Tag Archives: Raspberry Pi

RaspAnd OS, ‘Mengunyah’ Android Nougat di Perangkat Raspberry Pi

Raspberry Pi telah menjadi fasilitator bagi banyak orang yang ingin membangun perangkat komputernya sendiri, tidak hanya di sisi hardware, namun perangkat single-board computer ini telah pula melahirkan sejumlah pengembang software kreatif yang membangun platform-nya sendiri.

Salah satunya ialah Arne Exton, pencipta berbagai distribusi Linux itu, baru saja mengumumkan keberadaan dari RaspAnd OS, sistem operasi Android yang telah ia racik untuk bisa dijalankan pada perangkat Raspberry Pi 2 dan Raspberry Pi 3.

RaspAnd OS Build 170605, dibangun dengan basis Android 7.1.2 Nougat, versi ini merupakan pembaharuan dari RaspAnd Nougat 7.1.2 Build 170519 yang telah ia rilis kurang lebih sebulan lalu, pada versi teranyar ini Exton telah membenamkan aplikasi Kodi Media Center versi 17.3.

Versi teranyar dari RaspAnd OS ini juga telah memberikan dukungan agar bisa dimasukkan ke dalam kartu memory microSD menggunakan sistem operasi Windows 10, sehingga pengguna umum bisa melakukannya dengan mudah.

Tidak hanya itu, Exton juga telah menjejalkan sejumlah pembaharuan aplikasi pada RaspAnd OS versi teranyarnya ini seperti Spotify TV 1.2.0, Rotation Control Pro 1.1.2, Google Play Games 3.9.08, Clash of Clans 9.24.9, GMail 7.4.23, dan Aptoide TV 3.2.1. serta menghadirkan paket GAPSS yang memungkinkan pengguna untuk mengakses Google Services (bukan Google Play Store).

Exton telah menawarkan update cuma-cuma bagi pengguna yang telah membeli dan menggunakan RaspAnd OS Nougat 7.1.2 Build 170519, namun jika belum memilikinya, RaspAnd OS Nougat 7.1.2 Build 170605 ini telah ia tawarkan dengan harga $9 melalui website resminya, yang bisa diakses lewat tautan berikut ini.

Sumber: Softpedia

Raspberry Pi Zero W Hadirkan Konektivitas Wireless Seharga $10 Saja

Pada tanggal 28 Februari kemarin, Raspberry Pi resmi merayakan ulang tahunnya yang kelima. Sebagai bentuk selebrasi, diungkaplah model teranyar dari single board computer (SBC) tersebut, yakni Raspberry Pi Zero W.

Anda tentunya masih ingat dengan Pi Zero yang diperkenalkan pada bulan November 2015. Pi Zero memang tidak seperkasa Pi 3 yang ditenagai oleh prosesor 64-bit, akan tetapi ukurannya yang sangat kecil beserta banderol harganya yang begitu murah terbukti berhasil menjadi daya tarik sendiri di mata komunitas DIY.

Tentunya barang seharga $5 mempunyai sejumlah batasan. Namun yang paling utama yang dirasakan oleh para pengguna Pi Zero adalah absennya konektivitas nirkabel. Untuk mengatasinya, mereka harus mengandalkan dongle yang kerap kali tidak cuma berharga lebih mahal dari Pi Zero itu sendiri, tetapi juga menghuni satu-satunya port USB yang dimiliki Pi Zero.

Pi Zero W hadir sebagai solusi dari masalah tersebut. Spesifikasinya sama persis seperti Pi Zero, mencakup di antaranya prosesor 1 GHz, RAM 512 MB, port mini HDMI, micro USB dan slot microSD. Yang membedakan di sini adalah hadirnya modul Wi-Fi N dan Bluetooth 4.0, persis seperti yang ditanamkan ke Pi 3 Model B.

Meski penambahan konektivitas wireless terdengar sepele, sejatinya ada banyak keuntungan yang bisa dinikmati. Salah satu contoh, pengguna dapat lebih mudah bereksperimen dengan perangkat IoT, skateboard elektrik yang dapat dikendalikan dengan remote control misalnya. Contoh lain yang lebih sederhana, pengguna bisa menyambungkan keyboard atau mouse via Bluetooth tanpa perlu mengandalkan USB hub.

Bagian terbaiknya, Pi Zero W tidak jauh lebih mahal dari Pi Zero. Setiap unitnya dijajakan seharga $10 saja, dan Raspberry Pi juga menawarkan tiga jenis casing opsional yang bisa disesuaikan dengan keperluan.

