Tag Archives: Qeexo

TouchTools Adalah Software Inovatif untuk Tingkatkan Kinerja Teknologi Multitouch

Definisi sederhana dari layar multitouch adalah layar yang dapat mengenali sentuhan lebih dari satu jari sekaligus. Hampir semua ponsel yang dijual saat ini memiliki layar multitouch. Kalau tidak, kita tidak akan bisa zoom out sebuah gambar dengan gerakan jari seperti mencubit sesuatu maupun menerapkan gesture lainnya.

Namun di mata sebuah perusahaan bernama Qeexo, penerapan multitouch sejauh ini masih belum memaksimalkan potensi yang sebenarnya. Buktinya, kita masih membutuhkan toolbar dalam aplikasi. Kalau memang multitouch bisa mengenali gesture yang bervariasi, seharusnya toolbar secara keseluruhan bisa digantikan oleh gesture itu sendiri.

Selama beberapa tahun, Qeexo mengembangkan sebuah software inovatif yang dijuluki TouchTools. TouchTools kompatibel dengan perangkat apapun yang memiliki layar atau trackpad multitouch. Fungsinya adalah memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam alat virtual seperti bolpen, penghapus, penggaris, pita ukur, kaca pembesar sampai kamera sekalipun dengan memanfaatkan multitouch gesture.

Contoh alat virtual beserta gesture-nya pada TouchTools / Qeexo
Contoh alat virtual beserta gesture-nya pada TouchTools / Qeexo

Gesture yang mewakili masing-masing alat virtual sengaja dibuat mirip dengan cara kita memegang alat tersebut di dunia nyata sehingga pengguna bisa mudah mengingatnya satu per satu. Untuk melakukannya, TouchTools perlu memahami lebih dari sekadar jumlah jari yang menempel pada layar.

CEO Qeexo, Sang Won Lee, menjelaskan bahwa TouchTools mengandalkan teknologi machine learning untuk memahami orientasi jari sekaligus ukuran ujung jari. Dari hasil pengujiannya selama bertahun-tahun, Qeexo cukup yakin bahwa TouchTools bisa digunakan oleh 99 persen pengguna tanpa masalah.

Namun bagian yang paling menarik menurut saya adalah pengguna tidak membutuhkan perangkat baru untuk bisa menikmati kemudahan navigasi yang ditawarkan TouchTools. Selain menarget produsen hardware, Qeexo juga menawarkan integrasi TouchTools kepada para developer aplikasi.

Kalau Anda masih penasaran dengan cara kerjanya, silakan tonton video demonstrasinya di bawah ini.

Sumber: Engadget dan Qeexo.

Tak Hanya Merespons, Teknologi FingerAngle Bisa Baca Arah Datangnya Sentuhan

Berkat 3D Touch Apple, iPhone generasi terbaru kini bisa mengetahui besarnya tekanan sentuhan. Cukup tambahkan app seperti Plum-O-Meter, smartphone dapat digunakan untuk menimbang bobot. Sayang sekali teknologi tersebut masih terbilang eksklusif, dan secara umum, touchscreen masih belum mampu menjadi teknik input optimal karena sejumlah keterbatasan.

Kabar baiknya, penemuan tim Qeexo dari Carnegie Mellon University berpeluang membawa pemakaian touchscreen ke level yang lebih ideal. Para ahli di sana memperkenalkan FingerAngle, teknologi yang memungkinkan handset tak cuma merespons, namun menerka arah datangnya sentuhan. Dan hebatnya lagi, Anda tidak perlu membeli smartphone baru buat menggunakannya.

Solusi Qeexo dihadirkan dalam bentuk algoritma via software, membuka kemampuan smartphone untuk membaca arah dan perputaran jari secara tiga dimensi saat didekatkan ke display di poros pitch dan yaw. Potensinya sangat besar, jauh melampaui kapabilitas 3D Touch yang terbatas buat mengidentifikasi tekanan, karena gesture bisa dihasilkan hanya melalui gerakan satu jari.

FingerAngle 01

Smartphone dapat mengetahui bagian jari mana yang disentuhkan, dan teknik tersebut dimanfaatkan Qeexo untuk menentukan orientasi ‘relatif’ ke layar. Solusi ini sangat pintar: Biasanya kita memerlukan dua jari buat memutar arah display, tidak masalah jika perangkat mempunyai panel berukuran lebar, tapi akan jadi kendala ketika diterapkan pada smartwatch.

Lewat algoritma FingerAngle, smartwatch bisa mendeteksi rotasi sewaktu Anda menggerakan jari, meskipun sebetulnya posisinya tidak berubah. Melalui teknik serupa, kita dapat menyesuaikan volume atau zoom-in dan zoom-out cukup dengan memutar jari searah/berlawanan jarum jam. Contoh lainnya adalah untuk mengonfigurasi sudut perspektif, misalnya dalam aplikasi Google Street View.

Namun walaupun FingerAngle tersaji berbasis sotfware, jangan harap ia bisa langsung diimplementasikan ke handset via instalasi app standard. FingerAngle harus dipasang terlebih dulu di di firmware, diintegrasikan ke perangkat lunak produsen supaya dapat bekerja. Qeexo sudah mulai melakukan kerjasama dengan beberapa nama. Karya mereka sebelumnya, Fingersense, sudah diimplementasikan Huawei ke handset P8, Honor 7 dan Mate S.

Qeexo belum memberi tahu kapan FingerAngle akan didistribusikan dan smartphone/tablet/smartwatch apa yang pertama kali mengusungnya, semoga saja developer siap merilisnya di tahun depan .

Via Gizmodo.