Tag Archives: printer zink

Canon Bidik Pasar Kamera Instan Lewat Zoemini S dan Zoemini C

Canon memulai debutnya di ranah printer portable berteknologi ZINK (Zero Ink) tahun lalu melalui perangkat bernama Zoemini. Untuk tahun ini, Canon bahkan semakin mengerahkan upayanya hingga menembus ranah kamera instan.

Adalah Zoemini S dan Zoemini C, dua kamera instan yang baru saja diluncurkan buat pasar Eropa, yang menjadi amunisi Canon untuk menghadang dominasi lini Fujifilm Instax. Masih seperti Zoemini orisinal, Zoemini S dan C dapat mencetak di atas kertas khusus, tapi yang berbeda, keduanya juga bisa menjepret gambar sendiri.

Canon Zoemini S

Zoemini S adalah model yang lebih superior, dengan sensor 8 megapixel dan konektivitas Bluetooth untuk menyambung ke aplikasi Canon Mini Print App di ponsel. Zoemini C di sisi lain hanya mengemas sensor 5 megapixel, dan ia juga tidak bisa mencetak gambar yang ditransfer dari ponsel.

Selebihnya, kedua kamera instan ini cukup mirip. Bagian depannya dilengkapi cermin kecil untuk memudahkan proses pengambilan selfie, sedangkan semua hasil jepretannya akan disimpan ke dalam kartu microSD.

Canon Zoemini C

Rencananya, kedua kamera ini akan mulai dijual pada akhir April mendatang. Zoemini S dibanderol seharga £150/$160, sedangkan Zoemini C seharga £110/$100. Di Amerika Serikat, Canon bakal memasarkannya dengan nama Ivy Cliq+ dan Cliq.

Sumber: DPReview.

Printer Portable HP Sprocket 2nd Edition Lebih Berjiwa Sosial Ketimbang Pendahulunya

Sudah dua tahun sejak HP merilis printer portable bernama Sprocket, dan mereka pun menilai sudah waktunya untuk meng-upgrade perangkat tersebut. Maka lahirlah HP Sprocket 2nd Edition, yang lebih berjiwa sosial ketimbang pendahulunya.

Fungsi utamanya tidak berubah, yakni mencetak foto ukuran 2 x 3 dari smartphone secara wireless (via sambungan Bluetooth). Sprocket 2 juga masih memanfaatkan teknologi ZINK (Zero Ink), yang berarti pengguna harus memakai kertas khusus seperti kasusnya pada kebanyakan printer portable lain.

HP Sprocket 2nd Edition

Desainnya masih mirip, tapi Sprocket 2 lebih manis dengan lapisan soft touch dan sejumlah warna baru. HP mengklaim hasil cetakannya lebih detail dan lebih tajam, serta memiliki warna yang lebih baik ketimbang hasil cetakan Sprocket generasi pertama.

Namun yang ‘dijual’ HP ternyata bukan itu, melainkan elemen sosial seperti yang saya singgung di awal tadi. Berbeda dari pendahulunya, Sprocket 2 dapat tersambung ke lebih dari satu perangkat, lalu mencetak foto dari beberapa perangkat tersebut secara bergantian.

Selagi mencetak, indikator LED-nya akan menyala dalam warna yang berbeda sehingga pengguna bisa tahu perangkat sedang mencetak foto milik siapa. Kalau perlu, pengguna juga bisa membuat shared photo album dari aplikasi pendampingnya (bakal tersedia melalui software update).

HP Sprocket 2nd Edition

HP tak lupa menambahkan elemen augmented reality (AR), tapi bukan seperti yang diterapkan Lifeprint, melainkan hanya untuk membuat status print queue jadi lebih menarik untuk dicek oleh pengguna.

HP saat ini sudah memasarkan Sprocket 2nd Edition seharga $130. Meski pembaruan yang dibawa tidak terlalu signifikan, setidaknya hasil cetakannya lebih bagus dan elemen sosial tadi bisa sedikit menambah kepraktisannya.

Sumber: HP.

Lifeprint Luncurkan Printer AR Edisi Harry Potter

Dunia tidak kekurangan printer portable berteknologi ZINK (zero ink) yang hanya membutuhkan kertas khusus ketimbang tinta. Itulah mengapa Lifeprint mencoba menawarkan sesuatu yang agak berbeda, yakni printer yang dapat mencetak ‘video’ dengan bantuan teknologi augmented reality.

Jadi ketika dilihat dari balik layar smartphone, foto hasil cetakan Lifeprint akan tampak bergerak-gerak. Hasilnya kurang lebih mirip seperti foto dan lukisan yang ada di film Harry Potter, dan Lifeprint rupanya menyadari bahwa itu bisa dijadikan nilai jual tambahan.

Harry Potter Magic Photo and Video Printer by Lifeprint

Mereka pun memutuskan untuk bekerja sama dengan Warner Bros. demi mewujudkan Lifeprint edisi Harry Potter. Wujud fisik printer-nya mirip, akan tetapi dengan emblem Hogwarts sebagai penanda keistimewaannya.

Fungsinya pun sama persis, akan tetapi di sini pengguna juga bisa menambatkan bermacam filter AR bertema Harry Potter pada foto bergeraknya, mulai dari syal khas murid-murid Hogwarts sampai topeng Death Eater.

