Tag Archives: R6IDN

Kata R6IDN Soal Timnas Indonesia Untuk Rainbow Six World Cup

Tanggal 11 September 2020 lalu, Ubisoft mengumumkan turnamen Rainbow Six World Cup. Bertajuk World Cup, Ubisoft ingin para pemain Rainbow Six membangkitkan kebanggaan nasionalisme masing-masing negara dalam kompetisi ini. Jadi alih-alih membawa nama klub seperti pada pertandingan Six Invitationals, pemain akan membawa nama negara masing-masing dalam kompetisi Rainbow Six World Cup.

Rainbow Six World Cup akan diikuti oleh 45 tim dari 45 negara, dengan 20 negara yang akan bertanding di laga Grand Final. Untuk laga Grand Final, 14 negara mendapat undangan langsung, sementara 6 lainnya harus melalui kualifikasi terlebih dahulu. 14 negara tersebut mendapat undangan langsung karena memang terkenal punya banyak pemain Rainbow Six, dan skena kompetitif yang aktif, seperti: Australia, Kanada, Amerika Serikat, Jepang, dan lain sebagainya.

Sumber: Ubisoft
Sumber: Ubisoft

Sementara itu, 31 slot sisanya akan diperebutkan melalui babak kualifikasi online, yang memperebutkan 6 jatah bertanding di laga Grand Final. Indonesia turut mendapat kesempatan ini, dan akan bertanding di APAC 2 Server yang berisikan Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Berhubung pertandingan ini mewakili negara, Ubisoft telah membuat peraturan penentuan tim nasional. Untuk menentukan siapa pemain yang bertanding untuk masing-masing negara, Ubisoft membuat semacam “komite nasional Rainbow Six” yang terdiri dari: perwakilan Ubisoft, perwakilan pemain profesional/coach, dan perwakilan komunitas.

Sumber: Ubisoft
Sumber: Ubisoft

Penasaran soal komite nasional Rainbow Six Indonesia, Hybrid.co.id lalu meminta pendapat dari Bobby Rachmadi selaku founder komunitas R6IDN. “Untuk masing-masing representatif komite nasional Rainbow Six Indonesia masih belum diumumkan oleh pihak Ubisoft. Jadi bagi kalian yang penasaran, tunggu saja info resmi dari R6IDN, atau Ubisoft. Kalau semuanya lancar, akhir bulan ini seharusnya sudah ada informasi terkait pengisi posisi komite nasional Rainbow Six Indonesia.” Jawab Bobby menjelaskan.

Lebih lanjut, Bobby juga menyatakan sedikit pendapatnya soal bentuk kompetisi World Cup dari Ubisoft, dan kesempatan Indonesia dalam kompetisi tersebut. “Event bertema World Cup ini cukup menarik, karena kehadiran event ini dapat membantu membangun skena kompetitif di negara-negara dari region yang sudah cukup berkembang. Kehadiran World Cup juga dapat menguji seberapa tinggi minat suatu negara untuk terjun ke esports Rainbow Six.” Kata Bobby membahas Rainbow Six World Cup.

Sumber: Ubisoft
Sumber: Ubisoft

“Untuk Indonesia, sebetulnyanegara kita punya kesempatan yang bagus untuk berkompetisi dalam pertandingan ini. Apalagi komunitas mungkin sudah tidak sabar untuk melihat dream team Indonesia. Terlepas dari itu, kami berusaha sebisa untuk melakukan pemilihan pemain yang proporsional, jika memang diminta untuk menjadi komite nasional Rainbow Six Indonesia. Kami akan berusaha untuk membantu mencari pemain yang benar mau dan bisa menjaga profesionalitas-nya secara jangka panjang.” Tukas Bobby menutup pembahasan.

Rainbow Six World Cup sendiri direncanakan terselenggara pada musim panas 2021 (sekitar Juni – September 2021). Jadi pastikan Anda untuk terus mengikuti perkembangan seleksi timnas Rainbow Six Indonesia di Hybrid.co.id!

*Disclosure: Hybrid.co.id adalah media partner dari Rainbow Six: Siege Indonesia Community (R6IDN)

Hybrid Cup Series Play on PC Edisi Terakhir Pertandingan Rainbow Six: Siege

Setelah FIFA 20 dan Tekken 7 dengan format team fight, kini Hybrid Cup Series Play on PC kembali! Dengan mempertandingkan Rainbow Six: Siege sebagai edisi terakhir. Antusiasme komunitas sejauh ini terlihat cukup tinggi terhadap program Hybrid Cup Series Play on PC.

