Tag Archives: Remote Worker

Menyiapkan Liburan Bagi Pekerja Remote

Liburan adalah salah satu cara efektif untuk kembali menyegarkan pikiran setelah dipakai bekerja keras. Tak hanya untuk meregangkan pikiran, liburan juga bisa menjadi salah satu cara untuk mencari inspirasi bagi mereka yang bekerja di industri kreatif. Namun sayangnya liburan di era digital bisa diganggu dengan banyak hal-hal, salah satunya masalah pekerjaan. Berikut beberapa tips menikmati liburan agar lebih maksimal dan tidak terganggu liburan. Termasuk bagi Anda pekerja remote.

Ubah pola pikir

Sebelum memaksimalkan liburan pastikan Anda benar-benar membutuhkan liburan. Pikirkan dahulu apakah keseimbangan kerja dan istirahat Anda cukup sebelum menjatuhkan pilihan pada liburan. Mengubah pola kerja lebih optimal untuk kembali memulihkan ritme kerja menjadi normal. Jangan terburu-buru memastikan bahwa Anda sedang butuh liburan, siapa tahu Anda cuma butuh ritme kerja yang baru.

Menyiapkan segalanya

Untuk lebih menikmati liburan alangkah baiknya semua disiapkan dari awal. Rencana perjalanan, hotel dan lain-lain. Jangan biarkan liburan Anda tidak optimal karena liburan yang tidak direncanakan. Termasuk menyiapkan cuti dan jadwal liburan. Tentukan waktu yang tepat untuk liburan, jauhkan dari tanggal-tanggal yang membutuhkan kinerja atau kehadiran Anda. Dan yang paling penting siapkan juga anggaran perjalanan Anda.

Jika Anda seorang pekerja remote Anda juga harus menyiapkan segala pekerjaan agar tidak terganggu saat Anda liburan. Jika Anda seorang pemimpin tim, siapkan apa saja yang harus dilakukan tim Anda, termasuk menyiapkan pengganti sementara Anda selama liburan.

Percaya pada tim

Selama Anda meninggalkan pekerjaan atau kantor untuk liburan usahakan buang rasa khawatir terhadap pekerjaan yang Anda tinggalkan. Percayakan itu kepada tim Anda yang ada. Dengan menanggalkan rasa khawatir tersebut Anda bisa lebih menikmati liburan.

Beri notifikasi

Untuk kembali “mengamankan” liburan Anda pastikan menginformasikan kondisi Anda yang sendang liburan dengan klien atau tim yang lain. Baik berupa balasan email otomatis, status di Slack, dan lain sebagainya. Segera buat jadwal baru untuk menyelesaikan agenda yang terlewat selama Anda liburan.

Pertimbangkan Hal Ini Ketika Ingin Merekrut Pekerja Remote

Cara bekerja konvensional dengan datang jam 9 pagi dan pulang jam 5 sore, perlahan-lahan mulai bergeser sejak kehadiran konsep baru bekerja remote dari rumah. Bekerja remote lambat laun menjadi suatu gaya hidup baru yang dinilai lebih fleksibel, tidak membuat seseorang jadi begitu terikat dengan kehadirannya di kantor.

Faktor pendukung lainnya, kehadiran generasi muda yang mulai merambah ke dunia kerja, menuntut perubahan gaya kerja yang harus disesuaikan dengan gaya mereka.

Kendati demikian ada beberapa tantangan yang pasti dihadapi ketika suatu perusahaan memutuskan untuk memperbolehkan karyawannya untuk bekerja remote. Mulai dari penyesuaian ritme kerja yang harus selesai online, komunikasi yang harus selalu terjaga, mengadakan rapat secara rutin.

Dalam tulisan ini akan dibahas pertimbangan seperti apa yang perlu Anda pikirkan ketika ingin merekrut pekerja remote. Berikut rangkumannya:

Bekerja remote itu dapat membuat pekerja jadi lebih bahagia

Apabila Anda menemukan pekerja remote yang bertalenta tinggi namun berlokasi jauh dari kantor, sebaiknya perkerjakan mereka daripada memperkerjakan talenta lokal yang kurang sesuai dengan semangat perusahaan. Sebab hal ini akan berdampak pada tingkat kebahagiaan karyawan itu sendiri.

