Tag Archives: return

Apa itu Saham ARA dan ARB? Investor Wajib Tahu Ini

Ketika mencari tahu mengenai saham Auto Reject Atas (ARA), kurang komplet rasanya jika tidak dibarengi dengan melirik pada konsep saham Auto Reject Bawah (ARB). Begitu pun sebaliknya. Kamu mungkin sering melihat atau membaca berita bahwa ARB atau ARA sangat berkaitan dengan harga saham perusahaan. Pada misalnya, “Habis Kena ARB Puluhan Jilid, Saham Perusahaan X Anjlok di Pasar.”

Sangat penting bagi investor untuk mengetahui apa itu sebenarnya saham ARA dan ARB. Dengan mengetahui topik ini, investor dapat dengan lebih mudah memberikan analisisnya terhadap saham. Investor pun akhirnya mampu mendapatkan tingkat keuntungan yang lebih optimum. Apa sebenarnya ARA dan ARB ini? Bagaimana kedua hal ini mampu berpengaruh terhadap harga saham perusahaan? Simak pembahasan seputar pengertian dan manfaat dari saham ARA dan ARB serta tips bertransaksi saham ARA dan ARB ini ya!

Apa itu Saham ARA dan ARB?

Ilustrasi Pengertian Saham ARA dan ARB | Pexels

Saham merupakan aset investasi yang memiliki harga cenderung fluktuatif. Pergerakan harga saham dapat meningkat naik, bergerak turun, ataupun tidak bergerak dari harga awal. Karena karakteristik harga saham yang fluktuatif ini, mekanisme auto reject atau auto rejection hadir sehingga harga saham tetap dapat terkendali (tidak berfluktuasi sangat tinggi).

Pengertian mekanisme auto reject saham adalah batas minimum maupun maksimum dari kenaikan dan penurunan harga saham dalam satu hari transaksi perdagangan di bursa saham. Tujuan utama dari sistem ini adalah agar investor tetap terlindungi dari naik turun harga saham yang terlalu besar. Cara kerja dari saham ARA dan ARB adalah ketika harga saham menembus batas baik itu atas maupun bawah yang telah ditetapkan, maka sistem akan otomatis menolak transaksi jual maupun beli yang masuk.

Penetapan batas atas dan batas bawah dari harga saham ini ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara transaksi jual beli efek di Indonesia. Ketentuan persentase batasan saham ARA dan ARB menurut Keputusan Direksi BEI Nomor Kep-00023/BEI/03-2020 adalah sebagai berikut

Batas Aturan ARA ARB | Keputusan Direksi BEI Nomor Kep-00023/BEI/03-2020 Tabel oleh DailySocial.id

Berikut ini adalah penjelasan disertai contoh mengenai pengertian saham ARA dan ARB. 

Apa itu Saham ARA?

ARA adalah singkatan dari Auto Rejection Atas, di mana ia merupakan batasan maksimum kenaikan harga dari suatu saham dalam satu hari perdagangan saham di bursa. Saham yang mengalami ARA memiliki karakteristik kenaikan harga yang menembus batas yang ditetapkan oleH BEI. Ketika saham terkena ARA, maka tidak akan ada lagi order di antre jual untuk saham tersebut dalam satu hari perdagangan bursa. 

Contoh dari kasus saham ARA adalah saham perusahaan X memiliki harga penutupan saham per lembar Rp2.500 di hari Selasa. Persentase ARA untuk saham dengan harga Rp2.500 adalah 25%. Oleh karena itu, harga saham maksimal di hari berikutnya yakni hari Rabu adalah Rp2.500 + (Rp2.500 x 25%) yang mana adalah sebesar Rp3.125. Ketika saham perusahaan X menembus batas harga Rp3.125 pada hari Rabu, maka saham perusahaan X terkena ARA.

Apa itu ARB?

Ilustrasi Pengertian Saham ARB | Pexels

ARB merupakan singkatan dari Auto Reject Bawah, yang mana ia adalah batas maksimal dari turunnya harga saham dalam suatu hari perdagangan bursa saham. Ketika saham terkena ARB, maka maka tidak ada lagi antrean order beli atas saham tersebut dalam satu hari transaksi perdagangan bursa.

Contoh dari kasus saham ARB adalah saham perusahaan Y memiliki harga penutupan saham per lembar Rp3000 di hari Selasa. Persentase ARB untuk saham dengan harga Rp2.500 adalah 7%. Dengan begitu, harga saham maksimal di hari berikutnya yakni hari Rabu adalah Rp3000 – (Rp3000 x 7%) yang mana adalah sebesar Rp2.790. Ketika saham perusahaan Y menembus batas harga Rp2.790 pada hari Rabu, maka saham perusahaan X terkena ARB dan dengan begitu tidak akan ada lagi antrean order beli di hari Rabu.

Faktor Penentu Batas Saham ARA dan ARB

Penentuan ARA dan ARB sebenarnya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yaitu sebagai berikut.

  • Harga penutupan saham perusahaan di hari sebelumnya (untuk saham yang sudah diperjualbelikan di BEI)
  • Faktor kedua adalah harga dari tindakan korporasi (pada misalnya ada perusahaan yang melakukan stock split)
  • Hari pertama atau perdana saham (saham yang pertama kali dibuka di bursa saham)
  • Harga berdasarkan nilai market dari saham yang ditetapkan oleh penilai usaha, hal ini diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.04/2020 tentang Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Bisnis di Pasar Modal.

