Tag Archives: PUBG Global Championship 2019

Ubah Struktur, PUBG Global Series Diumumkan Hadir Tahun 2020

Badai tren genre Battle Royale mungkin bisa dibilang sudah habis masanya. Letupan tren genre ini dimulai akhir tahun 2017 lalu lewat game yang dibuat dari mod ARMA II, PlayerUnkown’s Battleground. Setelah hampir dua tahun berlalu, kini tinggal soal mempertahankan agar genre ini tetap menjadi pilihan favorit gamers selain dari MOBA atau FPS klasik 5v5.

Muncul berbarengan dengan tren esports, tak heran jika PUBG (baik PC ataupun Mobile) menggunakan hal tersebut sebagai salah satu cara memasarkan game buatannya. PUBG Mobile sedikit banyak sudah mengumumkan rencana programnya untuk tahun 2020 mendatang. Lalu bagaimana dengan rencana esports dari original PUBG yang hadir di Steam dan PlayStation 4 ini?

Perubahan struktur

Dalam sebuah blog post, PUBG Corp mengumumkan bahwa akan ada perubahan struktur yang cukup signifikan untuk program esports PUBG di tahun 2020 mendatang. Kalau sebelumnya hanya ada satu kompetisi global, yaitu PUBG Global Championship, tahun depan PUBG Corp merencanakan akan ada 4 gelaran kompetisi tingkat internasional strata tertinggi.

Empat gelaran tersebut terdiri dari tiga gelaran PUBG Global Series 2020 (PGS 2020) dan satu gelaran PUBG Global Championship 2020 (PGC 2020). Rangkaian kompetisi internasional ini akan dimulai bulan April 2020 mendatang, dengan Berlin sebagai kota tempat penyelenggaraan. Setelahnya, turnamen PGS seri kedua dan ketiga akan diadakan pada bulan Juli, Oktober, yang ditutup dengan PGC 2020 pada bulan November 2020.

Masing-masing kompetisi ini nantinya akan jadi lebih besar lagi dibanding dengan tahun 2019 ini. Tim peserta setiap kompetisi akan tetap sejumlah 32 tim, namun setiap rangkaian kompetisi nantinya akan menawarkan total hadiah yang lebih besar dengan memanfaatkan sistem crowdfunding lewat penjualan in-game item.

Ini dilakukan melihat dari gelaran PGC tahun ini, yang berhasil mengumpulkan lebih dari US$6 juta (Rp83 miliar) lewat penjualan item-item kosmetik bertemakan PUBG Global Championship. Nantinya akan ada in-game item baru untuk setiap PGS yang akan menambah jumlah total hadiah dan memberikan tambahan pemasukan bagi tim yang mengikuti gelaran tersebut.

Hilangnya struktur liga dan menurunnya antusiasme penonton esports PUBG

Satu yang cukup terasa dari pengumuman perubahan struktur ini adalah hilangnya liga-liga PUBG tingkat regional. PUBG memiliki liga yang dibagi ke dalam tiga regional pada struktur esports secara keseluruhan, yaitu; PUBG Korea League, National PUBG League (NPL – Regional Amerika), dan PUBG Europe League (PEL – Regional Eropa).

Sebelumnya, slot untuk dapat masuk ke dalam kompetisi PUBG Global Championship 2019, salah satunya datang dari liga. Tahun depan, struktur kompetisi kembali menjadi kualifikasi terbuka, yang artinya setiap tim harus mengikuti kualifikasinya di regional masing-masing untuk dapat ikut serta di dalam gelaran PGS ataupun PGC 2020.

Keputusan PUBG Corp untuk menghilangkan liga dari struktur esports internasional sebenarnya cukup masuk akal. Salah satu alasannya adalah semudah karena liga esports PUBG tidak menarik untuk jadi tontonan bagi para gamers, terutama NPL. Mengutip dari esports charts, NPL mengalami penurunan jumlah penonton yang drastis sepanjang masa hidupnya.

