Tag Archives: razer phone

Penggemar Berat Razer? Lengkapi Razer Phone 2 Anda Dengan Wireless Charger RGB Premium Ini

Sejak memulai kiprahnya 14 tahun silam, bisnis Razer tak hanya berkisar pada penyadiaan gaming gear semata. Mereka telah memperluas sayapnya ke ranah perangkat wearable, pengembangan software, virtual reality lewat prakarsa OSVR, hingga alat komunikasi. Meski demikian, Razer mengakui bahwa produk-produknya didesain serta diprioritaskan bagi gamer.

Di segmen komunikasi, Razer sudah meluncurkan dua smartphone gaming dan sejumlah aksesori pendukung. Penjelmaan terkini dari perangkat-perangkat pelengkap tersebut adalah unit wireless charger plus branding tiga ular hijau di punggungnya. Terlepas dari kesamaan fungsi dengan aksesori sejenis, Razer Wireless Charger mengusung sejumlah ‘pernak-pernik khas Razer’.

Razer Wireless Charger bekerja sebagai charging pad sekaligus stand. Seperti produk Razer lain, warna hitam mendominasi tubuhnya. Bagian pad dibuat miring dengan penahan di bawahnya, lalu terdapat lapisan karet di permukaannya agar Razer Phone kesayangan Anda tidak mudah tergelincir atau baret ketika ditaruh di atasnya. Razer tak lupa mencantumkan sistem pencahayaan RGB, memungkinkan aksesori ini menyajikan tarian 16,8 juta warna.

Razer Wireless Charger.

Dari sisi input, docking charger ini terbilang minimalis. Di sana hanya ada satu port USB type-C, dan kabelnya pun tidak panjang (kemungkinan Anda harus membeli kabel tambahan jika ingin menaruhnya jauh dari perangkat lainnya). Terdapat pula satu tombol di area depan buat menyalakan LED, memungkinkan RGB tetap aktif walaupun tidak ada smartphone di atasnya.

Razer Wireless Charger 1

Razer Wireless Charger didesain khusus untuk mendukung Razer Phone 2. Mereka ditopang oleh aplikasi Razer Chroma, dan pola pencahayaan keduanya dapat disinkronkan. Uniknya lagi, Razer Wireless Charger bisa merespons notifikasi smartphone secara berbeda – mirip seperti logo di punggung Razer Phone 2. Misalnya: notifikasi Gmail ditandai warna merah, lalu Facebook diwakilkan oleh warna biru. Sayangnya kita belum diperkenankan buat mengonfigurasi warna notifikasi.

Razer Wireless Charger 3

Charging pad ini memanfaatkan standar Qi Inductive Fast Charging. Itu berarti ia tidak cuma mendukung Razer Phone tapi juga siap mengisi ulang baterai Samsung Galaxy, iPhone 8 hingga model terbaru, serta Google Pixel 3. Perlu diketahui bahwa berdasarkan informasi dari Digital Trends, Chroma di Razer Wireless Charger baru dapat bekerja sempurna dengan Razer Phone 2 serta iPhone XS Max. Sistemnya masih bermasalah untuk smartphone Android lain.

Razer Wireless Charger 4

Razer sudah mulai memasarkan docking charger wireless RGB ini, namun untuk memilikinya, uang yang harus Anda keluarkan tidak sedikit. Razer Wireless Charger dibanderol nyaris US$ 100.

Via Digital Trends.

Razer Phone 2 Resmi Diumumkan, Meluncur ‘Tanpa Kejutan’

Eksistensi dari ponsel pintar kedua Razer dikonfirmasi langsung oleh perusahaan spesialis gaming gear itu di bulan September 2018. Dan sejak saat itu, bermunculan-lah berbagai bocoran, dari mulai spesifikasi hardware, tanggal perilisan, hingga penampakan perangkat. Dan sesuai jadwal yang telah terungkap sebelumnya, Razer Phone 2 akhirnya resmi meluncur.