Hal ini terlihat dari tingkat kompetisi dalam Hybrid Cup Series Play on PC yang selalu tinggi. Pada edisi FIFA 20, Kenny Prasetyo keluar sebagai pemenang setelah pertarungan yang sengit di babak Semi-Final. Sementara pada edisi Tekken 7 Team Fight, kawan-kawan DRivals bertarung sengit dengan MYTH dalam memperebutkan slot di babak Final.

Sejak awal, Hybrid Cup merupakan salah satu program untuk mewujudkan misi Hybrid.co.id yang tidak hanya ingin menjadi sebuah media, tapi juga ingin memberikan sumbangsih dalam perkembangan ekosistem esports lokal.

Sumber: Dokumentasi Hyrid - Ajie Zata
Wiku Baskoro (kanan) bersama para pemenang Hybrid Cup Series Play on PC edisi pertama, FIFA 20. Sumber: Dokumentasi Hyrid – Ajie Zata

“Secara personal saya merasa cukup hype dengan Hybrid Cup R6.” ujar Wiku Baskoro co-founder Hybrid.co.id. “Pertama, ini mimpi kami di Hybrid sejak lama. Karena ini bisa dibilang sebagai puncak perjalanan kami dengan komunitas R6IDN sejak dari awal kenal, sampai memutuskan memberikan mereka ‘rumah’ untuk berkegiatan streaming serta membuat berbagai gathering. Kedua karena Hybrid Cup kali ini menggunakan format yang cukup panjang dengan dua kali turnamen Road to Hybrid Cup dan tentunya gelaran Hybrid Cup Series Play on PC itu sendiri.” Wiku menjelaskan.

Untuk edisi terakhir, Hybrid Cup Series Play on PC R6 akan diselenggarakan lewat dua tahap. Tahap pertama adalah Road to Hybrid Cup yang diselenggarakan secara online sebanyak dua kali. Road to Hybrid Cup 1 akan hadir pada 18-20 Desember 2019 mendatang, sementara Road to Hybrid Cup 2 akan diselenggarakan Januari 2020 mendatang. Tahap kedua tentu saja puncak dari gelaran ini, yaitu Hybrid Cup Series Play on PC R6, yang akan diselenggarakan pada Maret 2020 mendatang.

“Dengan adanya turnamen ini, kami ingin komunitas R6IDN bisa lebih dikenal lagi oleh masyrakat luas. Hybrid ingin ikut serta memberikan sumbangsih nyata bagi kemajuan tren game R6 di Indonesia. Kami juga ingin mengajak para pembaca untuk menonton pertandingan pilihan yang akan ditayangkan secara live-streaming di official page Hybrid IDN serta channel Youtube komunitas R6IDN.” Wiku memberikan pandangannya.

Bobby Rachmadi Putra selaku founder komunitas R6IDN juga turut menyatakan pandangannya. “Dengan kehadiran Hybrid Cup R6, saya berharap bisa menjadi pelatuk bagi penyelenggara lani untuk turut mengadakan turnamen R6. Terima kasih juga kepada Hybrid.co.id yang telah membantu komunitas R6IDN sejak akhir 2018 sampai sekarang, sampai akhirnya kesampaian untuk membuat turnamen kolaborasi R6IDN dengan Hybrid.co.id.” tuturnya.

Sumber: Hybrid
Sumber: Hybrid

Ada total 27 tim peserta yang akan bertanding pada Road to Hybrid Cup 1 dari Hybrid Cup Series – Play on PC R6. Mereka semua akan bertanding memperebutkan total hadiah sebesar Rp3.000.000,- dan juga satu slot untuk bertanding di babak final Hybrid Cup Series Play on PC pada Maret 2020 mendatang. Berikut daftar 27 yang akan bertanding:

