Tag Archives: PUBG PC

PUBG PC Dikabarkan Ingin Beralih jadi Game Gratis

Menjadi pelopor genre battle royale ternyata bukan jaminan bagi PlayerUnknown’s Battlegrounds atau yang lebih dikenal dengan PUBG untuk tenang dengan posisinya sekarang. Apalagi untuk versi PC yang menjadi satu-satunya versi berbayar.

Status berbayar yang dimiliki memang seakan menjadi pagar yang membatasi potensi jumlah pemain PUBG. Apalagi selain versi mobile dan Lite-nya telah gratis, hampir semua game battle royale lain di masa sekarang juga berstatus free-to-play.

Hal inilah yang kelihatannya mendasari keinginan PUBG PC ingin menjadi game gratis. Setidaknya dari apa yang diklaim oleh leaker bernama PlayerIGN ini. Dalam cuitannya di Twitter, @PlayerIGN menjelaskan rencana PUBG yang akan melihat respon pemain saat PUBG digratiskan bulan depan.

Dikatakan juga bahwa PUBG sebenarnya telah berencana untuk menjadi free-to-play pada tahun 2019 silam. Namun keinginan dari PUBG Corp dan KRAFTON tersebut tidak mendapat respon yang mereka inginkan dari para pemain. Sehingga rencana transisi tersebut tidak jadi dilakukan.

Sayangnya tidak dijelaskan apa alasan PUBG Corp dan KRAFTON kembali berencana untuk beralih ke free-to-play. Atau bahkan mungkin mereka kini merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengajak para pemain PC menuju free-to-play.

PUBG Lite sendiri sebenarnya adalah versi gratis dari PUBG yang dirilis sejak 2019 lalu. Seperti namanya game ini merupakan ‘versi ringan’ yang tidak membutuhkan spesifikasi PC seberat versi standarnya. Namun dikarenakanan pandemi Covid-19, PUBG Lite harus menutup layanannya pada 29 April 2021 lalu.

PUBG memang masih memiliki masa depan yang sangat panjang, mengingat PUBG Corp terlah menyiapkan berbagai update dan juga berbagai tambahan untuk memperluas semestanya seperti serial animasi, komik, dan bahkan serial TV.

KRAFTON juga dikabarkan tengah mempersiapkan beberapa game baru untuk ke depannya, seperti PUBG New State yang membawa game-nya ke masa depan dengan tampilan futuristis. Sedangkan The Callisto Protocol akan membawa semestanya ke genre survival-horror fiksi ilmiah. Ada juga PUBG Cowboy yang menjadi spin-off dari PUBG untuk masuk ke dalam genre survival seperti DayZ dan Rust. Dan terakhir ada Projek TITAN yang masih misterius.

Memang keputusan sebuah game beralih menjadi free-to-play menimbulkan banyak kekhawatiran, terutama untuk para pemain lama. Dengan beralih menjadi gratis maka game tersebut juga memiliki resiko lebih besar untuk dieksploitasi dan diserang oleh para cheater seperti yang dialami CS:GO sebelumnya.

Mode PUBG Labs Terbaru Ubah Gamenya Menjadi ‘Death Race’

Selain berkolaborasi dengan berbagai pihak, PUBG ternyata juga terus bereksperimen untuk membuat game-nya semakin variatif bagi para pemainnya. Dan lewat mode yang mereka namai “PUBG Labs”, kini game battle royale ini berubah menjadi sebuah game balap.

Dalam blog resminya, mode baru ini disebut sebagai “Racing Mode” karena para pemain diminta untuk beradu kecepatan melewati lintasan di map Miramar layaknya sebuah balapan pada umumnya. Namun tidak hanya sekadar balapan, para pemain nantinya juga bisa memilih jenis kendaraan yang mereka sukai.

Pilihan kendaraan dalam mode balapan. Image credit: PUBG

Ada 5 kendaraan yang terdiri dari 3 mobil dan 2 motor yang bisa dipilih para pemain yaitu Buggy, Coupe RB, dan Mirado untuk mobil. Serta Motorcycle dan Dirt Bike untuk motor.

