Tag Archives: redfood

Bisnis RedDoorz di Indonesia

Ambisi RedDoorz Menjadi Unicorn dan Ekspansi ke Thailand Tahun 2020

Pasca mengantongi pendanaan seri C senilai $70 juta (hampir Rp1 triliun) dipimpin oleh Asia Partners dengan dua partisipasi dua investor baru, Rakuten Capital dan Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund; RedDoorz berencana untuk memiliki lebih banyak properti hingga akhir tahun 2020 nanti.

Jika di tahun 2019 RedDoorz mampu mengakuisisi properti hingga 2 ribu di 4 negara, akhir tahun 2020 mendatang mereka menargetkan bisa memiliki sekitar 5 ribu properti di 5 negara.

“RedDoorz juga akan melakukan ekspansi ke Thailand di kuartal pertama tahun 2020 mendatang, setelah sebelumnya telah hadir di Indonesia, Singapura, Filipina dan Vietnam. Diharapkan ekspansi ke Thailand bisa memenuhi target kami memiliki properti sebanyak 5 ribu hingga akhir tahun 2020,” kata Country Head RedDoorz Indonesia Mohit Gandas.

Investasi seri C tersebut menyusul tidak lama setelah RedDoorz mengumumkan pendanaan Seri B sebesar $45 juta pada April 2019. Dana baru ini membuat jumlah total modal yang dikumpulkan oleh perusahaan menjadi sekitar $140 juta sejak diluncurkan pada 2015.

Disinggung apakah RedDoorz bakal melakukan IPO, Mohit menegaskan kemungkinan perusahaan akan mempertimbangkan kemungkinan tersebut tahun 2022-2023 mendatang. Namun jika nantinya penggalangan dana kembali dilakukan, bisa jadi RedDoorz muncul sebagai startup unicorn baru.

“Tentunya saya tidak bisa memberikan kepastian kapan pendanaan baru akan kami terima hingga menjadikan valuasi kami meningkat dan menjadikan RedDoorz the next travel-tech unicorn pertama di Asia Tenggara,” kata Mobit.

Indonesia masih menjadi pasar utama

Dalam kesempatan tersebut disebutkan juga, hingga akhir tahun 2019 Indonesia masih menjadi pasar yang besar dibandingkan 3 negara lainnya (Singapura 3%, Vietnam 8%, Filipina 15%). Kota dengan jumlah properti paling banyak yang dimiliki RedDoorz adalah Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Bali, dan Malang.

Hingga akhir tahun 2018, RedDoorz telah memiliki 400 properti di Indonesia, di tahun 2019 jumlah tersebut bertambah hingga 1200 unit dan tahun 2020 mendatang diharapkan bisa menjadi 1500 properti di Indonesia.

“Kami juga memastikan teknologi yang diterapkan sudah terkini. Memanfaatkan aplikasi dan saluran digital untuk mendorong permintaan konsumen. RedDoorz juga didukung oleh data center yang terletak di Vietnam,” kata Mohit.

Setelah sebelumnya mengumumkan lini produk baru seperti RedDoorz Plus, RedDoorz Premium, Residence by RedDoorz, Kool Kost, hingga Co-living; ditegaskan oleh Mohit sampai saat ini beberapa layanan tersebut masih dalam tahap uji coba. Jika sudah siap, nantinya semua layanan tersebut juga akan dihadirkan di Indonesia.

Untuk RedFood sendiri saat ini baru tersedia di kawasan tertentu di Jakarta. RedFood menyediakan menu makanan dengan harga terjangkau, seperti spaghetti meatball, beef rendang, chicken curry noodle, chicken teriyaki rice, dan beef bulgogi rice. Layanan ini sengaja disiapkan untuk memenuhi kebutuhan sarapan dari para tamu RedDoorz di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here
Startup hotel budget RedDoorz rilis layanan pesan makanan RedFood, hunian bulanan Residences by RedDoorz, Residences by RedDoorz Apartment, dan Kool Kost

RedDoorz Perkenalkan Vertikal Layanan Pesan Makanan “RedFood”

RedDoorz merilis layanan pesan makanan “RedFood” sebagai vertikal bisnis baru di luar penginapan budget. Sementara ini baru tersedia di 10 lokasi RedDoorz di Jakarta, seperti Cilandak, Kemayoran, Plaza Blok M, Mangga Dua, dan Panglima Polim.

