Tag Archives: Psikologi

Pengertian Assesment

Assessment: Pengertian, Jenis, Fungsi, Format, dan Manfaatnya dalam Era Modern

Di era informasi dan teknologi yang terus berkembang, ‘Assessment’ atau penilaian telah menjadi bagian integral dalam dunia pendidikan, bisnis, dan bahkan kehidupan sehari-hari.

Jika Anda pernah merasa penasaran tentang apa, bagaimana, dan mengapa kita melakukan penilaian, maka artikel ini akan membantu Anda memahami semua itu. Kami akan menjelajahi pengertian, jenis, fungsi, format, dan manfaat dari proses penilaian ini dengan bahasa yang ringan dan pendekatan SEO yang tepat.

Assessment, atau penilaian, adalah proses untuk mengukur, mengevaluasi, dan merespons kemampuan, pengetahuan, atau kinerja individu, kelompok, atau organisasi.

Ini adalah alat yang digunakan untuk menilai sejauh mana tujuan telah tercapai, serta untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam suatu konteks tertentu. Penilaian dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari tes tertulis hingga wawancara, observasi, atau proyek praktis.

Pengertian Assessment

Assessment merupakan sebuah konsep penting dalam berbagai bidang, terutama pendidikan, psikologi, dan manajemen.

Assessment adalah proses mengumpulkan, meninjau, dan menggunakan informasi dari kegiatan yang terukur untuk membuat keputusan.

Proses ini bisa digunakan dalam berbagai konteks, seperti di sekolah, tempat kerja, atau dalam proyek-proyek khusus. Assessment bertujuan untuk memahami kemampuan, keterampilan, pengetahuan, atau kinerja seseorang atau suatu kelompok. 

Dalam pendidikan, assessment sering kali digunakan untuk mengevaluasi kemajuan dan pencapaian siswa. Di tempat kerja, ini bisa digunakan untuk menilai kinerja karyawan atau efektivitas suatu program. Assessment bisa bersifat formal, seperti tes atau ujian, atau informal, seperti observasi atau diskusi.

Jenis Assessment

Terdapat beberapa jenis penilaian yang umum digunakan, dan masing-masing memiliki tujuan yang berbeda. Penilaian formatif adalah jenis penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik dan membantu siswa atau individu berkembang secara berkelanjutan.

Sementara itu, penilaian sumatif digunakan untuk menilai pencapaian akhir, seperti ujian akhir semester atau proyek akhir. Selain itu, terdapat juga penilaian diagnostik yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan awal, serta penilaian kompetensi yang menilai keterampilan dan kemampuan spesifik.

Fungsi Assessment

Fungsi utama dari penilaian adalah memberikan pemahaman tentang sejauh mana tujuan telah tercapai. Selain itu, penilaian juga digunakan untuk memotivasi individu atau kelompok untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Dalam konteks bisnis, penilaian dapat membantu dalam pengambilan keputusan strategis dan mengukur kinerja karyawan. Dalam pendidikan, penilaian membantu guru untuk mengadaptasi metode pengajaran mereka sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, penilaian juga berperan penting dalam pengembangan kurikulum dan penelitian.

Format Assessment

Penilaian dapat dijalankan dalam berbagai format, tergantung pada tujuan dan konteksnya. Beberapa format yang umum digunakan termasuk tes tertulis, kuis, presentasi lisan, proyek praktis, wawancara, dan portofolio. Pemilihan format penilaian harus didasarkan pada apa yang ingin diukur dan bagaimana informasi yang diperoleh akan digunakan.

Manfaat Assessment

Manfaat utama dari penilaian adalah memberikan informasi yang berharga untuk pengambilan keputusan. Dalam pendidikan, penilaian membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dan mengukur efektivitas metode pengajaran.

Di dunia bisnis, penilaian kinerja karyawan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Selain itu, penilaian juga dapat membantu individu untuk merencanakan pengembangan pribadi mereka, sehingga mencapai tujuan karir atau pendidikan yang lebih tinggi.

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian tidak hanya sekadar alat untuk mengukur pencapaian, tetapi juga alat yang dapat memotivasi, membantu pengambilan keputusan, dan meningkatkan kualitas individu atau organisasi.

Melalui berbagai jenis penilaian dan format yang sesuai, kita dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, mengukur kemajuan, dan merencanakan perbaikan yang diperlukan.