Hampir seluruh informasi yang sempat bertebaran kemarin terbukti akurat. Razer mempertahankan banyak aspek di sana, sehingga Razer Phone 2 tak begitu berbeda dari pendahulunya. Upgrade diterapkan secara lebih halus, baik di aspek penampilan, jeroan ,serta software pendukung. Rekan saya Glenn berkomentar, produk ini lebih cocok diberi nama ‘Razer Phone S’ ketimbang Razer Phone 2, dan saya setuju dengan pendapat ini.

Razer Phone 2 4

Di tengah-tengah kencangnya arus perubahan ke desain ramping dan ‘layar penuh’, Razer Phone 2 tetap mengusung rancangan balok dan panel 16:9. Dengan arahan seperti ini, produsen dapat mencantumkan dua speaker stereo yang dihadapkan ke depan. Kelengkapan lainnya kurang lebih sama, ada sejumlah tombol fisik dan port USB type-C tanpa dukungan port audio 3,5mm. Aspek paling menonjol pada penampilan Razer Phone 2 adalah kehadiran sistem pencahayaan RGB Chroma di logo ularnya.

Razer Phone 2 1

Di produk baru ini, Razer kembali mengandalkan layar IGZO beresolusi 1440x2560p seluas 5,7-inci dengan refresh rate 120Hz. Panel tersebut kabarnya mendapatkan penyempurnaan sehingga mampu mereproduksi warna secara lebih presisi, serta bisa menghasilkan kecerahan 50 persen lebih tinggi dari Razer Phone generasi pertama.

Razer Phone 2.

Selanjutnya, Razer mengganti system-on-chip Qualcomm Snapdragon 835 dengan Snapdragon 845. Menurut tim pimpinan Min-Liang Tan itu, chip baru tersebut memberikan kinerja 30 persen lebih baik, dan siap malahap game dan aplikasi yang paling berat sekali pun. Smartphone dibekali memori RAM sebesar 8GB dan penyimpanan internal 64GB – berbeda dari laporan sebelumnya yang menyebutkan 512GB.

Razer Phone 2 2

Tubuh smartphone yang tidak terlalu tipis dimanfaatkan oleh Razer untuk membubuhkan sistem pendingin vapor chamber. Sang produsen menjelaskan bahwa solusi ini memanfaatkan luas permukaan yang lebih lapang agar panas bisa lebih cepat dibuang, tujuannya ialah demi menjaga kestabilian frame rate tanpa menyebabkan penggunaannya jadi tidak nyaman karena temperatur tinggi.

Untuk fotografi, Razer lagi-lagi mengusung setup dual camera di belakang, berisi modul berlensa wide-angle 12Mp plus OIS dan lensa telephoto dua kali zoom 12Mp. Di depan, tersedia kamera 8Mp yang mempersilakan kita melakukan streaming di resolusi full-HD.

Gerbang pre-order Razer Phone 2 sudah dibuka mulai hari ini, dan produk dijual seharga mulai dari US$ 800.

Sumber: Razer.

Wujudnya Terungkap, Razer Phone 2 Sangat Mirip Pendahulunya

Dalam melakukan debutnya di segmen perangkat bergerak, perusahaan gaming gear Razer mempersenjatai produk perdananya dengan sejumlah fitur canggih: layar IGZO berkecepatan refresh 120Hz, memori dan ruang penyimpanan berukuran besar, chip mobile paling high-end di masanya, serta dukungan teknologi Dolby Atmos dan sertifikasi THX pada sistem audionya.

Razer Phone mendapatkan tanggapan yang cukup positif dari konsumen serta media, dan hal tersebut tampaknya mendorong Razer untuk menggarap penerusnya. Perusahaan periferal gaming itu juga tidak malu-malu dalam mengungkap agendanya. Di awal September kemarin, Razer membenarkan bahwa mereka tengah mengembangkan Razer Phone 2 dan tak lama, menyusul bocoran terkait spesifikasi dan rencana mereka untuk mengumumkannya.

Kali ini, hal yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Via Twitter, Evan Blass memublikasikan sebuah gambar render yang memperlihatkan penampakan bagian depan dan belakang Razer Phone generasi kedua. Dengan munculnya bocoran gambar ini, banyak informasi bisa kita telaah lebih jauh.

