Tag Archives: Recruit Holdings

Pegipegi is Now Open For Third-Party Funding

Pegipegi, Indonesia’s OTA company, is said to open opportunity for third-party funding in strengthening its existence among tight competition in OTA market. They currently in early stage and yet to decide which investors to partner with.

“We begin to open for third-party funding, just a small talk though, still uncertain [to get investment] and will determine the next strategy,” Ryan Kartawidjaja, Pegipegi’s Deputy CEO, said on Tuesday, (12/5).

He thought, it is possible for Recruit Holdings, Pegipegi’s parent company, to split share with new investors. Despite the option, Kartawidjaja not specifically said on when will the investment realization be done.

Kartawidjaja statement, is somewhat different from past interview with Pegipegi’s CEO Takeo Kojima. Kojima previously said Recruit Holdings is fully committed in investing.

Currently, Pegipegi claims to have doubled its overall development over the past year. Highest contribution comes from hotel room, followed by flight and train tickets booking. Most transaction is done by Pegipegi app with 70%-80% contribution.

Five most-search cities of Pegipegi users are Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali and Surabaya. Those five contribute in nearly 50% of Pegipegi transaction.

For 2018, Pegipegi targets equal growth as this year. One way to make it happen is launching international flight tickets, rebranding new logo and selecting Pevita Pearce as brand ambassador.

“We’re rebranding logo and vision. The point is to be a fun traveling partner providing information of top destinations. Unlike other players, we want to provide information about travelling in Indonesia, the goal is to make it easier for traveller in getting information. Furthermore, Pegipegi will strengthen the CS team,” said Kartawidjaja.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Pegipegi Mulai Buka Opsi Pendanaan dari Pihak Luar

Perusahaan OTA Pegipegi mengungkapkan mulai membuka opsi pendanaan dari pihak luar untuk memperkuat eksistensinya di tengah persaingan yang ketat di pasar OTA di Indonesia. Saat ini disebutkan mereka masih dalam tahap awal sehingga belum ditetapkan siapa investornya.

“Kami mulai membuka opsi penerimaan investasi dari pihak luar, tapi baru sekadar ngobrol-ngobrol saja, sehingga kami masih belum bisa open iya atau tidaknya [menerima investasi] karena itu akan menentukan strategi kita ke depannya bagaimana,” terang Deputy CEO Pegipegi Ryan Kartawidjaja, Selasa (5/12).

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan induk usaha PegiPegi, Recruit Holdings, akan melepas sebagian kepemilikan sahamnya kepada investor baru. Meski membuka opsi, Ryan tidak menuturkan lebih detil kapan realisasi investasi mulai dilakukan.

Pernyataan Ryan ini, bergeser dari wawancara terdahulu dengan CEO Pegipegi Takeo Kojima. Takeo sebelumnya menuturkan Recruit Holdings berkomitmen penuh untuk terus menyuntukkan dana investasi. Karena ada komitmen tersebut, Pegipegi tidak membuka peluang untuk mengundang investor dari pihak luar.

Saat ini Pegipegi mengklaim telah tumbuh dua kali lipat secara keseluruhan dibandingkan tahun sebelumnya. Kontributor tertinggi berasal dari bisnis pemesanan tiket hotel, kemudian disusul tiket pesawat, dan kereta api. Transaksi sebagian besar dilakukan dari aplikasi PegiPegi dengan kontribusi sekitar 70%-80%.

Lima kota yang paling banyak dicari pengguna Pegipegi adalah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali dan Surabaya. Kelima kota tersebut berkontribusi hampir 50% dari seluruh bisnis PegiPegi.

Untuk tahun depan Pegipegi menargetkan pertumbuhan yang sama dengan tahun ini sebanyak dua kali lipat. Cara yang akan dilakukan salah satunya dengan meluncurkan tiket penerbangan untuk rute luar negeri, rebranding logo baru, dan menunjuk brand ambassador Pevita Pearce.

“Kami rebranding logo dan visi. Intinya ingin jadi fun traveling partner menyediakan informasi seputar destinasi menarik. Bedanya dengan pemain lainnya, kami ingin kasih info seputar traveling di Indonesia, tujuannya supaya para traveler dengan mudah dapat info. Selain itu, Pegipegi akan perkuat tim CS [Customer Service],” pungkas Ryan.

Application Information Will Show Up Here

Umumkan CEO Baru, PegiPegi Berambisi Jadi Pemain OTA terbaik di Indonesia

Di tengah gempuran lanskap bisnis perjalanan yang kini juga dilakukan oleh pemain e-commerce, lantas membuat pemain online travel agent (OTA) harus lebih mengedepankan strategi peningkatan pengalaman konsumen loyal. Langkah inilah yang kini dilakukan PegiPegi.

Pegipegi juga mengumumkan kehadiran CEO baru, Takeo Kojima, yang masih dari kalangan eksekutif Recruit Holdings. Takeo menggantikan Hideki Yamada yang baru menjabat selama satu tahun.