  • Ignite
  • LIMITLESS Gaming
  • NSS
  • Menuju S1
  • Yuhuuu
  • AETHER
  • GAIN TEAM
  • Hybrid Cup Skuy
  • SPiCA Rexus 2nd
  • Bond Esport
  • MakeShift
  • Team Sixth Rising
  • Expendables
  • Insen
  • 1z Esports
  • Pemuda Pemuja Kentang
  • N3
  • The Mafias
  • Fearless Wolfpack
  • NJP
  • Bale n Friends
  • NITE-RUSH
  • Kool Kids Klub
  • Team Scrypt
  • BOS esports
  • Obeasty
  • TOS

Road to Hybrid Cup 1 dari Hybrid Cup Series – Play on PC R6 akan diselenggarakan tanggal 18 – 20 Desember 2019 mendatang, dan tayang secara live di official page Hybrid IDN dan Youtube R6IDN mulai pukul 19:00 WIB.

Hybrid Cup Series – Play on PC disponsori oleh AMD dan Corsair, dengan dukungan dari Aerocool, ThunderX3, Tecware, Rapoo VPRO, ViewSonic, dan ASRock.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Hybrid Cup dan program-program lain ke depannya, jangan lupa untuk memantau situs Hybrid.co.id dan follow akun media sosial Hybrid di Twitter, Facebook, Instagram, dan YouTube.

Pembagian Grup Six Major Raleigh, Usaha Meruntuhkan Dominasi G2 Esports

Kompetisi Major, Rainbow Six: Siege kembali hadir. Bertempat di Raleigh, Carolina Utara, Amerika Serikat, ini adalah kali kedua Ubisoft menyelenggarakan kompetisi R6S dengan titel “Major”. Sebelum ini, ada Six Major Paris, yang kembali dimenangkan oleh tim G2 Esports.

Untuk gelaran Six Major Raleigh, sebelumnya sudah diumumkan 16 tim yang akan bertanding. Mereka datang dari berbagai komponen, seperti dari sang juara Six Invitational, 8 finalis Pro League Season IX, 4 tim dari Open Qualifier, 1 tim juara Allied Esports Vegas minor, 1 juara DreamHack Valencia, dan 1 tim undangan negara tuan rumah.

Setelah pengumuman 16 tim peserta, hal berikutnya yang ditunggu adalah pembagian grup untuk Six Major Raleigh. Diumumkan pada 30 juli 2019 lalu, berikut pembagian grup untuk Six Major Raleigh.

Sumber: Twitter @R6esports
Sumber: Twitter @R6esports

Melihat pembagian grup ini, mungkin bisa dibilang terbagi cukup merata. Mengingat semua grup punya kesulitannya masing-masing. “Tapi kalau dibilang grup neraka, bisa dibilang grup A sama grup D menurut gue.” Ujar Ajie “WildLotus” Zata, salah satu sosok shoutcaster dari komunitas R6IDN.

“Tetapi memang, fase grup ini betul-betul panas, bukan cuma dari dua grup tersebut saja.” Ajie menambahkan. ” Ada beberapa pertandingan yang sangat dinanti, seperti dari grup B ada G2 vs Rogue, lalu di grup C ada EG vs Looking for Organization. Lalu dari grup A dan D, yang tentunya ditunggu-tunggu adalah Team Empire vs TSM dan Fnatic vs DarkZero.”

Enam Belas tim tersebut akan bertanding memperebutkan total hadiah sebesar US$500.000 (sekitar Rp7 miliar). Sejauh ini, kancah kompetisi Rainbow Six: Siege masih dikuasai oleh asal Jerman, G2 Esports. Belakangan, mereka tercatat berhasil menang tiga kompetisi besar secara berturut-turut, yaitu: Six Major Paris, Pro League Season 8 – Finals, dan Six Invitational 2019.

Raleigh #2
Sumber: Ubisoft Official Media

Penantangnya sendiri masih belum banyak memunculkan potensi di tahun ini. “Kalau prediksi gue, final Six Major Raleigh mungkin bakal Team Empire vs G2 Esports.” Ajie mengatakan. “Tapi, kemungkinan besar G2 Esports mempertahankan kemenangannya tetaplah besar. Bedanya, tahun ini jalan mereka bakal lebih sulit karena Team Empire dan EG, ditambah tim pendatang baru yang kuat seperti TSM, Team Secret, dan FaZe Clan.”

