Tag Archives: PvE

Akankah Overwatch Akhirnya Mendapatkan Mode Campaign?

Beberapa jam lalu, Blizzard resmi memulai event Retribution di Overwatch sebagai kelanjutan dari Uprising yang dilangsungkan tahun lalu. Seperti Uprising, Retribution fokus pada cerita latar belakang terciptanya tim Overwatch, mengisahkan petualangan sejumlah karakter sebelum permainan ini dimulai, disuguhkan melalui mode multiplayer kooperatif PvE.

Aspek paling istimewa dari event-event seperti ini adalah bagaimana developer menggarapnya dengan begitu apik. Retribution menyuguhkan intro sinematik, dibekali voice acting serta percakapan antar-karakter yang sangat natural. Mungkin hal ini membuat kita bertanya-tanya, mengapa Blizzard Entertainment tidak sekalian membubuhkan mode campaign di permainan shooter populer tersebut?

Pertanyaan yang sama juga diajukan oleh Eurogamer pada game director Jeff Kaplan. Sang otak di belakang suksesnya Overwatch itu menjelaskan bahwa memang dari awal permainan didesain untuk menyajikan pengalaman player versus player. Menurutnya, arahan tersebut terbukti tepat karena berkat formula ini, Overwatch berhasil menghimpun lebih dari 35 juta pemain di seluruh dunia.

Meski begitu, Kaplan mengakui bahwa timnya memang juga sangat menikmati mengerjakan mode PvE atau player versus environment. Melalui gameplay kooperatif, developer jadi lebih mudah menghidangkan elemen cerita. Blizzard sendiri sangat berpengalaman dalam menggarap PvE, sudah mereka implementasikan di bagian campaign permainan StarCraft serta dihidangkan sebagai raid dalam World of Warcraft.

Jeff Kaplan bilang ia dan timnya sering sekali menerima pertanyaan seperti ini. Ternyata, developer berpikir bahwa kehadiran campaign di Overwatch ialah ide cemerlang, tapi upayanya boleh dibilang setara dengan mengembangkan permainan baru dari nol karena ada banyak hal yang harus dikerjakan. Walaupun Blizzard belum punya rencana untuk mengembangkannya, mereka tetap akan mempertimbangkannya.

Retribution merupakan bagian dari seri misi ‘Overwatch Archives’, berlangsung mulai tanggal 10 April kemarin dan akan berakhir pada 30 April nanti. Selama periode itu, Uprising juga bisa dimainkan kembali. Di mode ‘utama’ Retribution maupun Uprising, game hanya memberikan empat pilihan karakter, namun Blizzard juga menyediakan mode all-heroes yang mempersilakan gamer menggunakan tokoh apapun di sana.

Anda akan mendapatkan loot box edisi spesial begitu sukses mengerjakan misi-misi Overwatch Archives atau dengan menyelesaikan tantangan mingguan. Retribution bisa langsung diakses dari menu permainan, sedangkan Uprising menjadi bagian dari mode Arcade.

Dengan dilaksanakannya Retribution, ada kemungkinan besar Blizzard akan kembali menggelar event PvE ‘limited time‘ sejenis di tahun depan. Namun saya penasaran, mengapa developer tidak sekalian membiarkan kita menikmati Overwatch Archives setiap saat?

Overwatch Rayakan Halloween Dengan Skin Monster dan Mode Game Baru

Trick or treat ialah bagian dari perayaan Halloween di mana anak-anak biasa mengenakan kostum dan mengunjungi rumah ke rumah buat meminta permen. Tapi tanpa perlu diminta, Blizzard Entertainment sudah menyiapkan sebuah ‘treat‘ menarik untuk para pemain setia Overwatch menjelang perayaan All Hallow’s Eve yang jatuh di penghujung bulan Oktober nanti.

Lewat website resmi, Blizzard mengumumkan event  Overwatch Halloween Terror, hadir melalui update cukup besar untuk versi PC, PlayStation 4 dan Xbox One. Kontennya bisa langsung Anda tebak, yaitu berisi koleksi item bertema hantu dan monster, dan dengannya, developer juga menghidangkan mode permainan PvE co-op pertama di Overwatch.

Penyajian Overwatch Halloween Terror menyerupai event Olimpiade ‘Summer Games 2016’ kemarin. Blizzard menyiapkan lebih dari 100 upgrade ‘kosmetik’ baru, meliputi ikon profile, spray, pose kemenangan, emote, highlight intro, skin dan lain-lain; semuanya bisa Anda peroleh dari loot box – wujudnya kini digantikan oleh jack-o’-lantern. Seperti biasa, ada dua cara buat mendapatkannya: naik level atau membeli bundel loot box.

Perlu diingat, item-item di dalam loot box jack-o’-lantern tersuguh secara acak, dan kita tidak dapat membeli langsung barang yang diinginkan (saya masih belum bisa menghilangkan rasa gemas karena tidak sempat mendapatkan skin Sprinter untuk Tracer di Summer Games). Kabar gembiranya adalah, walaupun event ini mempunyai batas waktu, segala item yang telah diperoleh akan menjadi milik Anda selamanya.

Overwatch Halloween Terror 1

Tema Halloween mempengaruhi seluruh elemen di game, termasuk peta, namun bagian paling spesial di Overwatch Halloween Terror adalah mode Brawl PvE co-op bertajuk Junkenstein’s Revenge, sebuah upaya Blizzard mengadaptasi novel populer Frankenstein tulisan Mary Shelley. Tak seperti match biasa, mode ini menantang kerja sama pemain untuk melindungi kastil Lord of Adlersbrunn (Reinhardt, menggunakan peta Eichenwalde sebagai basisnya) dari serangan monster-monster ciptaan Dr. Jamison Junkenstein (Junkrat, tentu saja).

Ada empat hero yang bisa dimainkan di Junkenstein’s Revenge, yaitu Ana (Alchemist), Hanzo (Archer), McCree (Gunslinger) dan Soldier (Soldier: 76). Bersamaan dengan pelepasan Overwatch Halloween Terror, Blizzard turut merilis web comic, juga berperan sebagai latar belakang cerita mode Brawl Junkenstein’s Revenge. Bahkan bagi Anda yang tidak bermain Overwatch, komik pendek ini lucu dan sangat menarik buat disimak.

Seluruh konten Overwatch Halloween Terror sudah bisa dinikmati sekarang juga, akan berlangsung hingga tanggal 1 November 2016.