Selain itu, selama balapan berlangsung para pemain bisa menabrak peti yang tersebar sepanjang lintasan untuk mendapatkan peningkat berupa booster ataupun mengaktifkan senjata.

Peti booster (kiri) dan peti pengaktifan senjata (kanan). Image credit: PUBG

Booster akan diwakilkan oleh peti berwarna merah yang akan memberikan akselerasi instan. Sayangnya booster tidak dapat digunakan oleh motor karena alasan keseimbangan.

Booster yang kedua adalah mengaktifkan senjata yang berwarna biru yang mengizinkan Anda mendapat senjata untuk menyerang pemain lain layaknya di game karting ataupun Death Race. Tiap kendaraan akan memiliki senjata yang berbeda-beda.

Lintasan balap yang tersedia. Image credit: PUBG

Dalam uji cobanya, hanya akan tersedia 2 lintasan yaitu di pulau Prison berada. Titik mulainya ada di dekat jembatan dan akan mengitari pulau melewati Prison dan juga Los Higos dengan garis finish kembali ke dekat jembatan.

Sedangkan lintasan kedua berada di sekitaran Pecado, berjalan ke arah barat menuju Chumacera, dan akan berjalan memutar untuk kembali lagi ke Pecado. Selama balapan pemain tidak diijinkan untuk memotong jalan karena terdapat beberapa checkpoint sepanjang lintasan yang harus dilalui.

Memenangkan mode balap. Image credit: PUBG

Mode baru ini sebenarnya telah diumumkan oleh PUBG pada akhir Mei lalu, namun Krafton baru membuka tes untuk “Racing Mode” ini pada 7 Juni dan baru bisa dimainkan di PUBG versi PC saja. Mode ini juga hanya berlangsung seminggu saja hingga tanggal 14 Juni mendatang.

Berita baiknya, para pemain PUBG di konsol juga berkesempatan menjajal mode ini mulai tanggal 10 Juni, sedangkan platform mobile sayangnya masih belum mendapatkan informasi apa-apa terkait mode ini.

GeForce GALAX PUBG Attack Wadahi Pemain PUBG yang Haus Akan Kompetisi

Belakangan, skena PUBG (Steam) lokal kembali berdenyut. Salah satunya setelah Bluehole mengumumkan PUBG Indonesia Series 2020, yang menjadi jalan bagi pejuang kompetitif PUBG lokal untuk menuju ke skena Asia Pasifik. Namun ternyata tidak hanya itu saja, ada juga turnamen PUBG lainnya yang akan mewadahi para pemain PUBG Indonesia yang haus akan kompetisi.

Diadakan oleh GeForce dan GALAX, turnamen bertajuk GeForce GALAX PUBG Attack ini memiliki total hadiah sebesar Rp35 juta rupiah untuk diperebutkan. Turnamen diselenggarakan mulai Mei hingga Juni 2020 mendatang. Fase pertama adalah fase pendaftaran. Dibuka sejak 26 Mei lalu, Anda yang tak sabar ingin berkompetisi bisa segera mendaftar, karena pendaftaran akan ditutup pada 15 Juni 2020 mendatang. Untuk mendaftar, Anda bisa pergi ke tautan: bit.ly/geforcegalaxattack.

Sumber: Rilis Resmi
Sumber: Official NVIDIA

Gelaran kompetisi ini juga dilakukan selaras dengan kampanye yang dilakukan oleh perusahaan pembuat kartu grafis asal Amerika Serikat tersebut. Dalam kampanye bertajuk “Frames Wins Game” turnamen ini ingin menyampaikan bahwa semakin besar jumlah frames per second dalam video game maka semakin besar kesempatan Anda menuju kemenangan.

Memang, korelasi antara besaran FPS dengan kemungkinan Anda untuk menang masih menjadi satu perdebatan tersendiri. Walau 144 fps sudah menjadi standar untuk pertandingan esports, namun pemain kasual cenderung masih mempertanyakan hal ini.

