Tag Archives: profit

Panduan Menghitung Persentase Keuntungan Bisnis dengan Microsoft Excel

Dalam era bisnis yang kompetitif saat ini, pemahaman yang mendalam tentang keuangan perusahaan adalah salah satu kunci utama kesuksesan. Salah satu elemen penting dalam menganalisis kesehatan finansial sebuah bisnis adalah kemampuan untuk menghitung dan memahami persentase keuntungan.

Dengan menggunakan alat yang efektif dan canggih seperti Microsoft Excel, para pelaku usaha dapat dengan mudah menggali data keuangan mereka untuk mengidentifikasi tren, mengukur kinerja, dan mengoptimalkan strategi keuntungan.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi metode penghitungan persentase keuntungan menggunakan Microsoft Excel.

Mengapa menghitung keuntungan begitu penting?

Jawaban atas pertanyaan tersebut sederhana. Tanpa pemahaman yang baik tentang seberapa efisien sebuah bisnis menghasilkan keuntungan, sulit untuk mengidentifikasi potensi perbaikan atau peluang pertumbuhan.

Memantau dan menghitung keuntungan bukanlah sekadar rutinitas administratif, melainkan merupakan pilar fundamental yang mendukung kesehatan dan keberlanjutan bisnis. Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, keuntungan tidak hanya mencerminkan seberapa sukses sebuah perusahaan saat ini, tetapi juga menjadi penanda arah masa depannya.

Selain itu, penghitungan keuntungan yang akurat memberikan pemahaman mendalam tentang efisiensi operasional. Dengan merinci seberapa besar setiap unit bisnis, produk, atau layanan berkontribusi pada keuntungan keseluruhan, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih bijak.

Dalam perspektif jangka panjang, memantau dan menghitung keuntungan adalah kunci untuk membangun fondasi finansial yang stabil. Dengan pemahaman yang mendalam tentang tren keuntungan, perusahaan dapat merencanakan pengembangan produk, ekspansi pasar, dan investasi dengan lebih percaya diri.

Cara Menghitung Persentase Keuntungan terhadap Pendapatan di Microsoft Excel

  • Buka Microsoft Excel pada perangkat Anda.
  • Siapkan tabel yang berisi data untuk penghitungan keuntungan. Tabel bisa berisi total jumlah pendapatan dan total jumlah pengeluaran. Jangan lupa ubah pengaturan kolom persentase keuntungan dalam bentuk percentage melalui pengaturan di bar atas.

  • Keuntungan didapat dari total pendapatan yang dikurangi dengan total pengeluaran. Untuk mengubahnya dalam bentuk persen dalam contoh soal tersebut rumusnya adalah =C5/C3 lalu klik Enter. C5 menunjukkan nilai keuntungan yang didapat, sementara C3 menunjukkan total pendapatan yang didapat.

  • Hasilnya seperti ini. Jadi, dalam contoh soal dapat disimpulkan bahwa persentase keuntungan terhadap pendapatan adalah sebesar 33,33%.

Dengan menggunakan Microsoft Excel sebagai alat yang efektif dalam menghitung persentase keuntungan bisnis, Anda dapat dengan mudah mendapatkan wawasan mendalam tentang kesehatan finansial bisnis Anda.

Penghitungan ini bukan hanya sekadar tugas administratif, melainkan pondasi kritis untuk mengidentifikasi peluang pertumbuhan dan perbaikan efisiensi operasional. Selamat mencoba!

Apa itu ROE dan Bagaimana Rumus Menghitungnya?

Setelah mengetahui apa itu ROI, seharusnya kamu sudah tidak asing lagi dengan ROE atau return of equity. Biasanya ROE ini digunakan untuk menunjukkan kepada investor seberapa efisiennya bisnis yang kita jalani.

Selain ROE, ada juga yang disebut sebagai ROA yaitu return of assets. Mungkin kamu masih bingung apa sih perbedaan ROE dan ROA? Lalu, apa itu ROE (return of equality)?

Yuk, simak penjelasan berikut!

Apa itu Return of Equity?

ROE atau return of equity adalah jenis return perusahaan yang mencerminkan kinerja perusahaan yang sedang kamu jalani. Namun, berbeda dengan jenis return lainnya, ROE akan berisi data perolehan laba bersih dengan modal yang sudah ditetapkan.

Pada ilmu ekonomi, return of equity adalah sebuah ukuran untuk membandingkan pendapatan bersih perusahaan dengan jumlah total modal investor. 

Sementara dalam istilah saham ROE memiliki definisi sebagai jumlah pendapatan bisnis bersih per dana investor yang masuk.