Razer Phone merupakan pengembangan lebih jauh dari smartphone Nextbit Robin yang diakuisisi Razer di bulan Januari 2017. Dari sisi penampilan, Razer Phone dan Robin punya banyak kesamaan, terutama pada penggunaan tubuh balok dan layar persegi. Ketika eksistensi Razer Phone 2 dikonfirmasi, saya penasaran arahan desain apa yang akan diambil oleh produsen, meski bocoran info mengindikasikan penggunaan layar serupa.

Jika laporan dari Evan Blass akurat, maka rancangan Razer Phone 2 tak berbeda jauh dari pendahulunya. Di tengah-tengah hebohnya tren bezel tipis dan rasio 18:9, ada kemungkinan smartphone anyar ini tetap mengusung rasio 16:9 karena resolusi layarnya yang tak berubah. Pendekatan ‘tradisional’ tersebut boleh jadi berkaitan dengan keputusan Razer membubuhkan speaker stereo di depan.

Modikasi terlihat sedikit lebih kentara di sisi belakang: Razer memindahkan modul kamera dari pojok kiri atas ke tengah, tepat di atas logo ular mereka. Menariknya lagi, Evan Blass juga bilang bahwa Razer turut membekali smartphone dengan logo LED. Berdasarkan rumor yang beredar, Razer Phone 2 akan didukung sistem pencahayaan Chroma, sesuai keinginan produsen untuk ‘mengekspansi software dan layanannya yang ada di PC’.

Kira-kira dua minggu silam, Razer juga diketahui telah mulai menyebar undangan peluncuran Razer Phone 2 yang cuma bisa diikuti oleh individu-individu terpilih, kabarnya akan dilangsungkan pada tanggal 10 Oktober 2018. Sebelumnya, global vice president Razer Chen Xiaoping sempat mengabarkan bahwa produk anyar itu akan disediakan terlebih dulu untuk konsumen di kawasan Tiongkok.

Via The Verge.

Undangan Razer Phone 2 Mulai Disebar, Terungkap Info Baru

Langkah Razer memasuki segmen perangkat bergerak di akhir tahun lalu bisa dikatakan sukses. Razer Phone mendapatkan sambutan cukup positif dari media dan pengguna, meski ada sedikit kritisi pada desain bulky-nya dan kamera yang biasa-biasa saja untuk smartphone kelas premium. Selain spesifikasi high-end, layar UltraMotion 120Hz menjadi senjata andalan Razer di sana.

Mungkin terdorong oleh keberhasilan tersebut, perusahaan gaming gear yang bermarkaskan di kota San Francisco itu mengonfirmasi bahwa mereka sedang menggarap penerusnya, kemudian juga membenarkan bahwa timnya tengah mempersiapkan acara peluncuran Razer Phone 2. Tak lama, terungkap pula bocoran spesifikasi smartphone yang menunjukkan komposisi hardware kelas monster.

Kali ini, sebuah gambar undangan digital tersingkap ke publik. Notifikasi bertajuk ‘save the date‘ itu memperlihatkan tanggal, jadwal acara, serta kerterangan bertuliskan ‘hanya bisa diikuti oleh mereka yang diundang dan tidak bisa diwakilkan’. Selain itu, pihak pengundang mencantumkan kata ‘flagship‘ dan ‘gaming‘ di sana, dan kita bisa melihat pemakaian latar belakang hitam dan hijau pada logo serta angka khas Razer.

Razer memang tidak mengatakan produk apa yang nanti mereka umumkan. Namun di agenda acara, mereka menuliskan ‘mobility showcase‘ – menggarisbawahi bahwa perangkat ini mengusung tema ‘bergerak’. Beberapa situs teknologi terkenal seperti CNETTechRadar dan Digital Trends merasa yakin Razer akan menyingkap Razer Phone 2 di sana.

Rencananya, acara peluncuran akan dilangsungkan pada 10 Oktober 2018. Pemilihan tanggalnya cukup menarik karena Razer Phone 2 akan diumumkan kurang dari setahun setelah produk flagship generasi pertamanya. Eksistensi Razer Phone disingkap resmi pada awal November 2017, lalu pada tanggal 15 November produk mulai tersedia. Jika Razer Phone diungkap pada 10 November nanti, ada peluang ia dipasarkan di bulan itu juga.

