Tag Archives: review singkat

Impresi Awal FIFA22 di PS4, Menikmati Peningkatan Pengalaman Bermain dengan Segala Keterbatasan Perangkat

Akhirnya tiba juga waktunya untuk kembali menuliskan pengalaman tahunan memainkan game FIFA. Kali ini saya berkesempatan untuk mencoba lebih awal game buatan EA terbaru yaitu FIFA22. 

Sebelum memulai, saya ucapkan terimakasih untuk EA yang telah memberikan akses lebih cepat pada tim Hybrid untuk mencoba game FIFA22. Saya mulai mengunduh kurang lebih Selasa 21 September 2021. Karena keterbatasan waktu dan kecepatan internet, saya baru bisa menikmati game secara penuh kurang lebih 2 hari berikutnya. Tapi saya sudah bisa mencoba bermain sejak hari pertama kode game diberikan oleh tim EA. Alasannya kenapa, nanti akan saya jelaskan lebih lanjut. 

Oke, sebagai informasi pembuka, saya cukup intens bermain FIFA21, impresi awal dari pengalaman bermain juga sempat saya tuliskan ketika mendapatkan akses lebih awal dari game ini akhir tahun lalu. Fokus saya memang hanya memainkan FUT, meski tidak jago-jago amat tetapi pengalaman yang saya dapatkan cukup komplit. Ada kesalnya (mendapatkan pack yang bagus di akhir-akhir), ada senangnya (bisa memainkan beberapa pemain favorit dengan squad favorit) serta membayangkan beberapa hal yang saya harapkan bisa hadir di FIFA22 (salah satunya adalah peningkatan skill AI dari kiper). 

Catatan penting: Seperti yang disebutkan di atas, saya mencoba FIFA22 di perangkat PS4. FIFA22 dibuat untuk next gen console, artinya Anda akan mendapatkan pengalaman yang paling lengkap dengan memainkannya di PS5. Hypermotion Technology yang banyak dipromosikan EA untuk game ini hanya bisa didapatkan di next gen console baik PS atau Xbox. Akan ada keterbatasan yang didapatkan dengan memainkan FIFA22 di PS4, namun sayangnya saya hanya bisa membandingkan dengan melihat video review atau handson FIFA22 di PS5 karena tidak memiliki perangkat ini untuk menguji. Meski demikian, bagi pengguna PS4 jangan khawatir, Anda bisa tetap merasakan keseruan bermain FIFA22 di perangkat ini. 

Catatan kedua, karena saya tidak terlalu suka bermain Volta dan juga Career Mode maka pengalaman uji yang saya lakukan terutama akan bermain terutama di FUT dan sedikit di menu Kick Off. 

Mengunduh FIFA22

Ada beberapa hal yang ingin saya ceritakan terkait proses unduhan FIFA22. Saat pertama kali mengunduh game ini, kita akan disuguhkan pada dua batch unduhan. Yang pertama memungkinkan kita memainkan beberapa bagian dalam game sambil menunggu unduhan total game selesai. 

Di batch pertama ini kita sudah bisa memainkan menu kick off dengan beberapa tim yang masuk di Liga Champions. Jadi meski game keseluruhan belum bisa dimainkan kita sudah bisa mengintip pengalaman bermain secara singkat. 

Di bagian menu utama juga akan muncul informasi tentang sudah berapa persen unduhan utama yang dilakukan. Sayangnya, ketika mencoba mengunduh dan memainkan game untuk kedua kalinya, kipas PS4 saya berputar cukup kencang dan mengeluarkan suara yang cukup nyaring dalam waktu yang lama. Jadi setelah sempat mencoba beberapa game, saya menunggu untuk unduhan lengkap selesai dulu baru bermain secara penuh. 

Desain dan pengalaman UI 

Salah satu yang paling kentara adalah tampilan atau UI atau elemen desain yang muncul sejak game ini dinyalakan. Bagi beberapa orang, termasuk saya, terkadang mood bermain suatu game, apalagi yang menjadi game rutin tahunan seperti FIFA22, elemen desain ini disadari atau tidak memberikan pengaruh yang cukup relevan bagi keinginan untuk bermain berlama-lama. Dan bagi saya, EA telah melakukannya dengan baik. Sama seperti pertamakali menyentuh FIFA21 dan merasakan rasa kesegaran dari FIFA20, di FIFA22 pengalaman itu tetap terjaga. 

Pemberian dari sisi ukuran teks, penambahan elemen desain. Perubahan menu apa yang tampil di depan serta beberapa pengurangan atau pemindahan menu terasa cukup menyenangkan di FIFA22. Memang akan ada keterbatasan animasi di PS4. Misalnya saja di menu utama alias home kita tidak akan mendapatkan animasi pemain berjalan dari bagian kanan menuju tengah tetapi pemain diam saja di posisinya sejak awal.

