Tag Archives: Quek Siu Rui

Carousell meluncurkan fitur baru “Sell to Carousell” membuat transaksi jual-beli barang elektronik bekas lebih mudah didukung oleh Laku6

Setelah Diakuisisi, Laku6 Dukung Carousell Hadirkan Fitur Jual-Beli Elektronik Bekas

Carousell meluncurkan fitur baru “Sell to Carousell” untuk membuat transaksi jual-beli barang elektronik bekas jadi lebih terpercaya dan nyaman. Fitur ini hadir berkat mengintegrasikan keahlian tim Laku6 —yang resmi diakuisisi pada 2022— dan teknologi diagnostik AI milik Carousell Group.

Co-founder & Group CEO Carousell Group Quek Siu Rui menyampaikan, ada potensi besar untuk pasar elektronik bekas di Asia Tenggara, yang ditaksir bakal tumbuh lebih dari 2,5x lipat menjadi $18,6 miliar pada 2026. Perusahaan pun yakin dengan posisi saat ini yang sudah tepat untuk memperkuat kepemimpinan ini di regional.

Dia melanjutkan, bersama unit Heliconia Capital sebagai unit dari Temasek, keduanya telah melakukan salah satu investasi modal terbesar di kawasan ini untuk industri recommerce dengan mengalokasikan $25 juta untuk melanjutkan ekspansi.

“Kami telah melihat hasil yang kuat dalam beberapa bulan terakhir. Laku6 terus mempertahankan posisi terdepan di pasar online mobile recommerce Indonesia, telah memeriksa dan mentransaksikan lebih dari setengah juta ponsel. Carousell telah melihat pertumbuhan 55% dalam setengah tahun terakhir saja dalam transaksi ponsel,” tuturnya dalam keterangan pers, pekan lalu (31/1).

Tim Pusat Diagnostik dari Laku6 untuk pasar Singapura, serta tim Laku6 di Singapura, sekarang ditempatkan di ruang yang sama dengan kantor Carousell Singapura dan kantor pusat regional untuk memusatkan operasi dan memfasilitasi kolaborasi. Nantinya, kedua belah pihak akan bekerja sama meningkatkan pengalaman recommerce bagi pelanggan di seluruh platform milik Carousell.

Fitur “Sell to Carousell”

Fitur teranyar ini baru hadir di Singapura, memungkinkan pengguna memiliki pilihan instan untuk menjual ponsel mereka langsung ke Carousell dalam waktu kurang dari 24 jam. Lebih lanjut, apabila pengguna tertarik diharuskan untuk mengisi formulir singkat tentang kondisi ponsel mereka di aplikasi atau situs untuk mendapatkan perkiraan penawaran harga jual. Harga ini dihasilkan oleh algoritma penetapan harga pintar yang dikembangkan Grup.

Kemudian, pengguna dapat memilih apakah mereka ingin agen Carousell mengunjungi rumah mereka untuk pemeriksaan perangkat dan pembayaran instan atau mengantarkannya ke 20 outlet iStudio di mana pun untuk menyelesaikan prosesnya. iStudio adalah reseller resmi dari Apple di Singapura.

Sell to Carousell menawarkan diagnosis cepat di tempat dengan penggunaan teknologi diagnostik AI milik Laku6, yang dapat memeriksa kondisi ponsel bekas dalam waktu kurang dari dua menit, dan algoritma penetapan harga cerdas untuk mengonfirmasi penawaran akhir. Proses ini sepenuhnya otomatis untuk menghilangkan unsur kesalahan manusia selama penilaian, dan pengguna bebas mengubah pikiran mereka apakah harus menjual setelah menerima penawaran akhir.

Founder Laku6 Alvin Yap mengatakan, hampir 60% pengguna Laku6 menyebutkan bahwa mereka tidak mempertimbangkan untuk menjual ponsel lama mereka karena merasa terlalu merepotkan untuk melakukannya. Oleh karena itu, perusahaan berupaya mengembangkan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar lokal, menggunakan teknologi milik Laku6, untuk memberikan pilihan tambahan di industri.

“Sejak peluncuran awal pada September 2022, program tersebut telah menunjukkan tanda-tanda product-market-fit yang kuat dengan ribuan ponsel yang berhasil diproses,” kata Yap.

