Tag Archives: review aplikasi

[Review App] Menjajal Canva di Smartphone, Wow Simple Banget!

Membuat poster, spanduk, undangan atau kartu ucapan kini jauh lebih mudah dibandingkan satu dekade lalu. Sekarang ini ada banyak sekali tool baik yang berbasis web, mobile ataupun aplikasi desktop tersedia untuk dipakai. Beberapa dapat dipergunakan secara cuma-cuma, sebagian lainnya berstatus premium dengan biaya tertentu.

Salah satu tool yang cukup menarik adalah Canva yang kehadirannya di Indonesia terbilang baru. Startup asal Australia ini mendeklarasikan kedatangannya ke tanah air pada 2017 meskipun basis penggunanya sudah lebih dulu besar.

Sebelum kita lanjut ke fitur-fitur di aplikasinya, mari kita gali dulu profil Canva ini.

Apa itu Canva?

Canva adalah aplikasi desain grafis menjembatani penggunanya untuk dengan mudah merancang berbagai jenis material kreatif secara online. Mulai dari mendesain kartu ucapan, poster, brosur, infografik, hingga presentasi. Canva saat tersedia dalam beberapa versi, web, iPhone, dan Android.

Sejarah Canva dimulai pada tahun 2012, tepatnya pada tanggal 1 Januari yang menjadi hari lahirnya. Canva didirikan oleh Melanie Perkins yang sebelumnya juga mendirikan Fusion Books, penerbit buku ternama di Australia. Di tahun pertama debutnya, Canva melejit dengan membukukan rekor pengguna sebanyak 750.000.

Lima tahun berjalan, di tahun 2017 Canva mencapai fase di mana perusahaan mulai membukukan laba. Saat itu mereka sudah mempekerjakan 200 orang pegawai yang tersebar di kantor Australia dan San Fransisco. Salah satu pemasukan terbesarnya datang dari pengguna premium yang berjumlah sebanyak 294.000 pengguna. Per 2017, Canva mempunyai 10 juta pengguna dengan cakupan layanan hingga 169 negara.

Review Canva

Interface Canva

Saya sudah cukup lama mendengar nama Canva, kebetulan salah satu teman saya mengelola bisnis di bidang percetakan dan memilih Canva sebagai salah satu tool desainnya. Dah oh ya, saya juga pernah membuat tutorial Canva versi web yang barangkali bisa jadi bacaan tambahan.

Di Play Store, Canva bisa diunduh secara gratis dan berukuran cukup ringan hanya 24MB. Jadi, seharusnya perangkat entry level dengan RAM 1GB dan memori 8GB pun bisa menggunakannya.

Saat pertama dijalankan, Canva menyambut saya dengan empat poster yang secara singkat memperlihatkan fitur-fitur di dalamnya. Anda boleh memilih melihat semuanya atau melewatkan dengan men-tap opsi skip di bagian kiri bawah. Selanjutnya, Anda diminta untuk membuat akun – prosedur standar di hampir semua layanan internet. Bukan hal baru. Setelah login, Anda akan langsung disambut deretan template yang dikelompokkan berdasarkan platform, seperti Instagram Post, Instagram Story, Facebook Post, Invitations, dan lain sebagainya.

canva interface_1

 

Jika Anda sudah berada di bagian utama, seperti itulah layout utama Canva, tidak ada yang lain. Tapi saya justru suka, karena lebih sederhana dan saya bisa lebih fokus pada desain yang jadi fungsi utamanya.

Di laman utama ini, Canva mengelompokkan template ka dalam kategori yang berbeda, seperti yang sudah saya sebutkan di atas. Tampilan untuk masing-masing kategori juga tak jauh berbeda, hanya ada imbuhan satu template blank jika Anda ingin merancang materi baru dari nol. Layout serupa juga akan Anda jumpai misalnya Anda melakukan pencarian dengan kata kunci tertentu. Saya mencoba “birthday”, hasilnya terlihat di screenshot ketiga ini.

canva interface_2

 

Masih soal interface, di laman utama hanya ada ada dua menu yang diletakkan di bagian bawah, yaitu Create a design dan Your designs. Menu Create a design sendiri jika ditap tidak akan memberi respon, karena sejatinya Anda sudah berada dalam proses pembuatan design, tinggal memilih salah satu dari template-template yang tampil. Sedangkan menu Your designs memuat daftar desain poster atau spanduk yang sudah pernah Anda buat sebelumnya. Berarti, jika Anda belum pernah membuat sama sekali, isinya akan kosong.

Sedangkan di bagian teratas ada kolom pencarian yang fungsinya untuk membantu pengguna menemukan template spesifik sesuai kebutuhan. Seperti yang tadi dicontohkan, pakai kata kunci birthday, atau misalnya workshop, motivasi, dan lain-lain.

Fitur-fitur Canva

Template Siap Pakai

Screenshot_2018-08-07-07-50-44-658_com.canva.editor

 

Fitur utama dan yang membuat jutaan orang menyukainya adalah ketersediaan template yang sangat beragam, walaupun beberapa di antaranya berbayar. Tapi, opsi gratisnya saja sudah lebih dari cukup untuk dipakai di berbagai acara atau kepentingan. Gampangnya, pilihan gratis Canva tidak akan habis meskipun dipakai untuk desain poster acara berbeda setiap minggunya. Jadi, sudah lebih dari cukup. Tinggal bagaimana kreativitas Anda merancang poster yang menarik.

Font

Screenshot_2018-08-07-10-06-54-844_com.canva.editor

 

Setelah template dipilih, selanjutnya pengguna bisa mengubah teks termasuk jenis hurufnya. Ada ratusan jenis huruf (font) yang bisa dipilih, tergantung selera Anda. Saya cukup puas dengan opsi yang mereka suguhkan, terlebih prosedur penggunaannya tidak berbelit-belit.

Warna

Screenshot_2018-08-07-09-37-36-610_com.canva.editor

 

Jika huruf sudah diganti, pengguna juga boleh mengubah warna teksnya. Pilihan warnanya juga beragam dan sepertinya Canva cenderung menyarankan opsi warna yang populer.

Format

Screenshot_2018-08-07-07-53-00-932_com.canva.editor

 

Format juga didukung di Canva, sehingga pengguna bisa memilih untuk menampilkan teks dalam cetak miring, tebal atau kapital. Kemudian ada juga pilihan perataan, bisa rata kiri, tengah atau kanan. Lalu, Canva juga menyediakan opsi untuk mengatur jarak antar karakter dan baris, istilahnya spacing.

Background

canva background

 

Nah, ini bagian yang tak boleh ketinggalan. Canva memberikan banyak opsi untuk mengubah tampilan background, di antaranya mengambil foto dari galeri memori lokal, gambar dari Canva, warna solid dan juga pemanis berupa filter.

Duplikasi

Fitur ini membantu pengguna mempercepat duplikasi pengaturan teks, di mana pengguna nantinya hanya tinggal mengganti isi teks duplikasi dengan teks yang baru.

Ekstra Konten

Tool-tool tadi tersedia secara default, memudahkan modifikasi template yang sudah ada. Di luar itu, Canva juga menyediakan tool ekstra yang mencakup semua fitur-fitur di atas. Biasanya tool ini dipergunakan untuk desain yang dirancang dari nol.

Screenshot_2018-08-07-07-54-23-243_com.canva.editor

 

Di tool ini, Canva menyediakan berbagai input misalnya menambahkan teks, gambar, grafis dan juga template.

Share dan Download

Fitur share untuk membagikan poster yang baru saja dibuat, dan di saat bersamaan Canva juga akan mengunduh poster ke memori lokal. Seperti di banyak layanan, Anda dapat membagikan poster ke berbagai layanan pihak ketiga.

Screenshot_2018-08-07-07-54-59-172_android

 

Kesimpulan

Dari sisi interface, saya sangat menyukai konsep Canva, di mana pengembang sepertinya menginginkan agar pengguna fokus pada desain yang jadi kelebihannya. Layout yang dipakai juga menghindarkan pengguna dari langkah-langkah yang tidak perlu.

Sedangkan dari sisi fungsi utamanya, Canva hampir tanpa cela, mudah digunakan terutama untuk level pemula, cepat dan ringan. Hasil posternya juga sangat bagus. Jika harus memberikan nilai, saya beri 9 dari 10. Tapi, untuk pengguna yang sudah terbiasa dengan dunia desain grafis yang rumit, mungkin membutuhkan tool yang lebih powerfull.

Satu hal yang saya keluhkan adalah ukuran kanvas yang relatif kecil. Sementara ada ruang kosong di antara bar menu dan ikon plus (+) yang bisa ditekan guna memberi ruang lebih untuk kanvas.

Sparks

  • Ukuran file kecil, tak boros kuota dan memori.
  • Performa sangat baik di smartphone entry level.
  • Interface sederhana sekali, sehingga ramah untuk semua kalangan.
  • Pilihan template yang super banyak.

Slacks

  • Ukuran kanvas yang relatif kecil. Tapi akan dipengaruhi ukuran layar perangkat yang dipakai.
  • Fungsi share dan download jadi satu, sehingga pengguna tidak bisa memilih salah satunya saja.

Referensi tambahan: Wikipedia dan gambar header Digitaljen.

Application Information Will Show Up Here
Interface Situs Parallel Space

[Review Apps] Menggandakan Diri di Satu Perangkat dan Aplikasi dengan Parallel Space

Bukan perkara baru dan bukan hal yang aneh lagi dengan fenomena adanya akun media sosial atau aplikasi pesan instan ganda yang dimiliki oleh satu orang. Saya sendiri punya lebih dari satu akun di layanan yang sama, walaupun tidak di semua situs.

Mempunyai lebih dari satu akun di layanan yang sama bukannya tanpa resiko. Resiko paling nyata misalnya, kita akan dibuat lebih repot saat harus merespon beberapa notifikasi di kedua akun. terlebih jika layanan tersebut tidak menyediakan dukungan multiple account di satu aplikasi. Hanya sedikit aplikasi yang menyediakan dukungan itu, salah satunya Instagram.

Untungnya sekarang ada opsi lain yang dari pantauan saya cukup diminati. Yaitu dengan menggunakan aplikasi Parallel Space yang tersedia di Play Store.

Aplikasi Parallel Space bekerja dengan cara unik, di mana ia menyediakan ruang virtual bagi aplikasi untuk kemudian diduplikasi. Dengan begitu, pengguna dapat mengakses layanan yang sama namun dengan akun yang berbeda. Misalnya, di perangkat Anda saat ini sudah ada aplikasi WhatsApp, Parallel Space nantinya akan menduplikasi WhatsApp di mesin virtual, sehingga Anda akan mempunyai dua aplikasi di satu perangkat dan mengakses masing-masing dengan nomor yang berbeda.

Soal popularitas, Parallel Space bisa dibilang satu dari sedikit aplikasi yang menguasai ceruk ini. Apalagi belum semua perangkat menawarkan ruang untuk duplikasi seperti yang mereka tawarkan. Hanya tersedia di Play Store, Parallel Space sudah diunduh tak kurang dari 100 juta kali sejak pertama kali diluncurkan. Dari 3,3 juta yang meninggalkan ulasan, 2,5 juta di antaranya memberikan bintang 5 dan 400 ribu orang memberi 4 bintang. Artinya, mayoritas pengguna puas dengan performanya.

Sekarang kita coba selami lebih dalam untuk melihat antarmuka dan fitur-fiturnya.

Interface

Dari segi interface, saya bisa bilang tak ada yang istimewa dari Parallel Space. Mungkin dikarenakan fokus pada fungsi, pengembang tak ingin terlalu pusing dengan keindahan antarmukanya.

Screenshot_2018-11-06-08-13-31-495_com.lbe.parallel.intl

Saat pertama kali dijalankan, Parallel Space menampilkan video singkat tentang cara kerja dan fitur-fiturnya. Kemudian sebuah tombol Start akan muncul yang akan menjadi pintu masuk menuju tatap muka utama.

Setelah langkah-langkah konfigurasi awal dijalankan, Parallel Space akan menampilkan antarmuka berlatar belakang putih dengan barisan shortcut aplikasi yang sudah dipilih di tahap konfigurasi sebelumnya. Di bagian teratas ada ikon iklan dan tombol menu utama yang terdiri dari tiga titik disusun vertikal. Di menu inilah nantinya diletakkan beberapa penyesuaian lanjutan seperti menu notifications, password, speed mode, like us, settings dan lain-lain.

Screenshot_2018-11-06-08-14-22-645_com.lbe.parallel.intl

Sampai di sini, praktis bahasan interface tuntas sudah. Parallel Space hanya memiliki satu interface utama, sedangkan jendela dialog lainnya mayoritas berupa jendela dari fungsi-fungsi yang tersedia, seperti penambahan aplikasi, settings, dan berlangganan versi premium.

Fitur-fitur di Parallel Space

Menggandakan Aplikasi

Parallel Space mempunyai fitur yang merupakan fungsi utamanya, yaitu menggandakan aplikasi yang sudah terpasang di dalam perangkat. Tidak semua aplikasi, hanya aplikasi yang memang sudah mendukung operasi tersebut. Tetapi hampir 99% aplikasi terbaru sudah mendukung penggandaan diri. Misalnya, WhatsApp, Facebook, Instagram, Gmail, Mobile Legends, Trello, BBM, Go-Jek, Hangouts, bahkan aplikasi bawaan seperti Mi Forums, Mi Community, Music dan Compass.

