Tag Archives: PUBG (Steam)

GeForce GALAX PUBG Attack Wadahi Pemain PUBG yang Haus Akan Kompetisi

Belakangan, skena PUBG (Steam) lokal kembali berdenyut. Salah satunya setelah Bluehole mengumumkan PUBG Indonesia Series 2020, yang menjadi jalan bagi pejuang kompetitif PUBG lokal untuk menuju ke skena Asia Pasifik. Namun ternyata tidak hanya itu saja, ada juga turnamen PUBG lainnya yang akan mewadahi para pemain PUBG Indonesia yang haus akan kompetisi.

Diadakan oleh GeForce dan GALAX, turnamen bertajuk GeForce GALAX PUBG Attack ini memiliki total hadiah sebesar Rp35 juta rupiah untuk diperebutkan. Turnamen diselenggarakan mulai Mei hingga Juni 2020 mendatang. Fase pertama adalah fase pendaftaran. Dibuka sejak 26 Mei lalu, Anda yang tak sabar ingin berkompetisi bisa segera mendaftar, karena pendaftaran akan ditutup pada 15 Juni 2020 mendatang. Untuk mendaftar, Anda bisa pergi ke tautan: bit.ly/geforcegalaxattack.

Sumber: Rilis Resmi
Sumber: Official NVIDIA

Gelaran kompetisi ini juga dilakukan selaras dengan kampanye yang dilakukan oleh perusahaan pembuat kartu grafis asal Amerika Serikat tersebut. Dalam kampanye bertajuk “Frames Wins Game” turnamen ini ingin menyampaikan bahwa semakin besar jumlah frames per second dalam video game maka semakin besar kesempatan Anda menuju kemenangan.

Memang, korelasi antara besaran FPS dengan kemungkinan Anda untuk menang masih menjadi satu perdebatan tersendiri. Walau 144 fps sudah menjadi standar untuk pertandingan esports, namun pemain kasual cenderung masih mempertanyakan hal ini.

Jadi apakah semakin tinggi besaran FPS maka akan semakin cepat juga respon Anda? Mungkin Anda bisa menemukan jawabannya dari riset yang dilakukan oleh salah satu tech YouTuber ternama, Linus Tech Tips.

Pertandingan GeForce GALAX PUBG Attack akan berlangsung selama 3 hari, mulai dari 19 hingga 21 Juni 2020 mendatang, dan dilakukan secara online. Tanggal 19 dan 20 Juni merupakan pertandingan kualifikasi, ditutup dengan babak Grand Final yang diadakan pada 21 Juni 2020 mendatang.

Memperebutkan total hadiah sebesar Rp35 juta, GeForce GALAX PUBG Attack tak hanya memberikan hadiah uang tunai saja, tetapi juga berupa produk kartu grafis GALAX GeForce. Jadi bagi Anda yang kartu grafisnya sedikit ketinggalan zaman, memenangkan turnamen ini bisa jadi kesempata untuk upgrade PC gratisan. Berikut pembagian hadiah untuk GeForce GALAX PUBG Attack.

  • Juara Satu: Rp. 10.000.000 + GALAX GeForce RTX™ 2060 Super 1-CLICK OC
  • Peringkat 2: Rp. 5.000.000 + GALAX GeForce RTX™ 2060 1-CLICK OC
  • Peringkat 3: Rp. 3.000.000 + GALAX GeForce® GTX 1660 super EX 1-Click OC
  • Peringkat 4: Rp. 2.000.000 + Voucher Rp. 400.000 untuk pembelian VGA

Bagaimana? Apakah Anda sudah punya tim? Sudah latihan? Persiapkan diri untuk kompetisi ini, hitung-hitung sebagai pendinginan setelah PUBG Indonesia Series 2020.

PUBG Indonesia Series 2020, Jalan Menuju Kompetisi Tingkat Dunia

Pada 19 Januari 2020 kemarin, PUBG (Steam) mengumumkan seri kompetisi untuk skena kompetitif lokal. Kalau PUBG Mobile punya PUBG Mobile Pro League (PMPL), PUBG akan memiliki kompetisi lokalnya sendiri yang bernama PUBG Indonesia Series (PIS).

Gelaran PIS sudah sempat hadir pada tahun 2019 lalu, yang dimenangkan duo Victim Esports yaitu Victim Reality dan Victim Rise. Tahun lalu, PUBG Indonesia Series hadir dengan durasi kompetisi yang cukup singkat dan total hadiah hanya Rp10 juta saja. Sementara itu, kini PIS 2020 akan hadir dengan total hadiah yang lebih besar dan durasi kompetisi yang lebih panjang.