Manfaat Saham ARA dan ARB

Ilustrasi Manfaat saham ARA dan ARB | Pexels

Mekanisme auto reject pada transaksi pembelian saham sebenarnya memiliki tujuan utama yaitu untuk melindungi baik investor maupun emiten –perusahaan yang mengeluarkan efek– dari fluktuasi harga yang yang ekstrem. Berikut ini adalah beberapa penjelasan dari manfaat yang dapat diberikan oleh mekanisme saham ARA dan ARB

Manfaat Saham ARA dan ARB bagi Investor

Berikut adalah manfaat mekanisme ARA dan ARB pada investor.

Menambah Pertimbangan Masyarakat yang ingin Membeli Saham

Ketika melihat informasi mengenai saham mana saja yang sedang terkena ARA dan ARB, investor dapat melihat saham mana saja yang saat ini harganya naik maupun turun. Investor biasanya akan membeli saham ketika harga saham itu turun. Sedangkan, ketika harga saham naik, investor akan menjual saham. Walaupun begitu, investor juga dapat melakukan analisis yang lebih lagi terhadap saham perusahaan.

Terlebih lagi, ketika suatu saham telah terkena ARB dan ARA berhari-hari. Ketika suatu saham terkena ARA selama beberapa hari, kemungkinan saham tersebut sedang mengalami tren harga pasar yang meningkat dan itu merupakan pertanda yang bagus dalam investasi saham perusahaan. Ketika suatu saham mengalami ARB hingga berhari-hari bahkan hingga dalam jangka lama mungkin itu menjadi pertanda kurang baik bagi saham perusahaan, karena harga saham yang terus menerus turun.

Melindungi Investor dalam Membeli Saham

Mekanisme ARA dan ARB sebenarnya memiliki tujuan untuk melindungi investor dari naik dan turunnya harga saham yang ekstrem. Dalam kehidupan nyata, ada banyak jenis investor. Ada dari mereka yang hampir setiap waktu dapat melakukan pengecekan terhadap bursa trading.

Ada pun investor yang kurang memiliki waktu untuk mengecek saham investasinya. Investor yang tidak memiliki waktu untuk mengamati transaksi trading biasanya akan membeli saham perusahaan kemudian mendiamkan saham tersebut selama beberapa saat di rekeningnya. Mekanisme ARA dan ARB ini dapat melindungi investor yang telah membeli saham sehingga investasi mereka tidak akan anjlok dengan masif. Akan sangat sedih bukan apabila investor yang seringkali tidak membuka rekening akun sahamnya kemudian melihat angka anjlok drastis. Mekanisme auto reject akan melindungi kasus seperti itu. 

Manfaat Saham ARA dan ARB Bagi Perusahaan

Berikut adalah manfaat mekanisme ARA dan ARB pada investor.

Menjaga agar Harga Saham Perusahaan Cenderung Stabil

Sistem ARA dan ARB akan dapat membantu melindungi perusahaan agar harga saham perusahaan tetap stabil fluktuasinya. Menurut Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2021), tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. Hal tersebut terjadi karena pemegang saham merupakan pihak yang pemenuhan return-nya (dividen) yang paling akhir (keuntungan bagi investor obligasi dan aset lain biasanya didahulukan).

Dengan begitu, ketika pemegang saham perusahaan itu makmur maka sudah pasti perusahaan itu dalam keadaan finansial yang baik. Mekanisme ARA dan ARB akan membantu kestabilan harga saham sehingga mekanisme ini membantu perusahaan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.

Meminimalkan Kerugian Perusahaan yang Harga Sahamnya Turun

Ketika perusahaan harga sahamnya turun banyak investor yang mungkin akan ragu dengan bagaimana kinerja masyarakat. Terlebih apabila investor telah memberikan dana yang banyak untuk membeli saham, akan tetapi harganya jadi turun dan ia mengalami kerugian. Hal yang lebih berbahaya lagi adalah investor jadi tidak ingin melakukan investasi lagi terhadap perusahaan. Nah, mekanisme saham ARA dan ARB dapat melindungi perusahaan dari kemungkinan kerugian tersebut. 

Tips Transaksi Saham ARA dan ARB

Ilustrasi Tips Transaksi saham ARA dan ARB | Pexels

Investor sejatinya adalah seseorang yang risk averse, investor akan enggan dengan adanya risiko. Ada beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk menghindari risiko kerugian dalam transaksi saham yang terkena AB maupun ARA. Simak tips investasi saham ARA dan ARB berikut ini ya!

Amati harga saham ARA dan ARB

Dalam bertransaksi pada saham yang terkena ARA dan ARB, investor disarankan untuk terus mengecek fluktuasi harga saham perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko yang lebih tinggi di kemudian hari. Saham ARB mungkin akan tampak menjanjikan karena harganya yang murah.

Akan tetapi, ketika saham terkena ARB hampir setiap hari rasanya investor perlu berhati-hati dengan kemungkinan terjadinya penurunan harga lagi di kemudian hari. Walaupun begitu, masih ada faktor lain yang dapat digunakan investor dalam melakukan analisis nilai saham. Jadi, investor dapat melakukan pengecekan harga pasar sembari mengecek indikator lain untuk mengetahui seberapa menguntungkan investasi pada saham yang terkena ARA dan ARB.