Jadi apakah semakin tinggi besaran FPS maka akan semakin cepat juga respon Anda? Mungkin Anda bisa menemukan jawabannya dari riset yang dilakukan oleh salah satu tech YouTuber ternama, Linus Tech Tips.

Pertandingan GeForce GALAX PUBG Attack akan berlangsung selama 3 hari, mulai dari 19 hingga 21 Juni 2020 mendatang, dan dilakukan secara online. Tanggal 19 dan 20 Juni merupakan pertandingan kualifikasi, ditutup dengan babak Grand Final yang diadakan pada 21 Juni 2020 mendatang.

Memperebutkan total hadiah sebesar Rp35 juta, GeForce GALAX PUBG Attack tak hanya memberikan hadiah uang tunai saja, tetapi juga berupa produk kartu grafis GALAX GeForce. Jadi bagi Anda yang kartu grafisnya sedikit ketinggalan zaman, memenangkan turnamen ini bisa jadi kesempata untuk upgrade PC gratisan. Berikut pembagian hadiah untuk GeForce GALAX PUBG Attack.

  • Juara Satu: Rp. 10.000.000 + GALAX GeForce RTX™ 2060 Super 1-CLICK OC
  • Peringkat 2: Rp. 5.000.000 + GALAX GeForce RTX™ 2060 1-CLICK OC
  • Peringkat 3: Rp. 3.000.000 + GALAX GeForce® GTX 1660 super EX 1-Click OC
  • Peringkat 4: Rp. 2.000.000 + Voucher Rp. 400.000 untuk pembelian VGA

Bagaimana? Apakah Anda sudah punya tim? Sudah latihan? Persiapkan diri untuk kompetisi ini, hitung-hitung sebagai pendinginan setelah PUBG Indonesia Series 2020.

Gen.G Keluar Sebagai Juara PUBG Global Championship 2019

Tanggal 27 November 2019 lalu menjadi akhir dari gelaran PUBG Global Championship 2019. Setelah 12 ronde pertandingan dengan persaingan yang ketat pada babak Grand Finals, Gen.G keluar sebagai juara, menundukkan 15 tim kontestan lainnya.

Tetapi, dari total 15 tim kontestan yang bertanding, FaZe Clan, 4AM, dan OGN Entus Force menjadi penantang terberat bagi Gen.G. Pada hari pertama babak Grand Final, mereka berhasil menyelesaikan pertandingan dengan 56 poin, hanya terpaut 5 poin saja dengan peringkat kedua, tim 4AM. Untungnya mereka bermain dengan stabil pada hari berikutnya, walau beberapa kali juga sempat terhenti di peringkat bawah dalam beberapa rode pertandingan.

Jelang babak akhir, persaingan berjalan dengan semakin ketat. Tiga tim, FaZe Clan, 4AM, dan Gen.G memiliki perbedaan poin yang tipis-tipis. Ditambah lagi, Circle pada ronde keenam semakin membuat penonton gigit kuku karena ketegangan. Circle bergerak ke arah barat map Erangel, menyisakan proporsi daratan yang sangat sempit, memaksa semua tim untuk bertarung lebih dini.

Pada pertandingan terakhir, di ronde 15, kesempatan terbuka lebar bagi tim Gen.G. 4AM tertunduk di awal permainan, sementara FaZe Clan dipaksa bermain defensif yang membuat mereka kesulitan mendapatkan kill.

Gen.G segera mengambil kesempatan terseubt, melibas CJ Entus Force serta kontestan lainnya, dan mengamankan kill dua digit. Walau Gen.G arus terhenti di peringkat 4, namun FaZe Clan terhenti tepat setelahnya. Dengan perolehan kill yang jauh lebih banyak, Gen.G berhasil menjadi juara dengan total perolehan 111 poin, terpaut sangat tipis dengan sang runner-up yang berhasil memperoleh 101 poin.

Kemenangan yang tertunda

Gen.G sebenarnya bisa dibilang sebagai salah satu tim terkuat di kancah kompetitif PUBG PC sejak lama. Sayangnya tahun lalu mereka gagal mendapatkan tahta juara, dan menutup perjuangannya di peringkat 11 pada PUBG Global Championship 2018.

