Tag Archives: reebonz

Strategi Reebonz Tarik Perhatian Para Fashionista Indonesia

Pertumbuhan orang kaya di Indonesia terus naik membuat perusahaan e-commerce fesyen asal Singapura, Reebonz, terus melakukan strategi pendekatan agar semakin dilirik, terutama oleh kalangan fashionista. Salah satunya, pelayanan dengan mengusung konsep lokalisasi.

Daniel Lim, co-founder Reebonz, menjelaskan konsep lokalisasi dibuat dengan tujuan pengguna dapat dimudahkan saat hendak melakukan transaksi. Bentuk konsep tersebut tercermin dengan dihadirkannya mata uang lokal, pembayaran dengan bank transfer, dan penggunaan bahasa Indonesia.

“Dengan melakukan pendekatan berkonsep lokal, pengguna tidak akan merasa awam karena interface-nya sesuai dengan budaya lokal Indonesia. Kami hanya menyediakan pembayaran dengan bank transfer hanya di Indonesia. Di negara lain umumnya lebih fasih bertransaksi memakai kartu kredit,” terangnya di Jakarta, Jumat (22/7).

Menurutnya, pasar Indonesia sangatlah unik sehingga tidak bisa sembarang strategi bisa diterapkan, apalagi mendekati kalangan orang kaya. Hal tersebut sekaligus menjadi tantangan karena perlu adanya jaminan keamanan mengingat barang yang dijual tidak sembarang.

Lim menyebutkan pihaknya membangun kepercayaan mulai dari situs, pelayanan, kemasan, hingga pengiriman.

Secara jumlah, anggota Reebonz yang terdaftar di Indonesia mencapai 550 ribu orang dari total anggota dari seluruh kawasan Asia Pasifik sebesar 4,9 juta orang. Adapun dari skala umurnya antara 25 tahun hingga 40 tahun.

Dari skala bisnis, lanjutnya, transaksi pengguna Reebonz di Indonesia diklaim tumbuh rata-rata dua kali lipat per kuartalnya sejak pertama kali diluncurkan pada lima tahun lalu. Kendati demikian Lim enggan membeberkan nilai target transaksi yang ingin dicapai tahun ini.

Untuk urusan barang dagangan, produk yang mayoritas dibeli orang kaya Indonesia secara berurutan adalah tas, sepatu, jam tangan, dan perhiasan. Sementara dari segi merk, Michael Kors, Balenciaga, dan Prada adalah merk-merk yang populer.

Barang preloved

Selain menjual barang premium, kini perusahaan menghadirkan pelayanan baru yakni menjadi fasilitator barang preloved antara pembeli dan penjual. Lim menjelaskan, barang-barang yang hendak dijual sebelumnya harus mendapat otentifikasi dari seorang atelier yang datang mengecek keaslian barang.

Hal itu dimaksudkan agar pembeli tidak ditipu oleh barang palsu sekaligus menjaga nama baik Reebonz itu sendiri. Setelah itu, penjual baru bisa menjual barangnya lewat menu yang khusus dihadirkan, yakni Closets.

Atelier itu sendiri disediakan khusus untuk masing-masing negara tempat Reebonz berada, seperti Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Indonesia.

Lim membeberkan negara selanjutnya yang akan disasar adalah Tiongkok dan Timur Tengah. “Kami masih pelajari struktur demografinya, belum bisa dipastikan kapan waktu yang tepat untuk menyasar tersebut,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

Business Insider Singapura Tempatkan iBuy Group Sebagai Layanan E-Commerce Terbesar di Asia Tenggara Berdasarkan Pendapatan

Semakin membudayanya berbelanja secara online di penjuru kawasan Asia Tenggara membuat kapitalisasi layanan e-commerce melonjak pesat. Business Insider Singapura membuat peringkat layanan e-commerce di regional berdasarkan pendapatan yang diperolehnya sepanjang tahun 2013 dan iBuy Group yang berpusat di Malaysia menduduki posisi puncak.

Continue reading Business Insider Singapura Tempatkan iBuy Group Sebagai Layanan E-Commerce Terbesar di Asia Tenggara Berdasarkan Pendapatan

Reebonz Targetkan Transaksi Mobile Commerce Hingga 50 Persen

Naiknya tingkat akses dan transaksi e-commerce melalui ponsel atau mobile commerce diakui oleh hampir semua layanan e-commerce yang diulas DailySocial tahun lalu. Hal ini juga dialami oleh layanan e-commerce fashion internasional khusus barang-barang bermerk, Reebonz yang mengalami pertumbuhan signifikan 2013.

Continue reading Reebonz Targetkan Transaksi Mobile Commerce Hingga 50 Persen

Reebonz Alami Pertumbuhan Signifikan di Indonesia Sepanjang Tahun 2013

Reebonz, layanan e-commerce fashion internasional yang menjual produk-produk tas, sepatu dan aksesoris khusus barang-barang bermerk, telah hadir di Indonesia sejak tahun 2009. Awalnya hanya ada tim teknis saja yang ada di Indonesia. Semua kegiatan pemasaran diintegrasikan di kantor pusat Singapura. Melihat perkembangan dan antusiasme yang luar biasa dari konsumen di Indonesia, sejak pertengahan 2012 lalu mereka membuka kantor perwakilannya di Indonesia.