Kenali Harga Wajar Saham

Untuk mengetahui seberapa menguntungkannya suatu saham, investor dapat melakukan perbandingan harga pasar dari perusahaan saat ini dengan harga wajar saham atau harga awal perusahaan melakukan IPO (Initial Public Offering). Jika harga pasar saham saat ini turun jauh dari harga awal saham, investor perlu untuk berhati-hati dalam mengucurkan dananya pada perusahaan.

Lihat Prospek Saham ke Depannya

Kamu mungkin terkadang tertarik untuk berinvestasi pada suatu saham karena melihat pada industri suatu perusahaan. Kamu tertarik untuk berinvestasi pada saham perusahaan di bidang teknologi karena melihat prospek industri teknologi saat ini sedang semakin maju. Hal tersebut wajar untuk dilakukan. Prospek saham merupakan salah satu yang patut kamu pertimbangkan juga dalam berinvestasi pada saham yang terkena ARA dan ARB.

Amati Market Cap Perusahaan

Market cap atau kapitalisasi pasar perusahaan merupakan salah satu indikator fundamental yang biasanya investor lihat ketika berinvestasi pada suatu saham perusahaan. Semakin besarnya market cap dari perusahaan menandakan semakin kokohnya nilai perusahaan. Hal ini terjadi karena market cap merupakan besaran dana untuk membeli keseluruhan saham di perusahaan.

Analisis Laporan Keuangan 

Pemeriksaan terhadap laporan keuangan merupakan salah satu hal yang dapat investor lakukan untuk menyelidiki lebih lanjut mengenai performa masa lalu serta prospek keuntungan bisnis perusahaan di masa mendatang. Investor juga dapat melihat laba , cash flow, dan persentase dividen yang dimiliki perusahaan yang mungkin dapat memperlihatkan juga prospek laba dan dividen perusahaan di masa mendatang.

Mekanisme ARA dan ARB dalam saham ternyata sangat bermanfaat ya baik bagi investor maupun bagi emiten. Investor sendiri akan memiliki banyak keuntungan ketika mempelajari istilah ARA dan ARB ini. Apakah saat ini ada saham ARA maupun ARB yang sedang kamu lirik?

Referensi:

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2021). Fundamentals of financial management. Cengage Learning.

Sumber gambar header: Pexels

Mengenal Skema Ponzi: Definisi, Ciri, dan Contoh, agar Terhindar Investasi Bodong

Beberapa waktu lalu jagat media sosial dihebohkan dengan beberapa aplikasi berkedok investasi yang ternyata memiliki modus penipuan. Investasi sebenarnya merupakan hal yang sangat penting, terlebih untuk tabungan masa depan kita. Walaupun begitu, kesalahan dalam memilih jenis investasi dapat menjadi suatu malapetaka. Seperti kata peribahasa, bukannya untung malah jadi buntung.

Oleh karena itu, kita sebagai investor harus waspada dengan modus investasi palsu. Dewasa ini, oknum penipu memiliki beragam cara untuk menjalankan rencananya. Salah satu jenis penipuan yang saat ini banyak beredar adalah skema ponzi. Aplikasi Binomo, salah satu aplikasi layanan yang kemarin mungkin sering nangkring di iklan YouTube kamu, ternyata sangat disayangkan terlibat dalam skema ponzi ini, lho.

Apa itu skema ponzi? Apakah kira-kira skema ponzi mirip dengan bisnis MLM? Berikut adalah pengertian, ciri-ciri, contoh skema ponzi, perbedaannya dengan MLM, beserta pandangan hukum pada skema ponzi. 

Pengertian Skema Ponzi

Ilustrasi kerugian akibat skema ponzi | Pexels

Menurut Bartoletti, M., Carta, S., Cimoli, T., dan Saia, R. (2020), skema ponzi adalah penipuan dalam bidang keuangan yang memikat penggunanya dengan janji return atau keuntungan yang tinggi. Padahal, pengguna hanya diberikan janji keuntungan dari uang yang didapatkan oleh penipu dari pengguna baru yang bergabung program yang ia jalankan. Oleh karena itu, skema ponzi biasanya akan bertahan dan terbongkar sampai tidak ada lagi pengguna baru yang bergabung.

Dengan tidak adanya anggota baru, tentunya tidak ada lagi modal yang dapat ditawarkan untuk menjanjikan keuntungan pada calon korban lain. Lama kelamaan, uang yang sudah tersimpan oleh penipu dapat dibawa kabur dan akhirnya terbukalah rahasia skema ponzi ini. Skema ponzi sudah ada sejak sekitar 150 tahun yang lalu melalui pertemuan tatap muka, kemudian modus penipuan berkedok investasi ini merambah hingga ke dunia digital.

Skema ponzi awalnya memanfaatkan platform berbasis internet seperti website, hingga saat ini menuju platform berbasis crypto currency seperti Bitcoin hingga disebut sebagai ponzi kripto. Platform pintar Ethereum banyak memberi peluang baru terhadap penipu ulung di bidang skema ponzi untuk mengembangkan skema jahatnya. Banyak dari penipu yang mampu menjerat banyak korban walaupun korban mengira bahwa ‘investasi’ yang mereka lakukan itu nampak terpercaya.

