Startup pembanding harga Pricebook bukukan pendanaan putaran ketiga dalam jumlah yang tidak diungkapkan. Kali ini, investasi yang diperoleh Pricebook dipimpin oleh KLab Ventures Partners dan Aucfan. Dana segar ini akan digunakan Pricebook untuk memperbesar ekspansinya ke kota-kota besar di luar Jakarta dan menambah kategori produk yang bisa dicari, baik itu dari toko online maupun offline, sebagai langkah untuk menjadi layanan nomor satu di Asia Tenggara.
Pricebook mulai masuk ke pasar Indonesia pada Desember 2013 dan berkembang sebagai O2O (Online to Offline) shopping search engine yang mengumpulkan dan menyediakan informasi produk berdasarkan spesifikasi, ulasan, dan harga dari berbagai toko online maupun offline. Kini tim Pricebook Indonesia sendiri telah beranggotakan 20 orang yang fokus untuk menyediakan informasi perangkat-perangkat elektronik seperti handphone, komputer, TV & Entertainment Device, dan produk elektronik lainnya.
Pricebook juga mengklaim telah bekerja sama dengan lebih dari seribu toko offline di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung dan juga memiliki 30 layanan e-commerce terdaftar di platform mereka. Lebih jauh, kerja sama secara eksklusif dengan mall-mall ITC sebagai penyedia produk elektronik terbesar juga disebutkan telah terjalin.
Dengan bekal pendanaan yang baru diperoleh ini, nantinya variasi kategori produk dijanjikan akan diperbesar dan jangkauan kota-kota di Indonesia juga akan diperluas. Di akhir tahun 2015 silam, Pricebook juga menyatakan siap untuk menjadi partner bisnis para pengusaha gadget di Indonesia.
CEO Pricebook Tomonori Tsuji mengatakan, “Meskipun pasar e-commerce Indonesia sangat besar, kenyataannya berbeda dari sebagian besar pasar saat ini. Melihat perkembangan bisnis yang berubah-ubah, hal ini memperlihatkan belum ada pemain yang benar-benar bisa memenuhi keinginan pengguna. […] Sejak diluncurkannya Pricebook, kami selalu memberikan data yang mendalam. Tim kami yang terdiri dari orang-orang Indonesia, kecuali saya, terus berkomunikasi dengan pasar-baik pembeli atau penjual-untuk memecahkan permasalahan tersebut.”
“Karena itu, Pricebook sekarang telah menerima sejumlah visitor dan segala macam permintaan kemitraan bisnis yang tertarik dengan jangkauan O2O dan pelanggan yang berkualitas. Kami juga membuka kesempatan untuk berkolaborasi yang lebih baik dan efisien guna menciptakan ekosistem belanja yang lebih cerdas. […] Kami berkomitmen untuk menjadi portal belanja / bisnis nomor satu di Asia Tenggara,” lanjutnya.
Sebagai informasi, pada bulan Maret 2015 silam Pricebook juga telah berhasil membukukan pendanaan dengan jumlah yang tidak disebutkan dari Global Brain Corporation, IMJ Investment Partners, dan Hiro Mashita yang juga pendiri dan direktur M&S Partners. Di Indonesia, Pricebook sendiri saat ini berkompetisi dengan PriceArea, Telunjuk, atau PricePanda yang memiliki model bisnis serupa dengan popularitas cukup tinggi pada tahun 2014 silam.