Tag Archives: Rapoo

[Review] Rapoo VPro V16: Mouse Gaming Murah untuk Gamer Pemula

Untuk menikmati pengalaman optimal sebagai gamer, bisa membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain harus menabung untuk membeli game yang setiap bulannya rilis, peralatan gaming pun juga harus dimiliki. Hal tersebut tentunya untuk menambah kenyamanan dalam bermain.

Sayangnya, perlengkapan bermain game seperti laptop, keyboard, mouse, motherboard, graphics card, dan lain sebagainya akan diberi harga lebih mahal saat dijual dengan label gaming. Padahal, beberapa vendor memiliki jenis peripheral yang sama yang tidak dilabeli gaming namun lebih murah.

Rapoo Vpro V16 - Atas

Dengan dilabeli peripheral gaming, fasilitas yang dimiliki juga biasanya lebih baik dibandingkan dengan peripheral biasa. Akan tetapi, harga sekali lagi bakal membuat mereka yang tidak memiliki dana lebih harus gigit jari. Apalagi, sebuah mouse gaming biasanya memiliki tingkat presisi yang lebih baik serta tersedia tombol yang lebih dibandingkan mouse biasa.

Untungnya, vendor seperti Rapoo memiliki sebuah mouse gaming yang memiliki harga yang dapat dibilang murah. Kami pun kedatangan sebuah mouse gaming milik Rapoo dengan nama VPro dengan seri V16. Harga jualnya juga tidak mahal, hanya Rp. 220.000 saja.

Rapoo masih menggunakan kabel USB untuk terkoneksi dengan komputer. Untungnya, VPro V16 menggunakan braided cable (Kabel berlapis sulaman kain) sehingga kabelnya tidak terlalu kaku. Rapoo juga mengklaim bahwa konektor USB dari V16 menggunakan lapisan emas.

Paket Penjualan

Paket penjualan dari Rapoo Vpro V16 adalah seperti berikut ini:

Desain

Desain dari mouse yang satu ini dapat dibilang tidak istimewa. Bentuknya seperti kebanyakan mouse yang beredar di pasaran. Walaupun menggunakan nama gaming mouse, bobotnya ternyata hanya 111 gram saja. Beberapa gamer biasanya lebih nyaman saat bobot mouse mereka ditambahkan.

Mouse ini didesain memiliki lekukan tubuh yang sama antara kanan dan kirinya. Pada bagian atas mouse ini terbuat dari bahan polikarbonat plastik yang dibuat cukup kesat sehingga tidak licin. Akan tetapi, pada bagian sisi-sisinya tidak dibuat kesat. Dan pada bagian bawahnya terdapat lapisan karet yang licin sehingga mouse dapat mudah digeser di segala permukaan.

Di bagian tengah terdapat sebuah scroll yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan slider pada window di komputer Anda. Scroll ini juga dapat diklik untuk mendapatkan fungsi tambahan. Di bawah scroll-nya terdapat tombol untuk mengatur resolusi DPI-nya.

Pada sisi sebelah kiri terdapat dua buah tombol tambahan. Secara default tombol tersebut berfungsi sebagai back dan forward pada browser. Sayangnya, Rapoo tidak menyertakan software pada paket penjualannya. Pengguna harus melakukan download dari webpage resmi mereka.

Software

VPro V16 memiliki sebuah software yang mampu melakukan setting lebih dalam untuk setiap tombol yang ada. Software yang bernama VPro Unified Driver ini bahkan memiliki fungsi macro yang bisa digunakan pada beberapa game. Dan fungsi macro tersebut pun juga sudah memiliki beberapa profile bawaan.

Namun lampu LED yang ada pada mouse ini tidak dapat diubah warnanya. Jadi, pengguna tidak dapat mengubah warna oranye yang ada pada bagian logo dan sekitar scroll dari mouse ini.