Sejarah Skema Ponzi

Ilustrasi skema ponzi salah satu investasi ilegal | Pexels

Dilansir menurut buku dari Kiyosaki, R. T. (2015), nama skema ponzi berasal dari Charles Ponzi, seseorang kebangsaan Italia dan juga merupakan seorang penipu ulung di tahun 1920-an. Charles Ponzi menawarkan skema bisnis dengan keuntungan hampir 50% dalam waktu 45 hari atau 100% hanya dalam 90 hari. Suatu hal yang sangat tidak mungkin dalam investasi yang aman pada umumnya.

Walaupun begitu, dengan mulut manisnya Charles mampu menggaet korban dengan jumlah cukup besar hingga ia mengantongi dana hasil tipuan sekitar 7 juta dollar AS. Bahkan, Charles meminta korbannya untuk memberikan testimoni positif sehingga banyak anggota baru yang tertarik bergabung dalam investasi abal-abalnya. Sampai akhirnya tidak ada lagi dana yang dapat ia putar sehingga korbannya pun curiga dan menuntut Charles.

Ciri-ciri Skema Ponzi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga yang mengatur seluruh aktivitas keuangan di Indonesia menghimbau masyarakat untuk waspada dengan modus penipuan yang sedang marak ini. OJK memberitahukan berbagai ciri dari skema ponzi yaitu sebagai berikut.

  1. Menawarkan return yang tinggi dalam waktu singkat dan seolah tidak memiliki risiko. 
  2. Proses bisnis dan investasi tidak jelas. Ketika kamu ditawari mungkin kamu akan bertanya-tanya dari mana bisnis ini mendapatkan uangnya untuk memberikan kamu return
  3. Produk investasi biasanya milik luar negeri
  4. Staf penjualan biasa mendapat komisi ketika dapat merekrut anggota baru
  5. Ketika investor ingin melakukan penarikan, investor akan diiming-imingi investasi lagi dengan bunga yang lebih tinggi
  6. Seringkali mengundang calon investor dengan tokoh masyarakat atau tokoh pemuka agama
  7. Pengembalian dana suka macet di tengah

Contoh Skema Ponzi di Indonesia

Ilustrasi skema ponzi sebagai salah satu investasi bodong | Pexels

Kasus investasi ilegal yang menimbulkan kerugian pada korbannya akhir-akhir ini makin marak terjadi. Hal yang semakin mengejutkan, ternyata bisnis ini secara terang-terangan mempromosikan ‘usaha’-nya supaya terlihat meyakinkan akan tetapi palsu itu. Berikut adalah contoh skema ponzi yang ada pada Binomo.

Contoh Skema Ponzi pada Binomo

Binomo merupakan salah satu aplikasi trading yang iklannya sempat sering sekali muncul di layar device kita. Investasi ilegal yang ditawarkan oleh Binomo dilakukan dengan menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Layanan trading ini memberikan iming-iming kepada masyarakat melalui afiliasinya yaitu Indra Kenz.

Indra Kenz mengajak khalayak publik untuk mengikuti jalannya dalam berinvestasi di Binomo. Ia melakukan klaim bahwa setelah berinvestasi di Binomo ia memperoleh berbagai barang mewah seperti mobil dan barang mahal lainnya. Hingga pada akhirnya, Binomo dilaporkan oleh salah satu investor yang merasa dirugikan senilai ratusan juta pada transaksinya di Binomo. Bareskrim Mabes Polri akhirnya membongkar modus penipuan Binomo dan menyatakan bahwa trading di aplikasi ini tidak terdaftar dan termasuk pada  layanan ilegal.

Skema Ponzi Vs MLM

Perbedaan utama yang dimiliki oleh skema ponzi dan bisnis MLM (multi-level marketing) adalah adanya produk nyata dari suatu usaha. Investasi ilegal skema ponzi memiliki proses bisnis atau produk yang tidak jelas. Sementara itu, bisnis MLM yang baik biasanya memiliki produk atau layanan yang benar-benar ada.

Skema ponzi tidak mewajibkan anggotanya untuk mengajak anggota baru. Di sisi lain, bisnis MLM kegiatan utamanya adalah untuk mengajak orang lain untuk menggunakan produk layanan yang perusahaan tawarkan. Jika kamu ditawari pekerjaan dengan basis MLM, kamu perlu memastikan bahwa perusahaan tersebut terdaftar secara legal ya!

Skema Ponzi Menurut Hukum di Indonesia

Praktik skema ponzi dan teman-teman penipuan finansial lainnya seperti skema piramida tentunya dilarang dan haram di manapun itu, karena merugikan korban secara material. Hanya saja, belum terdapat hukum khusus yang mengatur mengenai tindak investasi bodong seperti ini di Indonesia. Indonesia memiliki UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan yang membahas larangan Skema Piramida dalam dunia usaha.

Skema piramida hampir mirip sebenarnya dengan skema ponzi akan tetapi fokus keduanya berbeda.  Skema ponzi dan skema piramida sama-sama memberikan keuntungan kepada anggota lama ketika terdapat anggota baru. Akan tetapi, skema piramida fokus dalam memberikan bonus dan komisinya berdasarkan pada mitra yang dapat anggotanya ajak. Untuk itu, skema piramida akan membuat anggotanya mencari korban baru. Sementara itu, skema ponzi tidak mewajibkan anggotanya mengajak anggota baru. Skema ponzi lebih fokus terhadap investasi anggota, tingkatan return yang dijanjikan akan semakin besar ketika uang investasi yang disetorkan lebih besar juga.