Sumber: PUBG Official
Sumber: PUBG Official

Memperebutkan total hadiah sebesar Rp150 juta, gelaran PUBG Indonesia Series dibuka untuk umum. Jadi siapapun Anda, Pro Player, Semi-Pro, atau yang baru ingin menjajaki dunia kompetitif PUBG bisa mengikuti kompetisi ini. Fase registrasi sudah dibuka sejak tanggal 10 Mei 2020 lalu sampai 25 Mei 2020 mendatang.

Setelah itu pertandingan berlanjut pada fase kualifikasi. Diselenggarakan 29 Mei hingga 2 Juni 2020 para peserta akan bertanding di babak kualifikasi dengan menggunakan Standard and Universal PUBG Esports Ruleset (SUPER) selama 6 ronde. Nantinya babak kualifikasi hanya menyisakan 16 tim terbaik untuk lolos ke babak final yang akan diselenggarakan pada 6 hingga 14 Juni 2020 mendatang.

Tidak hanya memperebutkan total hadiah yang sangat besar, PUBG Indonesia Series juga memberi kesempatan para pemenangnya untuk bertanding di tingkat internasional. Tim yang mendapat kesempatan tersebut adalah 2 tim peringkat teratas. Seperti Victim FTS di PCS APAC kali ini, peringkat 1 dan 2 di PUBG Indonesia Series 2020 akan berkesempatan bertanding dengan tim asal regional Asia Pacific, termasuk Thailand, Vietnam, negara Oseania, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Gilang Rivani S Sumber: PUBG Official
Gilang Rivani S, Project Manager PUBG Indonesia. Sumber: PUBG Official

Menanggapi PUBG Indonesia Series 2020, Gilang Rivani S selaku Project Manager at PUBG Indonesia memberikan komentarnya. “PUBG Indonesia Seresi merupakan momentum awal bagi kalian yang masih punya passion dalam dunia esports terutama FPS Battle Royale. Lewat gelaran ini, kalian akan banyak sekali mendapatkan pengalaman mulai dari cara mengatur strategi, melatih ketahanan, dan melatih mental dalam berhadapan dengan tim profesional lainnya. Dengan total hadiah Rp150 juta dan kesempatan untuk mewakili Indonesia di kancah Asia Pacific, PUBG Indonesia Series menjadi salah satu jalan bagi kalian yang ingin mengharumkan nama Indonesia di mata dunia lewat skena kompetitif PUBG!”

Lebih lanjut, Gilang juga menjelaskan soal keberlanjutan PUBG Indonesia Series. Mengingat ini sudah menjadi PUBG Indonesia Series yang kedua, akankah gelaran kompetisi lokal ini terus berlanjut di masa depan?

“Kami berusaha sebisa mungkin untuk memberikan yang terbaik. Besar harapan kami membuat seri lokal ini terus berlanjut sampai seri-seri berikutnya. Namun hal ini tidak mungkin terjadi tanpa adanya dukungan dari komunitas PUBG Indonesia. Jadi, mohon dukungannya dari kalian semua.” tandas Gilang.

Apakah Anda sudah siap untuk menjadi juara dunia PUBG lewat PUBG Indonesia Series?

Melihat Sistem Bagi Hasil Penjualan Skin di Esports PUBG yang Kurang Berhasil

Playerunkown’s Battleground (PUBG – Steam) memulai kemunculannya lewat mod Arma III. Ketika itu, kehadiran mod tersebut ternyata berhasil menarik minat para gamers, karena model permainan yang sangat baru dan ternyata seru, yaitu Battle Royale. Walau berhasil meledak pada awalnya, namun popularitas game ini di PC berangsur menurun. Hype game ini coba dipertahankan lewat esports, namun berakhir kurang sukses dengan jumlah penurunan penonton yang cukup drastis.

Secara esports, tahun 2019 merupakan tahun yang cukup buruk bagi PUBG PC. Secara struktur, PUBG hadir lewat enam liga regional, dan tiga regional kompetitif tambahan. Mengutip Esports Insider, walau liga tersebut terlihat megah dari luar, namun ternyata berbagai pertandingan tersebut datang dengan beberapa masalah. Beberapa di antaranya seperti sedikitnya jumlah penonton, jadwal pertandingan yang ngaret, dan berbagai masalah lainnya.

