Tag Archives: REA Group

Mengamati varian layanan, model bisnis, dan peta persaingan startup di bidang properti yang beroperasi di Indonesia.

Startup Proptech di Indonesia, dari Model Bisnis hingga Peta Persaingan

Startup teknologi di bidang properti, atau biasa disebut proptech (property technology), tampaknya tengah mendulang untung di tengah pertumbuhan jumlah masyarakat urban di Indonesia. Mereka coba mengakomodasi kebutuhan akan hunian atau tempat tinggal – paling banyak rumah atau apartemen. Sejauh ini, melihat yang sudah beroperasi di Indonesia, ada beberapa bentuk layanan yang ditawarkan.

Secara umum proptech  sendiri didefinisikan sebagai penggunaan teknologi informasi untuk membantu pengguna melakukan pencarian, pembelian, penjualan, dan pengelolaan real estat. Saat ini bentuknya beragam, mulai dari situs listing properti, platform virtual reality untuk meningkatkan pengalaman pengguna, sistem penyewaan, hingga pendanaan properti.

Model bisnis dan layanan

Ditinjau dari visinya, layanan proptech terbagi menjadi tiga kategori. Pertama ialah penggunaan teknologi untuk memberikan sentuhan digital di unit propertinya itu sendiri. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari penerapan sensor internet of things (IoT) hingga sistem pemantauan otomatis memanfaatkan kamera yang dilengkapi kecerdasan buatan.

Di tingkat global, berbagai perangka pendukung untuk smart home sudah banyak diproduksi, contohnya Switchmate yakni saklar pintar yang dapat dikendalikan melalui ponsel. Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Google pun juga mulai memberikan fokus tersendiri untuk kebutuhan ini. Sementara di tingkat pengembang lokal memang belum banyak, namun sudah mulai bermunculan. Salah satunya produk kunci pintar yang diproduksi Sugar Tech.

Kedua ada platform penyewaan, ini jadi yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Mereka mencoba menyederhanakan proses bisnis dari hulu ke hilir. Mulai menyediakan wadah bagi pemilik properti untuk mempromosikan unitnya, memudahkan pengguna untuk menemukan properti sesuai kriterianya – beberapa platform menyediakan jasa konsultasi, hingga menjadi perantara dalam proses penyewaan.

Beberapa platform terkait di antaranya Lamudi, Travelio, Rumah123, 99.co, dan Rumah.com – kendati beberapa sajikan layanan dan fitur berbeda. Misalnya Travelio, berangkat dari layanan penyewaan kamar hotel, kini mereka akomodasi penyewaan rumah, vila, dan apartemen. Tidak hanya mengiklankan unit properti saja, mereka juga membantu pemilik melakukan pengelolaan dan operasional.

Baru-baru ini situs listing indekos Mamikos juga kenalkan layanan baru mereka berjuluk Mamirooms. Konsepnya sama, selain mempromosikan unit kamar yang tersedia, kini mereka membantu pemilik properti untuk melakukan pengelolaan. Termasuk di dalamnya meningkatkan standardisasi properti, operasional, hingga pemasaran.

Model Bisnis Startup Proptech

Model bisnis ketiga mengakomodasi aspek finansial. Mekanisme kredit sejauh ini masih jadi yang paling populer untuk transaksi jual-beli unit real estat. Untuk memudahkan prosesnya, beberapa startup mulai bermain di sana. Mulai dari membantu menyajikan komparasi dan kalkulasi, menjembatani akses kredit dengan perbankan, hingga menyajikan layanan p2p lending untuk membantu pembiayaan.

CicilSewa dan Gradana adalah dua contoh startup di bidang properti yang fokus pada pembiayaan. Layanan yang dihadirkan CicilSewa memberikan talangan untuk pembiayaan properti kepada pengguna. Sementara Gradana manfaatkan skema p2p lending untuk pinjaman kredit properti – termasuk memberikan pinjaman untuk melakukan pembayaran uang muka.