Sepanjang 2019, ada tiga fase National PUBG League. Dari tiga fase tersebut, NPL Phase 2 jadi pertandingan dengan total penonton terbanyak. NPL Mencatatkan ditonton sebanyak 457.208 jam, dengan jumlah penonton terbanyak di saat bersamaan sebanyak 32.286 orang. Menariknya, pada NPL Phase 3, jumlah penonton menurun dengan sangat signifikan, dengan jumlah penonton terbanyak di saat bersamaan sebanyak 8.967 orang.

Sumber: Esports Charts
Sumber: Esports Charts

Selain dari itu program esports internasional PUBG juga menderita penurunan drastis yang sama. Sejak dari tahun 2018 sampai tahun 2019, ada beberapa gelaran tingkat internasional yang diselenggarakan oleh pengembang, yaitu PUBG Global Invitational 2018, PUBG Nations Cup 2019, PUBG Global Championship 2019.

Sepanjang pelaksanaan tersebut, PUBG menderita penurunan penonton yang drastis, bahkan mencapai lebih dari 50%. Inisiatif pertama, yaitu PUBG Global Invitational berhasil menarik perhatian banyak orang. PGI 2018 mencatatkan data sebanyak 759.909 orang penonton terbanyak di saat yang bersamaan dan ditonton selama 9.303.474 jam.

PUBG Nations Cup 2019 adalah percobaan PUBG Corp untuk sedikit mengubah format kompetisi, dari sebelumnya berupa pertandingan dengan format klub, menjadi dengan format negara. Perubahan tersebut malah membuat jumlah penonton menurun. PNC 2019 hanya ditonton selama 3.405.203 jam dengan jumlah penonton terbanyak pada saat bersamaan sejumlah 492.735 orang.

Sumber: Esports Charts
Sumber: Esports Charts

PUBG Global Championship 2019 jadi penurunan yang paling drastis. Walau total jam ditonton hanya berkurang 200 ribu saja, namun jumlah penonton terbanyak di saat bersamaan hanya jadi tinggal 186.468 orang saja. Penurunan jumlah jam ditonton yang tidak signifikan terbilang cukup wajar, mengingat total durasi tayangan PGC mencapai 42 jam, sementara PNC hanya 16 jam saja.

Data penurunan penonton pada esports PUBG jadi menarik dibahas, karena sang adik, PUBG Mobile, juga mengalami fenomena yang sama. Walau tidak segitu signifikan seperti perbandingan antara PNC 2019 dengan PGC 2019, namun tren jumlah penonton PUBG Mobile lewat gelaran PMCO juga mengalami sedikit penurunan.

Tahun 2020 akan jadi tahun yang berat bagi genre battle royale, terutama PUBG, baik PC atau Mobile. Mampukah Tencent dan PUBG Corp. mempertahankan tren esports PUBG di tahun 2020 mendatang?

Gen.G Keluar Sebagai Juara PUBG Global Championship 2019

Tanggal 27 November 2019 lalu menjadi akhir dari gelaran PUBG Global Championship 2019. Setelah 12 ronde pertandingan dengan persaingan yang ketat pada babak Grand Finals, Gen.G keluar sebagai juara, menundukkan 15 tim kontestan lainnya.

Tetapi, dari total 15 tim kontestan yang bertanding, FaZe Clan, 4AM, dan OGN Entus Force menjadi penantang terberat bagi Gen.G. Pada hari pertama babak Grand Final, mereka berhasil menyelesaikan pertandingan dengan 56 poin, hanya terpaut 5 poin saja dengan peringkat kedua, tim 4AM. Untungnya mereka bermain dengan stabil pada hari berikutnya, walau beberapa kali juga sempat terhenti di peringkat bawah dalam beberapa rode pertandingan.

