Tag Archives: redmibook 15

[Review] Xiaomi RedmiBook 15: Laptop untuk WFH dan SFH dengan Layar 15 inci

Xiaomi saat ini tidak hanya mengeluarkan produk smartphone saja. Ternyata, Xiaomi juga mengeluarkan sebuah laptop PC dengan sistem operasi Windows 10. Laptop yang bernama Xiaomi RedmiBook 15 ini merupakan notebook pertama yang diluncurkan secara resmi di Indonesia. Walaupun begitu, Xiaomi sendiri sudah banyak mengeluarkan produk laptopnya di luar Indonesia.

RedmiBook 15 datang dengan spesifikasi yang cukup menarik. Pada saat peluncurannya, laptop ini langsung diperkenalkan dengan menggunakan prosesor Intel Core i3 1115G4. Selain itu, RAM 8 GB dan sebuah SSD M.2 SATA juga sudah terpasang pada perangkat yang satu ini. Walaupun memiliki spesifikasi yang mumpuni, RedmiBook 15 menyasar pada mereka yang bekerja dan sekolah di rumah pada masa pandemi.

Laptop yang satu ini sempat mendapatkan diskon perkenalan hingga 1 juta rupiah. Walaupun tanpa diskon, laptop ini ternyata juga masih memiliki harga yang cukup terjangkau. Dengan menggunakan prosesor Intel generasi ke 11, RAM 8 GB, dan sudah menggunakan Windows 10 resmi, RedmiBook 15 masih belum menyentuh harga 7 juta. Hal ini tentu saja menarik bagi mereka yang selalu menanyakan “laptop apa yang bisa dibeli dengan budget maksimum 7 juta rupiah?”.

Xiaomi RedmiBook 15 memiliki spesifikasi sebagai berikut

Prosesor Intel Core i5 1115G4 (2C4T) 3 GHz, Turbo 4,1 GHz
GPU Intel UHD Graphics
RAM 8 GB DDR4 3200 MHz Single Channel
Storage Foresee M.2 SATA 256 GB
Layar TN 15,6 inci 1920 x 1080 NTSC 45%
WiFi 802.11 ac atau WiFi 5
Bobot 1,8 kg
Sistem operasi Windows 10 64 Bit Home Single Language
Dimensi 363.8 x 243.5 x 19.9 mm
Baterai 46 Wh / 3090 mAh

Spesifikasi dari CPU-Z dan GPU-Z bisa dilihat dari gambar berikut ini:

Jika dilihat dari spesifikasi yang ada, memang laptop ini utamanya ditujukan untuk menggunakan software seperti Office, Zoom, dan lainnya yang mendukung pekerjaan dan belajar. Selain untuk para pekerja kantoran, pelajar, dan mahasiswa, laptop ini juga cukup mumpuni untuk digunakan oleh mereka yang bergerak di bidang UMKM. Lalu seperti apa kinerja dari laptop yang satu ini?

Unboxing: Charger bukan USB-C

Selain kartu garansi, laptop ini hanya dibekali dengan kabel power serta charger. Xiaomi kali ini menggunakan standar colokan charger untuk laptop pada umumnya dan bukan USB-C. Charger-nya sendiri buatan LiteOn.

Desain

RedmiBook 15 yang datang ke rumah saya memiliki warna hitam, seperti kebanyakan laptop pada umumnya. Untuk bahan yang dipakai pada badannya, Xiaomi sepenuhnya menggunakan plastik. Bahan plastik ini memiliki finishing matte, sehingga tidak terlalu licin saat dipegang. Namun, minyak masih menjadi musuh bagi laptop ini karena mudah untuk meninggalkan jejak.

RedmiBook 15 menggunakan layar dengan jenis panel TN yang memiliki resolusi 1920 x 1080. Dengan menggunakan panel TN, tentu saja sudut penglihatan yang diberikan tidak sebaik IPS. Xiaomi sendiri mengklaim bahwa akurasi warna pada laptop ini ada pada 45% NTSC, yang memang membuatnya kurang cocok untuk para editor video dan gambar. Walaupun begitu, panel ini masih cukup banyak digunakan pada laptop direntang harganya.