Six Major Raleigh 2019 akan mulai bertanding pada 12 Agustus sampai 18 Agustus 2019 mendatang. Siapa tim yang Anda jagokan? Saya sendiri menjagokan G2 Esports, mengingat permainan tim ini yang masih solid dan kuat.

 

Gandeng Komunitas, ESL Indonesia Selenggarakan R6S Community Cup

Sejak tahun 2018 lalu, esports mobile games boleh saja menjadi primadona di kalangan gamers Indonesia. Tetapi bukan berarti komunitas gamers PC hanya berpangku tangan, dan hanya jadi penonton dari hingar bingar esports mobile games yang sedang besar-besarnya.

Salah satu komunitas yang belakangan giat bergeliat di tingkat akar rumput adalah R6IDN, atau komunitas game Rainbow Six: Siege, besutan dari Ubisoft. Komunitas ini termasuk salah satu yang giat mengadakan aktifitas. Contoh kegiatan komunitas ini adalah R6IDN Community Cup yang diselenggarakan secara mandiri oleh komunitas.

Sumber: R6 IDN Official Media
Sumber: R6 IDN Official Media

Giatnya aktifitas komunitas ini ternyata berhasil memincut hati salah satu penyelenggara event esports terbesar di dunia, ESL. Lewat sub-bagian ESL Indonesia, organizer asal Jerman ini menjawab rasa haus komunitas akan kompetisi, menggelar ESL R6S Community Cup.

Kompetisi ini diselenggarakan pekan depan, tepatnya mulai selasa, 9 Juli 2019. Hal ini segera menjadi perhatian bagi komunitas, terutama komunitas R6IDN. Bobby Rachmadi Putra, selaku founder komunitas R6 IDN memberikan komentarnya tersendiri atas terselenggaranya kompetisi ini.

“ESL R6S Community Cup pertama ini merupakan inisiatif untuk menunjukkan geliat komunitas R6 Indonesia kepada khalayak gamers umum.” jawab Bobby. “Ke depannya, ESL dan komunitas R6IDN sedang mempersiapkan beberapa hal, termasuk event yang dijamin akan membuat penikmat esports Indonesia TERKEJOED! Hahaha.” tambah Bobby sembari sedikit bercanda.

Sejauh ini R6IDN memang terbilang masih berjalan secara mandiri dengan satu dan dua dukungan dari Ubisoft sendiri. Selain Community Cup, komunitas R6 IDN juga sudah menggarap beberapa aktifitas kompetisi secara mandiri. Salah satu yang cukup besar adalah gelaran R6S Star League, kompetisi lokal dengan peraturan ala ESL R6S Pro League, dan memiliki format liga dengan pembagian 3 divisi berbeda.

Sumber: ESL Indonesia Official Page
Sumber: ESL Indonesia Official Page

Beberapa hal tersebut juga menjadi alasan pergerakan ESL mendukung kemajuan scene R6 di Indonesia. “Kami ingin membangun komunitas dari semua game. Tidak hanya game populer saja, lebih utama, kami ingin membangkitkan komunitas game triple A.” Stefano Adrian, Project Manager dari ESL Indonesia.

“R6IDN adalah komunitas yang sangat solid dan kita ingin bersama-sama membangun ekosistem esports R6S di Indonesia. Saat ini esports R6S di Indonesia sudah jauh lebih berkembang. Selain dari ESL R6S Community Cup, kami juga ingin raise awarness kepada pemain FPS Indonesia lewat ESL R6 Pro League Asia Pasific.” Stefano menjelaskan lebih lanjut seputar rencana ESL untuk perkembangan esports R6S di Indonesia dan Asia.

Pergerakan ESL yang satu ini, tentu menjadi angin segar bagi penikmat esports game PC di Indonesia. Saya sendiri sudah sejak lama berharap, ada lebih banyak perhatian kepada esports game PC. Terutama untuk komunitas seperti R6IDN yang memang aktif dan punya pemain-pemain hebat yang berprestasi seperti Tim Scrypt.

 

 

Luminosity Gaming Melebarkan Sayap ke R6S

Setelah TSM (Team SoloMid) masuk ke esports R6S, kali ini giliran Luminosity Gaming (LM) yang turut meramaikan esports FPS besutan Ubisoft. Sama seperti TSM yang mengakuisisi tim yang sudah jadi (Excelerate Gaming), LM juga mengakuisisi tim jagoan asal Amerika Utara; 92 Dream Team.