Jelang babak akhir, persaingan berjalan dengan semakin ketat. Tiga tim, FaZe Clan, 4AM, dan Gen.G memiliki perbedaan poin yang tipis-tipis. Ditambah lagi, Circle pada ronde keenam semakin membuat penonton gigit kuku karena ketegangan. Circle bergerak ke arah barat map Erangel, menyisakan proporsi daratan yang sangat sempit, memaksa semua tim untuk bertarung lebih dini.

Pada pertandingan terakhir, di ronde 15, kesempatan terbuka lebar bagi tim Gen.G. 4AM tertunduk di awal permainan, sementara FaZe Clan dipaksa bermain defensif yang membuat mereka kesulitan mendapatkan kill.

Gen.G segera mengambil kesempatan terseubt, melibas CJ Entus Force serta kontestan lainnya, dan mengamankan kill dua digit. Walau Gen.G arus terhenti di peringkat 4, namun FaZe Clan terhenti tepat setelahnya. Dengan perolehan kill yang jauh lebih banyak, Gen.G berhasil menjadi juara dengan total perolehan 111 poin, terpaut sangat tipis dengan sang runner-up yang berhasil memperoleh 101 poin.

Kemenangan yang tertunda

Gen.G sebenarnya bisa dibilang sebagai salah satu tim terkuat di kancah kompetitif PUBG PC sejak lama. Sayangnya tahun lalu mereka gagal mendapatkan tahta juara, dan menutup perjuangannya di peringkat 11 pada PUBG Global Championship 2018.

Tahun itu, format kompetisi PUBG memang agak sedikit berbeda, dan Gen.G mengirimkan dua wakil. PGC 2018 membagi pertandingan menjadi dua bagian, pertandingan dalam format third person perspective (TPP) dan format first person perspective (FPP). Gen.G Gold keluar menjadi juara pada format TPP, sementara Gen.G Black menyelesaikan perjuangannya di peringkat 11 dalam format FPP.

Kini, dengan format FPP yang menjadi standar kompetisi PUBG PC, Gen.G yang berisikan Kim Chelator” Min-ki, Park “Loki” Jung-young
Go “Esther” Jeong-wan, Kang “taemin” Tae-min, Cha “Pio” Seung Hoon, berhasil merengkuh tahta tim terkuat dan menunjukkan posisi Korea Selatan sebagai regional PUBG terkuat sejauh ini.

Sebagai juara, Gen.G berhak menerima total hadiah sebesar US$2 juta atau sekitar Rp28 miliar. Berikut 4 besar gelaran PUBG Global Championship 2019:

Sumber: PUBG Esports official media
Sumber: PUBG Esports official media
  • 1st – Gen.G esports – $2,000,000 (sekitar Rp28 miliar)
  • 2nd – FaZe Clan – $600,000 (sekitar Rp8 miliar)
  • 3rd – Four Angry Men – $300,000 (sekitar Rp4 miliar)
  • 4th – OGN Entus Force – $200,000 (sekitar Rp3 miliar)

Lagi-lagi Korea Selatan menunjukkan dominasinya sebagai regional esports terkuat. Ini menambah panjang portfolio dominasi Korea Selatan di berbagai cabang esports, mulai dari League of Legends, StarCraft II, dan kini PUBG PC.

PUBG Global Championship 2019

PUBG Global Championship Makin Dekat, Jangan Ketinggalan Event In-Game Ini

Penggemar PUBG di seluruh tanah air, apakah Anda sudah siap menyambut puncak kompetisi PUBG di tahun 2019 ini? Setelah melalui kalender kompetisi sepanjang tahun yang disebut Phase 1, Phase 2, dan Phase 3, PUBG Corporation bersiap-siap meluncurkan event akbar bernama PUBG Global Championship alias PGC. Setelah sedikit teaser di bulan Agustus kemarin, kini akhirnya PUBG Corporation mengungkan informasi lebih detail tentang event ini.