Tetapi bagi Anda yang tidak perlu dimanjakan oleh berbagai animasi tambahan ini, FIFA22 di PS4 tetap nyaman digunakan. 

Beberapa pembaruan lain yang terlihat adalah tampilan data statistik saat pertandingan selesai, baik jeda babak pertama atau setelah babak kedua. Di tampilan ini kita bisa melihat secara detail tentang berbagai data permainan secara singkat dengan tampilan yang penuh pada layar. 

Lalu tentu saja bagi Anda pemain FUT akan melihat perbedaan cukup signifikan dari berbagai elemen di menu ini. Yang cukup kentara adalah saat open pack, animasi kini tampil lebih singkat, tidak ada lagi lorong menuju player reveal, langsung ke ‘panggung’ tempat pemain di-reveal. Perbedaan untuk melihat apakan ini walkout atau tidak ada di api yang muncul di belakang panggung, semakin meriah maka pack semakin baik. 

Desain pack juga mendapatkan penyegaran, kini tampil layaknya pack untuk trading card, dengan elemen-elemen pemanis jadi mirip plastik bungkus kartu. Lalu keterangan detail pack ada di bagian bawah. Tampilan pack ini menurut saya salah satu penyegaran UI yang sangat menarik. Jadi lebih tertarik untuk bermain agar bisa punya pack yang akan dibuka. 

Perubahan dari sisi UI lain yang juga cukup kentara adalah akses langsung ke menu squad di FUT. Dulu, ketika sudah masuk ke menu FUT, pemain diberi dua pilihan untuk menu akses cepat ke squad dan stadion yang tampil di kiri dan kanan bawah, bisa diakses dengan menggunakan analog kiri dan kanan. Kini hanya ada akses menu cepat ke Squad dan bisa diakses dengan menekan analog L ke bawah. 

Elemen seperti pilihan warna dan elemen desain lain yang hadir di FIFA22 juga menurut saya cukup menyegarkan. Dulu warna elemen tambah dominan agak ke ungu/pink dan kini menjadi hijau terang. Menu utama game di PS juga tampil dengan warna hijau terang. Beberapa detail elemen di dalam menu permainan juga tampil dengan warna hijau terang, Bahkan animasi loading juga tampil dengan warna ini. 

EA cukup berani memang memasukan warna terang ini tetapi jika dilihat pengalaman secara keseluruhan jadinya cukup serasi. Menurut saya desain utama dari FIFA22 yang tampil agak cenderung biru ke arah gelap, ketika di tambahan elemen hijau ini jadinya cukup menyatu. Tidak aneh dan norak malam membantu menegaskan, posisi menu yang sedang kita pilih. Misalnya ketika ada di menu home utama, maka bagian menu yang akan kita pilih, warnanya latarnya hijau terang. 

Secara singkat, kesan elemen desain yang tampil di FIFA22 bagi saya cukup menyenangkan dan bisa memberikan suasana segar, yang memang harusnya selalu didapatkan ketika memainkan game tahunan seperti FIFA22 ini.

Pengalaman bermain 

Pengalaman bermain awal FIFA22 ini sebenarnya membawa mixed feeling. Di satu sisi terasa ada peningkatan dan bahkan bisa mengubah cara bermain keseluruhan, tapi di sisi lain juga membuat tanda tanya. Pengalaman awal sebelum game penuh terunduh sesudahnya memunculkan pengalaman bermain yang berbeda. 

Saat mencoba menu kick off di awal, ketika game baru diunduh seperempat, saya mencoba beberapa match. Saya menggunakan PSG dan sempat juga menggunakan Chelsea. Pengalaman awal ini agak kurang menyenangkan bagi saya, karena gameplay terasa agak aneh, sangat berbeda dengan FIFA21. Terasa lambat dan berat. Saya tidak tahu apakah memang karena ini hanya semacam demo saja sebelum permainan diunduh semua atau yang lain, karena pengalaman yang berbeda muncul ketika sudah memainkan FUT beberapa lama, kemudian kembali memainkan menu Kick Off (pertandingan menggunakan negara). 

Seperti yang dituliskan di awal artikel, saya lebih banyak bermain FUT. Jadi sejak awal akan mencoba menggeber di menu ini untuk mengumpulkan beberapa rewards atau pack pemain. Nah kembeli ke pengalaman bermain, ternyata setelah game secara penuh diunduh dan memainkan FUT dengan squad dari pack yang saya dapatkan sebagai bonus dari bermain FIFA21 serta sedikit pengaturan rooster, pengalaman bermain yang didapatkan cukup berbeda. 

Gameplay yang di menu FUT cukup terasa familiar, tidak lambat seperti sebelumnya, bisa bermain cepat juga. Namun tentu ada beberapa feeling yang berbeda karena ada pembaruan yang disematkan EA pada FIFA22 ini. 