Ke depannya, fitur Sell to Carousell akan diteruskan pengembangannya untuk bisnis Carousell di Vietnam dan Malaysia. Di kedua negara tersebut, menurut Rui, Carousell punya posisi yang kuat dalam bisnis iklan baris melalui Cho Tot dan Mudah.my, sehingga pasar recommerce lebih mudah diakses di sana.

“Selain itu, pencapaian kami berikutnya sebagai Grup adalah menyediakan opsi lanjutan untuk membeli ponsel bersertifikasi disertai garansi bagi pengguna yang ingin membeli ponsel bekas dengan ketenangan pikiran dan kenyamanan membeli ponsel baru. Ini akan memberi pengguna kami lebih banyak pilihan dan fleksibilitas tentang bagaimana mereka ingin berbelanja barang bekas,” kata Rui.

Tren recommerce

Saat dihubungi oleh DailySocial.id, perwakilan Carousell tidak bersedia merinci mengenai rencana untuk memboyongnya ke Indonesia dan strategi perusahaan ke depannya di negara ini. Mereka hanya menyampaikan bahwa pihaknya fokus membuat kemajuan dalam mendefinisikan ulang recommerce di Asia Tenggara.

“Tujuan kami adalah untuk menjadi pemimpin recommerce di wilayah ini, mengatasi hambatan penjualan dan pembelian barang bekas, dengan kepercayaan dan kenyamanan di garis depan, dan mempercepat gelombang barang bekas di Asia Tenggara. Kami sangat senang dengan kesempatan untuk layanan baru seperti Sell to Carousell di kawasan ini, dan optimis dengan uji cobanya di Singapura dan pengembangan selanjutnya,” ujar perusahaan.

Sebenarnya solusi sejenis ini sudah dilakukan Tokopedia yang menggandeng Laku6 dalam menghadirkan fitur Tukar Tambah. Kerja sama antar kedua perusahaan ini sudah berlangsung sejak 2019 hingga sekarang. Bahkan, Tokopedia mengeluarkan fitur tambahan Langsung Laku yang memungkinkan pengguna yang ingin langsung jual ponselnya tanpa harus tukar tambah dengan ponsel baru yang mereka inginkan.

Sejak mengakuisisi Laku6, Carousell Group, platform multi-kategori terkemuka untuk barang bekas di Asia Tenggara Raya telah berlipat ganda dalam meningkatkan pasar recommerce elektronik di seluruh kawasan, dengan skala dua juta list yang terdaftar dalam kategori elektronik setiap kuartal.

Mengutip dari laporan Carousell bertajuk Carousell Recommerce Index 2022, dalam rangka hari jadi perusahaan yang ke-10, diungkapkan bahwa selama kurun waktu tersebut perusahaan telah memperpanjang siklus hidup dari jutaan barang, di antaranya: 76,8 juta barang fesyen; 33,9 juta barang elektronik; 26,6 juta barang hobi dan mainan; 11,1 juta perlengkapan rumah tangga dan perabotan; dan 10,6 juta perlengkapan bayi dan anak.

Laporan ini juga menyoroti beberapa tren utama di Indonesia:

  1. Kategori terpopuler untuk menjual barang preloved: Fashion, Bayi & Anak, Kesehatan & Kecantikan;
  2. Kategori barang preloved terpopuler yang ditelusuri: Fashion, Barang Elektronik, Kesehatan & Kecantikan;
  3. Kata kunci pencarian yang paling banyak digunakan untuk barang preloved: Zara, H&M, Uniqlo.

Saat ini Carousell beroperasi di tujuh negara dengan masing-masing merek, yakni Carousell, Cho Tot, Laku6, Mudah.my, OneShift, Ox Luxe, Ox Street, dan Refash, melayani puluhan juta pengguna aktif bulanan.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Carousell akuisisi Laku6

Carousell Caplok Laku6, Berambisi Pimpin Pasar “Recommerce” di Asia Tenggara

Startup classified marketplace Carousell mengakuisisi Laku6 senilai $25 juta atau Rp375 miliar. Akuisisi ini menjadi strategi Carousell untuk memimpin pasar recommerce (layanan tukar-tambah) di berbagai vertikal produk di Asia Tenggara.

