan interaktif akan mendatangkan lebih banyak konsumen.

Jubelio POS

Credit: Jubelio

Software POS khusus ritelyang menghubungkan channel penjualan offline dan online dalam satu platform. Jubelio POS dibuat untuk menghadirkan pengalaman belanja offline to online (O2O).

Adanya sistem BOPIS (Buy Online Pickup In Store) dan BORIS (Buy Online Return In Store), pelanggan dapat menghemat ongkos kirim dan cepat mendapatkan pesanannya, pembelian secara online, tetapi bisa retur langsung di toko, lebih mudah dan cepat, serta sistem store credit yang bisa digunakan secara online ataupun offline.

Dengan mengaplikasikan fitur multi origin, pesanan online akan dipenuhi oleh toko terdekat Anda ke lokasi pelanggan.

Fitur WMS (Warehouse Management System)

WMS (Warehouse Management System) yaitu Sistem Manajemen Gudang yang digunakan untuk mengelola seluruh operasional bisnis dalam sebuah gudang secara lengkap. Dalam fitur ini, Anda dapat mengatur aktivitas penjualan, pembelian, memproses pesanan hingga manajemen persediaan. Anda akan mudah untuk memulai pendataan dari proses barang masuk ke gudang hingga keluar gudang. 

Penggunaan fitur gudang di Jubelio terdapat 5 bagian, yaitu pengaturan layout dana staff gudang, alur singkat penerimaan dan penempatan barang masuk, alur memproses pesanan mulai dari pengambilan, pengepakan, dan pengiriman, serta memperbaiki kesalahan dalam pemrosesan pesanan, mengelola barang keluar mulai dari retur pembelian dan transfer stok antar lokasi, dan cara penyesuaian persediaan dan stok opname. 

Pada laman akun Jubelio, terdapat tampilan menu Gudang yang di dalamnya terdapat menu khusus untuk digunakan oleh orang yang mengatur aktivitas pergudangan, seperti picker dan packer.

Pada menu Gudang, terdapat sub-menu, yaitu Barang Masuk, Pemrosesan Pesanan, Barang Keluar, serta Penyesuaian Stok dan Opname.

  • Barang masuk: Semua transaksi untuk barang masuk ke gudang, mulai dari sumber barang masuk sampai penempatan barang dalam rak gudang akan diproses di sini.
  • Pemrosesan pesanan: Semua pesanan penjualan di Jubelio yang berada di gudang akan diproses pesanannya di sini.
  • Barang keluar: Semua pesanan yang berada di gudang dan akan diretur/ditransfer keluar gudang akan ditampilkan di sini.
  • Penyesuaian stok dan opname: Penyesuaian dan pengecekkan stok barang di gudang akan dilakukan di sini.

Fitur Katalog

Katalog adalah menu dimana Anda bisa membuat, menghapus, menambah, mengurangi dan mendistribusikan produk dari Jubelio ke semua channel penjualan, baik online (marketplace dan webstore) ataupun offline (toko fisik dan Jubelio POS).

Anda bisa membuat katalog dengan produk yang mempunyai variasi berbeda (ukuran dan warna). Cara membedakan sebuah produk yang memiliki variasi adalah dengan membuat SKU (Stock Keeping Unit).

Produk-produk yang mempunyai varian (warna dan ukuran) berbeda harus dipisahkan berdasarkan SKU agar jumlah stok tidak tercampur. Dengan begitu, stok di dalam sistem Jubelio akan sama seperti yang ada di marketplace dan juga stok di dalam gudang sebenarnya.

Anda dapat melihat katalog dengan cara:

Masuk ke Menu Barang -> Pilih Menu Katalog.

Di dalam menu katalog, Anda akan menemukan beberapa tab berbeda:

  • Menu In Review: Berisikan produk yang ingin atau sedang diubah namun sudah tayang di marketplace (jika telah melakukan pengisian stok).
  • Menu Master: Berisikan produk yang sudah rapi dan tayang di marketplace. Biasanya, sebuah produk mempunyai varian (warna dan ukuran) yang beragam.
  • Menu Variasi: Berisikan daftar atribut yang bisa di-customize sesuai dengan keinginan, seperti batas stok menipis, batas stok prioritas, bundle dll.
  • Menu Gagal Upload: Berisikan daftar produk yang sudah dimasukkan ke Jubelio namun ada masalah teknis sehingga tidak bisa diproses.