Tak sampai situ saja, ternyata sistem bagi-hasil pembelian in-game item untuk esports PUBG juga mengalami masalah. Bagi Anda yang belum tahu PUBG sempat menerapkan sistem bagi-hasil untuk setiap pembelian merchandise digital terkait pada kompetisi seperti National PUBG League di Amerika Serikat, PUBG Europe League, atau PUBG Global Championship.

Sumber: PUBG Official
Sumber: PUBG Official

Pada artikel tersebut, Esports Insider juga mengungkap berapa angka hasil penjualan merchandise digital dari beberapa gelaran esports PUBG. Satu yang paling terasa adalah National PUBG League di Amerika Serikat. PUBG Corp menyediakan bermacam in-game item dari beberapa fase liga NPL berjalan. Pada fase dua, total yang didapatkan tim peserta masih lumayan, walau terbilang rendah untuk sebuah liga profesional.

Pada fase 2, NPL menjual jaket digital seharga US$9.99 (sekitar Rp136 ribu) dan berhasil meraup pendapatan total sebesar US$21.498,01 (sekitar Rp293 juta). Penyelenggara lalu membagi 25 persen pendapatan sebesar US$5.374,50 (sekitar Rp73 juta), kepada 16 tim peserta liga. Ini artinya masing-masing peserta hanya menerima US$335,91 (sekitar Rp4,5 juta) saja.

Pendapatan fase tiga malah lebih menurun lagi. Pada fase ini, PUBG Corp menghadirkan tongkat baseball NPL. Dengan besaran bagi hasil yang sama, yaitu 25 persen, besaran yang didapat adalah US$2775,84 (sekitar Rp37 juta). Jumlah tersebut kembali dibagi 16 peserta liga, yang berarti masing-masing tim hanya menerima sebesar US$173,49 (sekitar Rp2,3 juta).

https://twitter.com/MattDillonGG/status/1214674042478718976

Melihat angka penghasilan yang didapat tim tersebut, ditambah jumlah viewership yang terus menurun, tak heran jika PUBG secara esports terbilang kurang sukses pada 2019 kemarin. Dari sisi penjualan game, PUBG mungkin masih mendulang cukup hasil, karena mereka masih bisa menjual 4,7 juta kopi pada 2019 lalu.

Lalu, apa berikutnya bagi PUBG? Sebenarnya cukup menarik jika melihat esports PUBG secara keseluruhan. Sementara PUBG Mobile sedang mendulang popularitas perhatian khalayak internasional, PUBG PC malah sedang terseok-seok dengan segala masalahnya. Tahun 2020, PUBG Corp, sudah mengumumkan struktur terbarunya. Satu yang cukup terasa adalah hilangnya liga dari dalam struktur. Apakah ini akan memberikan hasil yang baik? Sebagai salah satu penggemar game PUBG, saya hanya bisa berharap yang terbaik saja bagi pionir game Battle Royale di PC ini.

Sumber header: PUBG Official

Perjuangan Victim Esports di PUBG SEA Championship Phase 3

Di tengah scene esports yang sedang berkembang dengan sangat cepat, bongkar pasang roster, tambal pasang divisi seperti sudah menjadi hal yang lumrah bagi sebuah organisasi esports. Tetapi Victim Esports mencoba jalan yang beda, mereka memilih untuk mengembangkan talenta mentah, dan menjadi organisasi esports yang berkembang bersama pemainnya.

Hal tersebut ternyata berbuah cukup manis bagi Victim Esports, terutama untuk kedua divisi PUBG PC mereka, Victim Rise dan Victim Reality, yang baru saja menyelesaikan pertandingan mereka di PUBG SEA Championship 2019 (PSC 2019) Phase 3. Tim ini memang sudah memberikan kejutan sejak dari kualifikasi Indonesia.

Walau Victim Rise dan Victim Reality merupakan tim yang dipandang dalam peta kekuatan kancah PUBG Indonesia, namun sebelumnya prestasi mereka terbilang masih cukup tertinggal dibanding para seniornya seperti Aerowolf atau RRQ. Namun, mental pantang menyerah sepertinya memang menjadi ciri khas dari organisasi Victim Esports.

Sumber: PUBG ID Official Page
Sumber: PUBG ID Official Page

Pada PSC 2019 ini, mereka akhirnya mendapatkan panggung untuk mereka sendiri. Pada kualifikasi Indonesia, Victim berhasil mengirimkan dua timnya, Victim Rise dan Victim Reality, ke PSC 2019 Phase 3. Dengan ini, berarti ada 3 wakil Indonesia di PSC 2019 Phase 3, Victim Rise, Victim Reality, dan RRQ.