Berdasarkan informasi yang sudah berseliweran, Razer Phone 2 kabarnya dipersenjatai oleh system-on-chip Qualcomm Snapdragon 845, berjalan di OS Android 8.1, serta ditunjang memori RAM berukuran 8GB dan penyimpanan internal sampai 512GB. Ukuran layarnya sendiri tidak berubah, masih menghidangkan 2560x1440p, tapi saya menduga Razer tetap mempertahankan refresh rate 120Hz-nya.

Satu hal krusial yang belum diketahui mengenai Razer Phone 2 adalah seperti apa wujudnya. Tebalnya bingkai ialah aspek yang banyak dikomentari pengguna Razer Phone terdahulu. Pertanyaanya: apakah Razer akan mempertahankan arahan desain khas produknya, atau mereka akhirnya mencoba mengikuti tren populer di kalangan produsen smartphone saat ini?

Bocoran Spesifikasi Razer Phone 2 Perlihatkan RAM dan Ruang Penyimpanan Berukuran Monster

Seperti apapun penawaran para rivalnya, Razer akan tetap dikenang sebagai brand yang mence-tus ide ‘smartphone spesialis gaming‘ melalui Razer Phone. Perjalanan perusahaan gaming gear pimpinan Min-Liang Tan di ranah perangkat bergerak belum ada satu tahun, tapi berdasarkan laporan pemasukan terkini, Razer diketahui tengah menggarap Razer Phone generasi kedua.

Ada indikasi cukup kuat momen pengungkapan resmi produk baru ini akan dilakukan tak lama lagi. Beberapa hari lalu, tersingkaplah bocoran hasil Geekbench Razer Phone 2. Data benchmark menunjukkan bagaimana smartphone memperoleh skor 2.026 di pengujian single-core dan 8.234 dalam tes multi-core. Lalu, data-data lain di sana juga memaparkan susunan hardware perangkat tersebut.

Razer Phone 2

Jika screenshot yang dipublikasikan oleh MySmartPrice itu akurat, maka Razer Phone 2 akan mengusung system-on-chip high-end Qualcomm, yakni Snapdragon 845 dengan CPU berkecepatan 1,77GHz. Snapdragon 845 dihuni oleh empat prosesor Kyro 385 Silver 1,77GHz dan empat prosesor Kyro 385 Gold 2,8GHz. Blok CPU tersebut dipasangkan dengan GPU Adreno 630.

Selain system-on-chip, terungkap pula rincian mengenai sistem operasi dan memori. Saat dikeluarkan dari bungkusnya, smartphone kabarnya didukung oleh platform Android 8.1 Oreo, dan mengusung jumlah RAM sangat besar: 8GB. Ada kemungkinan cukup besar pula Razer akan memberi produk tersebut nama yang sudah diprediksi sebelumnya, yaitu ‘Razer Phone 2’.

Aspek lain smartphone ini, termasuk seperti apa wujudnya, memang belum diketahui. Namun hampir bisa dipastikan Razer akan turut memfokuskan perhatian mereka pada aspek display, penyimpanan, dan daya tahan baterai. Razer merupakan brand pertama yang mempersenjatai smartphone dengan layar 120Hz ‘UltraMotion’, tapi saya penasaran apakah produsen tetap mempertahankan baterai 4.000mAh di sana, lalu seperti apa penyempurnaan pada kapabilitas fotografinya?

Tak lama setelah screenshot Geekbench terungkap ke publik, screenshot AnTuTu segera menyusul. Hasil benchmark Razer Phone 2 menunjukkan nilai 283,397, juga memperlihatkan memori internal berkapasitas monster: berukuran 512GB. Menariknya, Razer sepertinya tetap menggunakan teknologi layar serupa Razer Phone pertama. Resolusi panel tersebut masih sama, di 2560x1440p.

Saat artikel ini ditulis, masih belum diketahui kapan tepatnya Razer akan mengumumkan Razer Phone 2. Boleh jadi, penyingkapannya dilakukan berdekatan dengan bulan November. Tahun lalu, di bulan itulah Razer meresmikan produk generasi pertamanya.