Menurut penjelasannya, RedFood dihadirkan untuk mempermudah pengguna yang ingin memesan makanan sesampai di kamar, sehingga mereka tidak perlu khawatir kelaparan. Kebiasaan pengguna yang demikian, bisa dikatakan menginsipirasi RedDoorz untuk merilis vertikal bisnis ini.

RedFood menyediakan menu makanan dengan harga terjangkau, seperti spaghetti meatball, beef rendang, chicken curry noodle, chicken teriyaki rice, dan beef bulgogi rice.

Dari penjelasannya, solusi ini belum menyerupai konsep cloud kitchen. Tidak ada dapur pusat yang dibuat RedDoorz di sekitar propertinya.

Kemungkinan ada kerja sama dengan pihak ketiga untuk menyediakan makanan beku yang bisa langsung dihangatkan mitra properti RedDoorz. Bila benar, maka konsep ini tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh convenience store seperti Indomaret, Watson, Family Mart, dan sebagainya.

Ke depannya RedDoorz bakal memperluas perluas baik untuk menu dan jumlah properti yang bakal menyediakan RedFood.

Mengingat masih dalam tahap pengembangan, RedFood baru bisa dipesan secara offline melalui resepsionis, bisa saat check-in atau setiba di tempat penginapan.

Rilis vertikal hunian baru

Salah satu properti dari produk Residences by RedDoorz / RedDoorz
Salah satu properti dari produk Residences by RedDoorz / RedDoorz

Tak hanya RedFood, sebenarnya RedDoorz juga mulai memperkenalkan unit bisnisnya di luar penginapan harian yakni Co-Living. Ada tiga layanan yang diperkenalkan, Residences by RedDoorz, Residences by RedDoorz Apartment, dan Kool Kost.

Ketiganya sudah tersedia, namun belum dirilis secara resmi. Tiga layanan ini menyasar pengguna yang berbeda, menyesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Residences by RedDoorz untuk pengguna yang mencari tempat tinggal strategis dengan banyak fasilitas seperti games, common area, Netflix, common kitchen, sarapan gratis, dan kegiatan mingguan. Pilihan huniannya mulai dari seminggu, sebulan, bahkan setahun. Harga sewanya mulai dari Rp3,2 juta sampai Rp5,7 juta.

Berikutnya Residences by RedDoorz Apartment untuk pengguna yang mencari hunian dari bulanan sampai tahunan. Harga sewanya per bulan mulai dari Rp5 juta sampai Rp12 juta.

Terakhir adalah Kool Kost untuk penginapan bulanan dengan harga terjangkau, mulai Rp1,2 juta sampai Rp2,8 juta per bulan. Seluruh biaya yang diberikan ini sudah termasuk fasilitas wi-fi, jaminan kebersihan, dan listrik.

Vertikal baru ini merupakan hasil pengembangan produk yang dilakukan RedDoorz pasca mengantongi pendanaan Seri C senilai $70 juta (hampir Rp1 triliun) dipimpin oleh Asia Partners dengan dua partisipasi dua investor baru, Rakuten Capital dan Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund.

Diklaim bisnis keseluruhan RedDoorz tumbuh lima kali lipat dengan jangkauan 52 kota di empat negara di Asia Tenggara (Singapura, Indonesia, Vietnam, dan Filipina). Adapun total kamar tersedia lebih dari 17 ribu kamar. Diharapkan perusahaan dapat membukukan satu juta pemesanan sampai akhir tahun ini.

Application Information Will Show Up Here