Kendati kerap berubah, Deputy CEO PegiPegi Ryan Kartawidjaja memastikan kepemimpinan Takeo bakal mendukung ambisi perusahaan untuk menjadi pemain OTA terbaik di Indonesia.

“Takeo memiliki pengalaman di IT, online marketing, serta kuat di data analysis. Ini dapat menjadi kombinasi yang baik untuk strength PegiPegi ke depannya, sebab 2017 adalah tahun yang penting bagi kami,” katanya, Rabu (14/6).

Tahun ini PegiPegi menargetkan pertumbuhan transaksi tumbuh dua kali lipat dibandingkan pencapaian di tahun sebelumnya yang tumbuh 250%. Diharapkan kontribusi transaksi datang salah satunya dari momen Lebaran, yang ditargetkan dapat tumbuh lebih dari 300% dibandingkan momen yang sama di tahun sebelumnya.

“Kami juga akan meningkatkan layanan selama momen Lebaran berlangsung, jam kerja consumer service (CS) bertambah agar konsumen jadi semakin terlayani. Kami dapat dihubungi lewat berbagai medium, mulai dari telepon, e-mail, BBM, Line, Whatsapp, Live Chat, dan lainnya.”

Peningkatan layanan konsumen, menurut Takeo, menjadi salah satu cara perusahaan dalam menghadapi ketatnya persaingan online travel. Pihaknya meyakini dengan expertise yang dimiliki timnya, dan hubungan yang dibangun dengan para mitra jadi kekuatan perusahaan guna mendongkrak jumlah transaksi.

“Dari transaksi harian kami sekitar 50% datang dari repeat order, sisanya dari konsumen baru. Hal tersebut jadi bukti bahwa konsumen kembali karena percaya dengan layanan yang kami berikan. Angka persentase ini akan terus kami tingkatkan,” tutur Takeo.

Pihaknya juga berkomitmen untuk terus menambah inventaris jumlah hotel dan maskapai domestik dan internasional. Diklaim saat ini PegiPegi telah terhubung langsung dengan lebih dari 7.500 hotel mayoritas terdiri dari hotel bintang dua dan tiga, namun juga terdapat hotel budget sampai hotel bintang lima.

Selain itu, terdapat pilihan 20 ribu rute penerbangan dengan tujuh maskapai, dan 1.600 rute rute kereta api.

Kontributor utama dari transaksi PegiPegi datang dari pemesanan kamar hotel, kemudian posisi kedua berasal dari tiket pesawat, dan terakhir dari tiket kereta api.

“Sejak awal PegiPegi berdiri, core bisnisnya adalah pemesanan kamar hotel. Saat ini masih jadi kontributor utama kami, yang terkecil dari tiket kereta api karena itu masih baru, tahun lalu diluncurkan.”

Tidak membuka investasi dari luar

Takeo mengungkapkan untuk mendukung bisnis PegiPegi di Indonesia, Recruit Holding selaku ‘orang tua’ dari perusahaan berkomitmen untuk terus menyuntikkan dana investasi. Hanya saja secara nilainya Takeo enggan membeberkannya lebih detil.

Karena adanya komitmen tersebut, PegiPegi tidak membuka peluang untuk investor di pihak luar, terutama perusahaan modal ventura.

“Sejak PegiPegi berdiri, kami memang selalu mendapat kucuran dana dari holding saja. Tidak buka peluang untuk investor selain itu untuk masuk.”

Saat ditanya apakah PegiPegi sudah mencetak laba atau belum, Takeo menjawab bahwa sementara ini pengeluaran perusahaan memang masih lebih besar dari pemasukan. Meskipun demikian, tiap tahun persentase perbandingan antara keduanya diklaim makin menipis. Dia optimis pada beberapa tahun mendatang, PegiPegi sudah bisa menjadi perusahaan yang memberi keuntungan.

“Pengeluaran masih lebih besar dari pemasukan, tapi menuju ke sana [laba] karena kini besar pengeluaran kian berkurang tiap tahunnya. Kami harap tahun ini dan ke depannya akan semakin baik,” pungkasnya.

Dengan CEO Baru, Situs Online Booking Travel Pegipegi Fokus Mempertahankan Konsumen Loyal

Di usianya yang telah menginjak empat tahun, situs online booking travel Pegipegi mencoba menunjukkan eksistensi dan kepercayaan diri yang tinggi. Makin ketatnya persaingan di industri travel dan perhotelan tidak membuat Pegipegi menjadi tergilas kompetitor lainnya. Mereka mencoba relevan dengan mempertahankan konsumen loyal.

Dalam kesempatan buka puasa bersama dengan jajaran staf dan manajemen Pegipegi, mereka memperkenalkan CEO baru Hideki Yamada, yang menggantikan pemimpin sebelumnya, Kohei Nakajima.

“Perubahan ini merupakan kebijakan dari Recruit Holdings, perusahaan yang menaungi Pegipegi. Saya sebagai CEO bertanggung jawab untuk memimpin Pegipegi sejak bulan Januari 2016,” kata Hideki.

