Tag Archives: programatic ads

Fortune Indonesia IDN Media

Perluas Segmentasi Bisnis, IDN Media Segera Luncurkan Kanal “Fortune Indonesia”

Melihat masih minimnya jumlah pengguna dari segmen bisnis, IDN Media yang selama ini ingin menjadi one stop media platform dan bertujuan membangun ekosistem yang lengkap, segera meluncurkan “Fortune Indonesia”. Rencananya kanal baru tersebut akan resmi dirilis pada kuartal ketiga tahun ini.

Kepada DailySocial, Co-Founder & CEO IDN Media Winston Utomo mengungkapkan, Fortune Indonesia diharapkan bisa menjangkau segmentasi umum yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut perkembangan informasi dalam kategori bisnis seperti pasar, ekonomi, teknologi, syariah, dan beberapa lainnya.

“Bicara soal target umur cukup beragam, karena kita ingin menargetkan mereka yang masuk dalam kategori seperti eksekutif, decision maker, termasuk aspiring leader atau aspiring profesional.”

Didirikan pertama kali di New York pada tahun 1929, Fortune merupakan media bisnis terkemuka di dunia yang berfokus pada majalah, situs web, dan seri konferensi. Sejak pertama kali didirikan, Fortune dinilai berhasil mempertahankan kualitas, akurasi, dan transparansi dalam setiap penyampaian informasinya. Untuk Fortune Indonesia nantinya pengguna bisa menikmati konten tersebut dalam platform digital, majalah, dan juga ragam agenda acara.

“Nantinya kita akan menempatkan dedicated team dari IDN Media yang bertanggung jawab untuk mengelola semua konten dan kegiatan yang ada,” kata Winston.

Fortune Indonesia juga akan menciptakan kategori peringkatnya sendiri. Kategori tersebut terinspirasi dari Fortune Rankings yang sudah melegenda, seperti Fortune 500, World’s 50 Greatest Leaders, Fortune 40 under 40, 100 Best Companies to Work for, 100 Fastest Growing Companies, Most Powerful Woman, dan masih banyak lagi.

Pandemi dan pertumbuhan bisnis IDN Media

Terkait vertikal bisnis IDN Media lainnya seperti IDN Programmatic OOH, IDN App, dan IDN Pictures, menurut Winston masih terus tumbuh namun mengalami hambatan selama pandemi. Masing-masing bisnis masih terus berjalan, namun memiliki fokus dan perkembangan yang cukup bervariasi.

“Untuk IDN Pictures sendiri saat ini kami masih terus memproduksi film, namun karena pandemi kami mengalami kendala untuk jadwal rilisnya,” kata Winston.

Namun karena memiliki dua model bisnis, untuk branded content di IDN Pictures diklaim terus mendapatkan demand yang cukup tinggi terutama dari kalangan advertiser. Sementara untuk IDN Programmatic OOH, pandemi juga menghambat pertumbuhan layanan tersebut dan masih jauh dari ekspektasi perusahaan. Untuk itu perusahaan memutuskan untuk fokus kepada pengembangan produk dan teknologi.

“Setelah meluncurkan Fortune Indonesia kita belum memiliki rencana untuk meluncurkan produk atau layanan lainnya dalam waktu dekat. Fokus kami masih ingin membesarkan pertumbuhan IDN App,” tutup Winston.

Application Information Will Show Up Here
GoScreen

Lewat Akuisisinya Terhadap Promogo, Gojek Luncurkan Layanan Iklan GoScreen

Setelah diakuisisi tahun 2018 lalu oleh Gojek, startup pemasang iklan kendaraan Promogo memperkenalkan produk terbarunya yang merupakan integrasi dengan ekosistem di Gojek yaitu “GoScreen”. Direktur Promogo Kiranjeet Purba mengungkapkan, melalui GoScreen yang menggunakan konsep Digital Out Of Home (OOH) diharapkan bisa dimanfaatkan oleh brand besar hingga pelaku UKM dan merchant Gojek untuk melancarkan kegiatan pemasaran.