Pengujian

Hal yang paling menyebalkan pada saat menggunakan mouse optical adalah saat berada di meja kaca. Seringkali mouse tidak akan bergerak sehingga sebuah mouse pad menjadi sebuah kebutuhan. Hal yang sama juga terjadi dengan menggunakan VPro V16.

Dengan menggunakan resolusi 2.000 DPI (dot per inch), mouse ini terasa cukup baik dalam melakukan beberapa gerakan yang membutuhkan ketelitian. Mouse ini pun dirasa cukup baik pada saat dipakai dengan menggunakan software editing gambar seperti Photoshop.

Rapoo Vpro V16 - With Laptop

Saat digunakan untuk bermain game, mouse ini juga cukup presisi saat digunakan. Sayangnya, bobot dari mouse ini cukup ringan sehingga sensasi saat bermain game FPS menjadi kurang nyaman. Akan tetapi, saat bermain game-game RTS, mouse ini terasa cukup nyaman saat digunakan.

Kesimpulan

Dalam membeli sebuah mouse, tentu saja tingkat kenyamanan seseorang dalam menggunakannya berbeda-beda. Rapoo menawarkan sebuah mouse gaming dengan bobot yang ringan namun memiliki tingkat presisi sebesar 2000 DPI. Selain itu, harga yang ditawarkan juga tergolong cukup murah.

VPro V16 dapat dengan nyaman digunakan saat melakukan editing gambar pada software-software editing kenamaan. Hal tersebut dikarenakan pengguna dapat menyesuaikan sendiri tingkat presisi sampai 2000 DPI. Hal ini membuatnya cocok digunakan oleh para editor foto maupun video.

Rapoo Vpro V16 - Light

Untuk bermain game, beberapa orang tidak akan nyaman dengan ringannya bobot V16. Namun, para penggemar game RTS bisa bermain dengan cukup nyaman dengan mouse ini.

Dengan harga Rp. 220.000 saja, mouse ini dapat dimiliki oleh semua kalangan. Namun, jika Anda seorang gamer profesional, mouse ini kemungkinan tidak cocok. Jika Anda seorang gamer amatir, mouse ini mungkin dapat menjadi langkah awal untuk menjadi seorang profesional.

Sparks

  • Harga Murah
  • Presisi sampai 2000 DPI
  • Tombol di pinggir mouse
  • Braided Cable
  • Software tambahan yang bisa mengubah fungsi tombol

Slacks

  • Terlalu ringan
  • Build terkesan rapuh

[Review] Mouse Gaming Rapoo VPro V910, Diramu Untuk Menemani Anda Menikmati MMO

Kepopularitasan eSport tak cuma membuat khalayak awam lebih melek terhadap potensi gaming, tapi juga memunculkan lebih banyak pilihan produk buat gamer. Di ranah gaming gear, reputasi merek-merek seperti Zowie dan Rapoo mulai merangkak naik. Umumnya perusahaan menjajakan perangkatnya sebagai alternatif lebih terjangkau yang dipadu keunikan distingtif.

Setelah mencicipi Rapoo VPro V25s, kali ini saya mendapatkan kesempatan buat menguji saudarinya yang ‘lebih serius’ dan lebih high-end. Produsen periferal komputer asal Shenzhen itu menamainya V910, mouse spesialis permainan MMO bersensor laser. MMO sendiri mempunyai cakupan yang luas. Gamer mungkin akan mengasosiasikannya dengan MMORPG, namun perlu diingat bahwa ada pula permainan-permainan MMOFPS (PlanetSide 2) dan MMORTS (Age of Empires Online).

v910 1

Itu berarti, Rapoo mencoba menyiratkan bagaimana mouse gaming VPro V910 sanggup menjadi rekan andalan saat Anda menikmati game-game online, terlepas apapun genre-nya. Dan lewat ulasan ini, saya mencoba mengungkapkan segala kelebihan serta kekurangan yang disimpan olehnya, sembari mencari tahu apakah klaim Rapoo terhadap V910 bisa dipertanggungjawabkan…