Screenshot_2018-11-06-08-13-55-567_com.lbe.parallel.intl

Penggandaan aplikasi ini tidak akan mewajibkan perangkat menanggung beban pemasangan aplikasi kedua, karena Parrallel Space melalui situs resminya mengatakan bahwa aplikasi kedua dipasang di mesin virtual. Sehingga memori yang dibebankan juga bukan berarti dua kali lipat dari beban yang sudah ada di dalam perangkat.

Incognito Installer

Screenshot_2018-11-06-08-31-07-380_com.lbe.parallel.intl

 

Fitur ini memungkinkan pengguna memasang aplikasi yang tersedia di Play Store tetapi shortcut aplikasi tersebut hanya akan terlihat di dalam Parallel Space, tidak akan terlihat di layar home, app drawer bahkan panel pengaturan. Untuk secara penuh melindungi privasi, Anda juga bisa menggunakan fitur Password yang ada di Parallel Space. Fitur ini akan kita bahas di poin berikutnya.

Password

Screenshot_2018-11-06-08-29-27-552_com.lbe.parallel.intl

 

Ketimbang menggunakan aplikasi pihak ketiga lainnya untuk melindungi akses ke dalam Parallel Space, pengembang menyediakan tool bernama Password yang akan menjadi petugas keamanan khusus ke Parallel Space. Sehingga, hanya Anda dan orang yang mengetahui sandi yang bisa membuka aplikasi.

Speed Mode

Screenshot_2018-11-06-08-29-19-112_com.lbe.parallel.intl

 

Sadar betul penggunaan aplikasi ganda dapat menyebabkan lonjakan konsumsi daya dan data, Parallel Space menyediakan tool bernama Speed Mode yang secara signifikan membantu memangkas penggunaan daya baterai. Tetapi, fitur ini tidak bisa dipakai di aplikasi yang membutuhkan akses Google Play Store dan Play Games, misalnya Gmail, Hangouts dan Meetings.

Notifikasi

Screenshot_2018-11-06-08-29-41-716_com.lbe.parallel.intl

 

Pengaturan notifikasi ditempatkan di menu ini, memudahkan pengguna untuk memilih aplikasi mana saja yang boleh menampilkan pemberitahuan dan mana yang tidak boleh. Opsi ini dapat digunakan dengan mudah, hanya dengan memberi tanda centang ke aplikasi yang diinginkan.

Task Manager

Fitur Task Manager diletakkan di menu Settings, di mana panel ini memberi informasi beban tugas perangkat saat semua aplikasi berjalan seperti biasa. Di panel ini, pengguna juga dapat menghentikan aplikasi yang berjalan di latar belakang dengan menyentuh tombol Stop.

Storage

Sesuai namanya, panel ini digunakan untuk memantau ruang memori yang terpakai dan yang bebas. Dari sini, pengguna tidak hanya sekadar memantau tapi juga bisa mencopot aplikasi dari Parallel Space apabila memori perangkat terasa sesak.

Swipe into Parallel Space

Fitur ini bisa diaktifkan seandainya pengguna menginginkan akses cepat ke dalam Parallel Space, misalnya dengan menggeser layar home dari bawah ke atas. Apabila fungsi gesture di perangkat Anda dalam posisi mati, fitur ini bisa jadi jalan pintas yang asik untuk dipakai.

Meniadakan Iklan

Untuk menutup biaya operasional dan mengembangkan diri, pengembang Parallel Space menampilkan iklan di saat-saat tertentu. Jika Anda merasa terganggu, Anda dapat meniadakan iklan dengan berlangganan versi berbayar yang harganya bervariasi mulai Rp 20 ribu hingga Rp 100 ribu dengan rentang waktu yang juga berbeda.

Kesimpulan

Kendati tak banyak yang bisa dibanggakan dari sisi interface, namun bicara fitur Parallel Space benar-benar mampu menjawab kebutuhan pengguna lewat fitur-fiturnya. Hampir tak ada kritik pedas yang bisa saya lemparkan selama dua hari menggunakan Parallel Space. Beberapa pengguna mengeluhkan soal konsumsi baterai yang meningkat, saya merasa hal itu wajar terjadi karena perangkat memproses dua akun secara bersamaan.

Kritik ringan dari saya, hanya ada dua:

  1. Akan lebih baik jika setiap aplikasi yang berjalan di Parallel Space dapat mengakses akun-akun yang sebelumnya sudah tersimpan di dalam sistem, tanpa harus login secara manual.
  2. Mengapa dukungan untuk aplikasi 64-bit harus melibatkan aplikasi lainnya, mengapa tidak menyertakan opsi ini dalam bentuk add-on atau plugin tanpa meninggalkan aplikasi Parallel Space, sehingga pengguna awam tidak kebingungan saat diminta untuk memasang aplikasi kedua untuk mengatasi komputasi 64-bit.

Sparks

  • Fungsi-fungsi utamanya bekerja tanpa cela.
  • Secara umum mudah digunakan.
  • Antarmuka yang sederhana
  • Cukup ringan, hanya 8MB

Slacks

  • Kewajiban memasang aplikasi kedua untuk dukungan 64-bit cukup membingungkan.
  • Parallel Space tidak dapat membaca akun-akun yang sudah ditambahkan di dalam sistem perangkat. Misalnya duplikasi Gmail, meskipun Anda punya 5 akun di dalam sistem, Anda tetap harus login secara manual untuk akun kedua yang ingin diakses dari Parallel Space.
Application Information Will Show Up Here
Poco Launcher Interface

[Review App] Menjajal Rasa Smartphone Poco Lewat Aplikasi Poco Launcher

Beberapa hari yang lalu Poco, sub brand milik Xiaomi baru saja meluncurkan aplikasi Poco Launcher ke Play Store, memungkinkan perangkat non-Poco untuk mencicipi antarmuka di smartphone yang bikin heboh tersebut.

Poco Launcher dipoles berdasarkan custom ROM buatan Xiaomi untuk semua smartphone Poco. Lebih lanjut dikenal dengan nama MIUI for Poco. Di Play Store, Poco Launcher sudah lepas dari label beta yang artinya sebagian besar fitur-fitur di dalamnya sudah bebas dari bugs. Performanya juga makin ditingkatkan. Untuk mengunduh launcher dari Play Store, Anda hanya ‘membakar’ kuota data sebesar 12MB, cukup ringkas.

Semua perangkat berlogo Mi dipastikan bisa mengunduh dan menggunakan launcher ini. Saya belum mencobanya di smartphone merk lain, tapi sebagian media online sudah mengonfirmasi dukungannya untuk beberapa perangkat Android non-Xiaomi meskipun bukan mendapatkannya langsung dari Play Store.

Anda yang belum mengunduh tapi punya keinginan mencobanya bisa membaca review ini terlebih dahulu untuk mengenal Poco Launcher lebih jauh.

Interface Poco Launcher

Interface yang dihadirkan oleh Poco Launcher sedikit berbeda dari MIUI yang dipakai di semua perangkat Xiaomi. Perbedaan paling ketara terlihat di rancangan ikon, susunan menu dan opsi animasi transisi. Ikon di Poco Launcher terlihat unik dengan pilihan warna yang relatif lebih bervariasi dan berukuran lebih besar ketimbang MIUI. Yang menarik, Poco Launcher tetap dapat dikombinasikan dengan tema-tema dari Xiaomi, sehingga jika Anda terbiasa memakai perangkat dari pabrikan asal Tiongkok itu, Anda tak harus beradaptasi dalam waktu yang lama.

Screenshot_2018-10-16-09-29-34-503_com.mi.android.globallauncher

 

Layar Home di Poco Launcher menampilkan dua widget utama, yaitu pencarian dan jam. Di bagian menu utama akan berjejer lima shortcut aplikasi antara lain Settings, Gallery, Apps, Themes dan penghapus cache. Sementara di bagian dasar akan muncul lima menu lainnya yang terdiri dari panggilan, pesan singkat, browser, Mi Music dan Kamera. Saya belum tahu apakah susunan shortcut ini juga akan diterapkan di perangkat lain, tapi kemungkinan besar penggunaan tema atau launcher sebelumnya akan sedikit berdampak saat Poco Launcher diaktifkan.

Gambar latar yang dipakai oleh Poco Launcher berupa bukit batu dengan latar langit yang bertabur bintang. Seperti kebanyakan launcher, pengguna dapat dengan mudah mengubah gambar latar sesuai keinginan. Hal yang sama juga bisa diimplementasikan ke pilihan widget.

Screenshot_2018-10-16-09-32-09-593_com.android.thememanager

 

Di bagian menu, Poco Launcher menerapkan cara yang berbeda dari launcher lainnya. Alih-alih menggunakan halaman, Poco Launcher menyembunyikan deretan menu yang bisa dibuka dengan menggeser layar dari bawah ke atas atau mentap tanda jarum saat berada layar home utama ataupun yang kedua.

Screenshot_2018-10-16-09-30-57-955_com.mi.android.globallauncher

 

Saat menu ditampilkan, Poco Launcher mengelompokkan shortcut ke dalam 9 kategori berbeda, antara lain Communication, Entertainment, Photography, Tools, Shoppings, Games, Lifestyle, Finance & Business dan Knowledge & Education. Sayangnya, kategori-kategori ini tidak bisa dihapus atau di-edit, tetapi bisa disembunyikan. Untuk mempermudah pencarian, Poco juga menambahkan form pencarian di bagian bawah dan kategori “All” yang akan menampilan semua shortcut dalam satu tempat. Fitur pembeda lainnya adalah pengelompokan aplikasi berdasarkan warna.

Fitur di Poco Launcher

Mempertimbangkan kegunaannya sebagai launcher pengganti, tentu saya tak bisa berekspektasi Poco Launcher akan menawarkan fitur seperti halnya custom ROM.

Fitur di Poco Launcher lebih banyak berhubungan dengan bagaimana launcher bekerja di smartphone, bukan fitur yang menambah fungsi dari perangkat itu sendiri.

Icon Pack

Screenshot_2018-10-16-09-30-04-291_com.mi.android.globallauncher

 

Kehadiran fitur icon pack memang jadi kewajiban di launcher tak terkecuali bagi Poco. Pasalnya, sebagian besar aplikasi launcher sudah melakukan hal yang sama, bahkan dengan kreasi yang lebih beragam. Di Poco Launcher, pengguna mendapatkan dua opsi, ikon bawaan launcher dan ikon dari pihak ketiga yang bisa diunduh dari Play Store.

Grup Otomatis

Screenshot_2018-10-16-09-30-18-476_com.mi.android.globallauncher

 

Secara default, Poco Launcher akan mengelompokkan aplikasi ke dalam grup secara otomatis. Tetapi, fitur ini bisa dimatikan dengan konsekuensi Anda akan mengatur sendiri ketika memasang aplikasi atau game baru. Selain pengelompokkan otomatis, launcher juga mempunyai opsi untuk mengatur susunan dan menyembunyikan grup yang dianggap tidak perlu.

Grup Berdasarkan Warna

Screenshot_2018-10-16-09-34-17-897_com.mi.android.globallauncher

 

Seperti yang sudah disinggung di pembahasan interface, Poco Launcher mempunyai opsi pengelompokkan aplikasi berdasarkan warna. Fitur ini dimatikan secara default, jadi harus dihidupkan lebih dulu di panel pengaturan.

Layout

Screenshot_2018-10-16-09-30-37-426_com.mi.android.globallauncher

Urutan shortcut aplikasi pada dasarnya diterapkan berdasarkan abjad, tetapi jika Anda merasa kurang nyaman, Anda bisa mengubahnya ke urutan aslinya.

Mengunci Layar Home

Poco Launcher sudah mempunyai rancangan dan pilihan sendiri untuk layar home. Tetapi, sebagai pemilik perangkat Anda bebas memutuskan shortcut apa saja yang tampil di sana. Dan untuk menjaga susunannya tetap rapi, Poco menawarkan opsi mengunci layar sehingga tidak bisa diubah baik dengan sengaja atau tidak.

Efek Transisi

Screenshot_2018-10-16-09-31-50-234_com.mi.android.globallauncher

 

Selain wallpaper dan ikon, Anda juga bisa membuat launcher terasa lebih keren, yakni dengan menerapkan efek transisi antar halaman. Efek transisi yang tersedia terdiri dari empat pilihan, yaitu slide, crossfade, tumble dan page.

Menyembunyikan Ikon

Terakhir, Poco juga mempunyai opsi untuk menyembunyikan ikon. Tetapi, untuk melakuannya Anda harus membuat pin atau kunci terlebih dahulu. Jadi, fungsinya hampir sama dengan App Lock di MIUI.

Kesimpulan

Sisi interface Poco Launcher terbilang tak terlalu istimewa, terutama bagi mereka yang sudah terbiasa dengan launcher di MIUI-nya Xiaomi. Kelebihan Poco Launcher sebenarnya terletak pada performanya yang sangat ringan dan cepat, cocok untuk mereka yang mempunyai banyak koleksi aplikasi.