Fitur Persediaan Produk

Persediaan barang memperlihatkan data lengkap mengenai jumlah atau kuantitas stok yang tercatat di dalam aplikasi Jubelio. Data-data tersebut tercatat secara rinci hingga pembagiannya ke berbagai gudang bisnis Anda dan akan tayang di marketplace dan webstore sebagai informasi bahwa produk masih tersedia dan dapat dipean oleh pelanggan.

Cara melihat Persediaan barang di Jubelio:

Masuk ke menu Barang -> Pilih Persediaan

Hal lain yang dapat dilihat pada menu Persediaan:

  • Harga Pokok Penjualan: Melihat HPP terbaru di Jubelio.
  • Nilai Inventory: Jumlah Total Stok dalam Persediaan.
  • Tidak Laku: Total Barang tidak Terjual dalam 90 Hari.
  • Import Stock: Untuk Melakukan Stock Opname.

Pada menu ini, Anda dapat membuat batas stok menipis sesuai dengan keinginan Anda. Tujuannya adalah untuk memudahkan Anda dalam melihat apakah produk tersebut perlu di restock dalam waktu dekat atau tidak.

Cara mengatur batas stok menipis:

Masuk ke Katalog -> Pilih produk di menu Master/In Review -> Klik Produk -> masuk ke Info Penjualan dan Pembelian  -> Atur batas stok menipis -> Simpan.

Fitur Sistem Manajemen Pesanan

Sistem Manajemen Pesanan adalah proses yang Anda lakukan di belakang layar untuk mengelola dan memenuhi pesanan yang datang dari pembeli. Sistem ini mencakup seluruh aspek mulai dari mensortir pesanan yang masuk hingga mengirimnya ke pembeli. 

Melalui fitur ini, Anda dapat mendata dan memproses pesanan melalui satu dashboard saja. Anda dapat menyortir pesanan berdasarkan waktu, sumber pesanan, kurir, dan lain-lain.

Anda tidak perlu kesulitasn untuk membedakan status pesanan yang masuk dari beragam channel. Setiap pesanan, akan terbagi secara otomatis status pembayarannya.

Fitur Akuntansi

Credit: Jubelio

Fitur akuntansi pada Jubelio berfungsi untuk melakukan pencatatan, klasifikasi, pengolahan dan penyajian data aktivitas serta transaksi keuangan pada bisnis Anda. Data-data tersebut bertujuan sebagai evaluasi untuk pengambilan keputusan strategis bisnis.

Pada menu Akuntansi di Jubelio terbagi menjadi enam sub-menu, yaitu Persediaan, Penjualan, Pembelian, Kas dan Bank, Jurnal, dan Pelunasan.

  • Penjualan: Merupakan pencatatan semua aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan penjualan. Pada menu ini, terdapat tiga sub-menu, yaitu faktur, pembayaran, dan proses retur.
  • Pembelian: Melihat dan mengatur aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan pembelian dari supplier, penerimaan, pelunasan, hingga proses retur. Pada menu ini, terdapat lima sub-menu, yaitu pesanan pembelian, penerimaan barang, tagihan, pembayaran, dan proses retur.
  • Kas dan Bank: Catatan pengeluaran biaya untuk jalannya usaha, seperti gaji karyawan, biaya operasional (listrik, air, sewa tempat, dan lain-lain). Biaya pemasukan juga terdapat pada menu ini, seperti harga yang dibayar pembeli, cashback, suntikan dana, dan lain-lain.
  • Jurnal: Menampilkan catatan keuangan usaha secara kronologi sejak awal pengunaan Jubelio. Keseluruhan catatan keuangan yang terbit berdasarkan transaksi di Jubelio akan ditampilkan pada menu ini.
  • Pelunasan: Jubelio mencatat aktivitas penjualan mulai dari pesanan barang, stok, hingga alur pembayaran dari customer. Pelunasan yang dimaksud yaitu pencairan dana dari hasil jual beli di marketplace saat dana dicairkan.

Fitur Integrasi

Adanya kesulitan untuk mengkoordinasikan aktivitas bisnis di marketplace secara serentak karena harus membuka dan mengakses satu per satu seller center di masing-masing marketplace, untuk melakukan penyesuaian.  

Jubelio dapat mengintegrasikan seluruh marketplace atau pun channel penjualan lainnya di dalam satu dashboard. Jadi, Anda hanya perlu mengakses satu laman untuk menjalankan operasional bisnis. Efektifitas dan efisiensi usaha pun akan meningkat. 

Seluruh aktivitas usahamu, seperti pemrosesan pesanan, penyesuaian stok barang, melakukan promosi harga diskon bisa dilakukan dari satu laman saja. 

