Saat ini, dunia sedang dilanda wabah Covid-19 yang mengharuskan semua orang untuk berdiam diri di rumah. Namun, hal tersebut tidak lantas membuat realme berhenti untuk mengeluarkan produk baru mereka. Realme pun pada tanggal 24 Maret 2020 meluncurkan realme 6 dan realme 6 Pro.
Realme 6 merupakan penerus dari realme 5 Pro. Sedangkan realme 6 Pro merupakan penerus dari realme XT. Uniknya, peluncuran kali ini dilaksanakan secara live streaming, jadi saya pun meliput langsung dengan menggunakan layanan Youtube.
Realme 6 ditenagai dengan Mediatek Helio G90T dan menggunakan kamera 64 MP. Dengan baterai besar 4300 mAh, realme 6 juga dapat mengisi dengan cepat berkat charger 30 watt. Uniknya, realme 6 juga memiliki layar dengan refresh rate 90 Hz!
Realme 6 Pro disematkan 6 kamera, 2 pada bagian depan dan 4 pada bagian belakang. Smartphone ini juga merupakan yang pertama di Indonesia yang menggunakan Snapdragon 720G. Dengan charger 30 watt, perangkat ini juga dapat diisi penuh dalam waktu satu jam saja. Dan tentu saja, layar dari smartphone yang satu ini memiliki refresh rate 90 Hz.
Kedua perangkat tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut
Realme 6 hadir dalam dua varian memori: 4GB+128GB dengan harga Rp3.299.000 dan 8GB+128GB dengan harga Rp3.699.000. Realme 6 Pro hanya memiliki varian memori 8 + 128GB dengan harga Rp 4.499.000 dan tersedia dalam dua pilihan warna – Lightning Blue dan Lightning Red.
Harganya lebih mahal dari India!
Saya pun cukup bingung, karena biasanya realme menjual perangkat mereka dengan harga yang tidak terlalu jauh dari India. Namun, realme 6 Pro yang memiliki harga sekitar Rp. 3.700.000 di India, dijual pada harga hampir Rp. 4,5 juta. Mengapa?
Palson Yi selaku Direktur Pemasaran realme Indonesia mengatakan “Karena kita mempunyai range harga tersendiri dan Indonesia memiliki peraturan pajak serta bea masuk yang berbeda dengan negara lain. Dari spesifikasi sendiri kita juga dapat melihat bahwa dengan membawa spesfikasi seperti layar 90Hz yang biasanya hadir di produk flagship ke mid-range. Harga realme 6 Series sendiri dapat terbilang cukup kompetitif.”
Beliau juga mengatakan bahwa perubahan harga rupiah terhadap dolar tidak terlalu signifikan dalam mengubah harga tersebut. Jadi, hal tersebutlah yang memang membuat harga realme 6 Pro lebih mahal dari yang dikeluarkan di India.
Selalu pakai GW1, Apakah akan pakai Sony IMX kembali?
Saya pun menanyakan apakah realme bakal selalu menggunakan ISOCELL GW1 yang memiliki resolusi 64 MP pada setiap perangkat mereka ke depannya.
Palson pun menjawab sebagai berikut, “Sebenarnya kita menggunakan sensor yang sama dengan realme X2 Pro. Kita berbicara dengan tim produk dan melihat feedback dari para pengguna. Sensor ini kami gunakan karena melihat image tuning yang dilakukan oleh Aaron Huey (Fotografer National Geographic) telah dimaksimalkan ke device mereka karena setiap sensor memiliki efek yang berbeda di setiap produk realme. Dan setiap prosesor mempunyai dampak yang berbeda tehadap sensor kamera.”
Lalu Felix Christian selaku Manajer Produk realme Indonesia pun juga menambahkan, “Saat ini kami selalu meminta pendapat dari pengguna kami mengenai apa yang market suka dan memonitor setiap komen di sosial media mengenai performance kamera kami. Untuk membuat keputusan seperti ini, kami selalu kembali ke pengguna untuk menciptakan performance terbaik. Dari realme kita tidak peduli dengan sensor kamera brand apa yang kami gunakan, tapi yang penting adalah pilihan yang kami berikan merupakan terbaik untuk perangkat realme di setiap unitnya.”