Dikutip dari Investopedia, ROE disebut juga sebagai pengembalian aset bersih karena ekuitas pemegang saham dengan aset perusahaan dikurangi dengan utang. Selain itu ROE juga dianggap sebagai ukuran profitabilitas perusahaan dan seberapa efisiennya dalam menghasilkan keuntungan.

Definisi ROE menurut para ahli

Hery (2015: 230) 

ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham. ROE dianggap sebagai representasi dari kekayaan pemegang saham atau nilai perusahaan. 

Kasmir (2014:202) 

Return On Equity adalah perbandingan antara laba bersih dengan modal (modal inti) perusahaan. Rasio ini menunjukkan tingkat persentase yang dapat dihasilkan ROE sangat penting bagi para pemegang saham dan calon investor, karena ROE yang tinggi berarti pula dan kenaikan ROE akan menyebabkan kenaikan saham. 

Fahmi (2012:99) 

Berpendapat bahwa “Rasio laba bersih setelah pajak terhadap modal sendiri digunakan untuk mengukur tingkat hasil pengembalian dari investasi para pemegang saham”.

Ryan (2016: 113)

Untuk mengukur rate of return (tingkat imbalan hasil) ekuitas, para analis sekuritas dan pemegang saham umumnya sangat memperhatikan rasio ini, semakin tinggi ROE yang dihasilkan perusahaan, maka semakin tinggi harga sahamnya

Kegunaan ROE dalam bisnis

ROE ini memiliki banyak manfaat atau kegunaan terutama untuk investor, apa saja kegunaan ROE? Berikut ringkasannya!

1. Sebagai ukuran profitabilitas perusahaan

Sebelum melakukan investasi, biasanya para investor akan melihat seberapa tinggi perusahaan tersebut menghasilkan profit. Sehingga dengan adanya return of equity , investor visa melihat dan mengambil keputusan terkait investasi saham dengan lebih mudha.

2. Menggambarkan perusahaan setiap tahunnya

Perusahaan yang memiliki ROE stabil dan terus berkembang adalah perusahaan yang ideal. Hal ini juga bisa menjadi salah satu poin bagi investor untuk melihat profil bisnis perusahaan di waktu yang akan datang apakah bisa terus berkembang dan terus mendatangkan profit atau justru akan merosot. 

3. Sebagai dasar tolak ukur keuntungan bisnis di masa yang akan datang

ROE juga sering digunakan sebagai tolak ukur untuk memprediksi prospek bisnis di masa yang akan datang. Mungkin kamu bertanya-tanya ROE yang bagus untuk saham atau ROE yang bagus berapa persen? Nah, apabila perusahaan kamu memiliki ROE minimal 1.0 atau lebih, maka bisa diprediksi kemungkinan tingkat ROE selanjutnya akan meningkat dan apabila hasil ROE mendekati angka 0 artinya perusahaan tersebut tidak bisa mengelola modal secara efisien untuk menghasilkan pendapatan.

Lau berapa standar ROE menurut Bank Indonesia? Menurut standar BI, return of equity yang baik adalah bisa mencapai angka 12%.

4. Faktor utama perusahaan dalam mengelola aset

Kegunaan ROE yang terakhir adalah sebagai tolak ukur perusahaan dalam mengelola modal, seperti yang disebutkan di atas apabila nilai ROE di bawah 0 atau ROE minus artinya perusahaan tersebut tidak mampu menghasilkan profit sesuai ekspektasi, bahkan jika sudah mendapatkan investasi dari investor sekalipun.

Perbedaan ROE dan ROA

Seperti yang kamu ketahui sebelumnya ROE digunakan sebagai tolak ukur perusahaan dalam mengelola modal menjadi pendapatan. Hal ini tentunya berbeda dengan ROA atau return of assets.

ROA adalah sebuah metrik yang diukur dari nilai aset yang dimiliki sebuah perusahaan. Jadi secara tidak langsung, ROA digunakan untuk mengukur seberapa efisien perusahaan dalam mengelola aset untuk bisa menghasilkan profit atau keuntungan dalam bentuk persentase.

Faktor yang mempengaruhi ROE

Tidak hanya modal saja yang bisa mempengaruhi nilai ROE, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu:

Laba bersih

Laba bersih juga sering digunakan sebagai dasar ukuran ROE, biasanya unsur-unsur yang memiliki hubungan dengan pengukuran laba adalah penghasilan atau beban.

Ekuitas

Ekuitas sering ditemui dalam laporan keuangan neraca yang merupakan jumlah modal hak kepemilikan seseorang atas aset perusahaan. Jenis ekuitas yang sering ditemui adalah modal yang diterima, saham, dividen, dan laba ditahan.