Tahun itu, format kompetisi PUBG memang agak sedikit berbeda, dan Gen.G mengirimkan dua wakil. PGC 2018 membagi pertandingan menjadi dua bagian, pertandingan dalam format third person perspective (TPP) dan format first person perspective (FPP). Gen.G Gold keluar menjadi juara pada format TPP, sementara Gen.G Black menyelesaikan perjuangannya di peringkat 11 dalam format FPP.

Kini, dengan format FPP yang menjadi standar kompetisi PUBG PC, Gen.G yang berisikan Kim Chelator” Min-ki, Park “Loki” Jung-young
Go “Esther” Jeong-wan, Kang “taemin” Tae-min, Cha “Pio” Seung Hoon, berhasil merengkuh tahta tim terkuat dan menunjukkan posisi Korea Selatan sebagai regional PUBG terkuat sejauh ini.

Sebagai juara, Gen.G berhak menerima total hadiah sebesar US$2 juta atau sekitar Rp28 miliar. Berikut 4 besar gelaran PUBG Global Championship 2019:

Sumber: PUBG Esports official media
Sumber: PUBG Esports official media
  • 1st – Gen.G esports – $2,000,000 (sekitar Rp28 miliar)
  • 2nd – FaZe Clan – $600,000 (sekitar Rp8 miliar)
  • 3rd – Four Angry Men – $300,000 (sekitar Rp4 miliar)
  • 4th – OGN Entus Force – $200,000 (sekitar Rp3 miliar)

Lagi-lagi Korea Selatan menunjukkan dominasinya sebagai regional esports terkuat. Ini menambah panjang portfolio dominasi Korea Selatan di berbagai cabang esports, mulai dari League of Legends, StarCraft II, dan kini PUBG PC.

Perjuangan Victim Esports di PUBG SEA Championship Phase 3

Di tengah scene esports yang sedang berkembang dengan sangat cepat, bongkar pasang roster, tambal pasang divisi seperti sudah menjadi hal yang lumrah bagi sebuah organisasi esports. Tetapi Victim Esports mencoba jalan yang beda, mereka memilih untuk mengembangkan talenta mentah, dan menjadi organisasi esports yang berkembang bersama pemainnya.

Hal tersebut ternyata berbuah cukup manis bagi Victim Esports, terutama untuk kedua divisi PUBG PC mereka, Victim Rise dan Victim Reality, yang baru saja menyelesaikan pertandingan mereka di PUBG SEA Championship 2019 (PSC 2019) Phase 3. Tim ini memang sudah memberikan kejutan sejak dari kualifikasi Indonesia.

Walau Victim Rise dan Victim Reality merupakan tim yang dipandang dalam peta kekuatan kancah PUBG Indonesia, namun sebelumnya prestasi mereka terbilang masih cukup tertinggal dibanding para seniornya seperti Aerowolf atau RRQ. Namun, mental pantang menyerah sepertinya memang menjadi ciri khas dari organisasi Victim Esports.

Sumber: PUBG ID Official Page
Sumber: PUBG ID Official Page

Pada PSC 2019 ini, mereka akhirnya mendapatkan panggung untuk mereka sendiri. Pada kualifikasi Indonesia, Victim berhasil mengirimkan dua timnya, Victim Rise dan Victim Reality, ke PSC 2019 Phase 3. Dengan ini, berarti ada 3 wakil Indonesia di PSC 2019 Phase 3, Victim Rise, Victim Reality, dan RRQ.

Tetapi, dari dua tim PUBG PC Victim Esports tersebut, Victim Rise jadi lebih menonjol karena permainan mereka yang sangat ciamik. Pada babak Final Stage, mereka berhasil mendapatkan dua kali Chicken Dinner dari 15 ronde yang dipertandingkan. Selain itu, permainan mereka juga cukup stabil di ronde-ronde lainnya. Walau tidak mendapat Chicken Dinner, mereka mendapatkan peringkat 3 dengan 8 kill pada ronde 3, dan peringkat 4 dengan 9 kill pada ronde 11.