PUBG Global Championship akan berjalan selama tiga minggu, dengan jadwal sebagai berikut:

  • Group Stage: 8 – 10 November 2019
  • Semifinals: 15 – 17 November 2019
  • Grand Finals: 23 – 24 November 2019

Kompetisi ini mengambil lokasi di negara bagian California, Amerika Serikat. Untuk Group Stage dan Semifinals, pertandingannya diadakan di OGN Super Arena, Los Angeles. Sementara Grand Finals diadakan di Oakland Arena, Oakland. Tim-tim terbaik dari seluruh dunia akan berkumpul di sana untuk memperebutkan gelar 2019 PUGB Global Champions, serta membawa pulang hadiah senilai lebih dari US$2.000.000 (sekitar Rp28,3 miliar).

PGC mengumpulkan 32 tim dari 9 wilayah kompetisi PUBG di berbagai negara/wilayah, sesuai dengan jumlah liga resmi PUBG yang ada saat ini. Liga-liga itu antara lain PUBG Korea League (PEL), PUBG SEA Championship (PSC), North American National PUBG League (NPL), PUBG Europe League (PEL), dan sebagainya.

Korea Selatan dan Eropa menjadi wilayah dengan wakil terbanyak, masing-masing sebanyak 6 tim dari PUBG Europe League (PEL) dan PUBG Korea League (PKL). Alasannya karena tim-tim ini menunjukkan performa yang baik di turnamen-turnamen PUBG Classics dan PUBG Nations Cup.

PUBG Global Championship 2019 - Skins

Menyambut kedatangan PUBG Global Championship sebentar lagi, PUBG Corp meluncurkan event dan konten menarik yang bisa dinikmati oleh para pemain PUBG. Mulai tanggal 5 November, Anda bisa membeli berbagai macam item eksklusif, dan 25% dari hasil penjualannya akan ditambahkan ke dalam prize pool PGC. Ini adalah kesempatan untuk memberikan dukungan pada tim esports kesayangan Anda.

Dengan melakukan pembelian item PGC apa pun, pemain juga bisa berpartisipasi dalam event PGC Pick ‘Em Challenge. Di sini Anda bisa memprediksi tim apa yang akan menjadi pemenang, dan bila tebakan itu berhasil, Anda akan memperoleh hadiah eksklusif yang tidak akan didapatkan di tempat lain.

Item ekslusif PGC 2019 terdiri dari Clothing Set, Combat Set, M416 Weapon Skin, serta Dacia Skin, totalnya berjumlah 11 item. Anda dapat membelinya secara terpisah, atau dalam paket PGC 2019 Bundle seharga US$29,99. Tersedia juga PGC 2019 “Victory Dance” Emote tersendiri seharga US$2,99. Anda dapat mengintip penampakan seluruh item itu dalam video di atas. Bagaimana, apakah Anda berniat membeli berbagai item eksklusif ini dan menunjukkan dukungan ke PGC?

PUBG Global Championship

PUBG Global Championship Siap Tutup Tahun 2019 dengan Battle Royale Terbesar

Tahun 2019 semakin mendekati akhir, dan itu berarti program-program esports yang digelar oleh PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) semakin mendekati puncaknya. Anda mungkin tahu bahwa PUBG tahun ini memiliki kalender kompetisi yang dibagi ke dalam tiga fase atau Phase. Dimulai sejak bulan Januari lalu, setiap Phase terdiri dari liga-liga profesional reguler, kemudian diakhiri dengan kompetisi regional (antar negara) di akhir Phase.

Phase 1 ditutup dengan kompetisi FACEIT Global Summit: PUBG Classic. Phase 2 semakin memanas dengan tiga kompetisi regional yaitu GLL Grand Slam: PUBG Classic, MET Asia Series: PUBG Classic, dan PUBG Nations Cup. Lalu terakhir, Phase 3, akan mencapai klimaksnya pada ajang PUBG Global Championship.