 

Desain

V910 mempunyai pendekatan desain yang cukup berbeda dari V25s. Mouse gaming ini difokuskan pada faktor ergonomis, mengusung penampilan asimetris menajam. Arahan ini memberikannya kesan futuristis, namun lengkungan-lengkungan dan penempatan tombol di tubuhnya juga memastikan hanya gamer non-kidal saja yang dapat memanfaatkan V910 secara maksimal.

v910 12

v910 13

Begitu V910 dikeluarkan dari bungkusnya, para gamer veteran mungkin akan segera melihat sejumlah kesamaan dengan Logitech G502 Proteus. Itu berarti, segala aspek yang Anda sukai (dan tidak disukai) dari sang kompetitor terdapat pada V910. Perangkat ini memiliki dimensi 13,1×7,7cm dan berdiri setinggi 4,2-sentimeter. Tubuhnya terbuat dari plastik dengan kombinasi permukaan berbeda sehingga Rapoo bisa meminimalkan bobotnya – hanya 155g.

v910 4

Begitu saya menggenggamnya, secara instingtif saya segera menempatkan jempol di ruang melengkung di sisi kiri lalu mengamankan bagian kanannya dengan jari manis dan kelingking. Tubuh mouse ini dibalut plastik rubberized untuk memaksimalkan daya cengkeraman, kecuali pada area jempol. Di sana, Rapoo mencantumkan lapisan karet dengan pola titik-titik bundar kecil.

v910 11

v910 6

Tubuh VPro V910 didominasi warna hitam, kecuali pada garis ‘V’ di bagian punggung dan area yang membingkai scroll wheel. Di sana, Rapoo mencantumkan warna abu-abu metalik, meski bahannya tetaplah plastik.

v910 9

VPro V910 menyajikan dua tombol utama, satu tombol scroll wheel dan sebuah switch DPI. Di samping kiri tombol utama, Anda dapat menemukan sepasang tombol zoom. Beralih ke bawah, mouse menyajikan tidak kurang dari enam thumb button, ada tombol G1 sampai G5 plus satu tombol dengan icon crosshair.

v910 8

 

LED RGB

Untuk menyempurnakan aspek estetika, produsen tidak lupa memanfaatkan sistem pencahayaan RGB. Sama seperti keseluruhan tema mouse ini, LED diimplementasikan secara asimetris: dimulai dari pojok kanan bawah ke kiri, lalu melintas di sisi ujung kiri tubuh sampai ke depan, kemudian membelok lagi ke arah kanan. RGB juga diterapkan pada scroll wheel, logo VPro di punggung dan switch DPI, namun LED di sana tidak mengikuti pola di zona lain karena berfungsi sebagai indikator sensitivitas.

v910 14

Di mode default sebelum VPro Unified Driver diinstal, V910 dapat membaca keberadaan tangan Anda di dekatnya. RGB akan menyala begitu tangan menggenggamnya dan segera nonaktif (kecuali indikator switch DPI) saat Anda tidak memegangnya. Software tersebut mempersilakan kita untuk memprogram ulang fungsi tiap tombol dan mengutak-atik RGB-nya.

v910 3

 

VPro Unified Driver

Saya belum bisa memastikan apakah software yang dahulu pernah saya instal di PC untuk mengkonfigurasi V25s juga mampu mendeteksi V910. Software ini saya dapatkan dari laman support khusus model V910, mempunyai nama file installer bertuliskan ‘V910 Setup’. Dengan kata ‘Unified’ di namanya, seharusnya app ini siap mendukungan model mouse berbeda.

Saat aplikasi dibuka, Anda disuguhkan lima pilihan menu: ada Main, LED Control, Macro Editor, Trophy dan Help. Tiap kustomisasi yang Anda buat bisa disimpan ke profile berbeda. Rapoo menyediakan lima slot. Ini dia detail dari masing-masing opsi menu:

Di Main, Anda dapat mengubah-ubah level DPI lebih lanjut, mengatur kecepatan kursor dan sensitivitas scroll wheel, sampai mengubah fungsi tiap tombol. Anda juga dapat menggunakan mode office, MOBA serta shooter.

