Tag Archives: R

samyang-umumkan-lensa-af-85mm-f1-4-untuk-canon-rf-mount

Samyang Umumkan Lensa AF 85mm F1.4 untuk Canon RF mount

Salah satu pertimbangan ketika hendak beralih dari sistem kamera APS-C ke full frame adalah ekosistem lensa dan variasi harganya yang mana jelas Sony unggul. Namun, pendekatan yang dilakukan oleh Canon juga sangat menarik.

Ya, mereka menawarkan versi terjangkau kamera mirrorless EOS R dengan EOS RP yang saat ini dibanderol Rp17.900.000. Membuatnya menjadi kamera mirrorless full frame generasi baru yang paling terjangkau.

Canon juga punya beberapa lensa RF yang harganya lumayan terjangkau yaitu Canon RF 35mm F1.8 IS STM Macro dan Canon RF 24-105mm F4.0-7.1 IS STM. Kini, Samyang telah meluncurkan lensa prime AF 85mm F1.4 dengan Canon RF mount yang juga cukup murah.

Sebelumnya, lensa ini sudah tersedia lebih dulu untuk Sony E-mount. Selain perubahan dudukan lensa, spesifikasi lainnya tidak berubah. Samyang AF 85mm F1.4 terdiri dari 11 elemen dalam 8 grup, termasuk satu elemen Extra-Low Dispersion (ED), empat elemen High Refractive Index (HRI) untuk membantu meminimalkan aberasi kromatik, dan Samyang Ultra Multi Coating (UMC) untuk menghilangkan flare dan ghosting.

Sistem autofocus pada lensa ini digerakkan oleh Dual Linear Sonic Motor (DLSM) Samyang dan di body lensa telah dilengkapi tombol AF/MF untuk beralih dari autofocus ke manual focus dengan cepat. Lensa ini sudah dilengkapi fitur weather-sealing, 9-blade circular aperture, dan ukuran filternya 77mm.

Samyang AF 85mm F1.4 RF dibanderol US$800 atau sekitar Rp11,7 jutaan. Sebagai pembanding, Canon punya RF Mount 85mm F1.2L yang dibanderol US$2700 dan US$3000 untuk versi dengan Defocus Smoothing.

Sumber: PetaPixel

canon-eos-rp-mirrorless-full-frame-kedua-canon

Canon EOS RP, Mirrorless Full Frame Kedua Canon Harga Lebih Terjangkau

Saat Canon merilis kamera mirrorless full frame perdana mereka pada bulan September 2018 lalu, Canon menegaskan bahwa EOS R baru yang pertama. Sekarang Canon telah mengumumkan EOS RP, kamera mirrorless full frame kedua Canon ini masuk dalam kategori entry-level dan harganya lebih terjangkau.

Sebagai pembanding, EOS R dibanderol US$2.300 atau sekitar Rp32 juta untuk body only. Sementara, body only EOS RP dibanderol US$1.300 atau sekitar Rp18 juta. Semoga saja, saat masuk ke Indonesia harga EOS RP tidak tembus lebih dari Rp20 juta. Harga EOS R di Indonesia sendiri adalah Rp39.999.000 untuk body only.

canon-eos-rp-mirrorless-full-frame-kedua-canon

Bila EOS R ditujukan untuk para fotografer kelas kakap, EOS RP ini dirancang untuk para fotografer pengguna kamera dengan sensor APS-C Canon seperti EOS M, agar beralih ke dunia mirrorless full frame. Lalu, apa perbedaan antara EOS R dan EOS RP?

Spesifikasi Canon EOS R

canon-eos-rp-mirrorless-full-frame-kedua-canon

Canon EOS RP mengusung sensor CMOS full frame 26,2-megapixel, resolusinya sedikit turun dari 30,3-megapixel yang ada pada EOS R. Didukung oleh prosesor gambar Digic 8 yang sama, dengan kecepatan berturut-turut 5 fps (EOS R 8 fps), dan rentang ISO dari 100-40.000 (bisa diperluas menjadi 50-102.400).

Sistem autofocus-nya menggunakan teknologi Dual Pixel AF. Total ada 4.779 titik fokus yang dapat dipilih, yang mencakup 88% bentang vertikal dan 100% bentang horizontal dari frame (EOS R memiliki 5.655 titik fokus).