Dalam dunia yang semakin kompleks dan kompetitif, pemahaman yang baik tentang penilaian akan menjadi aset berharga. Dengan memanfaatkan penilaian dengan bijak, kita dapat mencapai tujuan-tujuan kita dengan lebih efektif dan meraih kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.

Dengan demikian, penilaian bukan sekadar alat evaluasi, tetapi juga jendela ke arah perbaikan dan kemajuan yang berkelanjutan.

Arogan: Definisi, Jenis, Penyebab, dan Perbedaannya dengan Sikap Percaya Diri

Dalam psikologi, arogan ditunjukkan kepada orang-orang yang memiliki rasa superioritas, yang diwujudkan dalam sikap sombong. Di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri arogan adalah congkak, sombong, serta angkuh.

Tapi arogan itu sifat seperti apa sih? Kamu bisa baca rangkumannya di bawah ini!

Definisi Arogan

Arogan adalah perasaan atau emosi di dalam hati yang dapat mengacu pada dua pengertian umum. Dalam artian negatif, biasanya mengacu pada perasaan yang meninggikan status atau prestasi seseorang, sering disebut dengan kesombongan.

Arogansi, di sisi lain, dalam arti positifnya, mengacu pada kepuasan seseorang dengan keputusan atau tindakannya sendiri atau pihak lain dan kelompok sosial.

Filsuf dan psikolog sosial telah menemukan bahwa arogansi adalah emosi sekunder yang kompleks yang membutuhkan pengembangan emosi pribadi dan berurusan dengan perbedaan konseptual yang signifikan. Contoh cara membedakan kesombongan dari kebahagiaan dan kegembiraan melalui interaksi verbal. Psikolog sosial juga mengakui kesombongan sebagai sinyal status sosial yang tinggi.

Jenis-jenis Sikap Arogan

Santo Gregorius Agung mengktegorikan sikap arogan menjadi 4 jenis, yakni:

• Dia merasa bahwa kebaikannya berasal dari dirinya sendiri.

• Merasa kebaikannya datang dari Tuhan dan berkat jasa yang telah dia lakukan.

• Menyombongkan sesuatu yang sebenarnya tidak dimiliki.

• Melihat orang lain dengan rendah dan merasa bahwa mereka adalah satu-satunya pemilik dari apa yang telah mereka miliki.

Penyebab Sikap Arogan

• Merasa lebih unggul dari orang lain. Hal tersebut dapat berupa status, harta benda, relasi, pengetahuan, dan lain-lain.

• Iri terhadap prestasi orang lain untuk menunjukkan jika dia memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain.

• Butuh image yang baik di depan orang lain. Jika tindakannya diperbaiki, dia tidak dapat menerima atau bahkan menolak kebenaran dengan memaksakan pendapatnya.

Perbedaan Arogan dengan Percaya Diri

1. Pengalaman dan Keahlian

Kepercayaan diri seseorang berasal dari pengalaman dan keahliannya. Ini memungkinkan sebagian besar dari mereka mendapatkan umpan balik positif yang menunjukkan apa saja keunggulannya.

Pada saat yang sama, orang yang sombong cenderung memiliki sedikit pengalaman dan keahlian. Tidak hanya itu, orang yang arogan pun hanya fokus pada sebagian keterampilannya tanpa fokus untuk mengembangkannya.

2. Rasa Menghargai dan Rendah Hati

Orang yang percaya diri biasanya juga memiliki sifat rendah hati. Orang yang percaya diri sadar akan pencapaiannya tetapi tidak ingin menyombongkannya di depan orang lain.

Sikapnya yang percaya diri akan membuatnya dihormati oleh rekan kerja dan atasan.

Sebaliknya, orang yang arogan tidak menghargai orang lain dan lebih suka menyombongkan kemampuan atau prestasinya kepada teman sebayanya. Karena itu, ia tidak mendapat respek dari rekan kerja dan sekitarnya.

3. Dampak ke Lingkungannya

Seseorang yang percaya diri akan menyebarkan hal-hal positif, seperti kemampuannya membantu rekan kerja meningkatkan keterampilan dan prestasi kerja.