V910 1

 

LED Control mempersilakan Anda dapat memilih preset warna, menentukan komposisinya dari palet RGB, mengonfigurasi pola dan tingkat kecerahan, serta menyala-matikan fitur sensor proximity.

V910 2

 

Sesuai judulnya, Macro Editor adalah tempat merekam dan mengonfigurasi macro, juga ditopang sejumlah tool.

V910 3

 

Trophy menjabarkan pencapaian yang Anda raih dengan V910. Ia memperlihatkan seberapa banyak Anda menekan tombol tertentu, menggunakan scroll wheel ataupun menggeser mouse. Kian sering digunakan, maka ‘pangkat’ Anda akan semakin tinggi.

V910 4

 

Di Help, Anda bisa meng-update software ini serta firmware V910, atau mengembalikan mouse ke setting pabrik.

V910 5

 

Spesifikasi

Rapoo V910 diotaki oleh chip ARM 32-bit V-power 3 untuk mengolah segala macam input yang diterimanya, dan dibantu unit memori on-board. Berkat dukungan chip itu, mouse kabarnya mampu menyajikan report rate 1MHz secara konsisten serta dapat membaca akselerasi 30g. Sensor lasernya menunjang setting DPI di 400 sampai 8.200. Tapi Anda perlu menginstal VPro Unifiend Driver buat menyetel DPI tertinggi. Secara default, V910 memilihkan setting maksimal di 2.400DPI.

Dari diskusi saya bersama representasi Rapoo di Indonesia, VPro V910 dibekali switch Omron. Switch ini umumnya menjanjikan daya tahan hingga 50 juta kali klik. Mouse tersambung ke PC via kabel braided sepanjang 1,8-meter dengan kepala USB berlapis emas.

Menariknya lagi, mouse tetap dapat mendeteksi gerakan meski posisinya sedang terangkat, paling tinggi sejauh 5-milimeter. Berkat kapabilitas ini, momentum gerakan tidak terputus walaupun tangan bergerak tak sengaja atau Anda mencoba mencari pose yang lebih nyaman – sangat membantu saat Anda sedang serius bermain.

 

Pengalaman penggunaan

Selama beberapa minggu ini, VPro V910 setia menemani saya bekerja ataupun bermain. Saya tidak merasakan adanya kendala saat mouse dipakai buat meng-edit gambar. Proses cropping yang membutuhkan keakuratan tinggi dapat ditanganinya dengan baik. Tentu saja, V910 juga saya gunangan untuk menikmati game-game seperti Ni No Kuni 2, Final Fantasy XV, Overwatch dan Assassin’s Creed Origins. Proses adaptasinya tidak memakan waktu terlalu lama.

v910 17

Sebagai acuan, saya adalah pengguna mouse dengan postur mencakar (claw grip). Menurut saya, gaya ini memaksimalkan kekuatan jari dalam menekan tombol serta memudahkan kita mengubah posisi mouse. Kebiasaan lain saya adalah menempatkan pangkal telapak tangan di luar punggung mouse.

v910 18

Karena tubuh V910 yang cukup tinggi dan memanjang, jari saya sedikit kesulitan untuk meraih tombol-tombol yang berada di area depan, misalnya tombol Zoom +, G3 dan tombol crosshair. Agar dapat menjangkaunya, saya perlu mengangkat telapak tangan, kemudian baru kembali ke posisi awal. Dari sini satu hal bisa kita pelajari: V910 lebih cocok buat gamer berjari panjang.

v910 5

Kabar gembiranya, gerakan apapun yang saya buat, V910 tetap bisa menerjemahkannya sebagai input kendali secara presisi, walaupun mouse mat saya miliki tidaklah istimewa. Dalam menikmati game-game action, empat mouse feet yang ditaruh di sisi bawah V910 sepertinya lebih cocok dipasangkan ke mouse mat berpermukaan keras ketimbang kain karena gerakan di sana lebih mulus.