Peta persaingan startup proptech

Awal tahun 2018, pengembang situs properti asal Singapura 99.co resmi mengumumkan akuisisinya terhadap platform lokal Urbanindo. Berbentuk akuisisi penuh, kini tim dan produk Urbanindo dilebur ke dalam layanan 99.co Indonesia. Sejak resmikan kehadirannya di Indonesia, layanan 99.co terus tancap gas jadi platform untuk perantara transaksi jual-beli real estat.

Tak hanya berhenti di sana, pasca dapatkan pendanaan 216 miliar Rupiah, perusahaan jalin kerja sama strategi bersama REA Group, yang sebelumnya terlebih dulu akuisisi iProperty — termasuk di dalamnya platform Rumah 123. Melalui kemitraan tersebut kedua perusahaan bentuk joint venture untuk bersama-sama memenangkan bisnis proptech di Asia Tenggara.

REA turut memberikan investasi 113 miliar Rupiah untuk pengembangan bisnis. Pasalnya operasional bisnis iProperty di Singapura dan Rumah123 di Indonesia akan dikelola bersama. Co-Founder & CEO 99.co Darius Cheung akan memimpin.

Selain dua grup perusahaan tersebut, di Indonesia juga beroperasi unit bisnis milik PropertyGuru. Mereka menjalankan dua situs, yakni Rumah.com dan Rumahdijual.com yang diakuisisi pada akhir 2015 lalu. Di Indonesia, operasionalnya turut didukung konglomerasi EMTEK Group sebagai investor di putaran pendanaan seri D.

Lamudi juga turut jadi pengembang situs listing properti yang mengudara di Indonesia. Mereka hadir sejak tahun 2014. Satu tahun beroperasi, pada tahun 2015 perusahaan melakukan akuisisi platform PropertyKita. Selain di Indonesia, saat ini mereka juga beroperasi di Filipina. Sementara operasional Lamudi di Timur Tengah telah diakuisisi Emerging Markets Property Group pertengahan tahun ini.

Startup proptech di Indonesia

Jika ditarik benang merahnya, dari semua pemain yang memimpin pasar – salah satunya dinilai dari statistik kunjungan dan valuasi perusahaan – merupakan pemain regional. Model bisnisnya serupa, mengedepankan poin “sharing” dibumbui dengan menjual layanan promosi dan pemasaran bekerja sama dengan agen properti.

Pembiayaan properti

Bank BTN menjadi BUMN yang difokuskan untuk pembiayaan properti. Untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas, mereka mengembangkan konsep proptech melalui BTNProperti.co.id yang menyajikan listing lengkap dengan akses pembiayaan. Pada dasarnya situs-situs listing atau marketplace yang dibahas sebelumnya juga memberikan rekomendasi pembiayaan kredit melalui bank-bank yang menjadi mitra. Di Indonesia, hampir semua bank memiliki produk Kredit Perumahan Rakyat (KPR).

Ingin hadirkan akses menyeluruh, platform asal Singapura CloseBuy Asia Pasific beberapa bulan lalu resmikan kehadiran di Indonesia. Melalui aplikasi mobile, mereka dampingi pengguna memilih unit properti dan akses pembiayaan kredit melalui perbankan mitra. Inovasi yang cukup baru juga dihadirkan pemain lokal Gradana. Seperti disinggung sebelumnya, mereka integrasikan sistem p2p lending untuk pembiayaan, dengan sasaran pengguna dari kalangan masyarakat yang belum terlayani bank (unbankable).

99.co Akuisisi Rumah123

Bentuk “Joint Venture” Bersama REA Group, 99.co Kini Pimpin Bisnis iProperty dan Rumah123

Pengembang layanan proptech 99.co kemarin (08/10) mengumumkan aksi perusahaan dalam “joint venture” bersama REA (Real Estate Australia) Group. Kesepakatan itu akan membawa dua kanal properti digital milik REA, yakni iProperty.com.sg (beroperasi di Singapura) dan Rumah123.com (beroperasi di Indonesia), dikelola 99.co untuk memenangkan pasar Asia Tenggara.

Dalam joint venture ini, REA juga menggelontorkan investasi US$8 juta untuk mendukung pengembangan dan pertumbuhan. Secara bisnis ketiga layanan akan menyatu, Co-Founder & CEO 99.co Darius Cheung akan memimpin.