Pada saat yang sama, orang yang arogan hanya menyebarkan hal-hal negatif kepada orang-orang di sekitarnya. Selain itu, individu seperti itu menggunakan kemampuannya hanya untuk diri mereka sendiri.

Tidak hanya itu, orang yang arogan hanya fokus pada hal negatif ketika mereka memiliki masalah dan tidak mau menyelesaikannya bersama.

4. Ketika Mendapatkan Kritik dan Feedback

Ketika orang yang percaya diri menerima feedback atau kritik, mereka menghargai dan menerimanya. Orang yang percaya diri percaya bahwa feedback yang mereka terima adalah pengalaman belajar bagi mereka sehingga karier mereka bisa maju.

Pada saat yang sama, orang yang arogan cenderung tidak menerima feedback atau kritik yang membangun. Akibatnya, mereka tidak dapat maju dan hanya mencapai keterampilan yang biasa-biasa saja.

Nah, demikian gambaran tentang sifat arogan. Sejatinya, sifat ini hanya menimbulkan dampak negatif bagi diri sendiri mau pun orang di sekitar. Maka dari itu, hidup lebih positif dan menghindari toxic yang ada akan membuat kamu lebih sehat menghadapi kehidupan.

7 Cara Mengatasi Overthinking untuk Kesehatan Mental Kamu Lebih Sehat

Apakah kamu salah satu dari orang-orang yang suka memikirkan semuanya? Maka kamu mungkin salah satu dari orang-orang yang berpikir terlalu banyak. Jangan salah memahami sifat pemikir. Orang dengan sifat pemikir cenderung memikirkan hal-hal yang memang perlu dipikirkan. Di saat yang sama, overthinkers cenderung menghabiskan waktu berjam-jam untuk memikirkan hal-hal sepele atau hal-hal yang mungkin tidak berguna.

Memikirkan sesuatu sebelum bertindak memang baik, tetapi melakukannya terlalu sering juga berbahaya bagi kamu, tidak hanya waktu, tetapi juga energi kamu akan habis jika kamu melakukan ini selama berjam-jam. Jadi, kamu bisa mencegah kebiasaan ini dengan mengikuti tips di bawah ini.

1. Mencari Tahu Penyebabnya

Cara pertama untuk menghilangkan overthinking adalah mencari tahu penyebabnya. Ketika kamu mengetahui akar masalahnya, Anda dapat menemukan solusi untuk mengatasi pemicu overthinking kamu.

2. Lakukan Sesuatu yang Berbeda

Cara ini dapat membantu kamu melupakan pikiran di kepala kamu. Bagi kamu yang suka berpikir berlebihan, mengalihkan perhatian adalah cara yang tepat. Kamu bisa mencoba aktivitas baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Seperti bergabung dengan komunitas tempat kamu tinggal, berpetualang bersama teman atau sekadar menonton film dan memasak di rumah, hal yang jarang kamu lakukan sebelumnya.

3. Tarik Nafas Dalam-dalam

Pertama, temukan tempat yang nyaman untuk duduk dan jaga agar leher dan bahu kamu sesantai mungkin. Letakkan satu tangan di dada dan tangan lainnya di perut.

Kemudian tarik dan keluarkan napas melalui hidung, perhatikan gerakan dada dan perut saat kamu bernapas. Lakukan latihan ini selama 5 menit tiga kali sehari atau setiap kali kamu memiliki pikiran yang mengganggu.

4. Cobalah untuk Berpikiran Terbuka

Membuka pikiran dapat membantu kamu menemukan solusi dari masalah yang ada. Lihatlah masalah yang kamu hadapi dari sudut pandang yang berbeda. Buanglah pikiran negatif kamu dan gantilah dengan pikiran positif. Ini tidak hanya membantu kamu menemukan solusi, tetapi juga melupakan pikiran yang tidak perlu.

5. Berdamai dengan Ketakutan Sendiri

Belajar menerima ketakutan kamu sendiri bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi pemikiran berlebihan. Studi dalam jurnal Kesehatan Psikologis Manfaat Menerima Emosi dan Pikiran Negatif:

Studi laboratorium, buku harian, dan longitudinal menunjukkan bahwa menerima pikiran dan ketakutan negatif dapat membantu meningkatkan kesehatan mental.

Tentu saja, menghadapi ketakutan kamu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Prosesnya memakan waktu lama dan tidak bisa dilakukan dalam beberapa hari. Namun begitu rasa takut diatasi, tidak ada lagi pemikiran berlebihan akibat kondisi ini.