v910 10

Aspek yang harus diperatikan Rapoo lebih baik adalah kemantapan V910 dalam berdiri dan konsistensi tombol. Mouse ini mudah miring begitu saya menekan area kirinya. Di kondisi ini, bagian bawah ‘thumb rest‘ akan mengunci gerakan mouse. Saya juga merasakan sedikit perbedaan resistensi antara kedua tombol utama mouse. Di unit ini, tombol kanan lebih ringan dengan jarak lebih pendek dari tombol kiri.

v910 2

Saya juga menjumpai sedikit anomali di konstruksi tubuhnya. Tidak ada masalah pada pemanfaatan material plastik – tubuh V910 tetap kokoh dan mantap dalam genggaman. Tetapi saya merasakan pergerakan kecil begitu jempol menekan zona berbeda di thumb rest. Bukan problem besar dan tidak akan memengaruhi performa bermain, namun tetap dapat dirasakan.

v910 19

Bobot VPro V910 bisa dikonfigurasi lebih jauh dengan menambah dan mengurangi pemberat. Caranya sangat mudah, Anda hanya tinggal membuka panel kecil berbentuk V di sisi bawah mouse. Baik pemberat ataupun penutupnya terpasang via magnet. Namun menurut saya, memasang atau melepas pemberat tidak begitu memberi pengaruh, mengingat bobot total pemberat itu hanya 3,8g.

 

Konklusi

Perlu diketahui bahwa Rapoo VPro V910 bukanlah produk yang betul-betul baru. Mouse gaming ini diperkenalkan perdana di bulan Agustus 2015, dan dari sedikit riset yang saya lakukan, sudah dipasarkan di situs-situs eCommerce lokal. Rapoo tampakya sengaja menempatkan V910 di rentang harga yang sejajar dengan Logitech G502 Proteus Spectrum, yaitu Rp 900 ribu.

Karena belum pernah mendalami Logitech G502, saya belum bisa menentukan siapa yang terbaik di antara kedua produk ini. Namun kabar baiknya janji V910 dalam menangani game-game online terpenuhi. Periferal khusus MMORPG ataupun MOBA biasanya menawarkan thumb button lebih banyak, tapi tanyakan pada diri sendiri, seberapa sering kita memanfaatkan lebih dari lima tombol jempol?

Menurut saya, hal yang mengurangi kenimatan menggunakan mouse baru adalah waktu adaptasi yang terlalu lama dan V910 lulus ujian ini. Meski begitu, ada sejumlah aspek yang bisa produsen perbaiki, terutama pada struktuktur ‘kuda-kuda’ V910. Akan lebih baik jika tekanan yang diterima mouse di mana pun dari arah atas tidak menyebabkan posisi mouse berubah.

 

Sparks

  • Akurat
  • Desain stylish
  • Ergonomis dan nyaman
  • Kustomisasi mudah via VPro Unified Driver 

 

Slacks

  • Konsistensi tombol perlu diperbaiki
  • Struktur mouse feet harus diperkokoh
  • Desainnya mirip Logitech G502 Proteus Spectrum

[Review] Rapoo VPro V25s, Mouse Gaming Terjangkau yang Dibekali Beragam Kejutan Unik

Namanya memang tak setenar brand-brand periferal PC lain di tanah air, tapi Rapoo sebetulnya telah menyelami ranah aksesori komputer sejak 2002. Kabarnya ia sempat masuk di Indonesia pada tahun 2012, namun tenggelam di tengah hiruk-pikuk kehebohan gaming gear. Agar lebih mudah dikenal khalayak, Rapoo menyiapkan sub-brand gaming mereka: VPro.

