Tag Archives: recruitment platform

KUPU, startup rekrutmen berbasis AI, mengumumkan perolehan pendanaan senilai $6 juta dipimpin oleh Ascend Global Investment Fund (AGIF)

Startup Rekrutmen KUPU Raih Pendanaan Rp91 Miliar

KUPU, startup rekrutmen berbasis AI, hari ini (04/9) mengumumkan perolehan pendanaan senilai $6 juta (atau sekitar Rp91 miliar). Putaran ini dipimpin oleh Ascend Global Investment Fund (AGIF), perusahaan dana ekuitas swasta berbasis di Singapura yang dikelola oleh Ascend Capital Advisors.

Dengan pendanaan ini, AGIF masuk ke daftar investor ternama KUPU yang di dalamnya terdapat nama besar seperti Sinar Mas Group.

Sebelumnya, baik AGIF melalui Ascend Global dan Sinar Mas Group melalui Golden Energy and Resources, bermitra dalam pembentukan perusahaan patungan Golden Investments (Australia) Pte Ltd yang bergerak di perusahaan hasil tambang dan jasa pertambangan.

Dengan pendanaan ini, KUPU berencana untuk memperluas ekspansi pasar, memperkuat solusi rekrutmen berbasis AI, dan memberikan layanan yang lebih baik kepada basis pelanggan yang lebih besar lagi.

“Investasi ini merupakan wujud optimisme AGIF terhadap potensi industri teknologi rekrutmen di Indonesia dan kemampuan KUPU dalam menangkan potensi tersebut. KUPU berada di posisi strategis untuk menjembatani kebutuhan akan talenta berkualitas tinggi di negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat seperti Indonesia,” terang perwakilan AGIF dalam keterangan resmi.

CEO KUPU Haibo Zhou menuturkan pihaknya percaya dengan kemajuan dan modernisasi dunia usaha di Indonesia, akan semakin banyak sektor industri baru yang lahir dan bertumbuh. Para perusahaan ini tentu membutuhkan talenta yang tepat untuk bisa berkompetisi di era digital ini.

“Karena itu, peran KUPU sebagai jembatan dan mitra rekrutmen akan menjadi semakin penting, terutama agar pelaku bisnis bisa menemukan kandidat potensial yang tepat dan berkualitas di tengah banyaknya talenta di Indonesia,” terangnya.

Produk KUPU

Fokus utama KUPU adalah mentransformasi proses rekrutmen menjadi lebih mudah, akurat, dan efisien. Pasalnya, saat ini mayoritas tenaga personalia (HR) masih kesulitan menemukan kandidat karyawan yang sesuai dengan kriteria perusahaan. Biasanya, dalam satu lowongan kerja ada 250 pendaftar yang mengirimkan resume mereka.

Kemudian, sekitar 4-6 orang di antaranya akan terpilih ke tahap wawancara dan hanya satu yang akan mendapatkan tawaran pekerjaan. Proses ini sangat memakan waktu, rata-rata perusahaan menghabiskan 68 hari untuk mencari satu karyawan.

Oleh karena itu, startup yang berdiri sejak 2021 ini membawa banyak inovasi baru dalam proses rekrutmen korporasi. Beberapa pendekatan kreatif yang ditawarkan, mencakup Talent and Job Competency Models, Omni-Channel Sourcing, AI Video Interviewer, dan AI Matching Model.

Misalnya dengan AI Video Interviewer, sistem KUPU dapat melakukan wawancara kandidat secara otomatis dengan daftar pertanyaan tertentu, kemudian mengirimkan hasil rekaman wawancara tersebut kepada perusahaan untuk dievaluasi, sehingga mempermudah tim HR untuk melakukan screening kandidat.

Berbagai solusi komprehensif dari KUPU membantu perusahaan dalam menghemat waktu pemrosesan rekrutmen hingga 20%, dan memperbesar pool kurasi kandidat berkualitas hingga 200% dibandingkan metode konvensional. Diklaim, hingga Agustus 2023, KUPU telah membantu lebih dari 600 ribu pencari kerja untuk menemukan lowongan yang sesuai.