Utang

Utang juga memiliki pengaruh terhadap nilai ROE, karena semakin tinggi utang perusahaan biasanya ROE yang dihasilkan juga akan semakin kecil.

Rasio likuiditas

Faktor terakhir yang mempengaruhi ROE adalah likuiditas berupa piutang yang diberikan perusahaan kepada pihak lain, apabila likuiditas ini tidak lancar juga bisa menyebabkan nilai ROE berpengaruh buruk.

Rumus menghitung ROE

Untuk menghitung ROE kamu bisa menggunakan rumusnya sebagai berikut:

Rumus ROE = Pendapatan Bersih : Modal 

Atau juga bisa menggunakan rumus seperti berikut,

Rumus ROE = (Omzet – Biaya) : Modal

Contoh soal ROE dan penyelesaiannya

Pada tahun 2020, PT. ABC mendapatkan penghasilan bersih sebesar Rp300 juta, dan memiliki modal pribadi Rp450 juta. Maka ROE PT. ABC adalah?

Rumus ROE  

= Rp300 juta : Rp450 juta

=  0,75

Artinya ROE PT. ABC adalah 0,75, dan angka ini masih tergolong kecil karena masih di bawah angka 1 dan PT.ABC belum bisa melakukan balik modal pada tahun tersebut.

Itulah definisi dan cara menghitung ROE (return of equity) yang wajib kamu ketahui, apalagi jika kamu juga merupakan pelaku usaha. 

Apa itu ROI, Rumus, dan Contohnya Dalam Marketing?

Bagi seorang pelaku usaha salah satu tujuan perusahaan yang selalu ingin dituju adalah keuntungan dari adanya investasi, mungkin kamu yang saat ini sebagai tim keuangan, pemasaran, atau pelaku usaha sekalipun sudah tidak asing dengan sebutan ROI ata singkatan dari return on investment.

ROI menjadi satu hal yang penting yang harus dipahami oleh pelaku usaha karena ROI nantinya akan menjadi tolak ukur atau penilaian keuntungan sebuah perusahaan.

Di artikel ini DailySocial akan menjelaskan apa itu ROI dan contoh perhitungannya.

Yuk, simak penjelasan berikut!

Apa itu ROI?

Return on investment atau ROI adalah tindakan untuk menghasilkan sebuah rasio untung dan rugi investasi yang dihasilkan dari pemasaran digital.  Atau bisa juga sebuah rasio yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi investasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Jadi secara umum ROI adalah profit yang didapatkan dari jumlah aset investasi perusahaan.

Sehingga dengan adanya perhitungan ROI nantinya akan membantu untuk menganalisis ulang rencana investasi suatu aset. 

Perhitungan ROI juga biasanya dibutuhkan oleh investor yang akan melakukan investasi pada sebuah perusahaan, nantinya ROI akan dijadikan sebuah bahan referensi sekaligus evaluasi untuk mengambil keputusan investasi secara tepat.

ROI juga nantinya akan menghasilkan dua kemungkinan yaitu nilai positif dan negatif, apabila ROI mendapatkan nilai positif maka investasi bisa dijalankan, tetapi apabila ROI menunjukkan angka negatif maka investasi harus segera dicabut.

Seperti penjelasan sebelumnya, ROI juga bisa dihasilkan dari pemasaran digital atau sebuah campaign.

Pengertian ROI menurut para ahli

Setelah mengetahui definisi ROI atau return on investment secara teori, kamu juga bisa mengetahui definisi ROI dari para ahli ekonomi seperti berikut:

Kasmir (2015) 

Rumus ROI digunakan sebagai rasio pengembalian atau hasil (return) atas aktiva yang digunakan suatu pihak dalam perusahaan. Sementara, ROI adalah skala pengukur efektivitas manajemen suatu transaksi investasi.

Syamsudin (2011) 

ROI atau Return on Investment adalah skala perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva.

Rahardjo (2009) 

ROI adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dalam investasi yang mereka lakukan.

Rumus menghitung ROI

ROI merupakan hasil keuntungan atau profit yang dihasilkan dari investasi sebuah perusahaan, sehingga bisa disebut juga sebagai rasio laba bersih terhadap biaya. Rumus ROI adalah sebagai berikut.

ROI = (Pendapatan Investasi – Biaya Investasi) / Biaya Investasi x 100%

Contoh perhitungan ROI:

Apabila kamu melakukan investasi sebesar Rp15 juta dan menghasilkan penjualan sebesar Rp20 juta, artinya laba yang diperoleh adalah Rp5 juta.