Beberapa hal yang cukup terasa ketika bermain antara lain adalah pergerakan bola. Terasa lebih real, baik ketika kita mengoper bola ke teman, kita bisa melihat pergerakan bola yang tidak lurus saja tetapi agak memantul mengikuti kontur lapangan. Lalu kemudian pergerakan bola mental baik saat pemain menerima bola pertama kali atau ketika terjadi benturan perebutan bola. Gerak ‘liar’ bola ini memang diharapkan mendekati real jadi akan memunculkan skema-skema baru, misalnya kemelut di depan gawang. Ada unsur tidak terduga yang akhirnya menentukan respon pemain di pertandingan. 

Untuk pergerakan pemain ketiga kita kontrol juga terasa ada peningkatan. Semakin real dan memunculkan skema-skema gerakan yang memang meniru aslinya. Termasuk juga pergerakan ketika kita bertahan dan ingin merebut bola. Saya sering kali secara gegabah bergerak untuk merebut bola dan ketika salah langkah, untuk kembali mengejar pemain lawan butuh waktu. Persis seperti permainan asli. Meski memang ini akan tergantung dari pemain yang kita gunakan (tergantung data statistik di pemain itu sendiri). 

Salah satu yang paling saya sukai dari pembaruan di FIFA22 adalah tentang kiper alias penjaga gawang. Sebagai pemain bola yang dulu bermain sebagai kiper, ada berapa skenario yang saya mengerti di kondisi asli. Dan FIFA21 menurut saya agak cukup busuk dari sisi kiper. Kadang saya merasa bahwa peran kiper di FIFA21 itu agak kurang berguna, apalagi ketika berhadapan dengan penyerang top yang punya rating dan data statistik bagus. 

Di FIFA22 saya merasa kiper cukup mendapatkan buff atau peningkatan. Kini kegunaannya cukup terasa karena cukup sulit untuk membobol gawang lawan. Antara kita harus presisi mengarahkan tendangan, butuh momen yang cukup pas untuk menendang atau mengatur tenaga atau teknik tendangan agar pas ke titik kosong. 

Meski demikian, seperti yang disebutkan Coach Fadh di akun FB-nya. Untuk saat ini, kiper agak kurang berguna untuk tendangan jarak jauh. Karena memang sering gampang kebobolan untuk tendangan tipe ini. Saya juga mengalami beberapa kali, baik kebobolan atau membobol gawang lawan dengan tentangan dari jarak jauh. Yang terasa bisa ketahan tetapi malah gol. 

Selain itu, di sisi kiper, animasi tambahan yang disebutkan EA pada awal promosi update FIFA22 benar-benar membuat semakin seru. Gerakan kiper tidak lagi membosankan itu-itu saja, terutama ketika kebobolan. Kita bisa melihat animasi yang keren dari kiper baik ketika menahan tendangan, bahkan ketika kebobolan juga kita bisa melihat animasi kiper yang berusaha menahan tendangan. Animasi ini menambah seru ketika kita melihat replay gol. 

Pengalaman bermain lainnya adalah tentang crossing, yang masih bisa membuat gol meski karena defender-nya kini terasa lebih sulit jadi memang butuh pemain dengan skill header tinggi atau penempatan umpan yang benar-benar pas. 

Untuk defender, terasa semakin solid dan sudah untuk ditembus. Animasi ketika mencoba merebut bola juga terasa lebih asik. 

Seperti seri sebelumnya, FIFA22 juga menyimpan gerakan-gerakan combo yang harus dipelajari agar saat menyerang kita bisa memberikan tidak hanya atraksi tetapi juga peluang tambahan untuk menipu lawan. Saya mencoba beberapa gerakan baru di FIFA22, beberapa diantaranya cukup mudah dikuasai tetapi yang lain sampai sekarang saya belum bisa menjalankannya. 

Skill Bridge – ini ternyata cukup mudah meski kombinasinya agak kurang terbiasa di awal. Kita harus menekan L2 dan tahan, lalu tekan R1 dua kali untuk memulai gerakan. Kombinasi ini berguna untuk variasi selain combo flick R yang biasa dilakukan penyerang di FIFA21. SKill bintang 4

Four touch turn – yang ini sampai sekarang saya belum bisa menjalankan di permainan secara mulus, namun aksesnya cukup mudah. Tahan L2 sambil menggerakan L dua kali berlawanan dengan arah pergerakan pemain. Skill bintang 4 

Scoop Turn Fake – yang ini kalau melihat animasinya cukup keren, karena sesuai namanya kita bisa melakukan gerakan menipu lawan. Cara melakukannya, gerakan tombol fake shot lalu gerakan L dengan arah berlain lari atau gerakan pemain. Skill bintang 4

Dan terakhir adalah First Time Spin. Ini juga cukup mudah karena kita hanya perlu menekan L1 + R1 secara bersamaan ketika akan menerima bola. Nanti pemain dengan skill bintang 5 akan memutar untuk menemukan posisi menyerang. 