Anda dapat mengintegrasi channel penjualan, yaitu marketplace, webstore, social commerce hingga POS atau toko offline Anda.

Jika terjadi adanya perbedaan data antara dashboard Jubelio dengan channel penjualan/partner lainnya (contoh: pesanan tidak terbaca oleh Jubelio), maka Pebisnis perlu melakukan pemantauan terhadap integrasi akun Jubelio tersebut.

Agar tetap bisa melihat perubahan informasi dan status yang terjadi pada hubungan integrasi, Pebisnis dapat melihatnya dengan mengakses menu Integrasi -> sub menu Pengaturan -> pilih channel penjualan/partner lainnya yang ingin diketahui informasinya.

Itulah berbagai macam fitur yang dapat Anda nikmati jika berlangganan dengan aplikasi Jubelio omnichannel.

Saku Laundry menerapkan teknologi IoT untuk memudahkan usaha laundry di Indonesia. Berharap bisa menggalang dana baru tahun ini.

Mengenal Solusi Digital Saku Laundry, Berencana Galang Dana Tahun Ini

Salah satu platform yang mencoba menghadirkan solusi SaaS manajemen, POS, dan pengelolaan bisnis untuk pemilik laundry adalah Saku Laundry. Sebagai aplikasi, Saku Laundry mencoba memberi jawaban untuk berbagai masalah usaha laundry. Mulai dari kerentanan manipulasi data, kesulitan mengaudit nota transaksi, hingga pengelolaan laporan keuangan. Untuk melengkapi data dan melakukan operasional, Saku Laundry juga menerapkan teknologi Internet of Things (IoT).

Kepada DailySocial.id, CEO Saku Laundry Yusmin Joe mengungkapkan rencana perusahaan yang sedang mencari investor strategis.

Pemanfaatan IoT

Menurut Yusmin, pemilik laundry seringkali kesulitan mengontrol usaha laundry mereka. Ada kerentanan oleh oknum untuk memanipulasi nota, tidak melaporkan transaksi, dan potensi fraud lainnya.

“Yang diutamakan dari aplikasi ini adalah mengamankan bisnis mereka karena kita support dari sisi IoT (Internet of Thing). Jadi bisa menjalankan laundry dari aplikasi kita. Ketika ada nota yang tidak tercatat maka mesin laundry tidak bisa beroperasi.” kata Yusmin.

Melalui aplikasi, pemilik bisnis laundry bisa mengontrol mesin secara otomatis. Saat ini Saku Laundry sudah digunakan sejumlah brand laundry terkemuka. Berfokus pada Software as a Service (SaaS), aplikasi ini telah digunakan lebih dari 300 merchant di seluruh Indonesia. Sekitar 80% masih terpusat di Jabodetabek.

Selain Saku Laundry, platform lainnya di segmen ini di antaranya adalah D-Laundry dan Smartlink. Perusahaan merupakan salah satu dari 9 peserta terbaik yang berhak mengikuti rangkaian Demo Day DSLaunchpadX.

Ingin menambah merchant aktif

Segmen lain yang digarap Saku Laundry adalah layanan laundry on-demand atau antar jemput laundry yang bisa memudahkan pelanggan agar tidak perlu datang ke outlet. Selain itu, Saku Laundry meluncurkan “Laundromat Saku Laundry”. Layanan ini merupakan penjualan mesin laundry dengan sistem pengelolaan digital.

Saku Laundry juga sudah mendukung pembayaran QRIS yang dapat menerima jenis pembayaran dari semua cashless provider.

Sebagai perusahaan SaaS, Saku Laundry menjual hardware IoT untuk pemilik usaha laundry mulai dari Rp6 juta. Mereka juga mengenakan biaya berlangganan mulai dari Rp100 ribu per bulan. Saku laundry juga mengenakan 10% dari nilai transaksi kepada setiap pemesanan dari pelanggan.

Untuk mengembangkan bisnis, perusahaan memiliki rencana penggalangan dana tahun ini. Saku Laundry menargetkan memiliki total 500 merchant aktif. Perusahaan juga berencana untuk menyediakan pembiayaan dan layanan manajemen pengelolaan  bagi mereka yang ingin membuka bisnis laundry.

“Seiring permintaan pasar yang meningkat, kita juga menghadirkan konsultasi, baik untuk merchant-merchant laundry yang sudah berjalan ataupun untuk bisnis yang ingin lebih berkembang,” kata Yusmin.

Application Information Will Show Up Here