Global vice-president Chen Xiaoping sendiri sempat membenarkan bahwa Razer sedang mempersiapkan acara peluncuran Razer Phone 2, bahkan memberi isyarat akan merilis produk ini terlebih dulu di kawasan Tiongkok.

Via MSPowerUser.

Razer Phone Generasi Kedua Sedang Dikembangkan

Razer adalah salah satu perusahaan pertama yang secara sigap merespons pertumbuhan ekosistem gaming di perangkat bergerak melalui Razer Phone. Produk ini memang belum tersedia secara merata, tapi konsepnya mendorong sejumlah produsen – nama-nama seperti Asus, Xiaomi, Honor, Nubia – untuk berbondong-bondong menyediakan perangkat serupa.

Umur Razer Phone belum genap satu tahun, namun perusahaan gaming gear pimpinan Min-Liang Tan itu diketahui sedang menyiapkan penerusnya. Berdasarkan laporan pemasukan terkini, Razer mengonfirmasi bahwa mereka memfokuskan sumber dayanya untuk mengembangkan Razer Phone generasi kedua. Menurut produsen, hal tersebut didorong oleh kesuksesan debut mereka di ranah perang bergerak beberapa bulan silam.

“Dengan peluncuran Razer Phone di akhir 2017, kami segera dikenal oleh seisi industri sebagai nama pertama yang berupaya memenuhi permintaan perangkat bergerak khusus gaming,” tutur Razer. “Langkah kami tersebut memunculkan kategori produk baru di segmen ini.”

Buat mendukung Razer Phone generasi kedua, produsen juga berencana untuk mengembangkan bagian software lebih jauh lagi. Piranti lunak tersebut kabarnya merupakan ‘ekspansi dari software serta layanan Razer di platform PC’. Razer belum menjelaskan detailnya lebih rinci, namun kita tahu mereka sudah lama mengembangkan software buat menunjang produknya.

Misalnya: Synapse difokuskan pada fungsi personalisasi, memungkinkan kita menyimpan setting gaming gear di cloud, kemudian mengaksesnya ketika dibutuhkan tanpa mengulang proses kustomisasi dari nol. Chroma merupakan software pengaturan sistem RGB, mempersilakan Anda memilih jutaan warna dan mengutak-atik pola pencahayaannya. Lalu Razer Cortex sendiri ialah software untuk mengoptimalkan performa permainan.

Boleh jadi, satu atau dua fungsi di sana akan dihadirkan oleh smartphone baru Razer, dan saya penasaran apakah produsen nantinya turut menerapkan RGB di perangkat tersebut seperti pada laptop gaming-nya.

Buat sekarang, hampir tidak ada yang diketahui mengenai Razer Phone next-gen, baik dari sisi spesifikasi, penampilan, dan waktu ketersediaan. Selain itu, terbuka peluang cukup besar bagi Razer untuk memberinya nama baru dan bukan sekadar menyebutnya Razer Phone 2. Sebagai produk flagship, tidak mengherankan jika produsen membekalinya dengan chip mobile high-end (seperti Snapdragon 845) serta desain baru (Razer Phone first-gen punya bezel yang tebal).

Razer Phone diumumkan di awal bulan November 2017 dan mulai tersedia kurang lebih dua minggu setelahnya. Siapa tahu perusahaan akan memperkenalkan penerusnya di periode yang sama di tahun ini…

Via 9To5Google.

Xiaomi-Black-Shark-1

Bermain Game Sepuasnya dengan Smartphone Gaming Xiaomi Black Shark

Cukup bermodalkan smartphone dengan spesifikasi kelas menengah, maka kita sudah bisa memainkan genre game yang sedang populer saat ini. Sebut saja multiplayer online battle arena (MOBA) seperti Arena of Valor, Mobile Legends, dan Vainglory, ataupun game battle royale seperti PUBG Mobile, Fortnite Mobile, dan Rules of Survival.

Ya, ukuran layar yang meluas ditopang resolusi tinggi, chipset bertenaga, serta RAM dan ruang penyimpanan yang lapang, membuat aktivitas gaming di smartphone makin menyenangkan. Pertanyaannya ialah apakah kita membutuhkan smartphone gaming?