Bisa juga lihat beberapa penjelan visual via video di bawah ini:

Satu skill tambahan yang cukup OP ketika digunakan secara tepat adalah yaitu untuk skill lari cepat atau Super Knock On. Ini berguna ketika kita ingin melewati pemain lawan dengan pemain yang larinya sangat cepat. Bola sentuhan pertama kita dorong agak jauh ke depan lalu kejar untuk dribbling atau langsung shooting. Flick dua kali R atau RS persis saat bola menyentuh pertama kali pemain. 

Beberapa hal lain yang saya temukan dan bisa memberikan pengalaman bermain yang berbeda antara lain adalah ketika kita masuk ke Squad dan melakukan pengaturan untuk gaya permainan, skala pengaturan taktik kini dari 0 – 100, jadi kita bisa mengatur nya agak detail. Kemudian ternyata tambahan animasi yang dijanjikan EA ini kita bisa menikmati juga di PS4 terutama saat pertandingan. Dan ternyata tambahan animasi ini bisa membuat mood bermain kita jadi lebih seru, jadinya ingin bermain dalam waktu lama.

Meski demikian, saya juga melihat ada beberapa tampilan animasi yang tidak muncul di PS4, terutama saat mengakses menu utama atau home. FIFA22 di PS5 tampil dengan animasi yang lebih kaya. 

Beberapa kali bermain di Squad Battle juga saya merasakan ada sedikit buff yang dilakukan karena untuk level yang agak rendah skill permainan cukup meningkat. Dan tentu saja seperti yang sudah dibahas FIFA, cara kita bermain FUT Division Rival kini berubah. Saya malah melihatnya kayak mirip permainan MOBA mobile atau battle royale mobile. Yang per-season-nya jadi cukup banyak event dan rewards.

Ada divisi yang bisa dilewati, lalu di dalam Divisi ada Rank yang juga bertingkat dan antar Rank ada Stages. Nah di FIFA22 ada juga tambahan checkpoint atau milestones. Stage bisa turun kalau kalah tetapi di checkpoint pemain tidak akan turun. Jadi untuk rewards di tingkat tertentu akan lebih aman. Pemain yang terus bermain juga tidak akan kehilangan usaha mereka. 

Untuk FUT champions, setiap main Rivals nanti akan ada poin yang didapat untuk kualifikasi. Lalu ada pula Playoff dengan sistem poin. Menang 4 poin dan kalah dapat 1 poin. Poin ini dikumpulkan untuk bisa masuk ke babak FUT Champions Final. Di sini sama juga akan pake poin untuk persyaratan. Tiap Rank baik di Playoff atau Final akan mendapatkan rewards.

Untuk lebih lengkap tentang fitur-fitur yang ada di FIFA22 bisa cek di sini

Untuk mode Volta dan karir memang karena memang minat saya tidak terlalu ke sana, maka pembahasannya tidak terlalu mendalam. Saya lebih fokus ke gameplay dan FUT. Tetapi EA sendiri merilis berbabai pembaruan untuk dua mode ini. 

Volta

Ada skill meter system baru. Alasan EA adalah untuk membuat VOLTA berbeda dengan mode FIFA lainnya. Ada beberapa langkah untuk mengisi Skill Meter yang bisa dilakukan pemain. 

Ada pula mekanik baru yang diberi istilah Signature Abilities. Kemampuan ini bisa dipilih di awal atau diubah berikutnya. Nanti ada Signature Ability Meter yang ketika full bisa diaktifkan. Ada 3 gerakan yaitu Power Strike, Pure Pace, Aggressive Tackle. 

Selain itu EA juga memberikan peningkatan fundamental seperti pantulan bola ke dinding serta yang berhubungan dengan pemain bertahan. Info tentang Volta yang secara lengkap bisa Anda baca di sini

Career mode

Jujur sebenarnya saya cukup tertarik untuk memainkan mode karir. Namun waktu yang dibutuhkan untuk memainkan FUT dan menemukan tim idaman sudah cukup menguras alokasi waktu bermain FIFA saya, jadi setiap kali seri FIFA rilis, hampir selalu tidak sempat memainkan mode karir. 

Jika Anda tertarik memainkan ini di sela-sela pertandingan bersama teman atau bahkan FUT, ada beberapa hal yang mungkin akan semakin menggoda Anda untuk bermain. Antara lain adanya pilihan untuk membuat tim sendiri di Manager Career, lalu bisa melakukan kustomisasi stadium di Career Mode FIFA22, dan ada pula tambahan fitur yang memungkinkan pemain untuk masuk ke pertandingan sebagai pemain pengganti. 