Bila mereka bahagia dengan kebebasan yang diberikan perusahaan, akan berdampak pada kinerja yang produktif, mereka lebih rela bekerja lebih lama. Mungkin kondisi yang berbeda akan ditemukan bila pekerja dipaksa bekerja di kantor dan terus diawasi oleh rekan kerjanya.

Bekerja remote pun akan menguntungkan perusahaan karena mereka tidak perlu memperluas area kantor. Sehingga, dapat menekan seluruh biaya pengeluaran.

Akan tetapi perhatikan komunikasinya

Telecommuting yang dilakukan dengan tepat akan menghasilkan proses bisnis yang lebih baik dan efisien. Bila pekerja sesekali absen dalam rapat tim, bisa menyebabkan telecommuting jadi bermasalah.

Masalah terbesar dari telecommuting adalah komunikasi. Teknologi seperti internet dan Skype telah membuat komunikasi jadi lebih mudah, tapi pertemuan tatap muka langsung adalah sarana komunikasi yang paling efektif.

Masalah komunikasi akan terjadi ketika Anda memiliki pekerja dengan zona waktu yang berbeda. Hal ini akan membuat proses komunikasi jadi terhambat. Namun, hal terbesar yang kemungkinan bakal terjadi dari komunikasi adalah tidak membangun ikatan emosional dibandingkan bertemu tatap muka.

Sebab, umumnya pekerja remote bakal jarang sekali bertemu dengan rekan tim lainnya membicarakan hal lain di luar pekerjaan. Mereka tidak bisa bertukar pikiran, bercerita tentang pengalaman pribadi dengan satu sama lainnya.

Masalah lainnya yang kemungkinan terjadi dari telecommuting adalah pekerja remote terkadang terlupakan tentang manajemen perusahaan, misalnya terkait promosi jabatan bila mereka tidak ada di kantor.

Pada akhirnya, merekrut pekerja remote itu sangat penting

Telecommuting umumnya sangat bermanfaat bagi karyawan, tapi membutuhkan manajemen komunikasi yang serius dan tekun agar hasilnya terasa bagi kinerja perusahaan. Anda selaku pemimpin harus memastikan bahwa karyawan tidak terisolasi oleh teknologi dan tidak diasingkan, buat mereka merasa bagian dari perusahaan bukan tentara bayaran belaka.

Untuk mengelola pekerja remote, Anda harus melakukan banyak pendekatan untuk membangun persahabatan, dengan rajin berkomunikasi baik dalam topik pekerjaan ataupun soal pribadi. Lalu ajak mereka sesekali mengunjungi kantor, untuk mengetahui bagaimana suasananya dan beri aspirasi tentang karier mereka pada masa mendatang.

Telecommuting memaksa Anda untuk benar-benar mengelola tim dan melacak kinerja pekerja remote, sambil memastikan mereka tetap merasa bagian dari tim kerja. Meski telecomutting terlihat sangat berat dan menantang, namun Anda harus percaya manfaat yang diberikan sangatlah banyak. Jika Anda belum menerapkan telecommuting, mulailah segera.

Keuntungan Bekerja di Luar Kantor

Perkembangan teknologi digital, internet dan era persaingan bebas seperti sekarang ini memungkinkan perusahaan mempekerjakan staf dari mana saja dan bekerja di mana saja. Tren ini semakin berkembang dengan adanya jargon “kerja tidak harus di kantor” dan tersedianya tempat kerja bersama atau co-working space. Selain suasana baru yang bisa meningkatkan kreativitas dan produktivitas ternyata bekerja dengan di sekitar orang asing “asing”  juga memiliki banyak keuntungan. Berikut beberapa di antaranya:

Jaringan dan kolaborasi

Bekerja di luar kantor saat ini menjadi tren seiring kebutuhan mobilitas yang tinggi. Sebenarnya bekerja di luar kantor memberikan kita kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang baru dengan pemikiran dan kemampuan yang berbagai macam. Kesempatan ini membawa peluang untuk memperluas jaringan profesional sekaligus membuka pintu kesempatan untuk saling berkolaborasi.