Maka untuk menghitung ROI atau return on investment-nya adalah dengan menggunakan rumus di atas:

ROI = (Rp 20 juta – Rp15 juta) / Rp15 juta x 100%

ROI = 33,3%

Sehingga return on investment yang akan kamu dapatkan berjumlah 33,3%

Faktor yang mempengaruhi ROI

Tinggi atau rendahnya ROI yang dihasilkan dari sebuah investasi tentunya disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:

1. Profit Margin

Yaitu sebuah keuntungan operasional yang dinyatakan dalam bentuk persen dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini nantinya akan mengukur tingkat keuntungan perusahaan yang akan dihubungkan dengan penjualannya.

2. Turnover

Turnover biasanya akan berasal dari aset operasional atau juga tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk biaya operasional yaitu kecepatan berputarnya suatu aset operasional dalam periode tertentu.

Dengan adanya ROI, pelaku usaha juga bisa melihat seberapa efisiennya sebuah perusahaan untuk memanfaatkan aktiva guna kegiatan operasional dan juga dapat digunakan untuk melihat ukuran profitabilitas perusahaan.

Manfaat analisis ROI

Tentunya selain sebagai bahan evaluasi dan referensi dalam investasi, analisis ROI juga memiliki beberapa manfaat untuk perusahaan yaitu:

  1. Analisis ROI dapat digunakan untuk sebagai pembanding penggunaan modal pada perusahaan sejenis.
  2. Analisis ROI juga digunakan untuk mengukur alokasi biaya dan modal dari masing-masing divisi.
  3. Digunakan untuk mengukur profitabilitas produk yang dihasilkan perusahaan.
  4. Analisis ROI bisa digunakan sebagai bahan referensi untuk mengambil keputusan apabila perusahaan melakukan ekspansi.
  5. ROI digunakan untuk perencanaan keuangan dan manajemen perusahaan.

Return on Investment dalam pemasaran

Tidak hanya dalam dunia keuangan saja, istilah ROI juga sering digunakan dalam pemasaran atau marketing. ROI marketing adalah tindakan untuk menghasilkan sebuah rasio untung dan rugi investasi yang dihasilkan dari pemasaran digital.

Contoh ROI dalam marketing bisa dilihat dari penggunaan strategi pemasaran, karena pemasaran digital juga bisa digunakan sebagai bentuk investasi perusahaan. Ada beberapa jenis pemasaran digital yang bisa digunakan sebagai investasi dan menghasilkan ROI di antaranya campaign marketing, social media marketing, dan email marketing.

Bahkan, penggunaan email marketing sebagai strategi pemasaran perusahaan bisa lebih menguntungkan dibandingkan social media marketing.

Direct Marketing Association (DMA) menyebutkan bila ROI email marketing menghasilkan return $40 untuk setiap $1 yang dibelanjakan. Bahkan, channel marketing lainnya tidak bisa menyentuh angka return ini.

Jika, ditanya ROI yang bagus berapa persen maka jawabannya adalah penggunaan email marketing bisa meningkatkan ROI atau return on investment sampai 3800% apabila segmentasi dan personilasinya dilakukan secara maksimal dan tepat.

Disclosure: Artikel ini bekerja sama dengan MTARGET.

Menghitung Rasio Profitabilitas: Jenis, Manfaat, dan Contoh

Laba, keuntungan, atau profit mungkin bukan istilah asing yang sering kamu temukan dalam proses keuangan sebuah usaha. Nah, selain istilah laba, keuntungan, atau profit, ternyata ada satu istilah yang memiliki makna hampir sama di antara ketiganya yaitu rasio profitabilitas.

Biasanya istilah rasio profitabilitas digunakan dalam ilmu akuntansi, mungkin bagi kamu yang baru terjun ke dunia keuangan belum terlalu familiar dengan istilah rasio profitabilitas,

Namun, jangan khawatir karena DailySocial akan membagikan ringkasan terkait rasio profitabilitas. Yuk, cari tahu lebih dalam tentang rasio profitabilitas sekarang juga!

Apa itu rasio profitabilitas?

Dikutip dari laman investopedia, rasio profitabilitas adalah ukuran metrik keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan sebuah bisnis untuk menghasilkan pendapatan yang relatif terhadap aktivitas dana operasional, neraca aset, ekuitas pemegang saham dari waktu ke waktu menggunakan data dari periode yang ditentukan.

Rasio profitabilitas juga biasanya digunakan oleh analisis keuangan dan investor sebagai bahan evaluasi, karena investor biasanya akan mencari perusahaan yang memiliki rasio tinggi. Sebab dengan tingginya sebuah laba, arus kas, atau pendapatan sebuah perusahaan artinya kinerja keuangannya juga berjalan dengan baik.