Roster tim ini saat dibeli terdiri dari Muteeb “PiXeL” Chaudary, Tom “Tomas” Kaka, Richie “Rexen” Coronado, Kian “Hyena” Mozayani, Coal “awD” Phillips, dan coach Anthony “ViiRuS” Ybarra.

PiXeL adalah pemain yang sudah bermain NA Challenger League selama 3 musim. Sedangkan Tomas adalah pemain R6S sejak Season 1 (sekarang Season 10) yang sebelumnya melatih untuk TSM. ViiRuS juga sudah bermain R6S dari Season 1 di console sebelum hijrah ke PC. Hyena adalah sang kapten tim yang sebelumnya bermain CS:GO. Rexen merupakan sang entry fragger untuk LM saat ini. Bersama dengan Hyena, Rexen berhasil memanjat rank T3 ke tingkat Pro League hanya dalam waktu 6 bulan. Terakhir ada awD, pemain R6S yang sebelumnya jadi atlit atletik saat ia masih sekolah.

Di artikel yang dirilis oleh LM di situs mereka sendiri, Steve Maida, President of Luminosity Gaming, sempat memberikan komentarnya. “Kami sangat kagum melihat perkembangan Pro League R6S. Tak hanya soal jumlah penontonnya tapi juga bagaimana pendekatan Ubisoft dalam menciptakan ekosistem esports yang stabil. Ekosistem adalah satu aspek yang mendukung pertumbuhan sehat bagi para pemain dan organisasinya. Kami sungguh tidak dapat menemukan tim yang lebih baik dari 92 Dream Team. Mereka adalah sekumpulan anak muda yang hebat yang berhasil meraih pencapaian dengan sumber daya yang sangat terbatas. Kami tak sabar melihat mereka terbang dan menjulang tinggi membawa bendera Luminosity Gaming.”

Dengan demikian, LM otomatis turut meramaikan Pro League R6S wilayah NA (North America) bersama dengan EG dan TSM. Untuk tambahan informasi, tim Indonesia sendiri juga ada yang turut meramaikan Pro League R6S, yaitu Team Scrypt, di wilayah APAC (Asia Pacific).

Sumber: ESL
Sumber: ESL

Buat yang belum tahu, Luminosity Gaming sendiri merupakan organisasi esports yang mengawali perjalanan mereka di CS:GO dan cukup berprestasi di scene ini. LM sendiri juga pernah menjadi rumah bagi streamer dan pemain Fortnite paling populer di dunia, Tyler “Ninja” Blevins.

LM juga baru-baru ini melakukan ekspansi ke Apex Legends sebelum ke R6S.

Nokk dan Warden, Operator R6 Baru dalam Update Bertajuk Operation Phantom Sight

Rainbow Six sudah memasuki tahun yang ke empat. Jelang akhir musim, kini Ubisoft akhirnya sudah mengungkap operator terbaru mereka, Nokk dan Warden. Dalam update yang bertajuk Operation Phantom Sight, kedua operator ini akan hadir pada musim kedua, beserta dengan perubahan-perubahan lain yang akan dihadirkan di dalam game.

Kedua Operator ini punya karakteristik yang mewakili masing-masing kata dari judul update season 2 tersebut. Elemen Phantom dihadirkan lewat Nokk sebagai Operator Attacker yang bersifat stealthy. Sementara elemen Sight datang dari Warden sebagai Operator Defender, yang punya kemampuan penglihatan super tajam.

Bersifat stealthy, gadget milik Nokk bernama Hel Presence Reduction. Fungsi gadget ini adalah membuat Nokk jadi tidak terlihat oleh kamera pengawas dan membuat suara langkah kakinya jadi lebih pelan. Jika melakukan tembakan, Nokk jadi sedikit terlihat dalam bentuk sebuah garis tipis yang membentuk siluet tubuhnya.

Nokk, seperti Vigil dan Caveira, berfungsi untuk dapat menyusup ke area kunci dengan tanpa terdeteksi, dan membungkam para Defender yang lengah. Agar lebih seimbang, pilihan senjata Nokk adalah senjata-senjata spesialis close-quarter combat. Dua senjata tersebut adalah FMG-9 seperti milik Smoke, dan Shotgun SIX12 SD seperti milik Lesion.