Keyboard yang ada pada laptop ini memiliki ruang yang cukup luas dan nyaman digunakan oleh mereka yang bertangan besar. Sayangnya, Xiaomi tidak menyediakan LED backlit sehingga akan cukup sulit untuk bekerja ditempat yang kurang pencahayaan. Touchpad yang ada di bawah keyboard juga memiliki dimensi yang besar. Touchpad ini juga cukup licin dan nyaman digunakan sebagai mouse serta bisa digunakan untuk semua gesture dari Windows 10.

Pada bagian kanan dapat ditemukan port audio 3,5 mm, SDCard reader, USB 2.0, LAN, serta Kensington Lock. Untuk bagian kirinya dapat ditemukan dua buah port USB 3.2 Gen 1, HDMI 1.4, dan port untuk mengisi daya. Sayang memang, sekali lagi, laptop ini tidak dilengkapi dengan port USB-C yang saat ini sudah mudah ditemukan pada beberapa laptop. Walaupun begitu, penggunaan USB-A memang masih sangat umum digunakan untuk bertukar data ke perangkat lainnya.

RedmiBook 15 datang dengan menggunakan sistem operasi Windows 10 Home Edition. Tentunya hal ini cukup baik karena beberapa laptop yang memiliki spesifikasi yang mirip kerap tidak memberikan sistem operasi Windows 10 yang harganya bisa lebih dari 1 juta rupiah. Xiaomi pun mengatakan bahwa nantinya perangkat ini juga bisa di-upgrade ke Windows 11.

Sistem operasi Windows 10 yang diberikan memang benar-benar bersih. Anda tidak akan menemukan software bawaan Xiaomi pada RedmiBook 15. Walaupun hal tersebut berarti bahwa software Office juga tidak akan ditemukan, namun saya masih bisa menggunakan alternatif gratisnya seperti Office Online, WPS, atau Libre Office. Untuk urusan suara, DTS Surround sudah terpasang pada laptop yang satu ini.

Pengujian: Bukan tanpa masalah

RedmiBook 15 menggunakan prosesor Core i3-1115G4 atau sering dikenal dengan Tiger Lake dan memiliki kartu grafis terintegrasi yang bernama Intel UHD Graphics. Intel UHD Graphics adalah grafis Iris Xe yang memiliki 48 Execution Unit. Prosesornya sendiri memiliki 2 core dengan 4 threads dengan kecepatan 3 GHz dan memiliki Turbo hingga 4.1 GHz yang beroperasi pada TDP 12 watt hingga 28 watt. Tiger Lake sendiri sudah menggunakan litografi 10 nm SuperFin.

RAM yang terpasang pada laptop ini memiliki kapasitas 8 GB yang sayangnya tidak dapat di-upgrade. Selain itu, Xiaomi juga tidak menggunakan mode dual channel yang membuat kinerjanya menjadi tidak optimal. Media penyimpanan yang digunakan adalah SSD SATA M.2 dengan merek Foresee. Foresee sendiri merupakan merek milik Longsys dari Shenzhen yang saat ini juga memiliki merek Lexar.

Problem: Heating dan Freezing

Setelah melihat spesifikasi dari RedmiBook 15 yang saya gunakan semenjak 3 minggu yang lalu, sepertinya laptop tersebut mampu menjalankan game yang saat ini masih naik daun, yaitu Valorant. Game yang satu ini sendiri hanya membutuhkan spesifikasi yang cukup minim untuk menjalankannya pada framerate 60 fps. Dan benar saja, dengan setting low, RedmiBook 15 dapat menjalankannya di 60 fps pada resolusi rendah hingga menengah. Sayangnya, saya menemukan kendala yang sangat mengganggu.

