Kompetisi Dota 2 Red Bull Guardians 2018 telah berlangsung pada tanggal 19 – 20 Oktober lalu dengan format pertandingan yang seru. Alih-alih mempertandingkan lima hero lawan lima hero, turnamen ini memperbolehkan tiap tim untuk memilih hingga delapan hero (lima hero utama dan tiga hero cadangan). Hasilnya adalah kemunculan strategi yang tak biasa, dan asyik untuk ditonton.
Sebagai turnamen bertipe invitational (undangan), Red Bull Guardians 2018 diikuti oleh tim dengan jumlah terbatas. Hanya empat tim yang tampil di kompetisi ini, yaitu Team Lithium (Eropa), ROOONS (Amerika Utara), paiN Gaming (Amerika Selatan), dan Mineski (Asia Tenggara). Ternyata, yang berhasil menjadi juara adalah Mineski.
Salah satu strategi yang mengantarkan Mineski menuju kemenangan adalah kombo kreatif antara Huskar dan Broodmother. Tip yang bermarkas di Filipina itu memanfaatkan Broodmother sebagai hero utama untuk memasang jaring-jaring di lane. Setelah itu, mereka mengganti Broodmother dengan Huskar yang punya daya serang lebih kuat. Efek map sight, free pathing (kemampuan menembus tembok), serta peningkatan regenerasi dan movement speed dari jaring-jaring Broodmother rupanya tetap terbawa, menjadikan Huskar sulit dihentikan.
Mineski mengalahkan paiN Gaming dengan strategi tersebut dan mendominasi Winners’ Bracket. Lucunya, strategi yang sama kemudian ditiru oleh paiN Gaming saat mereka bertanding melawan Team Lithium. Dan benar saja, Team Lithium harus menyerah kalah dari paiN Gaming.
https://www.youtube.com/watch?v=05H15fkMVI4
Mineski dan paiN Gaming kembali berhadapan di babak Grand Final. Kali ini, kombinasi “curang” Huskar dan Broodmother tak lagi muncul. Mineski justru menciptakan kombo seram lainnya, yaitu kombinasi Necrophos dan Faceless Void. Jurus ultimate Necrophos yang disebut Reaper’s Scythe sangat berbahaya dalam permainan, bahkan hampir pasti menghasilkan satu kill. Setelah melancarkan Reaper’s Scythe, Mineski segera menggantinya dengan Faceless Void, dengan jurus ultimate yang tak kalah dahsyat yaitu Chronosphere.
Taktik dua ultimate berurutan itu membuat paiN Gaming ketar-ketir, karena tiap kali clash mereka bisa kehilangan dua hero dengan sangat cepat. Mineski akhirnya keluar sebagai juara dengan rekor tak terkalahkan, dan berhak membawa pulang hadiah senilai US$20.000. Kompetisi ini sekaligus juga merupakan gelar turnamen LAN pertama Mineski di musim 2018 – 2019. Anda bisa menyaksikan highlight babak Grand Final Red Bull Guardians 2018 dalam video di atas.
Sumber: GosuGamers, Red Bull Esports