Sementara Warden punya gadget bernama Glance Smart Glasses. Mewakili elemen “Sight”, gadget ini membuat Warden jadi punya penglihatan yang tajam. Ketika digunakan, Warden tak bisa terbutakan oleh flash dari Stun Grenade atau Flash Shield milik Operator Blitz, dan dapat melihat dengan jelas menembus smoke.

Warden dengan gadget miliknya, terbilang sangat bergantung pada momentum di dalam permainan. Namun gaya main Operator ini kurang lebih seperti ini: Bersiaga di barisan depan, bersiap menyerang balik Attacker yang sedang menyerbu dengan tergesa-gesa, karena merasa percaya sudah membutakan seseorang dengan Stun Grenade.

Lalu kira-kira bagaimana dampak kehadiran dua Operator baru ini terhadap meta permainan di R6 nantinya? Saya berbincang singkat dengan Ajie “WildLotus” Zata dari Project Manager R6IDN sekaligus salah satu caster di kancah kompetitif R6 Indonesia. Membahas soal ini, menurutnya dari kedua Operator tersebut, Warden yang bakal lebih berguna di dalam meta permainan.

Sumber: Ubisoft Official Media
Sumber: Ubisoft Official Media

“Nokk, walaupun bisa invisible dan bikin surprise attack, tapi menurut saya masih kurang bisa masuk meta kompetitif. Mengapa demikian? Salah satunya adalah karena kehadirannya bisa dengan mudah di-counter oleh Operator-Operator Defender yang fungsi gadget-nya adalah trapping seperti, Lesion, Kapkan, dan Ela.” Jawab Ajie membahas soal Nokk.

Lalu bagaimana dengan Warden? Menurut saya Warden ini bakal sangat mengerikan, apalagi untuk melawan Operator seperti Blitz, atau permainan breaching yang sangat agresif. Membahas ini, Ajie mengatakan bahwa Warden nantinya bisa menggantikan peran Operator yang biasa digunakan sebagai Anchor, seperti Mira, Doc, atau Rook. “Ditambah lagi, loadout Warden yang adalah Shotgun, membuat rotasi Operator ini jadi lebih efektif ketimbang Maestro. Tapi menurut saya Warden bisa juga dikombinasikan dengan Maestro itu sendiri, atau Operator Anchor lain sepeti Smoke, Echo, Kaid, dan Mute.” Lanjut Ajie.

Dua Operator ini akan hadir dalam Operation Phantom Sight, yang kemungkinan besar sudah dapat dimainkan pada sekitar bulan Juni. Selain kehadiran dua Operator tersebut, update Y4S2 juga akan menghadirkan rework pada map Kafe Dostoyevsky, rework Thermal Scope milik Glaz, dan beberapa perubahan perubahan penting lainnya.

Team Empire Juarai R6 Pro League Season 9, Bungkam Evil Geniuses 2-1

Setelah enam bulan pertandingan, akhir pekan kemarin (19 Mei 2019) menjadi konklusi dari kompetisi R6 Pro League Season 9. Digelar di Milan, Italia, kompetisi ini mempertemukan Evil Geniuses dengan Team Empire, dua tim yang sama sama sedang haus akan kemenangan. Evil Geniuses di satu sisi sudah lelah dengan menjadi runner-up, sementara Team Empire sedang mencoba membuktikan diri di kancah kompetitif R6 internasional.

Dari seri best of 3 pertandingan berlangsung dengan sangat sengit. Bertanding pada map Bank, Oregon, dan Clubhouse, EG berkali-kali hampir menang, namun sayang nasib harus berkata lain. Memulai pertandingan, EG menunjukkan permainan mendominasi dalam map Bank. Mereka tampil sangat percaya diri, membuat Empire kelimpungan.

Pemain Amerika Serikat yang selama ini kerap gagal di babak semifinal, menjadi tambah percaya diri dengan momentum ini. Sayang, terlalu percaya diri malah berdampak buruk bagi tim mereka. Walau berhasil tahan Empire 5-2, namun EG sempat jadi keteteran. Skor menjadi kembali seimbang, 5-5, setelah Danilla “Dan” Donstov berhasil bungkam 3 personil penyerang tim EG dengan seorang diri saja. EG berhasil bertahan, dan menangkan Bank dengan skor 7-5.