Pada saat bermain Valorant, setelah beberapa menit game akan freezing sekitar 3-5 detik. Hal ini akan berulang-ulang terjadi selama kita menggunakan laptop hingga melakukan restart PC. Saya pikir, masalah itu hanya terjadi pada saat bermain game saja. Hal tersebut membuat saya sangat curiga dengan mode RAM single channel yang digunakan.

Nyatanya, saat menggunakan perangkat ini untuk melakukan editing gambar masalah tersebut muncul lagi. Hal tersebut tentu saja membuat anggapan RAM bermasalah menjadi sirna. Saya menjadi cukup yakin bahwa laptop ini memiliki panas yang berlebih. Hal tersebut pun terbukti pada saat saya melakukan benchmark, suhu dapat mencapai 97 derajat celcius dan bahkan bisa menyentuh suhu 120 derajat celcius walau hanya sebentar saja.

Kipas external pun saya gunakan untuk mendinginkan laptop RedmiBook 15. Tentunya, hal ini berujung pada turunnya panas pada saat melakukan benchmarking sampai ke 85 derajat celcius. Saya pun berhasil mencoba beberapa benchmarking tanpa adanya kendala freezing. Namun, bermain game Valorant membuat perangkat ini kembali freezing.

Untungnya, freezing ini juga terjadi pada saat saya sedang mengatur file yang ada di RedmiBook 15. Saya pun melihat aktivitas media penyimpanan (SSD) di laptop ini yang cukup aneh. Windows 10 tidak menggunakan media penyimpanan ini lebih dari 1 MB/s, namun load SSD bisa mencapai 100% selama 1-5 detik yang menyebabkan komputer berhenti bekerja selama waktu tersebut.

Hal tersebut berarti bahwa program di Windows 10 bukanlah penyebab load dari SSD tinggi. Kecurigaan saya langsung tertuju pada masalah klasik yang pernah ada pada SSD jaman dahulu: Write-Cache Buffer Flushing. Saya langsung mematikan fitur ini pada Device Manager dengan men-tick pilihannya. Dan ‘voila’, masalah freezing pun sirna. Laptop pun dapat bermain game Valorant dengan lancar hingga berjam-jam.

Bagi Anda yang memiliki masalah ini pada laptop RedmiBook 15, Anda bisa mencoba tips yang saya berikan di atas. Saya juga merekomendasikan para pemilik laptop ini untuk membeli cooler eksternal agar bisa menurunkan suhu yang dihasilkan. Hal ini tentu menjadi PR bagi Xiaomi agar meningkatkan sistem pendingin pada setiap laptopnya agar tidak membuat prosesornya throttling.

Benchmarking

Pada kesempatan kali ini, saya membawa kembali laptop dengan Intel Core i7 1185G7 dan Core i5 1135G7. Tentunya hal tersebut untuk membandingkan kinerja sesungguhnya dari prosesor yang digunakan pada Xiaomi RedmiBook 15. Kinerja yang dihasilkan dari prosesor Intel Generasi ke 11 ini memang sudah kencang. Berikut adalah hasilnya

Prosesor yang digunakan oleh RedmiBook 15, yaitu Core i3 1115G4 memang dibawah “kakak-kakak”nya. Walaupun begitu, hal tersebut memang wajar mengingat Core i3 merupakan kelas paling rendah dari jajaran Intel Core i. Hal tersebut tentu saja dikarenakan jumlah core yang lebih sedikit serta grafis terintegrasi yang digunakan. Akan tetapi, dengan kinerja yang ada sudah sangat mumpuni untuk mengerjakan tugas kantoran dan sekolah sehari-hari.

Saya menggunakan laptop RedmiBook 15 untuk menulis artikel ini. Semenjak membenahi masalah yang ada, saya tidak menemukan masalah yang berarti. Menggunakan segala macam software seperti WPS dan Photoshop tidak membuat laptop ini menjadi pelan. Justru, saya bisa menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dari biasanya.

Uji Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p dengan container file MP4. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop.

Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 9 jam 54 menit. Hasilnya memang sedikit sekali berbeda dengan yang dijanjikan, yaitu 10 jam. Setelah baterai habis total, saya langsung mengisi kembali baterainya. Xiaomi RedmiBook 15 akan penuh dari kosong hingga 100% dalam waktu sekitar 1.5 jam.

