Tag Archives: revolution

Sony Perkenalkan Dua Gamepad Baru Untuk Pro Gamer di PlayStation 4

Di waktu ke depan, kata eSport akan lebih sering lagi kita dengar. Meski sangat lekat dengan platform PC, ranah gaming kompetitif juga bukanlah hal baru di console. Di sana, game-game ber-genre fighting dan olahraga jadi favorit. Dan demi mendukung pengembangan ekosistemnya, satu console maker raksasa asal Jepang menggandeng dua perusahaan spesialis periferal gaming ternama.

Lewat blog PlayStation, Sony menyingkap dua controller berlisensi resmi khusus para gamer profesional, yaitu Razer Raiju dan Nacon Revolution. Sang produsen tidak sekedar ‘menunjuk’ perangkat yang pas untuk dipasangkan ke PlayStation 4. Proses pengembangannya dilakukan secara kolaboratif oleh Sony dan kedua perusahaan tersebut, di mana mereka mencoba membenamkan elemen DualShock 4 serta memastikan gamepad beroperasi optimal dengan console.

Nacon Revolution

Dengan layout yang mirip, sadar atau tidak, Nacon Revolution terlihat seperti upaya menghadirkan controller Xbox ke PlayStation 4. Para gamer di platform ‘sebelah’ akan segera familier dengan penempatan thumb stick yang menyilang, bahkan wujud grip-nya hampir serupa. Bedanya, Revolution dibekali touchpad di area atas, lalu Nacon turut membubuhkan empat tombol shortcut ekstra.

Nacon Revolution 2

D-pad Revolution mampu membaca delapan arah, lalu stik analognya mempunyai amplitudo 46 derajat, didukung oleh firmware agar menyajikan jangkauan dan keakuratan maksimal saat dipakai dalam permainan-permainan eSport. Nacon tersambung ke PlayStation 4 melalui kabel USB detachable sepanjang 3m, dan ia juga menyimpan kompartemen internal buat menyimpan pemberat – bisa ditambah atau dikurangi sesuai keinginan Anda.

Nacon Revolution 1

Uniknya lagi, Anda dipersilakan mengkonfigurasi gamepad – dari mulai mengubah fungsi tombol sampai mengaktifkan fungsi macro – dapat dilakukan via aplikasi companion di PC.

Razer Raiju

Lewat Raiju, Razer mencoba memanjakan gamer profesional di console PS4. Layout-nya mirip DualShock 4, tapi tubuhnya sedikit lebih tebal dan mengusung desain dramatis. Selain thumb stick dan rangkaian tombol familer, ada akan menemukan tidak kurang dari tiga pasang trigger button – dua di depan dapat dilepas dan satu pasang mirip pelatuk pistol. Cap stick analog juga bisa diganti dengan material karet sehingga cengkraman jari lebih mantap.

Razer Raiju 2

Raiju dilengkapi switch trigger-stop dan mode hair trigger, menjanjikan respons ‘ultra-cepat’. Terdapat control panel build-in di depan gamepad; kemudian Anda dipersilahkan memodifikasi dua profile, mengutak-atik fungsi tombol, serta dibebaskan beralih ke profile lain kapanpun diperlukan. Seperti Nacon Revolution, Raiju memanfaatkan kabel USB detachable sepanjang 3m untuk tersambung ke PlayStation 4.

Razer Raiju 1

Di situs mereka, baik Razer dan Nacon Gaming belum menyingkap rincian fitur dan info harga gamepad Raiju serta Revolution. Pihak Sony sendiri menyebutkan bahwa kedua controller akan mulai dijual pada ‘musim liburan’ tahun ini.

[Dailyssimo] Time and Work Space Revolution

For those of you who work in a city as crowded as Jakarta certainly need no further explanation as to why the city can’t be considered comfortable as a place to work, but what I would like to highlight here is how technology makes the revolution of time and work space possible for the whole industry.

Internet will be the backbone of the industrial world even though at present there are companies that have not been using it optimally, yet. And the issue of “working in Jakarta” could be resolved one step at a time with the Internet. How exactly the internet is the solution? I will try to describe it below.

There are two main problems working in Jakarta, first is optimizing working hours. This will not be achieved if we spend 2-3 hours commuting to work (not to mention the meetings outside of the office); this is reinforced by the fact that the workers/professionals have been moving to the suburbs. Second is the fatigue (tiredness) that emerged as the impact of the first problem. This fatigue element is causing discomfort when working which eventually negatively affects work performance.

Continue reading [Dailyssimo] Time and Work Space Revolution