Pengelompokkan aplikasi berdasarkan warna juga cukup pintar meski rancangan tombolnya menurut saya masih terasa kurang nyaman.

Sparks

  • Ringan dan cepat
  • Ikonnya unik dan segar
  • Mudah digunakan

Slack

  • Tak ada yang baru di bagian status bar dan notifikasi
  • Grup aplikasi yang tidak bisa di-edit membuat layout grup terlihat berlebihan karena teksnya terlalu panjang. Pengguna yang tidak berbahasa Inggris juga akan kesulitan.
  • Fitur-fiturnya masih bisa ditingkatkan.
Application Information Will Show Up Here
Review YouTube Kids

[App Review] YouTube Kids Datang, Khawatir Pun Hilang

Minggu lalu Google secara resmi menggulirkan aplikasi baru YouTube Kids ke Indonesia, menghadirkan solusi bagi orang tua yang mulai merasa khawatir dengan tontonan buah hatinya. Aplikasi ini jadi jalan keluar bagi para ayah dan ibu yang khawatir anaknya tiba-tiba hafal lagu dewasa yang bukan untuk umurnya atau jargon-jargon yang tidak semestinya diucapkan.

Pembuatan YouTube Kids memang berangkat dari kekhawatiran itu. Konten-konten yang dihadirkan hampir 100% aman bagi anak-anak, bebas dari materi yang tidak semestinya ditonton oleh mereka, dan sejauh ini belum ada iklan serta sejumlah fitur parental control yang memberi kendali penuh kepada orang tua untuk memastikan buah hatinya terhindar dari paparan materi yang berbahaya.

Sebelum kita lihat bagaimana antarmuka dan fitur YouTube Kids, saya ingin sedikit mengulas perjalanan aplikasi ini sampai akhirnya diluncurkan dan tiba di tanah air.

YouTube Kids pertama kali diluncurkan pada tanggal 23 Februari 2015 untuk Android dan iOS. Sejak saat itu, aplikasi ini memperoleh banyak pembaruan baik dari segi antarmuka maupun dukungan perangkat dan juga negara. Setelah menunggu cukup lama, Indonesia kebagian jatah pada tanggal 6 September lalu, dan ini mengakhiri penantian banyak orang tua di tanah air, termasuk saya dan mungkin Anda.

Sekarang, mari kita lihat ke dalaman YouTube Kids. Ini hari pertama saya menggunakannya, dan saya – Anda tentu juga ingin tahu apakah aplikasi ini benar-benar aman untuk anak kita.

Interface

Kesan menyenangkan langsung terasa ketika pertama kali menjalankan aplikasi YouTube Kids. Sangat jauh berbeda dengan aplikasi versi standar. Ketika dijalankan pertama kali, YouTube Kids menampilkan animasi dengan pilihan karakter lucu meski dengan dominasi warna yang tak jauh dari merah sebagaimana aplikasi aslinya.

Screenshot_2018-09-12-08-32-03-058_com.google.android.apps.youtube.kids

Setelah disambut dengan animasi keren, saya kemudian diminta untuk melakukan verifikasi, memastikan bahwa saya benar sebagai orang tua yang memegang kendali terhadap seluruh konten dan pengaturan di dalam aplikasi. Anda juga akan mendapati perintah yang sama, di antaranya memasukkan tahun kelahiran Anda, email, sandi email dan terakhir membuat profil untuk masing-masing anak tergantung usianya. Anda bisa membuat banyak profil apabila perangkat digunakan bersama-sama. Nah, konten-konten yang dihadirkan nantinya akan disesuaikan dengan usia masing-masing anak. Saat proses pembuatan profil, Anda juga diminta memasukkan informasi tahun kelahiran buah hati Anda.

Screenshot_2018-09-12-08-32-26-108_com.google.android.apps.youtube.kids Screenshot_2018-09-12-08-33-32-779_com.google.android.apps.youtube.kids

Memasuki aplikasi, secara default YouTube Kids menampilkan video dalam mode lanskap, tidak bisa diubah ke mode potrait. Desain aplikasi secara umum didominasi oleh warna merah dan putih dengan latar belakang lucu yang berubah setiap kali Anda berpindah ke laman yang lain.

Screenshot_2018-09-12-08-34-34-146_com.google.android.apps.youtube.kids

Video ditampilkan dalam ukuran yang cukup besar, tidak ada mode kotak-kotak seperti aplikasi aslinya. Ada lima buah kategori video yang wakilkan oleh lima ikon yang unik, antara lain kategori Recommended, Learning, Music, Shows dan Explore. Masing-masing kategori memiliki jenis video yang berbeda tergantung ketertarikan anak. Untuk menjelajah video-video yang ditampilkan, pengguna harus menggeser layar ke kanan atau ke kiri.

Screenshot_2018-09-12-08-35-40-252_com.google.android.apps.youtube.kids

Video yang dipilih akan diputar langsung dalam mode layar penuh. Kontrol playback-nya hanya akan muncul saat layar disentuh. Di mode ini, baru muncul tombol next tepat di sebalah kanan video utama yang fungsinya untuk pindah ke video selanjutnya. Awalnya saya salah duga, saya pikir ini tombol untuk mempercepat video yang diputar, ternyata bukan. Jadi, untuk mempercepat video hanya ada satu cara yaitu dengan menggeser kursor di bar video player.

Screenshot_2018-09-12-08-34-06-084_com.google.android.apps.youtube.kids

Ketika video sedang diputar, sayangnya YouTube Kids hanya menampilkan latar belakang berwarna hitam yang semestinya bisa diganti dengan latar belakang lucu seperti di lama utamanya. Sepertinya hal ini ditujukan agar anak bisa lebih fokus pada video tanpa teralihkan oleh hal lain di bagian latar.

Di bagian kanan atas video juga ditambahkan tombol tiga titik seperti YouTube standar, di mana tombol ini memuat tiga opsi ekstra yaitu Off untuk mematikan atau menghidupkan caption, Report untuk melaporkan video dan Block untuk memblokir video bersangkutan. Yap, Anda mungkin bertanya-tanya di mana opsi untuk mengatur kualitas video, karena sejak pertama dijalankan video terlihat bening yang menandakan resolusi yang diputar terbilang tinggi sehingga kekhawatiran berikutnya adalah pada konsumsi data.

Untuk bagian interface saya rasa tak banyak yang bisa dikritisi, karena sebagian besar yang disuguhkan YouTube Kids sangat representatif, menawarkan tempat yang nyaman bagi anak, membuat anak merasa betah sehingga tidak kembali beralih ke aplikasi YouTube standar yang justru membuat rencana besar aplikasi ini menjadi sia-sia.

Konten di YouTube Kids

Nah sekarang bagian yang terpenting dalam review kali ini, apakah konten video di YouTube Kids benar-benar aman untuk anak?

Jawabannya menurut saya, aman tetapi dengan catatan.

Saya sudah melihat semua konten video yang disuguhkan oleh kelima kategori utamanya. Meski pilihannya sebanyak YouTube standar, namun pilihan videonya sangat layak ditonton oleh anak-anak. Pengelompokan video cukup membantu anak-anak dengan usia sekolah dasar untuk memilih apa yang menjadi minat mereka.

Screenshot_2018-09-12-11-38-39-596_com.google.android.apps.youtube.kids

Saya juga mencoba melakukan pencarian  – fitur ini bisa dimatikan di awal konfigurasi aplikasi – dengan kata kunci tertentu dan mendapati beberapa konten video berjenis musik yang memuat penyanyi dewasa, misalnya Adele, Kenny G, Bruno Mars, George Michael, Glenn Medeiros, dan lain-lain. Sayangnya, YouTube Kids masih juga menampilkan musik-musik yang relatif kurang baik untuk anak-anak, misalnya musik jenis dangdut, disco mix, dan tarian-tarian yang menurut saya relatif kurang tepat didengar atau disaksikan oleh anak-anak.

Jadi, rekomendasi saya adalah mematikan fitur pencarian untuk menghindari konten-konten yang di luar dari rekomendasi yang diberikan oleh YouTube Kids. Pengaturan ini tidak bisa diubah di panel Settings, tapi Anda bisa mereset ulang aplikasi dengan cara menghapus data, caranya klik menu Settings – Apps – YouTube Kids – Hapus Data. Setelah itu jalankan kembali YouTube Kids, lakukan pengaturan dari awal dan pastikan Anda mematikan fitur pencarian.

Fitur YouTube Kids

Karena peruntukannya yang memang menyasar anak-anak, maka jangan pernah punya ekspektasi YouTube Kids punya fitur pembuatan channel, upload video, komentar, likes atau share. Karena yang dibutuhkan oleh anak-anak hanyalah video, video yang sesuai dengan umur mereka.

Multi Profile

Screenshot_2018-09-12-08-33-32-779_com.google.android.apps.youtube.kids

Di awal tadi sudah saya singgung, bahwa YouTube Kids memperbolehkan orang tua untuk membuat beberapa profile di satu perangkat. Dukungan ini untuk mengakomodasi penggunaan satu perangkat oleh beberapa anak dengan usia yang berbeda. Orang tua hanya cukup mengarahkan anak untuk memilih profil mereka masing-masing, setelah itu mereka bisa fokus pada pekerjaan tanpa harus memantau secara periodik.

Offline Video

Fitur yang ini tak boleh hilang. Pasalnya, anak punya kecenderungan untuk menonton video yang sama berulang kali. Ketimbang menggunakan data, orang tua bisa mengunduh video tersebut untuk kemudian ditonton lagi keesokan harinya. Dengan begitu, Anda hanya ‘membakar’ kuota untuk satu kali unduhan, jauh lebih hemat ketimbang menonton video yang sama berulang kali dalam mode online.

Screenshot_2018-09-12-08-35-48-157_com.google.android.apps.youtube.kids

Seperti YouTube standar, di versi ramah untuk anak ini orang tua juga bisa menentukan sendiri kualitas video yang diunduh dan menggunakan koneksi apa, WiFi atau mobile. YouTube Kids juga menyediakan panel khusus yang akan menyimpan seluruh video unduhan, selain untuk menonton ulang juga untuk menghapus video yang sudah tidak diminati atau memblokir dari daftar tontonan.

Timer

Berikutnya, YouTube Kids punya fitur timer. Ini temuan baru, sebab di YouTube standar pun tak akan ditemukan. Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan orang tua untuk mengatur berapa lama anak boleh menonton video, pilihannya dari 1 sampai dengan 60 menit.

Screenshot_2018-09-12-08-37-41-372_com.google.android.apps.youtube.kids

Apa yang terjadi jika waktu yang ditentukan habis? Aplikasi akan terkunci secara otomatis, di mana hanya Anda sebagai orang tua yang bisa membukanya. Untuk itu, YouTube Kids menawarkan fitur berikutnya yaitu Passcode.

Passcode

Screenshot_2018-09-12-08-38-29-054_com.google.android.apps.youtube.kids

Untuk memasuki panel pengaturan, YouTube Kids sudah memberlakukan otentikasi menggunakan hitungan angka yang kemungkinan besar tidak bisa diselesaikan oleh anak-anak balita. Tapi, Anda juga punya opsi yang lebih aman yaitu menggunakan Passcode untuk menggantikannya setiap kali memasuki panel setting. Passcode bisa diakses di menu Settings dan terdiri dari empat digit angka. Passcode ini juga bisa dihapus jika ingin diganti dengan kode yang lain.

Pengaturan Resolusi

Screenshot_2018-09-12-08-37-56-348_com.google.android.apps.youtube.kids

YouTube Kids memang tidak menyematkan fitur pengaturan resolusi di videonya, melainkan disembunyikan di panel pengaturan. Anda tinggal masuk ke Settings kemudian kemudian menghidupkan opsi Limit Mobile Data Usage – Only stream HD video on Wi-Fi.

Unblock Video

Selain mempunyai tool untuk memblokir video, YouTube Kids juga memberikan opsi untuk membuka blokir video sehingga semua konten akan bisa diakses kembali oleh anak. Gunakan fitur ini dengan bijak agar keamanan anak tetap terjaga.

Kesimpulan

Sejak dirilis tiga tahun lalu, YouTube Kids mendapatkan respon yang beragam dari publik. Sejumlah orang tua yang punya pertimbangan yang satu visi merasa kehadirannya mampu jadi solusi paling tepat untuk mengakomodasi fenomena kebiasan anak belia kekinian yang gemar menonton video secara online.

Tetapi, perjalanan YouTube Kids tak lepas dari kritik. Beberapa pihak menuding Google mengumpulkan data dari anak-anak sehingga secara kasat mata privasi mereka tidak sepenuhnya aman.

Apapun itu, dari sudut pandang user, ini bisa jadi yang dibutuhkan oleh pengguna, oleh para orang tua yang merasa khawatir dengan tontonan buah hatinya. YouTube Kids merupakan jawaban untuk tuntutan rasa aman itu, dengan rancangan dan ruang personal yang terkontrol. Tak hanya memberi rasa tenang, orang tua juga bisa menghindari ketegangan dengan anak dikarenakan harus memberlakukan aturan yang ketat ketika masih menggunakan YouTube standar.