Harry Potter Magic Photo and Video Printer by Lifeprint

Menggunakan aplikasi pendampingnya, pengguna bebas mencetak video yang berasal dari Instagram, Snapchat, Facebook, Live Photos di iOS maupun GIF. Hasil cetakannya berukuran 2 x 3 inci seperti Lifeprint orisinal, akan tetapi kualitas gambarnya diklaim lebih baik dari aslinya meski dimensi fisik perangkatnya menyusut sekitar 20%.

Harry Potter Magic Photo and Video Printer, demikian nama resminya, akan dipasarkan melalui Amazon mulai 22 Oktober seharga $150. Perangkat ini tentu bisa menjadi kado istimewa bagi para penggemar Harry Potter sejati.

Sumber: The Verge dan Accesswire.

Canon Ivy Mini Adalah Printer Instan Seukuran Hard Disk Eksternal

Menjelang akhir tahun kemarin, Polaroid dan Fujifilm sempat berseteru terkait kamera instan. Terlepas dari itu, tren kamera sekaligus printer instan masih terkesan kuat hingga kini. Buktinya, Canon baru saja merilis printer instan baru.

Dinamai Canon Ivy Mini, ia merupakan printer paling mungil yang pernah Canon rilis. Dimensinya kurang lebih sama seperti hard disk eksternal, dan seperti halnya mayoritas printer portable yang ada di pasaran, Ivy mengandalkan teknologi ZINK (Zero-Ink) dalam proses pencetakan fotonya.

Canon Ivy Mini

Perangkat dapat mencetak foto dalam ukuran 2 x 3 inci, tapi seandainya kurang besar, ada opsi untuk ‘memecah’ satu gambar dan mencetaknya menjadi empat atau sembilan foto terpisah, sebelum kemudian disatukan menjadi kolase. Di samping itu, Ivy juga bisa mencetak satu foto dengan layout kolase yang bervariasi.

Pengoperasiannya memanfaatkan aplikasi smartphone, dan lewat aplikasi ini pengguna juga dapat menambatkan filter, frame, mencorat-coret atau menambahkan tulisan, serta mengaktifkan fitur AR face distortion. Kalau melihat namanya, fitur yang terakhir ini tampaknya bakal memberikan efek konyol pada wajah orang-orang di dalam foto ketika dilihat dari balik kamera smartphone.

Canon Ivy Mini

Ivy Mini ditenagai oleh baterai rechargeable yang diestimasikan bisa bertahan sampai 20 kali pencetakan sebelum perlu diisi ulang. Bukan yang terbaik memang, tapi itulah kompromi yang biasanya harus diterima ketika portabilitas menjadi prioritas utama.

Di Amerika Serikat, Canon saat ini sudah memasarkan Ivy Mini seharga $130, sudah termasuk starter pack berisi 10 kertas ZINK. Selebihnya, konsumen bisa membeli bundel kertas secara terpisah seharga $10 (isi 20 lembar) atau $25 (isi 50 lembar). Warna perangkatnya sendiri ada tiga: hitam, mint atau rose gold, semuanya dengan sisi depan putih.

Sumber: DPReview.

HP Luncurkan Kamera Instan Bernama Sprocket 2-in-1

Tahun lalu, HP meluncurkan sebuah printer portable yang dapat mencetak tanpa tinta bernama Sprocket. Baru-baru ini, perangkat tersebut telah berevolusi menjadi kamera instan, dengan nama yang pas yaitu Sprocket 2-in-1.

Desain dan cara kerjanya sangat mirip seperti Polaroid Snap maupun Kodak Printomatic. Bidik lewat viewfinder, tekan tombol shutter, lalu hasilnya dapat langsung dicetak di atas kertas ZINK berukuran 2 x 3 cm. Bedanya, Sprocket 2-in-1 masih bisa berfungsi sebagai printer biasa.

HP Sprocket 2-in-1

Hal ini berarti pengguna masih bisa menyambungkan ponselnya via Bluetooth, mengedit foto yang diinginkan, lalu mencetaknya menggunakan perangkat ini. Yang cukup menarik, HP tidak lupa menambahkan bumbu AR pada aplikasi pendamping Sprocket di Android maupun iOS.

Fitur tersebut memungkinkan pengguna untuk menyelipkan foto dan video tersembunyi pada gambar yang dicetak. Jadi ketika gambar tersebut dilihat menggunakan kamera smartphone, akan muncul sejumlah foto dan video yang diharapkan bisa membantu pengguna ‘menghidupi’ kembali momen berkenang yang ada pada gambar.

Dari kiri ke kanan: Sprocket standar, Sprocket Plus, dan Sprocket 2-in-1 / HP
Dari kiri ke kanan: Sprocket standar, Sprocket Plus, dan Sprocket 2-in-1 / HP

Bersamaan dengan itu, HP juga mengumumkan Sprocket Plus. Model ini pada dasarnya sama seperti Sprocket standar yang diluncurkan tahun lalu, hanya saja hasil cetakannya 30% lebih besar sehingga akan terasa lebih ideal untuk foto grup.

HP Sprocket 2-in-1 saat ini sudah dipasarkan seharga $160, sedangkan Sprocket Plus sedikit lebih murah di angka $150. Keduanya hadir dalam tiga pilihan warna: putih, hitam atau merah.

Sumber: The Verge.