Verdict

Xiaomi akhirnya mengeluarkan perangkat laptopnya secara resmi di Indonesia. Hal tersebut dimulai dengan mengeluarkan RedmiBook 15 yang memiliki penyimpanan internal 256 GB. Produk ini oleh Xiaomi ditargetkan untuk dipakai oleh mereka yang sedang bekerja dan sekolah di rumah pada masa pandemi Covid 19.

Kinerja yang ditawarkan oleh RedmiBook 15 yang menggunakan Intel Core i3 1115G4 memang cukup baik. Saat permasalahan yang ada sudah diatasi, laptop ini mampu mengerjakan semua hal dengan cukup baik. Walaupun begitu, panas yang dihasilkan memang cukup mengganggu. Ada baiknya pengguna RedmiBook 15 untuk membeli sebuah cooler tambahan agar membuat laptop ini menjadi lebih awet.

Daya tahan baterai yang dimiliki oleh laptop ini juga sangat baik. Pada pengujian yang saya lakukan, waktunya bisa mencapai hampir 10 jam, sedikit di bawah janji Xiaomi. Hal ini tentu saja bisa menjamin pengguna untuk tidak membawa charger ke mana-mana saat sedang bekerja di sebuah kafe. Selain itu, desain keyboard-nya juga nyaman sehingga mengetik akan menjadi lebih mudah.

Xiaomi menjual RedmiBook 15 dengan penyimpanan SSD 256 GB seperti yang saya dapatkan dengan harga Rp. 6.999.000. Xiaomi juga telah mengeluarkan versi SSD 512 GB-nya dengan harga Rp. 7.999.000. Harga ini memang sangat bersaing dengan pemain-pemain lama di Indonesia, namun terbukti nilainya masih terjangkau. Dengan harga yang dimiliki dan kelengkapan yang diberikan, menjadikan Xiaomi RedmiBook 15 sebuah alternatif untuk memiliki sebuah laptop yang cukup terjangkau.

Sparks

  • Kinerja yang baik dengan Core i3 1115G4
  • Harga yang cukup terjangkau
  • Multifungsi: bisa untuk bekerja dan bermain game
  • Tanpa bloatware
  • Desain minimalis
  • Daya tahan baterai yang cukup panjang

Slacks

  • Suhu prosesor yang dapat mencapai 120 derajat
  • Freezing, walau akhirnya bisa dibenahi
  • Tanpa kehadiran port USB-C
  • RAM single channel dan tidak bisa di-upgrade

Xiaomi Luncurkan Redmi Note 10 5G dan RedmiBook 15: Laptop dan Smartphone 5G Murah

Jika Xiaomi meluncurkan smartphone, mungkin hal tersebut sudah terasa biasa. Akan tetapi jika Xiaomi meluncurkan sebuah perangkat komputer di Indonesia, tentunya hal tersebut cukup berbeda dari biasanya. Pada tanggal 22 Juli 2021, Xiaomi meluncurkan smartphone Redmi Note 10 5G. Perangkat komputer yang diperkenalkan setelahnya adalah RedmiBook 15.

Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse mengatakan bahwa peluncuran RedmiBook 15 di Indonesia sekaligus menandai penampilan perdana laptop terbaru Xiaomi tersebut di pasar global. Ia juga menambahkan bahwa kombinasi antara sepasang produk yang diluncurkan tanggal 22 Juli 2021 lalu adalah pasangan ideal dalam meningkatkan kualitas kerja atau belajar pengguna dimanapun mereka berada. “Redmi Note 10 5G dan RedmiBook 15 mendukung produktivitas pengguna dimanapun kita berada. Perangkat-perangkat dengan spesifikasi mumpuni ini merupakan hasil dari inovasi tanpa henti untuk melahirkan teknologi terbaru dengan harga sebenarnya yang dapat dinikmati oleh semua orang.”