Bila Anda ialah penghobi berat main game mobile, memiliki passion dan ambition ketika bermain seperti misalnya ingin menjadi e-atlet atau atlet e-sport, smartphone gaming mungkin sangat cocok buat Anda.

Selain Razer Phone, Xiaomi juga telah meluncurkan smartphone gaming perdana mereka, Xiaomi Black Shark. Perangkat ini dibuat oleh perusahaan yang dimodali oleh Xiaomi yang juga bernama Black Shark. Seberapa hebat Xiaomi Black Shark? Inilah beberapa detail yang perlu diketahui.

Desain Unik dan Sistem Pendingin Canggih

Xiaomi-Black-Shark

Salah satu kelemahan smartphone ketika diajak bermain game secara intens ialah suhu yang kerap cepat panas. Xiaomi memastikan Anda bisa bermain sepuasnya berkat liquid cooling system multi-stage atau berlapis yang diklaim bisa menurunkan suhu CPU hingga 8 derajat.

Bermain lama-lama juga tidak akan terlalu membuat tangan pegal, berkat desain dengan sudut-sudut yang membulat. Body-nya tersusun atas material aluminium dengan desain bagian belakang bertekstur yang sangat unik. Selain itu, di tengahnya terdapat logo ‘S’ dengan warna hijau neon yang mirip dengan logo Razer.

Untuk memaksimalkan kemampuan gaming-nya, Xiaomi Black Shark telah menjalankan Android 8.0 Oreo dengan sentuhan JOY UI dan telah dilengkapi kontroler Shark GamePad. Aksesori ini terhubung lewat Bluetooth 5.0 dan punya baterai 340 mAh yang mampu bertahan hingga 30 jam satu kali pengisian.

Sebenarnya Xiaomi Black Shark hanya dibekali satu buah speaker, namun earpiece-nya juga bisa sebagai speaker kedua – misalnya untuk voice chat dalam game. Terdapat juga tombol khusus “Shark” di sisi kiri yang memungkinkan Anda mencurahkan semua sumber daya hardware pada game yang Anda mainkan.

Gaharnya Spesifikasi Xiaomi Black Shark

Xiaomi-Black-Shark

Saya sempat bertanya-tanya, apa bedanya bermain game di perangkat kelas menengah dan atas, jawabannya ialah ‘experience‘. Lebih puas, kita bisa mengatur kualitas grafis paling tinggi dan tentu saja ‘bebas lag‘.

Hal ini berkat chipset high-end Qualcomm terbaru, Snapdragon 845. Didongkrak RAM 6GB dengan ruang penyimpanan 64GB atau varian RAM 8GB dengan memori internal 128GB tanpa slot microSD. Kapasitasnya baterai yang dibenamkan 4.000 mAh dengan pengisian cepat Quick Charge 3.0.

Xiaomi-Black-Shark

Lebih detail, Xiaomi Black Shark mengusung bentang layar seluas 6 inci resolusi Full HD+ 2160×1080 piksel dengan tingkat kerapatan layar 403 ppi dan teknologi MEMC. Rasio layar yang dikenakan sudah 18:9 sehingga menampilkan konten lebih banyak dibanding rasio 16:9.

Meski smartphone gaming, kemampuan fotografi tidak diabaikan. Xiaomi Black Shark dilengkapi teknologi kamera ganda 12-megapiksel dan 20-megapiksel. Sementara, kamera depannya ialah 20-megapiksel.

Harga Xiaomi Black Shark

Dibanding Razer Phone, harga Xiaomi Black Shark jauh lebih terjangkau. Di Tiongkok, varian RAM 6GB dibanderol dengan harga CNY2.999 atau sekitar Rp6,5 juta. Sementara varian RAM 8GB dijual CNY3.499 atau Rp7,6 jutaan.

Tersedia mulai tanggal 20 April dalam pilihan warna polar night black dan sky grey. Sedangkan Shark GamePad dijual secara terpisah seharga CNY179 atau sekitar Rp390.000.

Sumber: PhoneArena

project-linda-ubah-razer-phone-jadi-laptop-gaming

Project Linda, Ubah Razer Phone Jadi Laptop Gaming

Boleh jadi, saat ini Razer Phone adalah satu-satunya smartphone yang memang dirancang khusus untuk gamer mobile. Bagaimana jika Razer Phone dapat ‘disulap’ menjadi sebuah laptop gaming untuk memainkan game Android? Pastinya keren sekali bukan?