Tidak hanya melalui sistem teknologi yang terkini, KUPU menawarkan aplikasi mobile swalayan (self-service) yang intuitif dan penasihat rekrutmen personal. Hasilnya, dalam waktu kurang dari dua tahun, platform KUPU telah memiliki lebih dari 3 juta pengguna aktif dan 150 ribu pelaku bisnis yang sedang mencari karyawan pun mempercayakan proses rekrutmen mereka kepada KUPU. Klien startup ini mencakup perusahaan dari berbagai skala dan industri, mulai dari Allianz, Bank DBS, Mitsubishi, Paragon, Smartfren, Kawan Lama Group, hingga Burger King.

Ke depannya, KUPU berencana untuk terus memperluas jangkauan klien dan pengguna serta mengembangkan fitur-fitur rekrutmen yang lebih cerdas dalam platform. Langkah strategis ini sejalan dengan visi KUPU untuk menjadi pionir sistem teknologi rekrutmen cerdas yang membantu perusahaan dan para pencari kerja untuk menavigasi lanskap industri yang terus berubah.

Application Information Will Show Up Here
Teknologi mempersingkat proses rekrutmen dari segi administratif, pengambilan keputusan sepenuhnya wewenang perusahaan

Penetrasi Teknologi di Proses Rekrutmen Indonesia

Sekitar satu dekade yang lalu, ketika akses terhadap internet masih terbatas dan media sosial belum begitu menjamur seperti sekarang, perusahaan masih menempuh cara manual untuk bisa menjangkau talenta-talenta bersinar. Saat ini, teknologi telah berhasil merevolusi sistem perekrutan dengan mengubah cara perusahaan dalam menemukan kandidat yang sesuai dan profesional. Mulai dari lembaran surat lamaran menjadi aplikasi lamaran online, hingga proses wawancara yang bisa dilakukan jarak jauh.

Menurut data BPS per Agustus 2019, terdapat total 7,05 juta jiwa yang tidak memiliki pekerjaan di Indonesia. Hal ini berarti, sejumlah 7,05 juta jiwa sedang berkompetisi untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai.

Berbagai tools diciptakan untuk bisa membantu mempermudah proses perekrutan karyawan, mulai dari platform job aggregator hingga memanfaatkan media sosial untuk bisa mengakuisisi talenta. Tidak hanya untuk penyedia lapangan kerja, hal ini juga berdampak pada para talenta. Di sini, proses kreativitas bekerja tatkala mereka menggunakan berbagai platform untuk “menjajakan” kemampuan.

“Dulu saya hanya melihat resume dan dilanjutkan dengan wawancara. Ternyata [hal itu] tidak berhasil. Resume dapat mengelabui. Wawancara bersifat subyektif. Tanpa pengalaman yang cukup untuk membaca orang, dan tidak memiliki pewawancara berbakat dari sisi SDM, maka rentan untuk melewatkan detail penting,” ujar Head of Product eFishery Ivan Nashara dalam salah satu tulisan lepasnya.

Berbagai platform penunjang

Ada banyak platform yang menawarkan solusi dalam  mempermudah proses perekrutan karyawan, baik untuk korporasi besar maupun perusahaan teknologi dalam berbagai skala. Mencari talenta mulai dari profesi yang paling umun hingga kebutuhan akan talenta spesifik atau niche.

Dalam wawancara lanjutan DailySocial dengan Ivan Nashara, ia menyampaikan, “Dalam konteks menemukan talenta (outbound), LinkedIn sangat powerful. Dalam hal memasang iklan dan membangun awareness (inbound), portal seperti jobstreet, Glints, Kalibrr, juga berperan penting. Sementara, untuk manajemen rekrutmen atau funnelling, kita cukup pakai Trello.”

LinkedIn adalah salah satu platform yang menjadi primadona dalam industri rekrutmen. Sebagai jejaring sosial profesional terpopuler, ragam talenta dan perusahaan dapat ditemukan dalam platform ini. Contoh lainnya adalah Kalibrr, sebuah platform yang juga menyediakan uji kemampuan online untuk membantu seleksi talenta.

Implementasi AI

Meningkatnya penggunaan platform teknologi dalam proses rekrutment menjadi potensi tersendiri dalam ranah kecerdasan buatan. Sebuah robot bahkan pernah dikembangkan dengan objektif menyamarkan bias serta sugarcoating dalam proses interview.