Tetapi, dari dua tim PUBG PC Victim Esports tersebut, Victim Rise jadi lebih menonjol karena permainan mereka yang sangat ciamik. Pada babak Final Stage, mereka berhasil mendapatkan dua kali Chicken Dinner dari 15 ronde yang dipertandingkan. Selain itu, permainan mereka juga cukup stabil di ronde-ronde lainnya. Walau tidak mendapat Chicken Dinner, mereka mendapatkan peringkat 3 dengan 8 kill pada ronde 3, dan peringkat 4 dengan 9 kill pada ronde 11.

Untuk tim RRQ sendiri malah sedang menurun performa permainannya pada PUBG SEA Championship 2019 kali ini. Selama Offline Main Stage, mereka tidak mendapatkan Chicken Dinner sama sekali. Posisi terbaiknya mereka dapatkan pada ronde 8, ketika mereka mendapat peringkat 3 dengan 6 kill.

Sumber: PUBG ID Official Page
Sumber: PUBG ID Official Page

Setelah kurang lebih satu bulan pertandingan, Victim Rise akhirnya harus puas berada peringkat 4 dengan perolehan sebesar 148 poin. Victim Rise harus kalah dari Divine Esports yang jadi juara dengan perolehan 191 poin, dilanjut dengan Armory Gaming di peringkat 2 dengan perolehan 173 poin, lalu Sky Gaming Daklak di peringkat 3 dengan perolehan 171 poin. Lalu selain itu, Victim Reality harus rela finish di peringkat 9 dengan 111 poin yang diperoleh. Terakhir ada RRQ yang harus rela finish di peringkat 13 dengan perolehan hanya 71 poin saja.

PSC 2019 ini juga menjadi penting karena memperebutkan slot untuk bertanding di PUBG Global Championship 2019 (PGC 2019) yang akan diadakan pada November 2019 mendatang. Sky Gaming Daklak sebagai peringkat ketiga menerima slot tersebut, karena Divine Esports dan Armory Gaming sudah diundang langsung ke gelaran (PGC 2019). Ini menjadi momen yang cukup menyesakkan bagi tim Victim Rise, karena mereka seperti hanya satu langkah lagi untuk dapat bertanding di kompetisi tingkat global.

Victim Rise dan Victim Reality dalam PUBG SEA Championship 2019

Dengan hasil yang cukup membuat para penggemar (dan juga saya) gemas, namun tak bisa dipungkiri dua tim Victim ini sudah memberikan performa semaksimal mungkin. Hafiz Rachman, General Manager Victim Esports juga mengatakan bahwa ia sudah cukup puas dengan hasil yang didapatkan ini.

“Menurut kami hasil tersebut sudah cukup memuaskan, meskipun cukup sayang mereka belum bisa lolos ke PGC 2019. Melihat mereka yang sudah berjuang sekuat tenaga, saya merasa ini sudah cukup. Apalagi bisa dibilang pion yang mereka kumpulkan selama offline stage hampir lebih tinggi jika dibanding Sky Gaming Daklak.”

Satu hal yang juga membuat saya penasaran adalah persiapan dari kedua tim ini, terutama Victim Rise. Mengingat sebelumnya tim ini belum sempat terlihat muncul ke permukaan di kancah PUBG PC. “Memang Victim Rise sempat vacuum dari kompetisi selama kurang lebih 2 bulan setelah pergantian roster.” ucap Hafiz. “Kalau bicara persiapan dan pelatihan, sebetulnya tidak berbeda dibandint tim lain, mungkin memang Victim Rise baru menemukan formula dan chemistry tim.”

Lagi-lagi, walau bikin geregetan, saya juga setuju bahwa ini adalah hasil yang memuaskan bagi Victim Esports. Apalagi Victim Esports yang sebelumnya ketinggalan dibanding para seniornya. Namun mungkin yang cukup disayangkan adalah peringkat akhir dari Victim Reality yang bedanya cukup jauh dibanding Victim Rise

Roster Victim Rise pada PSC 2019 Phase 3

Sumber: PUBG ID Official Page
Sumber: PUBG ID Official Page
  • Fakhri “VTR_C1moy15” Adha
  • Kamaruddin “VTR_Kamalz”
  • Riski “VTR_Tantruum” Oktavianda
  • Risky “VTR_Chibiritt” Junaidi

Roster Victim Reality pada PSC 2019 Phase 3

Sumber: PUBG ID Official Page
Sumber: PUBG ID Official Page
  • Alvin “VTM_Miseryy” Sahri
  • Irham “VTM_Vandal9Boy” Fikri
  • Jaka “VTM_Jekzy” Saputra
  • William “VTM_SashaGrey” Hutagalung

Selamat bagi Victim Esports atas hasil yang didapatkan. Semoga bisa semakin baik di masa depan!