Di pameran CES 2018, produsen perangkat gaming kenamaan di dunia ini memperkenalkan project Linda, sebuah konsep dock laptop ultraportable untuk Razer Phone. Dengan layar 13,3 inci resolusi QHD, refresh rate 120Hz, dan dukungan HDR, seperti yang dimiliki Razer Phone. Ketika menyatu, layar Razer Phone akan bisa digunakan sebagai touchpad dan display sekunder yang bisa multifungsi.

Dock laptop Razer Phone ini hadir dengan ukuran keyboard qwerty penuh, lengkap dengan shorcut dirancang untuk Android, dan backlit Razer Chroma yang dapat disesuaikan. Adanya port USB-A juga memungkin Anda menyambungkan mouse.

Razer Phone akan terhubung melalui port USB Type-C miliknya dan setelah menyatu, ia akan menjadi otaknya. User interface yang ditampilkan seperti UI tablet. Secara hardware, chipset Qualcomm Snapdragon 835 dan RAM 8GB harusnya dapat menyuguhkan performa yang mendukung.

Desain dock laptop juga cukup ringkas, ketebalannya hanya 15mm dan berat 1.25kg. Dilengkapi dengan 200GB penyimpanan tambahan, port USB-A, USB-C untuk pengisian, baterai 53,6Wh dengan teknologi fast charging, dan bahkan jack audio 3.5mm yang tidak dimiliki Razer Phone.

Seperti yang dikutip dari GSMarena, perangkat ini masih merupakan sebuah konsep, tidak ada kepastian apakah nantinya produk ini akan dirilis resmi ke konsumen. Saat ini, Razer sedang  mengumpulkan umpan balik dari para pengguna perangkat Razer.

Konsep dock dan smartphone memang bukan yang pertama dilakukan Razer, beberapa pabrikan pernah mengusungnya dengan premis pengguna bisa mendapatkan pengalaman layaknya tablet atau laptop entry level. Namun, gaung yang dihadirkan Razer Phone dengan kemampuannya bisa menjadi daya tarik tersendiri.

Sumber: GSMArena, Razer Zone.

game-android-dengan-grafis-tinggi

50 Game Android dengan Grafis Fantastis, Support Refresh Rate 120Hz Razer Phone

Dirancang sebagai smartphone gaming, Razer Phone tak hanya dibekali dengan spesifikasi mentereng semacam chipset Qualcomm Snapdragon 835 dan RAM mencapai 8GB. Tapi, Razer Phone juga merupakan smartphone pertama di dunia yang layarnya memiliki refresh rate 120Hz, bahkan mendukung variable refresh rate (VRR) layaknya di PC gaming, serupa dengan Apple iPad Pro terbaru.

Ya, panel IGZO buatan Sharp yang dipakai Razer Phone punya frame rate yang bisa diatur mencapai 120Hz. Dengan teknologi ‘Ultramotion Display’ dan ‘wide color gamut‘. Razer menjanjikan pengalaman gaming bebas lag dan stuttering – semua gerakan akan tersuguh sangat smooth, dan output gambarnya tersaji sangat tajam.

game-android-dengan-grafis-tinggi-2
Sumber gambar: Razerzone.com

Sayangnya, belum semua game support refresh rate mencapai 120Hz. Lalu, judul game apa saja yang sudah mendukung? Razer telah menjawab pertanyaan tersebut, tak tanggung-tanggung ada 50 judul game yang bisa dinikmati secara maksimal di Razer Phone.

Judul game berikut punya grafis fantastis, bukan hanya untuk pengguna Razer Phone, harusnya juga cocok dimainkan oleh pengguna smartphone flagship lainnya. Game yang berjalan di 60fps saja tampilan grafisnya sudah cukup memanjakan mata.