Dua smartphone yang diluncurkan, yaitu realme 6 dan realme 6 Pro sudah hadir di Indonesia. Dan kali ini, giliran realme 6 yang akan saya kupas. Jika sebelumnya seri 6 Pro adalah penerus dari XT, maka realme 6 adalah penerus dari 5 Pro. Jadi, para pengguna realme yang ingin melakukan upgrade bisa mengingat lini dari realme yang baru. Hal ini juga mengartikan bahwa harga dari realme 6 akan sama dengan 5 Pro, yaitu lebih tinggi dari realme 5.
Smartphone yang satu ini juga merupakan perangkat pertama realme yang menggunakan Mediatek Helio G90T. Cip ini sendiri digadang bisa mengalahkan Snapdragon 730G dan memanf sudah terbukti pada beberapa benchmark. Selain itu, realme juga sudah menyematkan layar dengan refresh rate 90Hz, sehingga membuatnya lebih menarik dari perangkat yang sekelas.
Realme 6 juga masih membawa kamera 64 MP yang sepertinya bakal ada di setiap perangkat flagship dan mainstream mereka. Kamera selfie dengan resolusi 16 MP juga sudah terpasang untuk mereka yang gemar mengambil swafoto. Dan karena menggunakan cip yang mumpuni, perangkat ini juga mampu diisi ulang dengan charger 30 watt.
Dari informasi yang saya dapatkan, realme 6 nantinya akan dijual dengan varian RAM 4GB dan 8GB, dengan masing-masing penyimpanan internal 128 GB. Harganya pun akan masuk dalam rentang tiga jutaan. Hal itu dikarenakan realme memposisikan perangkat ini sebagai 64 MP Performance King in Rp. 3 Million.
Unboxing
Seperti inilah isi dari paket penjualan realme 6
Desain
Dan sekali lagi, saya merasa refresh karena realme tidak lagi menggunakan model waterdrop pada perangkat terbarunya ini. Realme 6 pun menggunakan model punch hole pada sisi sebelah kiri atas. Bedanya dengan yang Pro, realme 6 hanya memiliki satu buah kamera pada bagian depannya.
Realme 6 tetap menggunakan layar dengan jenis IPS. Bedanya dengan sang pendahulu, realme 6 menggunakan layar yang memiliki refresh rate 90 Hz, sehingga memiliki animasi yang lebih halus. Resolusinya juga meningkat menjadi 2400×1080 dengan pelindung yang sama, yaitu Gorilla Glass 3.
Bagian belakang dari realme 6 yang saya dapatkan memiliki warna Comet White. Sesuai dengan namanya, realme mengaku desain belakangnya terinspirasi dari komet yang membelah langit malam. Bahan case belakangnya terbuat dari plastik polikarbonat, sehingga warna yang terlihat menurut saya mirip dengan mutiara. Bahkan sekilas bagian belakangnya terlihat cukup mirip dengan realme XT.
Pada bagian yang sama terdapat empat buah kamera yang cukup menonjol. Namun, tidak terlihat adanya sensor sidik jari pada bagian ini. Realme 6 pun menggunakan desain yang sama dengan realme 6 Pro untuk urusan pemindaian sidik jari ini.
Pada bagian kanan dari perangkat ini ditemukan sebuah tombol power untuk menyalakan perangkat ini. Tombol itu pun ternyata juga berfungsi sebagai sensor sidik jari. Sensor sidik jarinya sendiri juga terasa cukup responsif, namun pengguna harus melakukan registrasi sidik jari yang pas. Hal tersebut dikarenakan dimensi sensornya cukup kecil.
Pada bagian kiri terdapat tombol volume naik dan turun. Selain itu pada bagian atasnya terdapat slot dua SIM dan satu microSD. Pada bagian bawahnya terdapat port audio 3,5 mm, USB-C, speaker, dan microphone.
Realme 6 juga sudah menggunakan realme UI versi pertama. Penggunaan antar muka baru ini juga menandakan bahwa realme 6 sudah menggunakan sistem operasi Android Q. Realme UI sendiri juga menggunakan app drawer layaknya UI bawaan Android, sehingga membuat pengguna tidak bingung saat menggunakannya pertama kali.