RRQ Duduki Peringkat 12 di MET Asia Series: PUBG Classic

MET Asia Series: PUBG Classic selesai digelar (26-28 Juli 2019). Dalam turnamen tingkat Asia ini, Indonesia diwakili oleh RRQ. Sayangnya, meskipun RRQ sukses melewati babak kualifikasi tingkat Asia Tenggara untuk bertanding di MET Asia Series, mereka harus puas dengan peringkat 12.

Tim Gen.G dari Korea Selatan keluar sebagai juara MET Asia Series, membawa pulang hadiah uang sebesar USD130 ribu. Posisi dua diduduki oleh DPG EVGA, yang juga berasal dari Korea Selatan. Sementara posisi ketiga dikuasai oleh tim Weibo dari Tiongkok.

RRQ tampil dalam MET Asia Series setelah bertanding di PUBG Southeast Asia Championship 2019 – Phase 2. Dalam babak kualifikasi tingkat Asia Tenggara itu, RRQ menyabet juara dua dengan hadiah sebesar USD20 ribu.

Sebelum pertandingan, Arwanto “WawaMania” Tanuwiharja mengatakan bahwa Korea dan China menjadi dua negara yang harus diwaspadai dalam MET Asia Series. Dugaannya ini tepat.

Dalam kompetisi tingkat Asia ini, posisi 10 besar didominasi oleh tim dari dua negara itu, hanya ada tiga tim yang tidak berasal dari Korea atau China. Tiga itm itu adalah Armory Gaming dari Thailand, yang menduduki posisi 3, tim AHQ dari Taiwan di posisi 7, dan tim DGW dari Jepang yang ada di posisi 10.

Anda bisa melihat hasil pertandingan dari MET Asia Series pada gambar di bawah.

met asia

MET Asia Series diadakan selama tiga hari, mulai dari tanggal 26 Juli sampai 28 Juli. Pada hari pertama dan kedua, para peserta harus bertanding sebanyak enam kali: tiga kali di peta Erangel dan tiga kali di peta Miramar.

Pada hari pertama, RRQ tampil dengan cukup baik. Meskipun tidak pernah mendapatkan Chicken Dinner, tapi mereka berhasil mendapatkan posisi empat dalam tiga pertandingan. Pada akhir hari pertama, RRQ mendapatkan 36 poin dan 24 kill.

Sayangnya, performa RRQ pada hari kedua memburuk. Dari enam pertandingan pada hari kedua, RRQ hanya dapat meraih 12 poin dan 6 kill. Performa mereka pada hari ketiga membaik, walau tetap tidak sebaik performanya pada hari pertama. Di hari terakhir, RRQ mendapatkan poin 27 dan kill 23.

Pada akhir kompetisi, mereka mendapatkan total poin 75 dengan jumlah kill 53. Sebagai perbandingan, tim Gen.G mendapatkan poin 111 dan kill 75.

Menurut Manajer Divisi PUBG tim RRQ, Denny Wijaya, tantangan tersulit yang harus timnya hadapi saat berkompetisi tidak hanya tim lain, tapi juga diri sendiri.

“Lawan terberat selain tim lain dan para player lain adalah diri sendiri dan zona,” katanya. “Bagaimana mengimplementasi strategi, percaya diri, dan rotasi dengan baik ketika zona tidak ke arah kami.”

Ini bukan kali pertama RRQ bertanding dalam kompetisi level Asia. Pada Januari, RRQ ikut bertanding dalam PUBG Asia Invitational 2019. Ketika itu, mereka hanya dapat meraih peringkat 15 dari 16 peserta.

Dalam MET Asia Series, terlihat bahwa ada peningkatan soal peringkat yang dicapai oleh RRQ, meski tidak banyak. Ke depan, tidak tertutup kemungkinan tim RRQ dapat menampilkan performa yang lebih baik dan mencapai peringkat yang lebih tinggi.

Mewakili tim RRQ divisi PUBG, Denny berkata bahwa target mereka masih sama seperti sebelumnya, yaitu juara di tingkat global.