Untuk info lebih lengkap bisa dibaca di sini

Demikian kesan pertama saya dalam beberapa hari memainkan FIFA22. Tentunya tidak semua menu atau fitur bisa saya coba dalam waktu cukup singkat ini. Sebagai catatan juga, EA biasanya akan secara rutin melakukan update, termasuk juga beberapa waktu setelah game ini tersedia secara penuh untuk publik (lewat dari masa early access). Jadi bisa saja akan ada beberapa perbaikan dari pengalaman yang saya dapatkan ketika awal. 

Oh ya, satu lagi hal yang menjadi rutin EA rilis adalah soundtrack permainan seri FIFA. Sayangnya ini memang masalah selera, dan selera saya lebih menyukai lagu-lagu yang hadir di game FIFA21 dibandingkan FIFA22 untuk yang non Volta. Kurang lebih hanya 1 lagu yang cukup enak dan familiar di telinga saya di FIFA22, yaitu lagu dari Chvrches. 

Oke, impresi awal untuk game tahunan memang tidak bisa singkat, semoga beberapa informasi pengalaman di atas memberikan sedikit gambaran tentang pengalaman bermain FIFA22. Sekali lagi terima kasih EA telah memberikan kesempatan kembali untuk Hybrid mencoba game ini lebih awal. 

Untuk informasi tentang FIFA22 secara keseluruhan bisa dilihat di sini.

[Game Playlist] Review Singkat Resident Evil 7, ‘Game Wajib’ Pecinta Horor

Dengan mengubah perspektif Resident Evil ke sudut pandang orang pertama, Capcom mengambil langkah beresiko. Ada kemungkinan pendekatan ini malah mengasingkan fans yang terlanjur akrab dengan gameplay berbasis action. Tapi sejujurnya, Resident Evil memang perlu disegarkan kembali, dan arahan baru developer di Resident Evil 7 berhasil menyelamatkan seri game horor legendaris yang kepopularitasannya mulai meredup itu.

Resident Evil 7 Review 9

Resident Evil 7 Review 4

Perombakan di Resident Evil 7: Biohazard bukan sekedar diterapkan pada perspektif. Capcom mencoba meminimalisir action, dan menuangkan elemen survival lebih banyak dalam game. Untuk memaksimalkan efeknya, developer memperkenalkan tokoh-tokoh serta tema baru. Alhasil, Resident Evil 7 benar-benar mewariskan semangat Resident Evil Pertama, dan uniknya lagi, permainan juga lebih mudah dinikmati banyak orang.

Resident Evil 7 Review 1

Resident Evil 7 Review 15

Resident Evil 7: Biohazard menyeret Anda ke dalam rumah mengerikan di daerah Louisiana. Bintangnya adalah keluarga Baker. Sebuah insiden misterius membuat mereka kehilangan kewarasan dan mulai menculik orang-orang yang tersesat. Sang tokoh utama, pria bernama Ethan Winters, terjebak di sana setelah menerima pesan dari sang istri yang menghilang selama tiga tahun.

Resident Evil 7 Review 3

Resident Evil 7 Review 8

Berbeda dari karakter pol Resident Evil populer seperti Ada Wong, Chris Redfield atau Leon S. Kennedy, Ethan adalah orang biasa tanpa latihan militer. Hal ini tentu saja memengaruhi gameplay: ia harus membidik sebelum menembak agar peluru mengenai target dengan tepat, gerakannya terasa lambat, dan beberapa kali serangan musuh bisa membuatnya tewas. Dan RE7 dihuni oleh lawan-lawan tangguh: zombie digantikan oleh Molded, makhluk ganas bertubuh seperti aspal cair, dan Anda juga harus berhadapan dengan keluarga Baker.

Resident Evil 7 Review 13

Resident Evil 7 Review 6

Perlu berkali-kali tembakan di kepala untuk menumbangkan Molded, dan setidaknya Anda akan bertemu dua varian: tipe tangguh dan tipe lincah. Anggota keluarga Baker berperan sebagai boss, dan mereka bahkan lebih mematikan serta lebih sulit ditaklukkan. Game menantang Anda untuk menggunakan amunisi serta obat-obatan secara efisien, meng-upgrade peluru jika diperlukan, serta membawa peralatan yang tepat karena muatan Anda dibatasi. Kadang Anda juga harus ‘memecah’ item dengan item lain untuk mendapatkan zat tertentu yang dibutuhkan.

Resident Evil 7 Review 17

Resident Evil 7 Review 7

Bertempur bukanlah satu-satunya cara untuk menyelamatkan diri. Seringkali, lari dan bersembunyi jadi jalan keluar terbaik ketika Anda terluka parah dan amunisi menipis. Saat Resident Evil 7 tidak menyodorkan monster, game akan menyajikan elemen eksplorasi dan puzzle. Tingkat kesulitan teka-tekinya tidak terlalu tinggi, namun tetap asik untuk dikerjakan. Favorit saya sendiri adalah bagian mirip film Saw, akan Anda temui sekitar enam sampai tujuh jam setelah permainan dimulai.