Soal perekaman video, EOS RP mampu merekam video 4K 24 fps pada bitrate 120 Mbps, dengan kedalaman warna 8-bit untuk perekaman internal dan eksternal. Sebagai pembanding, EOS R dapat merekam video 4K pada 30fps pada 480 Mbps dengan kedalaman warna hingga 10-bit untuk perekam eksternal. Satu lagi, tidak seperti EOS R, EOS RP tidak menawarkan Canon Log.

Desain dan Kontrol

canon-eos-rp-mirrorless-full-frame-kedua-canon

Seperti Canon EOS R, EOS RP menggunakan mount RF baru dan kompatibel dengan banyak pilihan lensa EF dan EF-S Canon lewat adaptor. Namun dimensi EOS RP lebih ringkas yakni 127x97x61 mm, sedangkan EOS R 136x98x84 mm.

Desain keduanya memang terlihat identik dan EOS RP juga masih mengadopsi mekanisme layar fully articulated yang bisa ditarik ke samping dan diputar hingga 180 derajat. Layar pada EOS RP berukuran 3 inci beresolusi 1,04 juta dot, (EOS R 3,2 inci 2,1 juta dot).

Di atas layar, ada electronic viewfinder (EVF) berpanel OLED 0,39 inci dengan resolusi 2,36 juta dot (EOS R 3,69 juta dot). Selain itu, Anda tak akan menemukan panel OLED kecil yang menampilkan sejumlah parameter kamera di pelat atas. Touchbar M-Fn bar andalan EOS R juga absen pada EOS RP.

canon-eos-rp-mirrorless-full-frame-kedua-canon

Seperti EOS R, EOS RP memiliki satu slot SD card UHS-II dan tidak memiliki in-body stabilization. Jadi, akan bergantung pada IS di lensa.

Canon EOS RP mulai beredar di bulan Maret dengan harga US$1.300 atau sekitar Rp18 juta untuk body only, US$1.999 atau sekitar Rp28 juta dengan adaptor lensa EF dan lensa EF 24-105mm IS STM, atau US$2.400 atau sekitar Rp33 juta dengan lensa RF 24-105mm F4 L IS USM.

Sumber: DPreview

Algoritma, Kejora HQ, dan AWS Akan Adakan Workshop “Data Science” bagi Pemula

Era digital melahirkan banyak hal baru, tidak hanya yang berdampak pada teknologi penopang proses bisnis di atasnya, akan tetapi keluaran dari proses bisnis itu sendiri yang dapat diolah lebih lanjut, yakni data. Dewasa ini juga muncul istilah “data is the new currency“, mengisyaratkan betapa bernilainya data untuk berbagai kebutuhan strategis, untuk beragam jenis kebutuhan.

Namun data hanya sebagai data tanpa melalui proses pengolahan. Data Science adalah orang yang bertugas mengumpulkan, memproses, mengompilasi, dan memvisualisasikan data yang dari berbagai sumber untuk menghasilkan sebuah pengetahuan yang berguna. Misalnya dalam bisnis e-commerce, data aktivitas pembeli dalam website dapat dijadikan rujukan untuk mendesain antar muka yang sesuai. Menu mana yang paling sering digunakan, atau produk apa yang pada akhirnya mudah ditemukan.

Contoh lain untuk dunia pendidikan misalnya, data yang terkumpul dapat dilakukan untuk pengambilan keputusan. Misalnya untuk menambah jam mata pelajaran apa untuk persiapan menyambut ujian akhir, atau membeli buku genre apa di perpustakaan sesuai yang paling banyak diminati pembaca, dan lain sebagainya. Data yang sudah diolah dapat menyimpulkan banyak hal, dari aktivitas-aktivitas yang pernah dilakukan dalam bisnis.

Untuk memberikan pemahaman lebih lanjut terkait Data Science dan proses di dalamnya, lembaga pelatihan khusus pengolahan data Algoritma, bekerja sama dengan Kejora HQ dan Amazon Web Services mengadakan workshop bertajuk “Kickstart Series: Building Machine Learning Applications“. Tiga hal yang menjadi bahasan utama dalam acara ini, yakni pemrograman dasar bahasa R, pengenalan visualisasi data, dan teknik machine learning.