Berikut 50 judul game Android dengan grafis tinggi yang support refresh rate 120Hz Razer Phone:

MOBA

Fighting

Racing

RPG/MMORPG

https://youtu.be/hwThfYhxrow

Arcade

FPS (First Person Shooter)

https://youtu.be/_jSPJWqQM90

RTS (Real Time Strategy)

Action-Adventure

  • KillAllZombies
  • Meridian
  • Bug Butcher
  • Caterzillar
  • Dash Galactic

Sandbox

Lainnya

Puzzle/Strategy

https://youtu.be/_KC_HX3VR4I

Sports

Rythym

Location-based

https://youtu.be/dUztYCMZYls


Itulah 50 judul game Android dengan grafis tinggi yang mendukung refresh rate 120Hz Razer Phone. Jika Anda pengguna Razer Phone, pergi ke Settings > Display > Refresh Rate dan pilih 120Hz.

Selain pengguna Razer Phone, Anda juga bisa tetap menikmati game dengan grafis maksimal 60 fps. Tergantung perangkat yang Anda gunakan, jangan lupa buka ‘Settings‘ dalam game dan maksimalkan ke tampilan tertinggi.

Jika Anda masih belum mendapatkan apa yang dicari, barangkali rangkuman game-game offline ini bisa jadi tujuan referensi berikutnya.

Sumber: Razerzone.com.

Razer Jelaskan Alasan Mereka Tak Membubuhkan Port Audio di Razer Phone

iPhone 7 bukanlah smartphone pertama yang tak disertai jack audio – LeEco telah lebih dulu menyingkirkan bagian itu saat menawarkan Le 2. Menurut Apple sendiri, jenis konektivitas fisik ini sudah usang. Dan meski mendapatkan kritik dan sindiran dari sejumlah pihak, beberapa produsen ternama malah mengikuti langkah tersebut, beberapa contohnya adalah Google lewat Pixel 2 dan Razer di smartphone pertamanya.

Keputusan Razer buat tidak menyertakan port audio 3,5mm di Razer Phone memang terasa mengherankan mengingat perangkat ini dibekali kemampuan output suara kelas audiophile. Sebagai jalan keluarnya, sang perusahaan gaming gear itu memperkenalkan earphone  Razer Hammerhead USB-C belum lama ini. Namun mungkin Anda penasaran mengapa dari awal Razer tidak membubuhkan headphone jack di sana.

Lewat Facebook, CEO Min-Liang Tan akhirnya buka suara soal absennya konektivitas tersebut di Razer Phone. Alasannya terkait aspek teknis. Ia menjelaskan bahwa dengan menghilangkan headphone jack, timnya bisa menambah kapasitas baterai secara signifikan. Menurut perkiraannya, ukuran baterai jadi naik 500mAh lebih besar. Dan berkat ruang yang lebih lapang, Razer juga dapat menyempurnakan sistem thermal.

Razer Phone dibekali oleh baterai 4.000mAh, secara teori menempatkan daya tahan baterainya di atas perangkat-perangkat bergerak high-end brand lain (meski mAh/miliampere hour sendiri seebetulnya bukanlah unit satuan energi). Sebagai komparasi, Galaxy S8 menyimpan baterai 3.000mAh, sama seperti Moto Z2, lalu iPhone X ditenagai unit baterai 2716mAh.

Selain baterai dan sistem thermal, ketiadaan port 3,5mm juga memungkinan Razer membubuhkan DAC adapter 24-bit bersertifikasi THX sehingga smartphone sanggup menghidangkan musik di level audiophile. Itu artinya, pengguna jadi bisa memanfaatkan headphone-headphone dengan kualitas audio yang lebih baik lagi.

Seperti di sejumlah produk flagship, Razer Phone turut dibundel bersama dongle adaptor USB type-C ke port headphone 3,5mm. Menambahkan dongle ke handset mungkin bukanlah metode favorit semua orang, namun solusi ini menjaga agar smartphone bisa tetap siap mendukung headphone/earphone analog third-party.

Sebagai alternatifnya – terutama jika konsumen bersikeras untuk memasangkan Razer Phone secara eksklusif dengan aksesori Razer – sang produsen telah menyiapkan earphone Hammerhead USB-C serta Hammerhead Bluetooth. Keduanya bisa segera langsung bekerja tanpa memerlukan proses instalasi software, masing-masing dibanderol seharga US$ 80 dan US$ 100.

Via Android Authority & Trusted Reviews.