Resident Evil 7 Review 10

Resident Evil 7 Review 2

Ketiadaan mode virtual reality di versi PC tergantikan oleh cantiknya visual Resident Evil 7 di platform ini. Di notebook gaming MSI GT72VR 6RE Tobii, permainan berjalan begitu anggun dan atmosfer horornya betul-betul terasa. Di tengah-tengah suasana mengerikan, saya masih bisa mengagumi cantiknya seorang karakter – masing-masing tokoh di sana didesain dengan meyakinkan. Selain mampu menghidangkan ratusan frame rate per detik di setting tertinggi, layar 120Hz GT72VR 6RE Tobii juta memastikan game tersuguh mulus dan nyaman di mata.

Resident Evil 7 Review 14

Resident Evil 7 Review 5

Menakar dari segi konsep gameplay, arahan first-person survival di Resident Evil 7 tidak sepenuhnya orisinal. Beberapa game seperti PT (demo Silent Hills), Alien: Isolation dan Amnesia telah mengusungnya lebih dulu. Beberapa kekurangan yang saya rasakan terletak pada variasi gameplay. Di satu titik, Anda akhirnya bisa membaca formula permainan, dan game tak lagi jadi mengejutkan. Di sisi positifnya, faktor pacing-nya boleh dibilang sempurna sehingga permainan tak pernah terasa membosankan. Meskipun takut, rasa penasaran akan mendorong Anda untuk menyelesaikannya.

Resident Evil 7 Review 16

Resident Evil 7 Review 12

Jika Anda seorang penggemar game horor atau sekedar pecandu adrenalin, maka tidak ada alasan untuk melewatkan Resident Evil 7: Biohazard. Untuk memperkaya konten, Capcom sudah melepas DLC berjudul Banned Footage Vol. 1 serta Vol. 2, dan rencananya mereka akan kembali merilis DLC gratis lagi di bulan Maret – di mana Anda bermain sebagai Chris Redfield.

Resident Evil 7 Review 10

Resident Evil 7 Review 11

Resident Evil 7 Review 19

Resident Evil 7 Review 20

Resident Evil 7 Review 21

Game Playlist adalah artikel gaming kolaborasi MSI dengan DailySocial.

Game dimainkan dari unit notebook MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ 2,6GHz, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070, RAM 16GB, penyimpanan berbasis SSD 256GB dan HDD 1TB, serta dilengkapi teknologi eye-tracking Tobii Technology.

Resident Evil 7 Review on MSI GT72VR Tobii

Menguji Lenovo Ideapad 110 14AST-80TQ, Laptop Andal Terjangkau Bersenjata APU AMD Generasi ke-7

Era telah berubah, namun AMD terus berpegang pada komitmen untuk menyediakan chip bertenaga di harga yang lebih bersahabat dibanding rival-rivalnya. Tahun lalu, AMD memperkenalkan APU generasi ke-7, dan berkat seimbangnya faktor harga serta performa, semakin banyak produsen laptop mengadopsi teknologinya. Salah satunya ialah Lenovo.

Minggu kemarin, tim PR AMD mengundang saya buat mencoba langsung salah satu laptop anggota keluarga Ideapad 100 Series bersenjata APU AMD A9-9400 Radeon R5, nama lengkapnya adalah Ideapad 110 14AST-80TQ. Ia merupakan notebook pertama bersenjata AMD A9-9400 ‘Stoney Ridge’. Dari penjelasan Lenovo, Ideapad 110 14AST diramu untuk jadi laptop entry-level yang andal, ditopang kapabilitas olah data mumpuni, memori besar, serta ruang penyimpanan yang lapang.

Ideapad 110 14AST juga ditunjang beragam konektivitas krusial, baik port fisik atau wireless, serta turut menyediakan optical disk drive. Dengan kelengkapan seperti ini, laptop siap mendukung kebutuhan produktif ataupun hiburan multimedia. Dan menarik lagi, Ideapad 110 14AST bisa Anda miliki cukup dengan mengeluarkan modal kurang dari Rp 5 juta.

Desain & pengalaman penggunaan

Meskipun bukan produk kelas premium, Lenovo tidak asal-asalan dalam meramu Ideapad 110. Tubuhnya terbuat dari bahan plastik kokoh berdimensi 377x265x22,9-milimeter. Walau belum masuk ke kategori ultra-thin, rasio ukuran dan bobot (yakni 2,3-kilogram) memastikannya tetap mudah dibawa dan disimpan dalam tas. Salah satu hal kecil favorit saya adalah display yang bisa dibuka seluas 180 derajat hingga sejajar dengan bagian tubuh bawahnya.