Menanggapi potensi pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan dalam proses rekrutmen, CEO Kata.ai Irzan Raditya menilai, proses rekrutmen yang masih manual terlalu banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal administratif, sementara peran tim HR harusnya bisa lebih fokus dalam mengembangkan potensi talenta.

Teknologi AI diklaim bisa membantu mengoptimalkan pekerjaan tim HR mulai dari proses seleksi CV, wawancara, sehingga terbentuk candidate scoring. Hal ini bisa memangkas beberapa fase yang selama ini dilakukan secara manual sehingga mempersingkat proses perekrutan karyawan.

“Jadi, peran teknologi AI di sini bukan untuk mengambil keputusan, melainkan lebih kepada augmentasi. Sementara penilaian tetap menjadi core dari tim HR,” ujar Irzan.

Salah satu perusahaan yang juga menawarkan solusi teknologi AI dalam industri rekrutmen adalah Glints. Platform ini menawarkan full-stack recruitment dengan kombinasi teknologi dan konsultasi. Menurut wawancara DailySocial dengan seorang senior konsultan Glints, perusahaan yang sudah memanfaatkan teknologi mereka sebagai solusi proses rekrutmen pun beragam, mulai dari startup hingga korporasi.

Dari sisi perusahaan, kebutuhan akan pemanfaatan teknologi dalam proses rekrutmen masih beragam. “Semua tergantung stage perusahaan, hal ini juga bisa dihitung dari ROI perusahaan. Pada dasarnya, tujuan dari pemanfaatan teknologi adalah untuk memperkecil kemungkinan kehilangan kandidat yang punya potensi dan menghindari bias.”

Aplikasi Rencanamu untuk Perencanaan Karier

Youthmanual Berubah Jadi “Rencanamu”, Tegaskan Diri sebagai Platform Perencanaan Karier untuk Pelajar

Youthmanual telah resmi rebranding menjadi Rencanamu, untuk semakin menegaskan diri sebagai layanan yang membantu siswa/i dan mahasiswa merencanakan karier masa depan. Visinya sebagai “link and match” antara pendidikan dengan industri dan meningkatkan daya saing bangsa di era industri 4.0.

Melalui situs web dan aplikasi, Rencanamu menyediakan ragam fitur untuk persiapan karier, pengembangan talenta, dan proses rekrutmen yang dipersonalisasi. Didasarkan pada data-data yang terekam sistem, secara otomatis layanan tersebut juga akan menghubungkan siswa/i dan mahasiswa dengan beragam peluang ekonomi seperti magang, pekerjaan, beasiswa dan kuliah yang sesuai dengan preferensi.

Co-founder & CEO Rencanamu Rizky Muhammad mengatakan, berdasarkan riset internal yang dilakukan 3 tahun terakhir terungkap beberapa fakta mengenai kondisi talenta dan ketimpangan antara supply & demand. Seperti 92% siswa SMA/SMK sederajat bingung dan tidak tahu akan menjadi apa ke depannya; 45% mahasiswa merasa salah mengambil jurusan; hingga meningkatnya pengangguran terselubung (underemployment) dan tingginya pengangguran (unemployment) di kalangan anak muda.

“Di sinilah platform Rencanamu berperan sebagai fasilitator dalam memberikan program persiapan karier dan pengembangan talenta yang terstruktur, menyeluruh, terintegrasi,” jelas Rizky.

Dengan Rencanamu, siswa/i dan mahasiswa dapat mengikuti rangkaian persiapan karier yang terdiri dari self discovery, eksplorasi, perencanaan karier, hingga siap kerja – dengan ragam sumber daya yang tersedia. Kerangka perencanaan karier dan pengembangan talenta dikembangkan berdasarkan riset dan telah divalidasi oleh industri, diklaim terbukti dapat meningkatkan kesiapan kerja (employability) penggunanya.

Rizky juga menambahkan, fitur analisis yang disematkan di Rencanamu memberikan gambaran terkini mengenai kondisi talenta dan permintaan industri yang berguna bagi pemerintah, baik di tingkat provinsi atau pun pusat dalam memahami lanskap ketenagakerjaan. Fitur pencarian kampus, beasiswa, program studi, hingga profesi turut disematkan untuk memperkaya wawasan pengguna.

