Tag Archives: programmers

Program Bangkit Google Indonesia

Google Indonesia Luncurkan “Bangkit”, Program Pendidikan Pemrograman Gratis di Tingkat Lanjut

Bertujuan untuk menambah lebih banyak talenta digital yang memiliki kemampuan pemrograman tingkat lanjut, Google Indonesia meluncurkan program “Bangkit”.  Inisiatif tersebut dapat dinikmati gratis oleh masyarakat Indonesia yang ingin menambah kompetensi di bidang pemrograman dan machine learning.

Kepada DailySocial, Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf mengungkapkan, program pilot ini diluncurkan berdasarkan masukan dari pemerintah dan pihak terkait lainnya yang menginginkan partisipasi lebih dari perusahaan untuk mencetak talenta digital yang berkualitas.

“Khusus untuk program Bangkit, kita menargetkan mereka yang telah memiliki kemampuan pemrograman, coding, hingga matematika. Semua pelatihan akan dilakukan dalam Bahasa Inggris, didukung dengan materi pelajaran hingga mentor berkualitas.”

Bagi mereka yang tertarik untuk mengikuti program Bagkit, bisa mendaftarkan melalui platform Grow with Google. Setelah melalui proses perekrutan dan interview, peserta yang berhasil lolos akan mengikuti program selama 6 bulan secara gratis.

Untuk fase pertama, program Bangkit baru diadakan di kota seperti Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, dan Denpasar. Menggandeng startup unicorn Indonesia seperti Tokopedia, Traveloka, dan Gojek. Targetnya merekrut 300 peserta.

“Alasan kami untuk fokus kepada machine learning karena Google sudah banyak menerapkan teknologi tersebut dan saat ini sudah banyak startup yang mulai menerapkan teknologi yang tergolong sudah sangat advance ini. Selain technical skill kami juga akan memberikan pelatihan soft skill seperti leadership hingga critical thinking untuk para peserta,” kata Randy.

Memanfaatkan momentum

Disinggung apakah program ini diluncurkan bersamaan dengan dilantiknya Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Randy menegaskan program ini sebelumnya sudah menjadi rencana Google Indonesia. Memanfaatkan kemitraan dengan unicorns hingga pihak universitas, diharapkan bisa memberikan kontribusi.

Sebelumnya Google Indonesia juga telah memberikan pelatihan kepada pemilik bisnis UKM seperti Gapura Digital dan Women Will untuk perempuan. Google Indonesia mengklaim hingga saat ini telah melatih sekitar 1,6 juta orang di Indonesia.

Untuk memastikan program ini berjalan secara lancar dan tepat sasaran, nantinya Google juga akan menghadirkan mentor ternama dari Google sendiri. Mentor profesional dari Google Asia Pasifik siap membantu peserta program Bangkit.

“Pada akhirnya untuk peserta yang nantinya telah selesai mengikuti program Bangkit, bisa bekerja di perusahaan teknologi hingga startup di Indonesia. Mereka juga bisa membangun startup sendiri memanfaatkan pelajaran yang didapatkan dari program. Jika sesuai dengan kriteria tidak menutup kemungkinan mereka juga bisa bergabung dengan Google Indonesia,” kata Head of Education Programs Google Asia Pacific William Florance.

Disinggung apakah talenta Indonesia sudah siap dan memiliki kemampuan yang baik untuk meningkatkan skill set mereka, William menegaskan sudah banyak para programmer yang bekerja di perusahaan teknologi hingga startup unicorn Indonesia yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Melalui program Bangkit diharapkan jumlah tersebut bisa bertambah.

Orang Indonesia, Para Programmer, dan Nasi Padang

Di mana para programmer berbakat Indonesia berada? Mengapa tidak ada perusahaan teknologi internasional yang dikuasai oleh orang Indonesia? Pertanyaan-pertanyaan ini mengindikasikan masalah yang berhubungan dengan kurangnya pengakuan orang TI berbakat dari Indonesia dikancah internasional. Indonesia memang memiliki programmer berbakat tapi hampir semua dari mereka ‘bersembunyi’ di negara ini. Mereka menghindar dari sorotan.

Pertanyaan berikutnya adalah mengapa. Mengapa mereka ‘bersembunyi’? Mengapa mereka tidak bekerja untuk perusahaan-perusahaan internasional asal Amerika atau yang lainnya?

Memang tidak semua, beberapa dari mereka ada yang bekerja untuk perusahaan internasional, tetapi tidak dalam posisi yang akan bisa menempatkan mereka dalam sorotan. Kebanyakan dari orang Indonesia tidak memegang posisi eksekutif. Saya memiliki teori yang mungkin saja menjadi alasan utama mengapa orang Indonesia tidak begitu dikenal di luar negeri. Artikel ini cukup panjang, jika Anda ingin langsung sampai pada kesimpulan, silahkan menuju tiga paragraf terakhir untuk langsung membaca teori yang saya usulkan.

Setiap kali kita mendengar tentang berita besar di Indonesia selalu tetang perusahaan lokal yang beroperasi lokal pula. Meski ada, namun Indonesia memiliki jangkauan yang sangat sedikit di tempat-tempat seperti Silicon Valley.

Continue reading Orang Indonesia, Para Programmer, dan Nasi Padang

Indonesians, programmers, and Nasi Padang

Where are Indonesia’s talented programmers? Why aren’t international technology companies overrun by Indonesians? These questions bring forward the problems that are  affecting the lack of recognition of Indonesian IT talents internationally. Indonesia does have talented programmers but almost all of them are hiding in the country. They shy away from the spotlight.

The next question is why. Why are they hiding? Why aren’t they working for American or other international companies? Well, some of them do, but not necessarily in a position that would put them in the spotlight. Most don’t hold executive positions. I have a theory that may just be the very reasons why Indonesians aren’t that well known overseas, so hear me out. This is long so those who don’t want to read too much, scroll down to the last three paragraphs to read my theory.

Continue reading Indonesians, programmers, and Nasi Padang