Tag Archives: Reggie Fils-Aime

Nintendo Siap Mendukung Implementasi Fitur Cross-Platform Play di Console-nya

Jika Anda mengikuti perkembangan industri game, maka Anda tahu bahwa cross-platform play menjadi topik panas belakangan ini. Brand besar seperti Microsoft dan Nintendo telah mulai memperkenankan gamer-nya bermain bersama, kecuali Sony yang bersikeras untuk tetap mentup akses ke platform-nya. Dan kini, Sony berada di posisi yang tidak menguntungkan.

Berbeda dari Sony, Nintendo tampaknya melihat potensi positif cross-platform play bagi bisnisnya ke depan. Dalam presentasi ke para investor, senior executive officer Susumu Tanaka menyampaikan bagaimana Nintendo berkomitmen buat mendukung implementasi dan perluasan fitur cross-play sesuai keinginan developer dan publisher, meski mereka belum mengungkap detail rencananya lebih jauh.

Menurut Tanaka, cross-platform play dapat terwujud dengan adanya persetujuan antara publisher game dan pemilik platform. Nintendo sendiri punya kecenderungan untuk membantu publisher menerapkan cross-play jika mereka menginginkannya. Namun hal selanjutnya yang mesti diperhatikan adalah apakah platform holder lain (misalnya Sony atau Microsoft) menginginkannya serta mengizinkannya.

Pendapat sang senior executive officer juga senada dengan COO sekaligus presiden Nintendo Amerika Reggie Fils-Aime. Di E3 2018, pemblokiran akses Fortnite dari console lain (kecuali PC) ke PlayStation 4 mendapatkan sorotan. Fils-Aime enggan berkomentar soal keputusan Sony, tapi penjelasannya mengindikasikan ia akan mengambil langkah berbeda dari sang kompetitor.

Reggie Fils-Aime menyampaikan bahwa timnya selalu bersemangat untuk bisa berkolaborasi bersama developer dan membantu mereka merealisasikan visinya. Fils-Aime juga bilang tidak akan memilih-milih permainan. Nintendo siap mendukung apapun game-nya dan siapa pun developer-nya.

Dan dalam momen presentasi tersebut, Nintendo juga mengungkapkan sebuah rencana yang ambisius. Anda mungkin sudah mendengar soal ada cukup banyak permainan garapan developer lokal yang akan (atau sudah) dirilis di Switch. Boleh jadi, kemunculan mereka di sana adalah efek dari strategi baru Nintendo: perusahaan ingin melepas 20 sampai 30 judul permainan independen setiap minggu.

Sebagai langkah awal, Nintendo berupaya mempermudah proses pengembangan game dan publikasi permainan di platorm mereka. Sejauh ini, menuver Nintendo berjalan mulus. Sejumlah game indie telah terjual jutaan kopi secara global. Nintendi juga menargetkan untuk membantu mengembangkan 1.500 judul permainan berbasis engine Unity.

Beberapa permainan Nintendo Switch yang sudah menunjang cross-platform play meliputi Rocket League, Chess Ultra, Fortnite dan Pinball FX3. Judul lain juga telah dikonfirmasi akan kehadiran fitur ini di antaranya Minecraft, Crazy Justice dan Gunscape.

Via IGN dan Games Industry.

Nintendo Labo Memadukan Serunya Bermain Game Dengan Mainan Kardus

Ada sejumlah faktor yang membuat Nintendo Switch sukses: keseimbangan antara penyajian ala home console konvesional dengan handheld, game-game eksklusif memukau, serta dukungan dari developer-developer third-party. Namun penerapan konsep hybrid yang diusung Switch ternyata lebih luas lagi, tak hanya sekadar mengombinasi rancangan console dan sistem game portable.

Minggu lalu, Nintendo kembali menyingkap gagasan inovatif terkait Switch. Perusahaan hiburan asal Jepang itu mengumumkan Nintendo Labo, yaitu sebuah platform game sekaligus mainan konstruksi berbasis kardus. Labo memungkinkan kedua elemen ini saling mendukung serta tersambung. Lewat platform unik ini, Nintendo bermaksud untuk mengajarkan para user muda prinsip dasar fisika dan ilmu rancang-bangun.

Labo terdiri dari dua bagian. Untuk menikmatinya, kita perlu membeli Labo Kit terlebih dulu. Isinya terdiri dari mainan kardus ‘Toy-Con’ yang perlu dirakit. Toy-Con adalah periferal kendali alternatif dari Joy-Con dengan wujud bervariasi: ada yang menyerupai rumah mini, setang motor, piano, hingga tongkat pancing. Setelah selesai dirakit, Anda perlu menyematkan bagian tablet Switch dan controller Joy-Con ke slot yang tersedia.