Produsen periferal Shenzhen itu mulai mencoba menginvasi kembali segmen gaming gear nusantara di akhir 2017 ini. Beberapa minggu lalu, perwakilan Rapoo memberikan saya kesempatan untuk  menjajal mouse gaming mid-range terbaru mereka secara lebih personal, sebuah produk bernama VPro V25s. Ia menjelaskan bahwa V25s merupakan satu dari sejumlah produk anyar yang Rapoo siapkan buat menyaingi merek aksesori PC populer asal Swiss lewat kombinasi duet harga dan performa.

Dari sedikit riset, spesifikasi VPro V25s tak berada jauh dari Logitech G102 Prodigy. Namun hal yang membuatnya istimewa ialah presentasi tema ‘gaming’ yang diusung V25s: pencahayaan LED RGB menari tanpa henti, lalu desain simetris yang familier ternyata nyaman untuk menangani beragam tugas berbeda. Silakan simak ulasan lengkap VPro V25s di bawah ini.

 

Packaging

Rapoo bermaksud buat menjaga bundel penjualan VPro V25s tetap sederhana. Di dalam bungkusnya yang tak terlalu besar, Anda hanya akan menemukan unit mouse, kabel yang tersusun rapi, dan lembar ‘quick start guide‘. Di lembar panduan tersebut, Rapoo menyarankan pengguna untuk mengunduh aplikasi companion dari page V25s agar kita bisa mengonfigurasi DPI, LED, hingga memanfaatkan fungsi macro.

VPro V25s 9

 

Desain

VPro V25s ialah mouse ambidextrous dengan lekukan-lekukan yang menyiratkan bagaimana tim perancangnya tidak melupakan elemen ergonomis. Dua tombol utama menjadi bagian dari pelat punggung, lalu di tengahnya ada scroll wheel dan switch DPI. Satu aspek yang menyebabkan mouse ini tidak sepenuhnya simetris adalah dua thumb button yang hanya tersedia di sisi kiri.

VPro V25s 35

VPro V25s 33

Tubuh hitam VPro V25s terbuat dari plastik, termasuk pada bagian metalik yang membingkai scroll wheel dan switch DPI. Untuk membuat pengendaliannya lebih akurat dan mengurangi peluang tergelincir dari jari, Rapoo membubuhkan lapisan karet bertekstur di kiri dan kanan mouse. Di sisi bawah, Anda akan menemukan empat mouse feet teflon, masing-masing berada di bagian ujung V25s. Mouse ini sendiri tersambung ke PC melalui kabel USB braided sepanjang 2-meter.

VPro V25s 11

VPro V25s 10

VPro V25s mempunyai dimensi 125,6×66,2×39,5-milimeter dan bobot di kisaran 120-gram tanpa menghitung kabel. Ukurannya ini mendukung penuh gaya claw grip (kebiasaan saya), dan memungkinkan jari-jari mungil ini menjangkau kelima tombol di sana – termasuk dua thumb button-nya. Lalu saat jempol, jari manis dan kelingking mengunci mouse di area karet, V25s sangat ringan buat diangkat.

VPro V25s 14

VPro V25s 13

Pencahayaan LED diterapkan di bagian punggung mouse – mengisi garis pembatas pelat atas dan scroll wheel. Pola melingkar dengan garis putus-putus di sana mengingatkan saya pada sidik jari atau kulit bunglon, namun sebetulnya desain ini terinspirasi dari star trail (jejak bintang). Lighting RGB di V25s dibagi dalam tiga zona dan Anda bisa mengatur warna serta memilih mode pencahayaan (breathing, multicolor, statis, hingga ‘spectrum cycling‘) via app.

VPro V25s 20

VPro V25s 15

Kejutan unik di VPro V25s adalah dukungan fungsi sensor proximity. Komponen ini memungkinkan mouse mendeteksi eksistensi tangan Anda di dekatnya untuk segera mengaktifkan pertunjukan cahaya RGB. Begitu tangan menjauhinya, LED akan mati.