Pengertian rasio profitabilitas menurut para ahli

Para ahli atau pakar juga sudah memiliki definisi khusus untuk rasio profitabilitas, di antaranya adalah:

Susan Irawati (2006)

Rasio keuntungan atau profitability ratios adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (biasanya semesteran, triwulanan dan lain-lain) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien.

Agus Sartono (2010)

Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Kasmir (2011)

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.

Manfaat rasio profitabilitas

Setelah mengetahui definisi rasio profitabilitas, maka kamu juga wajib tahu apa saja manfaat dan fungsi dari rasio profitabilitas selain sebagai bahan evaluasi untuk investor.

  1. Sebagai bahan evaluasi perusahaan terkait keuangan dari waktu ke waktu, untuk melihat perkembangan laba perusahaan.
  2. Digunakan investor sebagai bahan penilaian perusahaan.
  3. Untuk mengetahui seberapa besar laba atau keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
  4. Bisa juga sebagai bentuk pembanding keuangan terutama laporan laba dengan periode sebelumnya.
  5. Untuk mengetahui berapa jumlah laba bersih setelah dikurangi pajak dan modal.
  6. Sebagai bahan untuk menilai produktivitas perusahaan melalui pengelolaan dana untuk modal.
  7. Sebagai pengukur untuk mengetahui laba kotor atas penjualan bersih.
  8. Mengukur laba bersih yang dihasilkan dari dana total aset dan ekuitas.
  9. Menjadi tolak ukur dalam penilaian yang akan dilakukan bank terhadap perusahaan.
  10. Menjadi tolak ukur penilaian bagi trader  saham, untuk melihat apakah saham perusahaan kamu layak dibeli atau tidak.

Jenis-jenis rasio profitabilitas dan cara menghitungnya

Rasio profitabilitas memiliki berbagai jenis dan tentunya setiap jenisnya juga memiliki rasio profitabilitas rumus yang berbeda. Berikut jenis-jenis rasio profitabilitas dalam keuangan perusahaan:

1. Rasio Pengembalian Aset

Rasio pengembalian aset atau return on assets ratio adalah rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba yang dihasilkan oleh perusahaan terkait total aset agar efisien. Sebuah perusahaan yang bisa mengelola asetnya dengan baik dapat dilihat dari rasio pengembalian aset.

Rumus rasio pengembalian aset:

ROA = Laba Bersih : Total Aset

Contoh sebuah perusahaan memiliki laba bersih sebesar Rp150 juta dengan total aset Rp50 juta. Maka, ROA perusahaan ini adalah:

ROA = 150 juta : 50 juta = 3%

2. Rasio Pengembalian Penjualan

Rasio pengembalian penjualan atau return on sales ratio adalah rasio profitabilitas yang menampilkan laba perusahaan setelah dikurangi upah pekerja, bahan baku, sebelum dikurangi bunga atau pajak.

 Rumus rasio pengembalian penjualan atau ROS adalah:

ROS = (Laba sebelum pajak dan bunga : Penjualan) x 100%

Contoh perhitungan ROS adalah sebagai berikut:

PT ABC menghasilkan keuntungan sebelum pajak sebesar Rp200 juta dengan penjualan sebesar Rp2 miliar.

ROS = (Rp200 juta : Rp2 miliar) x 100% = 0,1%

3. Margin laba bersih

Margin laba bersih atau juga net profit margin adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk menghitung persentase laba bersih sebelum dikurangi pajak terhadap pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan. Margin laba bersih juga terkadang disebut sebagai profit margin ratio.

Untuk menghitung net profit margin  adalah sebagai berikut:

Net Profit Margin = Laba bersih setelah pajak : Penjualan

Contoh untuk menghitung net profit margin:

Laba bersih setelah pajak adalah Rp750 juta dengan pendapatan penjualan bersih adalah Rp980 juta.

Net profit margin = Rp750 juta : Rp980 juta = 0,76%

4. Margin Laba Kotor

Selain margin laba bersih, margin laba kotor atau gross profit margin juga masuk ke dalam rasio profitabilitas yang digunakan untuk menghitung persentase laba kotor terhadap pendapatan yang telah dihasilkan dari penjualan.

Rumus menghitung margin laba kotor:

Gross profit margin = (Laba kotor : total pendapatan) x 100%

Contoh:

Laba kotor Perusahaan ABC adalah Rp56juta dengan total pendapatan Rp78 juta. Maka gross profit margin perusahaan tersebut adalah:

Gross profit margin = (Rp56 juta : Rp78 juta) x 100% = 71%

5. Rasio Pengembalian Ekuitas

Return on Equity Ratio (ROE) adalah rasio profitabilitas dalam menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba hasil dari investasi pemegang saham yang dibuat dalam bentuk persentase.