Dalam siaran pers yang diterbitkan REA Group, disebutkan perusahaan joint venture didirikan melalui transfer/penggabungan bisnis 99.co, iProperty.com.sg, dan Rumah123. Pemegang saham 99.co saat ini, termasuk co-founder, Sequoia, pendiri Facebook Eduardo Saverin, Allianz X, MindWorks Ventures, East Ventures dan 500 Startups akan mendapat kepemilikan saham di perusahaan JV berjumlah 73%. REA Group akan menjadi pemegang saham terbesar dengan 27% kepemilikan saham.

Sebelumnya iProperty Group (induk perusahaan Rumah123.com) diakuisisi REA pada November 2015 lalu dengan total saham yang dibeli setara dengan AU$578 juta atau sekitar Rp 5,5 triliun.

“Kami datang untuk memimpin pasar. Ini adalah tonggak penting yang menempatkan kami sebagai portal properti nomor 1 di Indonesia dan sedang menuju nomor 1 di Singapura. DNA inovatif kami ditambah dengan pengalaman REA menjadikan ini sebagai kemitraan yang ‘mematikan’, belum pernah terjadi sebelumnya di Asia Tenggara,” sambut Darius.

Di awal tahun 2018, 99.co juga telah melakukan akuisisi penuh ke portal properti lokal UrbanIndo. Saat ini data sudah dimigrasikan penuh. Perusahaan makin agresif pasca Agustus 2019 lalu mendapatkan pendanaan seri B senilai $15,2 juta, dengan menempatkan wilayah Jabodetabek sebagai pasar utama mereka.

“Selama dua tahun terakhir kami mengagumi inovasi dan kecepatan yang dilakukan Darius dan timnya ke pasar yang mereka layani. Kombinasi hebat dari talenta, teknologi, keahlian digital, dan hubungan pelanggan yang kami miliki akan menambah kemampuan perusahaan untuk bersaing dan menang di Singapura dan Indonesia,” sambut CSO & CEO Asia Rea Group Henry Ruiz.

Di awal tahun ini, Rumah123 menunjuk Maria Herawati Manik untuk jadi Country Manager baru mereka, menggantikan Ignasius Untung. Bersama pemimpin baru, Rumah123 fokus meningkatkan pengalaman pengguna melalui inovasi digital yang dihadirkan.

Di wilayah regional, salah satu pesaing di bisnis ini adalah PropertyGuru. Mereka mengoperasikan beberapa layanan proptech di beberapa negara, termasuk Rumah.com di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Menggantikan Ignatius Untung, Maria Herawati Manik akan fokus meningkatkan "consumer experience" dalam pencarian properti dengan inovasi baru

Maria Herawati Manik Jadi Country Manager Rumah123 yang Baru

Setelah menjabat sebagai Country Manager Rumah123 selama hampir empat tahun, Ignatius Untung mengumumkan pengunduran dirinya dari jajaran manajemen Rumah123 hari ini (22/02). Kepada DailySocial, Untung mengungkapkan, alasan dirinya keluar dari Rumah123 yaitu untuk merealisasikan rencana baru yang masih enggan dijelaskan lebih lanjut. Untung juga merupakan Ketua Umum idEA.

“Untuk waktu 2-3 bulan ini saya mau bantu teman membangun startup dulu sebelum bergabung ke tempat baru yang saya belum bisa sebutkan nama perusahaannya. Nanti saya update lagi kalau saya sudah bisa share nama perusahaannya.”

Selama menjabat sebagai Country Manager Rumah123, Untung bertanggung jawab untuk memperluas bisnis Rumah123 di Indonesia, termasuk mengembangkan teknologi dan mempercepat pertumbuhan bisnis.

Country Manager baru

Rumah123, yang merupakan anak perusahaan REA Group, langsung mengumumkan Maria Herawati Manik sebagai Country Manager Rumah123 yang baru. Maria telah bergabung dengan Rumah123 sejak 2017 sebagai GM Sales dan memiliki pengalaman lebih dari 18 tahun di bidang Sales dan Marketing.