VPro V25s 27

VPro V25s 22

 

Rapoo V25s Driver

Tidak seperti Corsair Utility Engine atau SteelSeries Engine yang diramu untuk menunjang banyak device, app Rapoo V25s Driver tampaknya dispesialisasikan khusus buat mouse V25s saja. Saya berasumsi, Anda harus menginstal software lagi ketika ingin melakukan kustomisasi pada periferal Rapoo lain. Memang sedikit merepotkan, namun hanya dengan memasang app ini di PC barulah bagian-bagian terbaik dari mouse dapat terkuak.

Interface Rapoo V25s Driver memang tidak secantik garapan rival-rivalnya yang lebih berpengalaman, tetapi begitu dibuka, ia segera menyodorkan hal-hal esensial buat Anda. App terbagi atas lima menu: utama, berisi pengaturan DPI dan sensor; pengendalian LED; Macro Editor; menu Trophy; dan Help. Software turut menyediakan lima slot penyimpanan profile.

 

VPro V25s 1

Di menu utama, Anda bisa menentukan tujuh level switch DPI, tersedia 14 pilihan dari mulai 500 sampai 7000. Kita juga dapat melakukan perubahan pada kecepatan pointer, sensitivitas default sensor, polling rate (125Hz hingga 1000Hz), serta memprogram ulang fungsi tombol.

 

VPro V25s 2

Di LED Control, Anda dipersilakan mengutak-atik segala hal terkait pencahayaan, termasuk memilih warna secara spesifik dari palet red-green-blue. Di sana pula Anda dapat menyala-matikan fungsi proximity sensing agar VPro V25s bisa ‘merasakan’ kehadiran telapak tangan sang user.

 

VPro V25s 3

Macro Editor sendiri memungkinkan Anda merekam dan mengedit macro. Rapoo telah menyediakan beberapa preset buat game-game populer seperti Dota 2, Counter-Strike: Global Offensive, Minecraft hingga Skyrim. Jika game Anda tak ada di daftar, silakan buat macro-nya sendiri.

 

VPro V25s 4

Trophy ialah fitur ala achievement yang sangat menarik. Semakin sering mouse   digunakan (klik kanan, kiri, atau menggerakkannya ke sana-sini) maka level trophy akan naik. 13 level di sana dibekali oleh badge berbeda, dan Anda juga dapat melihat data statistik terkait banyaknya tekanan pada tombol atau mengetahui kebiasaan diri saat menggunakan mouse.

 

VPro V25s 5

Kemudian via menu Help, Anda dapat mengimpor atau ekspor file profile, serta melakukan update firmware pada mouse V25s.

 

Performa dan pengalaman penggunaan

Rapoo VPro V25s memanfaatkan sensor optik ‘khusus gaming‘, tetapi produsen tidak menjelaskan lebih rinci tipenya. Berdasarkan info di website, kabarnya sensor ini mempunyai kecepatan proses gambar di 5.300FPS serta sanggup melacak gerakan 80-inci per detik. Anda mungkin juga sudah bisa menerka, profile-profile penggunaan disimpan dalam unit memori built-in sehingga dapat diakses walaupun mouse disambungkan ke PC berbeda.

VPro V25s 12

Mouse gaming Rapoo ini saya gunakan untuk bekerja sehari-hari dan bermain. Di tangan saya, desainnya sangat nyaman dan saya menyukai kesederhanaan lekukannya. V25s tidak memiliki sudut-sudut atau lekukan-lekukan ganjil, tak ada bagian yang menekan dan membuat genggaman jadi tidak enak. Dan seperti yang saya jelaskan sebelumnya, seluruh tombol gampang dicapai oleh jari.

VPro V25s 17

Saya belum mendapatkan konfirmasi soal tipe switch yang digunakan di VPro V25s. Resistensinya lebih tinggi sedikit dari switch Omron di MSI Clutch GM70, namun sensasi menekannya tetap empuk dan responsif. Thumb button-nya terasa pas, tidak terlalu keras tapi juga tak terlampau sensitif. Tombol jempol itu biasanya saya pakai untuk mengaktifkan Boost di game Titanfall 2, dan tak pernah gagal menyajikannya.

