Tag Archives: Putry Yulia

Platform Jahit Online Kostoom Permudah Penjahit Rumahan Bertemu Pelanggan

Hampir seluruh bidang jasa bisa dijadikan peluang bisnis baru dengan menawarkan solusi yang berangkat dari pemecahan masalah yang ada di lingkungan sekitar bisa menjadi daya tarik untuk menarik konsumen. Hal inilah yang menjadi ide awal terbentuknya Kostoom, sebuah platform jahit online yang bertujuan ingin permudah bertemunya penjahit rumahan dengan pelanggan.

Putry Yulia, Founder Kostoom, menjelaskan visi dan misi berdirinya Kostoom adalah ingin meningkatkan perekonomian Indonesia melalui fesyen, penjahit, dan teknologi. Menurutnya, banyak penjahit rumahan yang diupah terlalu minim. Padahal kualitas jahitan yang ditawarkan rata-rata memiliki kualitas yang baik.

Dengan hadirnya Kostoom, diharapkan taraf hidup penjahit bisa lebih baik lagi. Pasalnya, ada beberapa keuntungan yang diperoleh, mulai dari komisi yang adil dengan rasio 70% untuk penjahit (Kostoomaker) dan 30% untuk Kostoom, serta lebih mudah bertemu pelanggan baru.

Kostoom melayani pelanggan fesyen dari berbagai skala bisnis
Kostoom melayani pelanggan fesyen dari berbagai skala bisnis

Terhitung, saat ini jumlah penjahit yang sudah tergabung mencapai 350 orang yang berlokasi di Depok dan sekitarnya. Sementara, dari pelanggan (Kostoomer) rata-rata berasal dari Jakarta dan Tangerang Selatan. Dari volume order, hingga kini jumlah orderan yang masuk per bulannya mencapai 500 buah.

“Target kami ingin jaring kostoomaker hingga 1.000 orang. Caranya dengan launching app sebagai langkah pendekatannya,” ujarnya kepada DailySocial.

Untuk pemesanannya, Kostoomer bisa dilakukan lewat situs online. Ada beberapa langkah yang harus ditempuh, yakni memilih produk, menulis detil, mengunggah design, dan melakukan costumize. Kostoom juga menerima pembuatan contoh produk mulai dari pemesanan dua lusin dengan lama pengerjaan dua minggu.

Selain itu, Kostoom menyediakan fasilitas pick up material untuk wilayah Jabodetabek. Layanan ini memungkinkan pelanggan tidak perlu keluar rumah. Setelah pemesanan telah selesai diisi, tim Kostoom akan memilih penjahitnya. “Jadi, kostoomer tidah berhubungan langsung dengan penjahit. Kami akan jadi pintu penyalurnya.”

Perlu edukasi

Seluruh layanan Kostoom melakukan sistem online. Tentunya, sambung Putry, tidak semua penjahit mengerti akan hal ini. Untuk itu, strategi yang dia lakukan saat mengakuisisi penjahiht baru adalah lebih dahulu mendekati penjahit yang sudah melek teknologi. Misalnya sudah pernah bersinggungan dengan media sosial dalam kegiatan sehari-harinya.

“Agar akuisisi lebih mudah kami cenderung lebih mendekati penjahit yang sudah ada basic digitalnya dulu, agar edukasi tidak memakan waktu banyak.”

Rencana bisnis

Ke depannya, Kostoom berencana ingin menggandeng pihak vendor kain. Bila rencana ini mulus, nantinya kostoomer bisa memilih kain secara online. Kostoom juga tengah mencari investor untuk berinvestasi di tempatnya. Kebutuhan dana segar ini sebagian bakal dipergunakan untuk pengembangan aplikasi mobile.

Putry mengaku Kostoom didirikan pakai dana sendiri atau bootstrap dengan nilai investasi sebesar 50 juta Rupiah dan zero marketing cost.

Sekadar informasi, Kostoom terpilih menjadi salah satu wakil Indonesia dalam kompetisi Startup Istanbul, Turki pada Oktober 2016 dan Seedstars Summit pada April 2017 di Swiss.