6. Beri Batas Waktu dalam Mengatasi Keputusan

Overthinking biasanya terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan besar. Orang tidak ingin melakukan kesalahan dalam tindakannya, sehingga mereka terus memikirkan keputusan yang tepat.

Cara termudah untuk mencegah terlalu banyak berpikir adalah dengan membatasi pilihan. Dengan begitu kamu punya waktu untuk memikirkannya dan kapan harus berhenti memikirkannya.

7. Berikan Waktu Diri Sendiri

Otak dan tubuh membutuhkan waktu untuk berpikir dan mencerna peristiwa atau ketakutan yang dialami. Jadi cadangan sekitar 30 menit. Selama waktu ini, tuliskan kekhawatiran yang mengkhawatirkan dalam jurnal.

Kemudian luangkan waktu untuk mencari solusi. Ketika sampai pada hal-hal yang tidak dapat kamu kendalikan, seperti reaksi atau apa yang orang lain katakan tentang kamu, cobalah untuk tidak membiarkannya membebani kamu.

Demikianlah cara mengatasi overthinking dan jika cara mengatasi overthinking di atas tidak membantu, berkonsultasilah dengan psikolog untuk menemukan solusi yang tepat.

Quarter Life Crisis: Pengertian, Penyebab, Tanda-tanda, dan Tips Menghadapinya

Sekarang, kesehatan mental dan emosional adalah kondisi tubuh yang juga turut diperhatikan oleh banyak orang. Karena itu, kamu mungkin pernah mendengar istilah Quarterlife Crisis sebelumnya. Krisis ini adalah saat ketika seseorang mengkhawatirkan masa depannya.

Ya, Quarter Life Crisis adalah masa yang bisa membuat stres bagi sebagian orang. Oleh karena itu, saat ini harus dipenuhi dengan menciptakan pola pikir yang positif dan mencari sesuatu yang bermakna. Bagan berikut akan membantu kamu memahami cara menghadapi krisis kehidupan lainnya.

Apa Itu Quarter Life Crisis?

Quarter Life Crisis atau Krisis Seperempat Abad adalah masa ketika usia 18-30 tahun merasa disorientasi, cemas, bingung dan bingung akan ketidakpastian masa depan hidupnya. Biasanya, kekhawatiran ini mencakup masalah dalam hubungan, romansa, karier, dan kehidupan sosial.

Kecuali bahwa orang-orang yang mengalami quarter-life crisis sering mempertanyakan keberadaan mereka sebagai individu. Ada juga orang yang merasa tidak memiliki arti hidup.

Penyebab Quarter Life Crisis

Fase quarter life crisis biasanya terjadi pada seseorang yang beranjak dewasa dan dihadapkan pada masalah “dewasa” untuk pertama kalinya.

Beberapa penyebab Quarter Life Crisis adalah sebagai berikut:

• Ada masalah keuangan atau pekerjaan

• Sedang merintis dan merencanakan masa depan

• Berada dalam hubungan romantis untuk pertama kalinya

• Putus setelah hubungan serius yang panjang

• Ada rekan-rekan yang sudah mewujudkan impiannya

• Dia membuat keputusan pribadi yang akan memiliki dampak panjang pada hidupnya

• Untuk pertama kalinya dalam hidup dia mandiri

Tanda-tanda Quarter Life Crisis

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menjadi tanda seseorang sedang mengalami quarter life crisis:

• Sering bingung dengan masa depan

• Merasa terjebak dalam situasi yang tidak disukai

• Sulit untuk membuat keputusan ketika memiliki beberapa pilihan di depannya

• Kurangnya motivasi untuk melakukan aktivitas sehari-hari

• Sulit untuk memutuskan apakah akan menjalani hidup menurut keinginan sendiri atau menurut tuntutan keluarga dan masyarakat

• Takut sendirian di tempat yang tidak diketahui

• Merasa iri pada teman yang sudah mencapai impiannya

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis

Hal terpenting untuk mengatasi quarter life crisis adalah mengembangkan pola pikir dan mengambil tindakan positif. Selain itu, kamu bisa meminta berbagai cara untuk menghadapi quarter life crisis lainnya, antara lain:

1. Tidak Perlu Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Pesatnya perkembangan teknologi seringkali membuat orang mengikuti prestasi orang lain yang bisa dilihat di media sosial. Kamu mungkin melihat rekan-rekan mu mencapai prestasi mereka terlebih dahulu, seperti sukses dalam karir mereka, menikah, berkeliling dunia, dan lainnya.

