Ketika mencari tahu mengenai saham Auto Reject Atas (ARA), kurang komplet rasanya jika tidak dibarengi dengan melirik pada konsep saham Auto Reject Bawah (ARB). Begitu pun sebaliknya. Kamu mungkin sering melihat atau membaca berita bahwa ARB atau ARA sangat berkaitan dengan harga saham perusahaan. Pada misalnya, “Habis Kena ARB Puluhan Jilid, Saham Perusahaan X Anjlok di Pasar.”
Sangat penting bagi investor untuk mengetahui apa itu sebenarnya saham ARA dan ARB. Dengan mengetahui topik ini, investor dapat dengan lebih mudah memberikan analisisnya terhadap saham. Investor pun akhirnya mampu mendapatkan tingkat keuntungan yang lebih optimum. Apa sebenarnya ARA dan ARB ini? Bagaimana kedua hal ini mampu berpengaruh terhadap harga saham perusahaan? Simak pembahasan seputar pengertian dan manfaat dari saham ARA dan ARB serta tips bertransaksi saham ARA dan ARB ini ya!
Apa itu Saham ARA dan ARB?
Saham merupakan aset investasi yang memiliki harga cenderung fluktuatif. Pergerakan harga saham dapat meningkat naik, bergerak turun, ataupun tidak bergerak dari harga awal. Karena karakteristik harga saham yang fluktuatif ini, mekanisme auto reject atau auto rejection hadir sehingga harga saham tetap dapat terkendali (tidak berfluktuasi sangat tinggi).
Pengertian mekanisme auto reject saham adalah batas minimum maupun maksimum dari kenaikan dan penurunan harga saham dalam satu hari transaksi perdagangan di bursa saham. Tujuan utama dari sistem ini adalah agar investor tetap terlindungi dari naik turun harga saham yang terlalu besar. Cara kerja dari saham ARA dan ARB adalah ketika harga saham menembus batas baik itu atas maupun bawah yang telah ditetapkan, maka sistem akan otomatis menolak transaksi jual maupun beli yang masuk.
Penetapan batas atas dan batas bawah dari harga saham ini ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara transaksi jual beli efek di Indonesia. Ketentuan persentase batasan saham ARA dan ARB menurut Keputusan Direksi BEI Nomor Kep-00023/BEI/03-2020 adalah sebagai berikut
Berikut ini adalah penjelasan disertai contoh mengenai pengertian saham ARA dan ARB.
Apa itu Saham ARA?
ARA adalah singkatan dari Auto Rejection Atas, di mana ia merupakan batasan maksimum kenaikan harga dari suatu saham dalam satu hari perdagangan saham di bursa. Saham yang mengalami ARA memiliki karakteristik kenaikan harga yang menembus batas yang ditetapkan oleH BEI. Ketika saham terkena ARA, maka tidak akan ada lagi order di antre jual untuk saham tersebut dalam satu hari perdagangan bursa.
Contoh dari kasus saham ARA adalah saham perusahaan X memiliki harga penutupan saham per lembar Rp2.500 di hari Selasa. Persentase ARA untuk saham dengan harga Rp2.500 adalah 25%. Oleh karena itu, harga saham maksimal di hari berikutnya yakni hari Rabu adalah Rp2.500 + (Rp2.500 x 25%) yang mana adalah sebesar Rp3.125. Ketika saham perusahaan X menembus batas harga Rp3.125 pada hari Rabu, maka saham perusahaan X terkena ARA.
Apa itu ARB?
ARB merupakan singkatan dari Auto Reject Bawah, yang mana ia adalah batas maksimal dari turunnya harga saham dalam suatu hari perdagangan bursa saham. Ketika saham terkena ARB, maka maka tidak ada lagi antrean order beli atas saham tersebut dalam satu hari transaksi perdagangan bursa.
Contoh dari kasus saham ARB adalah saham perusahaan Y memiliki harga penutupan saham per lembar Rp3000 di hari Selasa. Persentase ARB untuk saham dengan harga Rp2.500 adalah 7%. Dengan begitu, harga saham maksimal di hari berikutnya yakni hari Rabu adalah Rp3000 – (Rp3000 x 7%) yang mana adalah sebesar Rp2.790. Ketika saham perusahaan Y menembus batas harga Rp2.790 pada hari Rabu, maka saham perusahaan X terkena ARB dan dengan begitu tidak akan ada lagi antrean order beli di hari Rabu.
Faktor Penentu Batas Saham ARA dan ARB
Penentuan ARA dan ARB sebenarnya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yaitu sebagai berikut.
- Harga penutupan saham perusahaan di hari sebelumnya (untuk saham yang sudah diperjualbelikan di BEI)
- Faktor kedua adalah harga dari tindakan korporasi (pada misalnya ada perusahaan yang melakukan stock split)
- Hari pertama atau perdana saham (saham yang pertama kali dibuka di bursa saham)
- Harga berdasarkan nilai market dari saham yang ditetapkan oleh penilai usaha, hal ini diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.04/2020 tentang Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Bisnis di Pasar Modal.
Manfaat Saham ARA dan ARB
Mekanisme auto reject pada transaksi pembelian saham sebenarnya memiliki tujuan utama yaitu untuk melindungi baik investor maupun emiten –perusahaan yang mengeluarkan efek– dari fluktuasi harga yang yang ekstrem. Berikut ini adalah beberapa penjelasan dari manfaat yang dapat diberikan oleh mekanisme saham ARA dan ARB
Manfaat Saham ARA dan ARB bagi Investor
Berikut adalah manfaat mekanisme ARA dan ARB pada investor.
Menambah Pertimbangan Masyarakat yang ingin Membeli Saham
Ketika melihat informasi mengenai saham mana saja yang sedang terkena ARA dan ARB, investor dapat melihat saham mana saja yang saat ini harganya naik maupun turun. Investor biasanya akan membeli saham ketika harga saham itu turun. Sedangkan, ketika harga saham naik, investor akan menjual saham. Walaupun begitu, investor juga dapat melakukan analisis yang lebih lagi terhadap saham perusahaan.
Terlebih lagi, ketika suatu saham telah terkena ARB dan ARA berhari-hari. Ketika suatu saham terkena ARA selama beberapa hari, kemungkinan saham tersebut sedang mengalami tren harga pasar yang meningkat dan itu merupakan pertanda yang bagus dalam investasi saham perusahaan. Ketika suatu saham mengalami ARB hingga berhari-hari bahkan hingga dalam jangka lama mungkin itu menjadi pertanda kurang baik bagi saham perusahaan, karena harga saham yang terus menerus turun.
Melindungi Investor dalam Membeli Saham
Mekanisme ARA dan ARB sebenarnya memiliki tujuan untuk melindungi investor dari naik dan turunnya harga saham yang ekstrem. Dalam kehidupan nyata, ada banyak jenis investor. Ada dari mereka yang hampir setiap waktu dapat melakukan pengecekan terhadap bursa trading.
Ada pun investor yang kurang memiliki waktu untuk mengecek saham investasinya. Investor yang tidak memiliki waktu untuk mengamati transaksi trading biasanya akan membeli saham perusahaan kemudian mendiamkan saham tersebut selama beberapa saat di rekeningnya. Mekanisme ARA dan ARB ini dapat melindungi investor yang telah membeli saham sehingga investasi mereka tidak akan anjlok dengan masif. Akan sangat sedih bukan apabila investor yang seringkali tidak membuka rekening akun sahamnya kemudian melihat angka anjlok drastis. Mekanisme auto reject akan melindungi kasus seperti itu.
Manfaat Saham ARA dan ARB Bagi Perusahaan
Berikut adalah manfaat mekanisme ARA dan ARB pada investor.
Menjaga agar Harga Saham Perusahaan Cenderung Stabil
Sistem ARA dan ARB akan dapat membantu melindungi perusahaan agar harga saham perusahaan tetap stabil fluktuasinya. Menurut Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2021), tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. Hal tersebut terjadi karena pemegang saham merupakan pihak yang pemenuhan return-nya (dividen) yang paling akhir (keuntungan bagi investor obligasi dan aset lain biasanya didahulukan).
Dengan begitu, ketika pemegang saham perusahaan itu makmur maka sudah pasti perusahaan itu dalam keadaan finansial yang baik. Mekanisme ARA dan ARB akan membantu kestabilan harga saham sehingga mekanisme ini membantu perusahaan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.
Meminimalkan Kerugian Perusahaan yang Harga Sahamnya Turun
Ketika perusahaan harga sahamnya turun banyak investor yang mungkin akan ragu dengan bagaimana kinerja masyarakat. Terlebih apabila investor telah memberikan dana yang banyak untuk membeli saham, akan tetapi harganya jadi turun dan ia mengalami kerugian. Hal yang lebih berbahaya lagi adalah investor jadi tidak ingin melakukan investasi lagi terhadap perusahaan. Nah, mekanisme saham ARA dan ARB dapat melindungi perusahaan dari kemungkinan kerugian tersebut.
Tips Transaksi Saham ARA dan ARB
Investor sejatinya adalah seseorang yang risk averse, investor akan enggan dengan adanya risiko. Ada beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk menghindari risiko kerugian dalam transaksi saham yang terkena AB maupun ARA. Simak tips investasi saham ARA dan ARB berikut ini ya!
Amati harga saham ARA dan ARB
Dalam bertransaksi pada saham yang terkena ARA dan ARB, investor disarankan untuk terus mengecek fluktuasi harga saham perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko yang lebih tinggi di kemudian hari. Saham ARB mungkin akan tampak menjanjikan karena harganya yang murah.
Akan tetapi, ketika saham terkena ARB hampir setiap hari rasanya investor perlu berhati-hati dengan kemungkinan terjadinya penurunan harga lagi di kemudian hari. Walaupun begitu, masih ada faktor lain yang dapat digunakan investor dalam melakukan analisis nilai saham. Jadi, investor dapat melakukan pengecekan harga pasar sembari mengecek indikator lain untuk mengetahui seberapa menguntungkan investasi pada saham yang terkena ARA dan ARB.
Kenali Harga Wajar Saham
Untuk mengetahui seberapa menguntungkannya suatu saham, investor dapat melakukan perbandingan harga pasar dari perusahaan saat ini dengan harga wajar saham atau harga awal perusahaan melakukan IPO (Initial Public Offering). Jika harga pasar saham saat ini turun jauh dari harga awal saham, investor perlu untuk berhati-hati dalam mengucurkan dananya pada perusahaan.
Lihat Prospek Saham ke Depannya
Kamu mungkin terkadang tertarik untuk berinvestasi pada suatu saham karena melihat pada industri suatu perusahaan. Kamu tertarik untuk berinvestasi pada saham perusahaan di bidang teknologi karena melihat prospek industri teknologi saat ini sedang semakin maju. Hal tersebut wajar untuk dilakukan. Prospek saham merupakan salah satu yang patut kamu pertimbangkan juga dalam berinvestasi pada saham yang terkena ARA dan ARB.
Amati Market Cap Perusahaan
Market cap atau kapitalisasi pasar perusahaan merupakan salah satu indikator fundamental yang biasanya investor lihat ketika berinvestasi pada suatu saham perusahaan. Semakin besarnya market cap dari perusahaan menandakan semakin kokohnya nilai perusahaan. Hal ini terjadi karena market cap merupakan besaran dana untuk membeli keseluruhan saham di perusahaan.
Analisis Laporan Keuangan
Pemeriksaan terhadap laporan keuangan merupakan salah satu hal yang dapat investor lakukan untuk menyelidiki lebih lanjut mengenai performa masa lalu serta prospek keuntungan bisnis perusahaan di masa mendatang. Investor juga dapat melihat laba , cash flow, dan persentase dividen yang dimiliki perusahaan yang mungkin dapat memperlihatkan juga prospek laba dan dividen perusahaan di masa mendatang.
Mekanisme ARA dan ARB dalam saham ternyata sangat bermanfaat ya baik bagi investor maupun bagi emiten. Investor sendiri akan memiliki banyak keuntungan ketika mempelajari istilah ARA dan ARB ini. Apakah saat ini ada saham ARA maupun ARB yang sedang kamu lirik?
Referensi:
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2021). Fundamentals of financial management. Cengage Learning.
Sumber gambar header: Pexels