Workshop ini akan dipandu oleh Samuel Chan dan Seon Young. Samuel Chan adalah co-founder dan course producer di Algoritma. Sementara itu, Seon Young adalah Developer/Startup Specialist Solutions Architect di Amazon Web Services. Di workshop ini, Seon Young juga akan mengenalkan Machine Learning Service di Amazon, visualization tools untuk menciptakan model machine learning tanpa harus belajar algoritma machine learning yang sulit. Salah satu hasil akhirnya, Seon akan mengajarkan bagaimana prediksi dapat ditemukan dari berbagai aplikasi menggunakan API sederhana.

Workshop ini akan diselenggarakan pada tanggal 5 September 2017 pada pukul 17:45 di Kejora HQ. Para peserta disarankan untuk membawa laptop serta memasang R dan RStudio untuk kebutuhan praktik. Workshop ini didesain untuk dihadiri oleh 100 orang, baik untuk kalangan mahasiswa, karyawan, sampai startup. Seusai dengan misinya Algoritma ingin menjadikan Data Science dapat dipelajari oleh siapa saja. Info lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi tautan berikut http://bit.ly/algoDS0905.

Kickstart Series: Building Machine Learning Applications


Disclosure: DailySocial merupakan media partner acara Kickstart Series – Building Machine Learning Applications

Eon Sulap Skateboard Biasa Menjadi Papan Luncur Bermotor Listrik

Kita sudah melihat berbagai upaya produsen dalam membuat alternatif hoverboard. Sejauh ini, self-balancing scooter masih merupakan pilihan praktis dibanding board bertenaga kipas angin atau magnetic levitation. Tapi jujur saja, self-balancing scooter tidak sekeren mengendarai skateboard, dan belum bisa menjadi solusi transportasi personal yang diandalkan.

Kabar gembiranya, tim Unlimitend asal Barcelona menggunakan pendekatan tradisional dalam menciptakan kreasi mereka. Setelah masa pengembangan yang menghabiskan waktu setahun lebih, belum lagi memproduksi berbagai inkarnasi purwarupa, developer akhirnya memperkenalkan Eon. Alat unik ini dibuat untuk mengubah skateboard standar menjadi papan luncur bertenaga motor elektrik.

Eon 1

Eon hadir dalam wujud modul. Beratnya mulai dari 1,5kg sampai 2,9kg, diklaim sebagai powertrain paling ringan yang ada di pasar saat ini. Cara menggunakannya sangat sederhana: cantumkan Eon di bagian bawah skateboard, dan Anda bisa segera meluncur. Motor didesain agar tidak menyebabkan adanya gaya gesek, jadi jika Eon tidak dinyalakan (atau baterainya habis), device tidak menghambat gerakan roda.

Eon dapat disematkan ke semua jenis skateboard: longboard, shortboard, penny board, nickel board, hingga desain old-school. Proses instalasinya juga mudah dan singkat, memakan waktu kurang dari 15 menit; Anda tinggal melepas bagian roda serta truck dari deck, membubuhkan pelat mounting serta PowerPack, lalu memasang roda khusus Eon di truck. Selanjutnya, papan luncur Anda memperoleh motor listrik berkekuatan 1000-Watt.

Eon 2

Ada tiga model konfigurasi Eon. Pertama adalah Solo, menyuguhkan motor berbobot paling ringan, mampu mencapai jarak 12km dan mendaki sudut sembilan derajat. Buat pemakaian sehari-hari, Unlimited sendiri merekomendasikan Cruiser, dapat menempuh jarak dua kali lebih jauh dibanding Solo. Seandainya memerlukan lebih banyak tenaga, Anda bisa memilih R karena varian ini menyimpan dua motor dan sanggup mendaki lereng dengan kemiringan 20 derajat. Semua model melesat di kecepatan maksimal 35km/jam.

Melalui situs Kickstarter, Anda juga bisa memesan Eon edisi terbatas dengan tiga tipe deck: Brute (terbuat dari delapan lapis kayu maple Kanada), Drop (mengusung bahan bambu dan fiberglass, cukup lentur dan stabil) serta Kick (bermaterial bambu dan fiberglass, tingkat manuvernya paling tinggi). Eon turut disertai aplikasi mobile di mana Anda dapat mengendalikan mode serta mengustomisasi fungsi-fungsinya via smartphone.

Selama kampanye crowdfunding berlangsung, Eon dijajakan seharga mulai dari € 500 (kit Solo), atau € 570 termasuk board (Brute, Drop atau Kick).