Mengoptimalkan teknologi untuk efektivitas kerja

Tren bekerja dari mana saja mendorong banyak perusahaan perangkat lunak menyediakan layanan yang mendukung hal tersebut. Mulai dari layanan manajemen tim, chat profesional, manajemen dokumen, email, dan lain sebagainya sudah tersedia. Sebut saja layanan populer seperti Trello untuk manajemen proyek, Dropbox, Google Drive dan OneDrive untuk saling bertukar berkas, Google Docs untuk layanan perangkat lunak kantoran, dan Slack untuk sarana berkomunikasi tim jarak jauh. Ke semua tools tersebut mampu menjadi senjata andalan untuk tetap menjaga ritme kerja agar tetap produktif meski tidak saling bertatap muka.

Peluang mendapatkan sumber ide baru

Kejenuhan sering menimpa pekerja yang seharian bekerja di balik meja kerja di kantornya. Kondisi ini sering kali menghambat ide-ide kreatif yang dituntut untuk terus disumbangkan. Bekerja di luar, dengan orang-orang baru membantu pekerja mendapatkan suasana baru. Hal tersebut bisa menjadi hal positif untuk merangsang ide-ide baru untuk tumbuh. Sesuatu yang baru untuk ide-ide segar yang cemerlang.

Menghindari kesepian

Bekerja dengan orang asing, suasana baru juga diperlukan oleh para freelancer yang selama ini bekerja dari rumah. Keluar dan mencari suasana baru menghindarkan dari kesepian. Keberadaan orang-orang di sekitar juga membantu untuk menyegarkan pikiran dan menghindari rasa kesepian saat bekerja.

Five Tips to Becoming a Productive Remote Worker

In this digital era, remote work has become a way of life. Attendance is no longer compulsory in some companies as they have turned to key performance indicators (KPI) to evaluate employees’ productivity.

However, remote work is not as easy as it sounds. Although workers are given the opportunity to choose the most comfortable way to work, they still need to accomplish the company’s goals and expectations.

We compiled five tips for remote workers to be able to work more productively.

Build a fixed work schedule

Remote working is synonymous with time and place flexibility. Self-discipline is crucial to get the work done. Therefore, it is suggested to draw up a fixed work schedule. It is even better if the working schedule follows the company’s office hours as it ensures the employee’s availability during a time of urgency. Most importantly, create a mindset that you need to work within the allocated time.

Find a place that suits your preferences and working habits

Each person has their own working habits. Some may prefer to work at home, while others find it more comfortable to work in a coffee shop. Understanding your personal preferences and working habits will help you find the best way to work productively. Find a place that can accommodate all of your needs. If you want to work from home, make sure to tell your friends or family that you are at home to work, not for leisure.

Communicate with your team

Communication plays a crucial role in a team’s success. Therefore, while working away from the office, make sure you frequently communicate with your team. Messaging applications, task management and online workspace are some tools you need to have while working remotely, as they allow you to be easily contactable at any time and anywhere.

Be attentive and ready any time

Generally, the companies that allow working remotely are offices with flexible production systems, such as software companies, creative agencies and design firms. The tasks do not necessarily need to be done at the office.

However, this flexibility requires the employees to be attentive and ready at any time, especially in a time of crisis. It’s strongly suggested to bring electronic gadgets like mobile phones or laptops while working remotely.

Produce consistent results

At the end of the day, results are the benchmark of evaluating employees’ productivity. Use the flexible time to hone your skills. Try to produce consistent results to strengthen the company’s faith in your working ability, even if you are not physically present at the office.


Disclosure: The original article is in Indonesian and syndicated in English by The Jakarta Post

Tetap Produktif Meskipun Tidak Bekerja di Dalam Kantor

Tren bekerja jarak jauh (atau remote working) muncul bersama digitalisasi yang masif di lingkungan pekerjaan. Mulai dari cara berkomunikasi, berkolaborasi dan mengerjakan pekerjaan dirangkum menggunakan teknologi komputer. Di beberapa kantor bahkan tidak mewajibkan karyawan untuk melakukan presensi, karena lebih mengedepankan pencapaian yang terangkum dalam KPI (Key Performance Indicator). Terlepas dari sisi kenyamanan dan kebebasan, bekerja jarak jauh juga ditekan untuk dapat selalu produktif dan mampu berbaur apik dengan proses bisnis di kantor.