Kasus skema ponzi oleh Binomo dengan Indra Kenz sebagai afiliasi sendiri dijerat dengan pasal tindak pencucian uang dan pelanggaran transaksi elektronik. Sayang sekali belum ada aturan hukum yang jelas terkait dengan praktik investasi nonlegal skema ponzi. Oleh karena itu, masyarakat perlu untuk selalu waspada apabila terlibat dengan investasi yang belum jelas asal-usulnya.

skema ponzi
Himbauan melaporkan tindak skema ponzi | Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Jangan ragu untuk melaporkan kasus layanan investasi yang mencurigakan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan selalu perkaya diri dengan literasi keuangan. Jangan mudah tergiur dengan keuntungan yang besar dalam waktu yang singkat. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan kamu akan kasus investasi bodong yang sedang marak ini ya!

Referensi: 

Bartoletti, M., Carta, S., Cimoli, T., & Saia, R. (2020). Dissecting Ponzi schemes on Ethereum: identification, analysis, and impact. Future Generation Computer Systems, 102, 259-277.

Kiyosaki, R. T. (2015). Unfair Advantage Edisi Bahasa Melayu. PTS Professional.

Apa itu ROE dan Bagaimana Rumus Menghitungnya?

Setelah mengetahui apa itu ROI, seharusnya kamu sudah tidak asing lagi dengan ROE atau return of equity. Biasanya ROE ini digunakan untuk menunjukkan kepada investor seberapa efisiennya bisnis yang kita jalani.

Selain ROE, ada juga yang disebut sebagai ROA yaitu return of assets. Mungkin kamu masih bingung apa sih perbedaan ROE dan ROA? Lalu, apa itu ROE (return of equality)?

Yuk, simak penjelasan berikut!

Apa itu Return of Equity?

ROE atau return of equity adalah jenis return perusahaan yang mencerminkan kinerja perusahaan yang sedang kamu jalani. Namun, berbeda dengan jenis return lainnya, ROE akan berisi data perolehan laba bersih dengan modal yang sudah ditetapkan.

Pada ilmu ekonomi, return of equity adalah sebuah ukuran untuk membandingkan pendapatan bersih perusahaan dengan jumlah total modal investor. 

Sementara dalam istilah saham ROE memiliki definisi sebagai jumlah pendapatan bisnis bersih per dana investor yang masuk.

Dikutip dari Investopedia, ROE disebut juga sebagai pengembalian aset bersih karena ekuitas pemegang saham dengan aset perusahaan dikurangi dengan utang. Selain itu ROE juga dianggap sebagai ukuran profitabilitas perusahaan dan seberapa efisiennya dalam menghasilkan keuntungan.

Definisi ROE menurut para ahli

Hery (2015: 230) 

ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham. ROE dianggap sebagai representasi dari kekayaan pemegang saham atau nilai perusahaan. 

Kasmir (2014:202) 

Return On Equity adalah perbandingan antara laba bersih dengan modal (modal inti) perusahaan. Rasio ini menunjukkan tingkat persentase yang dapat dihasilkan ROE sangat penting bagi para pemegang saham dan calon investor, karena ROE yang tinggi berarti pula dan kenaikan ROE akan menyebabkan kenaikan saham. 

Fahmi (2012:99) 

Berpendapat bahwa “Rasio laba bersih setelah pajak terhadap modal sendiri digunakan untuk mengukur tingkat hasil pengembalian dari investasi para pemegang saham”.

Ryan (2016: 113)

Untuk mengukur rate of return (tingkat imbalan hasil) ekuitas, para analis sekuritas dan pemegang saham umumnya sangat memperhatikan rasio ini, semakin tinggi ROE yang dihasilkan perusahaan, maka semakin tinggi harga sahamnya

Kegunaan ROE dalam bisnis

ROE ini memiliki banyak manfaat atau kegunaan terutama untuk investor, apa saja kegunaan ROE? Berikut ringkasannya!

1. Sebagai ukuran profitabilitas perusahaan

Sebelum melakukan investasi, biasanya para investor akan melihat seberapa tinggi perusahaan tersebut menghasilkan profit. Sehingga dengan adanya return of equity , investor visa melihat dan mengambil keputusan terkait investasi saham dengan lebih mudha.

2. Menggambarkan perusahaan setiap tahunnya

Perusahaan yang memiliki ROE stabil dan terus berkembang adalah perusahaan yang ideal. Hal ini juga bisa menjadi salah satu poin bagi investor untuk melihat profil bisnis perusahaan di waktu yang akan datang apakah bisa terus berkembang dan terus mendatangkan profit atau justru akan merosot. 

3. Sebagai dasar tolak ukur keuntungan bisnis di masa yang akan datang

ROE juga sering digunakan sebagai tolak ukur untuk memprediksi prospek bisnis di masa yang akan datang. Mungkin kamu bertanya-tanya ROE yang bagus untuk saham atau ROE yang bagus berapa persen? Nah, apabila perusahaan kamu memiliki ROE minimal 1.0 atau lebih, maka bisa diprediksi kemungkinan tingkat ROE selanjutnya akan meningkat dan apabila hasil ROE mendekati angka 0 artinya perusahaan tersebut tidak bisa mengelola modal secara efisien untuk menghasilkan pendapatan.

Lau berapa standar ROE menurut Bank Indonesia? Menurut standar BI, return of equity yang baik adalah bisa mencapai angka 12%.