Kepada DailySocial, Maria mengungkapkan beberapa fokus Rumah123 di bawah kepemimpinannya, termasuk tetap fokus meningkatkan consumer experience dalam pencarian properti dengan inovasi-inovasi baru yang juga akan membantu pelaku industri properti di Indonesia. Disinggung apakah ada perubahan di manajemen Rumah123, Maria menegaskan tidak ada perubahan yang signifikan.

“Saat ini fokus kami masih ingin menjadi situs properti nomor satu di Indonesia dengan memiliki lebih dari satu juta listing secondary maupun primary listing yang dihadirkan bagi para pencari rumah. Di tahun 2019 ini kami juga akan mengeluarkan inovasi terbaru di situs kami untuk mempermudah para konsumen dalam pencarian rumah,” kata Maria.

Maria akan menjadi bagian dari REA Group International Leadership Team yang bertanggung jawab langsung ke Henry Ruiz, CEO REA Group Asia.

“Maria memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai industri properti di Indonesia, dan juga memiliki hubungan yang kuat dengan customer kami. Sejak bergabung di tahun 2017, Maria memegang peranan penting dalam membesarkan Rumah123 sebagai portal pilihan terbaik dalam bisnis properti. Saya sangat senang dapat menunjuk seseorang yang memiliki kapabilitas yang tinggi untuk membawahi tim Rumah123,” kata CEO REA Group Asia Henry Ruiz.

Application Information Will Show Up Here
Dua kandidat Ketua Umum idEA 2018-2020 Ignatius Untung dan Fajrin Rasyid bersama Ketua Umum terdahulu Daniel Tumiwa dan Aulia Marinto / idEA

Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung Jadi Ketua Umum idEA yang Baru

Country General Manager Indonesia REA Group / Rumah123 Ignatius Untung terpilih menjadi Ketua Umum idEA (Asosiasi E-Commerce Indonesia) untuk masa bakti 2018-2020 di Musyarawarah Anggota hari ini. Di pemungutan suara tahap akhir, Untung mengungguli President Bukalapak M. Fajrin Rasyid.

Untung menggantikan Aulia E. Marinto, mantan CEO Blanja yang kini ditarik kembali untuk berkiprah di Telkom Group. Di kepemimpinan idEA sebelumnya, Untung menjadi Ketua Bidang Ekonomi dan Bisnis.

Sesuai dengan kampanyenya, fokus Untung di kepengurusan mendatang adalah meningkatkan manfaat idEA bagi para anggotanya dan meningkatkan kontribusi industri e-commerce secara umum untuk pertumbuhan ekonomi.

Untung memiliki pengalaman kerja di berbagai agensi periklanan sebelum lanjut berkiprah di sejumlah perusahaan teknologi. Ia menjabat sebagai Country General Manager Indonesia untuk REA Group / Rumah123 sejak tahun 2015.

Induk Perusahaan Rumah123 Resmi Diakuisisi Secara Penuh oleh Real Estate Australia Group

Kemarin (18/2) Real Estate Australia (REA) Group, perusahaan media digital multinasional yang bergerak di bidang properti, mengumumkan secara resmi telah selesai mengakuisisi iProperty Group. iProperty Group adalah pemilik dari salah satu portal jaringan properti terkemuka di Asia, yaitu Rumah123. Akuisisi oleh REA ini resmi terjadi pada bulan November 2015 dengan total saham yang dibeli setara dengan AUD 578 juta, atau sekitar Rp 5,5 triliun.

Sebelum mengakuisisi secara penuh, REA telah mengakuisisi 17,22 persen saham iProperty pada tahun 2014. Setelah itu di bulan Juli 2015 REA meningkatkan kepemilikan saham menjadi 22,7 persen. Ini berujung pada pembelian sisa saham dengan harga empat dollar Amerika Serikat per lembar pada bulan November 2015.

Total saham yang dibeli setara dengan 578 juta dollar Australia, atau sekitar Rp 5,5 triliun. Keseluruhan nilai saham iProperty Group sendiri berada di kisaran 750,8 juta dollar Australia. Lewat akuisisi ini juga REA Group ingin mengukuhkan diri sebagai pemimpin pasar industri properti online di wilayah Asia Pasifik.