Dengan hadirnya realme UI, hadir pulalah iklan pada aplikasi bawaan yang dibuat oleh dapur realme. Seperti pada browser bawaan, saya pun beberapa kali ditawarkan iklan. Untungnya, saya lebih suka menggunakan Chrome dibandingkan browser bawaan.
Jika 6 Pro menggunakan Dolby, maka realme 6 menggunakan Real HD Sound. Real HD Sound merupakan hasil kerjasama antara realme dengan Dirac Research AB yang juga sudah dikenal di dunia suara. Secara default, Real HD akan menyala, membuat suaranya sedikit lebih kecil karena normalized.
Jaringan LTE
Realme selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Realme 6 Pro sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 38(2600), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Realme 6 menggunakan LTE Cat 6 yang mendukung 2 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 300 Mbps.
Kamera: Tetap kekeuh dengan ISOCELL GW1
Sama seperti perangkat realme sebelum-sebelumnya, seri 6 ini juga dilengkapi dengan kamera resolusi 64 MP. Apalagi kalau bukan Samsung ISOCELL GW1 yang menggunakan teknologi Tetracell. Pada kamera depan yang menggunakan desain in display, sensor yang digunakan adalah ISOCELL S5K3P9 dengan resolusi 16 MP.
Rasanya, hampir tidak ada perbedaan antara gambar yang dihasilkan dari realme 6 dan 6 Pro. Karena keduanya menggunakan sensor yang sama, sehingga menghasilkan gambar yang mirip pula. Akan tetapi, fitur nightscape atau mode malam yang dimiliki realme 6 sepertinya menghasilkan lebih banyak noise dari 6 Pro. Apakah karena Image Processor yang digunakan berbeda atau ada konfigurasi lainnya yang berbeda, saya belum menemukan jawabannya.
Yang cukup terlihat berbeda adalah kamera depannya. Sepertinya sensor Samsung ISOCELL S5K3P9 memang tidak sebaik Sony IMX 471 yang digunakan pada 6 Pro. Gambarnya terlihat tidak setajam sang saudara, namun masih cukup baik untuk digunakan.
Dan kamera makro yang dimiliki oleh realme 6 pun memiliki kemampuan yang sama dalam mengambil gambar dengan saudara-saudaranya: kurang tajam. Hal ini pun membuat Anda yang ingin mengambil gambar makro harus ada dalam kondisi cahaya yang terang.
Realme 6 juga mendukung kamera wideangle yang bisa menangkap gambar lebih lebar. Sayang memang, kamera tersebut hanya memiliki resolusi 8 MP sehingga tidak sebaik kamera utamanya. Namun, hasil seperti ini masih bisa diandalkan untuk dicetak dengan ukuran 4R.
Pengujian
Mediatek Helio G90T dipilih untuk dipasangkan oleh realme pada perangkat seri 6 nya karena memiliki kinerja yang bagus. Bagi Anda yang belum tahu, huruf G merupakan tanda bahwa SoC yang satu ini memang diperuntukkan dalam bermain game. Dan semua yang bisa digunakan untuk bermain game, tentu saja kinerjanya akan lebih baik untuk melakukan editing dan bekerja.
Helio G90T menggunakan dua inti Cortex A76 dan enam inti Cortex A55. Cip ini sendiri pada dasarnya disiapkan oleh Mediatek untuk melawan Snapdragon 730G yang saat ini sudah digunakan pada perangkat dengan harga yang lebih tinggi.
Realme 6 merupakan penerus dari realme 5 Pro. Oleh karena itu, pada perbandingan kali ini, saya akan membandingkan antara cip dari realme 6, realme 5 Pro, serta Snapdragon 730G yang menjadi pesaing dari Mediatek G90T. Berikut adalah hasil benchmarking-nya
Seperti hasil yang diperlihatkan pada setiap benchmark, Anda yang nantinya memiliki perangkat ini sudah tidak perlu khawatir lagi jika ingin bermain game. Seharusnya, setiap game yang dijalankan tidak akan terasa lag sama sekali.
Hasil CPU yang diperlihatkan oleh GeekBench 4 dan 5 juga menunjukkan bahwa rendering video juga bisa diandalkan karena kinerjanya yang tinggi. Selain itu, jika dipakai untuk bekerja, PCMark menunjukkan bahwa kinerjanya bahkan mengungguli dua SoC sebelumnya.