Lenovo IdeaPad 110 80TQ 6

Lenovo IdeaPad 110 80TQ 7

Ideapad 110 14AST menyuguhkan layar seluas 14-inci beresolusi 1366×768. Tubuh laptop mempunyai tekstur matte sehingga dapat meminimalisir bekas sidik jari serta tahan terhadap baretan, dengan area bawah yang lebih ‘kasar’ dari bagian lid. Warna hitam mendominasi seluruh permukaan tubuhnya, dan ketika layar dibuka, Anda bisa menemukan palm rest berpermukaan menyerupai kulit – sebetulnya terbuat dari plastik.

Lenovo IdeaPad 110 80TQ 8

Lenovo IdeaPad 110 80TQ 9

Lenovo IdeaPad 110 80TQ 18

Absennya numpad di keyboard terbayarkan oleh tuts yang lebar dan empuk. Tombol-tombol di papan ketiknya mengusung tipe chiclet, ukurannya luas (kira-kira 1,5×1,5cm), dan disusun di jarak yang nyaman dalam enam baris. Ada banyak orang masih memanfaatkan tombol kursor arah sebagai salah satu metode navigasi – di desktop ataupun game – dan kabar gembiranya, tuts arah bahkan lebih lapang dibanding tombol teks dan angka.

Lenovo IdeaPad 110 80TQ 19

Lenovo IdeaPad 110 80TQ 14

Touchpad-nya sendiri diposisikan tepat di bawah tombol spasi, sama-sama mempunyai lebar serupa. Ketiadaan numpad membuat lokasinya tidak terlalu menjorok ke kiri, memastikan area wrist rest tangan kiri tetap luas.

Lenovo IdeaPad 110 80TQ 13

Lenovo IdeaPad 110 80TQ 15

Lenovo IdeaPad 110 80TQ 10

Hardware & performa

API AMD A9-9400 merupakan penerus dari A8-7410 di keluarga Carrizo-L. Walaupun hanya menyimpan prosesor dual-core, kinerjanya tidak kalah dari chip quad-core generasi sebelumnya berkat pemakaian core berbasis arsitektur Excavator yang berukuran lebih besar. Core tersebut telah dioptimalkan, mampu berjalan di kecepatan hingga 3,2GHz, menyajikan peningkatan performa sampai 52 persen dalam pengujian 3DMark dan Cinebench.

Lenovo IdeaPad 110 80TQ 11

Lenovo IdeaPad 110 80TQ 12

Selanjutnya, prosesor grafis Graphics Core Next generasi ketiga Radeon R5 juga membuat penanganan olah visual 36 persen lebih baik. Ideapad 110 14AST memang hanya dibekali display HD, tapi laptop ini siap menghidangkan video 4K dengan lancar ketika tersambung ke layar UHD berkat teknologi HEVC dan VP9 yang tersemat di APU A9.

Lenovo IdeaPad 110 80TQ 3

Selain itu, RAM DDR4 4G memastikan proses oleh data lebih gesit. RAM sebesar 4GB di sana bisa Anda tambah jadi 8GB. Dan untuk menyimpan data, Lenovo mengandalkan storage berbasis hard drive 1TB buatan Toshiba berkecepatan 5.400RPM.

Lenovo IdeaPad 110 80TQ 17

Di sisi konektivitas, Ideapad 110 14AST dilengkapi port HDMI, LAN, sebuah USB 2.0, satuport USB 3.0, serta colokan audio 3,5mm. Optical disk drive di sana adalah tipe DVD-RW. Lalu untuk sambungan nirkabel, laptop ditunjang Bluetooth 4.0 serta Wi-Fi 802.11 a/c, dengan kecepatan tiga lebih tinggi dari versi 802.11 b/g/n. Kemudian buat menyempurnakan aspek penyajian konten hiburan, Lenovo menempatkan sebuah speaker stereo di bagian depan keyboard, tepat di dekat engsel.

Anda bisa melihat hasil benchmark PCMark 8 Home Conventional di bawah:

Lenovo IdeaPad 110 80TQ 1

Lenovo IdeaPad 110 80TQ 2

Lenovo IdeaPad 110 80TQ 4

Mempertimbangkan faktor performa dan harga, Ideapad 110 14AST-80TQ bisa menjadi pilihan ideal bagi Anda yang saat ini sedang mencari perangkat olah data serta hiburan serba guna di harga terjangkau. Produk ini kabarnya sudah siap untuk Anda miliki, ditawarkan di harga Rp 4 juta saja (belum termasuk sistem operasi).

[Game Playlist] Sudahkah Anda Menjajal No Man’s Sky?