Ada beberapa strategi yang dapat dibiasakan oleh pekerja remote untuk memastikan kesehariannya mampu memberikan kontribusi aktif untuk pekerjaan. Berikut ini beberapa hal yang dapat diperhatikan.

Membangun rutinitas—dengan mindset tetap bekerja, bukan bersantai ria

Kendati bekerja dari rumah, disiplin waktu juga wajib diterapkan. Beberapa perkantoran memiliki jam-jam tertentu dalam menjalankan roda bisnisnya. Sebagai pekerja remote perlu untuk membiasakan selalu tersedia di jam bekerja tersebut. Jika perlu sesuaikan kegiatan dengan apa yang terjadi di kantor, semisal jam masuk kerja adalah jam 08.00, maka pekerja remote juga telah bersiap di jam tersebut, begitu juga jam makan siang. Hal ini untuk menjamin ketersediaan ketika dibutuhkan untuk penyelesaian isu urgent.

Biasakan untuk disiplin waktu, dan membangun mindset bahwa saat ini tengah bekerja. Ada tanggung jawab yang sedang dipikul.

Mencari tempat kerja yang minim gangguan

Ada yang nyaman ketika bekerja di tempat yang sepi, ada juga yang menikmati suasana santai seperti di sebuah coffee shop. Memahami habit pribadi yang seperti ini penting untuk pekerja remote. Dengan memahami situasi diri, ia akan mampu memilih tempat yang cocok untuk memastikan hari-harinya menjadi lebih produktif. Memisahkan kegiatan pribadi dengan lingkungan bekerja menjadi salah satu cara untuk meminimalkan gangguan. Lingkungan bekerja juga harus mampu mengakomodasi kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan. Pekerja remote juga diwajibkan mampu menghindari gangguan yang mungkin menghampiri, misalnya ajakan bermain atau sesuatu hal lain yang mengganggu jam kerja di rumah.

Penting untuk memberikan pemahaman kepada orang rumah, teman atau kerabat, bahwa kita sedang bekerja, kendati terlihat seperti sedang santai di rumah.

Kelancaran komunikasi adalah kunci

Alat-alat seperti messaging app (Slack, Skype, Google Hangout, dan lain-lain), task management (Trello, Wunderlist, dan lain-lain), online workspace (Google Drive, SharePoint, dan lain-lain) wajib masuk di perangkat yang digunakan sehari-hari, baik di komputer, laptop ataupun ponsel. Berkomitmen bekerja jarak jauh artinya juga memberikan jaminan terkait kebutuhan konektivitas internet. Karena biasanya kantor yang memperbolehkan karyawannya bekerja secara jarak jauh, lantaran kegiatan produktifnya dapat diwakili melalui aplikasi dengan ketersediaan online-nya.

Komunikasi menjadi salah satu hal terpenting dalam roda bisnis, khususnya untuk kolaborasi tim. Pastikan kebutuhan ini terjamin oleh pekerja remote.

Siap sedia, bekerja remote juga memiliki konsekuensi

Umumnya kantor-kantor yang mengizinkan karyawannya bekerja secara remote adalah kantor dengan sistem produksi yang fleksibel. Seperti pengembang perangkat lunak, media, perusahaan desain dan industri kreatif lainnya. Pekerjaan yang dibawa tidak harus diselesaikan di tempat tertentu menggunakan alat yang hanya ada di kantor. Namun jangan salah, justru fleksibilitas ini biasanya memiliki konsekuensi sang pekerja harus siap setiap saat. Contoh kecil saat bekerja remote menjadi mobile developer, ketika tiba-tiba ditemukan bugs dari kode yang ditulis, mau tak mau harus memperbaiki secepatnya saat itu juga, terlebih jika melibatkan sistem produksi di perusahaan yang menjadi klien.

Bekerja remote terkesan santai, namun sejatinya harus siap setiap saat. Jadi tidak ada salahnya saat bepergian di hari kerja selalu membawa perangkat komputasi ke mana-mana.