Hideki yang memiliki pengalaman bekerja di Jalan Tour bertanggung jawab untuk menambah jumlah pelanggan, mempertahankan jumlah pelanggan tetap, dan meningkatkan penjualan.

“Saya melihat Indonesia merupakan pasar yang menarik untuk dijelajahi, sesuai dengan fokus dari Pegipegi yang hanya memberikan layanan hotel, tiket pesawat serta kereta api di Indonesia,” kata Hideki.

Kesulitan mempertahankan pelanggan

Tidak dapat dipungkiri, kehadiran Traveloka dengan segudang promo dan harga diskon cukup menyulitkan Pegipegi untuk menambah jumlah pelanggan hingga mempertahankan pelanggan. Tidak memberikan diskon atau potongan harga di setiap produk yang dijual, Pegipegi harus memikirkan strategi lainnya agar bisa mendongkrak jumlah penjualan.

“Sejak awal kami konsisten untuk tidak terlalu memanjakan pelanggan dengan pemberian diskon hingga potongan harga yang berlebihan, kami yakin dengan kemitraan yang dijalin dengan partner kami pelanggan sudah mendapatkan harga yang ideal,” kata Web Director Pegipegi Adi Rian.

Saat ini Pegipegi secara agresif masih menjalin kemitraan dengan bank-bank ternama di Indonesia. Kemitraan startegis tersebut memungkinkan pengguna untuk mendapatkan harga istimewa, promo serta mendapatkan poin jika melakukan transaksi dengan bank-bank terkait. Langkah tersebut dinilai cukup berhasil untuk menambah jumlah pelanggan dan meningkatkan penjualan.

“Fokus utama kami adalah mendapatkan repeat order, untuk itu kami juga kerap memberikan hadiah berupa gadget kepada pelanggan top spender yang sudah sering menggunakan layanan Pegipegi,” kata Adi.

Strategi pemasaran dan target

Saat ini Pegipegi mengklaim telah berhasil mendapatkan pengguna aktif di situs sebanyak 1,2 juta orang per bulannya. Meskipun Pegipegi telah memiliki aplikasi mobile di platform Android dan iOS, namun jumlah pengunjung yang mengakses melalui desktop masih setara dengan penggunaan aplikasi mobile.

Pegipegi juga mencatat meskipun saat ini pilihan pembayaran yang telah ditawarkan cukup beragam, namun pembayaran terbanyak yang dilakukan pelanggan masih dari bank transfer. Untuk pemesanan, yang paling banyak dipilih pelanggan Pegipegi adalah pemesanan hotel, diikuti tiket pesawat dan terakhir tiket kereta api.

“Layanan pembelian tiket kereta api masih terbilang baru di Pegipegi, namun ke depannya kami optimis layanan ini akan menjadi favorit,” kata Adi.

Mengantisipasi ledakan jumlah pembelian tiket pesawat, pemesanan hotel, dan tiket kereta api jelang hari raya Idul Fitri, Pegipegi menargetkan akan mendapatkan kenaikan jumlah transaksi sebanyak 300%, berkaca pada tren tahun-tahun sebelumnya.

“Kebiasaan dari masyarakat Indonesia adalah membeli tiket pesawat, memesan hotel hingga tiket kereta api saat last minute. Kami berharap tahun 2016 bisa lebih besar jumlahnya dari tahun sebelumnya,” tutup Adi.

Application Information Will Show Up Here

After Being Acquired, Quipper Will Keep Focusing on Developing Its Market in Indonesia

Recruit Holdings has officially brought global education startup Quipper into its business circle. Being the ninth education portal to get acquired, the deal involved no less than $39 million, or equal to Rp 507 billion, of sum. After the acquisition, Quipper’s CEO Masayuki Watanabe claimed that the startup’s structural formation hasn’t changed a bit. However, a number of Recruit Holdings’ staff indeed join the team to help accelerating Quipper’s business. Continue reading After Being Acquired, Quipper Will Keep Focusing on Developing Its Market in Indonesia

Pasca Akuisisi, Quipper Masih Akan Tetap Fokus Mengembangkan Pasar di Indonesia

 

Quipper masih ingin terus kembangkan potensi di Indonesia / Shutterstock

Recruit Holdings telah resmi memboyong startup global bidang edukasi Quipper ke lingkaran bisnisnya. Menjadi portal edukasi yang diakusisi kesembilan kalinya, nilai investasi yang digelontorkan mencapai $39 juta, atau setara dengan Rp 507 miliar. Pasca akuisisi, hingga saat ini dikonfirmasi struktural Quipper masih belum signifikan berubah jabawan CEO masih dipegang oleh Masayuki Watanabe. Hanya saja kini beberapa staf Recruit Holdings telah bergabung untuk membantu mengakselerasi laju bisnis Quipper. Continue reading Pasca Akuisisi, Quipper Masih Akan Tetap Fokus Mengembangkan Pasar di Indonesia