VPro V25s 26

Mungkin hal yang bisa menimbulkan masalah adalah tidak adanya indikator level DPI. Jadi jika tak sengaja menekan switch saat seru berduel dengan lawan, Anda harus mencarinya secara manual dan mengira-ngira setting mana yang sebelumnya paling pas.

VPro V25s 28

Anda mungkin akan menyangka bahwa penggunaan LED RGB secara merata di pelat atas keyboard menyebabkan mouse jadi hangat. Menariknya, hal tersebut tidak terjadi di VPro V25s. Periferal tetap terasa sejuk walaupun saya memakainya selama berjam-jam. Pemanfaatan tekstur doff di permukaan tubuhnya juga meminimalkan penumpukan minyak dan kotoran dari tangan.

VPro V25s 23

VPro V25s 21

Selama dua minggu ke belakang, VPro V25s dengan setia menemani saya menikmati Wolfenstein II: The New Colossus, South Park: The Fractured But Whole, Divinity: Original Sin II dan Titanfall 2; dan sejauh ini, ia cukup fleksibel buat menangani genre permainan berbeda dan belum pernah mengecewakan.

VPro V25s 29

Dalam permainan role-playing ‘santai’ yang tidak menuntut gerakan cepat (seperti Original Sin II misalnya) V25s bekerja sangat mulus. Mouse ini enteng dan tidak membebani jari meski navigasi dilakukan sepenuhnya menggunakan mouse – bahkan sewaktu meluncur di atas mouse mat kain standar. Di Wolfenstein II, semuanya terasa natural, dan saya tak perlu repot mengubah sensitivitas mouse secara manual via menu options – cukup dengan mencari level DPI yang tepat.

 

VPro V25s 36

VPro V25s 38

VPro V25s 37
Ketiga ‘first place’ ini diperoleh saat saya menggunakan VPro V25s.

Buat menangani Titanfall 2, saya bahkan tidak perlu melalui proses adaptasi lagi. Karakteristik VPro V25s mirip MSI Clutch GM40 – plus LED RGB dan macro. Saya tanpa kesulitan lompat dari tembok ke tempok, Titan ke Titan, melacak pilot lawan dengan meriam 40mm, serta memburu mereka yang mencoba melarikan diri berbekal senapan Mastiff.

VPro V25s 7

Melihat dari penyajiannya, Rapoo VPro V25s disiapkan untuk menunjang game-game ber-genre first-person shooter atau action – entah apakah itu permainan single-player ataupun multiplayer kompetitif.

 

Konklusi

Bagi saya, faktor utama yang membuat VPro V25s berbeda dari mouse gaming kelas menengah lain ialah keberhasilan Rapoo menghadirkan elemen gaming  dalam pengalaman penggunaan sehari-hari. Melalui fitur trophy dan level, mouse ini mengapresiasi kita ketika semakin sering menggunakannya. Sayangnya, mungkin Anda hanya dapat membanggakan pencapaian tersebut ke sesama pengguna mouse Rapoo.

VPro V25s 8

Dan di harga yang tidak terlalu tinggi, kinerja Rapoo VPro V25s tergolong mumpuni. Secara pribadi, mouse ini sangat pas dengan ukuran tangan saya dan postur claw grip (pada dasarnya membuat jangkauan jari jadi lebih pendek), lalu saya sama sekali tidak perlu melakukan proses adaptasi, terutama untuk menikmati Titanfall 2 – salah satu game bertempo tercepat yang menuntut refleks dan akurasi tinggi. Menurut saya, produk ini cocok buat gamer pemula atau veteran yang sedang berhemat.

Rapoo VPro V25s kabarnya sudah mulai dipasarkan di Indonesia, dijajakan di harga eceran paling mahal Rp 360 ribu.

VPro V25s 16