Rumus rasio pengembalian ekuitas:

ROE = Laba bersih setelah pajak : Ekuitas pemegang saham

Contoh perhitungan rasio pengembalian ekuitas:

Berdasarkan laporan keuangan Desember 2021, PT ABC memiliki laba bersih setelah pajak sebesar Rp700 juta dengan total ekuitas pemegang saham adalah Rp900 juta. Maka rasio pengembalian ekuitasnya sebagai berikut:

ROE = Rp700 juta : Rp900 juta = 77,7%

6. Pengembalian Modal yang Digunakan

Pengembalian modal yang digunakan atau return on capital employed (ROCE) adalah rasio profitabilitas yang berguna untuk menilai keuntungan perusahaan dari modal yang digunakan dalam bentuk persen.

Rumus pengembalian modal yang digunakan ada dua jenis yaitu:

ROCE = Laba sebelum pajak dan bunga : Modal Kerja

ROCE = Laba sebelum pajak dan bunga : (Total aset – Kewajiban)

7. Earning Per Share (EPS)

Earning per share adalah jenis rasio profitabilitas yang digunakan untuk melakukan penilaian tingkat kemampuan per lembar saham dalam menghasilkan laba untuk perusahaan yang kamu kelola, EPS juga digunakan sebagai indikator keberhasilan sebuah perusahaan.

Rumus EPS adalah sebagai berikut:

EPS = (Laba bersih setelah pajak – Dividen Saham Preferen) : Jumlah saham biasa yang beredar

8. Return on Investment (ROI)

ROI atau return on investment adalah jenis rasio profitabilitas yang penghitungnya dari laba bersih setelah dikurangi pajak terhadap total dana aktiva. Semakin tinggi ROI sebuah perusahan, maka semakin baik kondisi keuangannya.

Rumus ROI adalah sebagai berikut:

ROI = ((Laba atas investasi – investasi awal) : Investasi) x 100%

Contoh perhitungan ROI, sebuah perusahaan melakukan investasi sebesar Rp500 juta dan mendapatkan penjualan sebesar 500 unit. Kemudian, dari penjualan tersebut perusahaan itu mendapatkan keuntungan sebesar Rp650 juta. Diketahui juga keuntungan investasi adalah Rp150 juta dan modal investasi awal adalah Rp500 juta.\

ROI = ((Rp650 juta – Rp500 juta) : Rp500 juta) x 100 = 30%

ROI yang diperoleh adalah 30%.

Nah, itu adalah manfaat, jenis, rumus, dan contoh menghitung rasio profitabilitas. Untuk memantau rasio profitabilitas kamu juga bisa menggunakan software akuntansi online.

Klaim-Profit-Startup-KiriminAja-Siap-Perluas-Pasar.

Klaim Profit, Startup KiriminAja Siap Perluas Pasar

Di tengah perkembangan pesat layanan e-commerce di Indonesia, startup aggregator logistik terlengkap asal Yogyakarta, KiriminAja, klaim berhasil bukukan profit di tahun pertama. 

Startup ini diketahui mengalami peningkatan sejak kemunculannya di tahun 2020 dengan raihan pendapatan kuartal pertama 2022 ini (Januari – Maret), setara dengan raihan total pendapatan di Tahun 2021. Hal ini menunjukan cukup pesatnya perkembangan KiriminAja.

Kepada DailySocial.id CEO dan Founder KiriminAja, Fariz GTJ menyebutkan, salah satu faktor pendorong bisnisnya tumbuh dengan cepat adalah platformnya hadir memberikan solusi untuk UMKM atau pebisnis online agar arus kas (cashflow) lebih baik melalui pencairan COD yang lebih cepat.

Dikawal Eks Direktur Coca Cola

Terhitung masih baru terjun sebagai pemain di sektor ekspedisi, KiriminAja tidak ingin tertinggal dan berkomitmen untuk berinovasi serta memperkuat posisinya dengan resmi menunjuk mantan Direktur Coca Cola, Budi Isman, sebagai presiden komisaris pada November tahun lalu. Bergabungnya Budi Isman diharapkan dapat membantu memberikan arahan strategis menyelesaikan masalah logistik di Indonesia.

Adapun sejauh ini Inovasi yang ditawarkan platform KiriminAja fokus untuk mempermudah pengiriman paket, di mana pengirim dapat memilih beragam ekspedisi dalam satu aplikasi dan melayani kebutuhan COD (Cash-On-Delivery) maupun Non-COD. 