PUBG Global Championship mengundang tim-tim PUBG profesional dari berbagai untuk berkumpul dalam gelaran battle royale terbesar di dunia. Begitu besarnya ajang ini, sampai-sampai tidak muat diadakan hanya di satu kota. PUBG Global Championship mempertarungkan 32 tim di Los Angeles, Amerika Serikat, mulai tanggal 8 November nanti. Kota ini menjadi tuan rumah untuk pertandingan-pertandingan babak grup dan semifinal, dengan venue terpilih yaitu OGN Super Arena.

Kemudian kompetisi dilanjutkan dengan babak Grand Finals di kota Oakland, pada tanggal 23 – 24 November 2019. Sayangnya pihak PUBG Corporation belum mengumumkan di mana venue pasti untuk acara puncak ini. Sementara itu hadiah yang ditawarkan adalah senilai total US$2.000.000 (sekitar Rp28,5 miliar). Angka ini adalah hadiah dasar. Jumlahnya bisa bertambah dari hasil penjualan in-game item yang berhubungan dengan PUBG Global Championship.

PUBG Global Championship - Leagues
Liga-liga di dalam PUBG Global Esports | Sumber: PUBG Corporation

Siapa saja yang berhak maju ke PUBG Global Championship? Itu tergantung dari sistem kualifikasi di tiap wilayah. Untik Asia Tenggara misalnya, tim yang maju mencakup Rex Regum Qeon (RRQ) dari Indonesia, Armory Gaming (AG) dari Thailand, dan Tokio Striker dari Thailand juga. Mereka terpilih setelah meraih juara 1 – 3 dalam kompetisi PUBG Southeast Asia Championship 2019.

Negara-negara lain memiliki sistem kualifikasi berbeda. PUBG Europe League (PEL) dan PUBG Korea League (PKL) misalnya, masing-masing mendapat jatah enam tim perwakilan. Alasannya adalah karena mereka menunjukkan performa yang baik di ajang GLL Grand Slam: PUBG Classic, serta keberhasilan di ajang PUBG Nations Cup. Amerika Serikat yang menjadi negara tuan rumah juga mengirim perwakilan dari tim-tim peserta North American National PUBG League (NPL).

Selain informasi-informasi di atas, PUBG Corporation belum merilis detail lebih lanjut tentang PUBG Global Championship. Hanya satu video singkat yang menunjukkan wujud logo PUBG Global Championship yang mereka pamerkan. Selagi menunggu bulan November datang, mari kita pantau terus perkembangan kompetisi akbar yang pastinya akan sangat heboh ini.

Sumber: PUBG Corporation, The Esports Observer

PUBG Corporation Ikat Kontrak Eksklusif dengan Lagardère Sports untuk Dua Kompetisi

PUBG Corporation, studio pengembang dan penerbit PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG), baru-baru ini telah mengikat kerja sama dengan organisasi Lagardère Sports. Dengan ikatan tersebut, Lagardère Sports sekarang menjadi agen eksklusif untuk memasarkan hak-hak komersial di kompetisi PUBG Nations Cup 2019 dan PUBG Lobal Championship 2019. Kabar ini disampaikan oleh Lagardère Sports melalui siaran pers pada tanggal 8 Juli 2019.

Lagardère Sports adalah sebuah agensi pemasaran olahraga dan esports berjangkauan global yang berbasis di Perancis. Merupakan bagian dari perusahaan Lagardère Sports and Entertainment yang memiliki lebih dari 1.700 karyawan di seluruh dunia serta pengalaman selama 50 tahun, agensi ini sebelumnya juga sudah berkolaborasi dengan PUBG Corporation untuk memasarkan hak-hak komersial kompetisi PUBG Global Invitational 2018. Kini Lagardère Sports bertugas menciptakan oportunitas bisnis baru serta mengkomersilkan properti PUBG Esports yang sudah ada.