Meski demikian, tentunya peran orangtua sebagai pengambil keputusan tetap menjadi penting. Menjaga buah hati dengan akses gadget yang wajar bisa menjadi pilihan, jika tidak memungkinkan untuk membatasi akses secara total. Youtube Kids bisa menjadi alat bantu untuk pembatasan akses yang aman bagi anak. Tentunya dengan pengawasan dari orangtua dan pengaturan maksimal di aplikasinya.

Sparks

  • Aplikasi mempunyai antarmuka yang lucu dan menarik, pas untuk anak-anak dan membuat mereka merasa betah sehingga tak akan kembali ke aplikasi YouTube standar.
  • Fitur dan navigasi yang minimalis membuat orang tua tak harus khawatir dengan kesalahan input. Tidak ada menu chanel, subscribe, like, komentar, dan lain sebagainya.
  • Tak ada iklan – sejauh ini.
  • Fitur parental control yang terlindungi memberikan ketenangan yang lebih.

Slacks

  • Fitur pencarian masih menampilkan hasil ke konten-konten dewasa
  • Latar belakang serba hitam terutama ketika video diputar menampilkan kesan kurang menarik, meskipun saya yakin Google punya alasan sendiri.
  • Mode lanskap saya rasa kurang nyaman untuk anak dengan genggaman yang kecil sehingga potensi perangkat untuk jatuh jadi lebih besar.
Banner Web RuangGuru

[Review App] Belajar di RuangGuru, Cara Pintar untuk Menjadi Pintar

Menjadi pintar tidak muncul secara tiba-tiba, tapi dibentuk dan dilatih. Belajar adalah salah satu cara untuk mencapai level pintar itu. Dan di Indonesia ada banyak sekali lembaga pendidikan baik formal maupun informal untuk dijadikan media meningkatkan kemampuan diri.

Namun di era digital seperti sekarang ini, ada pergeseran tren di mana orang-orang menuntut akses yang lebih mudah sehingga keterlibatan teknologi – smartphone dan internet – sulit dihindari. Maka, kini hadirlah berbagai platform belajar online, salah satunya RuangGuru.

Di kolom Review Apps minggu ini, saya mencoba untuk tidak melirik aplikasi-aplikasi buatan pengembang luar negeri yang sedang tren. Saya ingin juga sesekali mengulas lebih dalam aplikasi-aplikasi anak negeri yang secara kebetulan memang sedang saya incar untuk membantu anak-anak dalam belajar. Jadilah akhirnya saya memutuskan untuk me-review RuangGuru. Langsung saja, kita mulai bahasan utamanya.

Apa itu RuangGuru?

Pertanyaan yang juga saya jadikan sub heading di review-review lainnya; apa itu ruangGuru. Anda tentu juga ingin mengetahui profil RuangGuru, siapa di belakangnya dan juga bagaimana kiprahnya di industri pendidikan berbasis teknologi. Terutama jika Anda punya niatan untuk menggunakan layanannya.

RuangGuru adalah sebuah perusahaan teknologi yang fokus pada layanan pendidikan, di mana siswa mulai SD hingga jenjang SMA dapat belajar lebih mudah dengan antarmuka yang interaktif. Beberapa ruang belajar yang disediakan antara lain video belajar yang bisa diulang, layanan bimbingan belajar on-demand, tryout ujian online, dan lain-lain.

Di RuangGuru juga terdapat marketplace di mana orang tua dapat mencari guru private untuk anaknya, dan menyediakan ruang bagi guru untuk mengelola kegiatan belajar di kelas secara virtual melalui layanan Kelas Saya.

RuangGuru berdiri pada tahun 2014 oleh dua anak muda Belva Devara dan Iman Usman. Kini, basis pengguna RuangGuru sudah lebih dari 6 juta dengan 150.000 guru yang menawarkan jasa di lebih dari 100 bidang pelajaran.

Interface dan Layout

Aplikasi RuangGuru versi Android tersedia di Play Store dan berukuran cukup kecil, sehingga saya yakin dapat berjalan di smartphone dengan spesifikasi minimal. Interface RuangGuru menampilkan layout yang sangat menarik dan navigasi yang mudah. Pengembang RuangGuru secara cerdas menggunakan karakter-karakter animasi yang lucu dan memilih warna yang adem di mata. Layout-nya tidak terlalu ramai, latar belakang didominasi warna putih bersih sehingga label untuk setiap layanan ataupun navigasi dapat ditemukan dengan mudah.

Screenshot_2018-07-25-08-17-39-010_com.ruangguru.livestudents

 

Menu utama aplikasi hanya terdiri dari empat pilihan; Home, Pembelian, Login (Akun Saya), dan Lainnya. Menu Home menampilkan sederet layanan utama yang ditawarkan oleh RuangGuru, seperti RuangBelajar, DigitalbootCamp, RuangLes, RuangLesOnline, RuangUji dan RuangBaca.

Screenshot_2018-07-25-08-21-16-064_com.ruangguru.livestudents

 

Kemudian di menu Pembelian, saya menemukan daftar layanan yang bisa saya pesan sesuai dengan jenis layanan yang saya sebutkan di atas. Di menu ini juga saya menemukan platform berlangganan yang tersedia dalam berbagai rentang harga, daftar layanan yang saya beli dan juga voucher jika ada.

Nah, kalau untuk daftar dan login bisa ditemui di menu Login. Di panel ini Anda bisa mendaftarkan akun baru atau login apabila sudah punya akun sebelumnya. Apabila posisi Anda sudah login, menu ini akan berubah nama menjadi Akun Saya. Kemudian terakhir, menu Lainnya yang memuat beberapa opsi ekstra seperti pengaturan, bantuan, hubungi kami, tentang kami, program referal, kebijakan privasi dan syarat dan ketentuan.

Screenshot_2018-07-25-08-18-29-361_com.ruangguru.livestudents

 

Di menu home, RuangGuru juga menampilkan banner iklan yang berisi penawaran promo, bonus untuk pengguna yang berkeinginan mengikuti program referal, dan tantangan harian untuk para siswa.

Fitur dan Layanan di Aplikasi RuangGuru

RuangBelajar

Layanan RuangBelajar menawarkan tempat belajar seluruh mata pelajaran atau tergantung paket yang dipilih. Di layanan ini siswa dapat mempelajari berbagai topik dan pembahasan baik dalam bentuk teori tulisan atau video. Masing-masing topik disusun berdasarkan kelas dan program pembelajaran pemerintah. Untuk versi gratis, RuangGuru hanya menyediakan satu sampai dua topik pembahasan lengkap dengan video.

Screenshot_2018-07-25-08-24-21-902_com.ruangguru.livestudents

 

Jika pengguna ingin berlangganan tinggal pesan dari tombol yang disediakan atau dari menu Pembelian. RuangBelajar juga menyediakan laporan untuk setiap mata pelajaran. Siswa dan orang tua dapat memantau perkembangan anak di panel ini, dan mendapatkan rekomendasi apa-apa saja yang perlu ditingkatkan.

Screenshot_2018-07-25-08-22-33-335_com.ruangguru.livestudents

 

DigitalBootCamp

Screenshot_2018-07-25-08-25-13-066_com.ruangguru.livestudents

 

Layanan jenis ini bersifat interaktif, di mana siswa dapat belajar bersama tutor yang siap sedia memberikan arahan dan menjelaskan semua mata pelajaran pilihan. Satu grup hanya untuk satu mata pelajaran, sehingga hasilnya akan terukur, tutornya juga fokus. Layanan ini juga menyediakan video dengan durasi 5 sampai dengan 10 menit.

RuangLes

Screenshot_2018-07-25-08-25-21-420_com.ruangguru.livestudents

 

RuangLes ini adalah marketplace-nya guru dan murid. Anda sebagai orang tua ataupun murid bisa mencari sendiri guru les privat untuk datang ke rumah. Pengguna bebas menentukan kriteria guru yang diinginkan, dan RuangGuru akan mencarikannya untuk Anda. Atau, jika Anda bingung guru seperti yang bagus, RuangGuru juga bisa mencarikannya untuk Anda.

RuangLesOnline

Screenshot_2018-07-25-08-25-43-860_com.ruangguru.livestudents

 

Layanan RuangLesOnline diperuntukkan bagi siswa yang mengalami kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Siswa dapat mengajukan pertanyaan terkait soal di semua jenis mata pelajaran. RuangGuru menerapkan sistem koin untuk layanan ini, di mana satu koin untuk konsultasi selama 30 menit ke tutor yang diinginkan.

RuangUji

Screenshot_2018-07-25-08-25-54-652_com.ruangguru.livestudents

 

Setelah belajar sekian lama, siswa juga perlu diberi pengalaman menghadapi ujian dalam bentuk simulasi. Layanan RuangUji ini dirancang menyerupai UNBK sehingga anak akan terbiasa dengan sistem dan interface aslinya nanti. Tak cuma itu, RuangUji juga akan membahas soal-soal yang dikerjakan, mengapa keliru dan bagaimana pengerjaan yang benar serta analisis hasil untuk mengetahui bagian mana yang bisa ditingkatkan.

RuangBaca

Screenshot_2018-07-25-08-26-29-607_com.ruangguru.livestudents

 

Layanan ini lebih bersifat informatif, di mana konten-konten yang disuguhkan bertujuan untuk memperluas pengetahuan siswa baik terkait mata pelajaran ataupun pendidikan secara umum, seperti tips menghadapi ujian nasiona, SBMPTN, tips mengajar dan lain sebagainya.

Paket Berlangganan

Seperti yang sudah disinggung di atas, RuangGuru menawarkan paket berlangganan sesuai dengan kelas yang ingin diikuti. Harganya juga bervariasi.

Screenshot_2018-07-25-08-22-13-708_com.ruangguru.livestudents

 

Paket berlangganan RuangBelajar dapat diikuti dengan biaya mulai Rp 250.000 sampai dengan Rp 1.995.000. Masing-masing paket mendapatkan hak akses yang berbeda. Sedangkan biaya untuk RuangLes tergantung pada keahlian guru private yang dipilih, dimulai dari Rp 100.000/jam.

Screenshot_2018-07-25-08-31-03-505_com.ruangguru.livestudents

 

Ada juga paket RuangGuru on the Go yang menawarkan akses ke semua video pembelajaran tanpa batasan menggunakan USB On-the-Go. Paket ini ditawarkan mulai Rp 775.000 sudah termasuk study-kit.

Referral

Screenshot_2018-07-25-10-47-55-243_com.ruangguru.livestudents

 

Untuk yang ingin mendapatkan bonus-bonus menarik, RuangGuru juga menawarkan program referral yang bisa diikuti oleh siapa saja selama mempunyai akun. Bonusnya berupa pulsa senilai Rp 50.000 dan sesi RuangLesOnline.

Guru

Selain menjadi ruang bagi murid untuk belajar secara mandiri, RuangGuru juga menawarkan tempat bagi guru untuk mengajar sesuai dengan bidangnya masing-masing. Semua guru yang mendapatkan kelas, sudah barang tentu akan dibayar.

Kesimpulan

Mencapai tujuan belajar ditentukan oleh banyak faktor. Dukungan pendidikan dari sekolah, kursus, bimbingan belajar atau belajar online seperti RuangGuru ini hanya salah satu di antaranya. Disiplin, keuletan dan dukungan orang tua juga berperan besar.

Layanan RuangGuru menghadirkan cara baru untuk belajar secara mandiri, terjangkau dan menghindarkan anak dari pengaruh lingkungan yang bermacam-macam. Secara keseluruhan, saya acungkan jempol untuk RuangGuru yang tidak hanya sukses membangun sebuah platform yang solid tapi juga berhasil menyajikannya dalam kemasan yang menarik, interaktif, dan menyenangkan. Pun demikian, anak tetap membutuhkan dukungan dari orang tua dan lingkungan yang kondusif.

Sparks

  • Ukuran file yang kecil
  • Aplikasi berjalan sangat mulus
  • Fitur sangat lengkap
  • Video berjalan baik, tidak lag meski diakses dari jaringan seluler.

Slacks

  • Pemilihan warna di menu Pembelian sepertinya perlu dipikirkan kembali, menurut saya warna-warna menuala terasa kurang nyaman di mata.
  • Harga paket berlangganan masih relatif mahal terutama untuk pengguna di daerah.
  • Popup saat keluar dari layanan tertentu menurut saya cukup mengganggu.
  • Tak lama setelah me-review aplikasi RuangGuru, saya mencoba mengirimkan pertanyaan terkait paket layanan. Sayangnya, saya harus menunggu lebih dari satu pekan untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan “sederhana” saya. Kualitas layanan yang sepertinya sangat membutuhkan perbaikan secepatnya.

Sumber gambar header RuangGuru.

Application Information Will Show Up Here

[Review App] Bikin Video Keren di Smartphone dengan KineMaster Pro Video Editor

Video dan foto hampir sulit untuk dipisahkan, karena keduanya merupakan bukti otentik setiap momen bahagia seseorang yang dapat dikolaborasikan, dipisah menjadi album foto dan video yang berbeda. Foto dan video juga kerap menjadi pilihan orang untuk menghiasi akun media sosialnya, dan bahkan video mendapatkan area istimewa lewat layanan berbagi video seperti YouTube, Vimeo dan Dailymotion.