Sumber: Raspberry Pi.

Asus Tinker Board Ibarat Raspberry Pi yang Disuntik Steroid

Jauh sebelum ada ZenFone, Asus mengawali kiprahnya di dunia teknologi sebagai produsen motherboard untuk PC. Pabrikan asal Taiwan tersebut pada dasarnya sudah sangat kenyang dengan pengalaman mengutak-atik papan sirkuit, dan kini mereka memutuskan untuk mencicipi segmen baru, yakni komputer single-board.

Anda mungkin lebih mengenal nama Raspberry Pi ketimbang istilah tersebut. Yup, Asus baru saja memperkenalkan Raspberry Pi versinya sendiri. Dijuluki Asus Tinker Board, ia bisa diibaratkan sebagai Raspberry Pi yang disuntik steroid.

Mengapa demikian? Karena spesifikasinya cukup mengagumkan: prosesor quad-core ARM Cortex A17 dengan kecepatan 1,8 GHz, GPU ARM Mali-T764 dan RAM DDR3 berkapasitas 2 GB. Semuanya ditambatkan ke papan sirkuit dengan dimensi 8,5 x 5,3 cm, kurang lebih seukuran dengan Raspberry Pi 3 Model B yang merupakan versi terbaru.

Posisi pin GPIO dan lubang mounting Asus Tinker Board sama persis seperti Raspberry Pi 3 Model B / CPC
Posisi pin GPIO dan lubang mounting Asus Tinker Board sama persis seperti Raspberry Pi 3 Model B / CPC

Masih soal spesifikasi, Tinker Board memang hanya mengemas prosesor 32-bit – Pi 3 Model B sudah 64-bit – akan tetapi chip pengolah grafisnya jauh lebih perkasa, sanggup memutar video 4K dengan codec H.265 sekaligus audio 24-bit. Asus juga mengklaim performa 3D-nya jauh lebih baik berdasarkan skor benchmark di Geekbench yang hampir dua kali lipat lebih tinggi.

Perihal konektivitas, Tinker Board mengemas 4x port USB 2.0, HDMI 2.0, Ethernet, Bluetooth 4.0, Wi-Fi N dan microSD. Tidak kalah menarik adalah posisi pin GPIO dan lubang mounting yang sama persis seperti Raspberry Pi, menjadi bukti kuat kalau Asus berniat menggusur Raspberry Pi dari takhtanya.

Sistem operasi yang dijalankan Tinker Board adalah rancangan Asus sendiri, dengan Debian sebagai basisnya – sama seperti Raspberry Pi. Ke depannya, Asus berjanji untuk menyediakan dukungan OS yang lebih lengkap, termasuk Ubuntu, OpenSUSE serta Kodi.

Pre-order Asus Tinker Board saat ini sudah dibuka dengan harga £55 atau sekitar $68, jauh lebih mahal dibanding Pi 3 Model B yang dibanderol sekitar $40.

Sumber: Ars Technica.

Asus Racik Perangkat SBC yang Lebih Ngebut dari Raspberry Pi 3

Pabrikan komputer asal Taiwan, Asus, baru saja memperkenalkan perangkat single-board computer (SBC) racikannya yang mereka sebut sebagai Asus Tinker Board.

Wujudnya memang mirip Raspberry Pi, namun perangkat SBC racikan Asus ini memiliki spesifikasi yang sedikit lebih bertenaga karena disokong oleh prosesor yang lebih ngebut dengan dukungan modul grafis yang mampu menayangkan gambar berkualitas 4K.

Asus Tinker Board diotaki dengan prosesor quad-core ARM Cortex-A17 RK3288 besutan Rockchip, ia juga memiliki dukungan modul grafis ARM Mali-T764 serta ditopang oleh RAM sebesar 2GB dan slot kartu memory microSD untuk media penyimpanannya.

Sebagai sebuah perangkat SBC, Asus Tinker Board juga telah hadir dengan sejumlah fitur seperti dukungan WiFi 802.11b/g/n, koneksi Bluetooth 4.0 dan memiliki port Ethernet 10/100/1000, tak lupa port USB 2.0 dan port HDMI output juga hadir pada perangkat mungil ini. Selain itu tersedia juga slot ekspansi 40-pin yang bisa digunakan untuk menambahkan modul tambahan bagi pengguna yang membutuhkannya.