Map dua, EG mencoba untuk menyelesaikan pertandingan dengan 2-0. Tapi tentunya perjalanan bagi EG tidak akan semudah itu, karena Empire juga mengerahkan segala daya upayanya untuk dapat menahan game ini. Lima ronde berjalan, EG cukup nyaman dengan dominasi 4-1. Tetapi semua berubah ketika EG kembali menjadi terlalu percaya diri, dan keadaan kembali berbalik.

Pelan-pelan Empire mencoba mengumpulkan fokus di dalam tim mereka sendiri. Nathan “nvK” Valenti sempat memberi pertunjukkan yang luar biasa lewat permainannya, yang berhasil menumpas para attacker di luar dari zona defender. Ketika skor jadi 6-3, mentalitas tim EG mulai goyah karena berada diambang kemenangan.

Empire menemukan celah ini, mulai dapat membaca permainan EG, dan mulai comeback ronde demi ronde. Bermain dengan lebih tenang, Empire berhasil memenangkan lima ronde sekaligus dan amankan kemenangan di Oregon dengan skor 8-6.

Clubhouse menjadi map penentu takdir kemenangan bagi kedua tim. Namun, sepertinya kegagalan di Oregon menjadi tamparan keras bagi kepercayaan diri Troy “Canadian” Jaroslawski dan kawan-kawan. Ronde demi ronde map Clubhouse dimenangkan oleh Empire. Sementara EG terus semakin goyah, dan tidak bisa menjawab apa yang diberikan oleh tim Empire.

EG masih sempat bisa membalas beberapa ronde, membuat skor jadi 6-2. Namun kemenangan tersebut ternyata tidak berhasil membangkitkan mental tim EG. Akhirnya Clubhouse ditutup dengan kemenangan Empire dengan skor 7-3. Melihat kekalahan EG yang sangat bikin sakit hati, Fauzan “K1RBY” Yuzarli Production Officer R6IDN juga turut memberikan komentarnya.

Menurut Fauzan, permainan Empire sebenarnya terbilang konsisten, walau sempat kalah pada map pertama. Sementara dari sisi EG, lagi lagi soal mental yang menjadi sorotan di sini. “Saat map dua, permainan mereka sebenarnya sangat solid, apalagi melihat Necrox dan NvK yang main dengan sangat memukau. Sayangnya saat skor jadi 6-3, mereka jadi terlalu bernafsu untuk menang. Mentalitas mereka berubah menjadi play to win the match, bukan lagi play to win the round. Gara-gara ini, permainan mereka setiap rondenya jadi berantakan. Mereka seakan berpikir sedang mengangkat trofi, walau sebenarnya mereka belum menang dan belum menampilkan permainan yang terbaik.”

Sumber: Facebook Fauzan YR
Fauzan “K1RBY” Production Officer tim R6IDN. Sumber: Facebook Fauzan YR

Pendapat Fauzan juga cukup senada membicarakan map 3. Ibarat sudah jatuh tertimpa tanggah, EG seakan tak bisa bangkit lagi meski sudah mendapatkan satu dua momentum. “Pada map 3, EG sudah sangat down. Tapi Empire juga memang main dengan sangat baik. Joystick salah satunya contohnya, dia bermain dengan sangat leluasa menggunakan Ash pada map ini. Menguasai Blue Tunnel di sisi timur map, dia berhasil mendapatkan 2-3 pemain anchor dari EG, yang berhasil mengamankan kemenangan bagi tim Empire.”

Kemenangan ini memberikan tim Empire hadiah sebesar US$75.000 atau sekitar Rp1 miliar. Team Empire juga berhak mendapatkan slot untuk bertanding di gelaran terbesar kancah kompetisi Rainbow Six yaitu Six Invitationals tahun 2020 mendatang.

Penuh Pendatang Baru, SIXSENSE Juarai R6IDN Community Cup 11

Salah satu kompetisi rutin komunitas Rainbow Six Indonesia, Community Cup, kembali digelar akhir pekan ini (13 April 2019). Kompetisi Community Cup (ComCup) kali ini sudah masuk seri ke-11, dengan tim SIXSENSE berhasil keluar sebagai pemenang, setelah mengalahkan SPiCA. Nama SIXSENSE ini sendiri sebenarnya cukup lama malang melintang di komunitas R6IDN, walau terbilang masih cukup belia jika dibandingkan dengan para seniornya.