Labo 5

Masing-masing Toy-Con bekerja dan berinteraksi secara berbeda dengan Switch serta Joy-Con. Misalnya: Toy-Con piano memanfaatkan sensor inframerah di Joy-Con kanan untuk mengetahui nada yang sedang dimainkan, kemudian Toy-Con robot menggunakan fitur HD Rumble untuk bergerak, dan dikendalikan lewat layar sentuh. Tentu saja Anda dibebaskan untuk mendekorasi sisi luar Toy-Con menggunakan spidol warna, cat serta stiker.

Labo 3

Reggie Fils-Aimé selaku presiden Nintendo Amerika mengakui bahwa Labo merupakan proyek yang betul-betul baru bagi mereka, didesain khusus buat anak-anak dan ‘para gamer berjiwa muda’. Labo ditunjang oleh software edukatif berisi panduan merakit Toy-Con serta penjelasan cara kerja mainan secara sederhana, misalnya menunjukkan bagaimana sensor inframerah beroperasi.

Labo 1

Saat ini Nintendo telah menyediakan dua pilihan Labo Kit, yaitu Variety Kit dan Robot Kit. Variety Kit merupakan bundel Toy-Con lengkap, terdiri dari beberapa lembar kardus, stiker, spons, tali dan karet untuk menciptakan rumah, setang motor, joran pancing dan lain-lain. Robot Kit sendiri memungkinkan Anda membuat visor serta tas, mengubah pemain jadi robot penghancur.

Labo 4

Kedua varian Labo Kit sudah bisa di-pre-order, akan tersedia pada tanggal 20 April nanti seharga US$ 70 dan US$ 80.

Selain kedua opsi di atas, saya berasumsi bahwa di waktu ke depan, Nintendo akan memperkenalkan lebih banyak variasi dari Labo Kit. Saya sendiri penasaran seberapa kuat dan efektif-kah penggunaan bahan kardus sebagai unit controller/aksesori game.

Agenda Nintendo Selama E3 2017 Berlangsung

Sejak tahun 2012, Nintendo tak pernah lagi melakukan konferensi pers di E3. Mereka menjangkau para penggemar engan melaksanakan acara-acara stream ala Direct dan Treehouse. Namun seperti E3 2017 sendiri, perubahan juga terjadi pada cara sang perusahaan Jepang menyajikan kontennya. Apalagi presiden Nintendo Amerika Reggie Fils-Aime sempat bilang mereka punya kejutan besar.

Melalui laman khusus di situs resmi, Nintendo akhirnya mengungkap jadwal acara yang akan mereka langsungkan di momen Electronic Entertainment Expo 2017. Dibuka pertama kalinya untuk publik, ada kemungkinan besar Nintendo berencana buat menggunakan panggung mereka sebagai tempat pameran permainan-permainan baru Nintendo Switch dan console handheld 3DS serta 2DS XL.

Saat E3 2017 dilaksanakan nanti, Switch akan berumur tiga bulan, dan Nintendo tentu tidak mau membuang-buang kesempatan untuk meningkatkan momentum pemasaran console hybrid tersebut dengan meyakinkan konsumen bahwa ada lebih banyak game akan hadir di platform itu.

Sebagai pembukaan, sehari sebelum E3 2017 dimulai, Nintendo akan mengadakan aktivitas bernama Nintendo Spotlight. Acara ini berisi presentasi video, fokus pada permainan Super Mario Odyssey serta penyingkapan agenda perilisan game-game Switch di tahun ini. Spotlight dapat Anda saksikan via live stream pada tanggal 13 Juni 2017 pukul 9:00 pagi waktu Pasifik atau jam 23:00 malam WIB.

Super Mario Odyssey merupakan salah satu judul terbesar di Switch, memberikan pemain kesempatan buat menjelajahi Mashroom Kingdom melalui gameplay open-world-nya. Di sana, developer mencoba mengembalikan desain level ala Mario 64 dan Super Mario Sunshine, dengan pendekatan casual. Menariknya lagi, sejumlah tempat di Odyssey terinspirasi dari lokasi di dunia nyata, satu contohnya ialah New Donk City yang diadaptasi dari kota New York.