Dengan dimensi yang hanya 3.4 inci x 2.1 inci, perangkat SBC besutan Asus ini memiliki ukuran dan bentuk yang mirip dengan Raspberry Pi 3, namun hal yang membedakan adalah software yang didukungnya.

Jika Raspberry Pi hanya mendukung varian distro Linux Debian, namun perangkat SBC racikan Asus ini selain bisa menjalankan Debian dan Kodi, sang produsen juga menyatakan bahwa produk SBC racikannya telah mendukung lebih banyak sistem operasi termasuk sistem operasi buatan Asus sendiri yang telah ditujukan untuk perangkat SBC ini.

Dengan spesifikasi dan kemampuannya yang sedikit lebih bertenaga, tak heran jika pihak Asus telah membanderol modul ini dengan harga yang sedikit lebih mahal dibanding Raspberry Pi, yakni £55 atau setara dengan Rp. 915 ribu-an untuk tiap unitnya, sementara untuk perangkat Raspberry Pi ditawarkan dengan harga £34 atau setara dengan Rp. 565 ribu-an perunitnya.

Sumber dan Gambar Header: Liliputing

Modder Ciptakan Handheld Emulator Modern dari Game Boy dan Raspberry Pi Zero

Mayoritas pembaca yang seumuran dengan saya (27 tahun) pasti masih ingat betul kenangannya bersama Game Boy. Tahun ini, handheld console besutan Nintendo tersebut menginjak usianya yang ke–27. Kabar baik bagi yang menyimpannya dengan baik hingga sekarang, Anda bisa mengubahnya menjadi handheld emulator modern dengan bantuan Raspberry Pi Zero.

Seorang modder dengan username wermy426 di Reddit baru-baru ini membagikan buah pemikiran dan kecintaannya terhadap Game Boy klasik, mengubahnya menjadi sebuah handheld emulator modern dengan layar berwarna, tapi masih mempertahankan rangka ikoniknya secara utuh.

Wujudnya hampir identik dengan Game Boy orisinil, hanya saja sang modder telah menjejalkan dua tombol ekstra di depan yang berperan sebagai tombol X dan Y untuk gamegame Super Nintendo maupun platform lain yang membutuhkan lebih dari sepasang tombol A dan B saja.

Layarnya diganti dengan layar berwarna berukuran 3,5 inci, dan ia tak lupa menanamkan speaker yang lebih modern yang akan otomatis nonaktif ketika pengguna menancapkan headphone atau earphone ke jack di bagian bawahnya.

Kompartemen baterainya masih dipertahankan, akan tetapi kini telah dihuni oleh baterai lithium-polymer berkapasitas 2.000 mAh. Di sisinya terdapat port microUSB untuk charging, port USB untuk debugging menggunakan keyboard atau mouse, serta port mini-HDMI untuk disambungkan ke monitor atau televisi.

Masih di bagian belakangnya, sang modder memutuskan untuk mengisi sepasang lubang sekrup dengan tombol ekstra yang berperan sebagai tombol L dan R jika dibutuhkan.

Game Boy Raspberry Pi Zero Mod

Namun ide yang paling jenius adalah mengisi cartridge orisinil Game Boy dengan sebuah adapter microSD. Dengan begitu, cara menggunakannya pun tidak berubah. Tancapkan cartridge-nya, lalu geser tuas On/Off-nya. Usai booting awal, layar akan menampilkan pilihan platform yang hendak dimainkan; pilih salah satu, lalu tinggal pilih game-nya.

Anda bisa menyimak penjelasannya langsung dari sang modder lewat video di bawah ini. Kabar baiknya, beliau sudah berjanji akan menuliskan artikel panduan langkah demi langkah beserta semua perlengkapan yang diperlukan di blog-nya.

Sumber: BGR. Sumber gambar: Imgur.

Luar Biasa, Raspberry Pi Zero Ditawarkan Seharga $5 Saja

Sejak diluncurkan pertama kali di tahun 2012, Raspberry Pi telah berjasa memfasilitasi jutaan orang yang baru pertama kali mendapat pengalaman programming. Dengan bermodalkan hanya $20 – $35, konsumen bisa mendapatkan sebuah komputer fungsional yang siap disambungkan ke monitor, keyboard maupun internet, lalu memulai langkahnya demi menggapai impian menjadi seorang ahli ilmu komputer.

Akan tetapi menurut pihak pengembangnya sendiri, biaya $20 – $35 ternyata masih terlalu mahal buat sebagian orang. Hal ini pun membuat hati mereka tergerak untuk menciptakan iterasi Raspberry Pi yang bahkan lebih terjangkau lagi. Proyek tersebut dimulai di awal tahun ini, dan hasilnya sudah bisa kita lihat hari ini juga.