4. Faktor utama perusahaan dalam mengelola aset

Kegunaan ROE yang terakhir adalah sebagai tolak ukur perusahaan dalam mengelola modal, seperti yang disebutkan di atas apabila nilai ROE di bawah 0 atau ROE minus artinya perusahaan tersebut tidak mampu menghasilkan profit sesuai ekspektasi, bahkan jika sudah mendapatkan investasi dari investor sekalipun.

Perbedaan ROE dan ROA

Seperti yang kamu ketahui sebelumnya ROE digunakan sebagai tolak ukur perusahaan dalam mengelola modal menjadi pendapatan. Hal ini tentunya berbeda dengan ROA atau return of assets.

ROA adalah sebuah metrik yang diukur dari nilai aset yang dimiliki sebuah perusahaan. Jadi secara tidak langsung, ROA digunakan untuk mengukur seberapa efisien perusahaan dalam mengelola aset untuk bisa menghasilkan profit atau keuntungan dalam bentuk persentase.

Faktor yang mempengaruhi ROE

Tidak hanya modal saja yang bisa mempengaruhi nilai ROE, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu:

Laba bersih

Laba bersih juga sering digunakan sebagai dasar ukuran ROE, biasanya unsur-unsur yang memiliki hubungan dengan pengukuran laba adalah penghasilan atau beban.

Ekuitas

Ekuitas sering ditemui dalam laporan keuangan neraca yang merupakan jumlah modal hak kepemilikan seseorang atas aset perusahaan. Jenis ekuitas yang sering ditemui adalah modal yang diterima, saham, dividen, dan laba ditahan.

Utang

Utang juga memiliki pengaruh terhadap nilai ROE, karena semakin tinggi utang perusahaan biasanya ROE yang dihasilkan juga akan semakin kecil.

Rasio likuiditas

Faktor terakhir yang mempengaruhi ROE adalah likuiditas berupa piutang yang diberikan perusahaan kepada pihak lain, apabila likuiditas ini tidak lancar juga bisa menyebabkan nilai ROE berpengaruh buruk.

Rumus menghitung ROE

Untuk menghitung ROE kamu bisa menggunakan rumusnya sebagai berikut:

Rumus ROE = Pendapatan Bersih : Modal 

Atau juga bisa menggunakan rumus seperti berikut,

Rumus ROE = (Omzet – Biaya) : Modal

Contoh soal ROE dan penyelesaiannya

Pada tahun 2020, PT. ABC mendapatkan penghasilan bersih sebesar Rp300 juta, dan memiliki modal pribadi Rp450 juta. Maka ROE PT. ABC adalah?

Rumus ROE  

= Rp300 juta : Rp450 juta

=  0,75

Artinya ROE PT. ABC adalah 0,75, dan angka ini masih tergolong kecil karena masih di bawah angka 1 dan PT.ABC belum bisa melakukan balik modal pada tahun tersebut.

Itulah definisi dan cara menghitung ROE (return of equity) yang wajib kamu ketahui, apalagi jika kamu juga merupakan pelaku usaha. 

keuntungan reksa dana

5 Keuntungan Investasi dengan Reksa Dana

Kamu ingin investasi tapi modal pas-pasan? Kalau iya, kamu perlu mencoba investasi dengan reksa dana.

Reksa dana cukup memiliki pamor karena kemudahan prosesnya, sifatnya yang transparan, serta return yang menarik. Dengan banyaknya jenis reksa dana, kamu juga bebas memilih mana yang paling sesuai dengan tujuanmu.

Reksa dana memang memiliki risiko seperti investasi lain, namun kamu juga harus mempertimbangkan kelebihannya, seperti 5 keuntungan reksa dana yang akan dibahas setelah ini. Yuk, simak terus informasinya!

Sangat Terjangkau

Bisa dibilang, reksa dana adalah instrumen investasi paling murah karena kamu tak perlu modal besar untuk memulainya. Saat ini, kamu bisa memulai dari angka Rp 10.000 – Rp 100.000. Sangat terjangkau bukan?

Murahnya modal ini juga memungkinkanmu melakukan investasi ke surat berharga yang sulit didapatkan dengan modal kecil. Skema reksa dana adalah urun dana sehingga dengan modal kecil, kamu bisa membeli surat berharga mahal seperti obligasi atau saham.

Diversifikasi Investasi

Meski dengan modal kecil, kamu sudah bisa melakukan diversifikasi aset ke berbagai surat berharga. Ini merupakan keunggulan tersendiri dari reksa dana. Misalnya, kamu memiliki modal Rp 500.000 untuk reksa dana. Kemudian, kamu mengalokasikannya ke lima aset berbeda dengan modal Rp 100.000.

Lima aset yang dipilih adalah saham di sektor perbankan dan FMCG, Surat Utang Negara (SUN), deposito berjangka, dan reksa dana campuran. Diversifikasi ini akan memberi peluang lebih baik terhadap pertumbuhan uang dan mengurangi risiko penurunan nilai.

Ditangani Profesional

Kamu tak perlu khawatir menggunakan reksa dana kalau belum memiliki pengetahuan yang mumpuni soal investasi. Kamu hanya perlu menyetor modal, memeriksa hasil laporan, dan menjual reksa dana. Yang bertugas mengamati potensi pasar dan memberikan laporan portfolio adalah manajer investasi.