Adapun, transaksi pembelian ini didukung oleh Heliconia Capital yang merupakan perusahaan investasi milik Temasek. Diketahui Heliconia telah menanamkan investasi pertamanya di Carousell pada Oktober 2021.

Dalam keterangan resminya, akuisisi ini menyusul aksi serupa Carousell terhadap marketplace untuk streetwear autentik Ox Street dan platform recommerce retailer Refash.

Co-founder dan CEO Carousell Quek Siu Rui mengatakan, pasar recommerce memiliki peluang win-win-win besar jika dilihat dari berbagai sisi. Pertama, menguntungkan bagi pengguna yang menginginkan like-new device dengan harga terjangkau. Kedua, bagi perbaikan lingkungan karena ponsel bekas dapat digunakan kembali.

Terakhir, menguntungkan bagi bisnis dengan potensi pertumbuhan di atas 2,5 kali lipat. Menurut laporan ReedSeer Strategy Consultant, pasar recommerce untuk elektronik saja di Asia Tenggara diprediksi mencapai $18,6 miliar di 2026.

“Kemitraan ini merupakan kombinasi kuat untuk memimpin pasar recommerce elektronik di Asia Tenggara. Kami didukung teknologi remote diagnonistic berbasis AI milik Laku6, basis pengguna sebesar 10 juta, dan perusahaan investasi terkemuka,” tutur Quek.

Dikatakan sebagai kombinasi kuat karena Laku6 disebut sebagai perusahaan recommerce elektronik yang mendapatkan pendanaan awal terbesar di Asia Tenggara hingga saat ini.

Sementara, Founder dan CEO Laku6 Alvin Yap menambahkan, “Kami memiliki komitmen mendalam untuk membuat produk bekas menjadi pilihan utama. Dengan skala pasar dan investasi Carousell, kami berada di posisi tepat untuk menciptakan formula sukses dan menawarkan solusi kami yang telah terbukti kepada end- user dan merchant,” tuturnya.

Berdiri sejak 2016, Laku6 merupakan platform e-commerce dan tukar-tambah ponsel bekas berbasis aplikasi yang mengandalkan teknologi untuk mengidentifikasi kondisi ponsel bekas dalam kurun waktu dua menit. Laku6 mengklaim telah mencatat transaksi penjualan dan tukar-tambah sebanyak 500 ribu ponsel bekas. Mereka juga sempat menjalin kerja sama strategis dengan Tokopedia untuk menghadirkan produk tukar-tambah di online marketplace tersebut.

Sementara, Carousell mencatat sekitar 2 juta listing baru di kategori elektronik setiap kuartalnya, mengklaim posisinya sebagai platform transaksi elektronik bekas terbesar di kawasan Asia Tenggara. Selain produk fesyen dan elektronik, Carousell juga masuk ke kategori penjualan mobil dan properti.

Pasar smartphone bekas

Menurut laporan IDC, pengiriman smartphone bekas di global diprediksi mencapai 351,6 juta unit dengan nilai mencapai $65 miliar di 2024. Analis menyebut pertumbuhan smartphone bekas didorong oleh pesatnya perkembangan teknologi. Ada dorongan bagi pengguna untuk meningkatkan performa dengan mengganti ke perangkat baru dengan teknologi mutakhir.

Selain itu, sejumlah vendor smartphone kini mulai menyediakan fasilitas tukar-tambah bagi pengguna yang ingin membeli produk keluaran terbaru dengan harga lebih murah. Misalnya, Apple, Samsung, dan Huawei.

Di Indonesia, jumlah perangkat seluler per Januari 2022 menyentuh 370,1 juta atau naik 3,6% dari periode sama tahun lalu. Sementara, penetrasi internet telah menembus 73,7% dari total populasi di periode yang sama.

Selain Laku6, ada pula startup yang bermain di model serupa, yakni Jagofon. Untuk memperkuat layanan e-commerce untuk smartphone bekas, Jagofon mengutamakan dua aspek utama untuk melakukan kontrol kualitas, yakni pemeriksaan IMEI dan fungsionalitas perangkat.