Namanya Raspberry Pi Zero. Ini merupakan komputer single-board terkecil dan termurah yang pernah mereka ciptakan. Ukurannya cuma 65 x 30 x 5 mm, atau kira-kira setengah dari Raspberry Pi orisinil. Kendati demikian, fitur beserta performanya masih mengusung standar yang cukup tinggi.

Raspberry Pi Zero

Prosesor Broadcom BCM2835 kembali menunjukkan jati dirinya di sini. Ini merupakan prosesor yang sama dengan milik Raspberry Pi orisinil. Hanya saja, clock-nya telah didongkrak menjadi 1 GHz, atau sekitar 40 persen lebih kencang daripada milik Pi 1. Menemani prosesor tersebut adalah RAM 512 MB LPDDR2.

Kira-kira sekuat apa tenaganya? Memanfaatkan port mini-HDMI miliknya, ia bisa menenagai output video beresolusi 1080p60. Kelengkapan port lainnya mencakup sepasang port micro-USB dan sebuah slot microSD. Kemudian ada pula output composite untuk disambungkan ke TV lawas, misalnya.

Eits, sepertinya ada yang terlewatkan. Bagaimana dengan Wi-Fi, Bluetooth ataupun Ethernet? Well, sepertinya $5 masih belum bisa mencakup itu semua. Tapi jangan khawatir, toh masih ada cara lain supaya Raspberry Pi Zero bisa tersambung ke internet. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan Wi-Fi dongle.

Raspberry Pi Zero

Raspberry Pi Zero menjalankan sistem operasi Raspbian yang berbasis Linux, dan ia siap menjalankan aplikasi-aplikasi populer seperti Scratch, Minecraft dan Sonic Pi. Tapi bagian terbaik dari Pi Zero tetap saja harganya. Komputer imut-imut ini cuma dihargai $5 saja – bahkan lebih murah daripada sebuah kabel HDMI standar. Saking murah dan kecilnnya, ia malah dijadikan bonus gratisan dari majalah The MagPi edisi Desember 2015.

Sumber: Raspberry Pi Blog.

Console Handheld Mirip GameBoy Ini Bermesin Raspberry Pi

Anda mungkin masih ingat console handheld besutan Nintendo bernama Gameboy. Perangkat game portable yang sempat populer pada awal tahun 90-an itu dahulu kerap menjadi idaman anak-anak maupun orang dewasa. Continue reading Console Handheld Mirip GameBoy Ini Bermesin Raspberry Pi

Microsoft Rilis Windows 10 untuk Perangkat Internet of Things

Saat mengumumkan Windows 10 bulan Oktober tahun kemarin, salah satu visi yang diusung adalah menyematkan sistem operasi anyar tersebut ke semua perangkat yang ada. Kini, belum lama setelah merilis Windows 10 versi PC dan tablet, Microsoft menghadirkan Windows 10 yang ditujukan khusus untuk perangkat-perangkat Internet of Things (IoT). Continue reading Microsoft Rilis Windows 10 untuk Perangkat Internet of Things

Gizmo 2, Single Board PC Imut dengan Prosesor AMD

Pada tanggal 24 hingga 26 Februari 2015 ini, sebuah perhelatan bernama Embedded World Conference akan diadakan di Nuremberg, Jerman. Sekilas tidak ada yang istimewa dari sebuah konferensi yang khusus diadakan untuk para developer tersebut, namun sebuah perusahaan non-profit bernama GizmoSphere akan memamerkan sebuah single board yang diotaki dengan prosesor AMD, perangkat tersebut bernama Gizmo 2.
Continue reading Gizmo 2, Single Board PC Imut dengan Prosesor AMD

Ditawarkan Sangat Murah, Raspberry Pi 2 Bisa Jalankan Windows 10

Berawal dari keinginan sebuah yayasan amal untuk mempromosikan pendidikan ilmu komputer dasar di sekolah, pelan-pelan Raspberry Pi memperoleh reputasi sebagai pencipta PC single-board mungil terpercaya. Produk pertama dipasarkan via lelang di eBay di awal 2012, dan kini mereka melepas varian paling anyar dikombinasi kompatibilitas platform modern. Continue reading Ditawarkan Sangat Murah, Raspberry Pi 2 Bisa Jalankan Windows 10