Sudah dua tahun sejak HP merilis printer portable bernama Sprocket, dan mereka pun menilai sudah waktunya untuk meng-upgrade perangkat tersebut. Maka lahirlah HP Sprocket 2nd Edition, yang lebih berjiwa sosial ketimbang pendahulunya.
Fungsi utamanya tidak berubah, yakni mencetak foto ukuran 2 x 3 dari smartphone secara wireless (via sambungan Bluetooth). Sprocket 2 juga masih memanfaatkan teknologi ZINK (Zero Ink), yang berarti pengguna harus memakai kertas khusus seperti kasusnya pada kebanyakan printer portable lain.
Desainnya masih mirip, tapi Sprocket 2 lebih manis dengan lapisan soft touch dan sejumlah warna baru. HP mengklaim hasil cetakannya lebih detail dan lebih tajam, serta memiliki warna yang lebih baik ketimbang hasil cetakan Sprocket generasi pertama.
Namun yang ‘dijual’ HP ternyata bukan itu, melainkan elemen sosial seperti yang saya singgung di awal tadi. Berbeda dari pendahulunya, Sprocket 2 dapat tersambung ke lebih dari satu perangkat, lalu mencetak foto dari beberapa perangkat tersebut secara bergantian.
Selagi mencetak, indikator LED-nya akan menyala dalam warna yang berbeda sehingga pengguna bisa tahu perangkat sedang mencetak foto milik siapa. Kalau perlu, pengguna juga bisa membuat shared photo album dari aplikasi pendampingnya (bakal tersedia melalui software update).
HP tak lupa menambahkan elemen augmented reality (AR), tapi bukan seperti yang diterapkan Lifeprint, melainkan hanya untuk membuat status print queue jadi lebih menarik untuk dicek oleh pengguna.
HP saat ini sudah memasarkan Sprocket 2nd Edition seharga $130. Meski pembaruan yang dibawa tidak terlalu signifikan, setidaknya hasil cetakannya lebih bagus dan elemen sosial tadi bisa sedikit menambah kepraktisannya.
Sumber: HP.