Memberikan hasil konsisten

Pada akhirnya kualitas pekerja akan ditentukan oleh hasil yang ditorehnya. Memiliki waktu yang lebih fleksibel harus bisa dimanfaatkan untuk selalu berpikir secara kreatif dan cerdas. Dengan memberikan hasil yang memuaskan (baik bagi atasan ataupun klien) akan memberikan kepercayaan kepada perusahaan untuk mengizinkan bekerja secara remote. Perusahaan akan merasa sudah tidak perlu lagi mengawasi secara khusus. Memberikan hasil terbaik secara konsisten memantapkan keyakinan terhadap kualitas pekerja, bahwa dengan bekerja di rumah pun keahliannya tidak diragukan lagi.

Lima Alasan Pegawai yang Bekerja Secara Remote Menguntungkan Startup

Kehadiran startup secara langsung telah memperkenalkan konsep bekerja secara remote atau di luar kantor kepada pegawainya. Alasannya sederhana, untuk memudahkan proses kolaborasi dan tentunya menekan biaya atau pengeluaran, terutama jika memperkerjakan pegawai yang lokasinya jauh dari kantor pusat atau di luar kota.

Bagi pegawai sendiri bekerja secara remote ternyata cukup memberikan suasana baru yang lebih segar dan fleksibel. Tidak harus menempuh perjalanan pergi dan pulang ke tempat bekerja yang pastinya diwarnai dengan kemacetan, belum lagi dengan lingkungan bekerja yang terkesan monoton dan membosankan, hal tersebut yang selama ini menjadi salah satu penyebab menurunnya produktivitas kerja. Artikel berikut ini akan membahas 5 poin menarik yang ternyata memberikan manfaat baik untuk pegawai yang bekerja secara remote.

Menghilangkan stres

Kebebasan untuk memilih sendiri tempat bekerja yang diinginkan ternyata cukup ampuh untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas kerja. Untuk itu sudah banyak startup asing yang saat ini justru menganjurkan perusahaan konvensional untuk kemudian melakukan hal yang serupa, yaitu memberikan pilihan untuk pegawainya bekerja secara remote.

Komunikasi lancar dengan teknologi

Bekerja secara remote bukan berarti Anda tidak bisa mengontrol kinerja pegawai, saat ini teknologi sudah banyak menawarkan tools dan aplikasi terkini yang bisa digunakan untuk memperlancar komunikasi dengan pegawai yang bekerja secara remote. Kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan oleh Slack untuk komunikasi, Cloud untuk menyimpan hasil kerja dan bisa dilihat bersama, Trello untuk melihat aktivitas kerja pegawai hingga Skype atau Google Hangout untuk melakukan konferensi, merupakan tools yang paling ideal untuk digunakan.

Menekan biaya operasional

Salah satu kelebihan dengan menerapkan proses bekerja secara remote kepada pegawai tentunya bisa menekan pengeluaran perusahaan. Terutama jika Anda membutuhkan tenaga ahli seperti engineer yang kebetulan bermukim di luar kota. Dari pada membawa pegawai tersebut ke kantor pusat serta meluangkan budget khusus untuk tempat tinggal dan transportasi, dengan bekerja secara remote pengeluaran tersebut bisa dipangkas, namun tidak mengurangi hasil kerja dari tenaga ahli tersebut.

Pekerja remote lebih ‘engage’

Pekerja remote biasanya lebih ‘happy’ dan puas dengan kondisi kerja yang ada, sehingga mereka semakin bersemangat dan selalu menawarkan adanya tugas yang bisa diselesaikan. Hal tersebut tentunya bisa memberikan manfaat lebih untuk perusahaan, ketika pegawai lebih ‘engage’ dengan pekerjaan dan tentunya perusahaan.

Tempat umum lebih ‘ideal’ dari kantor

Bekerja di coffee shop, perpustakaan atau food court yang pada umumnya banyak dipilih oleh pekerja remote ternyata merupakan lokasi ideal dan tentunya lebih menyenangkan dibandingkan dengan suasana kantor yang kaku dan membosankan. Karena alasan itulah pegawai yang bekerja secara remote biasanya lebih fokus dan lebih cepat menyelesaikan pekerjaan karena suasana hati yang positif, dibandingkan dengan pekerja di kantor pada umumnya.