Ini Dia Tiga Pemenang Kompetisi Startup SPICA Runaway 2016 (UPDATED)

Kompetisi startup SPICA Runaway yang digagas oleh POPULAR, Gaharu Activation, dan Arrbey Consulting telah berakhir pada 25 Mei 2016 kemarin. Di acara puncak yang juga sekaligus merayakan POPULAR’s 28th Anniversary ini, SPICA Runaway mengumumkan tiga startup yang berhasil keluar sebagai pemenang. Mereka adalah Pedava, Kostoom, dan Barber Ranger. Di samping itu, digelar juga CEO Runway Dialog dengan topik “Road to 1000 StartUps” yang melibatkan para CEO perusahaan ternama.

Kompetisi SPICA Runaway adalah kompetisi startup teknologi yang digagas POPULAR, Gaharu Activation, dan Arrbey Consulting sebagai bentuk dukungan terhadap target 1000 startup di tahun 2020 yang dicanangkan pemerintah. Nama SPICA sendiri diambil dari nama salah satu lima belas bintang yang bersinar paling terang yang dapat diamati dari Bumi. Bintang tersebut termasuk dalam konstelasi rasi bintang virgo dan merupakan bintang kembar yang saling mengitari.

Rencananya, SPICA Runaway akan digelar tiap tahun untuk mencari startup paling bersinar dan berkualitas. Di tahun pertamanya, kompetisi ini fokus pada industri gaya hidup dan hiburan yang meliputi bidang fashiontravel, hiburan, jasa, dan kuliner.

Hal yang menarik dari SPICA Runaway yaitu keterlibatan Foxy Tech Ladies untuk berpartisipasi aktif dalam bisnis startup yang terlibat dalam kompetisi. Foxy Tech Ladies adalah talenta-talenta majalah POPULAR yang punya latar belakang bisnis di bidang gaya hidup dan hiburan.

Setelah melalui proses seleksi ketat, ada enam startup yang berhasil lolos untuk maju ke tahap speed dating dan bootcamp selama satu minggu. Dari enam startup tersebut, dipilih kembali tiga startup yang paling bersinar. Hasilnya, ada tiga startup yang berhasil keluar sebagai pemenang kompetisi startup SPICA Runaway 2016 ini.

Startup Pedava yang berhasil keluar sebagai juara pertama dalam kompetisi startup SPICA Runaway / DailySocial
Startup Pedava yang berhasil keluar sebagai juara pertama dalam kompetisi startup SPICA Runaway / DailySocial

Berikut adalah daftar tiga startup yang berhasil menjadi pemenang kompetisi startup SPICA Runaway 2016:

  • Juara pertama ditempati oleh Pedava. Startup yang dibangun oleh Muhammad Sofa dan Putri Wahyuni ini fokus sebagai sebuah situs belanja online yang menawarkan barang berupa set fashion dengan berbagai gaya.
  • Juara kedua ditempati oleh Kostoom, sebuah platform yang mampu menghubungkan konsumen dengan penjahit yang terdaftar di seluruh Indonesia. Startup ini dibangun oleh Putry Yulia.
  • Juara ketiga direbut oleh Barber Ranger yang tengah mengembangkan aplikasi untuk memesan pemangkas rambut ke rumah dan memberikan layanan pangkas rambut. Barber Ranger dibangun oleh Ridha Rezeqi.

Co-Founder Pedava Putri Wahyuni mengungkapkan jika dirinya senang sekaligus tidak menyangka bisa terpilih jadi juara di SPICA Runaway. “Semoga saja Pedava bisa berkembang dalam waktu cepat. Kami [berencana] akan launching aplikasina bulan depan,” ujar Putri.

Ketiga startup pemenang kompetisi SPICA Runaway 2016 ini rencananya akan diikutsertakan dalam IBM Global Entrepreneur Program. Di samping itu, insentif lain yang didapat adalah dihubungkan dengan jaringan angel investor dan kesempatan untuk mendapat investasi.

Updated: Kami menambahkan informasi tanggapan dari Co-Founder Pedava Putri Wahyuni.


Disclosure: DailySocial adalah strategic partner SPICA Runway 2016