Di sisi pengguna, ada banyak cara yang bisa dipergunakan untuk memproduksi video. Cara yang paling umum dipakai adalah dengan memanfaatkan smartphone. Beberapa lebih serius dengan perangkat kamera dan camcorder, beberapa lainnya memilih kamera aksi. Kemudian setelah video didapatkan, langkah selanjutnya adalah memodifikasi video sehingga menjadi sebuah konten yang layak untuk dikonsumsi oleh orang banyak. Di fase ini, kita membutuhkan aplikasi video editor yang juga tersedia dalam banyak pilihan. Beberapa di antaranya, Camtasia, Windows Movie Maker, dan KineMaster untuk yang dibatasi oleh perangkat, misalnya hanya menggunakan smartphone.

Nah, di kesempatan kali ini saya akan mengulas lebih dalam aplikasi KineMaster, bagaimana cara kerjanya, antarmuka dan lain sebagainya.

Apa Itu KineMaster

KineMaster merupakan aplikasi mobile yang secara khusus dirancang untuk membantu pengguna Android dan iOS untuk memodivikasi video dari video biasa menjadi video yang lebih menarik. KineMaster sendiri diluncurkan oleh sebuah perusahaan yang cukup besar bernama NexStreaming, bermarkas di Seoul, Korea dan memiliki beberapa cabang di seluruh dunia, seperti di Amerika Serikat, Spanyol, Tiongkok dan Taiwan.

NexStreaming Corp terlibat dalam pengembangan perangkat lunak multimedia untuk perangkat seluler di Korea Selatan dan internasional. Perusahaan menawarkan NexPlayer SDK untuk aplikasi seluler, NexPlayer360 SDK untuk aplikasi video 360, NexPlayer untuk streaming HLS dengan perlindungan konten widevine, NexPlayerSTB SDK untuk Android TV dan set-top box; NexPlayer untuk Tizen. NexStreaming juga menyediakan NexPlayer HTML5 untuk memutar dan streaming video di seluruh browser desktop dan seluler termasuk KineMaster, aplikasi edit video seluler profesional yang sedang kita review. NexStreaming Corp didirikan pada tahun 2002 dan KineMaster dilahirkan di tahun 2013 dengan angka pengguna mencapai jutaan orang di platform Android dan iOS.

Interface

Pengembang KineMaster tampanya punya cara pandang yang berbeda dalam hal interface atau antarmuka. Jadi, ketimbang menghabiskan tenaga untuk merancang interface yang bukan elemen utamanya, pengembang lebih memilih untuk fokus pada alat dan fitur yang powerful. Sehingga jangan heran jika pertama kali menjalankan aplikasi KineMaster, Anda hanya mendapati tampilan sederhana berupa empat buah tombol dengan latar belakang berupa gambar berukuran besar yang tampak mendominasi.

review kinemaster_1

Tombol bundar berwarna merah merupakan pintu masuk utama untuk menemukan “inner beauty” sesungguhnya di KineMaster. Tombol ini akan menghantarkan Anda ke pembuatan project baru yang nantinya akan menampilkan seluruh alat editing video yang Anda butuhkan.

Tiga tombol lainnya terdiri dari tombol pengaturan, bantuan dan toko. Menu terakhir memuat berbagai elemen pelengkap misalnya audio yang nantinya bisa Anda unduh sebagai komponen pelengkap project-project yang dibuat.

Screenshot_2018-06-05-09-31-36-385_com.nexstreaming.app.kinemasterfreeScreenshot_2018-06-05-09-31-29-101_com.nexstreaming.app.kinemasterfree

Satu lagi, ketika KineMaster berjalan pertama kali, Anda akan langsung dihantarkan ke mode lanskap, termasuk ketika membuka panel pengaturan. Nah, di sinilah saya menemukan kesan kurang nyaman, karena teks yang tampil di pengaturan terkesan kurang rapi dan profesional. Saya merasa panel ini bisa diperbaiki, misalnya dengan menerapkan desain yang lebih menarik, warna latar dan mungkin sedikit sentuhan animasi dari menu satu ke menu lainnya. Pun begitu, saya tak bermasalah dengan kelengkapannya.

Itu tadi kesan saya untuk antarmuka di bagian utama. Untuk bagian lainnya, KineMaster konsisten untuk fokus pada fungsionalitas ketimbang memanjakan mata pengguna. Pun demikian, antarmuka jeroan KineMaster tak sepenuhnya jelek. Tapi benar, butuh sentuhan artistik untuk lebih menonjolkan kesan manis, paling tidak agar tak terlihat terlalu kaku.

Screenshot_2018-06-05-09-44-40-801_com.nexstreaming.app.kinemasterfree

 

Fitur-fitur KineMaster

Sekarang, mari kita lihat apa saja fitur-fitur yang dimiliki KineMaster.

Project AssistantScreenshot_2018-06-05-09-31-56-044_com.nexstreaming.app.kinemasterfree

 

Ketika pertama kali membuat project, KineMaster akan menawarkan dua tipe project, yang pertama adalah Project Assistant dan yang kedua Empty Project. Keduanya sama-sama untuk membuat project editing video baru, bedanya Project Assistant menawarkan bantuan dengan rangkaian proses pembuatan video yang sistematis sehingga jauh lebih mudah untuk pengguna baru. Di Project Assistant, KineMaster akan memandu Anda mulai pemilihan video, tema, memasukkan video, filter, teks dan lain sebagainya hingga menjadi video akhir yang cantik.

Dukungan Berbagai Media

Screenshot_2018-06-05-09-33-32-543_com.nexstreaming.app.kinemasterfree

Meskipun tidak mendukung semua jenis video, namun KineMaster sejauh ini mengakomodir hampir sebagian besar video yang direkam oleh smartphone. Input media di KineMaster juga terbilang mudah, meskipun Anda tidak dapat memilih sumber media, apakah dari memori internal atau eksternal. Seluruh media akan ditampilkan di jendela yang sama, namun dipisah berdasarkan folder dan tiga buah folder ekstra mencakup Background, Favorite danCloud Storage. Sisanya adalah folder yang ada di memori perangkat.

Tema

Screenshot_2018-06-05-09-35-08-383_com.nexstreaming.app.kinemasterfree

 

Fitur ini juga membantu pengguna baru KineMaster, di mana ada empat pilihan tema, antara lain Basic, On-Stage, Serene dan Travel.

Teks

Screenshot_2018-06-05-09-41-42-790_com.nexstreaming.app.kinemasterfree

 

Berikutnya, KineMaster juga menawarkan opsi untuk menambahkan teks ke dalam video. Pilihan teks mencakup untuk pembuka dan penutup, di mana masing-masing teks dapat diatur lebih jauh dengan memilih warna dan juga jenis teks yang sesuai selera pengguna.

Audio

Tak lengkap rasanya jika aplikasi edit video sekelas KineMaster tidak punya fitur suara latar. Untuk membedakan diri dengan aplikasi lainnya, KineMaster punya rentang pilihan yang lebih luas, di mana pengguna bisa memilih sumber yang dirasa paling pas untuk mereka. Misalnya, ada opsi Music Assets dari toko, kemudian SFX Assets, rekaman, lagu dari memori perangkat, album, artis bahkan genre dan tambahan menu folder jika pengguna mempunyai referensi dari perangkat lokal mereka.Screenshot_2018-06-05-09-35-51-529_com.nexstreaming.app.kinemasterfree

 

Selain menawarkan opsi sumber audio yang lebih lengkap, KineMaster juga memungkinkan pengguna untuk mengatur seberapa nyaring suara latar, bagaimana video pertama kali muncul dan berakhir, kemudian durasi penayangan untuk jenis konten foto.

Tool Editing yang Lengkap

Sekarang, kita lihat fitur juaranya. Di bagian ini, kemampuan KineMaster yang sesungguhnya akan terlihat. Di saat video sudah diinput, audio juga sudah dipilih dan teks sudah diketikkan, semua bagian-bagian itu akan dikumpulkan menjadi satu di jendela editing utama. Di jendela ini, ada banyak sekali hal yang akan berlangsung. Pertama kali berada di jendela ini, saya butuh sekitar 30 menit untuk memahami cara kerjanya dan apa fungsi untuk masing-masing tombol yang ada.

Screenshot_2018-06-05-09-41-01-538_com.nexstreaming.app.kinemasterfree

 

Jadi, ada beberapa fitur yang saya jumpai. Agar lebih mudah, saya hanya akan membuat daftar lengkapnya dengan istilah yang saya pahami. Bahasa aslinya mungkin saja berbeda.

  • Dukungan banyak layer
  • Voice over
  • Playback
  • Sharing
  • Cut, Copy, Crop
  • Filter warna
  • Color adjustment
  • Vignette
  • Trimming
  • Split
  • Rotate
  • Record dari kamera dan camcorder
  • Drag and Drop
  • Capture frame
  • Duplicate
  • Undo/redo

Kesimpulan

Cukup sulit jatuh cinta dengan KineMaster sebelum benar-benar merasakan kehebatan fitur-fiturnya. Anak muda zaman sekarang yang cenderung menilai sesuatu dari pandangan pertama mungkin akan kesulitan untuk menyukai KineMaster di menit-menit awal. Saya sendiri pertama kali menggunakan KineMaster merasakan kesan kaku yang kuat. Tapi, kesan itu memudar ketika masuk ke jendela editing utamanya. Jadi, jika boleh memberi masukan, akan sangat bagus jika pengembang KineMaster melakukan rombakan di sisi interface. Bagaimana caranya agar interface utamanya terlihat cantik dan tidak kaku.

Performa juga membuat saya merasa cocok dengan KineMaster. Ukuran berkas terbilang ringan, hanya 25MB, dan kinerjanya selama saya gunakan di smartphone Redmia 5A, terbilang sangat mulus.

Sparks

  • Ukuran file yang kecil
  • Performa mulus
  • Fitur sangat lengkap
  • Fitur Project Assistant sangat membantu pengguna baru

Slacks

  • Interface terkesan kaku
  • Sulit mengubah ukuran teks
  • Sumber media yang menjadi satu menyulitkan pemilihan berkas video
  • Tidak ada tombol back di tipe Project Assistant, sehingga menimbulkan keraguan saat ingin kembali ke proses sebelumnya.
Application Information Will Show Up Here

[Review App] PixelLab, Aplikasi Edit Foto dan Teks yang Cocok untuk Meme atau Cover

Gambar, baik dalam bentuk foto, lukisan atau ilustrasi disebut mampu menyampaikan banyak hal ketimbang barisan kata-kata yang kerap tak dipahami orang. Pun demikian, setiap individu mempunyai penilaian yang berbeda untuk sebuah gambar atau foto.

Maka, kemudian hadirlah aplikasi edit foto seperti Photoshop dan Corel Draw untuk memastikan tak ada cela di dalam foto dan membuat hasil jepretan makin terlihat mengesankan. Makin berkembang, kini muncul juga aplikasi edit foto yang dikombinasikan dengan teks yang lebih ringkas menggunakan perangkat ponsel pintar, salah satunya adalah aplikasi PixelLab.

Aplikasi inilah yang akan menjadi bahan ulasan kami pekan ini. Bagi yang ketinggalan, sebelumnya Dailysocial juga sudah pernah me-review beberapa aplikasi, misalnya LemoCam dan Ace Browser.

Deskripsi

PixelLab adalah sebuah aplikasi edit foto sederhana yang berfokus pada kombinasi foto dan teks, bisa foto saja, foto dihiasi teks atau teks saja. Berdasarkan penelusuran Dailysocial, PixelLab hanya tersedia di platform Android. Dan pengembangnya, Imagin Studio tampaknya belum mempunyai web perusahaan yang menandakan bahwa developer ini masih dalam tahap pengembangan diri.

Aplikasi PixelLab sendiri sudah diunduh lebih dari 5 juta kali dengan rating rata-rata 4,6 dari 5 bintan. Aplikasi terakhir kali diperbarui pada bulan Desember tahun 2017 lalu. Ukuran berkasnya cukup ringkas untuk diunduh, hanya sebesar 17MB.

Interface

Sekarang mari kita langsung masuk ke inti pembahasan di-review ini. Yang pertama, kita akan membahas soal sisi interface atau penampilan aplikasi secara visual, tentang apa yang terlihat oleh mata di bagian utamanya.

Tampak depan, PixelLab tak bertele-tela tapi langsung ke fungsi utamanya. Jadi, jika Anda membuka PixelLab untuk pertama kalinya, Anda akan langsung menjumpai sebuah kanvas default dan sebuah objek text dengan label New Text.

review aplikasi pixellab_1

 

Menu-menu utama terletak di dua tempat, di atas dan di bawah. Kita bahas yang bagian atas terlebih dahulu. Di bagian ini, terdapat dua baris menu yang diwakilkan oleh beberapa ikon shortcut, antara lain shortcut plus (+), ikon disk untuk menyimpan, ikon berbagi, kutipan dan tiga titik horizontal yang memuat sejumlah menu ekstra. Tak ada border untuk memisahkan setiap ikon, jadi semestinya Anda tak akan kesulitan untuk memahami fungsi masing-masing shortcut. Namun dari sisi visual, konfigurasi ikon yang terlalu padat ini terlihat canggung dan kaku.