Continue reading Reebonz Alami Pertumbuhan Signifikan di Indonesia Sepanjang Tahun 2013

Zalora Bersama Raksasa Pelaku Industri E-commerce Indonesia Lainnnya Adakan Program Pesta Diskon

Dunia e-commerce Indonesia seakan tak pernah kehabisan cerita. Setelah sebelumnya industri e-commerce Indonesia – diberitakan oleh salah satu media asing digadang-gadang dapat menjadi salah satu “kuda hitam” di Asia, lalu berita tentang tutupnya layanan Multiply ikut mewarnai berita perkembangan e-commerce di Indonesia. Kini, para pelaku industri e-commerce tersebut membuat gebrakan baru lagi yang dapat membuktikan eksistensi dari industri “toko digital” ini. Zalora Indonesia, bersama para pelaku industri e-commerce lainnya bekerjasama dengan Telkomsel dan didukung oleh MSN sepakat menggelar program Pesta Diskon.
Continue reading Zalora Bersama Raksasa Pelaku Industri E-commerce Indonesia Lainnnya Adakan Program Pesta Diskon

Apakah Indonesia Sudah Siap untuk Startup “Private Shopping Club”?

Mendengar informasi soal investasi Reebonz oleh Intel Capital, saya jadi teringat tentang Fashion Private sebagai startup serupa di Indonesia. Baik Reebonz (yang berbasis di Singapura) maupun Fashion Private menyasar pasar yang sama, “private shopping club”. Di kategori ini, barang-barang bermerk terkenal dan berharga mahal (misalnya tas dan sepatu perempuan) dijual dengan harga murah — di bawah harga pasar — dengan jumlah barang yang pastinya terbatas. Kami sempat mengulas soal Fashion Private ini, termasuk saat mereka menunjuk CEO baru yang baru. Berbeda dengan nasib Reebonz yang mendapat investasi, Fashion Private malah sudah tutup sejak setahun yang lalu.

Pasar ceruk ini tentu saja ada di Indonesia. Di sejumlah mall mewah di Jakarta, gerai dengan merk terkenal seperti ini berdiri megah dengan harga yang tidak masuk dengan budget 80-90% masyarakat Indonesia. Toh mereka masih terus berekspansi di sini karena meski orang yang mampu membeli sangat sedikit, volume penjualannya sangat besar. Dengan alasan gengsi, tidak hanya gerai di Indonesia saja yang diserbu. Gerai pusatnya di Paris sana juga sudah mahfum dengan budaya belanja orang-orang kaya Indonesia.

Continue reading Apakah Indonesia Sudah Siap untuk Startup “Private Shopping Club”?

Reebonz Online Private Shopping

Reebonz, adalah sebuah situs E-Commerce Internasional, dengan konsep Online Private Sale, konsep yang agak kurang umum untuk situs ecommerce. Reebonz sendiri berpusat di Singapura, dan dalam waktu singkat melebar di beberapa negara di Asia Pasifik, termasuk salah satunya di Indonesia. Pada posting ini, DS mendapatkan kesempatan untuk menghubungi tim pengembang Reebonz, dan mendapatkan beberapa fakta menarik.

Browse ke dalam situs, rancangan situs terlihat anggun, dengan warna-warna pilihan yang menonjolkan nuansa eksklusif. Setelah masuk ke bagian pembayaran, DS mendapatkan bahwa Reebonz menggunakan jasa pembayaran Real-time dari PayPal. Pembayaran dengan sistem ini, mempermudah user untuk membayar, serta menjaga keamanan transaksi pada saat yang bersamaan.

Salah satu sumber di dalam Reebonz, mengatakan bahwa pada awalnya mereka merasa takut karena konsumen ragu dengan konsep baru ini di kawasan Asia Pasifik. Namun, berbeda dengan kekhawatiran awal, ternyata cukup banyak konsumen yang menerima konsep ‘kegiatan penjualan eksklusif’. “Reebonz kami kembangkan dengan bantuan dari tenaga-tenaga muda dan ahli dari Indonesia”.

Setelah melihat-lihat lebih jauh ke dalam, barang-barang mewah yang mereka jual, nampaknya tidak terlalu terpengaruh oleh efek Krisis Global. Terbukti, dari hasil browse terhadap barang-barang yang dijual, terdapat banyak produk yang masuk ke dalam status Sold Out. “Kebanyakan dari anggota kami menyukai merek dan produk yang kami jual, dan apabila mereka suka dengan apa yang mereka lihat, mereka dapat mengundang teman-temannya untuk menjadi anggota dan diberikan Reebonz Credit dengan melakukan hal tersebut.” Menurut salah satu sumber Reebonz yang diwawancarai oleh DS.

Tambahnya: “Disamping menawarkan barang mewah dengan harga yang lebih murah, kami juga mempertimbangkan seksama saran dari konsumen, untuk melihat merek dan produk yang diharapkan pada saat penjualan, yang membuat penjualan kami dapat mengikuti keinginan mereka dan bukan apa yang kami pikir mereka inginkan”.

DS mencatat, Reebonz cukup baik dengan pemanfaatan Search Engine; Terbukti cukup banyak tautan di Google dalam waktu beberapa bulan terakhir. Reebonz juga cukup sukses memanfaatkan beberapa account Social Media; seperti Twitter dan Facebook untuk meningkatkan interaksi dengan konsumen. Serta, mendapatkan feedback saran untuk sistematika dan produk-produk yang diinginkan oleh user untuk dijual di dalam Reebonz.