Ia adalah pihak yang telah mendapat izin untuk menangani investasi, misalnya lisensi Wakil Manajer Investasi dan/atau lisensi internasional certified financial analyst (CFA). Di Indonesia sendiri, terdapat 97 manajer investasi yang telah mendapat izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Efisiensi Waktu dan Transparan

Karena sebagian besar proses investasi ditangani oleh manajer investasi, kamu tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk memantau portfolio. Kamu juga tak perlu khawatir ditipu manajer investasi karena ia wajib melampirkan laporan portfolio secara berkala dalam fund fact sheet (FFS).

Selain itu, nilai aktiva bersih/unit penyertaan (NAB/UP) atau sama dengan harga reksa dana selalu diinformasikan secara terbuka melalui media. NAB/UP juga menandakan kinerja atau sebuah reksa dana.

Kemudahan Proses dan Pencairan

Selain diversifikasi investasi, hal menguntungkan lainnya dari reksa dana adalah proses keluar dan masuk yang tak sulit. Cukup dengan memiliki rekening bank dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), kamu sudah bisa memulai investasi dengan reksa dana. Jangan khawatir, investasi ini tidak akan dipungut biaya pajak, kok!

Kemudian, proses pencairan dana juga sangat mudah. Kamu tinggal menjual UP milikmu lalu menunggu dana tersebut dikirimkan ke rekening maksimal 7 hari bursa (Sabtu, Minggu, dan hari libur tidak dihitung). Praktis sekali bukan?

Cara Menghitung Keuntungan Reksa Dana

Kamu masih ragu investasi dengan reksa dana? Coba hitung keuntungan atau return yang akan kamu dapat. Dengan ini, kamu bisa mengira-ngira keuntungan reksa dana setiap bulan, bahkan setiap tahunnya.

Namun, keuntungan yang didapat selain dapat dilihat dalam prospektus, juga akan tergantung pada:

  1. Jenis reksa dana. Masing-masing reksa dana memiliki tingkat risiko dan return yang beragam. Keuntungan reksa dana yang kamu dapat akan sangat dipengaruhi oleh faktor ini.
  2. Komposisi efek dalam reksa dana. Dalam satu jenis reksa dana terdapat berbagai contoh efek. Misalnya di reksa dana pasar uang, pilihan efek yang ada adalah deposito berjangka, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dll.
  3. Biaya yang dikenakan. Biasanya terdapat biaya penjualan, biaya pembelian, biaya manajer investasi, biaya bank kustodian, dll. Pengenaan dan persentase tergantung dari produk reksa dana.

 

Demikian lima keuntungan investasi dengan reksa dana serta cara menghitung keuntungannya. Jadi bagaimana, kamu tertarik untuk memulainya? Lebih cepat lebih cuan bukan?

Sumber gambar header: Unsplash

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Zalora Jalin Kemitraan dengan Atri Xpress, Mungkinkan Pengguna Kembalikan Barang Melalui Jaringan Minimarket

Layanan e-commerce produk fashion Zalora hari ini mengumumkan kerja samanya bersama Atri Xpress. Kerja sama ini untuk menghadirkan layanan baru dalam pengembalian barang. Bersama Atri Xpress, Zalora mengusung konsep store drop-off, saat ini telah memungkinkan pelanggan di Jabodetabek mengembalikan barang Zalora melalui Alfamart, Alfamidi, dan DAN+DAN.

Untuk menikmati layanan tersebut, pengguna cukup mendatangi toko mitra dan meminta kasir untuk mengirim kembali barang kepada Zalora. Syaratnya dengan menyebutkan kode booking Zalora dan mengisi formulir pengembalian. Selanjutnya akan ditindaklanjuti proses returnya oleh Atri Xpress, tanpa ada biaya tambahan untuk pengiriman.

“Sebagai [layanan] e-commerce yang selalu mencari cara baru untuk memberikan kenyamanan bagi pelanggan, kami tak pernah berhenti berinovasi dalam memberikan kemudahan pelayanan, terutama dalam hal pengembalian barang. Atri Xpress akan membantu pelanggan kami sehingga mereka dapat melakukan retur di berbagai cabang Alfamart, Alfamidi serta DAN+DAN yang jumlahnya ribuan, berada di tempat yang strategis serta dan dekat dengan tempat tinggal merek,” ungkap CEO Zalora Indonesia Anthony Fung.

Direktur Operasional Atri Xpress Stefanus Didi Hartanto menambahkan, “Saat ini Zalora dan Atri Xpress telah bekerja sama dalam menawarkan kemudahan untuk dapat mengirimkan kembali barangnya ke Zalora secara gratis melalui 4,300 toko Alfamart, Alfamidi dan DAN+DAN yang tersebar di seluruh Jabodetabek.”

“Ke depan, kerja-sama ini juga akan dikembangkan ke seluruh jaringan toko-toko di wilayah lainnya di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Kami berharap kerja-sama antara Zalora dan Atri Xpress ini dapat mendukung pertumbuhan belanja online di Indonesia,” ujarnya.

Zalora dan Pos Indonesia Mudahkan Proses Pengembalian Barang

Salah satu langkah strategis online-to-offline yang diambil Zalora Indonesia untuk menjangkau lebih banyak pelanggan di luar Jakarta adalah dengan menggandeng PT Pos Indonesia. Sebagai perusahaan milik negara yang sudah berdiri sejak lama, kini Pos Indonesia telah memiliki 4154 jaringan kantor pos di Indonesia dan sebanyak 3746 kantor di antaranya telah online.