Di bawah kanvas utama terdapat beberapa buah pilihan template yang bisa digeser untuk pilihan lainnya. Sayangnya, template yang ditawarkan hanya berjumlah 14 dan menurut saya desainnya masih kurang menarik.

Kemudian di bagian paling bawah ada lima buah menu utama lainnya yang diwakilkan kembali oleh ikon. Masing-masing kegunaan shortcut, nanti akan kita bahas di sub Fitur.

Secara umum, interface PixelLab terkesan kaku dan kurang menarik. Namun bagi yang kurang suka dengan hal-hal yang rumit, PixelLab jelas mampu memberikan kebutuhan itu. Apalagi, dari sisi fungsionalitas, PixelLab terasa efektif dan efisien, langsung ke fungsi utamanya ketimbang bertele-tele dengan berbagai menu, banner dan border.

Fitur

Sebagai sebuah aplikasi yang sebenarnya cukup sederhana, PixelLab mempunyai fitur yang sangat banyak dan tepat guna. Saya bilang tepat guna karena hampir semua fitur yang disediakan memanglah fitur dibutuhkan oleh pengguna, bukan fitur formalitas yang sebatas ada tapi tak mempunyai manfaat.

Modifikasi Teks

Sebagaimana konsep utamanya, teks memang mendapatkan perhatian lebih dari PixelLab. Itu sebabnya mengapa Anda akan temukan menu untuk memodifikasi teks yang lebih banyak dari objek lainnya. Di bagian kiri atas terdapat ikon pensil yang fungsinya untuk menambahkan teks baru, menyalin, mengedit, mengubah ukuran teks, memutar dan mengganti orientasi, warna dan mengubah ukuran border.

Screenshot_2018-04-09-08-45-02-613_com.imaginstudio.imagetools.pixellab

 

Kemudian di menu bagian bawah, Anda juga bisa temukan menu yang berkaitan dengan teks, bahkan jauh lebih banyak. Saking banyaknya, jika digeser Anda harus melakukannya sebanyak 3 kali geser untuk menghabiskan seluruh opsi menu yang terdapat di dalamnya. Secara pribadi saya cukup terkesan dengan totalitas pengembang dalam mempersiapkan bagian ini.

Stiker, Shape dan Menggambar

Kembali ke menu bagian atas, ketika saya sentuh tombol plus (+), muncul beberapa opsi input objek baru, misalnya stiker, shape misalnya segitiga, kubus, kotak, prisma dan lain-lain, kemudian Anda juga bisa mengunggah foto dari galeri, tanggal, teks dan lukisan tangan.

Screenshot_2018-04-09-08-51-26-947_com.imaginstudio.imagetools.pixellab

 

Objek-objek ini nantinya akan terpisah dari border yang sudah ada, jadi Anda dapat mengatur posisi, ukuran dan lain-lain secara terpisah. Modifikasi untuk objek tambahan ini tidak akan mempengaruhi objek yang ada lainnya.

Import dan Export Gambar

Untuk membantu pengguna memodifikasi gambar, PixelLab juga menyediakan fitur import dan export untuk foto dan bahkan termasuk opsi untuk import berkas plp.

Screenshot_2018-04-09-08-45-33-147_com.imaginstudio.imagetools.pixellab

 

Fitur-fitur ini diletakkan di menu utama yang bisa Anda akses dengan men-tap ikon tiga titik horisontal di bagian kanan paling atas. Secara lengkap, berikut adalah beberapa fitur yang terletak di menu utama tersebut.

  • Use Image from gallery
  • Fullscreen
  • Use image from camera
  • Export image
  • Image size
  • Contact us
  • Tutorial
  • Recover autosave
  • About dan
  • Exit

Share

Screenshot_2018-04-09-08-45-17-052_com.imaginstudio.imagetools.pixellab

 

Rasanya dewasa ini hampir semua aplikasi sudah punya tombol berbagi yang fungsinya untuk membagikan isi atau hasil kreasinya ke media sosial. Tapi, PixelLab menerapkan rancangan yang unik, di mana selain tombol berbagi, mereka juga menempatkan fitur menyimpan hasil editan ke galeri.

Edit Foto

Screenshot_2018-04-09-08-54-35-745_com.imaginstudio.imagetools.pixellab

 

Untuk urusan memodifikasi foto, PixelLab memang “bukan” ahlinya. Mengapa demikian? Karena fitur yang ditawarkan untuk bagian ini terbilang minimalis. Total, hanya ada 7 fitur dan itupun fitur-fitur yang terbilang standar, misalnya mengubah pewarnaan, transparansi, ukuran, crop, import dari galeri dan kamera.

Fitur Ekstra

Screenshot_2018-04-09-08-54-39-558_com.imaginstudio.imagetools.pixellab

 

Di menu paling kanan bawah, saya menemukan beberapa fitur pelengkap yang cukup berguna. Misalnya fitur rotate dan brightness yang membantu saya mendapatkan sudut pandang berbeda dari masing-masing foto editan saya. Ada juga fitur Noise yang berguna memperhalus hasil akhirnya.

Kesimpulan

PixelLab tampak sekali fokus pada fitur teks sehingga agak melupakan elemen lain yang dewasa ini justru makin diburu oleh pengguna kaula muda, yaitu edit foto. Memang benar, PixelLab punya fitur editing foto tapi saya merasa masih membutuhkan peningkatan. Akan sangat menyenangkan jika pengembang menambahkan fitur-fitur seperti efek, filter dan bokeh. Atau pengembang mau mempertimbangkan untuk mulai melirik tren selfie dengan menambahkan fitur-fitur yang khusus untuk itu.

Berkaca pada kombinasi yang ditawarkan, PixelLab sangat cocok untuk pengguna yang ingin bermain dengan teks dan efek-efeknya tanpa harus banyak mengubah elemen pada foto. Aplikasi ini juga lebih cocok untuk mereka yang gemar membuat meme, thumbnail video, cover buku, cover majalah dan novel, atau bahkan cover album pribadi.

Sparks

  • Fitur modifikasi teks yang sangat lengkap
  • Dukungan fitur teks tiga dimensi membuatnya berada di depan dari aplikasi sejenis lainnya.
  • Mendukung stiker dan lukisan tangan
  • Interface sederhana

Slacks

  • Fitur edit gambar yang terbilang minimalis
  • Sulit untuk mengubah ukuran objek secara manual langsung di kanvas
  • Adanya fitur ganda di shortcut yang berbeda, misalnya ikon pensil (atas) dan huruf A (bawah), semestinya bisa dijadikan satu sehingga barisan menu tak terkesan terlalu padat.
  • Template yang kurang kreatif
Application Information Will Show Up Here

 

Sumber gambar header uptodown.

Modifikasi Logo Ace Browser/Dailysocial

[App Review] Ace Browser, Performa Oke Tapi Masih Kurang Komplet

Saat ini ada banyak sekali pilihan browser yang tersedia di Google Play Store untuk smartphone Anda. Begitu banyaknya, mungkin sebagian dari Anda cukup kesulitan untuk menentukan pilihan. Opera Mobile saja misalnya menawarkan empat versi berbeda, antara lain Opera mini, Opera Browser dan dua versi beta untuk keduanya. Mozilla juga punya beberapa versi, meliputi Firefox browser, Firefox Rocket dan Firefox Focus. Kemudian ada satu nama yang mungkin belum familiar di telinga Anda, yaitu Ace Browser. Review aplikasi kali ini akan mengulas soal browser yang satu ini, agar Anda makin mengenal seperti apa fitur-fitur dan apa saja kelebihannya.

Deskripsi

Tak sulit rasanya mengenali apa sebenarnya Ace Browser. Dari namanya Anda bisa dengan mudah menyimpulkan sendiri kegunaannya. Yap, tak salah lagi. Ace Browser adalah aplikasi peramban yang menawarkan alat untuk menjelajah dunia maya seperti halnya Chrome, Firefox, dan Opera yang tadi sudah kita singgung di awal.

Ace Browser diluncurkan oleh pengembang bernama Ace App Studio. Di Google Play mereka menggunakan nama RadiumDev dan Ace Browser ini merupakan satu-satunya aplikasi yang mereka luncurkan di toko aplikasi milik Google itu. Sejak pertama diluncurkan, angka unduhan Ace Browser terus bertumbuh dengan rentang unduhan di angka 10 juta sampai dengan 50 juta.

Interface

Kesan pertama yang saya tangkap ketika menggunakan Ace Browser pertama kali adalah bersih dan simple, hampir terlihat mirip dengan UC Browser namun dengan penempatan iklan dan potongan tile yang berbeda. Di Ace Browser sayangnya, iklan diposisikan di bagian terdepan. Jadi, ketika pertama kali menjalankan peramban, Anda akan langsung disambut oleh iklan. Cukup mengganggu, sementara suguhan berita yang sebenarnya cukup mempersingkat waktu pengguna diletakkan di bagian tengah sampai ke dasar.

interface Ace Browser

Daftar berita dari situs-situs pilihan ditampilkan real-time dan diperbarui dalam waktu tertentu. Jumlah berita yang disuguhkan juga sangat banyak dan tanpa ujung. Jadi sepanjang Anda sanggup men-swipe layar ke bawah, sepanjang itu pula konten berita yang disajikan. Terus bermunculan tanpa henti.

Kembali ke halaman utama Ace Browser. Di bagian atas browser terpampang cuaca di lokasi saya berada dan toogle dengan pemicu berbentuk gambar yang terus berubah-ubah sesuai tema. Jika gambar tersebut disentuh, maka akan muncul daftar pencarian populer yang terdiri dari lima kata kunci dan enam buah halaman yang bisa digeser dengan jari.

Kemudian terdapat pula address bar yang secara otomatis menampilkan kata kunci pilihan didampingi oleh ikon mikrofon dan tentu tombol kaca pembesar untuk memulai pencarian. Anda tentu bisa dengan mudah mengetikkan kata kunci atau alamat situs di dalamnya. Saat menggunakannya, saya dengan mudah menemukan situs yang pernah saya kunjungi atau kata kunci yang pernah saya ketikkan. Sayangnya, lagi-lagi di bagian ini saya menemukan iklan di bagian teratas pula. Secara visual kehadiran iklan cukup mengganggu dan membingungkan.

Screenshot_2018-03-26-10-13-28-352_com.superapps.browser

Yang cukup unik, saat saya mengetikkan alamat situs atau kata kunci tertentu, di bagian teratas muncul beberapa opsi seperti All, Images, Video dan News. Rupanya, keempat label ini mewakili jenis pencarian dari mesin pencari default yang digunakan. Dengan opsi ini, saya dapat dengan mudah dan cepat menyesuaikan sendiri jenis konten yang ingin saya temukan, apakah berita, gambar atau video.

Screenshot_2018-03-25-12-16-26-337_com.superapps.browser

Di sisi paling kiri address bar terdapat logo mesin pencari default yang saya gunakan, dalam hal ini saya menggunakan Google. Opsi mesin pencarinya sendiri terdiri dari delapan opsi, antara lain Google, Bing, Yahoo, Ask, Aol, DuckDuckGo, Yandex dan Baidu.

Fitur

Nah, sekarang tiba waktunya membahas fitur-fitur di Ace Browser. Cukup lengkap menurut saya, tapi menurut saya masih kalah lengkapi dari UC Browser. Tapi secara umum, fitur-fitur penting sebagai sebuah peramban sudah dimiliki oleh Ace Browser. Dari sisi kesederhanaan, Ace Browser sangat memenuhi syarat itu, dan bagi sebagian orang, elemen itu lebih memberi rasa nyaman ketimbang browser yang kompleks dan banyak fitur.

Berikut adalah beberapa fitur yang bisa Anda jumpai di Ace Browser. Semua fitur-fitur ini dapat Anda jumpai dengan men-tap tombol paling tengah yang ditandai dengan tiga buah strip.

Speed Mode

Fitur speed mode ini berfungsi untuk meningkatkan kecepatan loading aplikasi saat mengunjungi sebuah halaman. Ace Browser mengklaim dorongan kecepatan yang dihadirkan sebesar 60% dari kecepatan standarnya tetapi tanpa menurunkan kualitas visual halaman bersangkutan. Berdasarkan pengalaman saya menggunakan fitur ini untuk mengakses situs Dailysocial.id, saya mendapatkan dorongan kecepatan hingga 2 detik (hitungan manual) lebih cepat dibandingkan tanpa menggunakan fitur Speed Mode. Tetapi, kecepatan ini tetap dipengaruhi oleh kecepatan jaringan Anda. Anda mungkin tidak akan memperoleh perbedaan kecepatan seperti yang saya rasakan peroleh.

Screenshot_2018-03-25-12-11-13-657_com.superapps.browser

 

Full Screen

Fitur ini jika diaktifkan akan menghilangkan menu address bar dan toolbar bagian bawah. Keduanya akan kembali tampil ketika Anda menggerakkan layar atau mencapai bagian teratas halaman.