PUBG Global Invitational 2018
PUBG Global Invitational 2018 | Sumber: Red Bull

“PUBG adalah salah satu game paling banyak dimainkan sepanjang sejarah dan kami telah bekerja keras untuk meluncurkan ekosistem esports global tahun ini bersama para pemain profesional terbaik di seluruh dunia. Kami ingin menciptakan sesuatu yang layak bagi para penggemar dan pemain kami, sesuatu yang akan mereka cintai seumur hidup. Karena itulah penting bagi kami memilih agensi top sebagai partner untuk acara-acara esports global flagship kami. Lagardère Sports adalah pilihan yang jelas karena sejarah mereka di dunia olahraga tradisional serta rekam jejak yang sudah terbukti di esports. Mereka paham cara menumbuhkan value aset-aset premium kami dan menyampaikan kisah kami untuk mendapatkan partnership pilihan yang sesuai dengan misi dan identitas brand kami,” papar Julian Schwartz, Central Esports Business Development Manager di PUBG Corporation.

“Dalam setahun terakhir, kami telah melihat peningkatan minat di antara developer game untuk bekerja sama dengan brand besar yang mampu menciptakan value nyata bagi para penggemar melalui produk, konten, dan pengalaman mereka. Pendekatan fan-centric ini sesuai dengan banyak brand besar yang ingin melepaskan tradisi lama dan merangkul kultur kuat yang benar-benar dapat dirasakan penggemar. Skala dan jangkauan PUBG yang begitu besar memberikan kami platform kuat untuk membantu brand baik endemic maupun non-endemic untuk mencapai marketing objective mereka,” ujar Malcolm Thorpe, Vice President of Business Development di Lagardère Sports Asia.

PUBG Nations Cup
PUBG Nations Cup 2019 | Sumber: PUBG Corporation

PUBG Nations Cup 2019 adalah turnamen invitational global yang mempertandingkan pemain-pemain perwakilan berbagai negara di satu tempat. Turnamen ini akan berlangsung pada tanggal 9 – 11 Agustus, dan para pemenangnya berhak membawa pulang hadiah senilai total US$500.000. Total terdapat 16 negara peserta kompetisi ini, sedangkan lokasi turnamennya akan diadakan di Seoul, Korea Selatan.

Sementara PUBG Global Championship 2019 merupakan puncak kompetisi PUBG Esports yang meliputi sejumlah kompetisi sepanjang tahun 2019. PUBG Esports itu sendiri dibagi menjadi tiga fase dan sembilan wilayah, yaitu Amerika Utara (NPL), Eropa (PEL), Korea (PKL), Tiongkok (PCL), Jepang (PJS), Tiongkok Taipei (PML), Asia Tenggara, Amerika Latin (LPPS), dan Oseania. Tim-tim terbaik dari tiap wilayah nantinya akan bertanding di PUBG Global Championship 2019 pada bulan November.

PUBG Global Championship 2019

Esports PUBG Musim 2019 Terapkan Sistem Kompetisi Serupa Dota Pro Circuit

Tahun 2018 sebentar lagi akan berakhir, dan tahun 2019 segera tiba. Bagi PlayerUnknown’s Battleground (PUBG), itu artinya musim kompetisi esports baru, dengan sistem baru yang lebih serius. Meski mendapat serangan dari Fortnite dan Call of Duty: Black Ops 4, game pelopor genre battle royale modern ini masih terus tumbuh, terutama di sisi esports. Tahun 2019 adalah momen penting untuk mendorong dunia esports PUBG ke titik kedewasaan.

Kompetisi esports PUBG 2019 mengadopsi sistem yang sedikit mirip dengan Dota Pro Circuit. Dalam pengumuman di situs resminya, PUBG Corporation (penerbit PUBG) menyatakan bahwa sepanjang 2019 akan ada sembilan kompetisi regional di sembilan negara berbeda. Enam wilayah di antaranya akan menggunakan sistem liga (pro league), sementara tiga sisanya menggunakan sistem turnamen (pro circuit).