Untuk tim RRQ sendiri malah sedang menurun performa permainannya pada PUBG SEA Championship 2019 kali ini. Selama Offline Main Stage, mereka tidak mendapatkan Chicken Dinner sama sekali. Posisi terbaiknya mereka dapatkan pada ronde 8, ketika mereka mendapat peringkat 3 dengan 6 kill.

Sumber: PUBG ID Official Page
Sumber: PUBG ID Official Page

Setelah kurang lebih satu bulan pertandingan, Victim Rise akhirnya harus puas berada peringkat 4 dengan perolehan sebesar 148 poin. Victim Rise harus kalah dari Divine Esports yang jadi juara dengan perolehan 191 poin, dilanjut dengan Armory Gaming di peringkat 2 dengan perolehan 173 poin, lalu Sky Gaming Daklak di peringkat 3 dengan perolehan 171 poin. Lalu selain itu, Victim Reality harus rela finish di peringkat 9 dengan 111 poin yang diperoleh. Terakhir ada RRQ yang harus rela finish di peringkat 13 dengan perolehan hanya 71 poin saja.

PSC 2019 ini juga menjadi penting karena memperebutkan slot untuk bertanding di PUBG Global Championship 2019 (PGC 2019) yang akan diadakan pada November 2019 mendatang. Sky Gaming Daklak sebagai peringkat ketiga menerima slot tersebut, karena Divine Esports dan Armory Gaming sudah diundang langsung ke gelaran (PGC 2019). Ini menjadi momen yang cukup menyesakkan bagi tim Victim Rise, karena mereka seperti hanya satu langkah lagi untuk dapat bertanding di kompetisi tingkat global.

Victim Rise dan Victim Reality dalam PUBG SEA Championship 2019

Dengan hasil yang cukup membuat para penggemar (dan juga saya) gemas, namun tak bisa dipungkiri dua tim Victim ini sudah memberikan performa semaksimal mungkin. Hafiz Rachman, General Manager Victim Esports juga mengatakan bahwa ia sudah cukup puas dengan hasil yang didapatkan ini.

“Menurut kami hasil tersebut sudah cukup memuaskan, meskipun cukup sayang mereka belum bisa lolos ke PGC 2019. Melihat mereka yang sudah berjuang sekuat tenaga, saya merasa ini sudah cukup. Apalagi bisa dibilang pion yang mereka kumpulkan selama offline stage hampir lebih tinggi jika dibanding Sky Gaming Daklak.”

Satu hal yang juga membuat saya penasaran adalah persiapan dari kedua tim ini, terutama Victim Rise. Mengingat sebelumnya tim ini belum sempat terlihat muncul ke permukaan di kancah PUBG PC. “Memang Victim Rise sempat vacuum dari kompetisi selama kurang lebih 2 bulan setelah pergantian roster.” ucap Hafiz. “Kalau bicara persiapan dan pelatihan, sebetulnya tidak berbeda dibandint tim lain, mungkin memang Victim Rise baru menemukan formula dan chemistry tim.”

Lagi-lagi, walau bikin geregetan, saya juga setuju bahwa ini adalah hasil yang memuaskan bagi Victim Esports. Apalagi Victim Esports yang sebelumnya ketinggalan dibanding para seniornya. Namun mungkin yang cukup disayangkan adalah peringkat akhir dari Victim Reality yang bedanya cukup jauh dibanding Victim Rise

Roster Victim Rise pada PSC 2019 Phase 3

Sumber: PUBG ID Official Page
Sumber: PUBG ID Official Page
  • Fakhri “VTR_C1moy15” Adha
  • Kamaruddin “VTR_Kamalz”
  • Riski “VTR_Tantruum” Oktavianda
  • Risky “VTR_Chibiritt” Junaidi

Roster Victim Reality pada PSC 2019 Phase 3

Sumber: PUBG ID Official Page
Sumber: PUBG ID Official Page
  • Alvin “VTM_Miseryy” Sahri
  • Irham “VTM_Vandal9Boy” Fikri
  • Jaka “VTM_Jekzy” Saputra
  • William “VTM_SashaGrey” Hutagalung

Selamat bagi Victim Esports atas hasil yang didapatkan. Semoga bisa semakin baik di masa depan!