ComCup 11 ini menjadi bukti bahwa banyak peminat baru di kancah kompetitif R6. Bukti nyata hal ini salah satunya adalah, banyaknya tim mungkin belum terdengar sebelumnya dan belum muncul di kompetisi lain besutan R6IDN, namun mengikuti kompetisi ini. Ada 1z Academy yang merupakan divisi 2 dari tim 1z Esports, lalu ada tim SPiCA, dan tim SIXSENSE. Bukan hanya itu saja, ada juga tim Beyond The Limit yang bisa dibilang sebagai pendatang baru.

Menariknya para pendatang baru ini datang bukan tanpa persiapan. Bahkan, semua nama yang disebutkan barusan berhasil sampai di babak semi-final, dan memberikan permainan yang sangat mengagumkan. 1z Academy yang merupakan pemenang ComCup 10, sayangnya harus tumbang oleh SPiCA di babak semi final. Sementara itu Beyond The Limit, yang juga merupakan pendatang baru, juga harus tumbang di babak semifinal, oleh SIXSENSE .

Sumber: R6IDN Official Media
Sumber: R6IDN Official Media

Tersisa SPiCA dan SIXSENSE di babak final. Secara riwayat kompetisi, sejauh ini pencapaian SPiCA terbilang lebih baik dibanding SIXSENSE. Tempo hari SPiCA berhasil lolos dari Division Takedown dan naik ke divisi 2 R6IDN Star League. Sementara SIXSENSE masih belum bisa lolos dari Division Takedown, dan kini masih bertengger di divisi 3 R6IDN Star League.

Menariknya, di sini SIXSENSE malah tampil lebih memukau, berhasil menang 2-0 dari seri best-of-3. Hal ini terjadi salah satunya berkat permainan memukau dari Prayogo “Yokuxo” Tantono. Ia berkali-kali berhasil make play, sehingga membuat ia bisa dibilang sebagai pemain kunci yang berperan besar atas kemenangan SIXSENSE di seri ini.

Kemenangan ini menjadi kemenangan perdana bagi SIXSENSE, yang juga menobatkan mereka sebagai juara baru ComCup. Hal ini mengingat ComCup sebelumnya yang cenderung didominasi oleh nama-nama penuh pengalaman seperti Ferox, iNation, ataupun Limitless Gaming.

Terkait hal ini, ternyata memang ada peraturan baru yang diterapkan oleh R6 IDN untuk ComCup kali ini. “Jadi mulai dari ComCup 9, kita ubah sedikit peraturannya. Peraturan tersebut adalah melarang tim divisi 1 Star League untuk mengikuti kompetisi Community Cup.” Jawab Bobby Rachmadi Putra selaku founder dari R6IDN.

“Saat itu kita belum merasakan panasnya kompetisi, karena sepertinya banyak tim yang belum siap dengan peraturan baru ini. Masuk di ComCup 11 ini saya senang sekali melihat banyak tim baru bermunculan, dan beberapa tim lama yang performanya meningkat seperti SPiCA, ataupun SIXSENSE sang juara.” Bobby bercerita kepada Hybrid.

Sumber: R6 IDN Official Media
Sumber: R6 IDN Official Media

Bertajuk Community Cup, SIXSENSE sebagai juara berhak mendapatkan hadiah berupa 5 buah 1200 R6 Credit. Lebih lanjut soal ComCup dan komunitas R6IDN, Bobby menyatakan harapannya agar bisa lebih banyak tim baru yang bermunculan lewat kompetisi ini. “Saya juga berharap dengan ComCup, kemampuan bermain para tim bisa meningkat, dan nantinya bisa berlaga di Indonesia Series League, Star League, atau bahkan mengharumkan nama Indonesia di kancah R6 Indonesia” tambah Bobby.

Selamat untuk tim SIXSENSE, telah menjadi juara ComCup 11! Dengan kehadiran peraturan baru ini tentu akan membuat ComCup jadi semakin dinamis. Kira-kira, siapa nama baru yang bakal muncul di ComCup seri ke 12? Tunggu saja kelanjutannya ya!

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Rainbow Six: Siege Indonesia Community (R6 IDN)