Berikut ini wilayah yang menggunakan sistem kompetisi liga:

  • Amerika Utara (National PUBG League/NPL)
  • Eropa (PUBG Europe League/PEL)
  • Korea (PUBG Korea League/PKL)
  • Jepang (PUBG Japan Series/PJS)
  • Tiongkok
  • Taipei/Hong Kong/Makau

Tiga wilayah di bawah menggunakan sistem kompetisi turnamen:

  • Asia Tenggara
  • Amerika Latin
  • Oseania
PUBG Global Calendar 2019
PUBG Global Calendar 2019 | Sumber: PUBG Corporation

Dalam rangka menciptakan musim kompetitif yang teratur dan menjaga agar suasana kompetitif terus hangat sepanjang musim, PUBG Corporation menerapkan kalender kompetisi global yang harus dipatuhi. Kalender ini terbagi ke dalam tiga periode yang disebut Phase. Phase 1 berlangsung pada bulan Januari – Maret, Phase 2 bulan April – Juni, sementara Phase 3 di bulan Agustus – Oktober 2019. Semua kompetisi regional harus diadakan di dalam periode Phase yang sudah ditentukan.

Kemudian di luar tiga Phase itu, PUBG Corporation akan menggelar berbagai event global. Terdapat empat event global yang direncakan, dua di antaranya yaitu All-Star Games di bulan Agustus dan PUBG Global Championship 2019 di bulan November. Sementara dua event global lainnya belum memiliki wujud yang pasti.

PUBG Global Championship 2019 menjadi puncak sekaligus penutup musim. Tim terbaik dari masing-masing wilayah kompetitif maju untuk bertarung di turnamen tingkat dunia. Saat ini prize pool yang direncanakan adalah US$2.000.000, tapi PUBG Corporation sedang mencari cara untuk meningkatkan jumlah hadiah tersebut.

PUBG | Screenshot 1
PlayerUnknown’s Battleground | Sumber: PUBG Corporation

PUBG Corporation juga menerapkan aturan global terkait standardisasi struktur kompetisi. Mulai 2019, semua kompetisi profesional PUBG (termasuk kompetisi dari organizer pihak ketiga) hanya boleh menempatkan 16 squad di peta Erangel dan Miramar dalam mode First-Person Perspective (FPP). Sistem perhitungan poin, blue zone, serta item drop rate juga akan diseragamkan. Harapannya standardisasi seperti ini dapat mengurangi rasa frustasi para atlet PUBG, sekaligus memberi pengalaman menonton yang lebih menyenangkan pada para penggemar.

Meningkatnya perhatian perusahaan-perusahaan game terhadap stabilitas ekosistem esports marupakan pertanda baik, terutapa untuk para atlet. Masih sering kita mendengar bahwa kendala utama esports adalah sustainability, karena hanya tim-tim besar saja yang bisa mencari makan di lahan ini. Sementara tim-tim kecil lebih sulit hidup karena jarang mendapat uang hadiah turnamen.

Whalen Rozelle dari Riot Games pernah berkata bahwa kunci untuk esports yang sustainable adalah menciptakan sistem di mana semua orang mendapat insentif dari kesuksesan sebuah liga. Namun untuk mencapai hal itu dibutuhkan solusi yang kompleks, bahkan mungkin berbeda di tiap wilayah. Valve, maupun PUBG Corporation sepertinya punya pandangan yang sama.

Esports adalah industri yang masih cukup baru, jadi wajar bila saat ini belum ada sistem yang sempurna. Tapi kemajuan itu terus berjalan. Suatu hari nanti mungkin kita akan bisa menemukan solusi sistem esports yang ideal, dan esports bisa berdiri sejajar dengan industri olahraga konvensional seperti sepak bola, basket, atau American Football. Kita tunggu saja tanggal mainnya.

Sumber: PUBG Corporation