Salah satu fitur unggulan yang dimiliki aggregrator ini adalah adanya pencairan dana kilat COD yakni 1×24 jam.  Pengirim pun tidak perlu repot mengantar sendiri paket yang diinginkan, cukup pesan di tempat dan kurir dari ekspedisi yang dipilih akan mengambil paket di alamat pengambilan. 

Sebagai aggregator logistik, KiriminAja memiliki ekosistem yang terintegrasi dengan berbagai pilihan mitra ekspedisi yang tergabung sehingga semakin lengkap menemukan ekspedisi terbaik. Di antaranya seperti JNE, J&T, SiCepat, AnterAja, ID Express, JX ID, dan SAP Express Courier dan sedang dalam pengembangan untuk layanan instant courier. Area pengiriman pun mampu melayani ke 26 provinsi di Indonesia. 

Dari kemudahan dan kelengkapan yang ditawarkan, saat ini pengguna KiriminAja tercatat telah mencapai lebih dari 40.000. KiriminAja yang melihat tren pertumbuhan yang baik ini menyatakan siap memperluas sayap dengan menyediakan kebutuhan lain yakni merambah pasar pengiriman luar negeri dan fulfilment.

Masa depan aggregator logistik

Aggregator logistik merupakan jasa yang menghubungkan antara penjual, pembeli serta perusahaan di bidang ekspedisi barang. Jasa ini membantu pebisnis melakukan manajemen pengiriman dengan secara tepat.

Pihak ekspedisi yang sudah disepakati akan datang mengambil pesanan penjual, penjual pun tidak perlu repot datang ke kantor pengiriman. Sangat memangkas waktu terlebih di saat bisnis penjualan sedang sibuk-sibuknya sehingga pesanan pembeli bisa di antar lebih cepat. Peranan logistik ini menjadi sangat krusial terlebih di saat permintaan pengiriman barang dari bisnis online seperti e-commerce di tanah air terus melaju pesat.  

Laporan Ken Research 2019 mengatakan, tahun 2022 ini saja konsumen e-commerce diperkirakan naik hingga mencapai 65 juta dan pasar logistik Indonesia diestimasi mencapai nilai $74.9 miliar dengan CAGR 6.0% pada 2023.  

Pun selama tiga tahun terakhir, DailySocial.id melihat nilai investasi untuk startup logistik di Indonesia juga terus mengalami pertumbuhan pesat. Hingga Juli 2021 saja, nilai pendanaan yang dikucurkan investor meningkat hampir dua kali (2x) lipat dibanding pendanaan sepanjang tahun 2020. Dari $182,9 juta menjadi $364 juta. Tentunya ini indikasi baik bagi ekosistem dan menjadi pemicu inovasi untuk memecahkan berbagai permasalahan logistik di tanah air.

 

pexels photo

Cara Menghitung Laba Kotor, Penting untuk Pelaku Usaha Semua Skala

Bagi seorang pengusaha seperti Anda, mengetahui apa itu laba dan bagaimana cara menghitungnya merupakan hal yang sangat esensial. Kenapa begitu? Karena jumlah keuntungan yang Anda dapatkan dari suatu usaha akan bisa dihitung dengan benar dan akurat.

Hal ini juga dapat membantu Anda dalam menganalisis perkembangan usaha yang tengah Anda jalankan. Terlepas dari fakta bahwa laba dibagi menjadi dua, yakni laba bersih dan laba kotor, kali ini Trikinet akan mengajak Anda akan mendalami tentang laba kotor.

Apa itu laba kotor?

pexels photo
source: www.pexels.com

Laba kotor dapat diartikan sebagai seluruh pendapatan dari penjualan sebelum dikurangi biaya yang terkait dengan pembuatan dan penjualan produknya, seperti gaji pegawai, pembayaran bunga, overhead, dan pajak.

Artinya, di dalam pendapatan kotor terdapat keuntungan dan biaya produksi maupun biaya penyediaan jasa, sehingga masih belum dapat disebut sebagai keuntungan murni penjualan.

Bagaimana cara menghitung laba kotor?

Rumus penghitungan laba kotor sangatlah mudah dan sederhana. Anda hanya perlu mengurangi total pendapatan dengan HPP (Harga Pokok Penjualan). Maksud pendapatan disini adalah hasil penjualan. Sedangkan HPP ialah biaya produksi.