Sejak meluncur tahun 2017, platform  telah membantu sekitar 1,6 juta pengguna. Hingga satu tahun ke depan, tim Rencanamu optimis bisa menambah jumlah tersebut hingga 5 juta pengguna.

Untuk menggunakan layanan Rencanamu, pengguna dibebankan biaya akses. Biaya tersebut menyesuaikan paket yang dipilih. Selain secara personal, paket berlangganan juga menargetkan institusi pendidikan. Pelaku usaha atau korporasi juga bisa memanfaatkan platform untuk membantu menemukan potensi talenta untuk dipekerjakan.

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi “Digital Recruiter” YesJob Resmi Hadir

Startup penyedia platform pencari kerja di Indonesia belum menunjukkan penurunan jumlahnya, baik dari sisi layanan hingga inovasi. Setelah hadir 12 startup yang menyasar penyedia lapangan pekerjaan, satu lagi startup lokal hadir di Indonesia YesJob, yang menggunakan algoritma kompleks bernama DRIve (Digital Recruitment Disruptive Technology).

Selain teknologi canggih tersebut, YesJob juga bisa merekrut para kandidat pasif yang pada umumnya lebih memiliki potensi sebagai kandidat dibandingkan dengan kandidat aktif secara online.

Kepada media kemarin (26/07), Founder dan CEO YesJob James Umpleby mengungkapkan berdasarkan dari pengalaman sebelumnya sebagai seorang head hunter, YesJob memberikan pilihan kandidat yang lebih sukses tingkat kecocokannya dalam waktu yang cepat.

“Saat ini kebanyakan job listing online yang hadir di Indonesia lebih banyak memberikan pilihan tenaga kerja baru atau fresh graduate, sementara dari pengalaman saya sebagai head hunter banyak juga kandidat pasif yang memiliki potensi. Selain itu banyaknya aplikasi yang masuk juga kerap membuat pihak HR dalam hal ini sering kewalahan saat proses filtering kandidat yang tepat, YesJob mencoba untuk menjawab permasalahan tersebut.”

“Bukan hanya pencari kerja di entry level, namun untuk perusahaan atau startup yang mencari kandidat untuk level senior atau executive juga bisa dilakukan menggunakan aplikasi YesJob,” lanjutnya.

James menambahkan saat ini belum ada platform job listing online yang menyediakan pilihan untuk passive user yang biasanya lebih menjanjikan sebagai kandidat dibandingkan dengan para lulusan baru yang sedang mencari pekerjaan. Biaya yang dikenakan perusahaan adalah sebesar Rp 20 ribu untuk mendapatkan kontak dari setiap pelamar kerja yang sesuai dengan kriteria. Sementara untuk pencari kerja tidak dikenakan biaya.

“Dengan layanan dan teknologi yang ada YesJob berharap bisa menjadi seperti Go-Jek dalam hal perekrutan tenaga kerja secara digital.”

Mencocokkan kandidat dengan teknologi digital recruiter

Saat ini sudah 1000 perusahaan yang bergabung dengan YesJob. Untuk memastikan perusahaan tidak membuang waktu saat melakukan proses penyaringan aplikasi kandidat yang masuk, YesJob mengembangkan sistem Digital Recruiter dengan berbasis algoritma yang mampu memfasilitasi kedua belah pihak, pihak perusahaan dan pencari kerja.

“Jadi algotitma ini memang kami desain untuk berpikir layaknya head hunter berpengalaman. Algoritma ini dapat bekerja cepat, tepat dan otomatis sehingga proses rekrutmen bisa langsung berjalan ke tahapan wawancara,” kata Senior Technology Advisor YesJob Rama Notowidigdo.

Keterlibatan Rama, yang sebelumnya pernah bekerja sebagai Chief Product Officer Go-Jek, sebagai penasihat teknologi di YesJob dipercaya mampu menghadirkan teknologi yang diklaim merupakan satu-satunya dan pertama di Indonesia meskipun belum menerapkan machine learning.

Untuk tahap awal YesJob masih berusaha untuk mengembangkan sistem pencocokan yang akurat, namun ke depannya jika sudah dibutuhkan fitur seperti video interview juga akan hadir.

“Kami menjamin 100% tingkat keamanan untuk setiap data pelamar kerja dan data perusahaan termasuk data lowongan pekerjaan yang ada dalam database YesJob,” kata Rama.

Application Information Will Show Up Here