No Image

Fitur ini untuk menghilangkan elemen gambar di halaman yang diakses. Jika dalam posisi non-aktif, gambar akan kembali tampil.

Night Mode

Night Mode membantu pengguna mengurangi tingkat cahaya ketika sedang membaca berita di malam hari. Fitur ini bekerja dengan cara mengubah latar belakang halaman dan bahkan teks menjadi serba gelap.

Screenshot_2018-03-26-10-18-28-373_com.superapps.browser

 

Bookmark/History

Panel ini jika ditap akan menghantarkan Anda ke halaman bookmark atau riwayat penelurusan. Keduanya dipisahkan oleh tab dan item-tem di dalamnya dapat dihapus sesuai kebutuhan.

Offline Page

Untuk konten-konten yang Anda anggap penting tapi tidak memungkinkan untuk membaca seluruh isinya, Anda bisa menyimpan halaman tersebut dan menemukannya kembali di panel Offline Page ini.

Screenshot_2018-03-26-10-20-43-456_com.superapps.browser

Downloads

Berbeda dengan offline page, panel Downloads ini berisi berkas baik foto, video atau musik yang diunduh oleh Ace Browser.

Privacy Sites

Privacy Sites adalah tempat rahasia untuk menyimpan situs-situs favorit tapi bersifat pribadi. Jadi, panel ini akan dilindungi oleh pola yang bisa Anda tentukan sendiri. Di dalamnya terdapat tombol untuk menambahkan situs-situs pribadi versi Anda. Karena bersifat pribadi, hanya Anda dan orang yang mengetahui pola rahasialah yang bisa melihat daftar lengkapnya.

Screenshot_2018-03-25-12-14-28-497_com.superapps.browser

 

Desktop Site

Meski merupakan peramban mobile, Ace Browser memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk mengakses situs dengan orientasi yang diinginkan. Fitur Desktop Site akan menampilkan situs dalam ukuran dan visual desktop, dan jika dinon-aktifkan, situs akan kembali tampil dalam mode mobile.

Clear Data

Fitur ini terbilang unik karena diletakkan di panel yang mudah dijumpai. Peramban lain juga mempunyai fitur serupa, tapi kebanyakan dari mereka meletakkan tombolnya di posisi yang terbenam dalam sehingga sulit ditemukan. Fitur Clear Data di Ace Browser membantu saya untuk menghapus beberapa data, seperti cache, riwayat, cookies, formulir dan kata sandi serta akses lokasi. Anda bisa menghapus salah satu atau menandai semuanya.

Screenshot_2018-03-25-12-14-10-231_com.superapps.browser

 

Tell Friends

Ini merupakan fitur terakhir di panel menu utama, di mana ia bertujuan agar pengguna Ace Browser yang puas dengan performanya bisa mengajak orang lain untuk mencobanya.

Pengaturan

Di luar dari fitur-fitur yang sudah saya ceritakan di atas, Ace Browser juga punya panel pengaturan yang tombolnya terletak bersebalahan dengan menu utama tadi.

Seperti kebanyakan peramban, menu pengaturan berisikan alat-alat bantu untuk menyesuaikan mulai dari tampilan, mesin pencari default hingga akses untuk mengunduh versi terbarunya. Menu Pengaturan terbagi atas empat kategori besar, yaitu Basic, Privacy & Security, Advance dan About.

Screenshot_2018-03-26-08-16-56-923_com.superapps.browser

 

Basic

Pengaturan kategori Basic memuat beberapa jenis alat, misalnya untuk menjadikan Ace Browser sebagai browser default, mengganti mesin pencari default, ukuran huruf, kecerahan layar, konten di halaman home, zoom dan desktop site.

Privacy & Security

Kemudian di kategori Privacy & Security berjejer beberapa pengaturan, antara lain tool untuk menghapus data mirip dengan fitur Clear Data di atas, tool menghapus riwayat dan juga confirm to exit untuk konfirmasi jika menutup penuh peramban.

Advanced

Selanjutnya, kategori Advanced mengatur beberapa hal antara lain pengaturan pencarian cepat, saran pencarian, input, bagaimana browser tampil pertama kali, notifikasi unduhan dan lokasi unduhan.

Screenshot_2018-03-26-08-17-07-733_com.superapps.browser

 

About

Terakhir, kategori About memuat alat bantu opsional misalnya Tell friends, pemberian rating, umpan balik, pertanyaan yang sering diajukan, update dan kebijakan penggunaan peramban.

Multiple Tab

Selain fitur-fitur yang sudah kita bahas di atas, Ace Browser juga mendukung fungsi multiple tab maksimal 32 tab. Angka ini lebih dari cukup untuk kebutuhan pemakaian normal. Saya bahkan tidak yakin Anda pernah membuka lebih dari 15 tab saat menjelajah internet menggunakan smartphone.

Incognito Mode

Ace Browser juga mendukung Incognito Mode yang bisa Anda aktifkan dengan men-tap tombol tab – Incognito Tab.

Screenshot_2018-03-26-05-26-48-445_com.superapps.browser

 

Kesimpulan

Selama beberapa hari menggunakan Ace Browser, saya cukup puas dengan fitur Speed Mode yang ditawarkan. Menurut saya, janji dorongan kecepatan hingga 60% memang tidak sepenuhnya akurat tapi harus saya akui ada lonjakan kecepatan saat fitur ini diaktifkan. Kecepatan loading halaman semakin optimal jika dipadukan dengan modus No Image, meskipun sisu visualnya menjadi tidak sempurna akibat ketiadaan gambar.

Ace Browser juga kaya akan pilihan berita, sehingga cocok untuk mereka yang memang haus akan perkembangan dari berbagai kategori mulai berita politik, teknologi, gaya hidup dan dunia.

Bagian interface juga menjadi keunggulan Ace Browser, sayangnya kehadiran iklan di bagian terdepan dan di address bar membuat saya merasa terganggu. Akan lebih baik jika iklan diletakkan di bagian tengah saja, di antara suguhan berita.

Sedangkan kelemahan Ace Browser terletak pada absennya beberapa fitur yang menurut saya sangat berguna, antara lain pemblokir iklan, penangkap layar, pencarian teks di halaman dan dukungan media sosial.

Application Information Will Show Up Here

[App Review] LemoCam, Spesialis Selfie dengan Koleksi Ratusan Stiker dan Filter

Fotografi mobile berkembang sedemikian pesat seiring dengan makin berkembangnya industri perangkat. Setiap kali muncul perangkat baru, terutama smartphone kelas atas, semuanya menawarkan peningkatan penting di beberapa bagian, salah satu yang tak pernah terlewatkan adalah kamera.

Perkembangan ini mencakup aspek piranti keras dalam bentuk sensor kamera yang semakin baik, dan juga aspek piranti lunak dengan hadirnya beragam aplikasi yang dirancang untuk menunjang aktivitas fotografi melalui smartphone.

Di saat sejumlah pabrikan-pabrikan tersebut berupaya keras menyempurnakan sisi piranti lunak dalam perangkat keluarannya, di luar sana pengembang pihak ketiga juga terus berinovasi melahirkan aplikasi-aplikasi kamera alternatif yang memberikan iming-iming tak kalah menggoda. Sementara itu, tren selfie yang tak kunjung padam juga ikut mendorong pengembang dan pabrikan untuk terus berlomba menghadirkan sesuatu yang lebih baru.

Salah satunya adalah LemoCam, aplikasi kamera dengan stiker dimanis dari pengembang Bytemod yang bermarkas di Beijing, Tiongkok. Hari ini, saya akan mengulas secara mendalam jeroan LemoCam, bagaimana cara kerjanya, dan cukup baguskah untuk dipasang untuk menjadi aplikasi kamera alternatif di smartphone.

Deskripsi

Apa Itu LemoCam?

Berdasarkan apa yang pengembang tuliskan di Play Store, LemoCam adalah aplikasi kamera pengganti dari pihak ketiga untuk smartphone. Secara khusus, LemoCam menawarkan cara yang lebih menyenangkan dalam mengabadikan momen selfie dan tentu pose-pose lainnya. Memfokuskan diri pada selfie, LemoCam menawarkan lebih dari 100 stiker dalam bentuk yang lucu dan menyenangkan serta pilihan filter untuk mempercantik hasil jepretan. Apabila Anda terbiasa atau pernah menggunakan aplikasi Snapchat, LemoCam bisa dibilang sebagai kembaran Snapchat tapi dalam bentuk yang lebih sederhana.

Interface

Sebelum membahas fitur-fitur di LemoCam, saya ingin ulas dulu sisi interface-nya.

Seperti yang sudah saya singgung barusan, LemoCam punya kemiripan dengan Snapchat namun dalam format yang lebih sederhana. Interface LemoCam tidak neko-neko, di mana ketika pertama kali dijalankan, ia menampilkan langsung jendela kamera yang terdiri dari enam tombol utama dan tiga opsi kamera di bagian terbawah, yaitu video, photo dan GIF. Jadi praktis tak ada sentuhan warna latar atau sebagainya, karena semua tombol dibuat transparan dengan posisi yang tersebar di sisi layar atas dan bawah.

Screenshot_2018-03-19-07-40-19-027_com.ss.android.eyeu

Tak banyak yang bisa dibahas dari sisi interface, tapi interface semacam ini bisa dijumpai di hampir sebagaian besar aplikasi kamera yang ada di pasaran.

Fitur-fitur di LemoCam

Saya memasang LemoCam di akhir pekan kemarin, seharian saya mencoba menggunakan semua fitur-fitur di dalamnya. Dalam prosesnya, saya tenggelam dalam stiker yang bentuknya sangat beragam – karena memang itulah esensi dari aplikasi selfie seperti LemoCam.

Stiker

Bagian ini sudah semestinya jadi bintang. Stiker memang menjadi fitur paling vital, di mana setidaknya ada 100 buah stiker tersedia di dalam aplikasi LemoCam. Stiker-stiker tersebut dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu Hot, Latest, Cute, Naughty, Funny, Sketch, Animal, dan DreamLike.

Potongan-potongan stiker tersebut sesekali akan muncul saat aplikasi pertama kali dibuka, tapi sesekali juga hanya menampilkan tombol default, Photo. Untuk kembali menampilkan stiker, Anda cukup menyentuh ikon kepala kucing di sebelah kiri tombol shutter, kemudian menggeser dari kanan ke kiri atau sebaliknya untuk mencoba menerapkan stiker satu per satu.

Yang perlu dicatat, bahwa stiker-stiker tersebut hanya akan tampil hanya jika smartphone Anda terhubung ke internet. Tak hanya terhubung, tapi juga dengan kecepatan yang stabil, karena dari beberapa kali percobaan, stiker terlambat muncul yang sepertinya disebabkan oleh masalah pada jaringan.

Stiker yang ditawarkan oleh LemoCam tidak hanya dapat dipergunakan untuk menghiasi foto, tapi juga bisa digunakan untuk memperindah rekaman video.

Foto dan Video

Foto dan Video merupakan dua fitur fitur paling vital di LemoCam. Keduanya tampil terdepan di samping opsi GIF. Stiker yang tadi sudah kita jelaskan terhubung langsung ke foto dan video, di mana ia menjadi fungsi yang paling banyak diminati oleh pengguna.

Screenshot_2018-03-19-07-45-37-462_com.ss.android.eyeu

Video di LemoCam dibatasi hanya selama 10 detik. Anda juga tidak harus menekan tombol shutter selama itu, melainkan cukup dengan menekan sekali. Begitu juga jika membuat gambar animasi GIF.

GIF

Tadi sudah disinggung sedikit, bahwa selain foto dan video, LemoCam juga punya fitur pembuatan gambar animasi GIF. Fitur GIF ini uniknya juga bisa disisipi oleh stiker layaknya foto dan video, jadi gambar animasi yang dihasilkan juga tak kalah unik.

Dalam proses pembuatannya, pengguna cukup men-tap opsi GIF, memilih stiker, menekan tombol shutter, menambahkan teks jika perlu lalu menyimpannya. Jika mau, Anda bisa membagikan gambar ke jejaring sosial atau aplikasi lainnya.

Filter

Pengembang LemoCam juga menawarkan kostumisasi cara lain, yaitu dengan menggunakan filter. Kostumisasi cara ini memang tak seekstrim jika menggunakan stiker, karena biasanya dibatasi hanya sebatas mengubah kecerahan, saturasi, mengubah sudut mata, ukurang hidung, warna kulit dan lain-lain. Perbedaannya tak mudah ditemukan, tapi jika diterapkan dengan cerdas, foto jepretan Anda akan terlihat lebih sempurna.

Screenshot_2018-03-19-07-49-10-326_com.ss.android.eyeu

Beberapa jenis filter yang ditawarkan oleh LemoCam, antara lain Young, Age, Reveries, Serenity dan lain-lain. Kemudian terdapat pula beberapa filter lain seperti mode Smooth, Tones, slim, Big, Corner, Narrow dan Length. Filter-filter ini dapat digunakan untuk memodifikasi teksture kulit, ukuran wajah, diameter mata, sudut mata dan ukuran hidung. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, filter-filter tidak seekstrim jika menggunakan stiker, tapi jika diterapkan dengan cermat, bisa membantu memperbaiki kekurangan dalam foto.