Memanfaatkan mitra pengemudi Gojek, nantinya iklan OOH ini akan dihadirkan oleh GoScreen dengan beberapa fitur unggulan. Di antaranya adalah teknologi iklan terprogram (programmatic ads) untuk personalisasi konten sesuai waktu dan lokasi audiens, pengukuran impresi secara real-time, memanfaatkan armada roda dua Gojek yang memiliki mobilitas tinggi.

“Bukan hanya memberikan produk yang bermanfaat untuk semua, melalui GoScreen kami juga ingin memberikan penghasilan tambahan kepada mitra pengemudi Gojek hingga 20% dari pendapatan normalnya,” kata Kiranjeet.

Memanfaatkan data yang terkumpul dari tiga aplikasi utama di ekosistem Gojek, yaitu aplikasi untuk konsumen, merchant dan mitra pengemudi; diharapkan bisa memberikan data yang relevan yang tentunya bisa dimanfaatkan oleh brand hingga UKM yang ingin memasarkan produk mereka. Bukan hanya untuk awareness, melalui GoScreen diharapkan bisa menjadi channel pemasaran baru brand dan UKM.

“Saat ini GoScreen masih terbatas di wilayah Jakarta saja. Namun kami memiliki target teknologi ini bisa dinikmati oleh mereka di kota tier 2 hingga 3 juga. Targetnya ada 20 ribu screen di Indonesia melalui GoScreen hingga akhir tahun 2021 mendatang,” kata Kiranjeet.

Disinggung apakah layanan GO-ICE dan GO-VEND yang diluncurkan oleh Promogo tahun 2018 lalu masih berjalan, Kiranjeet menyebutkan kedua layanan tersebut tidak aktif lagi, dan saat ini Promogo fokus kepada GoScreen.

Di pasaran sudah ada beberapa platform serupa yang menawarkan teknologi OOH untuk brand, di antaranya adalah IDN Programmatic Out-of-Home (IDN POOH) dan StickEarn. GoScreen baru akan resmi dikomersialisasikan pada bulan Januari 2021 mendatang.

Kegiatan pemasaran OOH saat pandemi

Meskipun kondisi pandemi, namun menurut Kiranjeet tidak menurunkan minat brand untuk melancarkan kegiatan pemasaran secara offline. Inovasi terbaru dari Promogo ini diklaim mendapat antusiasme tinggi dari pengiklan, mengingat inovasi ini termasuk salah satu dari 12 tren teknologi periklanan yang telah dan akan terus berkembang.

“Saat pandemi ini justru mendorong kami dari Promogo dan Gojek untuk menciptakan solusi baru yang bisa dimanfaatkan mitra pengemudi untuk menambah penghasilan. Harapannya GoScreen bisa memberikan social impact yang membantu bukan hanya mitra tapi merchant mempromosikan bisnis,” kata Kiranjeet.

GoScreen dilengkapi kamera serta teknologi berbasis suar (beacon technology) untuk menghitung tingkat impresi iklan, sehingga brand bisa secara transparan memantau tingkat eksposur, jumlah kendaraan yang aktif maupun jarak tempuh yang dicapai oleh para mitra. Solusi teknologi periklanan inovatif GoScreen ini juga telah mendapatkan sertifikasi Open Measurement SDK (OM SDK) dari lembaga internasional IAB Tech Lab (Interactive Advertising Bureau Tech Lab).

“Layanan yang kami tawarkan ini memberikan brand solusi periklanan yang lebih terukur secara data, dengan harga kompetitif. Brand dapat mengoptimalkan iklan mereka secara real-time, serta memonitor performanya melalui online dashboard khusus yang transparan dan jelas,” kata Kiranjeet.

Efektivitas GoScreen telah dirasakan oleh Publicis Media, salah satu mitra bisnis pertama yang telah merasakan GoScreen dalam fase uji coba selama dua bulan di Jabodetabek, saat mempromosikan Disney+ Hostar di Indonesia.

“Hasilnya, lebih dari empat juta tayangan dengan 40% Share of Voice, menjangkau lebih dari 850 ribu orang melalui 2 ribu jam pemutaran iklan dengan waktu dan lokasi yang tepat sebagai kuncinya,” kata General Manager Publicis Media Saravanan Mudaliar.

Application Information Will Show Up Here