Kerja sama yang telah melalui proses panjang selama tiga tahun, melahirkan kesepakatan untuk memanfaatkan jaringan milik PT Pos Indonesia sebagai salah satu fitur pilihan Zalora dalam hal pengembalian barang (return) untuk pelanggan Zalora. Untuk layanan program return produk  Zalora, PT Pos Indonesia menyiapkan 2.900 outlet kantor pos di seluruh Indonesia.

Semua proses pengembalian tidak dipungut biaya. Pelanggan dibebaskan untuk memilih apakah barang ingin dikembalikan dalam bentuk barang yang sama namun sudah disesuaikan ukuran dan pilihan lainnya atau pelanggan memilih untuk pengembalian uang yang kemudian akan langsung ditransfer ke rekening milik pelanggan.

“Cara kerjanya adalah barang yang ingin dikembalikan bisa dititipkan ke PT Pos Indonesia, kemudian PT Pos Indonesia akan mengirimkan barang tersebut ke gudang milik  Zalora. Sesuai dengan permintaan dari pelanggan, pengembalian akan langsung dikirimkan ke rekening atau rumah pelanggan jika ingin tetap berupa barang. Keseluruhan proses berlangsung selama 7 hari,” kata Managing Director Zalora Indonesia Anthony Fung saat acara temu media hari ini (01/12) di Jakarta.

Pelanggan yang ingin mengembalikan barang kembali kepada Zalora bisa mengunjungi kantor pos yang tersebar di seluruh Indonesia. Setelah menuliskan formulir dan mengemas kembali barang yang ingin dikembalikan, pelanggan akan mendapatkan tanda bukti dari PT Pos Indonesia.

“Saat ini persentase pengembalian barang di Zalora hanya berjumlah di bawah 10%, namun demikian dengan dilakukannya kerja sama dengan PT Pos Indonesia kami memprediksi jumlah pengembalian barang dari pelanggan Zalora bisa lebih banyak lagi jumlahnya, karena kemudahan serta kecepatan yang kami tawarkan,” kata Anthony.

Zalora adalah e-commerce pertama di Indonesia yang bekerja sama dengan Pos Indonesia sebagai salah satu upaya untuk membentuk pertumbuhan pasar e-commerce yang lebih baik dan makin mudah diakses oleh konsumen.

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan Zalora, saat ini pelanggannya berjumlah sekitar 70% berasal dari luar kota, sementara pelanggan dari Jakarta hanya 30% saja.

Bisnis e-commerce menduduki peringkat teratas di Pos Indonesia

Kemitraan dengan Zalora saat ini memang masih dalam bentuk penitipan dan pengantaran barang yang ingin ditukar oleh pelanggan, namun ke depannya Pos Indonesia dan Zalora berencana untuk mengembangkan kerja sama secara luas sebagai mitra logistik Zalora.

“Kami telah mempersiapkan sistem untuk mendukung bisnis online di antaranya e-shipping sebagai backbone sistem aplikasi yang digunakan dalam kerjasama portal online. Dengan kerja sama ini membuktikan bahwa PT Pos Indonesia tidak lagi hanya bekerja dengan cara konvensional tapi dengan bersentuhan dengan bisnis e-commerce PT Pos Indonesia hadir untuk mendukung bisnis e-commerce di Indonesia,” kata Sekretaris Perusahaan Pos Indonesia Amrizal.

Saat ini peringkat teratas pengiriman barang yang secara rutin diterima oleh PT Pos Indonesia sebagian besar berasal dari bisnis e-commerce. Karena alasan itulah, meskipun terkesan agak terlambat, namun pilot project dengan Zalora ini merupakan bentuk awal dukungan Pos Indonesia kepada bisnis e-commerce di Indonesia.

“Bersama Zalora kami berharap agar dapat bersama-sama meningkatkan pengalaman belanja online yang baik untuk konsumen secara menyeluruh. Zalora sebagai fashion online e-commerce terbesar adalah partner yang tepat dalam menjangkau konsumen online yang terus meningkat jumlahnya,” kata Amrizal.

Layanan program return produk Zalora sudah dapat dinikmati secara langsung oleh konsumen terutama menyambut periode tertinggi belanja online di perayaan 12.12 Online Fever pada bulan Desember 2015.

Guest Post : What do VCs look for?

This is a guest post by James Chan, Investment Manager at Neoteny Labs.  James will be in Jakarta from August 13th – 16th  11th – 15th, and would like to meet people and get to know the startup community.  Neoteny Labs is a hybrid incubator that combines early-stage venture capital with hands-on mentorship and incubation for its portfolio companies.  James works closely with General Partner Joichi Ito on the fund and its portfolio companies, and is based in Singapore.

Since this is my first visit to Jakarta, I thought I’d introduce myself to the investor and entrepreneur community by way of a blog post.  It is an adaptation of one of my previous blog posts.  I hope you’ll enjoy it, and I looks forward to meeting each and every one of you in Jakarta soon.

What do VCs look for?

It is a question that has probably crossed the minds of many entrepreneurs who seek institutional funding.  I’ve never built a startup before, much less raise angel or venture financing, and most likely lack the legitimacy to field my own answers to the question. I would like to think that my response is an aggregation of the collective wisdom of the coolest and smartest people that I’ve had the fortune to work with so far.  I would also caveat that these points that are most applicable to early-stage deals.

The question begets two further questions; (1) What do VCs look for, for themselves? (2) What do VCs look for, from companies?

Continue reading Guest Post : What do VCs look for?