No Man’s Sky merupakan salah satu game yang paling dinanti di 2016 karena sejumlah alasan: ambisi Hello Games menciptakan permainan procedural  generation terbesar, serta premis petualangan epik menuju pusat alam semesta virtual berisi 18 quintillion planet. Di artikel Game Playlist kali ini, saya mencoba mengungkapkan kesan menjajal No Man’s Sky berdasarkan pengalaman memainkannya selama beberapa jam.

Terlepas dari ekspektasi gamer yang begitu tinggi, No Man’s Sky sejatinya adalah permainan ciptaan studio independen. Sony Interactive Entertainment hanya membantu developer di sisi marketing. Jika melihatnya dari perspektif ini, Anda bisa memaklumi segala kekurangan game, baik dari sisi konten maupun teknis. Anda akan kecewa jika mengharapkan permainan sekelas The Elder Scrolls atau Far Cry.

No Man's Sky 2

Begitu permainan dimulai, No Man’s Sky segera memproses jagat virtual, menempatkan Anda di salah satu planet secara acak – tanpa ada menu, intro ataupun pengenalan karakter. Satu hal yang game jelaskan ialah: Anda tersesat, dan pesawat angkasa Anda terdampar di tempat asing. Satu-satunya petunjuk adalah sebuah objek poligon bernama Atlas, hadir secara misterius buat membimbing pemain.

No Man's Sky 3

Lokasi persinggahan pertama saya adalah planet Tavindalett, sebuah tempat berbatu yang kaya akan flora dan fauna. Semua tampak normal dan tidak berbahaya, kecuali teriknya sinar matahari – mampu membakar baju luar angkasa, memaksa saya memperbaikinya dari waktu ke waktu dan mencari perlindungan. Tugas pertama Anda ialah memperbaiki sistem pendaratan dan mesin pesawat luar angkasa, berbekal sumber daya di planet itu.

No Man's Sky 15

Tanpa tutorial, No Man’s Sky memang sedikit membingungkan, tapi berkat utak-atik menu inventory, pelan-pelan saya mempelajari hal-hal krusial, misalnya: sistem life support dan pistol laser bisa diisi ulang dengan zat isotop seperti karbon atau plutonium; lalu perangkat lain dapat diperbaiki dengan kombinasi elemen oksida ataupun silikat. Tenang saja, hal ini lebih sederhana dari yang Anda kira.

No Man's Sky 14

Melihat hamparan planet yang luas, godaan untuk bereksplorasi memang sulit dibendung. Sebagian besar waktu saya habiskan buat mengumpulkan resource dan berjalan-jalan ke arah point of interest, ditunjukkan oleh icon ‘?’. Di tempat-tempat ini, saya menemukan bangunan (atau laboratorium) terbengkalai, cocok untuk berteduh, sampai monolith raksasa milik bangsa Gek Dominion, ‘sang penguasa galaksi dan maharaja semesta’. Mengaktifkan objek tersebut memberikan karakter saya pengetahuan mengenai Gek.

No Man's Sky 8

Anda juga bisa ‘berteman’ dengan fauna lokal, caranya cukup mengejar dan memberi mereka makanan. Setelah itu, Anda dapat melihat indikator wajah tersenyum tiap kali mengarahkan kursor ke spesies tersebut, menandakan mereka telah dijinakkan.

No Man's Sky 13

Sayangnya saya belum bertemu hewan-hewan raksasa ala dinosaurus seperti yang dipamerkan di trailer game. Kemudian sejauh ini, hal-hal yang mengancam nyawa ialah kebodohan saya sendiri – lupa mengumpulkan sumber daya buat memperbaiki space suit dan melupakan bahaya ketinggian – serta drone Sentinel. Robot-robot terbang ini tiba-tiba menyerang ketika saya sedang memanen bahan karbon, cukup mengganggu karena mereka akan berusaha memanggil bantuan.

Butuh waktu puluhan jam untuk menguak segala rahasia di dalam No Man’s Sky, dan saya yakin saya hanya baru menyentuh permukaannya saja. Namun meski baru bermain sebentar, tanpa ada interaksi yang berarti dengan NPC, jangan heran jika Anda segera merasa kesepian dan terisolasi.

Silakan nikmati galeri screenshot No Man’s Sky di bawah:

No Man's Sky 16

No Man's Sky 17

No Man's Sky 18

No Man's Sky 19

No Man's Sky 20

No Man's Sky 21

No Man's Sky 22  No Man's Sky 4

No Man's Sky 5

No Man's Sky 6

No Man's Sky 7

No Man's Sky 9

No Man's Sky 10

No Man's Sky 11

No Man's Sky 12

Game Playlist adalah artikel gaming kolaborasi MSI dengan DailySocial.

Game dimainkan dari unit notebook MSI GS40 6QE Phantom, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, RAM 16GB, serta penyimpanan berbasis SSD 128GB dan HDD 1TB.