Laba kotor = Pendapatan – HPP

Contoh:

Sebuah UMKM produksi bakery memiliki rincian informasi Laporan Laba Rugi sebagai berikut:

Penjualan bersih : Rp10.000.000

HPP : Rp4.000.000

Biaya pemasaran : Rp400.000

Biaya kebutuhan administrasi : Rp100.000

Pajak : Rp500.000

Berdasarkan rincian informasi dan data di atas, maka perhitungan laba kotornya adalah sebagai berikut:

Laba kotor = Pendapatan – HPP

                  = Rp10.000.000 – Rp4.000.000

                  = Rp6.000.000

Jadi, jenis biaya apa pun yang tercantum dalam data (contohnya biaya pemasaran, pajak, dan biaya administrasi) tidak akan berpengaruh pada cara menghitung laba kotor.

 Faktor apa saja yang memengaruhi laba kotor?

  1. Harga jual produk. Semakin tinggi harga produk yang akan dijual, semakin besar pula keuntungan yang akan diterima perusahaan.
  2. Jumlah produk. Semakin banyak jumlah produk atau jasa yang dijual peluang mendapatkan laba juga semakin tinggi.
  3. HPP (Harga Pokok Penjualan). Jika harga pokok penjualan tetap dan seimbang dengan harga jual produk, tentu laba yang dihasilkan juga semakin besar.

Apa saja manfaat mengetahui laba kotor?

istockphoto x
source: istockphoto.com

  • Membantu menentukan kestabilan keuangan perusahaan.
  • Membantu memahami perkembangan perusahaan.
  • Sebagai bahan evaluasi model dan strategi bisnis
  • Membantu perencanaan jangka panjang

Dengan mengetahui apa itu laba kotor dan bagaimana cara menghitungnya, Anda akan memperoleh berbagai manfaat di atas. Usaha yang Anda jalankan pun akan semakin berkembang dan bergerak mendapatkan profit yang lebih besar nantinya.

Profit dari Super Mario Run Masih Belum Memuaskan Nintendo

Super Mario Run merepresentasikan langkah awal Nintendo memasuki ranah mobile gaming. Meski sempat dikritik karena harganya yang mahal, permainan ini mencetak rekor sebagai app iOS dengan pertumbuhan tercepat – diunduh 50 juta kali dalam waktu satu minggu sesudah perilisannya. Versi Android sendiri belum lama tersedia, meluncur tanggal 22 Maret kemarin.

Berdasarkan informasi dari analis, dari seluruh orang yang mengunduh versi free demo-nya, ada sekitar satu juta user memutuskan untuk membeli Super Mario Run, memberikan Nintendo laba hingga US$ 14 juta. Walaupun angka tersebut terlihat besar, sang perusahaan Jepang ternyata mengungkapkan ketidakpuasan terhadap performa penjualan Super Mario Run, terutama versi iOS-nya.

Dilaporkan oleh Nikkei Asia, presiden Nintendo Tatsumi Kimishima menyampaikan bahwa permainan itu gagal memenuhi ekspektasi mereka. Pelepasan Super Mario Run di Android memang berpotensi besar mendongkrak jumlah playerbase, namun tak berarti permainan memberikan Nintendo lonjakan profit. Saat ini, mesin pencetak uang terbesar sang perusahaan hiburan asal Jepang di kategori mobile ialah Fire Emblem Heroes.

Ada kemungkinan, penyebab Super Mario Run tidak se-menguntungkan Fire Emblem Heroes ada pada sistem monetisasinya. Ketika versi gratis Super Mario Run dihidangkan sebagai demo, Fire Emblem Heroes mengusung metode freemium di mana pemain bisa ‘membuka’ karakter-karakter baru. Di Jepang, format ini dikenal dengan istilah gacha. Penyajian tersebut tampaknya serasi dengan genre strategi role-playing dari Fire Emblem Heroes.

Menariknya, Nintendo tidak punya rencana untuk mengalihkan fokus mereka ke segmen free-to-play dengan sistem microtransaction. Mereka tetap lebih memilih pendekatan ala Super Mario Run, sedangkan Fire Emblem Heroes merupakan satu pengecualian. Bagi Nintendo, arahan ala gacha bertentangan dengan karakteristik franchise mereka yang dititikberatkan pada bisnis console game tradisional.

Bagi Nintendo, misi utama dari peluncuran permainan-permainan di perangkat bergerak adalah untuk merangkul lebih banyak gamer, dan mereka tidak keberatan jika proses tersebut membuat perusahaan kehilangan pemasukan.

Sama seperti di iOS, Anda harus mengeluarkan uang US$ 10 untuk mengakses seluruh konten dari Super Mario Run di platform Android. Kabar baiknya, setelah itu Anda tidak perlu membayarkan apapun lagi.

Selepas perilisannya di iDevice, Nintendo memperkenalkan fitur Friendly Run di mode Toad Rally, lalu menambahkan mode easy difficulty di bulan Januari kemarin buat mempermudah pemain menyelesaikan level-level di World Tour.

Via Games Industry.