Duo Victim Esports Jadi Wakil Indonesia Untuk PUBG SEA Championship 2019 Phase 3

Setelah babak final PUBG Indonesia Series selesai digelar akhir pekan lalu (30-31 Agustus 2019), Indonesia akhirnya telah menemukan jawaranya untuk PUBG SEA Championship 2019 Phase 3. Mereka adalah dua tim dari Victim Esports, yaitu Victim Reality dan Victim Rise. Dua tim ini berhasil lolos setelah kalahkan 45 tim yang peserta lainnya, dan menjadi dua tim terbaik di antara 16 tim yang bertanding di Final Day.

Dari 6 ronde pertandingan Final Day, Victim Reality dan Victim Rise memang bermain dengan cukup konsisten. Victim Reality main dengan sangat ganas, berhasil amankan tiga chicken dinner. Sementara Victim Rise, hanya amankan satu chicken dinner saja dengan tambahan berupa dua kali mendapatkan posisi top 3.

Dengan ini maka Victim Reality dan Victim Rise mendapatkan kesempatan untuk bertanding di tingkat selanjutnya, yaitu PUBG SEA Championship 2019 (PSC 2019) Phase 3. Ini adalah kali pertama dua tim Victim Esports secara bersamaan dapat mewakili Indonesia dalam kompetisi sirkuit resmi dari PUBG Corporation.

Victim Esports di kancah PUBG memang terbilang cukup kuat. Victim Reality sempat mewakili Indonesia di dalam gelaran Nvidia GeForce Pacific Cup. Victim Reality juga sempat lolos ke PSC 2019 Phase 2, bersama dengan The Prime Esports dan RRQ.

Sumber: PUBG Official Page
Sumber: Official PUBG.ID

Aerowolf biasanya selalu menjadi wakil Indonesia kalau bicara kancah kompetitif PUBG. Pada PSC 2019 Phase 1 mereka bahkan bisa menembus tingkat yang lebih tinggi dan bertanding di FACEIT Global Summit 2019. Tetapi sejak saat itu performa Aerowolf kerap inkonsisten.

PSC 2019 Phase 2 giliran RRQ yang unjuk gigi ke permukaan. Mereka berhasil lolos sampai ke tingkat Asia, bertanding dalam gelaran MET Asia Series: PUBG Classic. Melawan tim asal Korea dan Tiongkok yang terkenal ganas, RRQ akhirnya harus puas terhenti di peringkat 12 dalam gelaran MET Asia Series.

“Memang ini adalah kali pertamanya kedua tim kami lolos secara bersamaan di satu turnamen yang sama. Jadi, memang hasil kerja keras anak-anak sesuai dengan ekspektasi tim.” ujar Hafiz Rachman, General Manager Victim Esports.

“Walaupun kompetisi di Indonesia sudah tidak sebanyak dahulu, mereka tetap latihan setiap harinya. Mulai dari ikut scrim kurang lebih 5 jam per harinya, dan juga latihan casual. Berkat latihan-latihan tersebut mereka selalu siap untuk berbagai kompetisi yang ada.” Hafiz menceritakan kerja keras punggawa Victim Esports untuk PUBG.

Dengan ini maka Victim Reality dan Victim Rise masing-masing berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp6 juta dan Rp2,5 juta. Mereka berdua akan mewakili Indonesia dalam gelaran PUBG SEA Championship Phase 3, yang akan diadakan di Bangkok pada 27-29 September 2019 mendatang, bersama dengan tim RRQ yang sudah mendapat undangan langsung.

Selamat kepada Victim Esports, semoga bisa memberikan hasil yang terbaik, dan membanggakan Indonesia di dalam gelaran PUBG SEA Championship 2019 Season 3.