Detail lebih lanjut mengenai Super Mario Odyssey akan diungkap di E3 2017, dan berdasarkan innformasi yang beredar, pengunjung juga bisa menjajalnya langsung.

Setelah Nintendo Spotlight beres, akan ada Treehouse Live E3 2017, di mana Anda bisa menyimak preview dari game-game baru di Switch dan keluarga 3DS, behind-the-scene di masa pengembangannya, dan kabarnya akan ada kejutan menanti.

Selain presentasi, Nintendo juga akan melangsungkan turnamen 2017 Splatoon 2 World Inkling Invitational, mengundang para gamer untuk menguji kemampuan dalam permainan multiplayer action anyar sang developer, Splatoon 2. Sehari sesudahnya, 2017 Arms Tournament Invitational siap digelar, kali ini mempertandingankan permainan fighting Arms.

Nintendo Punya Rencana Untuk Bubuhkan Fitur VR di Switch

Menjadi topik pembicaraan di mana-mana, tak heran jika banyak orang bertanya, apakah fitur virtual reality akan hadir di Nintendo Switch? Peluangnya cukup besar, apalagi di bulan Desember kemarin beredar dokumen pengajuan paten US Patent and Trademark Office yang menunjukkan ilustrasi sebuah perangkat head-mounted display – desainnya menyerupai Samsung Gear VR.

Dan ada berita gembira bagi Anda yang mengharapkan Nintendo kembali bermain di ranah VR setelah gagalnya Virtual Boy lebih dari dua dekade silam. Berdasarkan hasil wawancara presiden Nintendo Tatsumi Kimishima dengan Nikkei (via tweet dari CEO Kantan Games, Dr. Serkan Toto), perusahaan hiburan dari Jepang itu tengah mempelajari kembali teknologi virtual reality hingga mereka merasa yakin pengguna bisa memperoleh pengalaman pemakaian terbaik.

Di sana, Kimishima menyatakan bahwa sebelum Nintendo memutuskan untuk meluncurkan perangkat VR, mereka harus memastikan penyajiannya sudah optimal sehingga gamer bisa bermain selama berjam-jam tanpa ada masalah. Nintendo memang melangkah secara waspada setelah mendengar berbagai keluhan pemilik headset VR terkait efek samping penggunaan device, seperti munculnya rasa mual dan pusing.

Hal ini juga sempat diungkapkan oleh presiden Nintendo Amerika Reggie Fils-Aime. Ia menyatakan bahwa teknologi virtual reality yang tersedia saat ini belum terasa menyenangkan serta masih mengisolasi penggunanya. Kita juga belum mengetahui segmen VR apa yang akan jadi sasaran Nintendo – apakah ‘serius’ seperti PlayStation VR atau lebih mengusung pendekatan mobile.

Dan seperti yang sudah Anda tahu, virtual reality menuntut performa hardware tinggi, menjadi salah satu alasan mengapa Sony menyiapkan PlayStation 4 Pro. Sayangnya kita belum bisa mengira-kira kekuatan olah data dan grafis dari Nintendo Switch karena sang produsen masih enggan memberi tahu detail mengenai chip Nvidia Tegra yang mereka gunakan untuk mengotaki console.

Selain membahas virtual reality, Kimishima juga mengungkapkan informasi harga dari layanan online berbayar Switch. Nintendo berencana untuk menawarkan biaya berlangganan sebesar ¥ 2.000 sampai ¥ 3.000 setahun, atau sekitar US$ 17,7 hingga US$ 26,5. Harganya memang tidak mahal (lebih murah dibanding PlayStation dan Xbox), namun lagi-lagi Nintendo belum menyingkap rincian fitur yang mereka sajikan di sana.

Kabarnya, para pelanggan akan mendapatkan permainan NES atau SNES gratis tiap bulan. Dan tentu saja servis tersebut diperlukan jika Anda ingin menikmati mode multiplayer online.

Sumber: Games Industry.

Round-up Presentasi Nintendo Digital Event dari Electronic Entertainment Expo 2014

Dibanding Sony dan Microsoft, dalam ajang E3, Nintendo-lah yang paling sedikit memamerkan game-game besutan developer third-party. Sejauh ini, judul-judul game eksklusif adalah senjata ampuh terakhir yang Nintendo miliki untuk bertahan dari gempuran Xbox One dan PlayStation 4. Berita baiknya, konfrensi pers Nintendo Digital Event di E3 sama sekali tidak mengcewakan. Continue reading Round-up Presentasi Nintendo Digital Event dari Electronic Entertainment Expo 2014