COO International and Developer REA Group Limited Arthur Charlaftis mengatakan, “Langkah ini merupakan game-changer untuk industri kami dan merupakan refleksi dari visi yang dimiliki oleh REA Group. Ekspansi internasional menjadi bagian besar dari strategi pertumbuhan REA Group. Dengan populasi lebih dari 500 juta orang, Asia Tenggara adalah pasar properti yang memiliki pertumbuhan tercepat di dunia dengan kaum menengah yang tumbuh cepat dan memiliki ketertarikan memasuki pasar properti.”

Sementara itu CEO iProperty Group Georg Chmiel mengatakan, “Ini adalah akselerator utama [bagi kami] karena secara signifikan akan meningkatkan profil pertumbuhan kedua perusahaan. Di sisi lain akuisisi ini memberikan konsumen, […] para pembeli properti, dan investor kesempatan untuk memasuki pasar yang lebih luas.”

Georg juga menekankan bahwa iProperty Group akan tetap menjadi iProperty Group meski telah diakuisisi dan akan tetap menjalankan bisnis serta operasional seperti biasanya.

Saat ini iProperty sendiri telah beroperasi di enam negara Asia sebagai portal properti online. Keenam negara yang dimaksud adalah Hong Kong, Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Rumah123 dan operasionalnya di Indonesia setelah akuisisi induk perusahaan

Setelah lama tak terdengar kabaranya, nama Rumah123 kini kembali bersamaan dengan berita akuisisi iProperty yang merupakan induk perusahaannya. Melalui akuisisi ini ada beberapa hal baru yang diadopsi Rumah123 dalam menyambut tahun 2016. Mulai dari tampilan antarmuka yang baru hingga kerja sama strategis.

Berdasarkan keterangan yang kami terima, pihak Rumah 123 telah merilis tampilan terbaru untuk homepage mereka yang lebih clean dan responsive. Langkah ini diambil untuk memudahkan pengunjung dalam mencari kebutuhan properti mereka dan juga demi memperkuat brand awareness dari Rumah123.

Poin berikutnya yaitu mengenai fitur-fitur baru. Awal tahun ini Rumah123 menyebutkan telah meluncurkan dua fitur baru, yaitu editorial dan Global Search. Fitur Global Search adalah mesin pencari terbaru Rumah123 dengan konsep auto detect yang diklaim dapat memudahkan pengunjung dengan memberikan lebih banyak pilihan pencarian Rumah, Apartemen, Ruko, Tanah, dan Komersial.

Satu hal yang menarik dari sisi teknologi adalah peluncuran iProperti IQ yang berbasis teknologi Big Data. Nantinya, seluruh data seluruh data yang dimiliki oleh Rumah123.com akan diolah kembali oleh divisi business intelligence untuk menjadi rangkaian data yang komprehensif. Bahkan dalam pemberitaan Okezone, Rumah123 disebutkan berambisi untuk jadi Google-nya Indonesia di bidang properti dengan memberdayakan iProperti IQ.

Data olahan dari iProperti IQ nantinya bisa berupa karakter, tren, dan analisis konsumen yang berguna bagi pengguna Rumah123.com maupun rekan agen properti, pengembang, penyedia jasa KPR dan produk terkait dengan properti untuk bantu mengambil keputusan dalam memasuki pasar yang paling tepat untuk produk mereka.

Di sisi offline, Rumah123 juga akan menerbitkan majalah Rumah123 yang disiapkan sebagai majalah tahunan. Majalah ini diharapkan dapat menjadi panduan pembaca untuk memilih properti yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

Terakhir, Rumah123.com juga telah meresmikan kerja sama eksklusif dengan Qlue yang telah berperan aktif dalam mendukung program smart city yang diusung Pemprov DKI. Lewat kerja sama ini Rumah123 diharapkan dapat menyiapkan dan mengintegrasikan berbagai data terkait properti yang dapat digunakan oleh masyarakat.

Application Information Will Show Up Here