“Yang pasti, target berikutnya tetap konsisten dengan target sebelumnya, yaitu juara. Karena kita sudah menembus SEA dan main di Asia, pastinya, target berikutnya ke global,” ujarnya.

Jalan Terjal RRQ Menghadapi MET Asia Series: PUBG Classic

Selain gelaran PUBG Mobile Club Open 2019, akhir pekan nanti juga akan menjadi ajang puncak dari gelaran kompetisi PUBG PC tingkat Asia lewat gelaran MET Asia Series: PUBG Classic. Dalam gelaran ini, tim RRQ yang beranggotakan Surya “Bogor” Mandika Andesta dan kawan-kawan menjadi wakil Indonesia, melawan tim kelas berat asal Korea, China, Jepang, dan sesama Asia Tenggara.

Sebelumnya, divisi PUBG PC RRQ berhasil lolos ke dalam kompetisi ini setelah melewati beberapa kualifikasi, mulai dari tingkat lokal Indonesia, sampai ke tingkat Asia Tenggara. Pada tingkat lokal, RRQ tampil dengan stabil. Mereka berhasil mengalahkan dua tim Aerowolf, yang sedari dulu terkenal kuat di kancah kompetitif PUBG lokal.

Sumber: Facebook Page @PUBG.ID.Official
Sumber: Facebook Page @PUBG.ID.Official

Masuk ke tingkat Asia Tenggara, penampilan RRQ cukup impresif. Melawan jagoan-jagoan FPS asal Thailand, mereka berhasil mendominasi untuk beberapa kali. Satu dua chicken dinner, ditambah kill yang banyak, membuat tim RRQ bisa memborong banyak poin. Alhasil, mereka bisa lolos ke tingkat Asia setelah menjadi runner-up dalam gelaran PUBG SEA Championship.

“Untuk persiapan kita tetap dengan jadwal latihan seperti biasa, scrim dengan tim luar negeri dan ditambah dengan latihan aim secara pribadi.” ucap Denny Wijaya, manajer divisi PUBG RRQ, menyambung mulut dari para pemainnya. Sepeninggalan Ryan “Supernayr” Prakasha dari tim Aerowolf One, peta kekuatan kancah kompetitif PUBG di Indonesia mulai berubah.

Tim RRQ bangkit dengan strategi permainan yang solid, ditambah dengan skill bidikan para pemain yang tajam, membuat RRQ kini menjadi raja baru di kancah kompetitif PUBG Indonesia.

Sumber: PUBG Mobile Indonesia
Sumber: PUBG Mobile Indonesia

“Untuk MET Classic, menurut saya RRQ punya peluang yang cukup bagus.” jawab Arwanto “WawaMania” Tanuwiharja saat saya tanyakan komentarnya. “Pemain-pemain mereka sudah bonding cukup lama. Ditambah lagi, Bogor, pengganti ASWP, mainnya juga sudah klop dengan yang lain.” lanjut Wawa.

Kendati demikian, lawan mereka datang dari regional-regional yang memang terkenal kuat di kancah PUBG. “MET Classic ini lawannya datang dari Korea, China, dan Jepang. Di antara tiga tersebut, ada dua negara yang menurut saya perlu diwaspadai, yaitu Korea dan China.” jawab Wawa, menganalisis. “Mereka jadi perlu diwaspadai karena playstyle-nya yang sangat cerdik. Mereka kerap berpikir 1-step-ahead, yang akan menyulitkan bagi siapapun yang menghadapinya.”

Menghadapi jalan terjal di MET Asia Series, tim RRQ ternyata tak gentar dan tetap optimis. “Kami tidak berani berprediksi, namun kami akan berjuang semampu kami dan mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik kami.” para pemain tim RRQ mengatakan kepada sang manajer, Denny Wijaya.

Sumber: MET Asia Series Official Site
Sumber: MET Asia Series Official Site

Divisi PUBG PC tim RRQ akan bertanding di dalam gelaran MET ASIA Series: PUBG Classic mulai dari hari ini sampai 28 Juli 2019 mendatang. Anda dapat menyaksikan tayangan pertandingan ini pada kanal Twitch resmi milik MET Events.

Dapatkan mereka menjadi yang terbaik, merebut bagian dari total hadiah US$300.000, dan mewakili Indonesia di tingkat internasional? Mari kita doakan agar tim RRQ bisa mendapatkan hasil yang terbaik!