Uji Baterai dengan MP4
Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Pengujian berlangsung selama 13 jam 9 menit pada unit yang kami dapatkan dengan menggunakan mode 60 Hz. Setelah baterai habis dan perangkat mati, kami langsung menguji VOOC 4.0 dengan charger bawaan Realme 6. Hasilnya, kami dapat mengisi sampai penuh dalam waktu sekitar 1 jam dengan kondisi perangkat dinyalakan.
Verdict
Kelas mainstream memang terbagi ke dalam beberapa segmen. Hal itulah yang membuat perangkat pada kelas ini memiliki rentang harga yang cukup lebar. Realme 6 masuk ke dalam rentang harga tiga jutaan dan memiliki segudang fitur yang dimiliki oleh perangkat dengan harga yang lebih mahal.
Kinerja dari realme 6 memang merupakan salah satu daya tarik penjualannya. Dengan menggunakan Mediatek Helio G90T, smartphone ini mampu memainkan segala game yang ada pada Play Store. Selain itu, pengguna juga bakal dimanjakan dengan layar 90 Hz yang mulus untuk segala hiburan yang dijalankan pada realme 6.
Kamera 64 MP juga masih menjadi salah satu kunci penjualan dari realme 6. Hasil dari kameranya mungkin tidak sebaik sang pendahulu, yaitu realme 5 Pro, namun gambar yang ada sudah terlihat sangat baik. Realme juga bakal menambahkan fitur yang ada pada 6 Pro, yaitu UIS, sehingga kedepannya realme 6 bakal bisa pula diandalkan untuk merekam video.
Realme 6 dijual dengan harga Rp. 3.399.000 untuk varian 4GB dan Rp. 3.799.000 untuk varian 8 GB. Semuanya memiliki penyimpanan internal sebesar 128 GB. Harga ini memang mirip dengan sang pendahulunya. Dan melihat fitur serta kinerjanya, harga tersebut memang tidak terlihat mahal.
Realme baru saja meluncurkan dua smartphone baru di India, yakni Realme 6 dan Realme 6 Pro. Keduanya membawa peningkatan yang signifikan dibanding seri Realme 5 tahun lalu. Salah satu yang paling utama adalah layar dengan refresh rate 90 Hz.
Belum, layarnya belum sebagus milik Realme X50 Pro yang memang duduk di kelas flagship. Refresh rate-nya memang sama-sama 90 Hz, akan tetapi panel yang digunakan duo Realme 6 ini adalah panel LCD, bukan AMOLED. Itu berarti sensor sidik jari tidak bisa diletakkan di balik layarnya, melainkan disatukan dengan tombol power.
Realme 6 mengemas layar 6,5 inci, sedangkan 6 Pro sedikit lebih besar di 6,6 inci. Resolusinya sama-sama 1080p, dan keduanya sama-sama mengadopsi model hole punch. Yang berbeda, lubang kamera depannya cuma satu di Realme 6 (16 megapixel), sedangkan di 6 Pro ada dua (16 megapixel plus ultra-wide 8 megapixel).
Beralih ke belakang, Realme 6 dan 6 Pro mengusung empat kamera, namun spesifikasinya sedikit berbeda. Tiga yang sama adalah kamera utama 64 megapixel, ultra-wide 8 megapixel, dan macro 2 megapixel. Satu yang tersisa adalah kamera monokrom 2 megapixel pada Realme 6, dan kamera telephoto 12 megapixel pada Realme 6 Pro.
Seperti sebelumnya, dapur pacu Realme 6 dan 6 Pro juga berbeda. Realme 6 mengandalkan chipset MediaTek Helio G90T dengan pilihan RAM 4 GB, 6 GB, atau 8 GB. Realme 6 Pro di sisi lain mengunggulkan chipset Qualcomm Snapdragon 720G, dan pilihan RAM-nya cuma 6 GB atau 8 GB. Kapasitas baterai kedua perangkat ini sama, yaitu 4.300 mAh.
Di India, kedua smartphone ini akan segera dipasarkan dengan rincian harga sebagai berikut: