Tag Archives: revata utama

East Ventures Leads Series A Funding for Biotech Startup Nusantics

Nusantics biotech startup announced series A funding led by East Ventures with an undisclosed value. Less than a year ago, East Ventures took the lead in seed funding for this startup managed by Sharlini Eriza Putri.

East Ventures decided to reinvest because these startups have managed to grow due to their fast response to the disruption caused by the Covid-19 pandemic. Nusantics utilizes its capabilities in microbiome research to develop two generations of PCR-based Covid-19 test kits with high levels of sensitivity and specificity.

The test kit is capable to detect various mutations of the Coronavirus in Indonesia, including a virus strain that recently became an epidemic in the UK. The first generation test kits have been distributed to 19 provinces as part of the Indonesia PASTI BISA movement in collaboration with the Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT).

The company is also partnering with Bio Farma in the development of a second-generation test kit that cuts the diagnostic test process three times faster. It is claimed that this test is still relevant to the latest virus mutations that have detected an outbreak in the UK.

Bio Farma has produced and marketed the second generation of test kits with a production capacity of test kits per month which can be increased to 3 million test kits per month.

In an official statement, Nusantics will use the series A fund to strengthen their research and development capabilities to continue innovations in the field of microbiome analysis and medical diagnostic tools. The company is currently developing a third-generation Covid-19 PCR test kit designed to detect the SARS-CoV-2 virus in saliva samples.

“We are planning to develop a new product, a test kit that can detect viruses through saliva samples. The use of saliva increases the efficiency, safety level of medical personnel, and makes the sampling process more comfortable,” Nusantics’ CTO Revata Utama said, Thursday (7/1).

According to Revata, this test method also allows the detection of potential transmission because it can distinguish which samples are more infectious. In addition, they will continue to optimize for the test kits that have been produced can be used in all types of PCR machines in Indonesia. The company is working with several companies on research and development projects related to the microbiome.

Nusantics’ CEO, Sharlini Eriza Putri mentioned that their short-term focus is to participate in efforts to combat the pandemic, while the medium-term focus is to shape understanding in the public about the relationship between microbiome diversity and health.

“We want to contribute to finding solutions to the impact of the Anthropocene (human impact on the environment), by utilizing the biodiversity index associated with the microbiome. This is a challenging journey, but exciting,” she said.

Previously, in the last year’s seed funding round announcement, Nusantic had officially launched the Nusantics Hub in Jakarta, the first microbiome laboratory in Indonesia to provide testing and consulting services for the treatment of skin microbiome balance.

On the same occasion, Nusantics also announced Triawan Munaf as a member of the Board of Commissioners at Nusantics. Triawan also serves as Venture Advisor at East Ventures.

“Indonesian youth must continue to innovate in the field of biotechnology domestically and collaborate with other stakeholders, including the government, in order to increase local resilience. Nusantics, has shown this spirit of collaboration and I am very happy to be part of their journey,” Triawan said.

Responding to Triawan, Sharlini said, “We are proud to have someone like Triawan who is visionary, with a broad cultural understanding, and never stops looking for solutions that benefit all parties. We will indeed learn a lot from him,” he concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Nusantics, startup biotech, mengumumkan pendanaan Seri A dengan nominal dirahasiakan yang dipimpin East Ventures, investor awal pada putaran awal

East Ventures Kembali Pimpin Pendanaan Seri A Startup Biotech Nusantics

Startup biotech Nusantics mengumumkan pendanaan seri A dengan nominal dirahasiakan yang dipimpin East Ventures. Kurang dari satu tahun lalu, East Ventures memimpin pendanaan tahap awal untuk startup yang dipimpin oleh Sharlini Eriza Putri ini.

Ketertarikan East Ventures untuk berinvestasi kembali, lantaran startup tersebut berhasil tumbuh akibat kesigapan mereka dalam merespons disrupsi akibat pandemi Covid-19. Nusantics memanfaatkan kemampuan dalam riset mikrobioma untuk mengembangkan dua generasi alat uji (test kit) Covid-19 berbasis PCR dengan tingkat sensitivas dan spesifitas tinggi.

Alat uji tersebut mampu mendeteksi beragam mutasi virus Corona di Indonesia, termasuk strain virus yang baru-baru ini mewabah di Inggris. Alat uji generasi pertama telah didistribusikan ke 19 provinsi sebagai bagian dari gerakan Indonesia PASTI BISA berkolaborasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Perusahaan juga bermitra dengan Bio Farma dalam pengembangan alat uji generasi kedua yang memangkas proses diagnosis pengujian menjadi tiga kali lebih cepat. Diklaim alat uji ini terbukti masih relevan dengan mutasi virus terkini yang mendeteksi mewabah di Inggris.

Bio Farma telah memproduksi dan memasarkan generasi kedua alat uji tersebut dengan kapasitas produksi 1,5 juta test kit per bulan yang bisa ditingkatkan hingga 3 juta test kit per bulan.

Dalam keterangan resmi, Nusantics akan menggunakan dana seri A untuk memperkuat kapabilitas penelitian dan pengembangan sehingga mereka bisa meneruskan inovasi di bidang analisis mikrobioma dan alat diagnosis medis. Saat ini perusahaan tengah mengembangkan test kit PCR Covid-19 generasi ketiga yang didesain untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 di sampel air liur.

“Kami berencana mengembangkan produk baru, yaitu test kit yang dapat mendeteksi virus melalui sampel air liur. Penggunaan air liur meningkatkan efisiensi, tingkat keselamatan tenaga medis, dan membuat proses pengambilan sampel menjadi lebih nyaman,” ujar CTO Nusantics Revata Utama, Kamis (7/1).

Menurut Revata, metode uji ini juga memungkinkan deteksi potensi penularan karena dapat membedakan sampel mana yang lebih menular (infectious). Selain itu, ia akan terus melakukan optimasi agar test kit yang selama ini diproduksi dapat digunakan di semua jenis mesin PCR di Indonesia. Perusahaan bekerja sama dengan beberapa perusahaan dalam proyek penelitian dan pengembangan terkait mikrobioma.

CEO Nusantics Sharlini Eriza Putri menambahkan, fokus jangka pendek kami adalah turut serta dalam upaya penanggulangan pandemi, sedangkan fokus jangka menengahnya adalah membentuk pemahaman di publik tentang keterkaitan antara keanekaragaman mikrobioma dan kesehatan.

“Kami ingin berkontribusi dalam mencari solusi dari dampak Anthropocene (dampak manusia ke lingkungan), dengan memanfaatkan indeks keanekaragaman hayati yang terkait mikrobioma. Ini adalah perjalanan yang menantang, tetapi mengasyikkan,” tutur dia.

Sebelumnya, dalam putaran pendanaan tahap awal diumumkan tahun lalu, Nusantic telah meresmikan Nusantics Hub di Jakarta, laboratorium mikrobioma pertama di Indonesia yang menyediakan layanan pengujian dan konsultasi untuk perawatan keseimbangan mikrobioma kulit.

Pada kesempatan yang sama, Nusantics juga mengumumkan Triawan Munaf sebagai anggota Dewan Komisaris di Nusantics. Triawan juga menjabat sebagai Venture Advisor di East Ventures.

“Anak muda Indonesia harus terus berinovasi di bidang bioteknologi di dalam negeri dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan yang lain, termasuk pemerintah, demi meningkatkan ketahanan lokal. Nusantics, telah menunjukkan semangat kolaborasi tersebut dan saya sangat senang bisa menjadi bagian dari perjalanan mereka,” ujar Triawan.

Menanggapi Triawan, Sharlini menuturkan, “Kami bangga memiliki seseorang seperti Pak Triawan yang visioner, punya pemahaman budaya yang luas, dan tidak pernah berhenti mencari solusi yang menguntungkan semua pihak. Tentu, kami akan belajar banyak dari beliau,” tutupnya.