Namun, kamu tidak boleh membandingkan pencapaian orang lain yang kamu lihat di media sosial dengan pencapaian kamu sendiri. Karena setiap orang memiliki waktunya masing-masing.

2. Bercerita kepada Orang Terdekat

Agar tidak merasa sendiri, kamu bisa berbagi hal-hal yang mengganggu kamu dengan orang-orang terdekat. Itu karena kamu akan mendapat dukungan dari orang-orang terdekat biasanya dan secara tidak langsung akan memotivasi.

3. Lakukan Sesuatu yang Berarti Bagi Dirimu

Daripada membandingkan dirimu dengan orang lain, lebih baik kamu melakukan sesuatu yang berarti untuk dirimu sendiri. Kamu dapat menentukan apa yang ingin kamu capai dan fokus pada hal itu.

4. Ubah Rasa Khawatir Menjadi Tindakan

Jika kamu bingung dan khawatir akan masa depan, kamu bisa menggunakan ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri.

Misalnya, bagi kamu yang mengkhawatirkan karir masa depan, kamu dapat memulai kursus online atau beberapa kursus yang tersedia untuk umum. Dengan cara ini visi kamu lebih terbuka dan kamu dapat perlahan-lahan mencapai tujuan hidupmu.

5. Mulai Cintai Diri Sendiri

Orang yang merasa stres dan khawatir akan masa depannya melupakan kegembiraan dan pencapaiannya sendiri. Jadi mulailah menerima dan menghargai hal-hal yang telah kamu capai melalui kerja keras kamu sendiri. Dengan begitu, energi yang kamu pancarkan akan lebih positif sehingga kamu bisa fokus pada tujuan hidup lainnya.

Selain itu, kamu bisa mulai mencintai diri sendiri dengan melakukan hal-hal kecil yang penting, seperti berolahraga, makan sehat, dan lainnya.

Quarter life crisis bisa menimpa siapa saja, karena masalah hidup sebenarnya cukup wajar. Sebelum fase ini menyerang maka kamu harus kuat fisik dan mental agar krisis ini tidak berlanjut.

Semoga artikel ini membantu kamu dalam melewati masa-masa quarter life crisis ini.

mental health halodic

Halodoc Launches Mental Health Consulting Service

After recently expanding partnerships with related parties, Halodoc health technology platform launched a new feature that is accessible through the application. The specific channel is to help users with mental health consultations, supported by 500 registered psychologists and psychiatrists.

In Indonesia, Halodoc reported only a few Indonesians are consulting with psychiatrists. According to Halodoc’s VP Marketing, Felicia Kawilarang, the negative stigma against mental disorders in the community becoming one of the challenges for those who experience any indications, especially in terms of access to psychological assistance.

“Now, through easily accessed telemedicine services via smartphones, it is expected to be the first step of a solution, especially amid this pandemic.”

Previously, clinical psychology and services were available at the “Chat with Doctor” feature on Halodoc. However, in order to maximize these services amid pandemic, Halodoc presents special channels related to mental health. Users who want to consult can directly open the Mental Health service on Halodoc’s front page and choose the Clinical Psychology or Mental Medicine feature.

After launched over two weeks, the Halodoc Mental Health special channel has increasing user growth up to 400%. The most complaints include complaints about depression, anxiety, and stress.

“If you ever experience excessive anxiety, it is advisable to immediately consult a professional through Halodoc telemedicine services in order to maintain your mental health. This is also in line with the Covid-19’s Acceleration Handling Task Force which was delivered through various opportunities,” Felicia said.

In addition to Halodoc, another healthtech with similar service is Psikologimu. Founded by psychology alumnus, this startup wants to facilitate access to mental services in Indonesia.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Aplikasi Konsultasi Kesehatan Jiwa Halodoc

Halodoc Luncurkan Layanan Konsultasi Kesehatan Jiwa

Setelah sebelumnya memperluas kemitraan dengan berbagai pihak terkait, platform teknologi kesehatan Halodoc meluncurkan fitur baru yang bisa diakses langsung di aplikasi. Kanal yang dihadirkan secara khusus membantu pengguna melakukan konsultasi kesehatan mental mereka, didukung oleh 500 psikolog dan psikiater teregistrasi.