Xiaomi Redmi Note 10 5G merupakan perangkat Redmi pertama yang menggunakan Dimensity 700, walaupun sudah lebih dulu digunakan pada Poco M3 Pro 5G. Xiaomi menawarkan dua varian untuk perangkat yang satu ini, yaitu dengan konfigurasi RAM/penyimpanan internal 4/128 GB dan 8/128 GB. Baterai yang digunakan memiliki kapasitas 5000 mAh. Spesikasi lengkapnya adalah sebagai berikut

Xiaomi Redmi Note 10 5G
SoC Mediatek Dimensity 700
CPU 2× 2.2 GHz Cortex-A76+ 6× 2 GHz Cortex A-55
GPU Arm Mali-G57 MC2 950MHz
RAM 4 dan 8 GB LPDDR4x
Internal 128 GB UFS 2.2
Layar 6,5 inci IPS 2400 x 1080 90 Hz Gorilla Glass 3
Dimensi 161.8 x 75.3 x 8.9 mm
Bobot 190 gram
Baterai 5000 mAh dengan pengisian 18 watt
Kamera 48 MP / 12 MP utama, 2 MP Macro, 2 MP Depth, 8 MP Selfie
OS Android 11 MIUI 12

Untuk laptop RedmiBook 15, Xiaomi menyasar pada anak muda agar tetap produktif selama situasi PPKM. Hal tersebut termasuk mereka yang masih sekolah di rumah. RedmiBook 15 menggunakan prosesor generasi ke 11 dari Intel dengan Core i3 1115G4. Baterai dengan kapasitas 46Whr memiliki daya tahan hingga 10 jam dan diisi dengan charger 65 watt.

Spesifikasi dari laptop tersebut adalah sebagai berikut

RedmiBook 15
CPU Intel Core i3-1115G4 (2C4T) 3 GHz, Turbo 4,1 GHz
GPU Intel UHD 1,25 GHz 48 EU
RAM 8 GB 3200 MHz DDR4
Internal SSD 256 GB
Layar 15,6 inci 1080p TN dengan DC Dimming
Dimensi 363.8 x 243.5 x 19.9 mm
Bobot 1,8 kg
Baterai 46 Whr
OS Windows 10 Home, bisa di-upgrade ke Window 11

Kedua perangkat akan dijual pada tanggal 27 Juli 2021 secara online. Untuk Redmi Note 10 5G akan dijual pada harga Rp2.799.000,- (4GB+128GB) dan Rp3.099.000,- (8GB+128GB) dengan diskon Rp. 100.000 pada saat flash sale. Untuk RedmiBook akan dijual dengan harga Rp. 6.999.000, dengan diskon Rp. 1.000.000 pada tanggal 27-31 Juli 2021 saja.

Beda dengan Poco M3 Pro 5G?

Xiaomi Redmi Note 10 5G datang untuk menantang para pesaingnya dengan menghadirkan harga yang cukup murah. Walaupun begitu, Poco yang juga dibawah Xiaomi juga menawarkan perangkat 5G yang tergolong memiliki harga yang murah pula. Lalu apa perbedaan antara keduanya?

Pihak Xiaomi mengatakan bahwa kedua produk tersebut hadir untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang berbeda. Redmi Note 10 5G mereka hadirkan untuk generasi muda dalam meningkatkan produktivitas mereka melalui dukungan koneksi 5G. Walaupun begitu, spesifikasi keduanya sangat mirip dan juga menggunakan SoC yang sama, yaitu Mediatek Dimensity 700.

Jika dilihat dari sisi luarnya, Redmi Note 10 5G dan Poco M3 Pro 5G memiliki perbedaan pada desain case belakangnya. Selain itu, Redmi Note 10 5G juga memiliki konfigurasi RAM dan penyimpanan internal yang lebih tinggi. Redmi Note 10 5G tidak menghadirkan penyimpanan internal 64 GB serta RAM 6GB. Jadi, sepertinya spesifikasi dari Redmi Note 10 5G masih di atas Poco M3 Pro 5G.