Kolase

Jika biasanya kolase dibuat setelah ada fotonya, di LemoCam Anda bisa menentukan dulu bentuk kolasenya baru kemudian menjepret foto yang jadi pengisi setiap potongan gambar. Opsi-opsi ini hanya tersedia di mode Photo.

Screenshot_2018-03-19-07-36-40-696_com.ss.android.eyeu

Di panel yang sama, Anda dapat mengatur ukuran jendela kamera mulai dari ukurang penuh 9:16, ukuran 3:4 dan 1:1.

Timer

Awal mencoba LemoCam, saya merasa heran mengapa aplikasi sebagus ini tidak punya fitur timer. Sampai akhirnya saya sadari bahwa pengembang meletakkan tombol timer di panel yang jauh dari shutter.

Screenshot_2018-03-19-07-41-12-939_com.ss.android.eyeu

Timer di LemoCam sayangnya hanya tersedia dalam dua hitungan waktu, 3 dan 7. Jadi, jangan mencoba mencari rentang waktu selain dari dua opsi tersebut. Dan karena posisinya yang jauh dari shutter, maka jangan kesal jika Anda lebih sering lupa untuk memanfaatkannya atau kebingungan saat ingin menggunakannya lagi. Saya sudah mencoba beberapa kali tombol ini, tapi ketika mencoba menggunakannya lagi, saya masih kesulitan untuk menemukannya.

Flash

Tombol Flash biasanya diletakkan di bagian paling depan, entah itu di samping tombol pergantian kamera (depan/belakang) atau di sudut lain, pokoknya bukan di dalam menu atau tombol lainnya. Tujuannya tak lain agar mudah ditemukan dan digunakan. Tapi LemoCam secara aneh malah meletakkan tombol flash satu panel dengan timer dan setting. Jadi, cukup sulit untuk mengaktifkan flash tanpa kehilangan momentum. Pengguna baru malah mungkin kesulitan hanya untuk menemukannya.

Settings

Tombol Settings di LemoCam hanya formalitas saja. Sebab, faktanya di dalam panel Settings tak ada satupun yang bisa diubah atau dikostumisasi. Di dalamnya hanya ada tiga menu ekstra, yaitu Share LemoCam to your friends, feedback dan about LemoCam. Secara teknis Anda tak membutuhkan tombol Settings.

ArtWork

Di luar dari fungsinya sebagai aplikasi kamera selfie, LemoCam mempunyai dua opsi ekstra yang lagi-lagi anehnya diletakkan di luar aplikasi utama, melainkan di panel Gallery. Dua opsi tersebut dinamai ArtWork dan Collage, nama-nama standar sesuai fungsinya.

Screenshot_2018-03-19-10-57-51-205_com.ss.android.eyeu

Artwork berfungsi mengubah foto-foto yang dihasilkan dari LemoCam menjadi karya seni. Pernah dengan aplikasi Prisma? Nah, seperti itulah fungsi dari ArtWork. LemoCam menawarkan beberapa jenis karya seni di mana hasil editannya bisa disimpan dibagikan tanpa watermark.

Collage

Screenshot_2018-03-19-13-30-11-044_com.ss.android.eyeu

Opsi kedua ini menawarkan pembuatan kolase dari beberapa foto yang pernah dijepret dengan LemoCam. Ini kebalikan dari kolase yang tadi kita bahas di awal.

Kesimpulan

LemoCam paham betul bagaimana memanjakan mereka-mereka yang gemar narsis. Hal ini tampak dari totalitas mereka menggarap ragam stiker yang dihadirkan. Stiker-stiker di LemoCam dibuat secara serius dan mencoba merangkul semua rentang usia. Sehingga bukan hal mengerankan bila banyak pengguna akan betal berlama-lama menjajal stiker di LemoCam.

Fokus LemoCam di sektor selfie meninggalkan lubang di sektor lainnya, di mana aplikasi terasa “cupu” saat digunakan menjepret objek dengan situasi yang berbeda akibat dari ketiadaan beberapa fitur pendukung. Yang saya maksudkan, di LemoCam Anda tidak akan bisa membuat misalnya foto panorama, memotret pemandangan dengan modus Scene, membidik dalam gelap, HDR, atau memotret objek jauh yang jauh karena tak ada dukungan zoom, dan lain-lain.

Meski demikian, mengingat peruntukannya yang memang untuk menjepret foto selfie, cukup wajar jika LemoCam lemah di sisi fotografi lainnya. Artinya, jika Anda mencari aplikasi selfie, LemoCam bisa jadi alternatif. Tapi jika Anda membutuhkan aplikasi untuk mengabadikan foto selain dari selfie, misalnya panorama, bokeh, HDR dan lain-lain, LemoCam bukan jawabannya.

Sparks

  • Koleksi stikernya sangat banyak
  • Pilihan filter yang bervariasi
  • Interface yang sederhana dan mudah digunakan
  • Fitur ekstra artwork membuat LemoCam makin menarik

Slac9ks

  • Tidak ada dukungan Zoom
  • Posisi Flash dan Timer yang sulit dijangkau
  • Miskin fitur untuk foto non-selfie
  • Tidak bisa bekerja secara offline
Application Information Will Show Up Here

Menjajal Aplikasi Diary Virtual, Life Calendar

Bayangkan Anda mempunyai sebuah buku diary digital yang tersimpan secara virtual, di mana Anda dapat menambahkan catatan tentang segala hal yang terjadi dalam hidup Anda selama satu minggu penuh, memberikan warna-warna pilihan dan menyimpannya di ponsel seperti Anda menyimpan foto berisikan momen terbaik dalam hidup.

Fungsi seperti itulah yang ditawarkan oleh aplikasi Life Calendar yang jadi pembahasan kita kali ini.

Life Calendar – Log Your Life adalah aplikasi mobile yang dikembangkan oleh Malkaf, sebuah situs pengembang asal Saudi Arabia yang didirikan oleh Amr Kafina. Seperti dijelaskan di situs resminya, Life Calendar merupakan alat pencatat perjalanan hidup seseorang sejak hari pertama dilahirkan yang dirangkum ke dalam periode mingguan hingga di minggu terkini.

Periode minggu dan tahun disusun dalam bentuk grid. Untuk periode mingguan diwakilkan oleh simbol berbentuk kotak, sedangkan periode tahun ditunjukkan dengan simbol lingkaran. Catatan hanya dapat dibuat dalam periode mingguan dengan total 52 catatan setiap tahunnya. Pengguna juga dapat memberikan polesan warna tertentu untuk setiap periode mingguan ataupun tahunan.

Untuk lebih jelasnya, yuk kita langsung intip jeroan aplikasi Life Calendar ini.

Tampilan

Dalam hal tampilan, Life Calendar menyajikan tatap muka dominan berwarna merah. Saat pertama kali dijalankan, Anda akan disambut oleh tiga highlight fitur-fitur terpenting di Life Calendar. Ketiganya dapat Anda lompati dengan menggeser layar ke kanan lalu tap tombol Lets Go untuk langsung tiba di interface pembuka.

review life calendar_1

Yap, seperti banyak aplikasi layanan online. Life Calendar mewajibkan penggunanya untuk login atau membuat akun terlebih dahulu. Selain pilihan membuat akun, Life Calendar juga menawarkan dua opsi login lain menggunakan akun Facebook dan Twitter. Memilih cara cepat, saya memutuskan menggunakan akun Facebook untuk masuk. Hanya cukup dua kali tap untuk login dan melakukan konfirmasi.

Berikutnya, interface diwarnai kalimat pembuka yang intinya mengucapkan terima kasih telah menggunakan kreasinya. Setelah itu, Anda harus menentukan tanggal, bulan dan tahun kelahiran Anda sebelum bisa lanjut.

review life calendar_3

Selebihnya, interface lebih banyak dihiasi data dan fakta seperti hari lahir Anda, jumlah minggu, hari dan jam sejak Anda dilahirkan, kemudian puluhan halaman lain beberapa di antaranya berisikan tutorial yang bisa Anda skip jika dirasa tak begitu tertarik dengan isinya. Tombol Skip bisa Anda temukan di bagian kanan atas, tepat sebelum tanda panah.

life cal_4

Setelah semua proses awal Anda lewati. Sekarang, setiap kali aplikasi dijalankan, ia akan menampilkan interface utama berupa lingkaran berwarna abu-abu dan putih yang tersusun rapi. Satu lingkaran mewakili satu tahun penuh, total ada 90 lingkaran atau sama dengan 90 tahun.

life cal_5

Jumlah lingkaran abu-abu akan disesuaikan dengan usia Anda saat ini. Itu sebabnya Anda tidak boleh salah menentukan tanggal lahir di langkah awal tadi. Tapi jika sudah terlanjur, tak perlu risau karena masih bisa di-edit dari halaman dashboard.

Lalu mengapa warnanya abu-abu? Life Calendar sendiri menyediakan 10 pilihan warna yang bisa Anda pergunakan. Namun secara default, warna abu-abu sengaja dipilih untuk menandai bahwa di tahun itu tidak ada catatan yang dibuat.

Catatan

Untuk membuat catatan baru, misalnya di hari pernikahan atau hari kelulusan, pengguna dapat menekan dan tahan di salah satu lingkaran untuk menampilkan periode mingguan. Di periode mingguan, tampilannya tidak lagi lingkaran melainkan kotak-kotak yang berjumlah 52 kotak atau 52 minggu.

life cal_6

Untuk membuat catatan, tekan di kotak yang bertepatan dengan hari penting Anda. Berikutnya aplikasi akan menampilkan formulir isian dengan label You can add a note here!. Di bagian atas ada sebuah ikon pensil yang berfungsi untuk meng-edit isi catatan termasuk judul yang diinginkan sekaligus warna. Guna mempermudah identifikasi waktu, di bagian kanan bawah formulir terdapat informasi hari, bulan dan tahun serta kapan catatan terakhir kali di-edit. Setelah semua langkah dijalankan, kotak terkait akan otomatis berubah sesuai dengan warna yang dipilih.

life cal_7

Selain warna, praktis tak ada indikator atau penanda lain yang bisa membantu pengguna mengetahui isi catatan di minggu tersebut. Bagi saya pribadi, informasi yang minimalis ini sangat menyulitkan ketika harus mengedit catatan lawas. Fitur preview yang menampilkan minimal potongan teratas catatan akan jadi tambahan mengembirakan.

Dashboard Akun

Ada dua panel utama yang disuguhkan di menu utama, yaitu Account Dashboard dan Setting. Account Dashboard atau dashboard akun berisikan beberapa fitur terkait akun Life Calendar.

life cal_10

Antara lain label nama pengguna yang tidak bisa di-tap, kemudian menu No email set, there’s some more!, Life Snapshots, Life Notebooks, Account Settings dan Logout secara berurutan.

No Email Set

lifa cal_11

No Email Set sebenarnya hanya label pengganti alamat email yang belum diatur sebelumnya. Jika di-tap, ia berisikan panel untuk mengubah nama pengguna, menambahkan email, mengubah tanggal lahir, mereset kata sandi dan melepaskan kaitan ke akun jejaring sosial Facebook atau Twitter.

There some more!

Panel ini khusus ditujukan untuk pengguna yang ingin upgrade ke akun berbayar. Ada dua periode upgrade yang ditawarkan, sebulan dan setahun.

Life Snapshots

Ini adalah alat khusus yang dihadirkan pengembang agar pengguna dapat menangkap tampilan periode sepanjang hidup, tahunan atau mingguan ke dalam gambar berformat PNG. Tetapi, untuk menggunakan fitur ini Anda harus melakukan upgrade terlebih dahulu.

Life Notebooks

Life Notebooks menawarkan cara lain untuk membaca setiap catatan yang pernah dibuat. Alat ini tidak hanya berguna selama menggunakan aplikasi, tapi juga ketika berniat untuk berhenti.

Account Settings

Bagian ini berisikan panel pengaturan yang sama dengan di sub panel No Email Sets.

lifa cal_11

Logout

Menu ini sangat lazim ditemukan di berbagai aplikasi dan layanan online, difungsikan untuk keluar dari akun entah untuk login dengan akun baru atau berhenti menggunakan aplikasi.

Settings

Menu kedua selain dashboard akun adalah menu setting, yang memuat panel untuk mengatur beberapa hal. Misalnya, mematikan atau menghidupkan Reminder,menampilkan pointer, orientasi layar, tentang aplikasi, FAQ dan juga link cepat untuk memberikan rating di Google Play Store.

life cal_12

Life Calendar dapat dijumpai di Google Play Store dan juga App Store. Untuk penggunaan normal, versi gratisnya menurut saya sudah lebih dari cukup. Aplikasi juga terbilang ringan, karena beban berkasnya hanya memakan ruang simpan sebesar 9MB. Satu hal yang menurut saya butuh peningkatan adalah bagian interface dan tambahan preview untuk periode yang mempunyai catatan.

Application Information Will Show Up Here

 

Referensi malkaf.