Di Indonesia sendiri Halodoc mencatat belum banyak masyarakat Indonesia yang memanfaatkan jasa konsultasi psikiater. Menurut VP Marketing Halodoc Felicia Kawilarang, masih adanya stigma negatif di masyarakat terhadap penyakit gangguan mental menjadi salah satu tantangan bagi mereka yang mengalami indikasi penyakit tersebut, terutama dalam hal akses untuk mendapatkan bantuan penanganan psikologi.

“Kini, melalui layanan telemedicine yang dapat secara mudah diakses melalui smartphone diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dan langkah penanganan pertama, terlebih di tengah pandemi ini.”

Sebelumnya, layanan psikologi klinis dan kedokteran jiwa sudah tersedia di layanan “Chat with Doctor” di Halodoc. Namun, guna memaksimalkan layanan tersebut di tengah pandemi ini, Halodoc menghadirkan kanal khusus terkait Kesehatan Jiwa. Pengguna yang ingin berkonsultasi bisa langsung membuka layanan Kesehatan Jiwa di halaman awal Halodoc dan memilih bidang Psikologi Klinis atau Kedokteran Jiwa yang dibutuhkan.

Setelah lebih dari dua minggu diluncurkan, kanal khusus Kesehatan Jiwa Halodoc mengalami peningkatan jumlah akses pengguna hingga 400%. Keluhan yang paling banyak dikonsultasikan di antaranya keluhan seputar depresi, kecemasan, dan stres.

“Apabila mengalami kecemasan berlebihan, disarankan untuk segera berkonsultasi ke profesional yang bisa diakses melalui layanan telemedicine Halodoc agar kesehatan jiwa senantiasa terjaga. Ini juga sejalan dengan imbauan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang disampaikan melalui berbagai kesempatan,” kata Felicia.

Selain Halodoc startup healthtech yang juga memiliki layanan serupa adalah Psikologimu. Didirikan oleh alumni mahasiswa Psikologi, startup ini ingin memudahkan akses layanan mental di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi Mobile Relieve Berambisi Jadi Marketplace Terapi Psikologi Terbesar Asia

Relieve App tawarkan layanan terapi psikologi secara anonim / Shutterstock

Mempertemukan individu dengan psikolog dalam satu platform mobile mungkin bukan ide baru, tetapi di Indonesia eksekusinya belum ada. Relieve mencoba mengambil celah ini dengan menciptakan aplikasi marketplace terapi psikologi yang dinobatkan sebagai pemenang utama ajang kompetisi Satu Mulai bulan lalu. Inisiatif eksekusinya di Indonesia telah digagas lebih dahulu oleh Relieve App sebagai peace of mind social network menurut CEO Relieve App Audrey Maximillian Herli atau yang akrab disapa Maxi.

Continue reading Aplikasi Mobile Relieve Berambisi Jadi Marketplace Terapi Psikologi Terbesar Asia

Meng-UX-kan Diri Kita

Anda seorang pengembang teknologi yang ingin mempelajari UX? Tidak tahu mulai dari mana, sementara Anda harus terjun langsung menghadapi produk-produk teknologi yang sedang Anda kembangkan? Berikut ini sedikit tips dari pengalaman saya.

1. Mulai dari Empati

Sebagai penggemar gadget, ada kalanya kita cukup canggih dalam mengoperasikan produk-produk teknologi, sehingga tidak sadar kalau pengguna lain tidak sebaik kita. Dengan mudah muncul kata “gaptek” yang mengesankan bahwa mereka yang kesulitan mengoperasikan produk-produk teknologi adalah orang-orang bodoh. Padahal, bisa jadi mereka merupakan mayoritas.

Kita bisa memulai dari pertanyaan-pertanyaan sederhana terhadap mereka yang mengaku gaptek terhadap produk tertentu. Mintalah mereka menggunakan produk itu di depan Anda sambil menunjukkan apa yang menjadi kesulitannya atau apa salah persepsi mereka terhadap suatu fungsi / moda interaksi.

Continue reading Meng-UX-kan Diri Kita